PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 18 September 2018

Sinopsis 100 Days My Prince Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Ayah Hong Shim datang berteriak memberitahu kalau Won Deuk telah kembali. Lee Yeol yang hilang ingatan berjalan dengan banyak orang yang menatapnya. Petugas Jo Boo Young memastikan kalau pria itu benar-benar Won Deuk. Lee Yeol hanya dia,
“Aku bertanya apakah namamu Won Deuk!” ucap Petugas Jo marah.
“Lepaskan dia.” Kata Lee Yeol yang memiliki jiwa sebagai putra mahkota.
“Apakah kau dengar itu? Dia hanya berbicara dengan santai padaku. Beraninya kau!” teriak Petugas Jo marah
“Dia menderita luka serius dan saat ini lebih tepatnya di kepala.” Ucap Ayah Hong Shim.
“Namun, aku tidak bisa membiarkannya kesini. Aku akan...” kata Petugas Jo ingin menghajarnya.
“Tuan, tolong! Apakah kau lupa tentang perintah Putra Mahkota? Semua pria dan wanita lajang harus menikah pada bulan ini. Aku wanita lajang yang terakhir berusia 20 tahunan di desa ini. Tunanganku telah kembali, jadi aku akan mematuhi perintah Putra Mahkota sekarang.” Kata Hong Shim
Semua yang menonton langsung membenarkan perkataan Hong Shim.  Teman Hong Shin ingin Mereka harus membebaskan Hong Shim lebih dulu. Akhirnya Tuan Park pun memerintahkan untuk membebaskan dia.  Hong Shim dibantu oleh ayah dan temanya untuk bangun, tatapanya mengarah pada Lee Yeol yang ada didepanya. 


Tuan Hong Shim  tak habis pikir dengan Tuan Park dkk yang bisa memukulnya sampai babak belur lalu membawa anaknya pulang. Goo Dol berkomentar kalau bokong Hong Shim itu seperti bangkai kapal. Tuan Hong Shim berteriak agar mereka tak hanya diam saja tapi segera pergi bawa tabib.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Tuan Hong Shim. Anaknya mengeluh kalau sudah pasti tak akan baik-baik saja dengan keadaanya.
“Apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi? Sudah kubilang tidak mungkin Won Deuk kembali.” bisik Hong Shim binggung
“Bukankah sudah bersyukur apa yang terjadi tadi? Dia kembali tepat pada waktunya hari ini. Keberuntungan ada di kita.” Kata Tuan Hong Shim.

Saat itu Woo Deuk masuk rumah dengan gagah. Semua orang langsung menatap dengan wajah pria tampan. Hong Shim mengelh kalau diangga Keberuntungan ada pada mereka tapi mereka akan tertangkap dalam satu menit.
“Pertunanganku...Adalah kebohongan yang lengkap kalau aku telah menyelesaikan masalah. Lalu aku belum pernah melihat pria itu sebelumnya.” Ucap Hong Shim
“Jangan khawatir tentang hal itu. aku sudah berbicara dengannya tentang hal itu.” Kata Tuan Hong Shim. Anaknya tak mengerti apa yang dilakukan ayahnya.
“Ngomong-ngomong, aku lebih mengkhawatirkanmu, kau akan menikah dengan pria aneh itu.” Ucap Ayah Hong Shim sedih
“Ini tidak akan berakhir dengan hukuman yang ringan. Aku pikir Tuan Park dan hakim berpegangan tangan pada masalah ini. Mereka bertekad untuk menjadikanku selir Tuan Park.” Jelas Hong Shim menenangkan diri
“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Tuan Hong Shim bingggung
“Aku harus bertahan dari ini dulu. Lalu aku harus melarikan diri dari masalah ini entah bagaimanapun. Sekarang aku akan menikah dengannya.” Kata Hong Shim
Tuan Hong Shim menyetujuinya dengan ide bagus itu, dengan menyakinkan kalau Woo Deuk itu terlihat sehat dengan Wajahnya lembut dan halus. Saat itu kkeut Nyeo mendekati Woo Deuk dan ingin menyentuh bagian wajahnya.
“Beraninya kau mencoba menyentuh wajahku dengan tangan kotormu?” ucap Woo Deuk sinis memegang tangan Kkeut Nyeo
Dia tidak baik sama sekali.” ucap Kkeut Nyeo kesal. Hong Shim hanya melihatnya.
“Hei... Coba lihatlah. Dia telah bertunangan, mengapa kamu mencoba untuk menyentuhnya? Apa kau tak lihat, Hong Shim sedang melihatnya!!!” ucap salah seorang teman Hong Shim.  Kkeut Nyeo pun tersadar dengan kesalahanya.
“Mereka telah bertemu setelah sekian lama, jadi kita tidak boleh mengganggu mereka.Mari kita beri mereka waktu yang untuk sendirian. Apakah kau sudah menyapa dia? Bagaimana perasaanmu telah bersatu kembali dengan tunanganmu??” kata Teman Hong Shim
“Apa situasi ini tidak nyaman hanya untukku saja? Aku sudah menemukan rumah ini dan wanita itu... sangat tidak nyaman. Disini kotor dan menyebalkan, Aku sudah tidak tahan lagi di tempat ini.” Kata Woo Deuk sinis akan berjalan pergi.
Tuan Hong Shim berteriak mau kemana Woo Deuk.  Saat itu juga Won Deuk terpeleset dan terjatuh pada kubungan kotoran. Semua hanya bisa melonggo dan Woo Deuk menatap tanganya yang kotor dan sudah di hinggapi lalat. 



Suara tawa Ratu Park terdengar di kamarnyam merasa kalau para dewa membantu ketika imenginginkan sesuatu dengan putus asa dan Mereka telah membuat semua harapan menjadi kenyataan. Mentri Jung meminta agar Ratu Park memelankan suaranya.
“Kau Panggil Pangeran Seowon sekarang, aku harus menghiburnya pada saat-saat seperti ini untuk memenangkan hatinya.” Kata Ratu Park
“Tidak... Ini saatnya untuk menahan diri. Sekarang kau sedang dicurigai yang serangan terhadap Putra Mahkota.” Jelas Menteri Jung
“Aku belum melakukan apa pun, Aku hanya... membuat beberapa jimat untuk mengutuknya... Tapi Jika bukan aku, siapa yang melakukannya?” kata Ratu Park penasaran.
“Ah... Tidak, itu tidak penting... Siapapun itu, mereka menyingkirkan Putra Mahkota, jadi aku sangat senang sekarang.” Kata Ratu Park tertawa bahagia.
“Yang mulia... Tetap rendah hatilah untuk sementara waktu... Jangan tersenyum, Jangan makan banyak. Jangan memakai berdandan berlebihan... “  tegas Mentri Park dengan wajah khawatir. Ratu Park mengangguk mengerti mencoba tak terlihat bahagia. 


Ratu Park berjalan ke depan ruangan Raja, saat pengawal memberitahu keadaanya, Ratu Park berusaha menghapus lipsticknya agar terlihat pucat. Saat pintu terbuka, Ratu Park langsung berlutut dan berakting menangis didepan Raja yang terlihat gelisah.
“Yang Mulia,bagaimana mungkin insiden yang menyedihkan terjadi? Aku telah memanggil Putri Mahkota di sini untuk menghiburnya.” Ucap Ratu Park dan tersadar saat itu So Hye sudah ada bersama dengan Raja.
Akhirnya Ratu Park seperti malu duduk didekat So Hye dengan wajah seperti tak merasakan kesedihan.
“kau terlihat baik-baik saja, ketika sesuatu yang mengerikan terjadi pada suamimu. Bahkan aku... tidak bisa menahan kesedihanku.” Komentar Ratu Park sinis.
“Aku tidak akan menangis. Tapiaku percaya dia akan baik-baik saja. Aku percaya dia akan kembali dengan selamat. Jadi aku akan seperti diriku yang biasanya.” Ucap So Hye yakin walaupun wajahnya terlihat dingin. Ratu Park terlihat kesal sementara Raja tak banyak komentar. 


Woo Deuk melihat tanganya yang terkena kotoran meminta agar dibawahkan air bersih. Ayah Hong Shim hanya memberikan jerami agar Woo Deuk bisa membersihkan kotoran ditanganya, Woo Deuk mengelu kaau semua ini menyebalkan sekali.
Apa maksudmu, menyebalkan? kau sudah dipenuhi kotoran, dan Apa kau menolak jerami?” ucap Ayah Hong Shim
“Aku bilang padamu untuk membawakanku air yang bersih.” Kata Woo Deuk. Ayah Hong Shim tak mengerti apa maksud ucapan Woo Deuk dengan bahasa kerajaan.
“Itu berarti air yang bersih, mungkin.” Kata Hong Shim yang sebelumnya mantan keluarga bangsawan. 

Woo Deuk dan Ayah Hong Shim berjalan pergi ke arah bukit, Ayah Hong Shim memberitahu kalau Ada satu tempat untuk mendapatkan air dan menunjukan sebuah sungai yang dangkal dan beraliran rendah.  Woo Deuk hanya menatapnya.
“Kekeringan membuat semua tempat itu kering juga,  kecuali yang satu ini. Berkat keajaiban Gunung Chunwoo, air mengalir di sini dari puncak di atas.” Jelas Ayah Hong Shim
“Apakah kau menyuruhku untuk mencuci dengan air ini?” kata Woo Deuk tetap jijik melihat sungai yang ada didepanya.
“Lalu apa kau akan mengadakan pernikahanmu dalam penampilan seperti itu?” keluh Ayah Hong Shim
“Kenapa aku harus mengadakan pernikahan?” tanya Woo Deuk binggung. Ayah Hong Shim pikir Woo Duk itu tak mengingatnya. 



Flash Back
Ayah Hong Shim kembali menemui Woo Deuk di rumah gubuk dalam hutan, Ia memastikan kalau pria yang di depanya bernama Won Deuk yang terluka selama dinas militermu dan baru saja kembali.
“kau berjanji pada putriku, Hong Shim, bahwa akan menikahinya. Jadi Ingat, namamu Won Deuk... kau bertunangan dengan putriku, Hong Shim.” Jelas Ayah Hong Shim. 

Won Deuk merasa kalau itu tak mungkin  melamar seorang wanita dengan wajah seperti itu. Ayah Hong Shim pikir kalau Won Deuk sudah mengingat sesuatu. Won Deuk mengaku belum tapi hatinya merasakan ada perasaan yang tak nyaman.
“Hei... Lihatlah dirimu... Aku penyelamat hidupmu, kau seharusnya tidak melakukan ini ketika aku sudah menyelamatkanmu dari kematian...kau tidak boleh kehilangan sopan santun hanya karena kehilangan ingatanmu itu!.” Kata Ayah Hong Shim marah. Won Deuk ingin bicara tapi Ayah Hong Shim tak mau mendengar.
“Kau harus Cuci yang bersih.. Atau...Aku akan mengambil nyawamu yang aku sudah selamatkan.. Cepatlah” kata Ayah Hong Shim
“Aku tidak mau masuk.. Aku tidak tahu betapa dingin dan dalamnya itu.” Kata Won Deuk
“Itu cukup dalam untuk membunuh seseorang sampai tahun lalu. ,,Tetapi air menjadi dangkal karena kekeringan... Jadi Ayolah.” Kata Ayah Hong Shim menyakinkan.
Tapi Won Deuk tetap tak yakin, merasak tak akantahu hanya melihat dalama atau tidak dan itu sangat meragukan. Ayah Hong Shim akhirnya melepaskan semua pakaian agar klau akan masuk lebih dulu. Won Deuk melihatnya.
“Wah, sangat menyegarkan... Apa kau Puas?” ucap Ayah Hong Shim membahasahi tubuhya di sungai, Tapi saat membalikan badan Won Deuk sudah tak ada ditepi sungai. Ia pun bergegas mengambil pakaian lalu pergi. 


Hong Shim masih tengkurap dan terlihat menahan sakit. Goo Dol menyuruh Hong Shim untuk mengangkat roknya agar tabib bisa memeriksanya. Hong Shim menolakn menyuruh Tabib pergi saja karena sakitnya Tidak cukup serius untuk menemui tabib.
“Kupikir...lukanya akan berlangsung lama.” Kata Tabib melihat Hong Shim sudah bisa duduk.
“Air seni anak-anak membuat keajaiban pada luka sepertiku ini. Jadi Pergi dan ambilkan air kencingnya.” Kata Hong Shim pada Kkeut Nyeot dan Goo Dol
“Apakah kau mencoba untuk menghemat uang? Aku tahu kau ingin menabung, tetapi kau akan menghabiskan malam pertamamu dengan seorang pria.” Ucap Goo Dol
“Apa? Malam pertamaku?” kata Hong Shim panik. Goo Dol heran melihat Shim yang terlihat sangat terkejut
“Ketika pasangan menikah, pada malam pertama... Apakah itu tidak jelas?” kata Goo Dol yang membuat Kkeut Nyeo ikut tersipu malu mengingat malam pertamanya.
“Jangan menggodanya di depan dokter.” Ucap Kkeut Nyeo malu-malu, Hong Shim tak ingin mendengar menyuruh keduanya diam. 

Saat itu terdengar teriakan ayah Hong Shim memanggil Won Deuk. Semua pun keluar dari rumah. Ayah Hong Shim dengan nafas terengah-engah bertanya apakah Woon Deuk di rumah. Hong Shim heran karena ayahnya malah mencari calon suaminya dirumah.
“Dia pergi denganmu.” Kata Hong Shim heran. Ayah Hong Shim memberitahu kalau Won Deuk itu menghilang.
“Dia menghilang sebelum aku bisa berkedip.” Ucap Ayah Hong Shim saat itu Tuan Park Bok Eun datang dengan wajah terburu-buru

“Aku memiliki berita yang mendesak dan buruk. Jangan mengatur untuk pernikahan di sini. Itu akan diadakan di kantor, jadi pergi ke sana untuk mempersiapkannya. Ini pernikahan terakhir Desa Songjoo dan gubernur akan berada di sini untuk menyaksikannya. Jadi Percepatlah.” Kata Tuan Park
Semua hanya terdiam dan Ayah Hong Shim panik. Tuan Park binggung melihat semua orang. Hong Shim memberitahu kalau Masalahnya, Won Deuk menghilang. Tuan Park kaget dan ingin tahu alasanya, tapi menurutnya sekarang itu tak penting.
“Kalian Jangan hanya berdiri disana. Temukan dia... Temukan dia, sekarang juga. Jika tidak, kita semua mati... Desa kami akan dibakar!” kata Tuan Park
Goo Sol dan Kkeut Nyeo berlari keluar mencarai Won Deuk, Hong Shim menahan ayahnya sebelum keluar dari rumah karena ingin bicara. 

Ayah Hong Shim menceritakan kalau Won Deuk yang bilang d tidak akan masuk ke air yang dalam, jadi mengujinya dengan masuk ke dalam air. Tapi Ketika berbalik, Won Deuk sudah tak ada. Hong Shim merasa kalau Ayahnya menyembunyikan sesuatu darinya.
“Tidak, kenapa aku...” ucap Ayah Hong Shim mengelak tapi Hong Shim ingin ayahnya mengatakan yang sejujurnya.
“Permasalahannya adalah, Won Deuk sebenarnya...” kata Ayah Hong Shim perlahan. 

Tuan Kim sedang berada di pendopo rumah, Anakny datang ingin tahu apakah memiliki sebuah berita. Tuan Park tak percaya So Hye meninggalkan istana pada saat seperti ini.  So Hye pikir  sangat wajar saja bagi Putri Mahkota yang sedih untuk mengunjungi ayahnya.
“Apa yang telah kau lakukan? Suamiku telah menghilang.” Kata So Hye ingin tahu
“Apa kau merasa cemas? kau menyebabkan masalah besar, tetapi kau masih begitu acuh tak acuh. Jadi aku menjadi sangat marah. Sekarang apa kau melihat seberapa besar... masalah ini?” kata Tuan Kim ingin marah
“Secepatnya, kita akan mendengar bahwa Putra Mahkota telah ditemukan.” Tegas So Hye
“Tentu saja, dia tidak akan hidup... Jadi Kembali ke istana dan tunggulah... Berpura-pura bahwa kau merasa pendarahanmu dan hatimu tenggelam sedikit setiap saat.” Kata Tuan Kim
Saat itu Moo Yeon diam-diam mendengarnya. So Hye sempat  menatapnya lalu pergi. Moo Yeon pikir kalau memang masih khawatir, maka akan pergi ke Gunung Chunwoo. Tuan Kim pikir tak perlu melakukanya.
“Itu akan terlihat baik jika Pengawal Istana yang menemukan jenazah Putra Mahkota.” Kata Tuan Kim. Moo Yeon pun menganguk mengerti.
“Apa kau ingin pergi? Maka kau harus...bereskan ini dengan benar.” Tegas So Hye tak ingin rencananya gagal. 



Won Deuk berjalan berkeliling desa lalu melihat ada dua orang membawa air bersih dan menaruh dalam bak mandi. Mereka mengeluh kalau ada pria yang akan menikah pada usia 60. Salah satu pria mengaku sangat cemburu. Tapi pria lain merasa kalau kasihan dengan gadis yang akan dinikahi
“Perintah Putra Mahkota hanya alasan untuk menikahi gadis seusia cucunya. Apakah kau akan merayakan jika dia itu putrimu?” keluh si pria kesal
“Meski begitu, akan turun hujan ketika semua perawan tua menikah.” Kata pria yang merasa cemburu
“Apa hujan turun saat dua tahun lalu karena kami tidak punya perawan tua? Coba Lihatlah jumlah air yang dibuang para bangsawan. Karena Putra Mahkota yang busuk itu, lelaki tua kaya itu beruntung. Dunia ini berantakan.” Kata si pria kesal sambil menaburkan bunga mawar dalam air.
Won Deuk masuk memegang bunga mawar ditanganya lalu menciumnya, seperti merasakan sesuatu dalam dan melihat baju bersih yang digantung. Beberapa saat kemudian Won Deuk sudah keluar dengan baju bersih lalu melihat dua pelayan membawakan meja makan. 

Tuan Park dan Pengawal Jung masuk rumah, terlihat Tuan Park sangat marah karena tak jadi menikah dengan Hong Shim. Pengawal Jung memberitahu kalau sudah memukulnya puluhan kali tapi Hong Shim bukan gadis biasa.
“Aku pikir dia akan berteriak dan setuju untuk menikahimu setelah beberapa kali dipukuli. Dan Siapa yang akan tahu bahwa pemuda itu akan muncul?” jelas Tuan Jung
“Meski begitu, mengapa kau membiarkannya pergi? Apa kau tahu betapa sulitnya, aku bekerja untuk membuatnya selirku.” Keluh Tuan Park
“Aku tidak punya pilihan karena dia berteriak bahwa Putra Mahkota memerintahkan para perawan tua menikah dengan bujangan. Sekarang gubernur akan berkunjung, membuatnya selirmu yang terlibat kepada seorang pria muda yang baik...” kata Tuan Jung

“Apa? Kau bilang Anak muda yang baik? Lalu Bagaimana denganku? Apakah aku tidak baik-baik saja? Coba Lihat apa yang kamu katakan.” Kata Tuan Park marah
Tuan Jung ingin menjelaskan tapi Tuan Park mengingatkan kalau selama ini sudah membayar Tuan Jung dengan hartanya dan itu bukan gubernur. Ia menyesal kalau sudah bekerja dengan hakim yang pemalu seperti Tuan Jung. Tuan Jung merayu kalau akan ada gadis lain yang bisa membuatnya bersemangat jadi meminta Tuan Park agar tak marah lagi. 

Tuan Park mengumpat kesal dan ingin makan sebelum menikah tapi rencananya malah gagal. Keduanya masuk ruangan dan kaget melhat Won Deuk sudah duduk di singasana langsung berkomentar tetang makanan yang ada diatas meja.
“Ikan harus dipanggang lebih lama dan daging seharusnya dibumbui dengan baik.” Ucap Won Deuk lalu melangkah pergi.
Keduanya hanya bisa melonggo dan membiarkan Won Deuk pergi, tapi beberapa saat kemudian keduanya berlari mengejar Won Deuk sambil mengumpat marah.
“kau meninggalkan kantorku untuk menikah... Lalu Kenapa kau berkeliaran?” kata Tuan Jung
“Pernikahan? Aku tidak pernah setuju untuk menikah.”ucap Won Deuk. Tuan Park terlihat senang karena Won Deuk yang tak ingin menikah. 

Sementara Ayah Hong Shim dan semuanya mencari Won Deuk ke seluruh Desa. Tuan Park ingin mencari bersama Goo Dol agar bisa menemukan Won Deuk untuk menikah.
“kau tidak harus menikah dengan keinginanmu dan aku akan mencari jalan keluarnya...Katakan padaku alasanmu.” Ucap Tuan Park bahagia.
“Itu karena... “ ucap Won Deuk dan terdengar teriakan Hong Shim kalau Won Deuk yang mengidap amnesia!
“Won Deuk mengalami amnesia.” Kata Hong Shim berlari mendekati Won Deuk. Semua kaget mendengarnya. Won Deuk pun kaget kalau ia terkena Amnesia.
“Ya itu benar... Itu terjadi... karena kau terluka parah di militer... Coba Lihat saja benjolan besar di kepalamu. Apa kau tidak memiliki ingatan tentang gadis ini? Apa kau tidak ingat berjanji untuk menikahinya?” ucap Ayah Hong Shim dan lainya pun ikut datang.
“Itu benar, dan aku tidak dapat menikahi seorang wanita yang tidak aku ingat.” Kata Won Deuk.
Tuan Park kembali senang mendengarnya, Hong Shim akhirnya memegang wajah Won Deuk agar bisa menatapnya. Ia yakin Won Deuk yang mungkin tidak ingat padanya dalam kondisinya sekarang, tapi ia tak peduli dan tidak harus mengingatnya.
“Namun, ada sesuatu yang tidak boleh kau lupakan.. Saat Malam kita di air terjun.” Kata Hong Shim berpura-pura menangis, Semua menjerit mendengarnya.  Tuan Park pun terlihat kesal memilih pergi
“Ayao... Cepat Pergi siapkan pernikahannya dulu.” Kata Tuan Jung akhirnye mengikuti Tuan Park pergi.  
“Aku tidak peduli dengan apa yang terjadi malam itu.” Ucap Won Deuk, Hong Shim melihat Tuan Park sudah pergi menghentikan aktingnya.
“Mengapa kau sangat berengsek!”ucap Goo Dol marah melihat Won Deuk akan pergi.
Tuan Park tak terima kalau kata-katanya malah diucapkan oleh Goo Dol. Won Deuk marah karena ada orang yang berteriak didepanya. Saat itu Ayah Hong Shim tanpa banyak berkata-kata langsung memberikan tamparan. Won Deuk terdiam hanya memegang wajahnya. 

Raja gelisah dalam ruangan mondar mandir tak karuan, lalu merasa tidak bisa hanya duduk dan menunggu dan ingin berbicara dengan tentara yang datang dari Gunung Chunwoo, jadi meminta kasim agar segera membawanya.
“Maafkan aku, Yang Mulia... Saat menerima perawatan, dia meninggal.” Ucap Kasim. Raja terlihat sangat marah
“Apa yang tabib lakukan? Dia adalah satu-satunya saksi atas masalah ini.” Ucap Rajah kesal.. Kasim hanya bisa meminta maaf dengan kesalahannya.
“Aku ayahnya, tetapi aku membiarkan orang lain menangani tugas yang sangat penting.”kata Raja menyesal
“Wakil Perdana Menteri adalah ayah mertua putra mahkota.Mungkin kamu harus memercayainya dan menunggunya.” Ucap Kasim.
“Tidak... Aku yang harus mengurus ini dari awal, sekarang kau pergi persiapkan perjalanan rahasiaku.Aku akan pergi ke Gunung Chunwoo untuk penyelidikan sendiri.” Perintah Raja


Raja dengan beberapa pengawal pergi ke hutan dengan menungangi kuda, tiba-tiba sekelompok pria dengan pedang menghadang Raja di tengah jalan. Raja bertanya siapa mereka dengan wajah ketakutan. Moo Yeon mengaku kalau Wakil Perdana Menteri yang mengirim mereka.
Saat itu Tuan Kim datang dari arah berlawanan, menyuruh mereka untuk memasukan pedang dan memberikan salam pada Raja. Semua pun berlutu memberikan hormat pada Raja.
“kau tidak dapat menjamin bahwa sesuatu yang mirip dengan ini tidak akan terjadi di jalan menuju Gunung Chunwoo. Jika pembunuh datang menyerangmu, apa yang akan kau lakukan?”tegas Tuan Kim
“Inilah betapa berbahayanya di balik dinding istana dan itulah mengapa kau harus tinggal di dalam istana.” Ucap Tuan Kim menasehati
“Apa kau bilang...melakukan ini dengan sengaja?”kata Raja marah. Tuan Kim membenarkan.
“Jika mereka yang menyerang Putra Mahkot datang setelah kau juga, lalu siapa yang akan ditinggalkan untuk memerintah bangsa ini? Jadi tolong percaya padaku... untuk menemukan Putra Mahkota dan aman mengamankan tahta sebaliknya. Tolong kembalilah ke istana aku yang akan mengantarmu kembali.”Jelas Tuan Kim 


Perayaan pernikahan sudah di siapkan, diatas meja ada dua ayam yang saling berhadapan dan juga makanan. Gubernur datang melihat Persiapan tampak selesai. Hakim Jung mengaku kalau ini pernikahan terakhir. Gubernur meminta agar Hakim Jung harus melakukannya dengan baik. Hakim Jung mengajak masuk karena matahari yang sangat terik
Hong Shim memberikan pemerah dibibirnya dan sudah menganti pakaian hanbook dengan warna cerah. Saat itu Ayahnya masuk dan Hong Shim mencoba menutupi rasa sedihnya.
“Aku merasa buruk karena membesarkan anak perempuan...keluarga bangsawan dengan dukungan orang tua yang tidak memadai. Dan sekarang aku minta maaf karena membuatmu menikahi pria aneh.” Ucap Tuan Hong Shim
“Aku tidak membencimu. Tapi malah bersyukur bahwa kau telah menyelamatkan hidupku. Namun, Aku merasa tidak enak menikah tanpa mengetahui apakah saudaraku masih hidup.” Kata  Hong Shim.
Tuan Hong Shim memberikan sebuah tusuk rambut untuk Hong Shim yang sudah disimpanya. Ia meminta agar Hong Shim bisa Anggap ini sebagai hadiah dari kakaknya. Hong Shim tak bisa menahan air matanya, lalu berpura-pura merasa haus dan ingin minum. 

Goo Dol dan Won Duk duduk di luar rumah memperingatkan kalau Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri, dan menasehati kalau Seorang pria harus tahu bagaimana caranya bertanggung jawab. Won Deuk terlihat binggung
“kau pergi ke air terjun dengan dia yang berarti itu adalah kesepakatan yang dilakukan.” Jelas Goo Dol
“Mengapa pergi ke air terjun adalah kesepakatan yang dilakukan?” ucap Won Deuk binggung. Goo Dol tak percaya Won Deuk berpikir seperti itu.
“Apa kau tidak tahu untuk apa tempat itu? Ini memiliki air dan aliran, wahhh kau tidak bisa dipercaya... Apa kau benar-benar tidak ingat apa pun dari masa lalumu? Ayo ikut aku”kata Goo Dol dengan nada tinggi.
“Beraninya kau menaikkan suaramu padaku.” Ucap Won Deuk marah
“Apa kau ingin dapat pukulan yang bagus? Ayo Jalanlah.” Ucap Goo Dol ingin memukul Won Deuk. Won Deuk dengan wajah imutnya terlihat ketakutan menutupi wajahnya. 


Semua sudah berkumpul di depan kantor Gubernur,  Hong Shim keluar setelah berganti pakaian. Kkeut Nyeo dan semua orang langsung terkesiam dengan kecantikan wajah Hong Shim terlihat seperti malaikat. Semua memuji yang membuat Hong Shim tersipu malu mendengarnya.
Saat itu juga Won Deuk keluar dengan Goo Dol. Keduanya sempat saling menatap tapi Goo Dol seperti tak peduli dengan kecantikan Hong Shim malah Goo  Dol yang terpana dengan kencantikan teman istrinya.
“Won Deuk, kau bocah yang beruntung.” Komentar Goo Dol iri.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Misstraveling 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar