PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 06 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ma Sung mengikuti CEO Kim dan juga Hyung Joo yang akan pergi menemui Gi Bbeum.  Hyung Joo merasakan orang yang dibelakang mereka mengikutiny dan yakin kalau mendengar pembicaraan mereka, Akhirnya CEO Kim menyuruh Hyung Joo pergi lebih dulu.
Hyung Joo berbelok sementara CEO Kim berjalan lurus, Ma Sung ingin mengejarnya tapi tiba-tiba malah membuat dirinya tertabrak truk dan tergeletak di jalan dengan darah segar. Beberapa orang hanya melihat, Ma Sung ingin meminta tolong tapi seperti tak bisa berbicara dan tanganya pun jatuh lemas dengan tatto bunga ditanganya. 

Sementara Gi Bbeum seperti bisa kabur dari penjagaan Nan Joo lalu menungu di tangga tapi tak melihat Ma Sung yang datang menemuinya. Di cafe, Hyung Joo memesan minum dengan sengaja menaruh serbuk di gelas, setelah itu memberikan pada Gi Bbeum yang datang dengan wajah cemberut.
“Minumlah...” kata Hyung Joo merayu. Gi Bbeum menolak dengan menyingkirkanya.
“Ayolah, apa kau akan seperti itu kalau kita dari agensi yang sama? Ini Hanya minum sekali.” ragu Hyung Joo
“Aku sedang tidak mood.” Kata Gi Bbeum kesal karena Ma Sung tak menempati janjinya.
“Kau Pergilah denganku, Gi Bbeum.” Ajak Hyung Joo.
“Aku tidak akan pergi denganmu bagaimanapun juga, jadi berhentilah mencoba.” Tegas  Gi Bbeum.
Akhirnya Hyung Joo menyerah menyuruh Gi Bbeum minum saja. Gi Bbeum tanpa curiga langsung meminum koktail sampai habis. Senyuman Hyung Joo terlihat, Gi Bbeum akhirnya merasakan kepalanya pusing dan akhirnya tertidur diatas meja bar. Hyung Joo menatap CEO Kim ada dilantai atas memberikan kode untuk membawa Gi Bbeum. 
Gi Bbeum terbaring diatas tempat tidur, seperti matanya masih sama-sama melihat ada banyak orang di kamarnya, polisi dan banyak orang yang mengambil gambar. Reporter pun melaporkan berita dari  Lumina Hotel.
“Sepertinya tamu wanita sedang mabuk dan seorang tamu laki-laki sudah mati... Sekarang 23:35...” ucap Reporter. Mayat Hyung Joo tergeletak dilantai lalu ditutup kain. Gi Bbeum seperti masih mengantuk kembali menutup matanya. 


[Tiga Tahun kemudian]
Ma Sung berdiri menatap jendela. Dokter Yoon memberitahu kalau Tiga tahun yang lalu, mereka memulai perawatan untuk Ma Sung setelah menemukan bahwa lobus temporalnya rusak Tetapi otak Ma Sung tampaknya tidak merespons perawatan.
“Dan otak mu mulai menyusut meskipun pada tingkat yang sangat lambat.” Ucap Dokter Yoon melihat foto CT Scan.
“Apakah masih belum ada jawaban mengenai . penyebab atau penyembuhan distrofi otak ku?” tanya Ma Sung penasaran.
“Bagaimana perasaanmu hari ini?” tanya Dokter Yoon
“Sejak hari itu tiga tahun lalu hingga sekarang ... Aku tetap sama.” Akui Ma Sung seperti kepribadianya berubah jadi dingin. 

“Sejak kecelakaan tiga tahun lalu ... <Aku menderita penyakit yang unik.  Itu penyakit yang disebut Cinderella amnesia dan itu mencegahku mengingat apa pun yang terjadi sehari sebelumnya.”
Ma Sung seperti tinggal lama dirumah sakit untuk menerima perawatan,dari mulai terbangun sampai akhirnya tertidur kembali tanpa bisa mengingat kejadian dihari sebelumnya kalau sudah tertidur.

 “Cinderella amnesia. Aku ... tidak punya pilihan selain menerima nasibku. Aku meninggalkan jejak keberadaanku di belakang  di dadaku setiap hari, hampir seperti sebuah resolusi. “
Ma Sung seperti memulai jadwalnya dari papan dan menuliskan seperti [Sarapan hari Senin: salad salmon] agar bisa mengubah menu-menu makananya. Lalu menuliskan semua ingatan tentang kedokteranya di papan.
“Dan ada sesuatu yang aku ulangi setiap hari.  Ini adalah metode bertahan hidup yang Aku miliki untuk meminimalkan kekacauan dalam pikiranku  yang datang dengan mengingat hal-hal dari masa lalu.
“Aku menulis catatan harian sebelum tidur, setiap malam tanpa gagal dan aku membaca setiap hari hal yang terjadi sebelumnya, segera setelah aku bangun.”
Ma Sung menempelkan note, foto-foto dan juga  menuliskan dalam jurnal yang dijejerkan pada rak yang rapi dengan sesuai bulan dan tahun.
“Ini peringatan tentang ingatanku yang rapuh  yang menghilang tanpa jejak di waktu yang tak terduga.”
Ma Sung menuliskan dalam jurnalnya 5 pagi, bangun, lalu 8 pagi, pergi bekerja, jam 10 pagi, periksa situs di mana Desa Penyembuhan akan dibangun, jam 11 pagi, melihat rencana,Jam 12 siang, makan siang... saat akan menulskan kembali ponselnya berdering. 



Nama yang tertera  [Si brengsek yang Bukan seseorang atau Kekasih.] < seperti sekertaris Ma Sung menelp karena bosnya belum juga turun.  Ma Sung pikir masih punya 10 menit. Seketarisnya sudah tahu kalau Ma Sunbg  akan mengatakan itu.
“Aku mengatakan kepadamu bahwa Kau memiliki pertemuan dengan bibi dan pamanmu hari ini.” Ucap Seketaris Ma Sung
“Kapan?” tanya Ma Sung kaget, tapi menyadari kalau terkadang masih bisa melupakan hal-hal lain. 

Akhirnya Ma Sung menaiki mobil, Sek mengeluh Ma Sung yang  menuliskan semuanya, tapi hanya mengabaikan apa yang dikatakan. Ma Sung pikir mengapa ia harus menuliskan hal-hal yang tidak perlu, karean Buang-buang waktu saja. Sek-nya hanya bisa menganguk saja mengerti
“Dan akulah yang akhirnya menderita karenanya.” Keluh Sek Ma Sung lalu teringat sesuatu yang ingin dikatakan.
“Siapa yang masih menulis di jurnal saat ini? Ini adalah Era Digital. Semua orang menggunakan laptop dan perekam suara. Kau bisa mencatat saja semuanya.” Ucap Sek Ma Sung
“Aku tidak mau.” Kata Ma Sung menolak. Sekertarisnya pikir kenapa tak mau.
“Yang lebih penting adalah sesuatu lebih aman untuk menuliskannya di buku atau di atas kertas. “ jelas Ma Sung. Sek mengerti karena semua untuk Keamanan dan ia bisa melihatnya.
“Direktur .. Aku ingin Pinjam uang.” Ucap Sek. Ma Sung  ingin tahu berapa banyak
“Sekitar tiga juta won.” Ucap Sek. Ma Sung setuju meminta agar Sek-nya membayarny kembali. Senyuman Sek terlihat sangat lebar.
“Dia tidak akan mengingat ini. Aku yakin hal itu.” Gumam Sek Ma Sung bahagia.
“Dan terkadang, ingatanku dimanipulasi oleh orang lain. “ gumam Ma Sung mengetahui sikap busuk sek-nya. 


Dokter Yoon menyambut Ma Sung didepan rumah sakit, lalu membahas tentang Presdir Park, yang memiliki endarterektomi karotis karena pasti merasa tidak nyaman dengan operasinya jadi meminta pertemuan dengan Ma Sung jadi ingin tahu apa yang akan dilakukan Ma Sung.
“Sudah tiga tahun sejak Aku berhenti melakukan konsultasi rawat jalan. Tolong katakan padanya bahwa Aku telah menolak.” Ucap Ma Sung. Dokter Yoon menyimpulkan kalau memang ia yang harus melakukanya.
“dan Juga... Aku akan mulai melakukan perencanaan untuk Desa Penyembuhan minggu depan.” Kata Ma Sung
“Jadi, akhirnya Kau mulai?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung pikir Tiga tahun lebih lambat dari yang diinginkan.
“Hidupku sebagai dokter bukanlah satu-satunya  yang telah berubah dalam tiga tahun terakhir. “


Ma Sung duduk bersama tiga wanita ahjumma dengan gaya sosialita. Seorang pria memberitahu kalau Presdir Park akan datang. NyonyaPark duduk di kursi tengah, Seorang wanita berkomentar kalau Putri bungsu ketua Taeim Group sudah kembali dan mengusulkan ungtuk bertemu dengan Ma Sung.
“Kau bilang Yang paling muda? Apa maksudmu, Song Hwa?” kata wanita yang ada didepanya.
“Ya, dia gadis yang baik dan jinak.” Ucap si wanita berambut pendek merayu Ma Sung agar mau menemuinya
“Ma Sung bukan sepatu... Berhentilah mencoba mencari pasangan untuknya. Dia pewaris Grup Sunwoo, jadi Lebih berhati-hati.” Tegas Nyonya Park.
“Ayolah, Big Sis... Dia akan berusia 34 tahun tahun ini... Dia harus bertemu seorang wanita untuk menikah.” Kata wanita berambut panjang
“Kalau saja ayahmu tidak didorong seperti itu pada hari itu maka ibumu tidak akan meninggal seperti itu.” Ucap Nyonya Park menyindir.
“ Dia baru Datang sekarang dan sudah mendengar itu sejak dia berumur delapan tahun. Jadi Sudah waktunya Kau berhenti membicarakannya.” Ucap wanita dengan rambut di ikat.
“Dia tumbuh sebagai anak yang kesepian sejak dia pergi belajar ke luar negeri di kelas dua. Dan Baru tiga tahun sejak dia kembali ke Korea lal lau mengalami kecelakaan besar juga..” ucap Si rambut pendek
“Karena kau, Ma Sung masih tidak bisa mengatur berkencan dengan wanita terlalu lama, bahkan pada usianya.” Kata wanita rambut di ikat. Suasana mulai terasa tegang memilih untuk minum teh saja.
“Dengan cinta dan tanggung jawab... Aku yakin Kau tahu apa yang Aku maksud dengan itu.” Ucap Nyonya Park. Ma Sung hanya terdiam
“Aku menjadi lebih sendiri dan menyedihkan.”
Ma Sung masuk ke dalam rumah yang gelas dan merasakan silau dari matanya, seperti tak bisa dengan lampu yang menusuk matanya. Kenangannya seperti kembali teringat, foto keluarga dan juga tabrakan dengan truk saat masih kecil.
Ma Sung tinggal di rumah tanpa menyalakan lampu dan juga mengunakan kacamata hitam, tak menyalakan lampu sama sekali.
“Bagiku, cinta itu ... tragedi.” 
Flash Back 
Dokter Yoon bertanya apakah Ma Sung masih tidak ingat hari itu dari tiga tahun yang lalu ketika mengalami kecelakaan. Ma Sung mengaku tidak ingat apa-apa dengan menatap tatto ditangan kirinya.
“Aku ingin mengingat  apa yang terjadi tiga tahun lalu pada hari itu.”



Jadwal kedatangan, Seorang pria dengan rambut berwarna berjalan dengan membiarkan kopernya berjalan begitu saja. Seseorang bergegas menangkap koper sebelum berjalan lebih jauh lagi. Sung Ji Koon menyambut CEO Jang dengan mengejek menjadi sangat tua.
“Apa yang sedang terjadi? Di mana klub penggemarku? Apa Kau tidak menghubungi mereka?” tanya Sung Ji Koon melihat sekeliling.
“Aigoo... Orang akan berpikir bahwa Kamu benar-benar seorang selebriti.” Ucap CEO Jang
“Hei, ayo. Aku seorang selebriti... Aku akan memberi Kamu tanda tangan.” Kata Ji Koon mendekati orang-orang yang lewat bahkan ingin memberikan nomor telpnya.
Si assitant yang membawa koper memberikan bunga untuk Ji Koon. Ji Koon mengucapkan terimakasih lalu menyapa beberapa orang dengan bangganya bertanya “Apakah kau tidak tahu siapa aku?” 


Ma Sung melihat nama di ponselnya [Galilei]  Suara Ji Koon terdengar menyapa Ma Sung mengatakan akhirnya  datang di Korea dan ingin tahu apakah punya waktu malam ini
“Aku tidak bisa menyambutmu ketika Kau diam-diam kembali ke sini. Aku tidak punya niat untuk menjadi wali mu jadi hubungi Aku kembali setelah Kau menghubungi orang tua mu. Kalau tidak, maka  Aku tidak akan mengangkat panggilan mu.” Ucap Ma Sung lalu menutup telpnya.
Pesan masuk ke ponsel Ma Sung “Semua anggota dewan eksekutif menghadiri pertemuan  mengenai rumah sakit rehabilitasi anak-anak beroperasi pada defisit, dan langkah-langkah alternatif untuk diambil.” 

Ji Koon pergi ke sebuah tempat menyapa seorang wanita sebagai manajer di meja receptionist yang baru dan berpikir kalau pegawai  yang lama melakukan perjalanan dan ingin mendapatkan perawatan.
“Kami hanya anggota, jadi akan sulit bagi kami untuk mengakomodasi jalan masuk.” Ucap pegawai menolak
“Aku tahu. Aku merasa rapuh menggunakan nama ibuku, jadi aku akan menggunakan nama bibiku.” Kata Ji Koon.
Si wanita ingin tahu siapa namanya, Ji Koon meminta agar si pegawai mendekat agar memberitahu namanya “Grup Sunwoo.” Si pegawai kaget dan langsung memberikan jalan agar Ji  Koon menerima perawatan. 

Ji Koon sedang melakukan spa untuk rambut. Sementara seorang pria kaget karena mereka sudah melakukan resevasi tapi ruangan tak ada. Pegawai merasa kalau Akan sulit bagi untuk memberi mereka ruang perawatan sekarang. Lee Ha Im kesal mulai mengumpat pada managernya.
“Mereka tidak punya ruang!” teriak Ha Im marah
“Tetapi mereka jelas-jelas mengatakan kepada ku bahwa mereka punya.” Kata Manager memberitahu pegawai kalau itu Lee Ha Im
“Bintang top Korea! Dia Aktris papan atas Korea! Adakah yang lebih berpengaruh daripada dia di sini?” kata Manager. Ha Im mengibaskan rambut dengan sikap sombong. 

Nyonya Park ada diruangan terlihat kesal dengan ada keributan dan meminta Ha Im untuk mendekat. Si pegawai meminta Ha Im untuk mendekat saja. Ha Im dengan kesal mendekati Nyonya Park
“Ahjumma.. Kau pikir kau siapa, memberitahuku untuk datang dan pergi sesuka hatimu?” ucap Ha Im sinis. Nyonya Park memegang wajah Ha Im dan langsung memukulnya sampai terdengar suara seperti tamparan.
“Kau harus meminta maaf karena Kau menyebabkan keributan.” Ucap Nyonya Park.
“Aku minta maaf.” Ucap Ha Im  ketakutan sambil memegang pipinya yang sakit.
Nyonya Park meminta ponselnya, menelp [anakku yang idiot]  saat itu Ji Koon tanpa sadar kalau Ibunya ada disebelahnya sedang melakukan perawatan juga. Ia langsung memalingkan wajahnya, Nyonya Park mengomel karena anaknya yang tidak mengangkat teleponnya, lalu memarahi orang yang ada disebelahnya untuk duduk diam. Ji Koon mengeluarkan suara wanita mengaku mengerti. 

Di atas kapal, Ji Bbeum menjadi reporter ahli di kapal seperti layaknya seorang profesional.  Ia mengataka  akan menangkap ikan grator merah berduri hari ini yang merupakan ikan musim panas klasik. Ia pun mencium bau ikan itu setelah yang masih segar setelah menangkapnya.
“Ini adalah gurnard merah berduri! Bukankah ini sangat cantik?” kata Gi Bbeum. Kameramenya menyuruh Gi Bbeum agar menciumnya.
“Aku ingin menciumnya karena itu sangat lucu... Wahh.. Ini pria kecil yang segar... Aku menyukainya!” kata Gi Bbeum dan langsung mengajak menari-nari diatas kapal.
Saat menari-nari, Kameramen sekaligus sutradara berhenti mengambil gambar. Gi Bbeum bertanya apakah tidak menyukainya. Si Pria mengeluh Gi Bbeum yang memandang rendah orang-orang yang menonton acara internet. “
Apa? Tentu saja tidak! Mengapa Aku begitu? Aku tidak akan pernah!” kata Gi Bbeum
“Maksud ku, berbicara secara logis kita membutuhkan sesuatu untuk membuat mereka benar-benar terserap atau sesuatu yang mengganggu untuk mendapatkan perhatian mereka! Tapi kita tidak memilikinya. Jika episode ini tidak menyenangkan, maka Aku akan hapus acara ini.” Ucap si sutradara mengancam.
“Apa? Tunggu, tidak! Aku akan melakukannya lagi!! Maafkan Aku.” Kata Gi Bbeum
“Hei, ada orang lain yang berguling-guling memakai masker lembar, dan menempelkan sesuatu di dalam dan keluar dari mulut mereka. Orang mengatakan acara itu sangat menyenangkan, jadi apa yang Kau lakukan untuk ini? Kau perlu melakukan sesuatu untuk membedakan diri.” Kata Sutrdara
“Ahh... mukbang.... Aku akan memotong ini terbuka dan memakannya. Dan Aku akan memakannya sendiri.” Ucap Gi Bbeum
“Kau bisa tempelkan semuanya langsung ke mulut, Mari kita lihat apakah Kau bisa melakukannya atau tidak... Coba masukkan ke mulutmu” ucap Sutradara. Gi Bbeum terlihat binggung
“Jika Kau tidak bisa, maka kami tidak akan menggunakan rekaman ini.” Ucap Sutradara.
Gi Bbeum mulai memasukan ikan kedalam mulutnya hidupnya dan akhirnya bisa memakan semuanya. Ia bisa menghabiskan dan mengatakan kalau betapa enak dan lezatnya itu dengan mencobanya.



Gi Bbeum membantu nelayan mengangkat ikan dari perahu. Nelayan melihat Gi Bbeum yang bisa memakannya dalam satu gigitan dan diminta untuk berada di perahu, lalu merasakan kalau pernah melihat Gi Bbeum sebelumnya.
“Apakah kamu tidak mengenalnya? Dia adalah penyanyi paling terkenal tiga tahun lalu. Tapi dia gagal total sekarang.” Ucap Sutradara. Gi Bbeum mengeluh mendengarnya.
“Apakah Kau akan memberikan ikan ini kepada ku, Pak?” kata Gi Bbeum mengalihkan pembicaraan.
“Yah, aku kuberikan, karena kau bekerja sangat keras sepanjang hari.” Ucap Nelayan. Gi Bbeum dengan sumringah mendengarnya.
“Bisakah kamu membawa semua ini?” tanya Nelayan. Gi Bbeum enmgaku bisa. Nelayan menyuruh sutradara untuk membantu Gi Bbeum juga.
“Aku tidak bisa, karena harus memegang kamera... Ini lebih penting...” kata Sutrdara menegaskan tak mau mengangkatnya.
“Tidak masalah. Aku tahu cara melakukan ini. Jangan khawatir, Tuan.” Kata Gi Bbeum memasukan ikan dalam kantung ukuran besar.
“Hei, ayo. Apakah Kamu benar-benar perlu mengambilnya?” keluh si sutradara
“Kau berani bertanya kepadaku untuk semua ini ketika kita kembali di Seoul.” Keluh Gi Bbeum tak mau menyiakan ikan gratis yang baru saja diambil dari laut lalu membawa semua barang pada badanya yang kecil. 


[Rumah Sakit Sunwoo]
Seorang dokter memberitahu kalau Selama tiga tahun terakhir  defisit dari rumah sakit rehabilitasi anak-anak telah melampaui 100 milyar won. Jadi mereka tidak bisa lagi menanggung beban keuangan ini jadi harus bertindak cepat untuk menemukan pembeli untuk itu.
“Direktur Pusat Gong Ma Sung, kau bisa bicara sekarang” kata Nataror duduk berhadapan dengan Nyonya Park.
“Berapa banyak uang yang akan kita hasilkan jika kita menjual rumah sakit rehabilitasi anak-anak?” tanya Ma Sung
“Kami memperkirakan bahwa ...” ucap Dokter. Lalu narator memberiakn kode “100 milyar won.”
“itu sekitar 100 milyar won.” Kata Dokter. Ma Sung mengaku sudah tahu
“Hanya 100 milyar won... Jadi, apa yang akan Kau lakukan dengan uang itu setelah menjualnya?” tanya Ma Sung
“Pilihan alternatif kami adalah berinvestasi di sektor medis yang akan menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi kita Dan apakah itu pilihan alternatif sesuatu yang berharga?” ucap Ma Sung menyindir
“Aku akan memberikan saran kepada ketua sekarang... Seperti hal-hal ... Aku percaya bahwa penjualan pusat rehabilitasi anak-anak adalah masalah yang kurang penting daripada menaikkan gaji penyedia medis kami untuk meningkatkan kualitas layanan medis yang disediakan fasilitas kami.” Ucap  Ma Sung berdiri dari tempat duduknya.
“Aku setuju.” Kata Nyonya Park, semua terlihat kaget. Ma Sung langsung membungkuk memberikan hormat. 


Gi Bbeum muntah-muntah di pinggir jalan tol, sutradara di dalam mobil mengeluh karean Gi Bbeum belum juga selesai, bahkan mengomel karena Semua orang memperhatikan jadi menyuruh agar masuk mobil dan berhenti mabuk.
“Sudah kubilang, aku pikir ada tulang yang menempel di tenggorokanku. Itu tidak akan keluar.” Kata Gi Bbeum
“Jadi Kau bahkan tidak bisa menelan itu? Dasar Kau tidak bisa melakukan apa pun dengan benar!” ucap Sutradara marah. Gi Bbeum pun meminta maaf. 

Sutradara akhirnya turun dari mobil mengeluarkan roti dari saku celananya agar Gi Bbeum makan, Gi Bbeum mengaku kalau Perutnya terasa tidak enak. Si sutradara malah mengancam kalau Gi Bbeum tak boleh mengatakan ingin pergi ke rumah sakit atau apapun.
“Cepat makan itu, jadi kau bisa menelannya.” Kata sutradara. Gi Bbeum tak bisa melawan.
“Kau tidak terlihat menyanjung sama sekali. Bagaimana kita akan mendapatkan lebih banyak orang yang melihat seperti ini? Kamu membuat Aku sangat frustrasi!” kata Sutradara. Gi Bbeum tak bisa mengatakan apapun.
“Hei, Gi Bbeum... Apakah kau tahu tentang byeoksabu?” ucap Sutradara. Gi Bbeum terlihat binggung.
“Aku bodoh untuk bertanya. Jadi Kau tidak tahu tentang jimat byeoksabu?” kata Sutradara mengeluarkan kertas kuning dari dalam celananya.
“Ini adalah jimat byeoksabu. Kau bisa Bakar ini dengan api. Jika Kamu menaruh abu di air dan meminumnya, maka "tulang" akan turun dalam waktu singkat.” Ucap Sutradara. Gi Bbeum hanya bisa tertawa.
“Apa Kau mengharapkan Aku untuk percaya itu? Apakah kau pikir aku idiot?” kata Gi Bbeum
“Hei, lihatlah di internet, "jimat byeoksabu."” Kata sutradara. Gi Bbeum pun akan mencarinya dan ternyata memang benar.
“Aku sudah bilang! Ia bahkan memiliki makna perdukunan di baliknya. Kua masih ingat, Insiden itu dengan Min Hyung Joon tiga tahun yang lalu sekarang, kan? Saat itulah periode tiga tahun kemalanganmu dimulai. Orang masih berpikir kau membunuh Min Hyung Joon, dan ...” kata sutradara.
Gi Bbeum berteriak agar tak membahasnya, Sutradara pikir kalau hanya  mengatakan, yang dipikirkan orang Dan karena kejadian sial itu Gi Beum ada didepanya sekarang.
“Siklus tiga tahun pertama adalah penting tetapi siklus tiga tahun ketiga bahkan lebih penting. Jadi Bakar ini dan minumlah.” Ucap Sutradara menyakinkan.
“Bagaimana Aku bisa membakar ini dan meminumnya?” kata Gi Bbeum tak yakin
“Aku membakar ini dan meminumnya juga... Begitulah cara Aku melewati siklus tiga tahun burukku sendiri. Aku mendapat seorang putra dan memenangkan tempat ketiga dalam lotere. Dan itulah cara Aku mendirikan perusahaan” kata Sutradara menyakinkan.
Gi Bbeum mulai yakin, Sutradara menyuruh Gi Bbeym untuk mulai Bakar sekali saja dan minum, maka hilangkan tulang itu dari tenggoroka dan singkirkan nasib buruknya lalu berputar-putar sambil berteriak-teriak. Gi Bbeum pun merasa yakin. 


Sutradara memberikan kertas menyuruh Gi Bbeum agar memBakar dan kemudian diminum, lalu kibaskan tangan untuk menyingkirkan nasib buruk , lalu Goyangkan tangan dan kepalanya juga, setelah itu meninggalkan Gi Bbeum sendiri dengan alasan kalau perlu mengambil beberapa foto lautan
“Jimat byeoksabu? Aku akan melakukan ini 100 kali lipat jika Aku bisa membersihkan namaku dengan melakukan ini 3 tahun yang lalu.” Kata Gi Bbeum
“Halo, pemirsa... Di sini kita punya nona Joo Gi Bbeum yang sangat dibenci di seluruh Korea. Dia berusaha memutus siklus tiga tahun kesialannya.” Kata Sutradara mulai mengambil gambar dari kejauhan.
Sutradara melihat Gi Bbeum yang mulai membakarnya, lalu menginjak abunya setelah itu memasukan ke dalam botol air minum. Gi Beum mengocok minumanya, lalu mulai meminumnya dan memutar-mutar badanya seperti orang gila.
“Aku tidak percaya dia minum itu. Hah? Apa yang dia lakukan sekarang? Kurasa dia secara resmi mulai kehilangan cengkeramannya pada kewarasannya. “ ucap Sutradara keluar dari persembunyianya.
“Tariannya sungguh luar biasa.” Kata Sutradara dengan tawa bahagia. Gi Bbeum berteriak kaget karena Sutradara merekamnya.
“Ini lebih lucu dari apa yang Kamu lakukan di perahu! Hei, kita harus membuat ini menjadi miniseri!” kata Sutrdara. 

Gi Bbeum mengemudikan mobilnya memastikan kalau Sutradara benar-benar menghapusnya, Sutradara mengaku sudah melakukan dan meminta agar percaya. Gi Bbeum ingin melihat dalam kamera.
“Hei...kau akan menyebabkan kecelakaan!” ucap Sutradara menyelamatkan kemaranya. Gi Bbeum tahu kalau Sutradara kalau itu berbohong!
“Ugh, kenapa perutku sakit sekali?” ucap Gi Bbeum memegang perutnya. S
Ada apa denganmu kali ini? Jangan berani muntah di mobil ini. Apa Mungkin karena roti yang sudah melewati tanggal kedaluwarsanya?” kata Sutradara. Gi Bbeum berteriak marah.
“Maksudku jimatnya.” Ucap Sutradara. Gi Bbeum memberikan pukulan. Sutradara menyuruh Gi Bbeum yang Hanya mengemudi dengan benar. 

Akhirnya Gi Bbeum pergi ke dokter, dengan hasil CT Scan ada tulang ikan panjang dileher. Dokter kaget melihat tulang ikan yang sangat besar bertanya apa yang dimakan.  Gi Bbeum mengaku kalau itu Seekor ikan. SI Dokter tak percaya kalau Gi Bbeum memakannya utuh.
“Pastikan Kau mengeluarkan semua tulangnya di lain waktu. Kau akan baik-baik saja setelah Kamu mendapatkan suntikan dan sedikit. obat penenang  tenang sedikit.” Kata Dokter. Gi Bbeum menganguk mengerti dan mengucapkan terimakasih.
“Bukankah dia Joo Gi Bbeum?” ucap perawat. Gi Bbeum langsung menutupi wajahnya lalu bergegas pergi. 

Manager mengeluh kalau hanya mengambil satu foto saja tak aman membunuh Ma Sung dan heran bosnya itu bisa sangat takut. Ma Sung bertanya apa yang lebih menakutkan apakah itu mengambil foto atau istrinya. Manager menjawab kalau itu istrinya.
“Maka apakah Kau lebih takut pada penjahat dengan pisau atau seseorang dengan kamera?” tanya Ma Sung. Manager menjawab kalau takut dengan penjahat.
“Itu Sama.... Bagiku, istrimu dan seorang penjahat kasar yang memegang pisau jauh lebih tidak menakutkan daripada mengambil foto. Jadi Kau mengerti sekarang, kan?” ucap  Ma Sung.
Pegawai memberitahu kalau Tim foto sudah datang. Ma Sung pikir  akan berbicara dengan sendiri.

Sutrdara hanya memegang kamera tapi Gi Bbeum membawa semua barang dan mengeluh karena terus batu padahal sudah mengeluarkan durinya.  Gi Bbeum mengaku kalau kalau masih sangat sakit dan itu sangat menyengat. Sutradara mengeluh kalau Ruang gawat darurat sangat mahal, tapi sangat tidak berharga.
“Kau Pulanglah dan minum air asin... Itu akan membuat tulangnya turun dan itu tidak membutuhkan biaya. .. Aku tidak akan percaya padamu lagi.” Kata sutradara terus mengomel.
“Hei, Aku harus menggunakan kamar mandi. Jadi Pegang ini untukku.” Kata Sutradara memberikan kameranya.
“Aku perlu memeriksa kamera... Bagaimana Aku menggunakan ini?” kata Gi Bbeum mencoba mencari tombol untuk menyalakan.

Tapi yang terjadi malah menekan tombol rekam dan lampu bagian depan menyala. Gi Bbeum berhasil melihat hasil rekaman dengan kesal karena sutradara lalu berusaha agar bisa menghapusnya.
Saat itu Ma Sung keluar melihat lampu yang menyala, dengan kesal akhirnya berjalan mendekat dan berteriak marah. Gi Bbeum kaget melihat Ma Sung yang akhirnya bertemu setelah tiga tahun.
Bersambung ke episode 2

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Kayaknya bagus kakak dramanya...
    Lanjut ya... Semangat .. ❤️❤️

    BalasHapus