PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 07 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ma Sung berteriak marah dengan yang dilakukan wanita yang tak dikenalnya menyalakan lampu yang menyilaukan matanya. Gi Bbeum terdiam menatap wajah Ma Sung yang dikenalnya tiga tahun lalu di China.
“Bagaimana kau bisa mengarahkan kamera itu ke wajah ku tanpa seijin ku? Apakah kau tidak punya sopan santun? Apa yang baru saja kau rekam? Berikan itu padaku.” Teriak Ma Sung
Gi Bbeum melihat tangan Ma Sung ada tatto bunga, Ia mengingat saat itu Ma Sung mengatakan bunga serratula coronata yang artinya  "Kenangan."  Gi Bbeum masih tetap diam karena bertemu kembali pria yang meninggalkan begitu saja saat terakhir kali.
“Tidak bisakah kau mendengarku?” teriak Ma Sung langsung menarik kamera dari tangan Gi Bbeum
Saat itu kamera jatuh berantakan dilantai dan semua ikan yang dibawa Gi Bbeum berantakan dilantai. Gi Bbeum panik tapi Ma Sung tak peduli memperingatkan Gi Bbeum agar menghapus semuanya.
“Tunggu, Gong Ma Sung!” teriak Gi Bbeum. Ma Sung kaget dan akhirnya membalikan badanya.
“Apakah kau baru saja mengatakan nama aku?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum membenarkan.
“Apa kau tidak ingat aku?” ucap Gi Bbeum. Ma Sung malah merasa  Gi Bbeum tak begitu penting sampai harus mengingatnya.
“Mulailah dengan bersihkan semua ini, Sekarang juga.” Tegas Ma Sung setelah menginjak ikan basah dengan sepatunya. Gi Bbeum terdiam karena Ma Sung ternyata tak mengingatnya. 



Tuan Kim keluar dari toilet kaget melihat kamera yang jatuh dan juga semua ikan berantakan dilantai. Ia langsung mengumpat Gi Bbeum tak waras. Gi Bbeum pun hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.
“Apakah kau tahu betapa mahalnya ini? Kenapa kau selalu menimbulkan masalah?” teriak Tuan Kim marah. Gi Bbeum hanya bisa tertunduk sedih.
Sementara Ma Sung kembali masuk ke dalam ruangan, terihat kesal karena sepatunya baru saja menginjak ikan, lalu menganti dengan sandal dan membuang sepatunya ke tempat sampah sambil mengumpat kesal dengan Gi Bbeum yang baru ditemuinya. 

Nan Joo menutup hidungnya karena bau ami ikan sambil membahas Gi Bbeum yang bertemu dengan Pria yang ditemui di Hainan yaitu Pria yang mencampakannya. Gi Bbeum membenarkan dengan memisahkan beberapa ikan dalam kantung.
“Tapi, dia tidak mengingatku.” Kata Gi Bbeum sedih. Nan Joo pikir itu sudah pasti. Gi Bbeum kesal mendengarnya.
“Bagaimana bisa dia tidak bisa mengingatku, padahal sudah ciuman?” keluh Gi Bbeum
“Bukannya dia tidak ingat. Tapi Dia mungkin tidak mau. Kau benar-benar berbeda dari sebelumnya. Sekarang Hidupmu berantakan.” Komentar Nan Joo. Gi Bbeum pun tak menyangkalnya.
“Ini Sudah tiga tahun berlalu. Tapi Terserah... Kau membantuku tokoku seperti ini. Tapi aku bahkan tidak sanggup membayar sewa, Jadi Aku bayar dengan ini. Aku akan menjual banyak pakaian dan memberimu banyak uang.” Ucap Gi Bbeum memberikan beberapa potong ikan.
“Ini bukan masalah besar.” Pikir Nan Joo ingin menolak ikan dari temanya tapi Gi Bbeum memaksa agar mengambilnya saja.
“Sudah kubilang aku tidak suka ikan.” Keluh Nan Joo tapi membawanya pergi juga. Gi Bbeum pikir sudah memberinya banyak ikan.
Nan Joo menatap wajah dicermin terlihat sangat lusuh dan tidak terawat, lalu berkomenta kalau Ma Sung memang pasti malu mengenalinya.
Akhirnya berjalan pulang tak sengaja menginjak selembaran [Gi Bbeum: Obralan Luar Biasa] dengan wajah dirinya. Gi Bbeum kaget melihat banyak poster dirinya didepan sebuah toko.
Beberapa orang menyadari kalau Gi Bbeum yang ada didekat mereka dan berkomentar kalau tidak sama dengan Joo Gi Bbeum yang dulu dan sangat menyedihkan. Gi Bbeum hanya bisa diam berusaha mengambil semua selembaran.  



Ma Sung kembali ke rumah, Sek Yang memberitahu kalau Ma Sung harus berangkat 10 menit lebih awal besok dan melihat Ma Sun yang tak mengunakan sepatunya lalu bertanay ada apa dengan sepatunya. Ma Sung menjawab kalau sudah membuatnya.
“Kenapa?” tanya Sek Yang binggung melihat Ma Sung malah membuang sepatunya sendiri.
“Jangan bertanya atau Berdebat denganku. Kau harus Belikan aku yang sama persis, agar aku tidak bingung besok. Itu saja.” Tegas Ma Sung sebelum masuk ke dalam rumah.
Sek Yang tak banyak bicara hanya menganguk mengerti saja lalu mengucapkan Selamat malam. Setelah Ma Sung menutup pintu Sek Yang bertanya-tanya dengan sikap Ma Sung kembali dingin dan juga pemarah. 

Joo Ja Rang membakar ikan diatas kompor portable. Gi Bbeum bertanya ada apa dengan gasnya. Ja Rang mengatakan kalau Terputus. Gi Bbeum mengerti karena tak bisa membantu dengan keadaanya sekarang.  Ja Rang bertanya Apa kakaknya naik perahu hari ini. Gi Bbeum membenarkan.
“Kita tidak perlu khawatir lauk-pauk selama sebulan” ucap Gi Bbeum bangga
“Aa Kau tidak takut air lagi?” sindir Ja Rang. Gi Bbeum pikir kalau dirinya lebih takut tidak menangkap ikan.
“Bagaimana dengan Sa Rang?” Tanya Gi Bbeum. Ja Rang pikir Sa Rang pergi untuk menjemput ayahnya. 

Sa Rang berteriak meminta bantuan, Gi Bbeum dan Ja Rang keluar dari rumah melihat ayah mereka ada diatas trolly dan mabuk. Sa Rang heran melihat dua kakaknya hanya diam saja dan meminta agar segera memawa masuk.
“Wow, dia banyak minum hari ini.” Keluh Gi Bbeum bisa menghirup bau nafas ayahnya, lalu mereka pun menarik trolly masuk ke dalam rumah.
“Siapa yang membawanya hari ini?” tanya Ja Rang. Sa Rang tak tahu tapi yang dia tahu ada beberapa pria. 

Mereka makan malam bersama dengan menu ikan yang dibawa Gi Bbeum. Tuan Go terbangun, Gi Bbeum mengeluh kalau Ini waktunya puisi. Ja Rang ingin tahu Puisi macam apa hari ini, Sa Rang berteriak kalau tak mau mendengarnya.
“Sebuah puisi malam... Kita membutuhkan puisi malam. Sebelum aku memanggil namamu kau hanyalah sampah. Saat aku memanggil namamu, Aku ingin "kebahagiaan, kebanggaan Dan cinta." Kata Tuan Jo menunjuk tiga nama anaknya dengan arti namanya.
“Aku ingin menjadi milikmu, dan menjadikanku bintang biru yang menjadi sumber kehidupan semua orang. Seperti itulah.” Kata Tuan Go lalu kembali tertidur karena mabuk.
Semua hanya bisa menghela nafas dengan tingkah ayah mereka, Gi Bbeum memukul adiknya, saat melihat baju yang dipakainya menyuruh agar melepaskannya. Sa Rang menolak dan meminta agar membiarkan saja karena yang dipakain itu  seragam kelasnya.
“Kau Lepaskan sekarang juga dan kau bisa pakai ini.” Ucap Gi Bbeum mengeluarkan kaos dari tasnya.
“Aku tidak mau.... Baju yang kau buat itu payah.” Keluh Sa Rang yang ingin membahas tentang ikan tapi Gi Bbem mengaku kalau Ceritanya panjang.
“Apa ini? Wah.... Beraninya orang melakukan ini?” kata Ja Rang mengambil poster foto kakaknya.
“Tidak begitu, sudahlah. Pasangan lansia menjalankan toko ini yang sepertinya akan segera dibeli.  Jadi mereka menjual segalanya. Itu bukan kesalahan mereka, jadi tidak usah marah.” Ucap Sa Rang menangkan adiknya.
Ja Rang terlihat sangat marah, tapi Sa Rang menenangkan adiknya agar tak marah. Ja Rang memastikan kakaknya itu  baik-baik saja. Gi Bbeum mengaku baik-baik saja.
“Setelah makan, ayo kita mendaur ulang ini, oke? Kau tahu mantra ayah, kan? "Ayo selamatkan bumi." Tapi Aku ingin tahu apa Ayah makan.” Ucap Gi Bbeum mencoba mengalihkan pembicaran. 



Ma Sung duduk diatas meja, terlihat muak melihat menu ikan diatas meja. Ia mengingat saat tak sengaja menginjak ikan yang sama dan akhirnya membuang sepatunya karena jijik.  Ia melihat jadwal yang ada dipapan  [Makan malam: Panggang gabus merah]
“Kenapa aku harus makan malam dengan ini?” keluh Ma Sung kesal akhirnya langsung menyingkirkan ikan dari atas meja. 

Ma Sung menuliskan kembali jurnal harianya dengan rapih
[5 September, 8 pagi: Ada pertemuan tentang rehabilitasi rumah sakit anak-anak]
[01:00: Konsultasi dengan Dr. Yoon, Sistem limbik sepertinya tidak merespon perawatan. Hipnoterapi]
Ia terdiam sejenak mengingat kejadian saat marahi seorang wanita agar membersihkan semua ikan secepatnya.
“Ini Suatu berkah bisa Melupakan kejadian seperti itu.” Komentar Ma Sung bahagia lalu kembali menuliskan [Jam 17:00: Istirahat dengan tenang.] 

Gi Bbeum masuk kamar melihat adiknya sedang dandan diatas tempat tidur, lalu berkomentar kalau merias wajah di tengah malam akan membuat kulit membusuk. Sa Rang pikir itu bohong, karena Semua selebritis juga melakukan ini.
“Kau akan berakhir seperti aku dan tidak menyukainya.” Ucap Gi Bbeum langsung berbaring di tempat tidurnya. Sementara adiknya berteriak marah.
Gi Bbeum berbaring menatap foto-fotonya di langit tempat tidur saat masih menjadi cantik sebagai arti. Lalu teringat ucapan Ma Sung “apa kau begitu penting untuk diingat?” Wajah Gi Bbeum terlihat sangat kesal mengingatnya. 

Sementara Ma Sung membaca buku diatas tempat tidurnya, alarm berbunyi tepat jam 10 malam. Ia menaruh buku dan tidur dengan nyenyak, lalu terbangun pada pukul 5 pagi, seperti waktunya sudah diatur selama 3 tahun.
Ia lalu mandi dengan membahasi kepalanya, tiba-tiba ingatanya melihat sosok wanita yaitu Gi Bbeum, tapi tak bisa mengingat siapa wanita yang ada dalam ingatanya.
Akhirnya Ia membuka jurnal kemarin membaca apa saja yang dikerjakan kemarin “Pertemuan di pagi hari,  Konsultasi, lalu hipnoterapi. Kemudian istirahat.
“Tidak ada yang luar biasa.” Kata Ma Sung lalu tiba-tiba ingat yang dikatakan Gi Bbeum “Apa kau mengingatku?”
Ma Sung kebingungan karena bisa mengingat suatu kejadian, lalu bergegas menelp Sek Yang agar segera naik sekarang juga. 


Sek Yang datang terburu-buru membawa sepatu yang diminta Ma Sung diatas meja. Ma Sung memberikan gambar wajah Gi Bbeum dengan mengunakan plastik dan juga ikan yang berserakan, lalu bertanya Apa ini, karena tak mengingatnya.
“Nah, ini gambar.” Kata Sek Yang melihatnya. Ma Sung pikir Sek Yang sedang bercanda.
“Ketika aku bangun pagi ini, aku ingat itu.” Ucap Ma Sung. Sek Yang pikir kalau Ma Sung bermimpi buruk tadi malam.
“Aku tidak bermimpi tiga tahun terakhir. Kau tahu itu” ucap Ma Sung binggung
“Nah, jika bukan mimpi, lalu apa itu?” kata Sek Yang binggung.
“Bahkan jika itu adalah mimpi, itu terlalu jelas.” Pikir Ma Sung binggung
“Apa Kau ingat? Apa Kau benar-benar mengingat sesuatu? Coba lihatlah lebih dekat... Jadi Siapa ini?” ucap Sek Yang mendekatkan gambarnya
“Itulah alasan aku memintamu, Sekretaris Yang.” Keluh Ma Sung sinis. Sek Yang menganguk mengerti.
“Hanya ada pemandangan disini.” Komentar Sek Yang melihat gambar yang dibuat Ma Sung
“Dia bahkan tidak terlihat seperti Seseorang yang perlu diingat.  Siapa sebenarnya dia?” pikir Ma Sung kebingungan. 


Gi Bbeum melonggo ke pintu memanggil Tuan Kim yang menjadi Sutradara dan juga producer untuk channel online.  Tuan Kim tak terlihat dalam ruanganya, Gi Bbeum masuk terus memanggil Tuan Kim dan akhirnya Tuan Kim keluar dari balik meja dengan plester koyo dibagian dahinya
“Jangan mendekat! Kau Bicara saja di sana.” Jerit Tuan Kim ketakutan. Gi Bbeum menanyakan keadaan Tuan Kim sekarang.
“Kau tanya Bagaimana kabarku? Apa aku terlihat baik-baik saja?” ucap Tuan Kim marah
“Benar, kau tidak terlihat baik-baik saja. Jadi Itu sebabnya aku membawakan ini.” Kata Gi Bbeum ingin mendekat tapi Tuan Kim meminta agar menaruh di meja saja.
“Yah, aku menjalankan sebuah toko kecil bernama "Fantastis", ini pakaian untuk putramu. Lalu Ini baju untuk putrimu. Dan inilah yang terbesar. Ini jaket untuk istrimu.” Kata Gi Bbeum mengeluarkan baju dari tasnya.
“Aku minta maaf tentang apa yang terjadi pada lensa kameramu” kata Gi Bbeum tertunduk
“Lensa itu harganya 2.567.800 won. Apa Kau tahu?” ucap Tuan Kim makin marah
“Aku akan membelikanmu yang sama. Aku minta maaf. Maafkan aku Sekali ini saja, Direktur.” Pinta Gi Bbeum
“Aku hanya menagihmu lensa karena kita sudah bekerja begitu lama.” Ucap Tuan Kim
Gi Bbeum mengucapkan  terima kasih. Tuan Kim menyuruh Gi Bbeum agar menyetorkan uang ke akun miliknya dan Jumlahnya di belakang nota yang ada diatas meja. Gi Bbeum melihat jumlah dibagian belakang note  [2.572.800 won]
“ Direktur... Jumlah yang ditulis di Sini 2.572.800 won. Harganya berbeda dari apa yang kau katakan.” Kata Gi Bbeum heran
“Apa aku harus membayar ongkos kirimnya juga?” teriak Tuan Kim marah. Gi Bbeum pikir memang harus membayarnya.
“Dan Juga, temukan tim baru.” Kata Tuan Kim, Gi Bbeum panik karena akan dipecat begitu saja.
“Setiap kali aku bersamamu, sesuatu yang buruk selalu terjadi. Kau sangat sial. Dan Semua barang yang kau bawa, singkirkan semuanya. Lalu Cepat keluar!” teriak Tuan Kim. Gi Bbeum dengan menahan rasa sedih mengambil semua barang diatas meja.
“Aku akan mengambil semua ini dan keluar dari sini. Jadi pastikan untuk menghapus video sebelumnya, oke?” tegas Gi Bbeum
“Itu Sudah terhapus karena kameranya rusak! Cepat keluar! Aku akan memberimu satu menit.” Kata Tuan Kim. Gi Bbeum pikir kalau  Sudah banyak kenangan disini.


Gi Bbeum keluar dari kantor melihat note ditanganya  [Kim Byung Tae, Joeun Bank 00168-442-03-35824] lalu menghela nafas karena menambah  Hutang lagi.
Akhirnya Gi Bbeum kembali ke gudang tempat online shopnya berjalan terlihat forum  [Bisakah kau membunuh seseorang untukku, Pembunuh Joo?] banyak komentar yang menulis “Apa pemilik toko online ini penyanyi Joo Gi Bbeum? Apa Pelaku insiden Min Hyung Joon?” dengan nada sinis.
“Hapus pertanyaan yang tidak terkait dengan pembelian.” Balas Gi Bbeum menahan emosi.
Akhirnya Ia melihat  [Pencarian trending: 1. Foto Lee Ha Im akan bekerja] Ha Im memposting foto pada Instagramnya dengan caption “Aku sedang syuting meski banyak debu. Jaga kesehatanmu!”

Ha Im sibuk mengambil foto didalam mobil dibanding syuting, sementara Assitant sibuk meminta maaf pada sutradara dan berjanji akan membawa Ha Im  sekarang. Ia lalu mengetuk pintu mobil memberitahu Ha Im aklau Sudah waktunya untuk syuting adegan berikutnya.
“Ha Im... Kau harus keluar sekarang. Semua orang menunggumu.” Ucap Ass. Ha Im dan berusaha membuka pintu mobil tapi sudah dikunci dari dalam.
“Kenapa kau mengunci pintunya lagi?” keluh Ass lalu mengangkat telp yang berdering.
“Aku tidak bisa syuting hari ini karena debu halus. Inhalerku membusuk.” Kata Ha Im menelp ass dari dalam mobil.
Ass serba salah mendatangi sutradara kembali memberitahu kalau Ha Im mengatakan  debu halus hari ini...Sutradara dan lainya berteriak marah karena Ha Im yang tak sadar
“Dia berasal dari keluarga kaya, tidak baginya jika gagalpun.” Komentar Ass Sutradara
“Sepertinya,ayahnya adalah ketua  perusahaan pembuat lift besar.”kata Ass Ha Im. Sutradara tak peduli menyuruh agar memanggil Ha Im segara. 


“Lee Ha Im adalah debu halus dalam hidupku.” Keluh Nan Joo menghela nafas panjang dengan sikap kesal.
Ia menerima telp Gi Bbeum dengan ponsel yang diselipkan pada roknya, dua ass-nya mendengar Nan Joo berbicara dengan Gi Bbeum lalu mendekat. Gi Bbeum menceritakan kalau dipecat hari ini. Nan Joo kaget karena Gi Bbeum lagi-lagi dipecat.
“Aku pantas mendapatkannya. Aku menghancurkan kameranya.” Kata Gi Bbeum
“Baiklah. Sutradara itu pun terlihat seperti penipu.” Kata Nan Joo yakin. Gi Bbeum pikir Tuan Kim bukan tipe orang seperti itu, seperti masih sangat polos.
“Hei.. Kau bilang, dia mengatakan kepadamu untuk membakar dan memakan jimat, dan dia merekamnya! Apa dia menghapusnya? Dia tidak akan mengunggahnya, kan?” tanya Nan Joo
“Ya, aku bicara dengannya. Dia tidak akan mengunggahnya.” Ucap Gi Bbeum yakin
“Ngomong-ngomong, apa kau benar-benar mempertimbangkannya?” tanya Nan Joo. Gi Bbeum bertanya mempertimbangkan apa maksudnya.
“Membuat comeback di industri hiburan. Setiap kali aku pergi ke pemotretan, aku memikirkanmu. Apa Kau benar-benar tidak punya rencana?” kata Nan Joo
“Sudah kubilang, tidak. Aku akan menghasilkan uang, Aku ingin menjadi ratu belanja online. Oh iya, Nan Joo. Apa tidak apa-apa jika aku pergi bekerja di tokomu setiap hari?” kata Gi Bbeum dengan nada memohon.
“Setiap hari? Yah.. Tentu saja kau bisa. Jangan khawatir, dan gunakan ruang itu sesukamu.” Ucap Nan Joo seperti tak bisa menolak. 


Gi Bbeum mengucapkan terimakasih dan memuji Nan Joo.  Nan Joo menyuruh Gi Bbeum agar kerja saja lalu menaruh kembali ponsel pada pinggangnya tanpa sadar ponselnya masih menyala. Dua Ass-nya mendekat memastikan kalau Gi Bbeum akan terus datang ke toko.
“Ya. Kenapa?” ucap Nan Joo, Saat itu Gi Bbeum mendengarnya memberitahu Nan Joo kalau belum menutupnya...
“Semua staf membicarakanmu.” Kata Ass Nan Joo, Nan Joo ingin tahu Membicarakan apa?
“Aku dulu penggemar Hyung Joon Tapi memang benar dia mati karena Joo Gi Bbeum.” Kata Hyo Won
“Jangan berani bilang hal-hal seperti itu, Hyo Won. Dia dinyatakan tidak bersalah.” Tegas Nan Joo membela
“Kau bilang Joo Gi Bbeum kasar kepadamu ketika dia diatas. Kenapa kau sangat baik padanya? Kau lebih baik Abaikan saja.” Komentar Hyo Won
“Kenapa kalian berdua? Berhenti bicara omong kosong, kalian lebih baik kerja sana.”ucap Nan Joo marah. Gi Bbeum mendengar pembicaran keduanya langsung menutup telp dengan wajah sedih. 

Nyonya Park berdiri didepan jendela menanyakan “Bagaimana dengan Ki Joon?” Direktur memberitahu < Dokumen pengusiran dari .sekolahnya di AS sudah diproses. Nyonya Park ingin memastikan anaknya kembali ke Korea beberapa bulan lebih awal dari yang dijanjikannya.
“Enam bulan, tepatnya.” Kata Direktu. Nyonya Park ingin tahu keberadaan anaknya sekarang.
“Dia membangun sendiri sebuah studio di Hannam-dong beberapa hari yang lalu.” Kata direktur. Nyonya Park mulai mengumpat marah
“Mari kita lihat berapa lama dia bisa kabur. Bekukan semua kartu kreditnya.” Perintah Nyonya Park akhirnya kembali duduk. 

“Bagaimana keadaan Ma Sung belakangan ini?” tanya Nyonya Park pada Direktu lain dan ada Dokter Yoon yang duduk bersebelahan dengan Sek Yang.
“Dia memanggil beberapa dokter Dan mulai bekerja pada rencana untuk "Desa Penyembuhan."” Jelas Direktu. Nyonya Park binggung apa maksudnya "Desa Penyembuhan."
“Desa rehabilitasi untuk pasien yang menderita demensia. Tapi proyek itu juga lebih berfokus pada layanan umum daripada menghasilkan keuntungan besar.” Jelas Direktur.
“Dokter Yoon... Bagaimana keadaan Ma Sung saat ini? Apa kau melihat ada peluang untuk pemulihan?” tanya Nyonya Park
“Kami melakukan banyak perawatan padanya Tapi dia belum menunjukkan kemajuan. Sepertinya, akan sulit baginya untuk segera pulih.” Jelas Dokter Yoon.
“Bagaimana dengan jadwal Ma Sung?” tanya Nyonya Park. Sek Yang memberikan berkas jadwal Ma Sung
Nyonya Park membaca [Jadwal Mingguan Direktur Pusat Gong Ma Sung] mulai dari [8:00 pagi. Pergi bekerja, mengadakan pertemuan dengan dokter di pusat neurologi...]


Ma Sung sedang melakukan rapat dengan para Dokter memberitahu tentang  Rencana untuk desa yang dirancang Untuk pasien demensia yang Disebut "Desa Penyembuhan."
“Mulai bulan ini, aku berencana untuk...” kata Ma Sung lalu terdiam ucapan wanita yang tak dikenalnya kembali masuk saat memanggil namanya.
“Apa kau baik-baik saja, Direktur Gong?” tanya Dokter panik melihat Ma Sung terdiam dan seperti merasakan sakit. Ma Sung mengaku baik-baik saja walaupun merasakan aneh karena tiba-tiba ingatan datang.
“Aku berencana untuk melihat rencana pelaksanaan jangka panjang Untuk "Desa Penyembuhan". Aku tidak peduli dengan koneksiku. Aku hanya akan memilih mereka cocok untuk membantuku dengan proyek ini. Silakan periksa materi dan menghadiri rapat berikutnya Hanya jika kau menginginkannya.” Jelas Ma Sung mencoba kembali kosentrasi. 


Ma Sung kembali mendatangi Dokter Yoon diruanganya. Dokter Yoon kaget kalau Ma Sung mengingat seorang wanita. Ma Sung menceritakan   Ketika bangun pagi ini mengingat seorang wanita. Dokter Yoon tak mengeti dengan  kata "ingat" yang diucapkan Ma Sung.
“Maksudmu, kau ingat apa yang terjadi kemarin?” tanya Dokter Yoon memastikan.
“Aku tidak tahu apa itu terjadi kemarin Karena aku tidak menulisnya di jurnalku.” Jelas Ma Sung
“Kau pasti menulis tentang itu jika itu penting. Jadi Mungkin, itu sesuatu yang tidak penting. Dan Mari terus memantau kemajuannya.” Ucap Dokter Yoon
“Mungkin ini semacam kenangan. Aku pikir mungkin diriku tidak ingat semuanya, Dan hanya hal-hal yang meninggalkan kesan kuat padaku. Wanita itu dan aku mungkin memiliki hubungan khusus.Apa itu mungkin di masa lalu, atau sekarang Atau mungkin di masa depan.” Kata Ma Sung. Dokter Yoon hanya terdiam. 


Sek Yang membahas Ma Sung yang terus memikirkan wanita itu. Ma Sun membenarkan. Sek Yang pikir mungkin kondisi Ma Sung semakin buruk. Ma Sung mengeluh agar Sek Yang jangan terlalu banyak komentar dan menyuruh agar cepat cari wanita yang ada digambarnya.
“Kau bilang Cari?  Bagaimana aku bisa menemukannya hanya dengan gambar ini?” kata Sek Yang
“Bagaimana aku tahu? Pokoknya, temukan dia.” Tegas Ma Sung tak peduli
“Kau bilang kepadaku untuk membelikanmu sepatu tanpa bertanya.” Keluh Sek Yang. Ma Sung kaget kalau ia yang melakukanya.
“Iya. Aku membelikanmu sepatu ini.” Ucap Sek Yang menunjuk sepatu yang digunakan Ma Sung
“Aku membeli ini di Milan.” Kata Ma Sung bangga, Sek Yang tertawa mengejek mendengarnya.
“Oh, di Milan... Coba Lihat. Aku mengambil foto peringatan. Aku membelikanmu sepatu yang sama di Korea.” Kata Sek Yang memperlihatkan foto dengan sepatu yang dibelinya.
Ma Sung binggung kenapa meminta pada Sek Yang untuk membelikanya. Sek Yang mengulang kalau Ma Sung bilang untuk tidak bertanya. Ma Sung seperti memang tak ingat. Sek Yang mengeluh dengan Ma Sung yang selalu mengabaikan perkataannya.
Ma Sung tak peduli menyuruh Sek Yang segera pergi dan menemuikan wanita itu. Sek Yang tak membantah mengatakan kalau akan pergi mencari wanita itu  sekarang.


Ki Joon berdiri didepan gedung menatap lantai atas dengan wajah bahagia. Ha Im turun dari mobil dan Ass-nya mengatakan akan masuk  setelah membongkar mobil. Ki Joon mendekati Ha Im dan langsung menyapanya mengaku senang bertemu dengannya. Ha Im kaget melihat Ki Joon ada didepanya.
“Agensiku ada di gedung ini juga.. Dan aku yang memiliki apartemen di sini juga. Wow, kita sangat dekat.” Ucap Ki Joon seperti percaya diri. Ha Im tak mengubrisnya.
“Ngomong-ngomong, kau orang itu, kan? Dari salon kecantikan?” kata Ki Joon mencoba memegang pipinya seperti ditampar. Ha Im menyangkalnya.
“Apa kau baik-baik saja setelah itu? Ib... Maksudku, rasanya saki sekali dipukul seperti itu.” Kata Ki Joon yang hampir keceplosan kalau ibunya yang melakukanya.
“Kau salah orang.” Ucap Ha Im, Ki Joon tahu kalau  Langkah pertama adalah penolakan.
“Karena itu lebih memalukan daripada menyakitkan. Langkah selanjutnya adalah pengakuan. Dan kau berpikir, "aku mungkin pantas dipukul." Benarkan?” kata Ki Joon.
Ha Im yang tak mengenal pria yang bersikap sok kenal ingin tahu siapa dia.  Ki Joon dengan bangga memperkenalkan diri namanya Sung Ki Joon, aktor populer bahkan bersedia memberikan tanda tangannya. Tapi Ha Im memilih masuk, Ki Joon tahu artinya ditolak. Ha Im mencoba masuk dengan sidik jari tapi tak bisa membuka pintu akhirnya Ki Joon yang membantu dan mempersilahkan Ha Im masuk.


Tuan Kim melihat Ha Im datang ke kantor agencynya lalu memberikan skrip drama baru untuk proyek berikutnya. Ha Im membaca lalu mengeluh aklau ada mesin fotokopi di kantor Penulis Park, karena naskah salinannya berantakan.
“Aku tidak mau melakukannya.” Ucap Ha Im meleparnya dan akan pamit pergi. Tuan Kim menahanya.
“Ha Im... Kau bekerja sangat keras sebagai artis tanpa nama, Dan beruntung karena proyekmu sukses. Lalu karya itu ditulis oleh Penulis Park! Jadi Anggap dirimu cukup beruntung. Sekarang Bukan waktunya angkuh. Banyak selebriti kehilangan segalanya hanya dalam beberapa saat. Jadi Coba baca.” Tegas Tuan Kim.
“CEO Kim.... Kontrakku berakhir dalam tiga bulan. Jika kau terus mengungkit masa lalu seperti ini Aku mungkin akan menandatangani Dengan orang lain.” Balas Ha Im mengancam.
“Aku mendengarmu menyebabkan di pemotretan lagi.< Bahkan Joo Gi Bbeum pun tidak segitunya dulu. Itu Terlalu kasar.” Komentar Tuan Kim
“Kenapa kau terus membandingkanku? Dasar Menyebalkan!” keluh Ha Im kesal
“Jadi kerjakan tugasmu dengan benar” tegas Tuan Kim memperingatkan lagi.
Ha Im membahas tentang  seseorang pindah ke lantai dua, dengan mengumpat kesal dan mengatakan kalau pria itu seorang aktor. Tuan Kim pikir benar dan agensi itu Proyeknya sangat kecil, lalu meminta agar Ha Im membaca naskah yang diberikanya. Karena harus memberi mereka jawaban.


Bantal bergambarkan wajah Ki Joon diremah oleh CEO Jang dan juga assitantnya. Mereka mengumpat pada Ki Joon karena kaya jadi bisa melakukan apapun yang dinginkan. Menurutnya mereka harus mempermalukannya dan memberinya pelajaran yang tepat yaitu Merendahkannya.
“Merendahkan siapa? Siapa?” tanya Ki Joon masuk ke kantornya. Dua orang langsung menyambut Ki Joon dengan senyuman.
“Apa dengan itu? Kau adalah wajah perusahaan ini.” Kata CEO Jang melihat baju Ki Joon yang berhantkan
“Perusahaan ini adalah atelierku. Jadi biarkan aku berpakaian dengan nyaman, oke? Ngomong-ngomong, aku mendengar Lee Ha Im adalah aktris paling populer hari ini. Itu sebabnya aku membeli gedung ini.” Ucap Ki Joon bangga 

“Apa Kau bertemu Ha Im?” tanya CEO Jang penasaran. Ki Joon pikir Ha Im tidak cantik secara langsung.
“Aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih cantik dari Joo Gi Bbeum.” Kata Ki Joon tak peduli. Keduanya kaget mendengarnya.
“Lee Ha Im dapat membuat rating naik hanya dengan meniup hidungnya. Kontrak Ha Im berakhir Dalam tiga bulan Jadi mari kita mengambil kesempatan ini dan membawanya. Itulah satu-satunya Caramu membuatnya.” Tegas CEO Jang. Ki Joon kaget mendenagrnya
“Semua Ini tidak akan menghalangi rencanaku comeback-ku, kan?” ucap Ki Joon layaknya artis besar.
“Kenapa kau terus membahas comeback? Waktunya belum lama.< jadi Istirahatlah sekarang, pelan-pelan.”jelas CEO Jang
“Siapa yang mendirikan Perusahaan ini?” tanya Ki Joon marah. CEO Jang pikir itu memang Ki Joon.
“Yang aku lakukan hanyalah belajar selama tiga tahun terakhir. Ibuku bilang dia akan Memberiku waktu setahun. Dan dia bilang, aku harus Membusuk di penjara selamanya jika aku tidak bisa melewatinya setahun!” kata Ki Joon
“Penjara? Apa kau mendapat pinjaman karena perusahaan ini? Apa itu pinjaman?” kata Ass panik.
“Tidak, maksudku Sunwoo Hotel! Aku harus membusuk menjadi ketua ditempat itu!”ucap Ki Joon
“Hei, dengarkan saja ibumu. Terlahir dengan takdir seperti Itu seperti memenangkan lotere.”saran CEO Jang
“Itu tidak membuatku senang! Biarkan aku mencoba proyekku sendiri!” kata Ki Joon. 
CEO Jang hanya mengiyakan saja walaupun merasa sangat terpaksa. Ki Joon menyuruh CEO Jang agar membeli semua skrip yang bagus saja. CEO  Jang menyuruh Ki Joon agar berhenti bersikap konyol. Ki Joon pikir para penulis tak mau menjualnya.
“Mereka tidak menjualnya... Dan kita tidak punya uang juga.” Ucap CEO Jang. Ki Joon pikir itu lucu karena yakin mereka punya uang.
“Ngomong-ngomong, kenapa panas sekali? Mari bekerja di lingkungan yang keren! Ini bukan sauna!” keluh Ki Joon.
CEO Jang memberitahu kalau Listrik terputus Ki Joon kaget mendengarnya lalu mengaku kalau akan memeriksanya dan menghubungi mereka nanti. Di balik dinding, Ki Joon panik karena yakin kalau ibunya sudah memotong uangnya. 


Di ruangan, Ma Sung masih bertanya-tanya “Apa ada hubungannya dengan sepatunya dan menurutnya pasti akan menuliskannya jika ingin mengingatnya. Saat itu ponselnya berdering nama [Galilei] terihat, Ma Sung langsung menutupnya, tapi tiba-tiba Ki Joon langsung masuk.
“Hei! Apa ini... Kau akan mengabaikan telponku lagi, bukan?”kata Ki Joon kesal. Ma Sung pun berdiri mendekati sepupunya.
“Wow, ini pertama kalinya aku melihatmu sejak kecelakaan.  Tapi kau terlihat baik-baik saja” komentar Ki Joon lalu memeluk Ma Sung
“Apa kau baik-baik saja?”tanya Ma Sung. Ki Joon mengaku  tidak baik-baik saja.
“Ngomong-ngomong, apa kau sudah menemui Bibi? Kau belum melakukan, kan?” kata Ki Joon tak ingin kena masalah.
“Aku baru saja akan menelepon dia untuk mengatakan aku kembali. Ini Enam bulan lebih awal dari yang aku rencanakan karena kau memancingku kembali ke sini.” Kata Ki Joon.
Ma Sung mengumpat Ki Joon gila karena tak berani mengatakan pada ibunya. Ki Joon mengalihkan dengan meminta makan pada Ma Sung karena sangat lapar. Ma Sung langsung menolak, tapi Ki Joon mencoba terus menganggu Ma Sung yang berkerja untuk mentaktirnya makan dengan segala cara. 

Akhirnya kedua keluar rumah sakit, Ma Sung heran dengan rambut cat ungu sepupunya. Ki Joon dengan bangga kalau rambut seperti itu  layaknya para aktor top. Ma Sung seperti tak peduli menunjuk mobil yang terparkir dan memastikan kalau itu mobil Ki Joon.
“Ya. Keren, kan? Aku yakin ini Lebih mahal dari milikmu.” Kata Ki Joon mengajak Ma Sung segera masuk.  Ma Sung langsung duduk dibangku belakang.
“Tunggu, kenapa kau tidak didepan?” tanya Ki Joon berpikir dirinya seperti supir.
“Aku ingin makan bibimbap untuk makan siang.” Kata Ma Sung, Ki Joon mengeluh meminta Daging sapi panggang.
“Bibimbap.” Tegas Ma Sung. Ki Joon yang kesal menyalakan musik dengan keras.
“Berkendara tenang tanpa musik, atau aku akan keluar.” Ucap Ma Sung. Ki Joon menurut mematikan musik dan mengemudikan mobilnya. 

Tiga orang wanita keluar dari gedung terkejut meliaht Ki Joon berpikir kalau seorang selebriti. Ki Joon dengan bangga memperlihatkan pada Ma Sung kalau wajahnya sangat menarik, Ma Sung malah menyuruh Ki Joon agar menghentikan gaya pamernya.
“Tidak ada yang mengenalimu, seorang selebriti.” Ejek Ma Sung. Ki Joon kesal mendengarnya.
“Aku seorang aktor yang mapan, bahkan aku membuat debutku dalam sebuah drama.” Ucap Ki Joon
“Debut dalam drama? Kau hanya bilang "Oh, kau salah orang." Apa Kau membanggakan Hanya untuk bilang satu baris itu?< Aku seharusnya memberitahu Bibi tentang itu.” Ejek Ma Sung. Ki Joon panik memperingatakan agar tak memberitahu ibunya,
“Tapi karena itu, bintang top Korea main mata denganku. Itu adalah kehormatan besar.” Kata Ki Joon bangga. Ma Sung tak peduli memilih untuk segera masuk restoran yang dipilih Ki Joon.

Bersambung ke episode 2


Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar