PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 28 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ma Sung pergi ke kuil, Ki Joon sedang duduk berdoa sambil mengantuk-ngatuk. Ma Sung datang diam-diam mengambil kayu memukul pundak Ki Jon yang tertidur. Ki Joon kembali terbangun dan mencoba konsetrasi tapi makannya kembali terpenjam. Ma Sung kembali memukulya, Ki Joon pun membalikan badan melihat Ma Sung yang datang.
 “Dasar pria menyedihkan... “ ejek Ma Sung. Ki Joon kaget melihat Ma Sung datang menemuinya. 

Keduanya berada diluar kuil, Ki Joon berkata layaknya biksu dengan lemah lembut mengatakan saat seseorang datang ke pegunungan, sebaiknya  ditawari teh dan Ma Sung sebaiknya menikmati aroma tehnya dan minum secara perlahan.
“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Ma Sung melihat sikap Ki Joon.
“Aku sedang mempelajari meditasi Zen. Bisakah kau rasakan sukacita mengelilingiku?” kata Ki Joon dengan gaya seorang biksu.
“Kenapa kau tidak memangkas habis rambutmu? Ayo Bangunlah.... Bercandamu keterlaluan... Kau terlalu tua untuk membangkang, Cepat bangun dan pulanglah.” Kata Ma Sung mengajak pergi.
“Lepaskan, aku tidak mau pulang!” jerit Ki Joon. Ma Sun heran dengan sikap Ki Joon.
“Apa terjadi sesuatu padamu?” tanya Ma Sung. Ki Joon mengaku kisah Percintaannya berakhir. Ma Sung binggung.
“Gi Bbeum... dia berkata menyukaimu.” Kata Ki Joon. Ma Sung heran Gi Bbeum malah mengaku perasaannya pada Ki Joolasan.
Ma Sung mengartikan kalau itu alasan Ki Joon bertingkah seperti ini. Ki Joon kesal dengan komenta Ma Sung karena menurutnya sekarang dunia runtuh dan semua berakhir rusak. Ma Sung mengerti jadi meminta kembali Ki Joon agar pulang dan Berhenti menyusahkan semua orang. Ki Joon tetap menolaknya.
“Aku tidak mau pulang, tidak mau! Aku tidak mau melihat wajahmu lagi.” Ucap Ki Joon
“Ki Joon... Aku akan memberitahumu sekarang, sebenarnya aku sedang sakit.” Kata Ma Sung. Ki Joon panik mengetahui Ma Sung sakit.
“Apa kau sesakit perasaanku? Kau sama sekali tidak sakit. Kau bahkan tidak tahu sakit itu apa. Aku tidak pernah melihatmu sakit.” Kata Ki Joon tak percaya

“Aku harap kau bersedia mendengarkanku. Jangan membuang-buang waktu.” Kata Ma Sung. Ki Joon merasa kalau tak membuang-buang waktu .
“Jika kau tidak ikut denganku, maka aku tidak akan kemari lagi. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.. Hiduplah dengan bahagia disini. Jadi Makan banyak rumput” kata Ma Sung pamit pergi.
“Hyung... Belikan aku daging sebelum pergi... Aku lapar.” Ungkap Ki Joon. Ma Sung tersenyum menyuruh agar ikut denganya. 


Gi Bbeum masuk kantor bertanya apakah Jae Min sudah temukan Ki Joon dan sengaja berlari jadi ingin tahu Dimana Ki Joon. Jae Min mengatakan kalau ada  diKuil. Gi Bbeum binggung kenapa Ki Joon pergi kesana.  Jae Min memberitahu kalau Tn. Investor sudah membawanya pulang. Saat itu juga Ma Sung datang dengan Ki Joon.
“Ki Joon... Ada apa denganmu? Aku khawatir.” Kata Gi Bbeum tanpa mau menatap Ma Sung.
“Apa Kau tidak melihatku? Seharusnya kau menyapaku.” Keluh Ma Sung. Ki Joon senang karena Gi Bbeum yang mengkhawatirkannya.
“Aku merasa baikan setelah melihatmu.” Ungkap Ki Joon. Gi Bbeum  mengaku khawatir dan memastikan apakah Ki Joon sakit karena melihat pipinya yang cekung.
“Apa Kau tak melihatku? Pipiku cekung karenamu.” Keluh Ma Sung. Gi Bbeum tak peduli.
“Apa suasana hatimu buruk karena semangka tempo hari?” tanya Gi Bbeum.
“Tidak, aku sudah padukan dengan soda, rasanya enak.” Kata Ki jOon.
Ma Sung binggung mereka membahas semangka dan merasa kalau sedang dicuekin. Ki Joon malah mengejek Ma Sung tak pergi karena pasti sibuk. Ma Sung mengaku lelah menyetir karena Ki joon jadi meminta agar memberikan teh.
“Teh? Yang benar saja. Kudengar kau dijodohkan dengan putri CEO Kang.” Kata Ki Joon. Ma Sung kaget mendengarnya.
“Tidak. Apa yang kau bicarakan?” ucap Ma Sung menyangkal dan melihat wajah Gi Bbeum kesal.
“Aku dengar kau akan menikah tahun ini... Selamat.” Kata Ki Joon sengaja mengoda. Gi Bbeum akhirnya memilih pergi. Ma Sung panik langsung mengejar Gi Bbeum sambil mengumpat pada Ki Joon.
“Baiklah. Suasana kalian tak cukup baik. Aku tak bisa menyerah, aku tidak akan!” ejek Ki Joon melihat Ma Sung keluar gedungnya. 



Ma Sung mengejar Gi Bbeum sampai depan gedung, meminta agar mendengarkan. Gi Bbeum sudah tahu kalau Ma Sung akan menikah. Ma Sung menegaskan kalau Ki Joon  cuma bercanda dan Gi Bbeum tak perlu mempercayainya.
“Kalau begitu, kau pasti kencan dengan Lee Ha Im.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung tak habis pikir mendengarnya.
“Bukankah tadi siang kalian saling cekikikan?” sindir Gi Bbeum. Ma Sung menyangkal kalau mereka tak seperti itu.
“Kami memang bersama, tapi cuma mengobrol. Kenapa kau selalu saja salah paham disaat tahu perasaanku?” keluh Ma Sung
“Apa yang kutahu?” tanya Gi Bbeum,  Ma Sung mengatakan tentang Perasaan yang sebenarnya.
“Yah.... Aku kira mengetahui perasaanmu yang sebenarnya. Itulah kenapa aku menunggumu kemarin dan tiga tahun lalu. Tapi, kau mempermainkan perasaanku.” Tegas Gi Bbeum marah. Ma Sung mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Kalau bukan, jelaskan padaku. Apa yang bisa meluruskan kesalahpahamanku?” kata Gi Bbeum penasaran.
“Jadi, masalahnya... Maafkan aku.” Ucap Ma Sung tak bisa menjelaskan.
Gi Bbeum tak percaya kalau Ma Sung masih menolak untuk memberitahunya lalu memilih pergi, Ma Sung  ingin menahan Gi Bbeum pergi tapi tak kuasa dan membiarkan pergi. 


Sek Yang sibuk menekan bel rumah, Ma Sung pun membuka pintu dari interkomnya. Sek Yang masuk rumah mengeluh pada Ma Sung yang mengubah sandi rumahnya. Ma Sung pikir sudah pasti diubah karena tak mungkin bisa percaya pada Sek Yang.
“Berikan aku petunjuk. Bagaimana kalau ada situasi gawat?” kata Sek Yang
“Joo Gi Bbeum.” Ucap Ma Sung. Sek Yang mengeluh karena tak tahu dari kata Joo Gi Bbeum dan ingin tahu apa passwordnya.
“Ada sesuatu yang tidak kau ketahui... Ah, sekarang aku benar-benar seperti bajingan... Aku sudah menjadi pria tidak tahu malu.” Keluh Ma Sung
“Jadi Apa yang dikatakan Ketua Gong?” tanya Sek Yang
“Dia sudah menganggapmu pengkhianat dan ingin memecatmu.” Ucap Ma Sung. Sek Yang mengeluarkan surat dari saku jasnya.
“Singkirkan.. Itu kebiasaan buruk. Kau sudah dicap pengkhianat, jadi kau harus tetap menempel padaku, paham?” tegas Ma Sung. Sek Yang memasukan kembali suratnya.
“Mulai saat ini...Hati-hatilah pada Dokter Yoon.” Ucap Sek Yang memperingati bosnya.
“Kenapa? Apa Karena dia juga berada di pihak Ketua?” kata Ma Sung. Sek Yang kaget kalau Ma Sung mengetahuinya.
“Aku baru saja mengetahuinya. Tapi Kenapa mereka menganggapku musuh? Dan sejak kapan?” tanya Ma Sung kebingungan. 


CEO Kim menanyakan tentang hasil penemuan anak buahnya. Si pria mengaku mendengar sesuatu yang sangat menarik, tentang kutukan keluarga kaya. CEO Kim bingung apa maksudnya Kutukan keluarga kaya.
“Dia terlahir dengan sendok emas, jadi hidupnya sungguh terberkati. Nasibnya dikutuk. Dia memiliki masalah pada ingatannya akibat kecelakaan tiga tahun lalu.” Jelas si pria
“Masalah dengan ingatan? Kalau begitu, dia tidak mengingat waktu kecelakaannya?” tanya Sek Yang
“Tentu saja tidak. Otaknya sekarat dan Katanya dia tidak punya banyak waktu untuk hidup. Ingatan yang belum muncul...” kata si pria.
Ma Sung melihat foto tangga saat malam hari di china tapi tak mengingat kejadian itu, saat di rumah sakit pun belum bisa mengingatnya. 
Dokter Yoon bertanya pada Ma Sung apakah tidak mengalami gejala itu lagi sejak terakhir kali. Ma Sung mengaku kalau baik-baik saja sekarang dan tak mengalaminya. Dokter Yoon ingin tahu apakah mengingat sesuatu yang dilupakannya.  Ma Sung mengaku Tidak ingat.

“Dokter, apa kau tahu mengenai Proust ? Segera setelah si karakter memakan madeleine yang dicelupkan ke dalam teh jeruk nipis. Dia mengingat semua ingatan masa kecilnya. Itu sudah dikonfirmasi oleh tim ilmuwan.” Cerita Ma Sung
“Kenapa kau membicarakan itu?” tanya Dokter Yoon.
“Ingatanku tidak hilang. Tapi, bercecer disuatu tempat dalam otakku. Sinyal tidak dikirim ke tempat itu. Jika kau dapatkan sinyal yang tepat, maka kau bisa temukan semua ingatanmu.” Ungkap Ma Sung
“Jadi, apa kini kau anggap itu gejalamu?” tanya Dokter Yoon.
“Jika hilang satu ingatan membantuku mendapatkan ingatan lain, mungkin saja aku bisa mengingat kecelakaanku dari tiga tahun lalu.” Kata Ma Sung dengan menatap curiga. 


Keduanya berjalan bersama, Ma Sung mengatakan akan mengunjungi pusat pengobatan karena Konstruksi telah selesai. Dokter Yoon pikir memang sudah waktunya jadi akan berkunjung juga. Ma Sung juga berpikir seperti itu lalu mereka pun berpisah.
“Hipnosis berkomunikasi dengan ingatan seseorang.” Gumam Ma Sung
“Tak lagi mengalah berarti kau tidak lagi mempercayainya.” Gumam Dokter Yoon bisa melihat sikap Ma Sung berubah. 

CEO Jang memperlihatkan sebuah naskah dan mereka akhirnya punya peluang, kalau itu adalah web drama jadi Gi Bbeum akan ikut audisinya. Ki Joon dkk menjerit tak percaya mendengarnya.  Gi Beum menyakinkan kalau  akan bekerja keras.
“Ya, ini luar biasa... Ayo kita piknik akhir pekan ini.” Ucap Ki Joon. CEO Jang heran Ki Joon malah membicarakan itu
“Gi Bbeum dan aku akan dapatkan pekerjaanyang mungkin akan mengubah hidup kami. Kami sebaiknya menambah semangat lagi,  Kita harus pergi ke suatu tempat yang indah. Gi Bbeum sudah banyak menderita. Kita sebaiknya pergi ketempat yang indah.” Ucap Ki Joon
“Apa kau punya waktu, Gi Bbeum?” tanya CEO Jang. Gi Bbeum setuju bertanya mereka akan pergi kemana.
“Aku tahu tempat bagus.” Kata Ki Joon bersemangat lalu mengeluh karena si “bulu” menelpnya dan langsung merejectnya. 
Min Chul binggung karena Ki Joon tak mengangkat. Ha Im brtanya apakah Ki Joon mengangkatnya. Mi Chul mengaku kalau Ki Joon mereject telpnya Ha Im kesal mengambil ponselnya karena akan mengakhirinya hari ini dan mencoba kembali menelp Ki Joon.

Ki Joon sedang duduk dengan Jae Min mengeluh melihat Ha Im yang menelpnya lagi,  tak percaya kalau wanita benar-benar bersikeras sekali lalu menyuruh Jae Min agar mengakatnya kalau dirinya tidak ada. Jae Mi n mengeluh karena harus mengangkatnya.
“Katakan aku tidak ada.” Ucap Ki Joon. Jae Min mengangkat telpnya, tapi  malah memberikan pada Ki Joon agar bicara pada Ha Im.
“Kau Mau apa?” ucap Ki Joon sinis. Ha Im tak percaya Ki Joon malah mengatakan hal itu.
“Kenapa kau tidak menghubungiku?” tanya Ha Im. Ki Joon binggung kenapa harus harus menghubungi Ha Im.
“Apa kau sok jual mahal?” kata Ha Im. Ki Joon pikir kenapa harus bersikap seperti itu yang membuatnya pusing saja.
“Kau dimana? Ayo ketemu.” Kata Ha Im. Ki Joon menyuruh agar Bicara pada manajernya lalu menutup telpnya.
Ha Im berteriak marah, Min Chul bertanya apakah Ditutupnya lagi. Ha Im memerintahkan Mi Chul agar mencaritahu dimana bisa menemui Ki Joon sekarang. Mi Chul bertanya apakah Ha Immenyukai Ki Joon. Ha Im tanpa sadar menjawab “Ya” dan langsung meralatkan kalau itu benar.
“Pria akan melarikan diri kalau kau seperti ini.” Kata Mi Chul. Ha Im tak peduli menyuruh Mi Chul agar mencari cara bertemu dengan Ki Joon. Mi Chul pun menganguk mengerti. 


Ki Joon dkk berjalan ke sebuah tempat yang terlihat asri, mereka tak percaya kalau semua terlihat indah. Ki Joon pun dengan bangga bisa mengajak semua pekerja agencynya.
“Bagaimana bisa tidak ada orang disini? Apa disini tempat untuk berkemah?” ucap CEO Jang heran.
“Bukannya greenbelt?” tanya Jae Min,Ki Joon mengaku Bukan. ruang terbuka hijau
“Tidak, ini area berkemah untuk umum. Jadi, kita boleh memakainya.” Kata Ki Joon menyakinkan.
“Apa kita bisa memasangnya disana?” tanya Gi Bbeum. Ki Joon menganguk lalu mengajak untuk pergi kesana. 

Sementara Ma Sung sedang berkeliling memberitahu ruangan diatas akan disediakan kelas melukis dan membuat kue, lalu ada area olah raga dengan aula ditengah. Ia pun menunjuk ruangan lain akan dijadikan panggung teater dimana pasien bisa menonton.
“Segala hal yang ada di Pusat Pengobatan, dibangun untuk pasien demensia agar bisa hidup bebas disini. Mereka harus menikmati kehidupan mereka. Dibanding bangunan dan jalan besar, lebih baik bangunan kecil dan jalan setapak. Saat kalian melihat arsitektur disini, kalian bisa melihat nilai tempat ini. Hidup keseharian dan kebebasan.” Jelas Ma Sung lalu keluar dari bangunan.
“Jalur hutan yang kalian lihat di sini sebagai penyelaras lingkungan. Pasien bisa menghirup udara segar disini.” Jelas Ma Sung lalu merasakan sesuatu.
“Tunggu, apa kalian mencium bau masakan? Ini Aromanya seperti daging.” Kata Ma Sung lalu bertanya pada manager.
Ma Sung bertanya pada Manager apakah Apa ada orang lain disini selain tim medis. Manager mengaku tak ada dengan wajah panik dan Tidak ada yang memasak. Ma Sung bingung ingin tahu aroma apa. Manager mnegaku baru saja membakar kayu di insinerator. Tapi Ma Sung merasa ini bukan bau kayu.
“Pokoknya, pastikan melarang siapapun masuk sebelum dibuka.” Tegas Ma Sung. Manager pun menganguk mengerti.
“Kita istirahat 10 menit sebelum melanjutkan.” Kata Ma Sung lalu mencoba mencari sesuatu. 


Di sebuah tempat, Papan bertuliskan  [Piknik Pertama Star Entertainment] CEO Jang dan juga Jae Min memanggang makanan, Ki Joon sibuk mengambil foto untuk social media, sementara Gi Bbeum sibuk dengan menarik barang-barang lalu menyuruh agar Ki Joon membantu. Ki Joon lebih suka selfie.
Ma Sung menelp Gi Bbeum ingin tahu Apa rencananya besok dan mengajak untuk menonton film. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung ingin mencampakkannya lagi. Ma Sung berjanji kalau akan menempati sekarang. Dan ingin tahu film apa yang disukai Gi Bbeum  karena ia suka dengan film action.
“Aku suka film horor. Kita tidak punya kesamaan, jadi tidak akan berhasil.” Kata Gi Bbeum mencoba menolak
“Aku juga suka film horor. Jadi Mau nonton apa? Kita akan nonton film horor. Kau bisa jam berapa?” ucap Ma Sung mengebu-gebu.
Tapi, bagaimana ya? Aku sedang diluar kota sekarang, kurasa aku tidak bisa pergi besok” kata Gi Bbeum
Ma Sung ingin tahu Diluar kota Dimana. Terdengar suara Ki Joon yang menyuruh Gi Bbeum untuk makan daging.  Ma Sung cemburu karena Gi Bbeum sedang bersama pria. Gi Bbeum pikir sudah pasti bukan wanita dan langsung menutup ponselnya karena harus pergi.
Ma Sung tak percaya kalau Gi Bbeum keluar kota bersama pria? Dan bermalam diluar.


Semua berkumpul di depan rumah, taman yang luas dan duduk di meja taman. Ki Joon tak percaya kalau Gi Bbeum bukan pemeran utamanya dan cuma peran wanita paruh baya. Gi Bbeum pun tidak masalah karena tetap  akan bekerja keras dapatkan peran itu.
“Tetap saja, itu tidak benar... CEO Jang, apa cuma itu saja?” kata Ki Joon marah. CEO Jang yang mabuk membenarkan.
“Apa? Apa comeback ini akan menghasilkan uang yang kau butuhkan? Kata Ki Joon.
“Dia membuang harga dirinya demi diberi peluang audisi.” Ucap Jae Min
“Itu sungguh sulit bagiku.” Ungkap CEO Jang. Ki Joon mengeluh CEO Jang tak perlu mengemis, karena bisa gunakan uang.
“Mereka harus menjual diri untuk membayar kita. Kau bukan siapa-siapa yang akan didengar. Mereka menolak tiap mendengar kata Gi Bbeum. Itulah kenapa kita harus mengemis.” Jelas Jae Min
“Apa kau tahu apa motto CEO Jang? Mari beritahu orang-orang bahwa Joo Gi Bbeum masih hidup.” Kata Jae Min
“Motto menyedihkan macam apa itu? Kita seharusnya menembus hollywood.” Ungkap Ki Joon mengebu-gebu.
“Aku akan bekerja keras dan dapatkan peran ini. Aku tahu betapa berharganya peran ini bagiku.” Kata Gi Bbeum. 


Ma Sung kembali berkeliling dan kaget melihat ada  seseorang berkemah dilahanya.  Ia lalu melihat papan bertuliskan [Piknik pertamaStar Entertainment] dan bertanya Siapa yang mengizinkan mereka masuk. Manager mengaku kalau Ki Joon.
“Dimana dia sekarang? Seorang manajer harus pandai bicara.” Kata Ma Sung lalu melihat naskah didepanya. 

Gi Bbeum mencari-cari naskahnya, lalu berpikir kalau  pasti meninggalkannya di tempat kemah dan akan mengambilnya. Ki Joon pun akan ikut dengan Gi Bbeum lalu dikagetkan dengan Ma Sung sudah berjalan  kearahnya. Ki Joon heran karena Ma Sung datang.
“Aku yang harusnya bertanya, apa yang kau lakukan disini?” ucap  Ma Sung
“Kami kemari untuk piknik. Siapa yang mengundangmu?” balas Ki Joon.
“Piknik? Apa kau kurang akal sehat? Ini tempatku bekerja.” Tegas Ma Sung. Gi Bbeum membela Ki Joon.
“Ini adalah wilayah bebas berkemah.” Kata Gi Bbeum, Ma Sung tahu kalau Ki Joon yang mengatakan hal itu.
“Ini wilayah bisnis yang sakral dan bahkan belum dibuka.” Tegas Ma Sung
“Apa kau sungguh akan sepicik ini? Aku bisa gunakan jika kepepet.” Balas Ki Joon.
Ma Sung mengeluh Ki Joon sedang kepepet padahal hanya sedang makan daging dan juga minum.  Ki Joon menegaskan kalau Ma Sung sedang rapat suatu proyek. Ma Sung mengaku sudah membacanya dan tidak bisa dibiarkan.
“Naskahku... Kembalikan.” Kata Gi Bbeum melihat naskahnya.
“Katamu kau tidak bisa nonton film, Apa karena kau bersama mereka?” ucap Ma Sung marah
“Tentu saja, ini lebih menyenangkan dibanding nonton film.” Balas Gi Bbeum.
“4,600 dikali 76.” Kata CEO Jang yang mabuk dan Ma Sung bisa menjawab dengan benar “349,600.”
Ma Sung mengeluh karena menjawabnya, CEO Jang memuji Ma Sung yang cerdas lalu tiba-tiba jatuh pingsan. Semua panik, Ki Joon berteriak memanggil Ma Sung agar memberikan CPR, Ma Sung mengeluh kalau menganggapnya apabila butuh pertolongan saja.
Ki Joon pikir karena Ma Sung dokter jadi meminta membantunya,  Ma Sung tahu kalau CEO Jang itu kepanasan karena makan siput jadi biarkan saja. Akhirnya CEO Jang bangun, mereka pun bisa bernafas lega. Ma Sung menyuruh mereka berdiri apabia tak mabuk dan tak ikut denganya sekarang. Ki Joon mengeluh karena mereka harus menurutinya. Ma Sung tak peduli menyuruh mereka agar ikut denganya. 

Ki Joon dan Gi Bbeum membersihkan sampah disekitar kemah. Ma Sung menyuruh mereka membersihkan dengan benar, bahkan ada kantong plastik, Soju, Tissue. Ki Joon terlihat kesal, Ma Sung sambil tersenyum memperingatkan sepupunya agar melakukan dengan benar.
Saat itu Jae Min datang membisikan sesuatu pada Ki Joon lalu Ki Joon pun memberitahu Gi Bbeum untuk pergi. Ma Sung menyuruh agar Ki Joon pelan-pelan dengan senyuman bahagia. Gi Bbeum panik karena ditinggal begitu saja. 

Ma Sung mengeluh dengan cara Gi Bbeum memanggil Ki Joon seperti sudah sangat dekat. Gi Bbeum mengaku Bukan apa-apa dan meminta Ma Sung agar Berhenti menatapnya. Ma Sung mengelak kalau sedang menatap pohon belakang Gi Bbeum yang terlihat cantik sekali.
“Kapan kau akan menyerahkan naskahku?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengatakan setelah  membereskan sampahnya.
“Berbuat jahil memakai barang orang sungguh perbuatan buruk” ucap Gi Bbeum
“Itu Konyol sekali. Kau memanggang daging, minum soju dan cekikikan dengan pria dilokasi kerjaku. Itu disebut apa? Bisa kukatakan itu perampokan dan kurang moral” kata Ma Sung
“Apa maksudmu kurang moral? Aku kira ini tempat kemah, dan aku sungguh tidak tahu.” Tegas Gi Bbeum
Ma Sung merasa Gi Bebum berpikir akan memaafkanya kalau memang tidak tahu menurtnya itu lebih tidak bertanggungjawab dan apa hutan dan pohon yang salah. Gi Bbeum pikir itu benar juga lalu bertanya Tempat ini untuk apa. Ma Sung menyuruh Gi Bbeum berhenti berkerja dan juga ikut denganya. 


Gi Bbeum sempat terdiam, Ma Sung heran karena Gi Bbeum maah tak  mengikutinya. Gi Bbeum mengikuti Ma Sung heran padahal hanya bertanya tempat apa tapi malah malah jalan-jalan. Ma Sung ingat kalau berjalan-jalan membuat Gi Bbeum bahagia.
“Wah, indahnya” kata Gi Bbeum berdiri didepan air mancur.
“Itu adalah air mancur kenangan. Jika kau melempar koin kesana, itu akan mengembalikan waktu yang terlupakan... Waktu yang paling berharga.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum memikirkan tentang waktu yang terlupakan?
“Air mancur kenangan. Salah satu lokasi penting di tempat ini. Air mancur ini memberi imbalan waktu yang terlupakan bagi siapa saja yang kehilangan ingatan mereka.” Jelas Ma Sung
“Joo Gi Bbeum... Ini adalah pusat pengobatan.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum ingin tahu siapa yang tinggal disini.
“Orang yang sungguh ingin hidup normal, Sepertiku.” Akui Ma Sung. Gi Bbeum binggung kenapa seperti Ma Sung.
“Jika kau berdiri disini, akan membawamu pada waktu paling membahagiakanmu. Jadi Kapan kau merasa paling bahagia, Joo Gi Bbeum?” tanya Ma Sung. 


Gi Bbeum mengingat saat Ma Sung mengatakan “Bisakah kau berikan hatimu?” lalu mereka melihat sebuah bunga dan Ma Sung mengatakan kalau itu Kenangan.
Setelah itu mereka bertemu kembali, Gi Bbeum melihat gambar di tangan Ma Sung bertanya apakah menggambarnya. Ma Sung mengaku sengaja menatonya.
Gi Bbeum sebelumnya pernah makan es krim dan berpikir kalau Ma Sung mengingatkanya akan kenangan. Tapi Ma Sung malah bertanya kenapa apa itu.
“Apa aku bisa menjadi kekasihmu? Itu yang kuinginkan” kata Ma Sung sebelumnya menyatakan perasaanya lalu mereka berciuman untuk pertama kalinya.
“Katamu kita berciuman, kan? Kapan itu?”tanya Ma Sung setelah tiga tahun tak bertemu.
“Tiga tahun lalu... Akhir bulan Juni.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung lalu meminta maaf karena tidak mengingatnya.

“Waktu yang paling membahagiakanku. adalah saat yang tidak cukup penting bagi seseorang untuk mengingatnya. Apakah itu merupakan kebahagiaan atau bukan? Tapi Kurasa itu bukan kebahagiaan.” Pikir Gi Bbeum
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum pikir Tak ada gunanya Ma Sung melakukan sesuatu
“Karena hidup kita mengalir dijalan yang berbeda.” Pikir Gi Bbeum lalu berjalan pergi dengan mengambil naskahknya. 


Ma Sung menerima telp dari temanya di luar negeri kalau penanaman modal untuk Pusat Pengobatan telah dipastikan hari ini dan sedang perjalanan bisnis ke Singapura jadi adakan rapat dua hari lagi di Seoul, Ma Sung pun dengan senang hati akan menunggu.
Saat itu didepan desa penyembuhan, Ki Joon tak percaya melihat Ha Im yang datang. Ha Im ingin masuk dengan melewati penjaga, tapi Penjaga menghalangi Ha Im untuk masuk.
“Jangan biarkan dia masuk...Hei, hentikan dia.” Kata Ki Joon menyuruh Jae Min melarang Ha Im masuk.
“Dia tamu kita” ucap Jae Min. Ki Joon makin marah marah karena Ha Im dianggap tamunya.
“Dia artis top.” Kata Jae Min. Ki Joon kesal ingin melawan dengan menghalagi Ha Im masuk mengunkan jurusTaekwondo.Tapi Jae Min tetap mengajak Ha Im masuk. 
Gi Bbeum berlatih dialog di pinggir danau, lalu melihat tulisan yang ditulis Ma Sung “Dilarang bersentuhan, Larangan keras adegan ciuman.” Lalu mengambar bunga yang ada tanganya dengan tulisan “Kumohon berhenti marah.” Wajah Gi Bbeum bisa tersenyum membacanya. 


Ma Sung kembali merasakan pusing, tiba-tiba kenangannya kembali datang saat Gi Bbeum menyebut nama J-O-Y” lalu bertanya siapa namanya mereka pun berkenalan. Ma Sung menarik Gi Bbeum karena telah mencoret kertas perjanjianya.
“Aku banyak berhutang budi padamu hari ini.” Kata Gi Bbeum yang menerima  sepatu dari Ma Sung
“Jika kita bertemu lagi, kau harus melunasi semuanya.” Goda Ma Sung
Gi Bbeum yang tercebur di kolam, Ma Sung pun menolongnya sambile mengatakan tidak akan meninggalkannya. Lalu Ma Sung memberitahu nama bunga serratula coronata dan arti bunga  itu Kenangan. Gi Bbeum pikir itu akan menjadi kenangan kisahnya hari ini. Ma Sung meralat kalau itu akan jadi kisah mereka berdua.
Ma Sung binggung Gi Bbeum malah lari. Gi Bbeum mengaku karenbelum ingin berpisah dengan Ma Sung. Lalu menikmati nyanyian Gi Bbeum menari bersama, saat itu Gi Bbeum menyakinkanakan penggemarnya dalam tiga menit.
“Apa aku harus jadi penggemarmu?” ucap Ma Sung mengoda. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung tidak perlu jadi penggemarnya kalau tidak mau.
“Bagaimana kalau aku jadi kekasihmu? Itu yang kuinginkan.” Kata Ma Sung lalu memberikan ciuman.

Ma Sung tersenyum mengingat semua kenangan dengan Gi Bbeum akhirnya kembali lalu berlari mencarinya. Gi Bbeum masih ada di pinggir danau melihat Ma Sung berpikir kalau ingin minta maaf sudah coret-coret naskahnya. Ma Sung tetap diam
“Yah...Aku akan memaafkanmu.” Ucap Gi Bbeum, Ma Sung berjalan mendekat.
“Bisakah aku jadi kekasihmu? Itu yang aku inginkan. Tiga tahun lalu, itu kalimat saat hari pertama kita bertemu... kan?” ucap Ma Sung
“Katamu... kau tidak mengingatnya.” Kata Gi Bbeum binggung.
“Ini juga harus terjadi.” Ucap Ma Sung mencium Gi Bbeum. Gi Bbeum seperti sangat shock
“Mari kita...benar-benar kencan” kata Ma Sung dan akhirnya menciuman Gi Bbeum. Gi Bbeum pun tak menolak ciuman Ma Sung.
Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad...LA LAKERS

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

3 komentar:

  1. Thanks kk, cpt bgt updat sinopsisny.. Makin seru ceritany..

    BalasHapus
  2. Thanks kk, cpt bgt updat sinopsisny.. Makin seru ceritany..

    BalasHapus
  3. Gomawoo .. semangat ya kakk .. lanjut teruss...😍😍

    BalasHapus