PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 28 Juli 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sanchez pulang ke rumah dengan baju yang basah, lalu ingin tahu apa yang ada didalam kantung merah. Ia melihat isinya potongan rambut, lalu matanya melihat sosok hantu wanita yang hilang dan muncul didepanya. Ia melihat tanganya yang teringat sebuah benang pada sang hantu dan akhirnya jatuh pingsan.
Chan Sung berlari masuk ke  rumah dan melihat Su Min dengan jari yang teringat dengan temanya. Ia lalu melihat keadaan Shancez di sisi rumah. Sanchez mengaku tak tahu apa karena hujan, tapi sangat dingin. Ia pikir  n ini juga bisa karena hujan, tapi melihat sesuatu yang sangat aneh.
“Chan Sung, aku melihat seorang wanita aneh sebelumnya. Dan kupikir dia masih di sini. Aku sangat takut. Aku harus bagaimana?” kata Sanchez ketakutan.
“Hyung... Kau Masuk kedalam, lalu tidurlah... Biarkan aku mencari tahu ini.” Kata Chan Sung menenangkan temanya. 



Saat itu ponsel Chan Sung berdering, Si ayah Su Min menelp Chan Sung memastikan kalau ia adalah manajer umum Hotel Del Luna. Chan Sung membenarkan. Ayah Sun Min mendapat telepon dari hotel, katanya mereka ingin mengadakan pernikahan untuk putri mereka
“Apa Maksudmu, kau mendapat telepon dari pemilik hotel kami?” tanya Chan Sung kaget. Ayah Su Min membenarkan 

Chan Sung melihat sepasang pria dan wanita yang sudah menunggunya,  lalu bertanya apakah mereka datang karena kantung merah. Keduanya mengambil kembali kantung merah. Akhirnya Chan Sung membawa mereka ke dalam hotel.
“Aku tak tahu ada hotel seperti ini di Seoul.” Komentar si ibu. Ma Wool menyapa keduanya.
“Aku lihat, manajer umum kami dengan aman membawamu ke sini. Ayo kita mulai membahas pernikahan putrimu.” Kata Man Wool lalu menunjuk jalan. Chan Sung hanya bisa menatap bingung dengan sikap Man Wool. 


Mereka pergi ke sebuah ballroom memberitahu kalau tempat ini pernikahan akan berlangsung, lalu akan menyiapkan jamuan dan menyediakan suite untuk anak mereka seperti pernikahan normal. Si ibu pikir kalau anak mereka tak akan berakhir dengan mati kesepian.
“Mohon berikan yang terbaik. Kami melakukan ini demi anak kami. Kami akan membayar dan memberi kalian semua yang diperlukan.” Ucap Si ibu
“Omong-omong, siapa mempelai prianya?” tanya si ibu penasaran. Man Wool langsung menatap sinis.
“Kalian memaksanya untuk menikah dengan melawan kehendaknya sendiri. Bukankah kalian akan merasa tak nyaman bertemu dengan mempelai pria? Apa kalian akan memberi selamat padanya?” kata Man Wool
“Maka kukira sebaiknya tak bertemu dengannya. Kami akan mempercayakan semuanya padamu.” Kata si ibu
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan pernikahan supaya bisa memuaskan semua orang.” Kata Man Wool. Chan Sung hanya bisa diam saja. 

Chan Sung melihat Man Wol memegang sebuah kartu. Man Wool sudah menduga kalau mereka orang kaya karena itu adalah kartu hitam yang tak memiliki batas. Ia pikir kalau Orang tua benar-benar tak memiliki batasan dalam hal mencintai anak-anak mereka.
“Aku menyukainya.” Ungkap Man Wool bahagia. Chan Sun dengan kesal bertanya Apa yang direncanakan
“Aku akan menyiapkan pernikahan.” Kata Man Wool santai. Chan Sung memberitahu kalau Sanchez sangat terkejut dan langsung terpana.
“Itu karena dia hatinya lemah. Itu sebabnya kita harus mengadakan pernikahan dan membuatnya pergi sesegera mungkin.” Ucap Man Wool
“Apa Sanchez sungguh akan baik-baik saja sesudah pernikahan selesai?” tanya Chan Sung khawatir.
“Ya... Lagi pula ini bukan pernikahan resmi. Anggap saja sebagai mimpi buruk singkat. Ada begitu banyak yang harus dipersiapkan. Kita akan sibuk. Chan Sung, ayo cepat.” Kata Man Wool penuh semangat keluar dari ruangan.
“Aku penasaran apa ini sungguh akan baik-baik saja.” Kata Chan Sung masih saja khawatir. 


Sanchez masih ketakutan dengan selimut, dan ingin buang air kecil yang hampir keluar tapi  takut pergi ke kamar mandi. Si hantu pun merasa kasihan. Sanchez mengeluh karena Chan Sung yang belum pulang juga lalu melihat ada guci minuman disampinganya.
“Ini.... Tak masalah. Aku bisa...” ucap Sanchez akhirnya buang air kecil di guci. Su Min memalingkan wajahnya karena merasa malu. 

Man Wool sudah berganti pakaian dengan hitam, lalu menunggu Chan Sung. Chan Sung akhirnya datang dan Man Wool bergegas masuk toko lalu memakai cincin pada semua jarinya. Man Wool tak percaya kalau Situasi darurat yang dimaksud Man Wool adalah berbelanja?
“Bagaimanapun, ini adalah pernikahan. Seharusnya terlihat gemerlapan.” Kata Man Wool
“Apa kita di sini untuk membeli hadiah pernikahan mereka? Apa perlu untuk pernikahan semacam ini?” kata Chan Sung heran
“Yang ini terlihat bagus juga... Tapi Kenapa kita hanya punya 10 jari? Aku berharap bisa memakai lebih dari 10.” Keluh Man Wool
“Apa kita di sini untuk membeli cincinmu? Kau bilang ini darurat yang berkaitan dengan Sanchez. Ini bukan waktunya untuk memilah pernak-pernik.” Keluh Chan Sung kesal
“Aku mendapat kartu kredit tanpa batas. Jika kau akan mengomel, tunggu di luar sambil makan roti.” Kata Man Wool kesal lalu melihat barang lainya.
“Aku hanya punya 1 leher, jadi hanya bisa memakai 1 kalung. Akhir-akhir ini, sedang tren memakai kalung lebih dari 1. Aku suka jadi Bawakan lagi.” Ucap Man Wool terus melihat kalung lainya.
“Orangtuanya tak memberimu kartu kredit untuk dibelanjakan untuk diri sendiri. Itu untuk digunakan kebutuhan pernikahan.” Kata Chan Sung
“Benar. Aku menggunakan uang mereka untuk pernikahan. Semakin banyak uang yang kugunakan, orang tuanya akan merasa lebih lega.” Jelas Man Wool
“Apa kau mengatur pernikahan agar bisa melakukan ini, 'kan? Aku akan mengembalikan kartu kredit dan membakar kantong.” Kata Chan Sung
“Kau Lanjutkan... Jika kau melakukannya, temanmu harus menjalani sisa hidupnya dengan hantu. Kantong merah mencakup keinginan yang kuat. Keinginan itu mengikat keduanya dengan benang merah sehingga mereka dipaksa untuk bersama. Jika kau membakar kantong merah, mempelai wanita tak akan pernah bisa pergi ke Alam Baka.” Tegas Man Wool
“ Tak bisakah kau  membuka ikatannya?” kata Chan Sung. Man Wool menegaskan dirinya bukan tuhan.
“Apa kau tahu betapa sulitnya itu? Kita hanya akan biarkan mereka menikah, lalu mengirim mempelai wanita ke Alam Baka. Itu yang bisa dilakukan hotel kita.” Ucap Man Wool lal memilih kembali kalung yang akan dibelikanya.
Chan Sung terdiam lalu melihat kartu nama yang diberikan Ma Go [Farmasi, 11-28, Yakjae-golmokgil, Pasar Gyeongdong] 
Akhirnya Chan Sung pergi ke pasar Obat,  dan menemukan Klinik Herbal Oriental, Pusat Perawatan Kesehatan, Klinik Pengobatan Oriental Hyosang Ia melihat seorang wanita tua sedang memotong akar, dan beripikri Ma Go   benar-benar ada di sini. Si wanita malah tak mengenal Chan Sung lalu bertanya siapa.
“Aku Ku Chan Seong dari Hotel Del Luna. Kau menyuruhku datang ke alamat ini untuk mencarimu saat kita bertemu di kereta bawah tanah.” Kata Chan Sung
“Itu bukan aku... Itu adalah kakak perempuan tertuaku.” Ucap Si wanita yang wajahnya miripi Ma Go.
Terdengar teriakan seorang wanita yang memanggil “Eonni” memberiahu Cuaca di luar, sangat bagus dan bingung melihat Chan Sung lalu bertanya siapa pria itu. Si wanita tua memberitahu Chan Sung datang dari Hotel Del Luna untuk bertemu kakak mereka.
“Hotel Del Luna? Eonni kita sering pergi ke sana untuk memetik bunga, kan?” kata nenek dengan baju warna pink.
“Apa kalian kembar? Apa Maksudmu, kembar tiga?” tanya Chan Sung binggung. Si nenek mengaku Ada lebih dari tiga.




Si nenek ingin tahu alasan Chan Sung mencari kakak mereka, Chan Sung memberitahu keadan Hotel. Si enek tak percaya kalau Akan ada pernikahan hantu di Hotel Del Luna. Chan Sung memberitahu kalau Mempelai wanita tak menginginkan pernikahan yang tak pernah diinginkannya, dan mempelai pria sangat ketakutan.
“Apa ada cara untuk memperbaikinya?” tanya Chan Sung. Si nenek pikir Seperti yang dikatakan bos Chan Sung, kalau akan lebih baik melakukan upacara untuk menjaga keamanan hidup.
“Sepertinya tak punya pilihan selain mengadakan pernikahan... Tapi Aku tahu! Kita bisa mengganti mempelai pria. Alih-alih orang yang hidup, kau dapat mencari hantu sebagai mempelai prianya.” Ucap Si nenek
“Di mana kita akan menemukan mempelai hantu pria?” tanya Chan Sung merasa masih punya harapan.
“Ada banyak pelanggan di hotelmu.” Kata Si nenek. Chan Sung pikir benar juga.
“Mempelai wanita dapat memilih mempelai pria yang disukainya untuk memberikan kantong merah. Kedua arwah bisa bersama dan menuju ke Alam Baka, berpegangan tangan.” Kata si nenek.
Chan Sung mengerti akan mencobanya dan akan pamit.  Nenek yang sedang motong obat memberikan botol minuman karena   pasti lelah bekerja di malam hari dan mungkin tak bisa tidur nyenyak jadi bisa membantu setelah meminum teh herbal. Chan Sung mengucapkan terimakash.
“Eonniku pasti menyukaimu... Itu obat yang berharga. Kau akan merasa energik bahkan dari tidur siang singkat.” Kata si nenek. Chan Sung langsung menghabiskan. 


Chan Sung pergi menemui Nyonya Choi, keduanya berjalan di lorong Nyonya Choi memberitahu sudah  meringkasnya khusus tamu yang meninggal sebelum menikah. Chan Sung menganguk mengerti melihat berkas ditanganya.
“Aku lebih baik mengunjungi mereka satu per satu untuk bertanya apa mereka tertarik. Ayo kita mulai dengan Kamar 507.”kata Chan Sung. Nyonya Choi menganguk mengerti dan Chan Sung pun mengetuk pintu.
“Maaf mengganggu istirahatmu. Apakah kau tertarik untuk kencan buta?”tanya Chan Sung melihat seorang pria yang membuka pintu. 

Chan Sung berdiri didepan hantu-hantu pria dalam bar dengan Sun Min. Tuan Kim memberitahu mereka akan memulai kencan antara mempelai Lee Su Min dan lima calon mempelai pria. Hyun Joong terlihat ikut duduk di meja dengan nomor ditanganya.
“Kenapa kau duduk di sana?” keluh Tuan Kim. Hyun Joong mengaku Karena ingin menikah juga.
“Karyawan tak dapat berpartisipasi. Cepat Kemari.” Kata Tuan Kim. Hyun Joong mengeluh dengan wajah cemberut karean merasa tak adil bahkan sudah mengunakan jas.
“Kita akan memulai lagi. Karena batas waktu, kita akan mempersingkatnya. Silakan saling sapa saat jam pasir berjalan. Ceritakan padanya soal apa yang kalian lakukan saat masih hidup. Aku harap kalian bisa melakukan percakapan yang tulus.” Kata Tuan Kim.  Sun Min siap menatap pria yang akan dinikahinya. 

Man Wool mengejek Chan Sung membuang-buang waktu lagi, sambil memilih-milih pakain. Nyonya Choi pikir Setidaknya, mempelai wanita akan menikah dengan mempelai pria yang dapat terhubung dengan baik. Man Wool pkir tak tahu
“Aku ragu akan ada pria yang disukai mempelai wanita.” Ucap Man Wool dan memilih satu pakaian.
“Seperti yang mungkin kau perhatikan, temanku punya hati yang lemah dan tak akan bisa melakukan upacara. Kau harus memilih salah satu dari mereka untuk pergi ke Alam Baka bersama. Itu hal terbaik yang bisa kulakukan untukmu.” Kata Chan Sung memberikan kantung merah.
“Pastikan untuk memanfaatkan waktu. Kita akan mulai dengan nomor satu. Tolong beri kantung merah kepada orang yang kau suka. Ayo kita mulai.” Kata Tuan Kim.
Su Min melihat semua pria lalu tiba-tiba mengarah pada Chan Sung yang ada disampingnya. Chan Sung binggung. Su Min meminta Chan Sung agar menerima karean Jika menikah dengan pria lain, maka harus pergi bersamanya. Jadi ingin pergi sendiri.
“Aku ingin kau, seorang manusia, untuk mengambilnya sehingga aku bisa pergi sendiri.”kata Su Min. Chan Sung ingin bicara Tapi Sun Min lebih dulu menyela.
“Jika tak mau, aku akan tetap berpegang pada rencana semula. Mohon bawa temanmu.” Kata Su Min. Chan Sung terlihat bingung lalu mengambil kantung merah. Tuan Kim dan Hyun Joong kaget melihat yang terjadi. 



Man Wool kaget mendengar berita dari Hyun Joong, bertanya untuk memastikan Siapa yang dia pilih sebagai suaminya. Hyun Joong memberitahu kalau Su Min ingin menikah dengan manager dan Chan Sung  menerimanya, jadi mempelai wanita dan pria sedang bersiap sekarang.
“Apa kau akan menjadi petugas?” tanya Hyun Joong bingung melihat Man Wool hampir jatuh karena kaget.
“Ji Hyun Joong... Cari Pilihan Ke-4 sekarang.” Kata Man Wool. Hyun Joong bingung
“Apa kau akan mengirim manager ke Alam Baka bersama dengan mempelai wanita?” tanya Hyun Joong. 

Chan Sung sudah mengunakan setelah jas layaknya calon pengantin, lalu bergumam bahkan tak tahu apa yang dilakukan sekarang. Ia pun memastikan kalau ini bisa dianggap hanya mimpi yang tak berarti dan Semuanya akan hilang begitu bangun.
“Aku hanya akan bermimpi singkat.” Kata Chan Sung lalu membuka pintu tapi  melihat sosok Man Wool dalam kamar dan terlihat darahnya menetes lalu seorang pria masuk kamar.
“Ketua , apa kau akan menikah?” tanya Chan Sung tersadar melihat Man Wool didepanya. Man Wool tak mengerti maksudnya.
“Bukankah kau yang akan menikah?” ejek Man Wool sedang ada di ruang tunggu Mempelai Pria
“Aku rasa, benar-benar bermimpi barusan.” Kata Chan Sun merasa melihat Man Wool
“Chan Sung... Beraninya kau memutuskan untuk menikah tanpa seizinku?” ucap Man Wool marah
“Kenapa aku butuh izinmu padahal aku yang akan menikah?” keluh Chan Sung. Man Wool tak percaya kalau Chan Sung benar-benar akan menikahinya.
“Inilah sebabnya kenapa kau harus membantunya saat dia datang kepadamu, mengatakan dia tak ingin menikah.” Kata Chan Sung
“Apa kau pikir dia tak ingin menikah? Tidak. Dia hantu yang sangat ingin menikah. Keinginan putus asa tersegel di sini, milik wanita yang harus menikah sebelum dia pergi.” tegas Man Wool. Chan Sung kaget mendengarnya. 


Su Min menunggu di ruang tunggu dengan gaunya dan terlihat cantik. Ma Go datang menyapa  mempelai yang sangat cantik karena mendengar ada pernikahan di Hotel Del Luna jadi sengaja datang. Ia memberikan hadiah pernikahan untuk mempelai wanita.
“Kau menikah untuk menjadi bahagia.” Pesan Ma Go pada mempelai wanita. 

Ma Wool duduk dengan wajah tanjam, lalu memberitahu Chan Sung  akan menyelamatkanya lagi karena tak harus menikah. Chan Sung ingin tahu apa yang harus dilakukan karena  Man Wool bilang ini tak bisa dilenyapkan.
“Kita harus membiarkan dia menikah sesuai keinginannya. Aku akan membawa mempelai pria sebenarnya yang tak pernah bisa ditinggalkannya.” Kata Man Wool. 

Yoo Na pergi ke sebuah rumah sakit, melihat sosok pria duduk dengan cincin kawin. Ia lalu memperlihat foto di ponselnya tahu kalau wanita itu  i adalah kekasihnya. Si pria itu terlihat binggung, Yoo Na memberitahu kalau  Kekasihnya menikahi pria lain.
“Hei, itu tak lucu.” Ucap Si pria tak percaya. Yoo Na pikir tak mungkin dirinya bercanda.
“Jika kau ingin menghentikan pernikahan, maka kau harus menikahinya.” Kata Yoo Na. 

Yoo Na akhirnya mengajak si pria ke hotel deluna. Man Wool memberitahu kalau membawa mempelai pria yang diinginkan si wanita jadi menurutya kalau mereka punya layanan yang hebat. Si wanita terlihat cantik dengan gaun pengantinya.
“Akhirnya kau bisa menikahi orang yang tak akan pernah bisa kau lupakan. Kau pasti... sangat bahagia. Dia seharusnya datang sebentar lagi.” Ucap Man Wool. 


Si pria membuka pintu ballroom, lalu berkaca-kaca melihat Su Min. Su Min pun tak percaya kalau kekasihnya datang dan mereka akan segera menikah.
“Saat pernikahan berakhir, pria itu akan mati. Mempelai wanita akan membawa pria itu ke Alam Baka bersamanya. Aku ingin tahu apa Chan Sung menyadarinya.” Ucap Man Wool.
Chan Sung merasakan sesuatu dan langsung berlari di lorong hotel.
“Itu sebabnya orang tua pria itu mencoba menikahkannya dengan siapa pun melalui pernikahan hantu.” Kata Man Wool. Hyun Joong bertanya  Orang tua pria itu dan itu artinya Mereka bukan orang tua mempelai wanita.
“Orang tua pria itu yang meminta untuk mengadakan pernikahan. Mereka takut wanita itu akan membawa putra mereka.” Kata Man Wool. 


Di rumah sakit
Si pria seperti terbaring tak sadarkan diri dengan alat bantu nafas, Ibunya memberitahu kalau  Su Min sudah mati dan tak bisa membiarkan pergi bersamanya. Ia mencoba untuk melepaskan cincin ditangan anaknya tapi tak bisa lepas.
“Su Min, mohon lepaskan putraku. Kumohon... Tolong lepaskan!” ucap si ibu si pria sambil menangis. 



Chan Sung mengedor pintu memanggil Su Min agar berhenti karena tak seharusnya melakukan ini. Si pria membuka penutup wajah Chan Sung agar mereka bersama selamanya. Chan Sung terus berteriak meminta agar Su Min Berhenti sekarang juga karena Si pria masih hidup.
“Tidak... Kita harus hentikan... Kau Kembalilah” kata Su Min. Si pria terlihat bingung.
“Kau Pergilah!” teriak Su Min lalu wajahnya berubah menjadi menakutkan. Si pria ketakutan melihatnya dan langsung berlari keluar dari ruangan. Chan Sung melihat tali yang terus mengikuti si pria.

Flash Back
 Su Min melihat kotak hadiah dari Ma Go yaitu gunting. Ma Go berpasn “Kau harus membuat keputusan yang lebih besar untuk melepaskan daripada mempertahankan.”
“Aku mencintaimu... jadi Bahagialah...”  ucap Su Min sambil menangis lalu mengunting tali ditanganya.
Cincin ditangan si pria pun terlepas dan akhirnya tersadar dari tidur panjangnya. 


Yoo Na berjalan dihotel tak percaya Tempat ini terlihat lebih luar biasa dari yang dibayangkan dan akan mulai bekerja sebagai manajer umum segera. Hyun Joong memberitahu Yoo Na belum bisa karena masih ada Chan Sung.
“Maka untuk saat ini, aku akan magang. Biarkan kumulai pelatihan sebagai magang.” Kata Yoo Na penuh semangat.
“Teman. Sekarang sudah larut. Kau harus pulang ke rumah untuk tidur agar kau bisa pergi ke sekolah besok.” Ucap Hyun Joong. Yoo Na berjalan lebih dulu, Hyun Joong pun mengikutinya. 

Sanchez mengelap guji yang sebelumnya digunakan untuk buang air kecil sambil meminta maaf karena memanfaatkan barang itu dengan cara yang vulgar.Ia pikir kalau tak tahan memakaiknya padahal sejak Dinasti Tang, saat itu seorang wanita berjalan masuk ke dalam rumah.
“Mi Ra...” ucap Sanchez melonggo kaget melihatnya. Mi Ra pikir sudah lama tak bertemu.
“Aku datang untuk bertemu Ku Chan Sung.” Kata Mi Ra. 

Chan Sung mengantar Su Min ke terowongan alam baka, Su Min mengucapkan Terima kasih sudah membantu memotong ikatan sebelum keberangkatannya. Chan Sung berharap perjalanan akan nyaman lalu Su Min pun masuk ke dalam mobil.
“Gunting itu dari Ma Go yang Ke-3, kan? Apa dia datang ke hotelku tanpa kusadari?” kata Man  Wool
“Dia yang pergi mencari Ma Go.” Kata Malaikat. Man Wool mengeluh Sekarang, Ma Go membantu Chan Sung bersama-sama.
“Kaulah yang dibantu Ma Go. Dia akan menjadi orang yang mengantarmu” kata Malaikat. Man Wool dan Chan Sung saling menatap,Malaikat pun memilih untuk pergi. 


Chan Sung mengaku sebelumnya di hotel merasa bangga melihat para pelanggan pergi, tapi sekarang merasa kesepian. Man Wool pikir itu karena  tak akan pernah melihatnya lagi lalu memuji Chan Sung yang sudah kerja bagus.
“Ma Go bekerja bagus dengan memilihmu. Kau layak mendapatkan cinta yang kau dapatkan.” Sindir Ma Wool.
“Apa Kau tahu aku bertemu dengannya? Dia berpesan untuk menjagamu, sehingga daun akan tumbuh dan bunga bermekaran.” Kata Chan Sung
“Kau... Kau masih melihatku dalam mimpimu, 'kan?” kata Man Wool. Chan Sung membenarkan.
“Jagalah aku baik-baik dalam mimpimu, lalu,... cobalah untuk mengantarku. Itulah yang Ma Go inginkan. Aku akan menjadi pelanggan terakhirmu karena aku menyukaimu.” Kata Man Wool menatap Chan Sung
“Koo Chan Sung... Ketika nanti kau mengantarku pergi, jangan merasa kesepian.” Ungkap Man Wool. Chan Sung hanya bisa terdiam karena sebelumnya melihat Man Wool yang menikah.
Bersambung ke episode 6

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar