PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 04 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Mo Gun keluar dari lift lalu mencium Ta Mi lalu keduanya saling menatap. Mo Gun mengatakan ingin membalikkannya, tapi tampaknya ia juga  tidak bisa melakukannya hari ini. Ta Mi mengaku tidak tahu kenapa dirinya seperti ini.
“Tapi aku sama saja... Aku merasa seperti ini. Kau melarangku untuk  sekadar bersenang-senang. Bahwa kau bukan taman bermain. Tapi aku ingin bersenang-senang denganmu.” Akui Ta Mi
“Kau membuatku gila. Aku ingin memelukmu, menyentuhmu, dan menyukaimu. Jadi, bersenang-senanglah denganku. Dalam keseharianku. Bermainlah denganku.” Ungkap Ta Mi
“Bawa aku masuk. Cepat.” Kata Mo Gun seperti tak ingin Ta Mi berubah pikiran. 


Ta Mi mengenggam tangan Mo Gun masuk ke rumah, lalu akan menciumnya tapi Mo Gun malah memalingkan wajahnya. Mo Gun bertanya Apa Ta Mi menginginkannya. Ta Mi malah bertanya balik Bagaimana menurut Mo Gun. Mo Gun pikir Sekarang Ta Mi  menginginkannya.
“Bagaimana dengan besok? Akankah kau membuangku besok?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab  tidak.
“Berjanjilah.” Kata Mo Gun. Ta Mi berjanji. Akhirnya mereka pun berciuman diteras sebelum masuk ke dalam rumah. 

Ga Kyung sedang ada diruangan kerja. Tuan Oh masuk memberitah kalau  sudah selesai menyunting filmnya dan bertanya apakah Ga Kyung akan menontonnya saat ada waktu luang, karena butuh saran. Ga Kyung melihat kalender lalu menjawab belum tahu pasti. Tuan Oh mengerti dan akan keluar ruangan.
“Tunggu sebentar.” Kata Ga Kyung lalu memberikan lembaran kertas bertuliskan "Oh Jin Woo, Pukul 21.00 sampai 23.00, Biaya 30.000 dolar"
“Siapa yang memberimu ini?” tanya Tuan Oh, Ga Kyung menjawab Ta Mi.
“Jika dia memberimu ini, artinya kamu juga memberinya sesuatu.” Ucap Tuan Oh.
“Aku membatalkan kontrak Godori. Apakah kau tahu di mana dirut perusahaan ini?” tanya Ga Kyung.  Tuan Oh menjawab Di luar negeri.
“Apa kau meninggalkan jejak?” tanya Ga Kyung. Tuan Oh merasa tidak dan ingin tahu alasan Ga Kyung menanyakan hal itu.
“Sebaiknya kau tidak dirugikan oleh ini... Simpanlah.” Ucap Ga Kyung, Tapi Tuan Oh menyuruh Ga Kyung saja yang menyimpannya.
“Apa Kau memercayaiku? Bagaimana jika aku menggunakan ini untuk membahayakanmu?” ucap Ga Kyung
Tuan Oh mempersilahkan, lalu mengucapkan Selamat tidur dan keluar dari ruangan. Ga Kyung hanya bisa terdiam. 



Ta Mi terbangun melihat jam di ponselnya lalu menatap Mo Gun yang tidur disampingnya, wajahnya tersenyum dan akan bangun. Mo Gun tiba-tiba menarik tangan Ta Mi, Ta Mi pun kaget  karean sebelumnya Mo Gun terlihat masih tertidur nyenyak.
“Apa kau akan menelantarkan aku sekarang? Kau harus bertanggung jawab atasku.” Ucap Mo Gun yang tidur bertelanjang dada.
“Ya, aku tahu. Aku akan bertanggung jawab. Tapi Aku hendak mandi.” Ungkap Ta Mi.
“Jangan membohongiku... Kau jarang mandi.” Ejek Mo Gun. Ta Mi kesal kesal dan tak bergurau lalu turun dari tempat tidur.
Mo Gun tersenyum melihat tingkah pacarnya, Ta Mi memberikan pakaian untuk Mo Gun. Mo Gun binggung karena Ta Mi tidak punya saudara lelaki tapi Kenapa punya pakaian pria. Ta Mi mengaku  Seorang pria meminjamkannya kepadanya.
“Aku bilang akan mengembalikannya setelah mencucinya, tapi aku lupa.” Ucap Ta Mi
“Jangan temui dia mulai sekarang. Cepat berjanjilah kepadaku.” Kata Mo Gun dengan nada cemburu.
“Tidak, aku akan bertemu dengannya.” Kata Ta Mi dengan wajah tersenyum bahagai. Mo Gun kesal dan melihat pakaian yang diberikan padanya.
Mo Gun teringat sebelunya memberikan pakaian pada Ta Mi untuk jadi piama saat tidur di rumahnya karena Pakaian Ta Mi tampak tidak cocok untuk tidur. Wajah Mo Gun tersenyum malu ternyata pria yang dimaksud Ta Mi adalah dirinya. 



Nyonya Jang turun dari mobil dengan kacamata hitam menatap sinis ke arah Ga Kyung datang dengan suaminya. Ia lalu berjalan masuk lebih dulu, Paman Tuan Oh menyapa Nyonya Jang  kalau datang ke sini setiap tahun pada peringatan kematiannya.
“Suamimu pasti sangat bahagia.” Ucap Paman Tuan Oh. Nyonya Jang mengaku tidak datang untuk berduka tapi datang untuk politik.
“Semoga Paman baik-baik saja. Bibi juga. Paman tampak jauh lebih baik daripada sebelumnya.” Sapa Tuan Oh
“Kurasa kalian hadir di sini untuk mengunjungi mendiang ayah kalian. Kali terakhir aku melihatmu adalah pada upacara pembukaan. Aku yakin kakakku merasa terhibur berkat putra sulungnya.” Kata Paman Tuan Oh membalas ramah.
Saat itu seorang wanita muda datang dengan terburu-buru meminta maaf karena datang terlambat.  Nyonya Jang bertanya siapa wanita itu. Paman Oh memberitahu kalau Itu Istri sepupu mereka yaitu Seung Hoondan baru menikah awal tahun ini.
“Kau terlihat sangat berbeda dari saat aku melihatmu di rumah. Apakah kabar menteri baik?” tanya Nyonya Jang ramah.
“Ya, ayahku memintaku mengirim salam untuk Anda.” Kata Seung Hoon. Nyonya Jang pun meminta agar menyampaikan salam juga untuk Ayah Seung Hoon dan mengajak untuk segera masuk.
“Bu, masalahnya adalah, agamaku Kristen. Jadi, aku akan berdiri di belakang selama upacara peringatan.”kata Seung Hoon. Nyonya Jang dengan sinis kalau menyuruh pulang saja.
“Pulanglah dan berikan penghormatanmu di gereja yang kamu datangi.” Kata Nyonya Jang sinis. Seung Hoon binggung, suaminya meminta agar Nyonya Jang tak mengubrisnya. 


Nyonya Jang mulai melakukan doa untuk mendiang suaminya, lalu Tuan Oh dan istrinya akan mulai upacara. Nyonya Jang tiba-tiba menyuruh Berhenti karena Pamannya yang akan memulai upacara mulai tahun ini.
Tuan Oh hanya bisa diam saja, Ga Kyung pun merasa kalau Nyonya Jang bersikap seperti itu karena menolak permintaan ibu mertuanya. 

Ta Mi dan Mo Gun duduk disofa sambil menatap jendela kamar.  Ta Mi pikir kalau ini pasti menyenangkan. Benar, Mo Gun menyarankan  jika Ta Mi  mengatakannya dengan lebih spesifik. Ta Mi mengaku  Menyenangkan melihat hujan di rumah bersama Mo Gun. Mo Gun pun setuju.
“Kau menepati janjimu, Mo Gun... Kau memberitahuku bahwa kau akan datang tiap kali hujan turun.” Kata Ta Mi
“Aku selalu datang... Mari kita jujur. Aku selalu datang bagaimanapun cuacanya, kan?” ucap Mo Gun. Ta Mi membenarkan.
“Tiap kali kau datang, aku senang sekaligus takut.” Akui Ta Mi. Mo Gun bertanya Apa Ta Mi sudah tidak takut lagi.
“Aku masih takut... Kau bertanya kepadaku apakah aku kurang menyukaimu untuk mengatasi ketakutanku ini.” Ucap Ta Mi. Mo Gun ingat Ta Mi tidak memberiku jawaban.
“Aku tidak bisa memberimu jawaban karena aku pikir akhirnya aku akan mengabaikan ketakutanku ini. Seperti katamu, setiap pertemuan memiliki akhir. Dan akhirnya kita akan berpisah dalam bentuk apa pun itu.” Kata Ta Mi
“Tapi saat aku berlari menuju perpisahan itu, satu-satunya orang yang bisa berbagi kegelisahan ini denganku adalah kau. Jadi, mari kita gelisah dan gugup bersama. Mari saling menghibur dan meyakinkan.” Ucap Ta Mi
“Dan meski pada akhirnya kita kehilangan satu sama lain, mari kita pertahankan satu sama lain dalam momen ini. Senang berjumpa denganmu, Mo Gun.  Selamat datang dalam keseharianku.” Kata Ta Mi menatap Mo Gun.
Mo Gun menatap Ta Mi meminta agar meletakan kopinya, lalu memeluknya. Ia mengaku ingin sekali bergabung dalam kesehariannya dan berjanji  tidak akan pernah pergi Jadi Ia meminta pada Ta Mi agar jangan pernah menyuruhnya pergi.



Ga Kyung dengan suaminya makan bersama dengan Seung Hoon dan suaminya. Suami Seung Hoon mengaku banyak orang menantikan filmnya dan merasa kalau akhirnya akan pergi ke Cannes. Tuan Oh mengaku bertanya-tanya apakah itu akan pernah terjadi.
“Sudah saatnya kau pergi. Kau sudah bekerja di industri perfilman selama 20 tahun sejak kau memulai dari bawah di tim sutradara.” Kata Suami Seung Hoon.
“Apa Kau mulai dari paling bawah? Aku pikir kau menggeluti industri perfilman hanya untuk iseng saja. Aku pikir Dirut memberimu bisnis yang bagus karena kau tidak tertarik mengambil alih perusahaannya.” Kata Seung Hoon polos
“Aku sudah terlalu lama menggeluti ini hanya untuk iseng saja.” Ungkap Tuan Oh
“Kurasa aku benar-benar salah paham. Orang-orang selalu mengatakan Dirut KU sudah menyerah terhadap putra sulungnya, jadi, aku pikir itu benar. Tapi kurasa itu tidak benar.” Kata Seung Hoon.
“Kalau memang begitu, Dirut sangat kejam hari ini. Kau sangat menyukai pekerjaanmu, tapi dia menghinamu hanya karena kau tidak menggeluti bisnis keluarga.” Komentar Seung Hoon.
Ga Kyung dan Tuan Oh hanya diam saja. Suami Seung Hoon pun meminta agar istrinya makan saja dan tak banyak bicara.  Seung Hoon tetap terus mengoceh kalau  tidak semua orang kaya harus mengelola bisnis keluarga. Jika mereka kurang kompeten, maka mereka harus hidup sesuai limitnya.


Seung Hoon sedang ada ditoilet, Ga Kyung tiba-tiba datang dan langsung menarik rambut Seung Hoon sampai membuatnya membungkuk. Seung Hoon panik, Ga Kyung pikir Seung Hoon terkejut karena ternyata Ia bisa melakukan ini kepadanya.
“Lepaskan aku! Kubilang lepaskan!” teriak Seung Hoon, tapi Ga Kyung tetap terus menariknya.
“Seharusnya kau tahu siapa yang bisa dan tidak bisa kau hina. Tampaknya kau belum tahu, jadi, belajarlah selagi aku mengajarimu.” Ucap Ga Kyung
“Kenapa aku tidak bisa menghinamu? Keluargamu bangkrut. Lepaskan aku! Lepaskan!” kata Seung Hoon. Ga Kyung akhirnya melepaskan tanganya.
“Kau bisa menghinaku... Tapi tidak suamiku.” Tegas Ta Mi
“Kalian bahkan tidak penting untuk Dirut lagi. Apa kau pikir kamu bisa lolos dengan ini? Aku akan memberi tahu suamiku semuanya!”ancam Seung Hoon.
“Silakan... Jangan tinggalkan satu detail pun. Lalu kita akan lihat apakah aku akan hidup untuk melihat hari esok atau tidak. Suamimu setia pada KU Group, bukan kepadamu. Bukankah itu alasanmu mengkhianati Tuhan dan membungkuk pada KU Group?” ucap Ga Kyung. Seung Hoon ingin bicara tapi Ga Kyung lebih dulu bicara.
“Itu berarti kau tidak sebanding dengan suamiku meski dia sudah disingkirkan. Karena itu kau akan diam walaupun sudah diserang olehku. Apa kau paham?” tegas Ga Kyung. Seung Hoon pun hanya bisa diam saja.


Mo Gun makan es krim sambil berbaring, Ta Mi yang berbaring disofa mengejek Apakah rasanya enak, Mo Gun mengaku kalau Gula membuatnya merasa senang dan Musiknya juga bagus. Ta Mi pun bertanya  Kapan Mo Gun mulai terjun dalam dunia musik.
“Saat SMP... Seon Woo menyarankan kami memulai sebuah band.” Ucap Mo Gun. Ta Mi memastikan kalau yang dimaksud adalah Dirut Kim.
“Kenapa dia memilihmu?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab Karena ia mengikuti kursus piano.
“Apakah kau bermain keyboard di band itu?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab sebagai pemain bas.
“Aku belajar setelah bergabung.”akui Mo Gun, Ta Mi kaget mendengarnya dan ingin tahu nama band-nya.
Mo Gun menjawab Pangeran Millim. Ta Mi tertawa mengejek kalau pasti Mo Gun hanya asal memberi nama dan yakin Karena itukah perusahaannya bernama Millim Sound. Mo Gun membenarkan. Ta Mi pikir Itu fakta yang menarik dan ingin tahu nasib band itu.
“Saat itu, aku tenggelam dalam popularitasku sendiri. Itu masa keemasanku.” Ucap Mo Gun bangga.
“Apa Kau bertahan dalam band untuk mempertahankan popularitas?” ucap Ta Mi dengan miringkan badanya.
“Itu bukan sesuatu yang bisa kau abaikan. Untuk remaja, popularitas sama dengan kekuasaan. Aku merasakan kekuasaan sejak belia, dan aku membutuhkannya di SMA.” Cerita Mo Gun bangga. Ta Mi ingin tahu alasanya.
“Aku bersekolah di Australia. Awalnya aku mengalami banyak rasisme. Kemudian setelah aku bergabung dalam band di sana, jadi aku tidak dirundung lagi. Anak muda yang bermain musik populer di belahan dunia mana pun.” Ucap Mo Gun. Ta Mi mengaku senang Mo Gun yang bermain musik.


Hyun sedang sibuk berkerja di ruanganya, saat itu ponselnya berdering dan kaget melihat nama "Seol Ji Hwan" lalu mencoba mempersiapkan diri untuk mengangkatnya.  Ji Hwan bertanya keberadaan Hyun sekarang. Hyun menjawab ada di kantor.
“Aku akan datang ke tempatmu. Ada sesuatu yang ingin kukatakan.” Ucap Ji Hwan.
Hyun keluar  dari kantor dengan payung, lalu kaget melihat Ji Hwan datang dengan wajah babak belur dan kehujanan. Ia sempat terdiam dan binggung sampai akhirnya berlari kearah Ji Hwan agar tak kehujanan. dan berpikir kalau baru saja berkelahi dan ingin tahu Apa yang terjadi.
Ji Hwan mengatakan Seol Hee menghilang. Hyun melonggo binggung melihat Ji Hwan yang menangis.  Ji Hwan mengaku tidak bisa melihat wajah Seol Hee lagi.e

Akhirnya Hyun mengihajak Ji Hwan masuk gedung membersihkan luka sambil mengeluh kalau  tidak pandai berkelahi, seharusnya bisa menghindarinya saja. Ji Hwan mengatakan ada sesuatu yang ingin ditanyakan.
“Mari kita obati luka-lukamu terlebih dahulu... Tapi Apa... Ke mana perginya semua itu?” ucap Hyun binggung tak ada bekas luka didahi.
“Itu hanya riasan... Aku sedang syuting.” Akui Ji Hwan. Hyun bertanya syuting apa.
“Apakah serial drama lain?” tanya Hyun. Ji Hwan mengaku Itu hanya sebuah peran kecil.
“Karakter apa yang kau perankan?” tanya Hyun. Ji Hwan menjawab  Calon anggota geng.
“Calon gangster? Apakah geng punya anak didik seperti grup idola baru? Jadi, kenapa kamu menangis? Kau membuatku khawatir.” Keluh Hyun. 

Akhirnya Ji Hwan dan Hyun duduk di depan meja kerja dan memperlihatkan foto seekor anjing. Ta Mi memastikan sebuah foto itu adalah Ji Hwan dan anjingnya yang bernama Seol Hee dan Ji Hwan datang ke sini karena tidak bisa melihat wajahnya.
“Benar.” Ucap Ji Hwan dengan wajah sedih. Hyun ingin tahu alasanya.
“Ini adalah perjalanan terakhirku dengan Seol Hee. Dia mati tahun lalu. Aku baru tahu tentang foto ini. Setelah menemukannya, aku melihatnya setiap hari. Hanya melihatnya membawa banyak kenangan.” Ungkap Ji Hwan.
Flash Back
Ji Hwan berjalan dengan Seol Hee di jalan. Ia mengingat Jalan yang dahulu mereka lewati dan cuaca hari itu, dengan angin yang berhebus. Ia sangat mengingat hal-hal seperti itu.
“Langkahku diwarnai lompatan dan matahari bersinar cerah. Seol Hee bersinar seakan-akan dia akan menemaniku selamanya. Setiap kali aku melihat foto ini, aku terus mengatakan ini kepada diriku sendiri.” Ucap Ji Hwan.
Ji Hwan berjalan dengan Seol Hee dan melihat sebuah mobil dengan kamera mengambil gambar dipinggir jalan. Ia melewati Rumah Sakit Hewan
"Di jalan itu Ada dokter hewan di jalan itu, jadi, pastikan kamu mampir. Pastikan dia diperiksa oleh dokter hewan. Maka kamu mungkin bisa menyelamatkannya."
“Aku mengenang kembali hari itu ratusan kali, menyesali tindakanku ribuan kali.” Ungkap Ji Hwan sedih
“Kau pasti sedih setiap hari.” Ucap Hyun. Ji Hwan mengaku Tapi tetap saja, senang bisa melihat Seol Hee.
“Lalu tiba-tiba, aku hampir tidak bisa melihat wajahnya. Seakan-akan dia telah dihapus dari dunia ini. Bagiku, ini adalah bukti bahwa dia pernah hidup. Aku terlalu terkejut dan kau satu-satunya orang yang bisa kumintai bantuan.” Kata Ji Hwan .
“Aku senang kau datang. Aku hanya perlu menghapus bercaknya agar kau bisa melihat wajahnya.” Ucap Hyun. Ji Hwan tak menyangka apakah bisa melakukanya.
“Baru-baru ini, kami mengalami masalah di Barro View dengan seseorang yang wajahnya tidak dikaburkan. Kami memperbarui sistem karena hal itu dan itu yang menyebabkan program mengaburkan wajahnya. Aku akan mengembalikan wajah Seol Hee lagi.” Kata Hyun
“Terima kasih banyak.... Terima kasih banyak.” Kata Ji Hwan seperti sangat bahagia. Hyun melihat tangan Ji Hwan yang masih memakai riasan. Ji Hwan mengaku itu luka asli karena jatuh dan terluka.



Tuan Min menyanyi dengan ukulele dan kacama hitamnya  "Aku tidak ingin bekerja pada hari Senin, Aku juga tidak ingin bekerja pada hari Selasa, Pada hari Rabu, aku akan mabuk" Ta Mi datang melihatnya dan memberitahu kalau Tuan Min menghadiri rapat berikutnya.
“Tammy, apa kau sudah mendengar lagu ciptaan AI?” ucap Tuan Min, Ta Mi menganguk.
“Aneh, bukan? Apakah menurutmu dalam beberapa tahun ke depan, tangga lagu akan dipenuhi dengan lagu-lagu ciptaan AI?” kata Tuan Min.  Ta Mi mengaku tak tahu.
“Kita masih belum punya mobil terbang. Anak-anak sudah menggambar itu selama lebih dari 30 tahun. Tapi kita punya sesuatu yang tidak diprediksi oleh siapa pun. Internet.” Jelas Ta Mi
“Kau benar. Industri ini sangat menarik, tapi juga sangat menakutkan. Kau bertanya-tanya bisakah sesuatu terwujud dalam 20 tahun ke depan, tapi kemudian itu muncul begitu saja.Dan sesuatu yang kau pikir bisa dikomersialkan dalam lima tahun menghilang setelah setahun karena tidak ada yang mau.“Ucap Tuan Kim
“Aku tidak yakin tentang hal lain, tapi aku ragu lagu AI akan merajai tangga lagu dalam 10 tahun ke depan. Membiarkan AI menciptakan lagu bisa menentang hak-hak moral, hak milik, dan hak penyebaran publik. Hukum bergerak jauh lebih lamban dibandingkan teknologi. Jadi, kau harus melakukan debut sebelum hukum direvisi.” Komentar Ta Mi
“Haruskah aku mengikuti kontes lagu? Pangsa pasar kita meningkat lagi.” Ucap Tuan Kim sambil memainkan ukulele.
“Ya. Kita membutuhkan rencana jangka panjang... Jadi Periksa ini.” Kata Ta Mi memberikan berkas lalu pergi. 



Ta Mi menerima telp Mo Gun, bertanya Apa kau punya waktu, karean Sedetik pun cukup. Akhirnya Ta Mi menunggu didepan gedung, Mo Gun datang berlari ke arahnya. Ia langsung mengomel karena sudah  melarangnya berpakaian terlalu seksi. Mo Gun langsung memeluk erat
“Aku ingin memperlihatkan penampilan seksiku. Satu detikku sudah habis.” Kata Mo Gun seperti baru saja mencharger tubuhnya dengan memeluk Ta Mi.
“Sampai jumpa.” Kata Mo Gun berjalan pergi. Ta Mi masih melonggo mengeluh apakah hanya itu saja.
“Aku terlambat menghadiri rapat. Sampai jumpa.” Kata Mo Gun. Ta Mi tak percaya dengan tingkah Mo Gun karena membuatnya tegang.
“Kenapa kemeja itu sangat seksi? Apakah karena tubuhnya yang seksi?” ungkap Ta Mi dengan senyuman melihat Mo Gu pergi. 

Di ruangan Barro terlihat sangat damai, Tuan Min menyanyi dengan ukulelenya. Bong Gi sengaja menari-nari dengan wajah mengejek bertana apakah Hyun bisa melihatnya. Hyun dengan masker elektrik mengaku bisa melihatnya. Bong Gi pun malu dan berjalan pergi.
“Baca ini sebelum rapat besok. Kau harus membacanya.” Ucap Alex pada Tuan Min.
“Aku hampir saja berlibur... Baik, aku akan membacanya.” Kata Tuan Min. Bong Gi memberikan minum untuk Tuan Min
“Semua orang sudah melihat pangsa pasarnya, kan?”tanya Alex. Semua menjawab sudah tapi Hyun  mengaku belum lihat.
“Apakah naik?” tanya Hyun membuka maskernya. Alex memberitahu Hari ini, Barro memiliki 47,6 persen pasar dan itu kalah 1,7 persen dari Unicon.
“Kurasa kita makin meningkat.” Kata Alex. Semua bersorak gembira. Hyun pun ingin melihatnya.
“Berapa banyak peningkatan kita sejak Tim TF mulai bekerja?” tanya Ta Mi. Alex menjawab  Tepat 5,3 persen.
Tuan Kim mendengar 5,3 persen, langsung menyanyikan ucapan "Selamat, selamat" untuk Tim TF, Tammy dan berpikir mereka tidak bisa merayakannya seperti ini dan punya sampanye di kantornya jadi mengajak mereka untuk bersulang. Semua terlihat bersemangat.
“Kita belum menjadi nomor satu. Mari kita buka sampanye terbaik di akhir.” Ucap Ta Mi
“Kirim kami berlibur ke luar negeri jika kita menjadi nomor satu.” Kata Hyun. Tuan min setuju karena ia akan ikut juga. 


“Maaf menyela. Seorang teman reporterku mengirim pesan untukku. Unicon akan mengadakan konferensi pers mendesak nanti. Temanku bertanya apakah kita tahu sesuatu. Apakah Unicon akan mengadakan konferensi pers?.” Kata Bong Gi
“Aku belum mendengar apa pun. Konferensi pers apakah itu?” kata Tuan Min binggung.
Ga Kyung berdiri dipodium menyapa semua wartawan sebagai direktur pelaksana Unicon dengan tertulis dibagian depan "Konferensi Pers Manipulasi Kata Kunci"
“Unicon mengadakan konferensi pers ini untuk meminta maaf dengan tulus kepada 30 juta pengguna Unicon. Pada tanggal 8 Mei, pukul 21.00, Bae Ta Mi, kata kunci nomor satu di peringkat waktu nyata, menurut penyelidikan kami, adalah kata kunci palsu yang dimanipulasi.” Ucap Ga Kyung

Ta Mi dkk menonton konferensi pers dengan wajah kaget dan binggung.
“Kami meyakini sebuah perusahaan yang khusus menangani manipulasi kata kunci terlibat di dalamnya, dan kami menemukan bukti bahwa mereka memakai server Asia Tenggara.
Ta Mi mengingat saat bertemu dengan Ga Kyung memperlihatkan buku besar. Ga Kyung berkomentar Ini daftar lucu yang di berikan kepadanya. Ta Mi pikir Jika ini berada di tangannya tidak akan ada bukti lagi yang menunjukkan Jin Woo memalsukan kata kunci waktu nyata.
“Untuk mencegah kejadian seperti ini lagi, maka Unicon akan secara resmi meminta Biro Siber untuk menyelidiki ini dan akan bekerja keras untuk mengembangkan teknologi yang mengidentifikasi kata kunci yang dimanipulasi.” Ucap Ga Kyung
“Kami memberi Anda informasi yang salah, dan sebagai pemimpin pasar, itu sangat memalukan. Kami sungguh-sungguh minta maaf.” Kata Ga Kyung membungkuk meminta maaf.
“Apa yang dia lakukan? Dia mencari masalah dengan kita.” Kata Hyun tak pecaya Ga Kyung menyerangnya.
“Jika ingatanku benar, pada saat itu, Bae Ta Mi juga merajai peringkat kata kunci waktu nyata Barro. Apakah Anda mengatakan peringkat kata kunci Barro juga dimanipulasi?” tanya wartawan.
“Aku tidak tahu. Aku tidak bisa berbicara atas nama Barro, tapi saat sebuah perusahaan bertekad untuk memanipulasi kata kunci, biasanya mereka menargetkan Unicon dan Barro.” Jelas Ga Kyung
“Ini berarti entah Barro tidak menyadari situasi tersebut, atau mereka memang tahu dan merahasiakannya.” Ucap Wartawan.
“Aku hanya akan menjawab pertanyaan mengenai Unicon.” Kata Ga Kyung.
Tuan Min terdiam teringat saat memutuskan untuk tak memberitahu yang terjadi sebenarnya. Hyun merasa Tuan Min akan merebut hak Tammy untuk membersihkan namanya. Tuan Min mengaku punya kewajiban untuk melindungi perusahaan.
“Jika kewajiban itu meliputi merebut hak Tammy, aku harus membuat keputusan itu.” Ucap Tuan Min.
Setelah mengingat semua kejadianya, Tuan Min memilih untuk pergi dan masuk ruanganya. 
Ta Mi masuk ruangan menegaskan kalau ini kesalahannya karena  Suami Song Ga Gyeong yang membuatnya masuk di peringkat waktu nyata. Ia mengaku Ada satu bukti, tapi memberikannya kepada Song Ga Kyung sebagai ganti pembebasan Godori.
“Begitulah caranya mengekspos ini. Karena tidak ada bukti lain yang melibatkan suaminya. Aku tidak mengira ini akan terjadi. Ini salahku.” Kata Ta Mi
“Tidak... Ini bukan salahmu, Tammy... Ini salahku karena menutupi fakta bahwa kata kunci dimanipulasi dan merebut hak Tammy untuk membela diri. Kurasa inilah karmaku karena menyinggungmu.” Kata Tuan Min, Ta Mi pikir ini disengaja.
“Apa pun niat mereka, akulah yang memberi mereka alasan. Aku menutupi fakta itu.” Jelas Tuan Min
“Sebagai dirut, kau tidak punya pilihan lain dan Tammy memahaminya. Tim TF akan menyusun sebuah rencana.” Kata Hyun.
“Scarlett... Ini tidak berkaitan dengan Tim TF. Aku yang membuat keputusan dan ini salahku. Jadi, kumohon, beri aku kesempatan untuk membereskan ini sendiri.Aku akan melakukannya” Kata Tuan Min.  Ta Mi dan Hyun hanya bisa diam saja. 


Ta Mi masuk ruangan dengan wajah kebingungan, Hyun mengingatkan Ta Mi kalau Tuan Min bilang itu bukan salahnya dan menurutnya  Itu bukan sekadar kata-kata menghibur tapi itu fakta jadi meminta agar Ta Mi jangan menyalahkan dirinya.
“Jika aku tidak memberinya bukti itu...” ucap Ta Mi merasa bersalah.  Lalu keduanya kaget melihat nama di layar "1. Bae Ta Mi" Ta Mi melampiaskan emosinya dengan meremas kertas ditanganya. 

Di Unicorn, semua petinggi menonton konferensi pers Ga Kyung “Unicon mengadakan konferensi pers ini untuk meminta maaf dengan tulus kepada 30 juta pengguna Unicon. Pada tanggal 8 Mei, pukul 21.00.” Jin Kyung masuk ruangan bertanya apa yang terjadi sambil mematikan TV.
“Konferensi pers apa ini? Apa ada yang tahu?” tanya Jin Kyung sinis. Petinggi mengaku tak tahu.
“Kami juga mencoba mencari tahu apa yang terjadi” ucap Petinggi. Jin Kyung melihat Ga Kyung membahas kata kunci yang dimanipulasi.
“Lalu maksudmu Bu Song melakukan ini seorang diri? Dia pikir dia siapa sehingga berhak mewakili Unicon? Atas izin siapa?” kata Jin Kyung marah 


Ga Kyung berjalan di lapangan dengan ponsel yang terus berdering, lalu disatu titik ponselnya berhenti berdering, dan akhirnya duduk. Tanda kalau tempat itu tak ada sinyal apapun di ponselnya.
Sun Woo melihat komputer dan langsung memanggil Mo Gun dengan wajah panik. Mo Gun melihat "Kata kunci waktu nyata 1. Bae Ta Mi 2. Konferensi Pers Unicon" dan langsung bergegas pergi keluar ruangan. 

Ta Mi datang ke lapangan melihat Ga Kyung sambil mengeluh temanya yang datang ke tempat itu. Ga Kyung hanya diam saja.  Ta Mi tahu Ga Kyung hanya datang ke sini saat khawatir atau takut dan menurutnya tampaknya bukan keduanya. Ga Kyung akan pergi tapi Ta Mi kembali bicara.
“Orang-orang berkomentar bahwa kini Unicon perusahaan yang adil. Bagaimana pendapatmu tentang itu?” ucap Ta Mi
“Aku tidak bisa mengatakan mereka salah. Barro menutupi fakta bahwa kata kunci waktu nyata dimanipulasi. Tapi kami mengadakan konferensi pers dan meminta maaf. Kenapa? Apakah Unicon tidak boleh bersikap adil?” ejek Ga Kyung.
“Kamu menghapus kata kunci waktu nyata terkait kandidat kepresidenan karena ibu mertuamu. Dan kau bahkan mengirim karyawan yang tidak bersalah ke sidang. Dan kau berbicara tentang adil?”balas Ta Mi
“Jika aku harus bersikap adil untuk mencapai tujuanku, aku akan dengan senang melakukannya. Aku selalu melakukan segala cara untuk menang. Itu tidak akan berubah. Aku bekerja untuk Unicon sama seperti kau yang bekerja untuk Barro. Benarkah kau mengira aku tidak akan melakukan apa pun?.” Tegas Ga Kyung.
“Berkat dirimu, namaku ada di daftar kata kunci waktu nyata lagi. Saat Jin Woo menempatkan namaku di daftar kata kunci waktu nyata, kau bilang itu memalukan dan mendesaknya minta maaf. Tapi apa bedanya hal ini dari perbuatan dia?” kata Ta Mi berjalan mendekat
“Aku mengumumkan bahwa itu terjadi karena manipulasi. Bukankah seharusnya kau bersyukur aku mengungkap kebenarannya?” komentar Ga Kyung
“Hentikan omong kosongmu, Ga Gyeong. Kau tahu betapa terpukulnya aku saat suamimu menempatkan namaku di daftar kata kunci waktu nyata. Aku dikritik karena perbuatanmu. Informasi pribadiku terpampang di internet. Orang-orang mengejek orang tuaku tanpa alasan” ucap Ta Mi meluapkan emosinya.
“Dan seseorang melempariku telur di depan gedung perusahaanku. Tapi kamu menggunakan metode yang sama untuk mempermainkan Barro! Dari pengamatanku, kau tidak merasa malu maupun menyesal. Sedangkal itulah hubungan kita sekarang.” Ungkap Ta Mi marah.
“Apa yang kuharapkan? Tapi aku tidak akan melakukan itu. Aku tidak akan menyerangmu secara pribadi untuk menghancurkan Unicon. Aku tidak akan membuat orang-orang menggosipkanmu. Apa Kau tahu kenapa?” kata Ta Mi

“Karena aku tahu itu akan membuatmu merasa terpukul dan terluka. Dan aku tahu betapa memalukannya melakukan sesuatu seperti itu. Aku tidak akan melakukannya karena aku tahu semua itu.” Ucap Ta Mi
“ Aku akan menggunakan cara yang lebih baik untuk mengalahkanmu. Aku akan membuktikan kepadamu betapa rendahnya dirimu sekarang. Dan ketika momen itu tiba, kuharap kamu malu atas perbuatanmu hari ini, Ga Gyeong.” Tegas Ta Mi lalu melangkah pergi.
**
Bersambung ke part 2


 Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar