PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 14 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ma Sung mengeluh melihat Ki Joon yang datang ke rumahnya di malama hari lalu membuka pintu rumahnya. Ki Joon masuk rumah sambil mengumpat lalu berkeliling seperti memeriksa semua ruangan. Ma Sung ingin tahu apa yang terjadi.
“Wah...  Benar rupanya!” kata Ki Joon kesal, Ma Sung heran dengan yang dilakukan sepupunya.
“Kau sungguh tinggal disini... Kenapa kau tinggal disini?” ucap Ki Joon marah
“Karena ini rumahku.” Jawab Ma Sung santai. Ki Joon kesal karena Ma Sung mengangap sebagai rumahnya.
“Karena aku membeli rumah ini” jawab Ma Sung. Ki Joon ingin tahu alsan Ma Sung yang membeli rumah ini.
“Karena aku keluarkan uang.. Ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Ma Sung heran.
“Ini adalah rumah lelang yang kumenangkan tiga tahun lalu!” ucap Ki Joon., Ma Sung sempat binggung tapi meminta agar Ki Joon melanjutkanya.
“Aku bahkan membeli rumah ini pakai nama perusahaan supaya tidak ketahuan. Sehingga bisa kuberikan padanya sebagai hadiah saat kembali ke Korea. Terus kenapa malah kau yang beli?” keluh Ki Joon kesal.
“Inilah kenapa orang mengutuk keluarga tajir, menyebut dana mereka tidak jelas. Kenapa kau pakai uang perusahaan buat beli rumah, huh? Siapa yang begitu penting sampai ingin kau kasih rumah?” kata Ma Sung
Ki Joon menjawab kalau itu  Seorang wanita. Ma Sung pikir Ki Joon pasti sudah gila dan menurutnya  Beruntung rumah ini ia yang beli. Ki Joon pun meminta agar Ma Sung untuk menjual rumah padanya. Ma Sung bertanya apakah Ki Joon punya uang. Ki Joon menjawab sudah pasti tidak.
“Kalau begitu obrolan ini selesai, jangan diungkit lagi.” Tegas Ma Sung
“Berikan aku rumah ini, kumohon? Berikan rumah ini.” Kata Ki Joon memohon
“Apa Kau punya kaitan dengan rumah ini?” tanya Ma Sung penasaran
“Ya. Ini adalah rumah Joo Gi Bbeum.” Ucap Ki Joon. Ma Sung kaget mengetahui rumah itu milik Joo Gi Bbeum
“Ya, Nn. Jo Gi Bbeum tinggal disini selagi masih naik daun! Itulah kenapa aku berencana membelinya dan memberikan padanya sebagai hadiah. Apa kau mau memberikan padaku?” ucap Ki Joon memohon. 



Ma Sung pikir seenaknya saja Ki Joon berbicara. Ki Joon terus memohon memberikan rumahnya dan membayar dengan jiwanya, lalu tersadar melihat ada sepatu heels diatas meja, dan menduga Ma Sung tinggal dengan wanita, Ma Sung mengaku itu punya temannya
“Ya, kekasih.” Kata Ki Joon yakin. Ma Sung dengan cepat kalau itu pria. Ki Joon mundur ketakutan.
“Kau... apa kencan dengan pria?” ucap Ki Joon. Ma Sung tak bisa menahan emosi menyuruh Ki Joon keluar saja.
“Sebelumnya kau tidak begini.” Keluh Ki Joon, Ma Sung tak bisa berkata-kata menyuruh Ki Joon pergi.
“Aku memutus hubungan denganmu sampai kau mau berikan rumah ini!” teriak Ki Joon dari interkom.
“Itu artinya kau tak akan menelponku lagi, kan?” balas Ma Sung. Ki Joon menegaskan kalau tidak akan melakukanya lalu pergi meninggalkan rumah dengan kesal. 

Ma Sung mengetahui kalau rumah ini bekas kediaman Joo Gi Bbeum, jadi mengartikan kalau semua benda yang ditemukan dalam lemari miliki Gi Bbeum.
 “Apa Dengan ini, kami masih tak ada kaitan apapun?” ucap Ma Sung penasaran dengan masa lalunya yang tak bisa diingatnya.

Ma Sung akhirnya bangun seperti biasa jam lima pagi, lalu mandi dan seperti ingatanya kembali datang lalu melihat tulisan ditanganya[Orang aneh yang buat kericuhan] dan buku yang berjudul [Joo Gi Bbeum, orang aneh yang buat kericuhan]
Ia menuliskan dalam buku jurnal barunya [One woman... memories...Punggung wanita bersedih.] [Rabu, 5 September 2018, Di lobby RS terdapat...Seorang wanita... kenangan...]
[Sabtu, 8 September 2018, Seorang wanita berdiri dipasar tekstil.]
[Minggu, 9 September 2018, Joo Gi Bbeum terima kontrak dari Star Entertainment. Ia memiliki jutaan anti-fans, namun...]



Tuan Joo sibuk mencari sesuatu di tumpukan kertas, Gi Bbeum memanggil ayahnya untuk makan dan melihat apa yang dilakukan pada tumpukan sampah kertas. Tuan Joo mengatakan kalau Naskah puisi yang ditulis hilang dan bertanya Apa Gi Bbeum membuangnya
“Ya, sudah kupilah dan kumpulkan kemarin. Nanti biar aku saja yang cari setelah makan... Ayo makan, masuklah.” Ucap Gi Bbeum. Tuan Jo menganguk mengerti tapi terus mencari.
“Oh, ketemu. Aku menemukannya.” Kata Tuan Jo berteriak bahagia melihat lembaran puisinya tanpa sadar dibaliknya ada kertas kontrak yang ditanda tangani oleh Gi Bbeum.
Ia lalu memasukan ke dalam amplop dan menuliskan alamat didepanya, Gi Bbeum kembali berteriak memanggil ayahnya agar segera masuk. 

Sa Rang memoles matanya dengan dengan eyeliner lalu bertanya  Dimana menaruh foto ibu, Gi Bbeum pikir menaruhnya disuatu tempat setelah pindahan dan ingin tahu alasan mencarinya tiba-tiba. Sa Rang berkomentar kalau hanya dirinya saja yang mirip ibu.
“Mataku jelek sekali.” ucap Sa Rang. Semua langsunga menatap dan bertanya “Kenapa dengan matamu?”
“Kalian semua punya mata bagus selain aku, mataku jelek.” Ucap Sa Rang
“Mata kami semua jelek, tahu.” Kata Tuan Joo dan semua langsung memejamkan mata memperlihatkan mata mereka. Sa Rang seperti tak yakin.
“Itu karena dia lagi puber.” Komentar Tuan Joo melihat tingkah anak bungsunya.
Ponsel Gi Bbeum berdering melihat nama  [Gonggalppang] lalu menegaskan kalau Tak perlu diangkat. Sa Rang penasaran kenapat tak diangkat. 

Ma Sung menelp di mobil, Sa Rang mengangkat telp mengangkat dengan memangggil “Tuan. Gonggalppang” Ma Sung binggung kalau itu nomor Joo Gi Bbeum. Sa Rang mengaku kalau Gi Bbeum adalah kakinya. Ma Sung mengerti dan meminta agar memberikan telpnya pada kakaknya.
“Ia mengabaikan panggilanmu, Tn. Gonggalppang.” Ucap Sa Rang. Ma Sung kesal karena Gi Bbeum malah Mengabaikan
“Ah, aku punya sesuatu yang penting berkaitan dengan barang miliknya, Jadi, bisa kau beritahunya untuk hubungiku kembali?” kata Ma Sung menahan emosi.
“Tn. Gonggalppang... Apa kau menyukai unniku?” tanya Sa Rang blak-blakan. Ma Sung mengaku bukan seperti itu
Saat itu terdengar suara Gi Bbeum bertanya dengan siapa Sa Rang berbicara. Sa Rang mengaku sedang bicara Tn. Gonggalppang. Gi Bbeum berteriak marah karena Sa Rang mengangkat telpnya. Ma Sung mendengar percakapan keduanya lalu ponsel di tutup.  Ia pun bertanya-tanya kenapa Gi Bbeum menamakan "Gonggalppang"

Ha Im kaget melihat berita paling atas  [Aktris Yoon Se Ri akan menikah dengan kekasih tajirnya, Setelah bertemu kembali dalam reuni sekolah dasar.] Ia tak percaya kalau Yoon Se Ri akan menikah, sementar di belakang Nan Joo dkk sedang berusaha mendandani Ha Im.
“Ha Im... Ini dua orang penulis program variety TV. Mereka sudah menunggu selama 3 jam.” Kata Manager dan dua wanita menyapa Ha Im dengan sopan. Ha Im langsung menatap manager mengumpat kesal karena membawa dua wanita yang didepanya.
“Nn. Ha Im... Klub kami terdiri dari alumni sejumlah sekolah, Kami ingin temukan kembali cinta pertamamu. Kau punya cinta pertama, kan?” ucap PD Variety Show
“Aku tidak mau.” Kata Ha Im dengan nada sinis. PD itu mencoba menjelaskan karena semua selebriti tapi Ha Im langsung menyelanya.
“Hei, kalian... Aku ini aktris, jadi aku tidak tertarik pada program variety TV.” Tegas Ha Im lalu kembali mengumpat pada managernya.
“Maaf, tapi Ia akan segera jalani wawancara.” Ucap Manager pada dua PD. Keduanya pun mengeluh dengan Ha Im itu artis yang tak sopan.
“Ha Im.. Pastikan kau promosikan dramamu dalam wawancara.. Jangan asal-asalan.” Pesan CEO Kim datang duduk disamping Ha Im. Saat itu Nan Joo ingin mengambil kalung yang digunakan Ha Im tapi Ha Im lebih dulu mengambil kembali dan memakainya. Wajah mereka pun panik. 



Ha Im melakukan wawancara, Host Acara mengaku sangat suka dengan wawancara dan ingin mengajukan pertanyaan terakhir yaitu mengenai Eco-fashion, dan apa pilihanya. Ha Im binggung tak mengerti Eco-fashion.
“Bahkan bintang Hollywood belakangan ini memakai pakaian yang lebih ramah lingkungan sehingga menjadi trend masa kini. Tampaknya kau berhasil bergaya modis namun juga ramah lingkungan. Kalung yang kau gunakan hari ini terbuat dari bulu palsu, kan?” ucap Host acara
“Bulu palsu.” Gumam Ha Im kebingungan tapi akhirnya membenarkan saja
“Aku banyak peduli pada lingkungan” kata Ha Im. Host acara senang karena Seperti dugaan seorang aktris papan atas memang cinta lingkungan. Saat itu Nan Joo makin panik. 

Gi Bbeum sedang menjemur pakaian, lalu melihat Ma Sung datang membawa sebuah kotak. Dengan sinis, Gi Bbeum ingin tahu kenapa Ma Sung datang lagi ke rumahnya. Ma Sung ingin tahu alasan Gi Bbeum yang tak angkat panggilan telp darinya.
“Katamu kau seorang dokter, tapi sepertinya kau punya banyak waktu luang... Ahh... Benar juga, aku yakin kau tak perlu khawatir jika dipecat selagi tajir.” Sindir Gi Bbeum
“Aku sangat sibuk tapi masih kusempatkan datang kemari. Kau sudah mendengarnya dari adikmu, kan?” kata Ma Sung dengan nada tinggi.  Gi Bbeum ingin tahu tentang apa
“Bahkan adiknya saja mengabaikanku.” Keluh Ma Sung. Gi Bbeum pun menyuruh Ma Sung pergi saja Kalau tak ada yang ingin dikatakan.
“Kenapa kau menghindariku?Aku pria yang memegang kata-kata dan dapat dipercaya. Dan kau bukan dalam posisi bisa angkuh terhadapku.” Tegas Ma Sung menyakinkan.
Gi Bbeum pikir tak ada lagi yang perlu dibahas dengan hubungan hanya sekilas saja. Ma Sung memberikan kotak yang ada ditanganya, mengaku aklau Ini bukan diberikan tapi Gi Bbeum boleh melihatnya sebentar saja. Gi Bbeum kaget melihat isinya sepatu heels dan barang kenangan lainya. 


“Apa kau tetap bersikeras bahwa hubungan kita cuma sekilas? Rumah yang kutinggali sekarang adalah bekas rumahmu dan aku menemukan beberapa barangmu, tiga tahun setelah pindah. Jadi, apa kau tetap bersikeras bahwa tak ada apapun diantara kita?” ucap Ma Sung
“Apa Kau kemari mau bilang itu?” kata Gi Bbeum kesal seperti tak ingin mengingat masa lalunya
“Jika kau menginginkan sepatu yang lain...” ucap Ma Sung tapi Gi Bbeum lebih dulu menyuruh Ma Sung agar membuangnya. Ma Sung kaget.
“Ya... Aku bahkan tak ingin lihat benda sialan, jadi buang saja.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung makin marah mendengarnya.
“Ada barang lain selain ini...” kata Ma Sung. Gi Bbeum menyuruh agar membuangnya juga.
“Barangnya bukan cuma satu saja.” Ucap Ma Sung. Gi Bbem tetap meminta agar membuang semuanya.
“Apa Kau sungguh tak ingin tahu barang apa saja?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku tak ingin tahu.
“Karena barang itu tak ada hubungannya lagi denganku.” Kata Gi Bbeum
Ma Sung mengeluh Gi Bbeum yang berprilaku baik padanya kalau menyangkut uang saja dan memnutuskan akan membuangnya jadi Gi Bbeum  Jangan menyesal kemudian. Saat itu Gi Bbeum menerima telp dari Nan Joo tanpa memperdulikan Ma Sung.
“Apa Ingat kalung berbulu? Ha Im sudah mengetahuinya” ucap Nan Joo. Gi Bbeum kaget dan bergegas akan pergi kesana. Ma Sung pun ditinggalkan begitu saja. 


Ha Im marah besar pada Nan Joo yang sudah menipunya dan percaya kalau barang yang digunakan itu asli, bahkan sengaja melakukannya. Ia menegaskan tak akan bekerja dengan Nan Joo lagi meminta managernya untuk menghubungi CEO Kim sekarang.
“Maafkan aku, Nn. Ha Im... Apa yang sudah kulakukan teramat salah.” Kata Nan Joo tertunduk. Saat itu Gi Bbeum masuk langsung mengengam tangan temanya, Nan Joo kaget melihat Gi Bbeum yang datang.
“Kenapa kau tundukkan kepala disaat itu bukan kesalahanmu?” kata Gi Bbeum membela temanya.
“Wah, Joo Gi Bbeum. Sudah berapa lama ya?” ucap Ha Im. Gi Bbeum pikir mereka tidak pernah bertemu.
“Kita syuting bareng tiga tahun lalu. Apa Kau tak ingat?” kata Ha Im. Gi Bbeum seperti tak mengingatnya.
“Jadi, kau tak mengingatnya? Aku langsung mengingatnya setelah kulihat wajahmu. "Bukan seperti ini caranya berakting. Unnie" Itu yang kau katakan padaku dengan nada kurang ajar! Apa Kau ingat sekarang?” kata Ha Im marah
“Maafkan aku.” Kata Gi Bbeum. Ha Im mengaku kalau Atak ingin permintaan maafGi Bbeum karena cuma ingin berkata satu hal saja.
“Kau berantakan sekali... Tapi, kenapa kau kemari?” ucap Ha Im sinis
“Aku orang yang sudah membuat kalung palsu itu.” Akui Gi Bbeum. Ha Im kaget mendengarnya. Nan Joo meminta agar Gi Bbeum tak bicara.
“Katanya kau cuma perlu kalung itu sebentar selama proses syuting jadi, aku buatkan yang palsu. Nan Joo tidak melakukan kesalahan, untuk itulah aku yang minta maaf.” Ucap Gi Bbeum
“Aku berkata pada sejumlah reporter kalau aku seorang vegetarian. Dan sekarang aku selamanya harus memakai bulu palsu. Apa yang akan kau lakukan?” kata Ha Im marah 


Gi Bbeum kembali meminta maaf, Ha Im tak percaya kalau Gi Bbeum akan meminta maaf dan menyuruh agar berlutut. Gi Bbeum terdiam menahan amarah, Ma Sung sedari tadi melihat dari kejauhan. Ha Im mengancam kalau memang Gi Bbeum tak mau mka akan limpahkan semuanya pada Go Nan Joo.
“Aku saja yang akan berlutut.” Kata Nan Joo akan berlutut. Gi Bbeum menahanya menyuruh Nan Joo agar diam saja.
“Nan Joo tidak lakukan salah, tolong biarkan dia. Aku yang bersalah, jadi aku akan berlutut.” Kata Gi Bbeum lalu berlutut. Semua orang tak percaya melihatanya.
“Bagus... Tetap seperti itu sampai kemarahanku hilang.” Kata Ha Im melempar kalung palsu.
Saat itu kameramen siap merekam adegan karena akan menjadi berita besar.  Ma Sung mendekat sengaja mengarahkan kamera ke arah yang lain lalu meminjam kata mata pada kru film lalu berjalan mendekati Gi Bbeum dengan gagah.
“Aku akan membelinya.” Ucap Ma Sung mengambil kalung yang jatuh dirumput.
“Apa Kau akan membeli benda palsu itu? Kenapa?” tanya Ha Im sinis
“Aku tak peduli itu palsu atau asli. Kau tampaknya cukup tenar, Dan karena kau memakainya, membuat kalung ini tampak berkelas dan istimewa sehingga menjadi bernilai.” Komentar Ma Sung
“Kau Mau beli harga berapa?” tanya Ha Im. Ma Sung pikir Sebanyak untuk meredam kemarahan Ha Im.
“Sekali marah aku sulit meredamnya, jadi...” kata Ha Im sombong dan langsung disel sela Ma Sung
“Apa kau anggota Honor Society? Kalau bukan, apa kau mau bergabung? Itu akan menguntungkanmu, dan bagus dimuat dalam artikel. Jadi Wanita ini sudah bisa berdiri, kan?” kata Ma Sung memberikan kartu namanya lalu menarik Gi Bbeum untuk berdiri.
Gi Bbeum menolak, Tapi Ma Sung tetap menarik Gi Bbeum dan mengajaknya pergi.  Ha Im ingin tahu siapa pria itu dan berpikir kalau manajer Joo Gi Bbeum, Managernya pikir kalau itu manajer berarti sangat kaya. Ha Im melihat kartu nama Rumah Sakit Sunwoo.
“Wah... Luar biasa... Gong Ma Sung... Aku punya teman sekelas yang namanya sama di sekolah dasar.” Ucap Ha Im santai lalu melonggo kaget karena tadi adalah Gong Ma Sung dari Sunwoo Group. 


CEO Jang dan CEO Kim berpapasan dengan wajah sinis, lalu keduanya akhirnya saling bertatapan. CEO Kim menyindir Apa akan melakukan kontrak dengan Joo Gi Bbeum. CEO Jang malah balik bertanya, apa yang akan dilakukan CEO Kim. CEO Kim mengaku lebih baik tertembak.
“Apa Maksudmu, aku ditembak? Aku cukup marah kau sudah curi Lee Ha Im dariku. Dan Apa kau berencana menghancurkanku lagi?” kata CEO Jang marah
“Aku cuma khawatir kau lakukan kontrak dengan artis kuno, karena putus asanya.  Tak peduli seberapa putus asanya dirimu, Joo Gi Bbeum bukan jawabannya. Bukankah begitu?” sindir CEO Kim. CEO Jang mengumpat dan ingin memukul tapi seseorang datang menghampiri
“Permisi, siapa CEO Jang Wook Jin dari Star Entertainment.” Kata seorang pria. CEO Jang menunjuk tangan dan bertanya apa apa. Si pria memberikan sebuah amplop coklat. 

Ma Sung mengeluh pada Gi Bbeum yang hidup membahayakan sekali, bahkan berlutut karena disuruh. Gi Bbeum pikir kalau Itu bukan masalah besar dan ingin tahu alasan Ma Sung tadi melakukan seperti itu pada Ha Im.
“Jangan mulai jatuh hati padaku karena aku menyelamatkanmu.” Tegas Ma Sung
“Itu, maksudku, kenapa kau membeli barang itu dengan harga tinggi?  Apa kau tahu harga sebenarnya?” kata Gi Bbeum. Ma Sung mengeluh Gi Bbeum yang selalu bicara soal uang.
“Itu sungguh berharga.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum binggung kenapa dianggap berharga
“Barusan kau selamatkan temanmu, Dan aku menyelamatkan wanita pemberani yang menyelamatkan temannya. Tak ada hal lain yang lebih berharga selain menyelamatkan sesama. Sebaiknya donasikan uang untuk kebaikan. Itulah seharusnya uang dihabiskan, Sehingga berharga.” Kata Ma Sung bangga. Gi Bbeum hanya diam saja menatap Ma Sung
“Kenapa? Apa ini pertama kalinya melihat pria memberi donasi? Apa Kau menganggapku keren?” kata Ma Sung mengejek. Gi Bbeum hanya meminta kalau nanti bertemu lagi maka bisa membelikanya. Ma Sung memilih untuk pergi. 




Ki Joon datang dengan terburu-buru dan kaget melihat Ma Sung dengan Gi Bbeum jalan bersama. Keduanya dengan cepat mengaku hanya kebetulan bertemu. Ki Joon ingin tahu darimana. Ma Sung menyindir dengan Ki Joon yang bertanya  setelah memutuskan hubungan.
“Aku tidak bicara padamu.” Kata Ki Joon. Ma Sung mengaku kalau ia juga tak ingin bicara dengan Ki Joon.
“Apa kalian berantem?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku tidak tapi Ki Joon mengaku sedang berantem dengan sepupunya.
“Kenapa kau kemari, Tn. Ki Joon?” tanya Gi Bbeum. Ki Joon mengatakan datang ke toko dan mengetahui Gi Bbeum datang ke lokasi syuting.
“Apa terjadi sesuatu?” tanya Ki Joon. Ma Sung berkomentar kalau Ki Joon selalu terlambat satu langkah.
“Jangan bicara padaku, Hyung... Ayo cepat pergi, Gi Bbeum.” Kata Ki Joon.
Gi Bbeum dan Ma Sung ingin tahu kemana. Ki Joon mengatakan kalau Gi Bbeum sudah menerima kontrak kerja mereka. Keduanya melonggo kaget. 


Gi Bbeum melihat surat kontrak yang sudah kena saus tapi tanda tangan atas nama dirinya. Ia tak tahu kenapa kontrak itu ada di meja mereka dan apa yang terjadi. Ki Joon melihat  Penampakannya cukup mengejutkan dan berpikir baru saja mendapatkan “pop art” di depanya.
“Tapi... kenapa ini bisa disini Aku tak pernah mengirimkannya.” Kata Gi Bbeum binggung.
“Siapa itu Joo Man Shik?” tanya CEO Jang. Gi Bbeum mengaku kalau itu nama ayahnya.
“Apa artinya ayahku yang mengirimnya?” tanya Gi Bbeum kaget dan binggung.
“Katanya berkas ini dikirim bersamaan dengan naskah yang dikirim Tn. Joo Man Shik ke kantor lingkungan hidup. Dan seorang karyawan disana mengantar kemari karena mengira ini penting.” Jelas CEO Jang.
Ki Joon dengan bangga merasa mereka menyelamatkan mereka. CEO Jang ingin tahu alasan Gi Bbeum menyetujuinya. Gi Bbeum mengaku malam kemarin cuma sedang bermain-main dan mabuk, jadi lebih baik menganggap ini tak pernah terjadi
“Ya, benar... kau juga tak menandatanganinya dalam keadaan sadar Mari anggap tak pernah terjadi” kata CEO Jang setuju. Ki Joon langsung menolak dengan tegas.
“Kau tidak bisa membatalkannya... Kalau dibatalkan, kau harus bayar biaya terminasinya.” Ucap Ki Joon. Gi Bbeum kebingungan.
Ki Joon pun melangkah pergi, CEO Jang pun dibuat binggung mengikuti Ki Joon. Gi Bbeum menatap Ma Sung memohon agar membantunya. Tapi Ma Sung berpura-pura tak peduli sambil mengangkat telp dari Sekretaris Yang kalau akan kesana sekarang karena ada rapat. Gi Bbeum makin binggung karena keadaanya makin buruk. 


Ma Sung membahas proyek pusat pengobatan merupakan rehabilitasi untuk pasien penderita demensia bisa dirawat secara gratis dan menghabiskan hari dengan melakukan yang di inginkan mereka.  Menurutnya karena itu, kebutuhan akan obat-obatan menurun, mereka akan bisa hidup lebih lama. Saat itu direktur mengangkat tangan.
“Biaya Hogback sepenuhnya di danai oleh pemerintah. Bagaimana rencanamu mendanai pembangunan pusat pengobatan ini. disaat butuh banyak dana? Jika kau ingin gunakan teknologi hebat dan terkini dalam segala hal, keuntungan kita akan...” ucap Direktur disela oleh Ma Sung.
“Direktur... Aku ingin kau anggap ini menjadi keuntungan publik. Aku akan membuka pusat pengobatan ini secara gratis.” Kata Ma Sung. Semua langsung kaget mengetahui kalau ini Gratis.
“Apa kau punya rencana untuk mengamankan dana?” tanya Direktur. Ma Sung mengaku tak ada.
“Segala dana akan di donasikan.” Kata Ma Sung. Semua berkomentar itu tidak akan mudah da ingin tahu Donasinya dari mana saja. 


Selesai rapat, Ma Sung bertemu dengan Nyonya Park tak percaya kalau tertarik pada pusat pengobatan ini, Nyonya Park pikir Tentu saja tertarik selagi ini untuk kebaikan.
“Apa kau punya perincian bagaiman kau akan mengamankan pendanaan?” kata Direktur 
“Aku akan beritahu jika saatnya sudah tepat.” Ucap Ma Sung. Direktur ingin tahu kapan itu.
“Ini adalah proyek yang dijalankan oleh Gong Ma Sung sendiri jadi, percayakan padanya. Aku menantikannya.” Kata Nyonya Park yakin. Ma Sung dengan wajah bahagia mengucapkan Terima kasih.

Setelah Nyonya Park pergi, Sek Yang bertanya apakah Ma Sung tak takut dengan Nyonya Park. Ma Sung pikir tak ada alasan untuk takut. Sek Yang menjelaskan kalau Dari raut wajah Nyonya Park sungguh tak bisa ditebak apa yang dipikirkannya.
“Apa kau kira Ia menyembunyikan niat jahat?” kata Ma Sung. Sek Yang mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Bibiku membesarkanku sejak aku berusia 8 tahun. Setelah kedua orang tuaku meninggal. Dan bibi tertuaku adalah orang yang sudah kuanggap orang tuaku sendiri. Ia mungkin tampak dingin namun Ia tegas dan perhatian. Jadi Ia percaya padaku dan mendukungku dalam segala hal yang kukerjakan.”kata Ma Sung yakin bibinya itu orang baik.
Sek Yang tiba-tiba memberikan sebuah USB, Ma Sung binggung apa aitu Sek Yang pikir Kalau Ma SUng merasa depresi, sunyi dan kesepian maka isa menonton itu. 

Ma Sung kembali bertemu dengan Dokter Yoon di ruanganya. Dokter Yoon pikir Sepertinya pengerjaan proyek pengobatan begitu buru-buru. Ma Sung merasa harus bergegas sebelum kondisinya memburuk jadi akan mengalihkan RS Sunwoo pada Dokter Yoon.
“Aku cuma akan mengotori nama baikmu saja, Dr. Gong Ma Sung. Kau tak alami lupa ingatan secara mendada .atau kesulitan apapun, kan?” ucap Dokter Yoon memastikan.
“Syukurlah, belu terjadi... Tapi...wanita yang selalu kuingat setiap hari. adalah wanita yang kutemui tiga tahun lalu, Pada hari kecelakaanku.” Ungkap Ma Sung
“Jadi, hubungan kalian berdua bukan sekedar biasa, kan?” ucap Dokter Yoon memastikan
“Apa mungkin ada cara untukku mengingat yang terjadi saat itu? Kurasa aku sudah melupakan sesuatu yang amat penting.” Tanya Ma Sung. 



Ma Sung kembali kerumah melihat gambar yang dibuatnya dan belum bisa mengingat apa arti dari ingatanya. Lalu menatap USB yang diberikan Sek Yang agar menontonya saat depresi, sunyi dan kesepian.

Gi Bbeum memberitahu Nan Joo kalau sudah menyetujui kontrak. Nan Joo kaget mendengarnya, Gi Bbeu menceritakan kalau Ayahnya secara tak sengaja mengirim berkas itu bersamaan dengan naskahnya sehingga pekerja dari kantor lingkungan hidup mengantar ke kantor agency.
“Bagaimana bisa diantar kesana langsung tanpa menghubungiku?” keluh Gi Bbeum
“Aku juga ingin tahu kenapa langsung diantar kesana tanpa menghubungimu. Ini adalah kesempatan yang diberikan oleh nirwana, Gi Bbeum.” Ungkap Nan Jo bahagia
“Tidak, ini seperti kerusakan, bencana dan malapetaka lain.” Ucap Gi Bbeum
“Semakin besar rintangan, semakin besar kesempatan kau menjadi hebat. Jangan pikirkan hal lain, kerja keras saja. Lalu Ngomong-ngomong, siapa pria yang menyelamatkanmu tadi? Itu, pria tinggi dan ganteng.” Kata Nan Joo penasaran
“Pria yang juga membantuku tiga tahun lalu.” Kata Gi Bbeum. Nan Joo kaget mendengarnya.
“Apa Maksudmu dokter dari RS Sunwoo itu yang mengabaikanya?” ucap Nan Joo tak percaya
“Dia juga pewaris Sunwoo Group.” Ucap Gi Bbeum. Nan Joo makin melonggo karena Ma Sung itu Cheobol
“Kau harus Putus dengannya sekarang juga.” Saran Nan Joo. Gi Bbeum pikir tak perlu melakukanya karena merkea bahkan tak pacaran.
“Tapi, kami selalu saja kebetulan bertemu.” Keluh Gi Bbeum kesal. Nan Joo meminta agar Gi Bbeum Jangan kebetulan bertemu dengannya lagi.
“Joo Gi Bbeum, yang punya jutaan anti-fans, bersama pria tajir?!!! Bagaimana kau akan mengatasinya? Itu mustahil. Cinta sungguh tak membantu mengatasi segalanya di dunia.” Ungkap Nan Joo tak bisa membayangkan nanti jadinya seperti apa.
“Itu bukan cinta!” tegas Gi Bbeum marah. Nan Joo sampai kaget mendengarnya dan tiba-tiba lampu didepan cafe padam.
“Aku benar-benar punya firasat buruk mengenai hal ini.” Ucap Nan Joo ketakutan, tapi Gi Bbeum hanya bisa diam saja. 



Gi Bbeum pulang kerumah melihat rumah berantakan, adik dan ayahnya seperti sedang mencari sesuatu, lalu bertanya pada keduanya. Sa Rang mengatakan sedang mencari foto ibu.
“Sepertinya foto ibu tidak terbawa saat kita pindah Dan cuma ini yang ada.” Kata Tuan Joo ikut panik. Gi Bbeum pun berpikir kalau tak sengaja meninggakan dirumah lamanya. 

Ma Sung ingin tahu isi USB yang diberikan Sek Yang dan merasa kalau Firasatnya buruk, lalu binggung ternyata isinya sebuah video. Ia tak percaya kalau wanita cantik yang sedang menyanyi Joo Gi Bbeum.
“Ini... Mustahil... Apa yang dilakukannya?”komentar Ma Sung tertawa mengejek, tapi setelah itu malah membuat seperti terhipnotis dengan tatapan Gi Bbeum seperti mengajaknya pergi.
“Dulu dia lumayan juga” ucap Ma Sung tersenyum bahagia melihat wajah Gi Bbeum dulu
“Tapi Bagaimana Ia tidak menghubungiku sama sekali?” keluh Ma Sung lalu melihat nama yang menelpnya  [Orang aneh yang bikin kericuhan] Dan berkomentar tak percaya karena Gi Bbeum menelpon disaat yang tepat. 


Gi Bbeum menelp dengan wajah panik dan kebingungan ingin tahu apakah melihat foto di lemari. Ma Sung mencoba mengingat-ingat dan mengaku pernah melihatnya. Gi Bbeum senang mendengarnya mengaku kalau Itu foto yang sangat penting.
“Bukankah kau menyuruhku untuk membuang semuanya?” kata Ma Sung. Gi Bbeum menjerit karena Ma Sung sudah membuangnya.
“Kenapa kau teriak? Aku baru akan membuangnya” ucap Ma Sung mengoda. Gi Bbeum memohon agar jangan dibuang, karena akan mengambil besok.
“Aku tidak dengar apapun selain kata besok...” kata Ma Sung lalu berpura-pura kalau sinyalnya tiba-tiba hilang, sambil mengatakan akan berangkat buang sampah. Gi Bbeum pun panik bergegas keluar rumah tanpa berganti pakaian. 


Gi Bbeum sampai di rumah Ma Sung bergegas menekan bel rumah. Ma Sung melihat Gi Bbeum dengan baju kebesaran dan juga sepatu yang berbeda tak percaya kalau datang dengan pakaian yang lusuh.  Gi Bbeum mengaku kalau sedang terburu-buru datang ke rumah Ma Sung jadi tak sempat berganti pakaian.
“Apa Kau memakai sepatumu?” sindir Ma Sung, Gi Bbeum langsung melepaskan dan menaruh didepan pintu.
“Apa Ia sungguh wanita yang ada dalam video? Wah... Benar-benar berbeda.” Kata Ma Sung tak percaya melihat Gi Bbeum
“Kau tak membuang fotonya, kan?” kata Gi Bbeum panik. Ma Sung mengaku kalau baru saja. Gi Bbeum menjerit karena Ma Sung yang sudah membuangnya.
“Dimana kau membuangnya?” tanya Gi Bbeum, Ma Sung pikir tak bilang membuang fotonya.
“Jadi Dimana kau taruh, kalau begitu?”tanya Gi Bbeum. Ma Sung melihat kaos kaki Gi Bbeum yang bolong sambil menahan senyum menyuruh Gi Bbeum agar duduk lebih dulu.
“Berikan fotonya dulu.” Kata Gi Bbeum tak ingin berlama-alam. Ma Sung pun menyuruh Gi Bbeum pulang saja kalau memang tak mau duduk.
“Apa Ingin minum sesuatu?”tanya Ma Sung membuka kulkasnya, Gi Bbeum menolak dan sadar kalau kaos kakinya bolong lalu menutupi dengan kaki lainya.
“Apa kau tak nyaman? Kau bisa kemari dan pilihlah” ucap Ma Sung. Gi Bbeum menolak.
“Disini banyak pilihan minumannya, kemari dan pilihlah.” Kata Ma Sung seperti ingin terus mengoda. Akhirnya Gi Bbeum memilih untuk minum air putih saja. 


Ma Sung datang memberikan sebotol air putih, Gi Bbeum langsung memakai dengan cepat dan langsung duduk lebih jauh. Ma Sung heran dengan Gi Bbeum yang duduk berjauhan seakan dirinya akan menyerang wanita saja.
“Kau harus Duduk di dekatku.”kata Ma Sung. Gi Bbeum pikir lebih enak seperti itu.
“Oh ya, aku mungkin saja sudah taruh di tong sampah.” Kata  Ma Sung mengoda
“Apa? Kau membuangnya?” teriak Gi Bbeum akhirnya berdiri dan terlihat ada lubang dikaos kakinya. Ma Sung makin bahagia bisa mengoda Gi Bbeum.
“Lantainya kotor jadi kau harus pakai ini.” Ucap Ma Sung membawakan sandal. Gi Bbem dengan cepat memakainya. Ma Sung tak percaya kalau Gi Bbeum langsung dipakai rupanya.
“Aku harus berpikir sejenak dimana kuletakkan foto itu. jadi bersih-bersihlah, selagi aku berpikir. Karena kau mengerti dengan baik denah rumah ini.” Kata Ma Sung,
Gi Bbeum kaget mendengarnya,  dan ingin tahu alasan dirinya harus bersih-bersih. Ma Sung mengumpamakan kalau mengembalikan uang hilang saja dapat imbalan dan Tak ada makan gratis belakangan ini, selain itu Gi Bbeum yang tinggalkan barangnya selama 3 tahun penuh.
“Dasar Kau tak punya kesadaran.” Keluh Ma Sung. Gi Bbeum heran dengan Ma Sung yang memintanya bersih-bersih.
“Apa Kau tak mau? Kalau begitu tak usah. Aku cenderung gampang membuang sesuatu jadi, aku akan membuang sampah apapun yang kutemukan selagi bersih-bersih.” Ucap Ma Sung
“Jangan, Biar aku saja yang melakukanya.  Dimana aku bisa mulai bersih-bersihnya?” kata Gi Bbeum langsung berdiri.


Gi Bbeum memulai membersihkan dari kamar tidur dan mencoba mencari diatas rak buku. Ma Sung melihat berpura-pura menawari minum, Gi Bbeum mengaku tak perlu. Ma Sung memperingatkan kalau tak perlu memegang barangnya. Gi Bbeum menyangkal kalau tak pernah melakukan itu.
Akhirnya ia pindah ke bagian dapur, dan melihat semua piring masih tersusun rapih. Ma Sung tiba-tiba sudah ada dibelakanganya dengan tatapan dingin.
Gi Bbeum pergi membersihkan kamar mandi, dan sempat melihat bagian lemari handuk.  Ia kaget karena Ma Sung tiba-tiba terihat di cermin. Ma Sung pun  mengeluh karena Gi Bbeum seperti menggeledah barang miliknya. 

Gi Bbeum ingin masuk ke ruang kerja, Ma Sung langsung melarang untuk mengabaikan ruangan ini. Gi Bbeum penasaran kenapa tak boleh, merasa Nanti Ma Sung berubah pikiran untuk meminta agar membersihkanya. Ma Sung yakin tak akan berubah pikiran jadi meminta Gi Bbum untuk tak masuk.
“Kenapa? Sepertinya ruang kerja... Aku yang bersihkan.” Kata Gi Bbeum tetap akan masuk. Ma Sung menahan pintu agar tak masuk.
“Wah, ruang kerjamu benar-benar rapi sekali.” komenta Gi Bbeum lalu melihat sebuah gambar. Ma Sung panik tak ingin diketahui Gi Bbeum menyuruh agar memotong rumput. Gi Bbeum melonggo kaget.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar