PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 05 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 10 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Ga Kyung menegaskan akan ceraikan Jin Woo. Ibunya kaget mendengar keputusan anaknya.  Ga Kyung berbicara dengan ayahnya kalau sudah menjual dirinya untuk bisnis dan sekarang sudah untung. Tuan Song tak percaya kalau Ga Kyung  beriani berkata begitu pada orang tuanya.
“Aku tak pernah memintamu untuk melahirkanku. Hidupku tak pernah jadi pilihanku, sedari awal. Apa kalian Gembira memilikiku? Tapi aku Tak pernah sekalipun  gembira atau hidup bahagia.” Ucap Ga Kyung yang membuat keduanya terdiam.
“Ketua. Aku tak akan pergi dengan tangan kosong. Aku akan ambil tunjangan yang layak atas makian psikologis. Aku akan membalasmu karena membuat orang tuaku berlutut.”tegas Ga Kyung pada Nyonya Jang.
“Hei. Ga Gyeong, apa kau...” ucap Nyonya Jang dan Ga Kyung menegaskan agar ibu mertuanya jangan memaksa untuk membawa ke pengadilan.
“Kecuali, kau ingin kasus perceraian berakhir di pengadilan pidana. Buktiku sangat banyak. Aku siap lakukan apa saja. Jadi, bersiaplah. Untuk membiarkan putra bungsumu bercerai dengan sukarela. Hubungi aku saat kau siap.” Kata Ga Kyung.
Semua hanya bisa terdiam, Tuan Oh pun tak bisa berkata-kata melihat Ga Kyung pergi dan memutuskan untuk menceraikanya. 

Tuan Oh mengantar ibu mertuanya pulang meminta agar masuk saja dan akan meneleponnya nanti. Nyonya Song meminta agar Tuan Oh  berbicara dengan ibunya mewakili mereka, lalu  akan menelepon Ga Kyung dan.... Tuan Oh langsung menyela agar Jangan menelepon Ga Kyung.
“Tinggalkan dia sendiri. Kumohon.” Ucap Tuan Oh. Tuan Song memastikan kalau Tuan Oh akan bercerai dan memikirkan nasib mereka berdua.
“Bagaimana dengan putrimu? Bagaimana dengan dia yang orang tuanya bahkan takkan membela dia? Ga Gyeong dan aku punya ikatan yang lebih kuat dari yang kalian kira. Kami punya kesamaan. Kami punya orang tua, tapi kami ditelantarkan.” Ucap Tuan Oh dan mengucpkan Selamat malam.

Ga Kyung duduk sendirian di halte bus. Tuan Oh dengan dengan nada kesal karena sudah bilang tak ada bus pada jam segini. Ga Kyung menangis mengaku tak punya tempat tujuan dan Tak ada satupun tempat.
“Apa... hidup sekeras ini?” ucap Ga Kyung terus menangis. Tuan Oh tak banyak berkata-kata hanya memberikan sapu tanganya dan juga duduk menemaninya. 

Tuan Oh membawa Ga Kyung dalam sebuah rumah dan menyuruh agar tinggal disini sampai semuanya mereda. Ga Kyung binggung karena seperti rumah yang sering ditempati lalu bertanya Tempat apa ini, Apa ini untuk bisnis.
“Hanya tempat kosong. Selain aku dan pembersih, kau adalah pengunjung pertama.” Ungkap Tuan Oh. Ga Kyung menatap tak percaya.
“Sayang sekali jika kau tak percaya padaku.” Komentar Tuan Oh bisa membawa dari wajah Ga Kyung.
“Jika aku tak percaya kau, artinya aku ragu karena cemburu. Tapi itu terlalu romantis... Lalu Kuperhatikan tadi, kau punya mobil baru. Kenapa kau kendarai mobil sport?” ucap Ga Kyung.
“Karena aku senang lihat kau menyukainya. Dan Semua kebutuhan pokok ada di sini. Di sini akan nyaman. Kau lebih suka menyendiri, kan? Hubungi aku jika kau hendak bertanya.” Kata Tuan Oh yang perhatian walaupun terkesan dingin.
“Maaf membawa perceraian tanpa bicarakan.” Ucap Ga Kyung merasa bersalah.
“Kau tulus ingin bercerai, kan?”tanya Tuan Oh. Ga Kyung menganguk. Tuan Oh ingin meminta izin agar bisa tanyakan satu hal.
“Apa aku bagian dari alasan kenapa kau ingin bercerai?” tanya Tuan Oh. Ga Kyung menjawab bukan.
“Maka, sudahlah.. Dan satu lagi  Kode aksesnya hari ulang tahunmu... Kau Istirahat.” Ucap Tuan Oh lalu pergi meninggalkan rumah. 


Alex bergegas keluar dari gedung berbicara dengan seseroang dan akan bertemu di luar.  Ta Mi terdiam melihat layar telihat  kunci pencarian nomor 2. Manipulasi Barro, 3. Min Hong Ju mengundurkan diri.  Sementara Tuan Min bertemu dengan temanya di lokasi pemancingan.
“Kau benar-benar harus perbaiki temperamenmu. Kau bisa saja bilang tak tahu soal manipulasi dan selesaikan dengan permintaan maaf. Masyarakat memegang citra Barro yang positif. Aku yakin mereka akan mempercayaimu.” Komentar Teman Tuan Min
“Ya, aku tahu. Aku bekerja sangat keras sepanjang hidup, jadi aku bisa membuat orang percaya bahwa Barro perusahaan terpercaya. Jadi, mereka akan percaya. Tapi aku tak membangun citra itu hingga aku bisa berbohong pada mereka.” Komentar Tuan Min.
“Jika kau bekerja keras untuk membangun citra itu,kau bisa manfaatkan untuk keuntunganmu saat ini. Kau bukan imam agama. Tapi Kau seorang pengusaha.” Keluh temanya.
“Bersembunyi terkadang bisa jadi strategi bisnis yang baik. Aku coba lakukan itu dan lihat apa yang terjadi.” Kata Tuan Oh
“Namun meski begitu, kau harusnya tak undurkan diri. Kau bisa meminta maaf saja.” Kata temanya.
“Itu hanya cara akumemohon kepada masyarakat bahwa mereka masih bisa mempercayai Barro meskipun mereka tak bisa percaya aku.” Ucap Tuan Min menyakinin pilihanya paling bagus.
“Kau bahkan tak perlu hukum untuk membuat kau sadar.” Ejek Temanya. Tuan Min pikir itu tak masuk akal.
“Jika melanggar hukum untuk memanipulasi kata kunci real-time, maka aku takkan membiarkannya. Aku menggunakan fakta bahwa tak ada hukuman khusus untuk itu. Aku adalah orang seperti itu.”kata Tuan Min
“Kau pikir aku tak butuh hukum? Omong kosong. Hukum adalah hal yang membuatku tak bisa dihukum.”tegas Tuan Min. Temanya tak bisa berkata-kata. 



Ga Kyung sedang ada diruangan, Jin Kyung masuk ruangan dengan nada penuh amarah kalau unuk  datang ke kantornya saat Ga Kyung berangkat kerja. Ga Kyung mengaku harus hadiri rapat penting jadi akan pergi saja. Jin Kyung tak terima dengan sikap Ga Kyung yang sombong.
“Apa kau sudah gila? Siapa kau mewakili Unicon? Kau pikir siapa yang akan adakan konferensi pers?” ucap In Kyung marah
“Maka kau harus lakukan sesuatu untuk meningkatkan pangsa pasar sebelum aku ambil tindakan.” Balas Ga Kyung
“Maksudmu kau melakukan hal yang benar?!!” teriak In Kyung. Ga Kyung menyuruh In Kyung untuk memelankan suaranya.
“Jangan perintah aku! Aku bukan orang yang bisa kau beri perintah. Aku harusnya menjadi orang yang kau datangi sebelum kau adakan konferensi pers. Apa Kau pikir  punya hak atas berbuat semaumu untuk Unicon? Ini adalah perusahaan dan organisasi yang dijalankan oleh sistem yang terorganisir.”tegas Jin Kyung.
“Dan apa organisasi itu berhasil pertahankan pangsa pasarnya? Kau tak lihat bagaimana Barro mulai mengambil pengguna kami? Jika kita tak lakukan apa-apa, mereka akan jadi nomor satu hanya dalam sebulan. Apa kau bersiap untuk kalah?” keluh Ga Kyung.
 “Apa organisasi yang menyedihkan itu punya setidaknya satu gagasan untuk meningkatkan pangsa pasar kita? Organisasi ini tak melakukan apa-apa selain mengalihkan tanggung jawab dan berdoa semoga semuanya baik-baik saja. Dan kau adalah perwakilan dari organisasi itu.” Sindir Ga Kyung
Jin Kyung berteriak marah seperti tak bisa menahan emosinya lagi, Ga Kyung berjalan mendekati In Kyung dengan tatapan mata seperti membunuh. In Kyung ketakutan berjalan mundur dan terdesak di dinding ruangan. Ga Kyung segera menutup pintu ruanganya.
“Berhentilah berdoa dan mulai bekerja. Berhentilah memberi persetujuan dan mulailah berpikir. Pikirkan soal bagaimana kau dapat melindungi Unicon karena Aku mulai inginkan posisimu. Jangan membuatku bertekad.” Bisik Ga Kyung yang membuat Jin Kyung terdiam.



Rapat Baroo, Seorang pria memberitahu Sentimen publik sepertinya mulai tenang dan menurutnya keputusan cepat Brian akhirnya membantu perusahaan. Hyun bertanya Apa dewan akan menerima surat pengunduran diri Brian
“Para karyawan punya banyak kepercayaan pada Brian. Masyarakat mungkin mulai percaya kita lagi, tapi aku merasa itu takkan terjadi pada karyawan.”kata Joon Soo
“Aku setuju. Karyawan muda dari tim kita tampaknya merasa sangat gelisah soal pengunduran dirinya.” Ungkap ketua Tim wanita.
“Hal yang sama berlaku untuk tim kita. Karyawan muda tim kita sangat menentang pengunduran dirinya.” Komentar Ketua Tim pria.
“Bukankah kita semua merasakan hal yang sama saat kali pertama mulai bekerja di sini? Kita semua bersemangat untuk bekerja dengan Brian sebagai CEOnya. Artinya kita semua merasa bangga.” Kata Hyun
“Kita akan jaga agar posisi CEO tetap kosong untuk saat ini. Dan selama itu, wakil presdir akan jadi CEO sementara. Tapi Posisi tak boleh kosong terlalu lama. Kita harus ambil keputusan cepat atau lambat.” Jelas Ketua. 



Ta Mi memberitahu proyek Tim Shopping yang sebutkan selama rapat terakhir dan sedang kumpulkan berbagai gagasan pemasaran. Alex tiba-tiba datang dengan wajah penuh keringat meminta maaf karena datang terlambat. Ta Mi seperti memakluminya.
“Tammy, apa dewan akan menerima surat pengunduran diri Brian? Apa mereka bilang sesuatu yang khusus?” tanya Jenny khawatir.
“Pengunduran dirinya akan ditunda. Ayo kita lanjutkan dengan rapat proyek terlebih dahulu.” Ucap Hyun. Semua mengangu mengerti.
“Aku pikir kita harus gunakan dua karakteristik ini untuk merencanakan pemasaran kita. Alex, ini keahlianmu, jadi aku akan serahkan padamu.” Ucap Ta Mi.
Alex hanya diam dengan tatapan kosong, Semua menatap dengan binggung, sampai akhirnya Alex tersadar dan menanyakan apa yang dikatakan  Ta Mi sambil meminta maaf.
“Sepertinya semua orang sulit fokus bekerja. Jadi, mulai dari besok, aku ingin bicara denganmu secara pribadi.” Ucap Ta Mi. Hyun kaget kalau Ta Mi akan bicara secara pribadi.
“Jika ada sesuatu yang ingin kau tanyakan, katakan, atau dengar, kau bisa merasa bebas untuk beri tahu aku. Semuanya baik-baik saja.” Jelas Ta Mi
“Bukankah pembicaraan pribadiprogram yang dulu kau lakukan di Unicon?” komentar Hyun
“Ya benar. Brian merekrutku sehingga aku bisa membawa keuntungan Unicon.” Kata Ta Mi
“Apa kita diizinkan untuk menolak pembicaraan pribadi?” tanya Hyun. Ta Mi melarang dengan tegas. Ah Ra dan Bong Gi tersenyum sepert sangat penuh semangat.
“Pembicaraan pribadi diadakan untuk orang-orang yang punya sesuatu untuk dikatakan tapi tak punya kesempatan untuk mengatakannya. Jadi, terlepas dari apa kau punya sesuatu untuk dikatakan atau tidak, semua orang di tim dapat berpartisipasi.”tegas Ta Mi. Hyun pun tak bisa berkata-kata. 



Ta Mi membuka laptopnya dan kaget melihat dilayar foto wajah Mo Gun dan juga short cut yang berjejer. Mo Gun menuliskan note  (Jika kau ingin melihat wajahku, bersihkan iconmu.) Ta Mi hanya bisa tersenyum melihat tingkah Mo Gun yang masih seperti anak kecil.
“Beginilah dia akan membuatku mengatur desktopku?” kata Ta Mi lalu melihat di ponselnya memberitahu kalau hari ini adalah ulang tahun Mo Gun. Ta Mi kaget kalau Mo Gun ternyata Hari ini ulang tahun.
Sementara di ruangan rapat, semua sedang menikmati lagu yang dibuat Mo Gun untuk games, sementara Mo Gun hanya duduk melamun. Setelah melihatnya, Ga Kyung memuji lagunya sudah bagus dan bertanya Apa akan diluncurkan bulan depan seperti yang direncanakan semula.
“Ya, kami akan selesaikan dan melakukan tes beta minggu depan. Musik sudah selesai. Kau pasti senang, Direktur Park.” Ucap Si pria. Mo Gun sedang melamun akhirnya tersadar.
“Ya aku senang.” Ucap Mo Gun, Si pria melihat Mo Gun pucat dan berpikir sedang sakit.
“Apa kami membuatmu bekerja terlalu keras?” tanya Si pria khawatir. Mo Gun mengau hanya kelelahan saja tapiakan baik-baik saja. Ga Kyung menatap Mo Gun seperti merasakan sesuatu. 


Ga Kyung berjalan ke pakiran, pengawal datang menghadangnya mengatakan Ketua ingin bertemu dengan Ga Kyung jadi akan mengantar  ke rumah. Ga Kyung menolak dan akan pergi, tapi pengawal menahan tangannya agar bisa ikut.
“Jangan menyentuhku... Kekuasaan tak ada harapan. Aku sebutkan perceraian, dan kau mulai memegang tangan padaku.” Sindir Ga Kyung sinis. Si pegawal meminta maaf tapi tetap menariknya.
“Dia sudah menolak... Haruskah aku panggil polisi?” kata Mo Gun datang menyelamatkan Ga Kyung. Akhirnya dua pengawal pun pergi. 

Mo Gun memastikan keadaan Ga Kyung sekarang. Ga Kyung mengaku pasti tidak baik-baik saja dan malu. Mo Gun bisa mengerti dan akhirnya pamit pergi. Ga Kyung langsung mengucapkan terimakasih atas bantuan Mo Gun dan membahas tentang Tanaman itu.
“Mereka Sungguh hidup kembali di ambang jendela. Lalu Seberapa sering aku harus menyiraminya?” tanya Ga Kyung.
“Air menguap berbeda tergantungpada lingkungan. Cukup siram saat tanah terlihat kering.” Kata Mo Gun
“Terima kasih atas semuanya juga. Pastikan untuk siram airmu juga. Aku sudah bermain-main dengan Ta Mi akhir-akhir ini. Dan Jaga dirimu juga.” Ucap Ga Kyung. 

Tuan Oh bertemu ibunya yang sedang melukis melampaiska amarahnya. Nyonya Jang seperti sedang berbicara sendiri untuk mengali suaminya dari kuburan dan minta agar duduk di sampingnya. Tuan Oh hanya diam saja melihat tingkah ibunya.
“Kita berdua akan nikmati cerita kecilyang menyenangkan ini... Sayang, panjang umur, dan lihatlah hal menarik. Dengarkan saja apa yang dikatakan putramu.” Ucap Nyonya Jang seperti sedang berhalusinasi.
“Direktur Song bukan orang yang bicara secara emosional. Dia berpegang dalam berucap. Aku setuju dengannya dalam hal ini juga. Kami akan bercerai.”ucap Tuan Oh
“Apa Kalian akan bercerai? Apa kau lupa siapa yang menggerakkan pernikahan ini? Apa kau membawanya? Tidak, itu diputuskan olehku dan orang tuanya. Siapa kau berani memutuskan apa kau akan bercerai? Apa kau benar-benar berpikir dia milikmu? Aku biarkan di keluarga ini karena aku butuh dia. Dia milikku” ucap Nyonya Jang
“Aku tak peduli jika kau bercerai dan meninggalkan rumah ini. Kenapa aku harus padahal kau tak berguna bagiku Tapi Song Ga Kyung, tidak. Dia tak bisa tinggalkan rumah ini. Itu alasan kau tak bisa cerai.” Tegas Nyonya Jung
“Mendengar itu membuatku sangat ingin menceraikannya. Aku harus lindungi dia dari ibu mertua penguntitnya. Lagipula aku adalah suaminya.” Balas Tuan Oh
“Jin Woo. Apa kau menyukai Ga Kyung?” tanya Nyonya Jang dengan nada mengejek.
“Selama 10 tahun, aku merasa sedih karena dia harus mengatasimu. Kau bilang itu "Suka"?.” Ucap Tuan Oh menahan emosi. 


Ta Mi sudah menyiapkan kue ulang tahun dan menyalakan lilin, lalu dikaget dengan Sun Woo yang sudah ada dibelakangnya. Sun Woo bertanya apakah Ta Mi menyiapkan kue itu untuk ulang tahun Mo Gun. Ta Mi menganguk dengan wajah bahagia.
“Aku baru tahu hari ini, jadi aku segera beli.” Ucap Ta Mi. Sun Woo memberitahu kalau  Hari ini hari yang buruk dan bukan hari baik untuk perayaan.
“Tapi ini hari ulang tahunnya.” Kata Ta Mi binggung. Sun Woo pun merasa  tak tahu bagaimana jelaskan ini.
“Mo Gun punya dua hari ulang tahun.” Ucap Sun Woo, Ta Mi kaget mendengarnya. 

Mo Gun sedang memasak di dapur, Seorang pria asing menyuruh Mo Gun untuk memasukan Air beras. Tapi Mo Gun malah memasukan air biasa. Si pria pun mengeluh dari layar tab kalau Dojang jjigae buatan Mo Gun itu payah.
“Bukankah sudah kubilang, jika kau ingin buat doenjang jjigae yang lezat, kau harus tambahkan air beras.” Keluh si pria yang melakukan video call.
“Bahasa Korea-mu jadi semakin buruk selama bertahun-tahun.” Ejek Mo Gun membalas bicara dengan bahasa korea.
“Hei, aku sudah keluar dari Korea selama sekitar 10 tahun. Wajar bahasa Korea-ku sudah tak sempurna lagi. Tapi kau harus tetap berbicara bahasa Inggris maka kita bisa lakukan percakapan dari hati ke hati, 'kan?” ucap si pria.
“Aku mengerti, Ayah. Lalu Apa yang Ibu lakukan?” kata Mo Gun dengan bahasa inggris yang fasih.
“Nah, seperti biasa... Dia di atas, kau tahu itu , menonton drama Korea favoritnya... Hei, tolong jangan katakan dia lupa bilang "Selamat ulang tahun" padamu.” Kata Ayah Mo Gun
“Dia meneleponku sesudah aku bangun tidak seperti Ayah yang menelepon larut malam.” Goda Mo Gun. Sang ayah mengeluh Mo Gun memang mengerikan.
“Aku tak punya air beras, tapi aku akan tetap menikmati resepmu... Dojang jjigae.” Ucap Mo Gun
“Omong-omong, bagaimana keadaan saat ini?” tanya Ayah Mo Gun. Mo Gun mengaku Sangat normal dan merasa baik-baik saja.Ayah Mo  Gun memastikan.
“Aku merasa tak enak menghabiskan waktu bersamamu di hari ulang tahunmu. Kau tahu betapa ibumu dan aku merindukan ada kau di sini.” Kata Ayah Mo Gun. Mo Gun juga merasa seperti itu. Ayah Mo Gun pun menyuruh anaknya mulai makan dan menutup telpnya. Mo Gun pun mengucapkan kalau mencintai orang tuanya. 

Kue ulang tahun akhirnya teronggak begitu saja dengan lilin yang sudah mati. Sun Woo pikir kalau Mo Gun pasti ingat dan mungkin berbaring sakit di tempat tidurnya. Ta Mi tak mengerti apa maksudnya ingat. Sun Woo kebingungan karena merasa tak bisa mengatakan.
“Tetap saja, aku merasa dia akan lebih menyukainya jika kau bersamanya hari ini... Jadi, astaga, bagaimana aku mengatakannya?” kata Sun Woo kebingungan.
“Kau bilang, Dia punya dua hari ulang tahun? Apa maksudmu dia punya hari ulang tahun yang bukan hari ini?” tanya Ta Mi. Sun Woo membenarkan dan tak bisa menjelaskan.
“Apa Morgan dibesarkan oleh orang tua angkatnya?” tanya Ta Mi menduga sendiri. Sun Woo pun tak bisa berkata-kata. 

Ta Mi terdiam setelah bertemu dengan Sun Woo, teringat saat Mo Gun bercerita “Aku tinggal di Australia sewaktu SMA... Tapi aku kembali, karena Aku suka Korea.” Lalu saat menanyakan namanya, Mo Gun menjawab “Ibuku sengaja beri aku nama Inggris. Karena suatu hari nanti aku bisa saja tinggal di luar negeri.”
Mo Gun keluar dari kamar kaget melihat Ta Mi yang datang. Ta Mi mencoba tersenyu memperlihatkan makanan yang dibawanya jadi bisa makan bersama. Mo Gun tersenyum melihat Ta Mi yang datang walaupun wajahnay terlihat pucat. 

“Kenapa kau berhenti masak doenjang jjigae?” tanya Ta Mi menaruh sup diatas meja.
“Itu hanya untuk pertunjukan dan Bukan apa-apa.” Kata Mo Gun. Ta Mi memeriksa kening Mo Gun dan ternyata demam.
“Minumlah obat sesudah makan. Aku sudah membelinya” ucap Ta Mi. Mo Gun heran karena Ta Mi tahu dirinya sedang sakit.
“Kau terdengar sakit di telepon. Apa kau pikir aku takkan tahu?” ucap Ta Mi berbohong.
“Sakit membuatku semakin rindukan kau.” Akui Mo Gun. Ta Mi mengeluh kalau Mo Go untuk tak bilang sedang rindukanya.
“Kau juga tak pernah ceritakan kesulitanmu.” Komenta Mo Gun. Ta Mi mengaku kalau ia yang harus disalahkan dan mengeluh Mo Gun itu sungguh pendendam. Mo Gun pun mulai makan walaupun terlihat sangat lemah.
Ta Mi menatap Mo Gun sambil memegang wajahnya karena tahu tubuhnya itu pasti sakit sekali dan mengaku tak tahu... Mo Gun mengaku jatuh sakit sekitar tahun ini dan menurutnya Mungkin karena perubahan musim. Ta Mi terdiam mendengar ucapan Mo Gun.  Dan Mo Gun mengakuselalu suka musim yang singkat. 


Ta Mi mencuci piring sementara Mo Gun tertidur lelap di kamarnya. Ta Mi menatap Mo Gun teringat dengan yang dikatakan Sun Woo “ Tapi jangan anggap terlalu serius. Mo Gun sangat dicintai, dan dia punya mental yang kuat dan sehat. Dia pria yang sangat hebat. Kau tahu itu 'kan?”
Akhirnya Ta Mi berbaring disamping Mo Gun lalu memegang wajahnya, teringat saat Tuan Min menanyakan alasan Mo Gun yang ingin menikah. Mo Gun menjawab Sedari dulu,impianku adalah menikah dengan yang tercinta dan hidup bahagia.”
“Kenapa kau bangun?” ucap Ta Mi melihat Mo Gun sedikit membuka matanya. Mo Gun mengaku Tangan Ta Mi yang  terasa hangat.
“Aku cuci piring dengan air hangat. Kau punya pemanas air yang bagus.” Komentar Ta Mi
“Kenapa kau masih disini?” tanya Mo Gun, Ta Mi pikir sudah mengatakan  akan tunggu sampai Mo Gun tertidur.
Mo Gun pikir tadi sudah tertidur, Ta Mi melihat itu  Tak cukup lama lalu memuji wajah Mo Gun yang tampan dan menyuruhnya kembali tidur. Mo Gun pun memperbolehkan Ta Mi melihat wajahnya sepuanya dan gratis sebelum pergi.
“Konten tersebut layak dibayar per-tayang.” Kata Mo Gun. Ta Mi mengaku akan ambil langganan bulanan.
“Aku akan menagihmu sangat mahal.” Kata Mo Gun. Ta Mi pikir  Itu sebabnya mencari uang yang banyak. Keduanya tersenyum lalu Ta Mi menarik Mo Gun agar ada dipelukanya.
“Alangkah baiknya jika tinggiku 2 meter.” Kata Ta Mi. Mo Gun ingin tahu alasanya. Ta Mi menjawab itu untuk memeluk Mo Gun.
“Kau terlalu tinggi” ucap Ta Mi. Mo Gun merasa kalau ini sangat bagus karena dirinya sakit lalu tertawa.
Ta Mi heran kenapa Mo Gun tertawa. Mo Gun mengaku bayangkan Ta Mi setinggi 2 meter... Ta Mi ingin tahu pendapatnya. Mo Gun memuji kalau Ta Mi cantik. Ta Mi tersenyum memeluk erat Mo Gun menepuk bahunya agar cepat sembuh. 



Hyun sibuk memilih tas dan menatap dicermin, saat itu Ji Hwan menelp  bertanya apakah sudah siap dan meminta agar menunggu saja karean akan menjemput sebagai manajernya. Keduanya pun datang ke lokasi syuting.  Hyun berteriak “Seol Ji Hwan datang!”
“Kau datang ke sini secara langsung, Direktur.” Ucap Sutradara. Hyun pikir harus mendukung aktornya.
“Perlakukan dia dengan lebih baik daripada betapa kasarnya kau dulu.” Kata Hyun. Sutradara menganguk mengerti.
“Aku bahkan melihat profilnya di portal web Barro. Aku tak tahu kau bersekolah di SMA sains. Kau adalah aktor yang baik karena kau pintar.” Kata Sutradara memuji
“Tidak. Terima kasih sudah membawaku kembali, Sutradara.” Ucap Ji Hwan merendah. Ta Mi berpesan agar menjaga aktornya dengan baik.
Akhirnya mereka akan mulai syuting. Ji Hwan memberitahu kalau akan segera take dan meminta Hyun agar menonton drama comebacknya., Hyun pun tak lupa memberikan semangat pada Ji Hwan.

Setting drama ad disebuah pemakaman, Ayah, ibu dan Istri sedang menangis karena Chu Min Hyuk meninggal. Tapi Jin Hwan datang dan mereka pikir Min Hyuk yang datang dan masih hidup, mereka tak percaya kalau Min Hyuk kembali bahkan sang ibu sampai jatuh lemas. Min Hyuk pun menahanya.
“Aku saudara kembar Min Hyuk, Chu Min Jae... Min Hyuk meninggalkanku wasiat. Aku akan tunggu di perusahaan.” Ucap Ji Hwan lalu berjalan pergi.
Hyun melihat dari kejauhan Jin Hwan berjalan ke arahnya, sementara yang lainya masih tak percaya kalau Min Hyuk punya saudara kembar. Hyun gugup saat Ji Hwan berdiri sangat dekat didepanya. Ji Hwan memberi kode agar Hyun tak bersuara.
Akhinya Sutradara berteriak “Cut” dan meminta merea bersiap untuk adegan lain. Hyun yang gugup bertanya apa yang dilakukan Ji Hwan tadi. Ji Hwan mengaku harus menghindari kamera dan Hyun memang berdiri didekat kamera. 


Mo Gun berjalan keluar kamar sambil menelp Ta Mi memberitahu  baru saja bangun tidur. Ta Mi menayakan keadaan Mo Gun sekarang. Mo Gun mengaku sangat baik  dan berpikir itu karena Ta Mi dan menurutnya aneh biasanya berlangsung beberapa hari.
“Syukurlah. Kau selesaikan proyek, sehingga kau bisa beristirahat dengan baik. Dan kau lebih baik Tidur.” Ucap Ta mi
“Aku akan melakukannya. Aku bilang kepada Seon Woo dan yang lainnya untuk istirahat.” Kata Mo Gun yang melihat gelas yang Ta Mi cuci kurang bersih.
“Tunggu sebentar. Kau Sedang apa? Apa kau cuci piring? Untuk apa? Apa karena kau tak puas dengan pekerjaan yang kulakukan tadi malam? Apa aku terlihat sangat kotor?” ucap Ta Mi kesal. Mo Gun merasa bersalah.
“Tidak,  Rutinitasku adalah cuci piring di pagi hari. Jika tidak, rasanya aku tak memulai hari.” Kata Mo Gun berbohong
“Benar-benar lelucon. Aku takkan cuci piring untukmu lagi.” Ucap Ta Mi kesal.
“Berjanjilah kau takkan melakukannya... Kau tak pandai itu. Lakukan yang terbaik dalam pekerjaanmu... Itu bakatmu.” Ejek Mo Gun
“Astaga. Baik. Aku akan hasilkan banyak uang untuk bayar langganan bulananmu. Kau Tunggu saja.” Kata Ta Mi
“Baik. Bekerja keraslah hari ini Dan coba pikirkan aku sesekali.” Goda Mo Gun
“Aku melakukannya tanpa berusaha. Aku pasti dilahirkan untuk menyukaimu. Jadi, jangan membuatku kesal karena sakit dan minum obatmu hari ini juga, oke?” balas Ta Mi.
Mo Gun mengerti dan menutup telpnya, lalu panik karena Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang setelah mendengar ucapan Ta Mi dan mengeluh pacarnya itu memang wanita aneh. Sementara Ta Mi masih gugup mengetahui Mo Gun punya dua hari ulang tahun.



Hyun masuk ruangan menyaap semua tim, Ah Ra melihat paakain Hyun bertanya Apa ini hari istimewa karena terlihat sangat megah. Hyun pikir  Konsep hari ini adalah wanita kaya yang jago bertarung. Mereka binggung konsep apa itu.
“Bukan untukku... Tapi Untuk pekerjaan sampinganku.” Kata Hyun lalu asat itu TaMi masuk ruangan.
“Kita memulai wawancara pribadi hari ini. Siapa yang pertama?” kata Ta Mi. Ah Ra dan Bong Gi penuh semangat mengangkat tangan. 

Akhirnya Ta Mi memilih Ah Ra lebih dulu. Ah Ra menganti tempat ponsel Ta Mi dengan gambar yang berbeda dan memberitahu kalau Ta Mi Bosan dapat mengubahnya lalu memperlihatkan ada banyak kertas lagi. Ta Mi heran Ah Ra yang beli banyak sekali.
“Bisakah aku benar-benar terima ini?” ucap Ta Mi. Ah Ra ingat Ta Mi yang memberikan tas desainer juga.
“Bahkan tak bernilai 10 persen dari tas, tapi itu dari hatiku.” Ucap Ah Ra  Ta Mi ingin tahu apakah Ah Ra senang berkerja di Barro
“Ya. Menyenangkan. Aku ingin kerja lebih luas dalam pemasaran.” Ucap Ah Ra. Ta Mi pikir  Alex dapat membantunya.
“Aku akan lihat apa yang dapat kulakukan. Siapa yang akan aku temui besok?” ucap Ta Mi. 


Bong Gi mulai berbicara dengan Ta Mi memberitahu  biasanya dengarkan pembicaraan pacarknyda dan tak meminta bantuan selangit. Tapi sekarang tak bisa menerima dan mengeluh harus dapat orang Brasil  padahal ia orang Korea yang tinggal di Seoul.
“Kau bilang akan bahas masalah pribadi juga. Mereka bilang setiap bagian tubuh yang kita dapatkan dari orang tua kita. Aku tak punya keluhan soal bekerja di sini. Semuanya baik.” Ucap Bong Gi. Ta Mi hanya mendengarkan saja. 

Jenny duduk didepan Ta Mi seperti tak peduli, Ta Mi akhirnya bertanya apa hobi dan apa yang disukainya dan berpikir itu adalah Komputer. Jenny mengaku bukan karena hanya ahli menggunakan komputer lalu menjawab kalau menyukai pria.
“Aku sangat suka pria. Aku tergila-gila pada mereka.Aku sangat suka mereka.” Kata Jenny mulai mengebu-gebu dan hilang akal.
“Kalau dipikir-pikir, insiden peretasan juga karena seorang pria.”ucp Ta Mi. Jenny mendekati Ta Mi menagku sangat suka pria.
***
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar