PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 09 Juli 2019

Sinopsis Perfume Episode 21

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Yi Do melihat foto   wanita-wanita yang punya afair dengan Kim Tae Jun sampai sekarang. Detektif memberitahu kalau Tuan Kim  terus membuat istrinya menderita selama lebih dari 10 tahun untuk bercerai. Tapi entah kenapa, dia terus mengencani wanita yang mirip seperti Min Jae Hee saat  masih muda.
“Astaga, menurutku dia dilahirkan sebagai orang mesum.”ucap Detektif. Yi Do melihat foto Tuan Kim seperti pernah melihat sebelumnya.
Ye Rin panik mengumpat Tuan Kim gila meminta agar melepaskan tanganya. Tuan Kim tak percaya Jae Hee  bisa berubah seperti ini lalu membisikan nama Min Jae Hee. Ye Rin terdiam berpura-pura tak mengerti. Tuan Kim mengerti menurutnya Jae Hee itu sudah mempertahankan dirinya  selama 10 tahun terakhir.
“Sekarang, aku akan mempertahankanmu.” Kata Tuan Kim. Ye Rin  mengaku  tidak mengenal seseorang seperti Tuan Kim.
“Hentikan omong kosong gila itu dan pergilah.” Ucap Ye Rin mengusir.
“Sebanyak apa pun kamu melakukan ini, kamu tidak bisa lari dariku. Aku orang yang sangat mengenalmu. Aku tahu setiap sudut tubuhmu dan merasakannya seperti itu milikku. Aku orang yang paling dekat padamu.” Kata Tuan Kim memegang bahu Ye Rin dan membuat Ye Rin berjalan mundur ketakutan.
Saat itu Yi Do melihat dan langsung memberikan pukulan sampai Tuan Kim jatuh terjungkal. Tuan Kim kaget, Yi Do berteriak marah pada Tuan Kim yang berani menyentuhnya.  Tuan Kim pikir kalau Yi Do sedang bergurau karena berani memukul. Yi Do ingin memukul dan saat itu Sek Park datang.
“Jangan Pak! Ini terlalu berbahaya! Jangan lakukan ini! Mari kita bicarakan. Bicaralah.” Ucap Sek Park. Ye Rin kaget melihat sikap Yi Do yang membelanya, Yi Do belum bisa menahan amarah masih terus mengumpat. 



Diruangan
Yi Do sudah bisa mengontrol emosinya, Tuan Kim menyindir seseorang yang menyebut dirinya direktur bersikap sekasar ini dan tak percaya kalau ada Agensi seperti ini.  Yi Do menegaskan kalau terus mendekati Ye Rin. Maka tidak akan mengizinkannya lagi.
“Lebih baik kau pergi sebelum aku melaporkanmu atas pelecehan seksual.”tegas Yi Do
“Bukankah kau terlalu sensitif? Aku cenderung sangat lengket.” Ucap Tuan Kim
“Jika ada lalat yang mengganggu wanitaku, aku harus membunuh mereka sebelum aku bisa istirahat.” Tegas Yi Do
“Kurasa kamu salah paham. Aku tidak tertarik dengan kehidupan pribadimu. Aku hanya berusaha merekrut Nona Min Ye Rin sebagai model kami. Aku harap kau bukan dirut yang tidak bijaksana yang membiarkan perasaan pribadinya merintangi modelnya.” Kata Tuan Kim memberikan berkas pada Yi Do
Yi Do terdiam melihat "Proposal Iklan S Wanita Penggoda" Tuan Kim akhirnya keluar dari ruangan. Yi Do berteriak marah melempar berkas perjanjian iklan. 


Sek Park kaget mengetahui kalau Tuan Kim adalah suami Jae Hee. Dan tak bisa percaya kalau keadaan jadi kaca seperti ini dan ingin tahu apa yang akan dilakukan Ye Rin sekarang, Apa akan menolak iklan itu. Ye Rin pikir bukan tidak ingin melakukannya tapi memang  tidak bisa.
“Dia mendekatiku karena dia yakin aku istrinya. Dia mungkin terlihat lembut di luar, tapi sebenarnya di dalam dia sangat berengsek. Dia gigih dan jahat. Aku sulit menjelaskannya dengan kata-kata.” Ucap Ye Rin panik. Sek Park memikirkan sesuatu.
“Kau tidak rugi apa pun. Lagi pula semuanya akan berakhir begitu parfummu habis. Anggaplah dia tahu tentangmu. Apa yang akan dia lakukan tentang itu? Akankah suamimu menghancurkanmu lagi? Tidakkah kau marah bagaimana dia melechkanmu selama ini?” kata Sek Park. Ye Rin pun terdiam memikirkanya. 


Ji Na heran karena klien pergi begitu saja dan ingin tahu  Apa terjadi sesuatu. Yi Do meminta agar melupakan karena tidak akan mengizinkan iklan itu. Ji Na Kaget dan ingin tahu alasan Yi Do menolaknya kali ini. Yi Do menegaskan Pria mesum menjijikkan itu.
“Aku akan menghancurkannya.” Ucap Yi Do marah. Ji Na memperlihatkan sebuah majalah dan Yi Do kaget melihat wajah Ye Rin dicoret-coret.
“Semua koleksi foto kita di pasaraya terlihat seperti ini. Para pembenci Ye Rin melakukan ini. Jadi Biarkan dia syuting iklan ponsel itu. Kesempatan seperti ini tidak akan datang lagi.” Ucap Ji Na. Yi Do terdiam.
“Ye Rin berdiri di tepi jurang... Kau tahu itu.” Tegas Ji Na mencoba menyadarkan Yi Do lalu keluar ruangan. Yi Do hanya bisa terdiam. 

Ye Rin baru saja selesai berbelanja, saat itu Fans Min Suk datang langsung melemparinya dengan bola air dan mengumpat Ye Rin adalah musuh  mereka jadi harus segera menembaknya agar mati. Ye Rin kaget langsung terjatu tak bisa melawan lemparan bom air ke arahnya.
“Hei, kalian! Apa yang kalian lakukan?!!” teriak Yi Do yang baru pulang dengan mobil. Para Fans pun akhirnya memilih kabur.
Yi Do akhirnya mendekati Ye Rin memastikan kalau baik-baik saja, Ye Rin mencoba berdiri dengan tangan kanannya yang terasa sakit. Yi Do membantu Ye Rin untuk masuk rumah dan membawakan barang belanjaan. 

Keduanya masuk rumah dan kaget melihat dinding rumah sudah dituliskan umpatan dan amarah fans Min Suk terhadap Ye Rin, salah satunya “Go To the Heel,  Wanita tidak bermoral" Ye Rin tak percaya dan ingin tahu bagaimana fans Min Suk masuk rumah mereka.
“Berani-beraninya mereka melakukan ini pada rumahku! Aku tidak akan memaafkan mereka.” Teriak Yi Do marah. 

Sementara empat wanita fans Min Suk berjalan di trotoar dengan bangga, wajah mereka seperti seorang pembasmi kejahatan. Soo Yeon hanya bisa terdiam berjalan bersama, Dua temanya tak percaya kalau Soo Yeon bisa terpikir untuk memanjat ventilasi.
“Hei. Setelah menjadi penggemar obsesif selama lima tahun, aku bisa membayangkan cetak biru gedung itu hanya dengan melihatnya” ucap Soo Yeon bangga.
“Kau wanita pintar.. Hei. Apa kamu melihat raut wajah Min Ye Rin? Dia sangat tercengang!”kata Fans Min Suk
“Semua itu tidak ada artinya. Bahkan setelah itu pun, dia akan bermesraan dengan Min Suk malam ini... Sialan. Bagaimana caraku mengekspos identitas aslinya?” keluh Soo Yeon marah
“Identitas asli? Apa itu?” kata fans Min Suk heran. Soo Yeon  merasa sudah beberapa kali  memberi tahu mereka kalau Ye Rin itu monster yang berubah bentuk.
“Sungguh, mari kita bawa dia ke rumah sakit... Ke bagian gangguan mental. Ayo!” kata Fans Min Suk dan menarik Soo Yeon pergi karena tak percaya. 


Yi Do membersikan luka dan memberikan obat pada Ye Rin. Ye Rin menatap terkesima karena Yi Do yang perhatian. Yi Do melihat Tulang-tulang Ye Rin tampaknya baik tapi mengajak untuk melakukan rontgen besok. Ye Rin mengaku Dahulu berharap orang-orang akan memperhatikannya, siapa pun orangnya.
“Tapi menerima perhatian tidak selalu menyenangkan.” Ungkap Ye Rin.
“Lakukanlah syuting untuk iklan ponsel itu.” Kata Yi Do. Ye Rin kaget mendengarnya dan binggung.
“Bangkitlah kembali sendiri, dan keluar dari sini dengan bangga. Ini kali terakhir aku mengkhawatirkan dan merawatmu. Tidak akan kulakukan lagi. Jadi, jangan mengandalkanku lagi.” Ucap Yi Do
“Apakah terjadi sesuatu?” tanya Ye Rin penasaran. Yi Do terdiam teringat kenangan lalu mengaku  Dia kembali.
“Apakah cinta pertamamu kembali?” tanya Ye Rin. Yi Do membenarkan.  Ye Rin ingin tahu apakah Seperti "Love in the Time of Cholera"
“Kali ini aku tidak akan kehilangan dia. Jadi, jangan merumitkan keadaan lagi. Aku akan merebut kembali cintaku, dan kau akan merebut kembali impianmu. Mari kita lakukan itu, oke?” kata Yi Do menegaskan lalu berjalan pergi.
Ye Rin menangis di atas tempat tidur, lalu mengeluh yang terjadi padanya karena enangis dan bersikap menyedihkan, menurutnya Bagaimanapun, ini sesuatu yang positif untuk Yi Do. 



Esok pagi
Tuan Kim mengemudikan mobil dengan wajah gembira dengan Ji Kyung lalu merasa kalau Lagu ini bagus, lalu menceritakan  Saat Ibu dan ayah berpacaran, Ibu Jin Kyung  selalu meminta lagu ini setiap kali kami pergi ke kafe musik di Sinchon.
"Sayang, ini dunia yang liar.. Dunia ini terlalu berbahaya. Mustahil bisa bertahan hanya dengan senyuman." Lirik ini mengekspresikan perasaan ayah dengan tepat. Ayah selalu mengkhawatirkan ibumu yang sangat rapuh akan terluka dalam dunia yang kejam ini.” Ucap Tuan Kim bangga.
“Ada apa dengan kenangan sentimental yang terlambat ini? Bukankah kalian akan bercerai?” kata Jin Kyung kesal
“Tidak... Jangan khawatir, kami tidak akan bercerai.” Kata Tuan Kim yakin. Jin Kyung menceritakan kalau Ibunya memberitahu merek akan bercerai, dan sudah setuju.
“Ibumu bisa hidup tanpa ayah, tapi dia tidak bisa hidup tanpamu. Pada akhirnya dia akan pulang.” Kata Tuan Kim
“Jangan berpikir tentang memanfaatkan aku untuk mempertahankan Ibu. Jangan berani-berani!” tegas Jin Kyung marah
“Fokuslah pada studimu. Ayah akan mengurus semuanya.” Kata Tuan Kim terus tersenyum penuh semangat. 


Ye Rin beradegan mesra dengan seorang wanita tapi tak bisa tahan godaan dengan ponsel di tanganya. Yi Do dan Tuan Kim melihat Ye Rin syuting iklan dengan wajah tegang. Setelah mengambil beberapa gambar, Sutradara meminta mereka lanjutkan setelah istirahat!
“Tunggu sebentar... Sudut terbaiknya adalah 45 derajat dari kanan. Terutama jika kau memperlihatkan garis lehernya di sini... Apa kamu punya jepit rambut?” ucap Yi Do akhirnya menata rambut Ye Rin agar terlihat bagus dikamera.
Hati Ye Rin seperti berdegup kencang, Yi Do meminta agar penata rias memeriksa bagian bawahnya. Tuan Kim melihat dari kejauhan menatap sinis karena Yi Do dekat dengan Ye Rin. 

Akhirnya poster Ye Rin sebagai model iklan ponsel di tempat pada Halet bus, wajahnya terlihat sangat canti dengan slogan "Cinta Seperti Penjahat". Saat matahari belum terbit, Soo Yeon dkk kembali mendatangi poster milik Ye Rin dan langsung mencoretnya. Soo Yeon pun megumpat Ye Rin itu monster.

Sek Park masuk ruangan memberikan berkas, Yi Do bertanya apa itu. Sek Park memberitahu kalau Yi Do menerima undangan untuk ikut serta dalam debat. Yi Do mengeluh menurutnya tak ada alasan mengikuti debat. Sek Park memberitahu Ye Rin tidak hanya diserang oleh para pembencinya.
“Semua orang kolot juga berkumpul, mengatakan mereka akan memboikot Ponsel Penjahat itu. Mereka mengadakan debat untuk mendiskusikan hal itu. Tapi kamu tidak akan menghadirinya, kan?” ucap Sek Park.
Yi Do menahan diri saat Sek Park mengambil proposal dan melihat judul "Siaran Langsung! Debat Isu Panas" Ia akhirny menonton iklan yang dibintangi oleh Ye Rin dengan slogan “Cinta seperti penjahat. Wanita Penggoda S.” Wajah Yi Do terlihat bahagia melihat Ye Rin yang menjadi model. 


Banyak orang sudah menganti didepan toko menjalar sampai keluar. Reporter memberikan laporan di depan toko yang akan merilis Wanita Penggoda S Susung Electronics.
“Walaupun masih ada lima jam sampai produk baru itu dirilis,  kerumunan orang telah berkumpul untuk membeli ponsel cerdas itu. Aku akan mewawancarai salah satu warga.” Ucap Reporter.
“Model iklan ini adalah Min Ye Rin. Tidakkah Anda merasa tidak nyaman dengan hal itu?” tanya Reporter pada salah satu calon pembeli.
“Dia tidak berpacaran dengan pria yang sudah menikah. Menurutku dia keren karena jujur.” Kata Calon pembeli.
“Min Ye Rin dibenci karena skandal cintanya, tapi Susung Electronics berani memilihnya sebagai model mereka. Industri ini memperlihatkan kekhawatiran atas pilihan ini. Tapi setelah dilakukan, kita bisa melihat ini akan sukses besar.” Ucap Reporter dibalik poster Ye Rin. 

Berita berjudul  "Wanita Penggoda S menunjukkan tanda kesuksesan dengan Min sebagai model, Cinta Seperti Penjahat" Ji Na memberitahu kalau ponsel dengan Ye Rin yang menjadi modelnya terjual habis dalam sejak Bahkan pemesanan untuk bulan depan sudah penuh.Yi Do pikir itu bagus.
“Orang-orang sempat menjelek-jelekkan dia. Aku sungguh tidak memahami mentalitas orang-orang.” Komentar Ji Na.
“Dalam dunia kapitalis di mana kekayaan tidak simbang, para proletariat tidak punya pilihan selain mengandalkan kepuasan pengganti. Kenapa menurutmu drama-drama selalu mengenai kekayaa padahal itu hanya 0,1 persen dari populasi kita?” kata Yi Do
“Seorang desainer terkenal, dan pacar superstar. Itu tentu memuaskan keinginan publik.” Komentar Ji Na.
“Agar lebih tepat, mereka pasti cemburu padanya karena memiliki desainer global kaya dan genius sebagai pacarnya. Siapa yang memedulikan selebritas yang bisa kehilangan popularitasnya?” kata Yi Do
“Apa kau sudah siap untuk debat itu? Para tamu hari ini akan berat. Kau tidak pernah tahu kapan opini publik akan berubah. Jangan lengah.” Pinta Ji Na. Yi Do hanya bisa diam saja menatap naskah "Siaran Langsung! Debat Isu Panas"

Yi Do berkomentar sulit mengatakan pemboikotan yang pria itu pimpin adalah pembokoitan konsumen yang sehat menurutnya Pria itu bisa dituntut karena mengancam secara berkelompok.  Dan ia pikir Jika pria itu harus menghabiskan energinya  maka jangan membuang-buangnya untuk hal yang tidak penting seperti ini.
“Pergilah ke Sungai Han untuk bermain bulu tangkis.” Ejek Yi Do
“Kami sebagai warga berusaha melindungi sifat suci keluarga. Tindakan menjijikkan yang Min Ye Rin dan kalian kakak-beradik lakukan mencemari masyarakat. Kalian orang menjijikkan yang menghancurkan keluarga. Bagaimana mungkin dia syuting iklan di tengah semua kejadian ini?” kata si pria mengejek.
“Aku mendengar selagi berjalan melewati ruang tunggu Anda tadi. Aku dengar Anda mengunjungi tempat hiburan dewasa kemarin. Lalu Anda diomeli oleh istri Anda.” Kata Yi Do. Si pria menatap panik dan binggung.
“Jangan memikirkan kebersihan keluarga-keluarga lain, dan urus masalah kejantanan Anda dengan baik. Aku mungkin tidak terilhat begitu, tapi aku tidak pernah memasuki tempat hiburan dewasa seumur hidupku.”ejek Yi Do
“Berani-beraninya Anda menyebutku tidak bermoral!” teriak si pria marah
“Apakah konstitusi mengatakan kita hanya boleh mencintai satu orang saja? Yesus mengajari kita untuk saling mencintai, dan Buddha meminta kita untuk berbelaskasihan.” Ucap Yi Do
“Jangan mempermalukan para pria. Kudengar Min Ye Rin adalah mantan pesuruh Anda. Kenapa dua pria normal diseret oleh wanita yang bukan siapa-siapa?” ejek Si pria. Yi Do tersenyum bahagia melihatnya. 


Ye Rin tersenyum bahagia karena dipijat kakinya dengan Nyonya Joo mengaku tidak pernah dipijat sebelumnya dan dimanjakan karena ibu Yi Do. Nyonya Joo pikir kalau Ye Rin yang membayar. Ye Rin melonggo binggung dan kaget.
“Berapa harganya? Apakah lebih dari 50 dolar? Kartu kreditku ditangguhkan.” Ucap Ye Rin panik
“Aku hanya bergurau... Kenapa kau sangat berhemat padahal kamu masih sangat muda? Dan Kudengar kau berniat menjadi wanita penggoda yang jahat. Singkirkan sifat hematmu itu.” Ejek Nyonya Joo.
“Aku bukan wanita penggoda... Aku lebih seperti subjek kebencian Korea. Orang-orang menyebutku gila karena meninggalkan keluargaku demi pria.” Ucap Ye Rin terdengar frustasi.
“Jangan memedulikan perkataan orang-orang. Mereka juga tidak sebersih itu. Mereka hanya membuatku tertawa.” Ungkap Nyonya Joo. 


Yi Do membahas kalau si pria bertanya kenapa dirinya diseret oleh Ye Rin, lalu menjawab dengan yakin kalau ia mencintai Ye Rin dan itu pasti sudah jelas. Si pria merasa tak yakin kalau itu cinta dan merasa tak percaya dengan nada mengejek. Yi Do pun akhirnya berdiri dan membuat semua yang menonton bingung.
“Kata "cinta" diketahui berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa Sansekerta, itu berarti "mendambakan". Itu adalah hasrat untuk menginginkan seseorang, tapi kau menderita karena tidak bisa memiliki mereka sepenuhnya.” Kata Yi Do
“Cinta ada dalam celah di antara dua perasaan ini. Lalu mungkin kami bertiga terlibat dalam cinta yang paling mendekati esensi cinta yang sebenarnya.” Ungkap Yi Do
“Astaga... Itu pangeran kita.” Puji penonton, Ye Rin yang menonton tak percaya mendengar hanya bisa terdiam. Nyonya Joo yang ikut menonton agar mengeraskan volumenya.

“Tentu saja, aku sedih... Terkadang, aku tidak bisa tidur semalaman karena cemburu. Tapi jika aku melepaskannya karena tidak bisa memilikinya sepenuhnya, apakah itu cinta sejati?” kata Yi Do
“Seorang filsuf mengatakan ini. Setiap tindakan yang berasal dari cinta melampaui kebaikan dan kejahatan!” kata Yi Do. Semua penonton di studio langsung memuji Yi Do itu sangat keren.
“Semuanya.... Semua cinta di dunia ini polos. Aku hanya ingin bersamanya selama waktu yang diberi untukku. Aku memang seseorang yang sangat serakah, tapi aku tidak ingin bersikap seperti itu dengan Ye Rin. Kenapa Karena aku mencintainya.” Ucap Yi Do yakin

Semua mendengarnya terlihat sangat terpesona dengan Yi Do, sementara Nyonya Joo pikir kalau Yi Do itu benar-benar menyukai Ye Rin. Ye Rin hanya bisa terdiam lalu berkomentar kalau Yi Do adalah aktor yang hebat dan bisa terjun dalam dunia akting.


Flash Back
Ye Rin duduk sendirian ditangga sambil melamun, Yi Do melihatnya langsung berkomentar ingin tahu pendapat Ye Rin alasan orang-orang menjauhi dirinya dan Min Suk, tapi mengganggu Ye Rin, yaitu  Karena orang-orang memilih yang lemah untuk dipukuli.
“Kau seorang wanita. Jika dibandingkan, kau lebih lemah. Karena itu mereka hanya menyerangmu. Apakah kau ingin aku memberitahumu cara membuat mereka diam?” kata Yi Do. Ye Rin ingin tahu caranya.
“Manfaatkan aku. Kau bisa Injak-injak aku dan mendakilah lebih tinggi.” Kata Yi Do. Ye Rin bingung apa maksudnya Memanfaatkannya.
“Aku kehilangan akal sehatku karena aku menyukaimu. Aku seseorang yang bisa merelakan semua hal yang telah kubangun untuk memilikimu. Aku akan merelakan harga diri dan kehormatanku untukmu. Aku akan bersikap seperti pria yang menyedihkan. Itu hal terakhir yang bisa kulakukan untukmu.” Kata Yi Do sambil berlutut. 
Ye Rin terdiam mengingat pembiacaran sebelumnya, Nyonya Joo ingin tahu apa yang ditatapnya dan berpikir kalau sangat menyukai Yi Do. Ye Rin mengelak kalau bukan apa-apa.  Nyonya Joo teringat seusatu kalau punya hadiah untuknya. Ye Rin binggung hadiah apa yang akan diberikan.
“Kau bilang ingin melihat foto-foto lama Yi Do.” Ucap Nyonya Joo memperlihatkan foto saat Yi Do masih kecil.
“Apa itu Pak Seo?” tanya Yi Do melihat foto Yi Do saat masih kecil. Nyonya Joo membanggakan kalau Putranya itu genius.
“Dia mahir menggambar dan bermain biola. Saat dia berusia delapan tahun, dia mengadakan resital. Kami mengambil foto-foto itu untuk membuat posternya. Aku pikir dia akan menjadi musisi terkenal atau pelukis, tapi tiba-tiba dia ingin menjadi perancang mode. Aku sangat terkejut saat itu.” Cerita Nyonya Joo lalu melihat tatapan Ye Rin yang berbeda.
“Ada apa?” tanya Nyonya Joo heran. Ye Rin merasa  pernah melihatnya.
“Bagaimana mungkin kau bisa melihat E Do saat berusia delapan tahun? Itu pasti sebelum kau dilahirkan.” Ucap Nyonya Joo.
“Kau benar. Tapi entah kenapa dia tampak sangat familier.” Kata Ye Rin merasakan sesuatu melihat wajah Yi Do saat masih kecil. 
Ye Rin terlihat gugup didepan pintu lalu mulai mengetuknya. Yi Do sedang duduk dimeja kerja. Ye Rin mengingatkan Yi Do kalau  akan melakukan terapi meditasi. Yi Do terdiam, Ye Rin pkir mereka lebih baik berhenti melakukannya bersama mulai sekarang.
Yi Do menolak ingin  melakukan lakukan bersama. Mereka mulai terapi dengan memutar ulang ucapan guru “Pikirkan satu orang yang membuatmu tidak bahagia. Pikirkan satu orang yang kau benci. Kutuklah orang itu.”  Ye Rin menatap Yi Do yang memejamkan matanya. 

“Apakah kau punya seseorang yang juga kau benci?” tanya Ye Rin. Yi Do mengaku membenci dia.
Yi Do mengingat saat bertemu dengan Jae Hee saat masih remaja bertanya apakah ia bersekolah di SMP ini, tapi Jae Hee seperti tak mengingatnya. Ye Rin bertanya apakah Yi Do masih ingat itu terjadi ditahun keberapa.

“Dia bersinar lebih cerah daripada siapa pun di seluruh dunia ini, tapi dia menjadi yang paling menyedihkan. Karena itu aku tidak bisa memaafkan dia.” Ucap Yi Do mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Jae Hee dengan tubuh tambunnya.
“Kalau begitu, kenapa kau ingin kembali padanya?” tanya Ye Rin
“Aku tidak tahu apakah ini masih cinta, kebencian, atau obsesi yang tidak berguna. Aku tidak tahu, tapi aku tidak bisa membiarkan dia layu dengan menyedihkan seperti itu. Dia seharusnya tidak hidup seperti itu.” Ucap Yi Do
“Lalu Apa artiku bagimu? Sebenarnya, apa yang kita rasakan?” tanya Ye Rin. Yi Do tak suka memilih untuk pergi.
“Aku tidak bermaksud menekanmu. Aku harus pergi, dan kau mencintai orang lain. Namun, aku ingin mempertahankannya dalam ingatanku. Apakah perasaanmu untukku juga tulus?” tanya Ye Rin ingin memastikan.
“Perasaanku tulus. Aku ingin memelukmu, menciummu, dan tinggal bersamamu. Saat aku tidak bisa melihatmu, maka aku menjadi gila karena gelisah. Itu juga tulus.” Akui Yi Do
“Kau cukup menyentuhku. Dan Kau masih seperti itu. Jadi, ke mana pun kau pergi, jangan menjadi menyedihkan. Kita pasti akan bertemu lagi.” Kata Yi Di lalu melangkah pergi masuk kamar. Ye Rin hanya terdiam.


Yi Do duduk di kamar teringat kembali saat masih kecil berbicara dengan Jae Hee kalau tidak akan melupakannya dan Sebesar apa pun perubahan Jae Hee maka akan langsung mengenalinya. Bahkan Di mana pun Jae Hee berada, maka akan menemukanmnya.
“Baik. Temukan aku... Aku juga tidak akan melupakanmu. Aku berjanji.” Ucap Jae Hee.
Yi Do menatap foto Jae Hee dengan tubuh tambunya bersama dengan Tuan Kim, dengan penuh amarah kalau akan menyelamatkannya.
" bersambung ke Episode 22"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar