PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 06 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Berita di TV layar lebar atas gedung
“Dunia Bisnis, publikasi yang akan berpengaruh dari Amerika Serikat, menerbitkan daftar nama, dari 10 orang paling berpengaruh di dunia Dan di antara orang yang baru terdaftar sebagai otoritas terkemuka di dunia dalam ilmu saraf adalah Dokter Gong Ma Sung dari Rumah Sakit Sunwoo Korea.
Wajah Dokter Gong sudah terlihat di layar besar menerima penghargaan begitu juga dirumah sakit.

Sementara Ma Sung sedang berlibur mengemudikan mobilnya, Dokter Yoon menelp dari rumah sakit memastikan kalau sedang  berada di Hainan sekarang dan akan datang dapat datang ke upacara pembukaan besok.
“Ada seseorang yang harus Aku temui untuk Global Research Consortium. Aku mengambil penerbangan malam, kembali malam ini. Aku akan menemuimu di upacara pembukaan besok.” Ucap Ma Sung yakin.
Dokter Yoon terlihat berusaha bersikap baik pada Ma Sung, dan setelah menutup telpnya meminta perawat agar menganti channel yang sedang menayangkan berita Ma Sung. 

Berita lain “Ms. Joo Gi Bbeum, yang menerima perhatian dari luar negeri sebagai Bintang Hallyu, baru saja mengumumkan bahwa dia akan melakukan tur keliling Asia.  Dan karena fenomena Joo Gi Bbeum yang terjual habis, dia telah membuktikan dirinya sebagai kegembiraan bukan hanya Korea, tapi Asia. “
Gi Bbeum banyak dikerubungi fans dan juga wartawan saat dibandara, lalu melakukan pemotretan dan juga iklan bahkan diluar negeri. Wajah cantik dan senyuman yang manis bisa membuat penjualan produk meningkat. 

Produser melihat dari depan layar berpikir kalau Jika Gi bbeum tidak masuk ke air, itu tidak akan terasa otentik dan ingin tahu Mengapa Ms. Gi Bbeum benci masuk ke air. Seorang penerjemah memberitahu dalam bahasa korea ingin tahu Kenapa Gi Bbeum benci pergi ke air.
“Dia hampir tenggelam sekali, sewaktu kecil.” Kata Nan Joo
“Bukankah seharusnya dia berenang karena dia ada di pantai?” kata Produser. Nan Joo akhirnya meminta agar menunggu dan bergegas pergi karena tatapan Tuan Kim. 

Na Joo berusaha membujuk Gi Bbeem untuk masuk ke air walaupun hanya sedikit. Gi Bbeum yang kelelahn meminta agar mengatakan pada CEO Kim bahwa  tidak akan memperbarui kontraknya jika terus berusaha memaksa untuk melakukan sesuatu.
“Apa Kau ingin Aku mengatakan kepadanya bahwa Kau tidak akan memperbarui kontrak mu?” ucap Nan Joo panik.
“Ya, Aku serius... “ ucap Gi Bbeum mengancam, akhirnya Nan Joo keluar dari kamar dengan wajah panik. Dan Gi Bbeum merasakan perutanya terasa sakit dan beprikir kalau karena terlalu lelah jadi perutnya terus terasa sakit. 

Nan Joo datang menemui CEO Kim di pantai. CEO Kim ingin tahu hasilnya dan Apakah Gi Bbeum akan melakukannya. Nan Joo pikir Sangat sulit bagi Gi Bbeum untuk masuk ke air dan juga sedang tidak sehat jadi berpikir dia tidak bisa melakukannya. Si Produser yang mengetahui langsung berteriak marah,
“Mengapa mereka bersikeras untuk memasukkan hal-hal yang bukan bagian dari naskah?” ucap Nan Joo 
“Apa yang sedang kau lakukan? Apa yang sedang terjadi?” tanya Produser iklan.
 Tidak bisakah kita membawanya ke dekat air bukannya masuk?” saran CEO Kim
“Kami akan membicarakan kompensasi atas kerugian kami ketika kami kembali. “ kata produser sinis lalu berajak pergi
Nan Joo meminta maaf, CEO Kim tak bisa menahan amarah meminta agar membawa Gi Bbeum sekarang juga. 

Gi Bbeum berbicara sambil berjalan mengetahui kalau benar-benar merusak syuting jadi harus melakukan yang lain, Tapi, menurutnya Min Hyung Joon jadi Kenapa harus Min Hyung Joon, dari semua orang. Nan Joo terus mengikuti Gi Bbeum dari belakang.
“ Dan itu tidak disebutkan selama negosiasi kontrak.” Kata Gi Bbeum kesal
“Pemilik biro iklan adalah teman ayah Hyung Joon. Kau tahu Hyung Joon menyukaimu, kan?” jelas Nan Joo terus mengikuti Gi Bbeum dari belakang.
“Aku sangat membencinya. Dia selalu berusaha menyentuhku, bahkan dia mengutuk begitu banyak. Dia benar-benar bukan tipeku... Dia pasti "tidak" untukku.” Keluh Gi Bbeum sambil memilih baju
“Masalahnya adalah, dia akan menemuimu di lokasi.” Ucap Nan Joo
“Katakan pada CEO Kim bahwa ini benar-benar terakhir kalinya Aku melakukan pemotretan dengan Hyung Joon.” kata Gi Bbeum terpaksa lalu melihat pakaian di cermin.
Gi Bbeum melihat bajunya terlihat cantik dan kembali merasakan perutnya sakit, tapi Dibagian belakangnya banyak sekali penjepit kertas karena bajunya kebesaran. Nan Joo pikir Gi Bbeum telah kehilangan banyak berat badan sejak melakukan diet sebelum tur jadi meminta agar membiarkan penjepit kertas dibagian belakang. 

Hyung Joo ingin tahu keberadaan Gi Bbeum karena tidak melihatnya. CEO Kim memberitahu kalau Gi Bbeum selesai persiapan untuk syuting dan sedang dalam perjalanan.
“Kau harus meluangkan waktu untuk Aku berdua denganya malam ini.” Kata Hyung Joo. CEO Kim mengaku sudah melakukanya.
“Pastikan Kau tidak memulai rumor.” Tegas CEO Kim memperingati. 

Ma Sung menerima telp memastikan kalau  akan bertemu di restoran itu dan hampir sampai. Sek. Nyonya Kent  meminta maaf pada Ma Sung karna  Nyonya Kent akan datang sedikit terlambat. Ma Sung tak masalah karena  tetap akan menunggu.
Nan Joo berpikir Gi Bbeum masih merasakan perutnya sakit karena terus gelisah. Gi Bbeum mengaku bukan itu tapi  Klipnya benar-benar tidak nyaman jadi meminta agar mengambil dua dari badanya.  Nan Joo menolak dan meminta Gi Bbeum menahan saja meskipun itu tidak nyaman.
“Ngomong-ngomong, mengapa mereka belum di sini?” tanya Gi Bbeum heran.
Assitant yang lain menerima telp kalau akan menemuinya di depan Pent Studio, lalu menutup telp berpikir kalau CEO Kim tersesat jadi akan menjemputnya. Gi Bbeum pun menyuruh agar mereka segera.  Nan Joo tiba-tiba melupa kotak makeup.

“Aku akan mengambilnya karena ada di mobil. Aku akan segera kembali.” ucap Nan Joo
“Hei, aku seharusnya tinggal di sini sendirian, kalau begitu?” kata Gi Bbeum menahan Nan Joo pergi.
Nan Joo pikir Gi Bbeum akan ikut denganya, Gi Bbeum seperti malas untuk berjalan akhirnya membiarkan Nan Joo pergi tapi harus cepat kembali karena Perut ny sakit jadi merasa tidak sehat. 

Nan Joo melihat sekeliling merasakan Kebun didepanya sangat cantik, lalu mulai berjalan saat mendengar bunyi suara lonceng yang nyaring.  Ma Sung juga berada ditempat yang sama, keduanya sempat saling menatap tapi tak saling mengenal. 

Gi Bbeum merasakan kembali perutnya yang bergejolak, lalu mencoba masuk ke dalam gedung yang bentuk seperti gereja tapi banyak pintu yang terkunci. Semantara dua assitantnya berteriak mencari Gi Bbeum. Hyung Joo sudah menunggu dengan CEO Kim.
“Kami mencari di mana-mana tetapi kami tidak dapat menemukannya.” Ucap Assitant pria. Nan Joo pikir mereka  bisa memanggil polisi.
“Mengapa kalian meninggalkan Gi Bbeum sendirian? Mari kita batalkan syutingnya untuk saat ini dan cari dia dengan tidak menarik perhatian, jadi wartawan tidak memperhatikan.” Ucap CEO Kim. Hyung Joo terlihat marah dan bergegas pergi dengan CEO Kim. 

Di sebuah restoran, Ma Sung mengeluarkan berkas [Perjanjian Investasi Konsorsium Global]  dan sebuah kartu nama bertuliskan “Joy Kent, Wakil Presiden” seperti sengaja menunggu seseorang disana.
Didepan restoran, Gi Bbeum dengan bahasa inggris pas-pas berminta agar bisa pergi ke Toilet dengan memegang perutnya yang sakit. Tapi pelayan mengerti mengatakan kalau Kamar kecil hanya untuk pelanggan. Gi Bbeum tak mengerti yang dikatakan Si pelayan, dan berusaha menyakinkan.
“Um, tidakkah kau tahu siapa aku? Aoa Kau tidak mengenal Aku?” ucap Gi Bbeum mulai menyanyikan lagu yang membuatnya terkenal. Tapi si pelayan tak mengetahuinya.
“Apakah kau tidak tahu Joy? Aku adalah Joy!” kata Gi Bbeum. Ma Sung mendengarnya langsung berdiri.
Gi Bbum melihat Ma Sung langsung menghampirinya memastikan kalau pria itu memang orang korea. Ma Sung membenarkan. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung tahu tentang dirinya, Ma Sung pikir kalau memang bisa mengenal Joy.
“Masalahnya adalah, Aku sangat terburu-buru.. Dapatkah Aku memintamu untuk membelikan  segelas jus mangga?” kata Gi Bbeum. Ma Sung tak menolaknya.
“Terima kasih. Maafkan Aku, sebentar.” Kata Gi Bbeum lalu kembali menghampiri si pelayan.
“Aduh. Um, orang itu di sana ..... Kita bersama... Dia temanku.” Ucap Gi Bbeum berusaha bicara dengan bahasa inggris.
“Tunggu... Aku perlu tanda tangan Kau terlebih dahulu.” Kata Ma Sung menahan Gi Bbeum yang akan masuk.
“Aku sedang terburu-buru.” Ucap Gi Bbeum tapi akhirnya mencoba untuk ramah ketika ada orang yang meminta tanda tanganya. 


Ma Sung mengajak Gi Bbeum duduk dikursinya, dengan memperkenalkan nama. Tapi sat itu Gi Bbeum merasakan sakit karena jepitan dibagian bawah saat akan duduk jadi tak mendengar nama Ma Sung.
“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Ma Sung terlihat khawatir. Gi Bbeum pikir baik-baik saja dengan menahan malu dan sakit perutnya.
“Tolong cepat dan berikan Aku selembar kertas.” Kata Gi Bbeum tak ingin berlama-lama
“Kau telah membuat keputusan yang bagus untuk kebaikan bersama.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum meminta kertas segera.
“Mari kita mulai dengan ini.. Apa Kau tidak butuh penjelasan?” kata Ma Sung
“Aku tidak perlu menjelaskan apa pun kepadamu untuk tanda tangan sederhana.” Kata Gi Bbeum bergegas memberikan tanda tangan diatas kertas print dan segera bergegas pergi.
Ma Sung menahanya, dengan berteriak marah. Gi Bbeum pikir lupa menuliskan nama lalu meminta namanya. Gong Ma Sung menyebutkan nama dan Gi Bbeum langsung menulis dibagian atas mengaku senang bertemu denganya. Ma Sung makin marah.
“Ini adalah kontrak investasi untuk Global Research Consortium” kata Ma Sung marah
“Global ... apa?” ucap Gi Bbeum binggung. Ma Sung ingin  memastikan kalau namanya Joy Kent. Gi Bbum binggung siapa Joy Kent. Ma Sung akhinya balik bertanya siapa namanya.
“Aku... Aku Joo Gi Bbeum! Aku bukan hanya doppelganger-nya. Aku benar-benar nyata... Pokoknya, semoga beruntung untukmu.” Ucap Gi Bbeum bergegas pergi untuk masuk ke toilet restoran.
“Apa yang coba kau lakukan disini? Bagaimana Kau berencana untuk bertanggung jawab atas ini?” kata Ma Sung menahan Gi Bbeum sebelum pergi.
“Kau meminta Aku untuk menanda tangani.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung pikir itu bukan tanda tangan, tapi hanya coretan.
“Kau menghancurkan kontrak!” teriak Ma Sung marah
“Apakah Kau baru saja mengatakan tanda tangan ku sebagai coretan?” ucap Gi Bbeum marah dan tak bisa menahan sakit perutnya, Ma Sung melepaskan Gi Bbeum dan akhirnya menerima telp dari Joy. 


Joy memberikan tanda tangan dengan coretan tanda tangan Gi Bbeum., Ma Sung mengucapkan terima kasih atas pengertiannya pada Nyonya kent. Joy Kent pikir masalah karena tak sebanding dengan Ma Sung yang sudah menunggunya jadi itu salahnya juga.
“Terima kasih banyak... Aku berharap segera dapat melihat Kau di Korea.” Kata Ma Sung. Mereka pun selesai melakukan penandatangan kontrak. 

Gi Bbeum akhirnya selesai dari toilet, lalu menerima segelas jus dan pegawai memberitahu kalau itu pemberiaan dari Ma Sung. Ma Sung menatap sinis Gi Bbeum yang duduk di meja sampingnya. Gi Bbeum kebingungan karena takut Ma Sung memposting sesuatu disocial media kalau bertemu denganya.
“Itu buruk... Tapi Ngomong-ngomong, dimana aku?” kata Gi Beum kebingungan.
Akhirnya Gi Bbeum memilih segera pergi meninggalkan restoran, Ma Sung melihat Gi Bbeum pergi sendirian. Beberapa pria melihat Gi Bbeum mengoda Gi Bbeum sebagai Wanita kecil yang manis dan mengajak bersenang-senang.
“Cepat pergi ... minggir! Minggir.... Aku ... aku akan memanggil polisi!” ucap Gi Bbeum berusaha mengancam.
Si pria malah mengejek Gi Bbeum kalau mereka ketakutan karena akan memangil polisi. Gi Bbeum berteriak ketakutan memanggil ayahnya. Tiba-tiba Ma Sung datang mengaku sebagai ayah Gi Bbeum yang baru datang. Si anak-anak ingin melawan.
Tapi Ma Sung dengan santai meminta agar mereka minggir dan mendekati Gi Bbeum setelah itu berbisik agar dihitungan ketiga  mereka akan berlari. Semua anak nakal pun mengejar keduanya yang terus menaiki tangga, Ma Sung mencari tempat tersembunyi. 

Mereka berusaha mencari tempat persembunyian, sampai akhirnya Ma Sung berlari ke lorong kecil. Gi Bbeum langsung bersembunyi dibalik jas dan jarak mereka sangat dekat. Ma Sung seperti merasakan getaran dalan jantungnya.
“Apakah kita sudah tertangkap ?” tanya Gi Bbeum panik
“Aku pikir ada lebih banyak orang di sekitar kita sekarang. Apa yang kita lakukan?” kata Ma Sung mengoda. Gi Bbeum makin panik mendengarnya
“Kau tidak dapat mengkhianati Aku dan meninggalkan Aku sendiri, oke? Berjanjilah padaku.... Berjanjilah padaku” ucap Gi Bbeum. Ma Sung dengan senyuman berjanji dan seperti mulai merasa nyaman.
“Hei.... Apa ini? Apakah kau berbohong?” kata Gi Bbeum menyadari kalau tak ada orang yang mengejar mereka.
Ma Sung hanya tersenyum lalu meminta Gi Bbeum agar melepaskan tangan pada jasnya. Gi Bbeum dengan wajah malu langsung melepaskanya. Ma Sung melihat sepatu Gi Bbeum hilang, lalu mengajak pergi. Gi Bbeum pun mengikuti Ma Sung dengan kaki berjalan pincang. 


Ma Sung mengambil sepatu kets di bagasi mobilnya lalu bertanya  Apakah mereka mengangkatnya. Gi Bbeum mengelengkan kepala dengan ponsel Ma Sung ditanganya, karena tahu mereka  harus mematikan ponsel selama pemotretan.
“Wahh... Ini buruk. Aku tidak memiliki nomor orang lain yang dihafal.” Kata Gi Bbeum kebingungan.
“Kau setidaknya, pakailah ini” kata Ma Sung memberikan sepatunya. Gi Bbeum memakainya.
“Ini sangat besar bagi mu....  Mereka terlihat seperti sirip perenang.” Komentar Ma Sung melihat sepatunya yang dipakai oleh Gi Bbeum.
“Kau telah melakukan banyak hal untukku hari ini... Kamu menyelamatkanku dan memberiku sepatu kets ini. Bahkan membantu mengurus beberapa urusan yang mendesak.” Kata Gi Bbeum merasa tak enak. Ma Sung malah dengan bangga menganguk membenarkan.

“Aku sangat berterima kasih atas jus mangga.” Kata Gi Bbeum
“Ngomong-ngomong, apakah kamu akan baik-baik saja sendiri?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum yakin kalau akan baik-baik saja.
“Pastikan untuk membayarku untuk semua itu jika kita bertemu lagi. Sekitar sepuluh kali lipat atau lebih.” Kata Ma Sung menagih. Gi Beem hanya menjawa “emmm” dengan anggukan. Ma Sung tak suka dengan jawabanya, akhirnya Gi Bbeum berjanji akan membayarnya.
“Kau harus pulang dengan selamat.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum juga pesan agar Ma Sung juga mengurus apa pun yang perlu dijaga lalu beranjak pergi.
“Apa Kau ada uang?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku tidak dan kembali menghampiri Ma Sung. 

“Dan Kau tidak memiliki ponsel sekarang juga... Aku pikir Kau harus mencari yang lain.” Ucap Ma Sung.
Keduanya tiba-tiba saling berkata untuk membantu. Ma Sung menawarkan bantua sementara Gi Bbeum meminta bantuan.
Keduanya berjalan di lobby hotel, Gi Bbeum dengan sepatu yang kebesaran tersandung. Ma Sung membantunya berdiri, Gi Bbeum mengaku baik-baik saja. Ma Sung dengan bahasa inggris yang lancar mencari nama Gi Bbeum di bagian reservasi tapi  tak menemukanya.

Mereka pergi ke  hotel lain, dua hotel yang didatengi tak menemukan nama Gi Bbeum. Ma Sung akhirnya berjalan keluar dari bagian reservasi da melihat Gi Bbeum yang kelelahan tertidur dibagian lobby dengan pemandangan pantai yang indah. 

“Wanita ini sangat tidak takut... Bagaimana bisa kau tertidur di saat seperti ini?” komentar Ma Sung sambil tersenyum menatap Gi Bbeum yang terlihat sangat cantik.
Gi Bbeum akhirnya terbangun dari tidurnya dan melihat sepasang hells merah disampingnya, dengan malu-malu berpikir kalau Ma Sung tidak perlu memberikan itu tapi tetap mengucapkan Terima kasih atas hadiahnya. Ma Sung mengaku kalau itu bukan hadiah.
“Apa Kau tidak berencana membayarku kembali ? Aku akan memberi tahu grup mu semua tentang hal ini ketika melihatnya... Aku tidak pernah mengatakan itu. Jadi Ayo cepat pergi. Matahari akan terbenam segera.” Kata Ma Sung
“Karena aku sudah meminjam uang darimu, jadi belikan aku es krim juga.” Kata Gi Bbeum melihata ada penjual es krim
“Bukan hanya kau bangkrut, kau tidak tahu malu untuk meminta” ejek Ma Sung. 


Gi Bbeum memakan es krim, Ma Sung menelp untuk membatalkan penerbangan untuk jam 8 malam dan ingin mengubahnya menjadi ... tapi melihat Gi Bbeum berpikir kalau Hanya membatalkan penerbangan. Gi Bbeum bertanya apakah semua karena dirinya.
‘Ya, itu karena kamu. Aku tidak bisa meninggalkanmu di sini, dan  tidak bisa pergi begitu saja.” Ucap Ma Sung
“Yah, kita tidak saling kenal sebelumnya dan tak saling berpacaran. Kita baru bertemu hari ini Jadi Kamu tidak perlu merasa bertanggung jawab. Kau bisa meninggalkan Aku di sini dan pergi.” Kata Gi Beebum yakin
“Apakah itu baik-baik saja?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum yakin akan baik-baik saja. Ma Sung pun akhirnya beranjak pergi.
“Hei.. Tunggu! Apa Kau benar-benar pergi? Kau ... Kau perlu mendapatkan uang kembali dari ku! Aku bukan orang yang meninggalkan hutang yang belum dibayar. Jadi tinggalkan Aku nomor rekening bankmu atau nomor telepon mu karena Aku harus membayar Kamu kembali..” Kata Gi Bbeum menahan Ma Sung tak pergi.
Ma Sung hanya bisa tersenyum mendengarnya, saat itu tak sengaja seorang anak berlari menyenggol Gi Bbeum yang ada di pinggir kolam renang. Ma Sung berusah menyelamatkanya tapi membuatnya jatuh ke kolam renang bersama Gi Bbeum. 


Gi Bbeum tak sadarkan diri, Ma Sung mencoba menyadarkan dengan menepuk bagian pipinya. Gi Bbeum akhirnya tersadar dan bertanya apakah ia masih bisa hidup.  Ma Sung menjawab kalau Gi Bbeum masih hidup.
“Aku takut air!.. Aku sangat takut... Aku hampir tenggelam ketika Aku masih kecil... Aku sangat takut bahwa Aku pikir akan mati!” ucap Gi Bbeum menangis dipelukan Ma Sung
“Jangan khawatir... Aku tidak akan meninggalkanmu di sini sendirian.” Kata Ma Sung memeluk erat Gi Bbeum. 

Ma Sung tersenyum melihat Gi Bbeum dari belakang yang mengunakan jasnya yang kebesaran. Akhirnya Ma Sung berjalan mendekat, seperti memeluknya dari belakang. Gi Bbeum terdiam merasakan jantungnya berdegub dengan kencang.
“Apakah Kau mengharapkanku melakukan sesuatu yang lain? Kau tiba-tiba berani, kan?” goda Ma Sung yang melipat lengan jas yang kebesaran.
“Baiklah, sekarang aku bahkan tidak merasa menyesal lagi... Terima kasih banyak untuk hari ini, sungguh... Kau menyelamatkanku berkali-kali.” Ucap Gi Bbeum membalikan badan.
“Aku hanya menyelamatkanmu karena kau terkenal... Wah, Aku bertanya-tanya berapa banyak uang yang harusku minta.” Goda Ma Sung
“Berapa banyak yang Kau inginkan? Kau bisa Katakan padaku. Aku seorang wanita yang sangat hebat.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung pikir akan mengatakan sekarang.
“Tapi Aku...akan meminta jumlah yang cukup tinggi.” Kata Ma Sung
“Kau bisa Lanjutkan... Aku akan mendengarkanmu dan memberikannya kepadamu jika aku bisa.” Kata Gi Bbeum yakin.
“Bisakah kau memberiku hatimu?” kata Ma Sung kembali mengoda. Gi Bbeum terdiam.
“Apakah itu terlalu banyak untuk diminta?” tanya Ma Sung, Gi Bbeum mengaku Itu tidak terlalu banyak dengan wajah malu.
Ma Sung melihat “serratula coronata” Gi Bbeum binggung apa itu lalu melihat dibagian belakang, mengaku kalau melihat bunga itu  di laut  ketika masih kecil dan bisa melihat kembali saat ada didarat, lalu memuji kalau bunganya sangat cantik.
“Apakah Kamu tahu apa yang arti untuk bunga itu?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung yang sibuk mengambar langsung menjawab.
“Artinya "Kenangan," kurasa...” ucap Ma Sung. Gi Bbeum pikir seperti menyimpulkan harinya dengan sempurna.
“Maksudmu, hari "kita".” Kata Ma Sung lalu mengajak mereka pergi setelah mengambar.
“Waahh.. Kau benar-benar pandai menggambar.” Puji Gi Bbeum melihat gambar Ma Sung sambil melepaskan jas yang dipakainya. 
“Kau harus tetap memakai jaket.” Ucap Ma Sung tertawa karena bra yang dipakai Gi Bbeum lepas
“Mengapa? Apakah Kau mencoba untuk mengatakan bahwa Aku tidak memiliki badan yang bagus?” keluh Gi Bbeum kesal
“Tidak, maksudku...apakah kau seekor unta atau semacamnya” Apa Aku hanya mendapatkan kupu-kupu di perut mu, di atas seekor unta? ?”ejek Ma Sung dengan memalingkan wajah.
“Oh, Aku tidak tahu! Jangan lihat! Berputar!” teriak Gi Bbeum malu menutup dadanya.
“Tidakkah Kau perlu menemukan temanmu? Ayo cepat pergi. Ayo coba pergi ke tempat terakhir kali Kau melihat mereka. Dan ingat bajumu, Ms. Camel.” Kata Ma Sung mengoda lalu berjalan pergi. 


Ma Sung mengantar Gi Bbeum ke tempat yang terdekat bertanya apakah tidak ingat apa pun yang dekat dengan tempat itu. Gi Bbeum mengaku tak ingat, lalu melihat Nan Joo dkk sedang menunggu akhirnya mengajak pergi dan saat itu seperti ada yang melihat dan menelp seseorang untuk menemukan targetnya.
Gi Bbeum menarik Ma Sung ke kerumunan orang yang sedang menikmati suara penyanyi china. Ma Sung ingin tahu Apa ada yang salah. Gi Beum hanya meminta Ma Sung untuk Bertepuk tangan dan bertindak alami. Ma Sung ingin tahu alasan Gi Bbeum yang menariknya lalu berlari tiba-tiba.
“Apakah Kau melihat preman yang tadi?” tanya Ma Sung
“Tidak, Aku melihat teman-teman ku.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung heran kenapa Gi Bbeum malah berlari.
“Karena Aku belum ingin berpisah dari mu.... Maksudku, aku belum mendapatkan informasi kontakmu.” Ucap Gi Bbeum mencari alasan.
“Apakah kau bodoh? Kau menelepon dengan ponselku ke ponselmu sebelumnya” kata Ma Sung. Gi Bbeum terlihat malu mencob agar Ma Sung menikmati lagu yang dibawakan penyanyi.
“Apakah penyanyi menyukai hal-hal seperti ini?” ejejk Ma Sung.. Gi Bbuem pikir seperti itu
“Lalu Jenis musik apa yang kau suka? Balada? Atau lagu dance?” tanya Gi Bbeum
“Aku suka Karen dari Carpenter.” Ucap Ma Sung yakin
“Jangan terlalu yakin tentang itu. Kau akan menjadi penggemar ku dalam tiga menit setelah mendengarkan lagu ku.” Ucap Gi Bbeum
Ma Sung akhirnya melihat Gi Bbeum bernyanyi sambil memainkan gitar,  sepertinya sangat terhanyut mendengarkanya. Bahkan Gi Bbeum berani memegang tangan Ma Sung ditengah-tengah penonton. 


Keduanya menaiki tanggan, Gi Bbeum ingin tahu pendapat Ma Sung tentang nyanyianya. Ma Sung hanya berkomentar singat. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung pasti tidak menyukainya karena bukan gaya musiknya jadi bisa  mengerti.
“Apakah Aku harus menjadi penggemar mu?” goda Ma Sung.
“Kau tidak harus seperti itu jika Kau tidak mau.” Ucap  Gi Bbeum
“Tidak bisakah aku menjadi pacarmu? Itulah yang Aku inginkan.” Kata Ma Sung
Gi Bbeum terdiam dan Ma Sung langsung memberikan ciumanya, Gi bbeum pun tak menolak membiarkan Ma Sung menciumanya. Mereka berucuman pertama kali diatas tangga, lalu terdengar suara teriak memanggil nama Gi Bbeum. Gi Bbeum langsung bersembunyi dibalik tubuh Ma Sung yang tinggi.
“Apa yang kita lakukan?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum pikir  harus pergi sekarang.
“Hubungi aku ketika kau sampai di Korea... Kita bisa bertemu kapan saja.” Ucap Gi Bbeum
“Bagaimana kalau satu jam dari sekarang?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum langsung menyetujuinya.
“Mari kita bertemu di sini... Aku akan menunggu untuk mu... Jadi Pergilah sekarang.” Kata Ma Sung membiarkan Gi Bbeum pergi dan melihat menuruni tanggga.
Ma Sung mengambil gambar tangga tempat berciuman pertama kali dengan Gi Bbeum wajahnya tersenyum bahagia menatap tangga yang kosong sebagai kenangan untuknya. 



Gi Bbeum akan pergi tapi Nan Joo menahanya ingin tahu kemana akan pergi karena tetap tidak boleh pergi dari kamarnya. Gi Bbeum tetap ingin berpegi. Nan Joo ingin tahu kemana Gi Bbeum pergi sekarang  setelah berkeliaran sepanjang hari.
“Bagaimana jika Kau bertemu dengan beberapa orang berbahaya?” kata Nan Joo takut.  Gi Bbeum mengeluh dengan ucapan Nan Joo yang berlebihan.
“Lalu Siapa yang membelikanmu ini?” tanya Nan Joo melihat sepatu heels berwarna merah. Gi Bbeum hanya tersenyum dan berusaha kabur.
“Aku tidak bisa melepaskanmu. CEO Kim mengatakan kepada ku untuk memastikan Kau tetap disini.” Kata Nan Joo
“Tolong aku sekali ini saja, Nan Joo. Tolonglah” rengek Gi Bbeum tapi Nan Joo tetap merasa menolak walaupun sebagai temanya. 

Ma Sung berjalan menaiki tangga melihat gambar di kartu nama Rumah Sakit Sunwoo dan mengingat tentang bunga yang artinya "Kenangan" lalu Gi Bbeum mengartikan kalau itu menyimpulkan hari yang dengan sempurna. Ma Sung akhirnya memutuskan masuk ke tempat pembuatan tatto.
Seorang pria tambun selesai membuat tatto bunga ditangan Ma Sung, lalu memberikan secangkir minuman dan juga obat.  Wajah Ma Sung tersenyum walaupun seperti menahan rasa sakit. Terdengar dari bayang-bayang tirai seseorang sedang berbicara.
“Bagaimana hasilnya? Apakah Kau menemukan Joo Gi Bbeum?” tanya si pria. Pria lain menjawab sudah menemukanya. Ma Sung langsung terlihat tegang mendengar nama Gi Bbeum.
“Aku sudah mengunci Gi Bbeum di kamar hotelnya, jadi dia tidak bisa pergi kemana-mana jadi semuanya diatur.” Kata CEO Kim
“Aku tidak tahu apakah Aku dapat mempercayai Kamu, Kim Bum Soo.”kata Hyung Joo terdengar dari suaranya.
“Sekarang dia benar-benar salah tingkah, jadi biarkan saja Gi Bbeum tidur dulu... Bersenang-senanglah dengan Joo Gi Bbeum hari ini, oke? Dan Kamu memperbarui kontrak dengan ku.” Ucap CEO Kim.  Hyung Joo pun meyakinkanya. Ma Sung tak bisa tinggal diam mendengarnya.
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar