PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 27 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN
Ki Joon frutasi karena baru mengetahui kalau Gong Ma Sung dan Joo Gi Bbeum berciuman, lalu mengumpat marah dan akan membunuh Gong Ma Sung. Saat itu Ma Sung keluar melihat Ki Joon bertanya apakah  sudah makan, lalu mengajaknya makan.
“Baik. Kau mau makan apa?” tanya Ki Joon langsung berubah bersemangat mengikuti Ma Sung.
“Kenapa kau ingin makan denganku tiba-tiba? Kau biasanya suka makan kesendirian.”tanya Ki Joon masuk duduk di depan Ma Sung
“Apa kau tahu kematian apa yang paling menyedihkan?” tanya Ma Sung. Ki Joon pikir tak mungkin bisa mengetahuinya.
“Sekarat sendirian... Orang tidak makan sendirian karena mereka mau. Itu untuk bertahan hidup Dan kupikir aku akan memiliki sedikit nafsu makan jika aku makan denganmu.” Ucap Ma Sung
“Aku cenderung makan dengan sangat baik.” Kata Ki Joon mulai makan dengan wajah bahagia.
“Ah... Aku hampir lupa lagi...Aku datang untuk berdebat dengan mu!” ucap Ki Joon marah. Ma Sung bertanya apalagi sekarang.
“Apa kau...mencium Gi Bbeumku?” tanya Ki Joon, Ma Sung mengeluh Ki Joon yang baru mengetahuinya.
“Sial! Apa Kau menyukai Joo Gi Bbeum? Apa Kau berkencan di belakangku?!!!” jerit Ki Joon marah
“Kami tidak berkencan.” Ucap Ma Sung. Ki Joon pikir kalau itu semua bohong.
Ki Joon yakin kalau Bagian ciuman itu bohong juga, Ma Sung mengaku kalau bagian itu memang benar. Ki Joon makin kesal, Ma Sung menjelaskan  tidak punya pilihan, karena malam itu Myung Seok Hwan mengacau. Ia mengaku sudah mengenal Joo Gi Bbeum untuk sementara waktu, dan baru saja terhubung kembali.
“Maaf aku tidak memberitahumu secepatnya.” Ungkap Ma Sung sangat dewasa
“Kenapa kau bilang ini padaku... Sudahlah...  Tunggu, jadi apa kau berkencan dengan Gi Bbeum-Ssi sekarang?” ucap Ki Joon
“Sudah kukatakan, bukan itu masalahnya... Ngomong-ngomong, jam berapa kau datang ke rumahku semalam?” kata Ma Sung
“Entah. Aku mabuk, tidak ingat.” Ungkap Ki Joon. Ma Sung kaget karena Ki Joon yang mabuk.
“Tapi, Apa kau yakin aku membuka pintu untukmu? Apa Kau yakin tidak ada orang lain di sana?” kata Ma Sung memastikan
“Kau tidak bisa mengingat saat setengah tertidur.” Kata Ki Joon. Ma Sung memang tak mengingat kalau setengah tertidur. 



Flash Back
Ki Joon yang mabuk masuk ke rumah dalam keadaan gelap memanggil Ma Sung,  Ia mengeluh karena Ma Sung yang seharusnya datang menyapa jika sepupu bintang papan atas ada didekatnya.
“Kau berbaring di tempat tidur.” Cerita Ki Joon yakin melihat Ma Sung tertidur di kamarnya.
“Siapa yang akan membuka pintu kalau bukan kau? Aku datang karena aku pikir kau bangun. Tapi kenapa kau terus menanyakan itu padaku?” ucap Ki Joon. Ma Sung menutupi kalau tak ada apa-apa.
“Bagaimanapun, aku sudah memperingatkanmu. Aku akan menyatakan cinta kepada Gi Bbeum. Apa gunanya menyatakannya jika dia tidak menerimanya? Aku akan terus menyatakannya selama 10, 20 tahun, 500, 1.000 tahun dari sekarang, bahkan sesudahku menjadi hantu! Jadi jangan terlibat.” Tegas Ki Joon mengebu-gebu
Ma Sung tersenyum menyuruh Ki Joon melakukan saja.


Ki Joon duduk di depat CEO Jang, Jae Min dan Gi Bbeum mulai berakting mengatakan “Aku kucing penakut, aku bahkan tidak bisa mengakui cintaku!” tapi aktingnya terlihat sangat jelek.  CEO Jang tak bisa menahan amarahnya menyuruh Ki Joon berhenti.
“Dia bilang "sedih tapi tidak sedih" dalam naskah. Dan Juga, penulis tidak akan suka jika kau mengubah scriptnya.” Jelas CEO Jang.
“Apa? Cari penulis baru.” Ucap Ki Joon. CEO Jang mengeluh dengan sikap Ki Joon seperti artis terkenal
“Kenapa kau mengatakan harus mengubah penulisnya?” keluh CEO Jang
“Mereka tidak tahu apa-apa tentang emosi yang berkaitan dengan cinta. Kenapa aku harus kurang emosional saat adegan sedih?” keluh Ki Joon
“Hei, perhatikan baik-baik. Katakanlah wanita yang kau cintai ada di depanmu. Tapi aku memiliki amnesi dan wanita itu menyukai pria lain.Jadi Bagaimana perasaanmu?” tanya CEO Jang
“Kesal.” Jawab Ki Joon santai. Gi Bbeum yang ada didepanya hanya bisa terdiam.
“Bagaimanapun juga kau sangat mencintai wanita ini. Tapi kau memiliki penyakit sehingga kau tidak bisa menyatakan cintamu. Menurutmu, bagaimana perasaanmu nantinya?” tanya CEO Jang
“Aku pikir "Apa Ingin kuberi rumah?" kata Ki Joon yang memberikan hartanya.
“Tapi itu tidak akan berhasil padanya. Dia adalah wanita yang sangat murni.” Ucap CEO Jang
“Aku akan memberinya dua gedung. Itu cukup untuk memenangkan siapa pun.” Kata Ki Joon.
CEO Jang akhirnya angkat tangan tak peduli lagi dengan yang dilakukan Ki Joon. 



Ma Sung di meja kerjanya mencoba memastikan tanda tanganya, di dalam note”Gong Ma Sung” lalu memastikan kalau memang itu tandatangan pada dokumennya. Ia lalu melihat pena yang dipakai untuk tanda tangan.
Di gedung Agency, CEO Jang menyuruh Gi Bbeum untuk berlatih sendiri, begitu juga Ki Joon.  Ki Joon mengatakan kalau tidak bisa hari ini. CEO Jang pikir kalau Ki Joon memang tidak pernah berlatih dan tak perlu melakukanya dengan nada menyindir.
“Ya, aku tidak akan melakukannya hari ini. Jadi Ikut aku, Gi Bbeum” ucap Ki Joon.
“Apa? Aku harus berlatih.” Kata Gi Bbeum binggung. Ki Joon tak peduli menarik Gi Bbeum pergi karena Hanya sebentar.

Gi Bbeum bingung karena ditarik begitu saja oleh Ki Joon pada sebuah butik, Ki Joo bertanya-tanya apa yang harus dibelikanya. Gi Bbeum kebingungan ingin menolak, tapi dua pegawai sudah menariknya ke dalam kamar ganti. Ki Joon bahagia karena rencananya berhasil.
“Um, aku bisa pakai sendiri Atau aku akan memakainya dan berjalan keluar. Jika kalian keluar saja...” ucap Gi Bbeum tak enak melihat dua pria
“Barang-barang kami sangat berkualitas tinggi dan kita tidak bisa menjualnya jika rusak. Jadi kami akan membantumu.” Kata pegawai membawa sebuah baju. Gi Bbeum terlihat canggung saat pegawai lain mencoba menganti pakaianya. 


Ma Sung pergi ke sebuah toko pena bertanya apakah ada yang membeli pena yang sama dengannya. Pegawai mengatakan Pena yang dimiliki hanya untuk Ma Sung adalah barang unik yang dibuat khusus  di kantor pusat Jerman.
“Jadi kita tidak akan bisa mendapatkan barang yang sama atau menjualnya.” Kata Pegawai. Ma Sung hanya bisa terdiam. 

Pegawai keluar dengan pakaian Gi Bbeum,  Ki Joon bertanya apakah Gi Bbeum sudah memakainya. Si pegawai membenarkan, terdengar teriakan agar membawa bajunya saja.
“Dia benar-benar keras kepala jadi ini satu-satunya caraku bisa membelikan pakaian untuknya. Tolong kirim itu ke rumahnya segera.” Kata Ki Joon. Si pegawai menganguk mengerti.
“Tunggu! Di mana wanita membawa bajuku, Ki Joon ?” ucap Gi Bbeum akhirnya keluar sudah mengunakan dress
“Aku selalu ingin mencoba melakukan sesuatu seperti ini. Orang-orang melakukan hal-hal seperti ini di drama ketika berkencan.” Komentar Ki Joon melihat Gi Bbeum ada didepanya. 

Saat itu Ma Sung menuruni tangga melihat Gi Bbeum hanya dengan dress terlihat cantik, keduanya saling menatap. Ki Joon tersadar melihat Ma Sung datang, lalu mengomel karena keluar dari sana padahal saat itu adalah momen penting ini. Ma Sung menyuruh Ki Joon melanjutkan saja dan langsung duduk disofa.
“Aku akan menyatakanya hari ini, jangan menghalangi.”bisik Ki Joon duduk disamping sepupunya.
“Percintaanmu tidak akan bertahan lama jika kau merayu seorang wanita dengan uang.” Ejek Ma Sung
Gi Bbeum pergi ke kasir meminta agar pakaian dikembalian. Si pegawai mengaku kalau bajunya tadi sudah dikirim. Gi Bbeum kaget diantar kemana. Ki Joon dengan bangga menyuruh Gi Bbeum agar memakai saja dan itu hadiah darinya. Gi Bbeum ingin menolaknya. 

“Aku akan membayarnya” ucap Ki Joon mengeluarkan kartu kreditnya.
“Kartumu sudah dibekukan, Direktur.” Ucap Pegawai. Ki Joon panik lalu mendekati Ma Sung yang akan pergi.
“Ma Sung, yang kucintai... Aku ingin meminta sesuatu.” Rengek Ki Joon merangkul kakaknya. Ma Sung mengeluh agar melepaskan.
“Ayo, bayar untukku!” ucap Ki Joon. Ma Sung pikir tak ada alasan untuk membayarnya. Gi Bbeum pun memohon agar  mengeembalikan pakaiannya.
“Ayo.. Jangan seperti itu! Bersikaplah tenang dan pinjamkan aku uang!” kata Ki Joon memohon pada Ma Sung
“Kau benar-benar tidak harus melakukan ini, Ki Joon. Aku benar-benar tidak membutuhkan pakaian ini.” Ucap Gi Bbeum.
“Lalu bagaimana dengan ini? Aku ingin membelikan mu pakaian, jadi ini luar biasa. Tapi jika aku melakukan ini, aku akan menjadi orang yang membelikannya pakaian. Apa kau baik-baik saja dengan itu?” kata Ma Sung mengoda sepupunya. 
Ki Joon berteriak kesal,  Gi Bbeu merasa tidak menginginkan baju yang dipakainya. Ki Joon pikir bukan seperti ini rencananya lalu bergegas menelp Kepala Noh keluar dari toko. Ma Sung ingin membayarnya. Gi Bbeum menahanya karena tidak membutuhkannya.
“Apa Kau akan berjalan telanjang?” ejek Ma Sung. Gi Bbeum tetap meminta agar Ma Sung tak membelikan pakaian untuknya.
“Aku akan membelinya nanti jika aku mau. Jadi Kalian belum mengirim pakaianku, kan? Tolong beri bajuku kembali.” ucap Ki Joon. Pegawai pun mengembalikan baju milik Gi Bbeum. 

Ma Sung memanggil Gi Bbeum, tapi Gi Bbeum memilih bergegas pergi untuk masuk ke dalam kamar ganti. Ma Sung mengetuk pintu, Gi Bbeum berterika kalau Tidak ada gunanya mencoba mengubah pikirannya dan juga, pakaian ini mungkin sangat mahal lagipula ia tidak menyukainya.
“Tidak, bukan itu... Kau tidak melupakan besok, kan? Tentang kencan kita?” ucap Ma Sung
“Itu bukan kencan! Kita hanya makan Bersama!” tegas Gi Bbeum.
“Bagaimanapun, aku akan menemuimu besok malam. Jadi Dandanlah dan terlihat cantik, seperti yang kau lakukan hari ini. “pesan Ma Sung tersenyum bahagia lalu keluar dari butik. 

Ki Joon seperti menulis sesuatu di forum dan beberapa orang berkomentar “Apa kau membawanya ke tempat populer? Pastikan kau mengatur suasana hati yang tepat terlebih dahulu. Waktu pengakuan!” Ia pun sangat bersemangat lalu membawakan minum untuk Gi Bbeum yang sudah duduk dekat jendela.
“Ngomong-ngomong, kafe ini sangat cantik. Bagaimana kau menemukannya?” tanya Gi Bbeum.
“Penggemarku... Oh, maksudku... dari temanku.” Kata Ki Joon berbohong. Gi Bbeum menganguk mengerti.
“Tempat ini sangat bagus... Sekarang Lihatlah aku, Gi Bbeum” kata Ki Joon lalu mulai menyanyikan lagi dengan gaya Aegyo menyatakan cinta.
Gi Bbeum hanya melonggo seperti malu melihatnya. Ki Joon mengeluh Gi Bbeum yang tak bisa tersenyum. Gi Bbeum pun tersenyum bahagia. Ki Joon pun mengaku kalau ada sesuatu yang ingin dikatakan. Gi Bbeum pun mempersilahkan.
“Untuk waktu yang lama Aku sudah...” kata Ki Joon dan terdengar teriakan pejual semangka dengan toa.
“Selama lima menit berikutnya, aku...dua untuk 10.000 won? Itu sangat murah.” Kata Ki Joon yang tak bisa konsetrasi malah ucapan pedagang semangka.
“Ya, itu sangat murah... Ngomong-ngomong, apa maksudmu?” tanya Gi Bbeum bingung.
“Baik... Gi Bbeum.. Sejujurnya, aku... Aku menyukaimu... Dengan membagi mereka terpisah, kalian bisa makan makan sampai ke dalamnya, dan mencampurkanya” ucap Ki Joon kembali mengucapkan kalimat yang sama dengan pedagang semangka.
“Oh, jadi Apa kau suka semangka?” tanya Gi Bbeum tersenyum melihat Ki Joon.
“Aku berterima kasih kepadamu untuk semuanya. Jadi ini hadiah dariku. Ini sangat enak jika dicampur dengan Sprite.” Kata Gi Bbeum membelikan dua buah semangka besar untuk Ki Joon.
“Aku sangat bersemangat. Dan Juga, Ki Joon.. Aku ingin memberitahumu sesuatu juga... Aku yakin kau sudah tahu... tapi... aku menyukai Gong Ma Sung. Aku ingin jujur kepadamu.” Ucap Gi Bbeum lalu pamit pulang lebih dulu.
“Yah... Terima kasih untuk hari ini.” Kata Ki Joon lalu tak percaya melihat dua buah semangka sebagai hadiah penolakanya. 




Ma Sung mencoba mengingat tentang note yang dituliskan [9 pagi - Rapat dewan darurat] Lalu Ki Joon mengatakan kalau Ma Sung yang  berbaring di tempat tidur, ia pikir tak mungkin ada orang lain yang akan membuka pintu jika bukan  Ma Sung.
“Sepertinya kau bangun dan segera membukanya, lalu tertidur kembali” kata Ki Joon. 
 Ma Sung curiga melihat Sek Yang sibuk menyusuh buku, lalu meminta agar Sek Yang menuliskan sesuatu. Sek Yang bertanya harus menulis apa. Ma Sun meminta agar menuliskan "Desa Penyembuhan." Sek Yang menuliskan dengan wajah gugup.
“Apa ini tes penglihatan? Tulis lebih besar!” kata Ma Sung kesal. Sek Yang pun menulis di lembar baliknya. 
“Tulisan ini...” kata Ma Sung. Sek Yang langsung mengaku bukan dirinya dengan wajah gugup.
“Kenapa kau menyangkal? Aku belum bilang apa pun.” Kata Ma Sung binggung

“Kau berpikir. Aku memanipulasi entri di jurnalmu. Tapi itu bukan aku.” Jelas Sek Yang
“Kau bilang Dimanipulasi? Aku hanya memberitahumu untuk menguji penaku karena tidak berfungsi dengan baik.” Jelas Ma Sung mengartikan kalau penanya ini berfungsi dengan baik.
“Tapi... bahkan jika itu adalah pena yang sama, orang yang berbeda menghasilkan penyebaran, volatilitas, viskositas, dan kepadatan berbeda dari pena. Benarkan” Jelas Ma Sung.
“Jika kau meragukannya, dapatkanlah analisis tulisan tangan... Sudah kubilang, itu bukan aku.” Tegas Sek Yang
“Jika seseorang yang tahu rahasiaku, mencoba untuk memanfaatkanku, maka aku tidak punya pilihan selain tertipu. Benarkan? Dan jika aku mulai meragukan orang... Keraguan itu akan menyebar dan mempengaruhi semua orang yang aku percaya selama 34 tahun terakhir. Itu sebabnya aku tidak mau.” Kata Ma Sung
“Kau harus melakukan sesuatu untuk membela diri! Kenapa kau sangat frustasi?” teriak Sek Yang terlihat marah
“Kenapa kau berteriak?.. Itu bahkan lebih mencurigakan. Jika kau ada urusan, maka pulanglah.” Keluh Ma Sung. Sek Yang pun berjalan pulang. 


Gi Bbeum melihat dress sedang disetrika oleh Nan Joo, teringat kembali yang dikatakan Ma Sung “Sampai jumpa besok malam. Dandanlah dan terlihat cantik, seperti yang kau lakukan hari ini.” Lalu memanggil Nan Joo meminta izin agar meminjamkan bajunya itu.
“Ini? Yah.... Baik.. Tapi, siapa yang kau temui?” tanya Nan Joo curiga.
“Gong Ma Sung.” Akui Gi Bbeum. Nan Joo tersenyum bahagia mendengarnya. 

Dokter Yoon pergi melihat hasil tes di layar komputer, lalu terlihat kaget dan bergegas keluar. Ma Sung berjalan dilorong bertemu dengan Dokter Yoon ingin tahu apakah hasil tesnya sudah keluar. Dokter Yoon berbohong kalau belum keluar.
“Oh Yah,  Apa kau sudah memutuskan apa yang harus dilakukan selama rapat dewan hari ini?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung ingin mengatakan sesuatu.
“Lupakan... Aku akan menemuimu nanti di rapat.” Ucap Ma Sung lalu berjalan pergi. 

Ma Sung berada di ruanganyah dengan berkas yang terlihat sudah ditanda tanganinya. Lalu tiba-tiba kepalanya terasa sakit setelah menatap pena  miliknya. Ma Sung kebingungan tiba-tiba merasakan sesuatu dikepalanya.
“Kita sekarang akan memulai pemungutan suara mengenai rencana untuk mengubah fungsi Desa Penyembuhan.” Ucap Dokter Yeon pada ruang rapat.
“Ada sesuatu untuk dibahas sebelum kita melanjutkan. Aku menyebutkan ini selama pertemuan sebelumnya juga tapi proposal ini tidak ditandatangani olehku. Aku mengusulkan agar kita mengabaikan masalah ini..” Ungkap Ma Sung. Sek Yang terlihat gugup dibangku belakang.
“Kau bilang ini terakhir kali juga tapi siapa yang menandatanganinya jika bukan Direktur Pusat?” kata Direktur Yeon.
“Entahlah... Bagaimanapun, aku tidak melakukannya.” Tegas Ma Sung  Direktur Yeon mengartikan kalau itu dimanipulasi
“Apa Kau punya bukti?” tanya Direktur Yeon. Ma Sung mengaku tak punya.
“Apa yang kau lakukan? Kau harus melakukan analisis tulisan tangan!” kata Direktur Yeon marah
“Tidak perlu untuk itu karena hasilnya akan terlalu jelas.” Ucap Ma Sung
“Apa kau melakukan ini sehingga kau dapat menghindari tanggung jawab meski sudah melakukan ini?” sindir Direktur Yeon .
“Kau bilang Menghindari tanggung jawab? Tanda tangannya sangat sempurna, yang kupikir aku menandatanganinya juga. Dan itulah alasanku berencana untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan ini.” Jelas Ma Sung
“Tapi sesuatu tentang ini terasa sangat aneh karena ini sangat tidak biasa bagiku. Jadi Itulah kenapa aku melakukan sesuatu yang tidak pernah kupikirkan dan tidak pernah ingin melakukannya.” Ungkap Ma Sung
“Aku meragukan semua yang aku percayai sampai sekarang. dan semua yang kuterima tanpa pertanyaan sampai saat ini.” Kata Ma Sung mengingat kembali yang didapatkan sebelumnya. 

Flash Back
Ma Sung memastikan pada Ki Joon kalau ia  adalah orang yang membukakan pintu untuknya dan tidak ada orang lain di rumahnya. Ki Joon pikir siapa lagi kalau bukan Ma Sung yang membuka pintu untuknya. Saat itu Ki Joon melihat bayangan menawarkan minumn.
“Aku meragukan kenangan seseorang.. Dan meragukan kepastian seseorang..”ucap Ma Sung yang sebelumnya menatap pulpen miliknya.
Pegawai toko mengatakan kalau pena itu milik Ma Sung adalah barang unik yang dibuat khusus di kantor pusat Jerman jadi mereka tidak akan bisa mendapatkan barang yang sama atau menjualnya.
“Dan sesudah mendengar apa yang orang-orang yang belum menyadari ini bilang kepadaku... Aku menemukan jawabannya.” Kata Ma Sung 


Flash Back
Sek Yang mengaku kalau bukan dirinya, Ma Sung heran kenapa Sek Yang malah menyangkalnya padahal belum bilang apa pun. Sek Yang pikir kalau Ma Sung menduga ia memanipulasi entri di jurnalnya tapi itu bukan dirinya.  Ma Sung pun mulai berpikir tentang isi jurnalnya yang dimanipulasi.
“Aku benar-benar mendaftar ke Departemen Perencanaan ketika aku pertama kali dipekerjakan. Tapi aku dikirim ke sini sesudah kecelakaanmu.” Cerita Sek Yang
“Apa kau tidak takut dengan Presdir Gong?” kata Sek Yang saat merasakan sesuatu dengan aneh dengan Presdir Gong
“Kau harus melakukan sesuatu untuk melindungi diri! Kenapa kau sangat frustasi?” ucap Sek Yang. 
“Kau benar-benar hampir menipuku.” Ungkap Ma Sung. Direktur Yeon bingung tak mengerti apa maksudnya.
“Aku berpikir tentang siapa yang paling mendapat untung dari ini dan siapa yang lebih peduli tentang keuntungan daripada kebaikan yang lebih besar. Dan siapa yang ingin menimbulkan masalah bagiku karena mereka akan mendapat manfaat dari itu.” Ungkap Ma Sung dengan menatap ke arah Presdir Gong.
“Insiden ini adalah kejahatan serius yang dilakukan karena keserakahan. Pada saat ini, Desa Penyembuhan akan terus dikembangkan untuk manfaat yang lebih besar dan tidak akan berubah fungsinya, atau digunakan untuk menghasilkan laba.” Ucap Ma Sung
“Dan aku, yang memiliki lebih dari 50 persen saham Rumah Sakit Sunwoo akan menggunakan kekuatan yang diinvestasikan sebagai pemegang saham utama untuk memilih menentang proposal ini dan mencegah rumah sakit cabang dikembangkan. Aku tidak akan mengizinkan Desa Penyembuhan untuk digunakan sebagai lembaga nirlaba.” Tegas Ma Sung
“Selanjutnya, jika hal seperti ini terjadi lagi, Aku akan mencari tahu siapa di balik kejadian ini dan pasti membuat mereka bertanggung jawab.” Kata Ma Sung. Presdir Gong hanya tetap diam. 


Nan Joo memberikan make up untuuk Gi Bbeum, lalu memilihkan sepatu untuk temanya, tak lupa memuji kalau terlihat sangat cantik. Rapat pun sudah selesai, Ma Sung menerima tatapan sinis dari para saudara orang tuanya.
Dokter Yoon pun menatap sinis mengajak mereka bicara nanti, Sek Yang pun menghampirnya. Ma Sung mengatakan kalau ada janji penting jadi mereka bisa bicara nanti. Sek Yang hanya bisa menghela nafas melihat sikap Ma Sung.
Gi Bbeum sudah pergi ke tangga menuju Namsam Tower, beberapa pasangan sedang bermain suit menuruni tangga. Semenatra Ma Sung dengan wajah terlihat tegang mengemudikan mobilnya sendirian. 

CEO Kim menerima kabar dari seseorang kalau Gong Ma Sung menderita kecelakaan serius tiga tahun lalu dan mengalami kecelakaan mobil tepat sebelum kembali ke Korea, lalu dipindahkan ke Korea dan terbaring di tempat tidur selama setahun.
“Kau bilang Selama satu tahun?” kata CEO Kim kaget. Temanya membenarkan.
“Sesudah kecelakaan itu, dia berhenti belajar kedokteran dan hanya berfokus pada bisnis.” Jelas temanya.
“Apa maksudmu, bisnis?” tanya CEO Kim binggung
“Dia bekerja di desa bernama Desa Penyembuhan untuk pasien demensia untuk menetap.” Jelas temanya.
“Kau bilang "Desa Penyembuhan"? Jadi Seberapa parah dia terluka sampai terbaring di tempat tidur selama setahun?” ucap CEO Kim penasaran.
“Aku belum sempat melihat rekam medisnya.” Kata temanya.
“Lihatlah lebih dalam tentang ini dan cari tahu kelemahannya Dan cari tahu apa dia punya masalah dengan kepalanya sesudah kecelakaan itu. Lakukan pencarian menyeluruh.”perintah CEO Kim, Temanya mengangguk mengerti. 

Dokter Yoon datang menemui Nyonya Gong diruanganya, memperlihatkan gambar dan juga foto didepanya. Ia ingin tahu apakah Nyonya Gong mengingat hari itu. Nyonya Gon melotot kaget melihatnya. 

Gi Bbeum sudah menunggu cukup lama di bagian atas tangga, sampai matahari pun terbenam. Ma Sung seperti bersemangat ingin bertemu dengan Gi Bbeum dan langsung menyeberang jalan. Saat itu sebuah mobil memberikan lampu yang menyilaukan.
Tiba-tiba Ma Sung merasakan sesuatu di kepalanya, datang lagi kenangan buruknya saat terjadi kecelakan tergeletak di jalan dengan lampu yang menyilaukan.
Flash Back
“Bagaimana mungkin pemuda ini adalah satu-satunya yang selamat tanpa tergores?  Sepertinya kita akan dipaksa bertarung untuk melawan pemuda itu sekarang.” Ucap Tiga Bibinya sinis saat datang ke pemakaman orang tuanya.
“Kau anak yang sial dan jahat, Sejak orang tuamu meninggal karenamu. Kau sebaiknya mematuhi bibimu mulai sekarang Atau aku akan memarahimu.” Ungkap Nyonya Gong memeluk sinis Ma Sung. 

Nyonya Gong tak percaya kalau  Ma Sung akan mengingat ini. Dokter Yoon pikir kalau Tidak masalah apa yang diingat Ma Sung dan Nyonya Gong tidak perlu khawatir. Nyonya Gong tak mengerti kenapa tidak perlu khawatir
“Otaknya semakin berkembang lebih cepat dari yang kita duga. Aku yakin hal-hal mulai berubah.” Ucap Dokter Yoon.
**
Ma Sung mulai tersadar setelah mengalami pusing, lalu seperti langsung hilang ingatan melihat sekeliling dan binggung kenapa ada di sana. Gi Bbeum sudah menunggu dibagian atas tangga sambil menyakinn diri kalau Ma Sung sedang dalam perjalanan ke sini.
Saat itu kembang api terlihat di langit, Ma Sung dan Gi Bbeum melihat bersama ditempat yang berbeda.
Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad...LA LAKERS

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"


PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar