PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Di
ruangan, Kang Hwa mencoba mengambil cincinya tapi dari kolong meja padahal dari
depan meja bisa mengambilnya. Geun Sang masuk heran melihat apa yang dilakukan
temanya lalu mengambil cincin dari arah depan.
“Apa Kau
benar-benar sakit? Tapi Apa ini?” ucap Geun Sang mengambil cincin
“Berikan
kepadaku.” kata Kang Hwa lalu menaruhnya kembali ke dalam kotak cincin. Geun
Sang ingin tahu apa itu maksudnya.
“Apa ini?
Kenapa berjuang mengambilnya?” tanya Geun Sang. Kang Hwa menjawab Tidak
penting. Geun Sang pun ingin tahu apa yang terjadi dengan temanya.
“Kemarin,
aku melihat orang yang mirip Yu-ri.” Akui Kang Hwa. Geun Sang mengerti Jadi,
itu sebabnya Kang Hwa membahas doppelgänger.
“Lupakan
saja... Semua orang boleh membahasnya. Memangnya terlarang? Ini bukan Cincin
Sauron.” Kata Kang Hwa
“ Kau
yang enggan membahasnya. Kau bersikap seolah-olah lupa. Kenapa tiba-tiba?” ucap
Geun Sang
“Mirip
sekali. Mereka sangat mirip. Seolah-olah Yu-ri hidup kembali. Aku sudah
membahasnya. Puas? Jadi Cepat pergi... Cepat pergi dari sini, posting saja OODT
itu. Urus saja pengikutmu... Posting saja foto, pesan, atau apa pun.” Ucap Kang
Hwa mendorong Geun Sang keluar.
Geun Sang
hanya bisa mengeluh melihat sikap temanya didepan ruangan.
Yu Ri
datang ke rumah sakit didepan receptionist memberikan ID Card Dokter Jo
Gang-hwa ahli bedah toraks. Pegawai ingin tahu siapa nama yang
memberikanya. Yu Ri bingung akan menyebutkan
namanya lalu mengaku menemukannya
tergeletak di jalan dan tidak mengenalnya.
“Kang-hwa
membuatku gelisah. Kenapa dia harus bilang seperti hidup kembali?” ucap Geun
Sang menuruni tangga lalu matanya melihat Yu Ri berdiri didepan meja
receptionist.
Geun Sang
mencoba mengedipkan matanya lalu seperti baru tersadar kalau hanya banyanganya
saja. Ia pun berteriak kaget dan semu orang sampai menatapnya, lalu meminta
maaf karena merasa terkejut lalu berjalan pergi dan merasa harus minum obat.
Yu Ri
ternyata bersembunyi agar tak terlihat Geun Sang , lalu bergegas pergi karena
bisa Gawat kalau sampai ketahuan pengadu itu. Saat akan keluar melihat Tuan Jang,
Nyonya Seo dan juga Young Sim. Ia
mengingat yang dikatakan Mi Dong “Jangan sampai ketahuan arwah lain.”
Akhirnya
Yu Ri mencoba menghindar berpura-pura tak melihat. Mereka pun merobos mengejar
Yu Ri. Nyonya Seo heran melihat Yu Ri seperti yang dilihatnya tapi bukan arwah.
Yu Ri
berpura-pura tak melihat dan merasa sangat panas. Young Sim pun ingin tahu
siapa sebenarnya Yu Ri itu. Yu Ri terus mencoba tak terjadi sesuatu, Tuan Jang
mengeluh kalau Yu Ri itu mengenalnya. Yu Ri pun memilih untuk kabur. Nyonya Seo
bingung Yu Ri mau kemana.
“Ibu, dia
bisa melihat kita!” teriak Young Sim. Ketiganya pun akhirnya mengejar Yu Ri. Yu
Ri mencoba menghindari ketiganya.
Di tempat
abu, Kang Bin melihat foto kelurga Jang
lalu berkomentar kalau mereka mati sekeluarga jadi ingin tahu Kenapa tidak
naik. Hye Jin melihat kalau yang dimaksud Keluarga Pil-seung, lalu menunjuk
foto laki-laki di tempat abu.
“Itu
karena anak laki-lakinya.” Ucap Hye Jin menunjuk foto pria yang memakai
seragam.
***
Flash Back
Keluarg
Jang mengikuti seorang pria yang masuk ke lift untuk naik ke kamar hotel. Young
Sim pun mengajak orang tuanya agar ikut denganya juga. Sang pria terlihat
sangat mesra dengan pasangaynya.
“Ya, mereka mati meninggalkan anak
laki-laki yang saat itu berusia sembilan tahun. Mereka janji akan naik saat dia
sudah dewasa Tapi, mereka masih menganggapnya anak kecil.”
Didepan
kamar, Tuan Jang menahan Hye Jin yang akan masuk ke kamar. Nyonya Seo pikir
anak laki-lakinya itu masih anak-anak. Tuan Jang yakin kalau anaknya ada Rapat
dan Pasti urusan kerja. Youn Sim tak percaya kalau di dalam kamar hotel.
“Mungkin
saja jika rapat penting... Bisa saja dilakukan di sini.. Ayah akan coba masuk.”
Ucap Tuan Jang masuk ke kamar lalu keluar terlihat kaget dan tak percaya.
“Ternyata
anak laki-lakinya bukan anak kecil lagi.”
Nyonya
Seo memastikan kalau anaknya sedang Rapat. Tuan Jang membenarkan dengan wajah
malu-malu
“Kau harus berhati-hati dengan
keluarga itu. Sekali digigit, tidak akan dilepas.”
Sementara
Yu Ri mencoba kabur dari kejaran keluarga Jang, Semua oran bingung melihat Yu
Ri yang lari padahal tak ada yang mengejar. Akhirnya Tuan Jang dan keluarga
terus mengejar Yu Ri. Yu Ri hanya bisa mengeluh kalau bertemu dengan Keluarga
Jung.
“Bagaimana
bisa dia berubah menjadi manusia? Kenapa dia cepat sekali? Dia tidak mungkin
lebih cepat dari arwah.” Ucap Tuan Jung
“Dia
terlalu cepat. Bukan main.” Kata Nyonya Seo kelelahan. Mereka pun berpecar
mengejar Tuan Jung dkk.
“Apa kau
lihat dia?” tanya Tuan Jung bertemu dipertigaan. Semua bertemu bertemu mengaku
tak melihatnya. Mereka pun terus mencari Yu Ri yang sudah menjadi manusia. Sementara
Yu Ri yang sudah menjauh merasa kalau ini ungguh melelahkan.
Di ruang
rapat, Junior Kang Kwa memberikan kartu kalau Ada yang menemukan aksesnya dan
berkomentar kalau ternyata masih ada orang baik. Kang Hwa pun bisa mengucap
syukur lalu heran karena tempat kartunya terbalik.
Ia pun
membaliknya dan heran ada gambar dengan spidol pada wajahnay, lalu hanya bisa
terdiam melihat gambarnya dengan bertuliskan [BODOH]
Flash Back
Yu Ri
yang menemukan ID Card Kang Hwa langsung mengambarnya, wajahnya bahagia. Ia
mencoba menghapusnya, tapi ternyata Tak
bisa dihapus lalu melihat ternyata spidol permanen. Ia pun panik akhirnya
membalikan kartu agar tak terlihat gambarnya.
***
Kang Hwa
hanya bisa terdia melihat gambar diatas ID cardnya. Junirnya lalu membahas
Pasien kamar 201, kalau datang untuk Kang Hwa operasi bakan sengaja datang
karena Kang Hwa. Kang Hwa tak mendengarnya lalu tersadar bertanya siapa yang
dimaksud.
“Tapi Siapa
yang membawa ini?” ucap Kang Hwa. Juniornya mengaku tak tahu. Saat itu
seseorang membuka pintu.
“Dokter
Jo, kau harus bergegas.”ucap Seorang
perawat membuka puntu dengan wajah panik.
Didepan
ruangan, seorang perawat memberitahu kalau Dokter Jo harus bergegas. Perawat
memberitahu kalau Kang Hwa tidak akan melakukanny dan Hanya terima rawat jalan.
Perawat memberitahu Jika dibiarkan bisa meninggal.
“Ada apa?”
tanya Kang Hwa akhirnya datang. Si perawat memberitahu kalau ada Pasien IGD
gagal jantung.
“Dokter
lain sedang ada operasi.” Kata perawat. Kang Hwa menyuruh agar menanyakan
dokter mana yang cepat selesai.
“Sudah.
Paling cepat selesai lima jam lagi.” Ucap Perawat. Kang Hwa menyuruh agar Rujuk
ke tempat lain.
“Itu
Terlalu berisiko. Hanya kau yang bisa menolongnya.” Ucap Perawat. Kang Hwa
menegaskan kalau Tidak bisa.
“Dokter
Cho, dia bisa meninggal.” Kata perawat. Kang Hwa terdiam seperti mengingat
sesuatu.
Flash Back
Kang Hwa
berteriak marah pada Dokter Jang kalau Dia bisa meninggal jika dibiarkan.
Dokter Jang menegaskan kalau tak bisa melakukanya dan menyuruh agar merujuk ke
tempat lain. Kang Hwa mengaku bisa melakukannya.
“Kenapa
tidak boleh? Aku bisa menolongnya, Dokter.” Ucap Kang Hwa. Perawat menyadarkan
Kang Hwa yang hanya terdiam.
Di dalam
ruangan, Geun Sang mendengar percakapan Dua perawat yang membahas Kang Hwa itu belum pernah melakukan operasi, bahkan Tidak
sekali pun. Salah satu perawat memikirkan kalau terjadi masalah. Perawat yang
lain yakin kalau tak akan terjadi.
“Apa? Ada
apa ini? Siapa? Apa yang terjadi? Kalian membahas apa?” tanya Geun Sang
“Aku
dengar Dokter Jo akan masuk ruang operasi.” Ucap Perawat. Geun Sang pikir Jangan
berbohong.
“Sungguh.
Ini operasi pertamanya dalam empat tahun. Semuanya penasaran.” ucap Perawat.
Geun Sang tak percaya mendengarnya.
Di ruang
operasi, Kang Hwa sudah memakai baju yang lengkap dengan kacamatanya. Perawat
memberitahu kalau Dada sudah dibelah jadi bisa langsung mulai. Kang Hwa hanya
diam saja seperti masih ragu, perawat memanggil Kang Hwa yang hanya diam saja. Kang
Hwa pun masuk.
“Pendarahannya
banyak, Tekanan darah terkendali.” Ucap Perawat. Kang Hwa mengerti.
Ia
menatap pasien lalu mengingat kembali saat Yu Ri terbaring dan memanggilnya lalu
meminta agar cepat bangun. Ia berteriak histeris memanggil Cha Yu-ri. Kang Hwa
terdiam melihat seluruh perawat terlihat gugup.
Kang Hwa
masih histeris melihat Yu Ri yang terbujur kaku. Geun Sang kaget melihat Kang
Hwa lalu menariknya agar mereka bisa pulang.
Tapi Kang Hwa tak mau melepaskan Yu Ri. Geun Sang pun meminta Kang Hwa
agar mengendalikan dirinya.
Kang Hwa
terdiam melihat pasien yang ada didepanya lalu menatap kebelakang, teringat
kembali di sudut ruangan menangisi Yu Ri tak tahu yang akan dilakukan.
Di cafe,
Para ibu-ibu berkumpul. Seorang ibu tambun mengaku mereka hanya khawatir jadi
meminta Min Jung Jangan tersinggung. Ia mengaku Setelah mendengar beberapa cerita
merkea merasa ada yang aneh dan masalah terjebak di kulkas juga.
“Kata anakku
dia sering melihat Seo-woo berbicara sendiri. Saat bermain rumah-rumahan pun,
Chi-in ingin menjadi ayah, Seo-woo bilang, "Dia ayahnya" sambil
menunjuk ke udara.” Cerita si wanita tambun. Temanya pun merasakan hal yang
sama.
“Kami
hanya khawatir karena kami juga seorang ibu. Kami tak bisa tutup mata dan membiarkannya.
Jika dibandingkan dengan anak-anak lain, Seo-woo yang paling tertinggal. Ini Sangat
mengkhawatirkan.”ungkap si ibu tambun.
“Keponakanku
juga sedang ikut terapi... Bisa kau coba, biar kukenalkan.” Kata si ibu
sampingnya. Keduanya pun menyetujuinya. Min Jung santai meminum tehnya.
“Apakah
anak-anak kalian didaftarkan ke TK berbahasa inggris?” tanya Min Jung, mereka
membenarkan.
“Kenapa? Apa
Kau ada kenalan?” tanya Si ibu, temannya pikir karena mereka sudah membahasnya, maka harus saling bertukar
informasi.
“Apa
kalian tak punya kesibukan? Kenapa sempat memikirkan keluarga lain? Aku akan merawat
Seo-woo dengan caraku. Bisakah kalian berhenti ikut campur?” ucap Min Jung
sinis lalu berjalan pergi.
“Apa yang
dia katakan? Dia akan merawat dengan caranya? Apakah dia tak mencemaskan kondisi
anaknya sama sekali?” ucap Si ibu tambun sinis.
“Aku yakin
dia sudah tahu semuanya” kata ibu yang ada disebelahnya. Ibu tambun merasa
kalau dugaan mereka sama.
“Kurasa wanita
itu hanya mengincar uang ayahnya Seo-woo. Dokter sukses di rumah sakit
bergengsi. Bukankah masuk akal?” ucap si wanita. Ibu tambun pikir juga seperti
itu.
“Tapi,
dia keren.” Komentar ibu lainya. Keduanya mengeluh kalau Min Jun dianggap
keren.
"Bisakah
kalian berhenti ikut campur?" kata si ibu. Keduanya terlihat makin kesal. Tapi
ternyata si ibu hanya mengikuti cara bicara Min Jung.
“Apa Tidak
mirip?” kata ibu, Keduanya mengeluh kalau tidak mirip dengan wajah kesal.
Min Jung
mengangakat telp dari seseorang lalu meminta maaf karenaada urusan tadi dan segera
ke sana. Ia lalu menelp ke “PENGASUH PENJEMPUT” lalu memberitahu kalau ibunya
Seo-woo yang menelp dan meminta agar menjemput anaknya hari ini.
Yu Ri
datan ke tempat Seo Woo biasa bermain, lau melihat anaknya bermain sendiri.
Wajahnya tersenyum melihat Seo Woo yang sangat cantik sekali dan merasa terlihat
sudah membai karena sudah bisa berlari.
Ia lalu
tersadar kalau melihat Seo Woo ternyata bermain dengan hantu anak kecil dan itu
adalah hantu yang membuat Seo Woo terkurung dalam kulkas.
Seo Woo
yang menganggap hantu temanya terus mengejarnya, sampai akhirnya keluar dari
ruangan bermain. Seo Woo panik mencari Seo Woo di disetiap ruangan. Seo Woo
bermain dengan hantu di ruangan lainnya.
Yu Ri
memanggil Seo Woo saat keluar dan bisa memeluknya, lalu terdiam karena bisa
memeluk anaknya. Ia mengingat saat masih menjadi hantu, menyapa Seo Woo tapi
tak bisa memeluknya dan hanya memegang tangan Mi Jung.
Yu Ri pun
hanya bisa menangis bisa memeluk anaknya, Seo Woo akan melepaskanya tapi Yu Ri
terus memeluknya dengan erat, sampai akhirnya guru pun datang melihat Seo Woo
ternyata ada diruangan lain. Yu Ri kaget dan langsung menghapus air matanya.
“Kau
siapa? Apakah kau pengasuhnya?” ucap guru. Yu Ri bingung tapi Seo Woo sudah
mengandeng tangannya dengan erat.
“Seo-woo,
Bibi sudah datang. Ibumu bilang, hari ini, kau pulang dengan Bibi... Kau bisa
membawanya pulang.” Ucap guru. Yu Ri makin binggung lal menatap Seo Woo,
seperti mempercayainya.
Di depan
ruang prakter, Dokter Jang sangat marah pada Kang Hwa yang masih menganggap dirinay
dokter tapi membiarkan pasien kritis seperti itu, lalu menyuruh agar membuang
lisensi kedokterannya sambil mengumpat marah. Kang Hwa hanya bisa tertunduk diam.
“Apa Kau
mulai meremehkanku? Apa Kau sengaja mempermalukanku? Jika aku tak lebih cepat, pasien
itu sudah mati. Kau hampir membunuhnya!” teriak Dokter Jang.
“Dokter
Jang, mohon tenang. Kita perlu bicara.” Ucap Geun Sang datang. Dokter Jang
mengeluh kalau tak mungkin bisa tenang
“Maafkan
aku. Ikut denganku sebentar.” Kata Geun Sang mengajak Dokter Jang pergi.
sementara Kang Hwa masih menatap ID Card dengan gambar BODOH
Di
ruangan, Dokter Jang kaget kalau Kang
Hwa itu Fobia ruang sempit Geun Sang memberitahu kalau ini bukan ketakutan biasa tapi Ini muncul di
beberapa tempat spesifik. Dokter Jang memastikan kalau maksudnya Tempat itu ruang
operasi. Geun Sang membenarkan.
“Apa Seorang
dokter bedah toraks punya fobia ruang operasi?” kata Dokter Jang masih tak
percaya. Geun Sang membenarkan.
“Aku tak
percaya. Kenapa baru sekarang? Selama empat tahun, kau selalu mengarang alasan!
Jika tahu dari awal, kita bisa mengatasinya!” teriak Dokter Jang marah
“Dokter
Jang, dia tidak mau menjalani pengobatan.” Ungkap Geun San. Dokter Jang makin
kaget mendengarnya.
Kang Hwa
berjalan di lorong rumah sakit, lalu melihat pasien keluar dari ruang operasi.
Ia langsung memalingkan wajahnya seperti ketakutan , lalu menatap pintu ruang
operasi dari kejauhan.
“Aku sudah
melakukan banyak hal, tapi dia tidak mau melakukan pengobatan.” Ucap Geun Sang
“Kenapa
bisa begitu?” tanya Dokter Jang. Geun Sang mengaku juga tidak tahu.
“Aku pikir
dia sudah melupakannya. Tapi Sepertinya tidak.” Ungkap Geun Sang.
Di dalam
mobil, Kang Hwa mencoba mendengarkan
lagu "I AM HAPPY" OLEH YOON HANG-GI seperti mencoba menghibur
dirinya kalau sangat bahagia dengan memendam rasa sedihnya.
Kang Hwa
pergi ke RUMAH DUKA lalu berdiri didepan tempat
CHA YU-RI. Ia melihat gambar foto bersama Yu Ri yang digambar dengan
bentuk yang sama dengan bertuliskan “BODOH”
Flash Back
Yu Ri
mengambar dan menuliskan BODOH Kang Hwa heran apa yang dilakukan Yu Ri pada
fotonya. Ia pun mengeuh kalau Yu Ri Kekanak-kanakan padahal akan menjadi ibu.
“Aku akan
cerita ke Yeol-mu setelah lahir.” Kata Yu Ri marah. Kang Hwa pikir sudah bilang
dari kemarin lalu meminta maaf.
“Aku janji
besok membelikanmu stroberi. Aku akan membeli semua stroberi yang ada di
toserba untukmu.” Kata Kang Hwa
“Lupakan
saja!” ucap Yu Ri tak peduli. Kang Hwa berjanji akan membeli semua stroberi yang
ada di dunia ini.
“Ini
kiamat bagi stroberi! Ayolah. Maafkan aku.” Ucap Kang Hwa mencium dan mengelus
perut Yu Ri
“Yeol-mu
benar-benar ingin stroberi.” Keluh Yu Ri . Kang Hwa pun berjanji Yeol-mu agar
menunggu sampai besok.
Saat itu
Min Jung menelp, Kang Hwa tak mengangkatnya tetap melihat ID Card dengan gambar
yang sama dan bertuliskan BODOH.
Yu Ri
mengajak Seo Woo berjalan bersama lalu berjongkok menatap anaknya merasa kalau
sangat Manis sekali dan sangat cantik. Ia lalu bertanya apakah Seo Woo
mengenalnya. Seo Woo mengaku mengetahuinya.
Yu Ri tak percaya mendengarnya.
“Siapa
aku?” tanya Yu Ri. Seo Woo dengan polos menjawab Tidak tahu. Yu Ri piki tak
masalah untuk anaknya.
“Ayo,
pulang ke rumah.” Ucap Yu Ri. Seo Woo menahanya. Yu R bertanya ada apa dan
mengajaknya untuk pulang.
“Kau
ingin main di sana?” tanya Yu Ri melihat Seo Woo yang menatap ke arah taman
bermain.
Kang Hwa
berjalan keluar rumah duka, mengangkat telp Min Jung kalau Lima menit lagi akan
pulang. Min Jung panik memanggil suaminya dengan wajah panik. Kang Hwa bertanya
Kenapa dan Apa yang terjadi. Min Jung
sudah ada di tempat penitipan anak.
“Seo-woo...
Seo-woo menghilang.” Kata Min Jung. Kang Hwa kaget mendengarnya lalu berteriak
memanggil dan mencari Seo-woo.
Sementara
di restoran, Hyun Jung heran Geun Sang yang membahas Yu-ri. Geun Sang
menceritakan kalau Kang Hwa itu melihat orang yang mirip Yu-ri jadi pikir dia
sudah melupakannya.
“Walau
sudah melupakan, pasti akan teringat saat melihat yang serupa. Jika aku melihat
orang yang mirip Yu-ri di jalan, pasti akan teringat.” Kata Hyun Jung
“Yu-ri
seperti hidup kembali katanya. Apa yang harus kita lakukan?” kata Geun Sang
“Seperti
hidup kembali? Aku berharap itu terjadi.” Kata Hyun Jung. Geun Sang mengeluh
agar Jangan bilang begitu.
“Bagaimana
kalau benar-benar terjadi?” ucap Geun Sang. Hyun Jung pikir Walau tak masuk
akal menurutnya kenapa menanggapinya seolah-olah itu buruk
“Tentu
saja. Coba kau pikir. Dalam kondisi sekarang? Itu bencana bagi Min-Jung.” Kata Geun
Sang
“Bukan
bencana, tapi keajaiban! Orang mati bisa hidup kembali.” ucap Hyun Jung
Sementara
di taman bermain, Seo Woo naik ke ayunan. Yu Ri bertany apakah menyenangkan.
Seo Woo hanya tersnyum, Yu Ri memuji anaknya sangat pintar bermain ayunan lalu
melihat ayunan yang melayang Tinggi sekali.
“Mau
kudorong lebih kuat?” tanya Yu Ri lalu mendorong dari belakang. Seo Woo sudah
siap. Yu Ri menyuruh Seo Woo agar berpegangan.
Seo Woo
terlihat senang saat Yu Ri mendorongnya, tapi Yu Ri seperti terlalu tinggi. Seo
Woo terjatuh dan langsung menangis. Yu Ri panik menghampiri Seo Woo dan
langsung melihat tanganya yang terluka lalu menangis sambil meminta maaf.
“Seo-woo,
maafkan Ibu.” Ucap Yu Ri menangis sambil mengingat saat tertabrak memegang
perutnya agar bisa menyelamatkan bayinya.
“Jangan
menangis... Maafkan Ibu.” Kata Yu Ri menenangkan anaknya saat itu Kang Hwa
berlari mencari Seo Woo lalu terdiam.
Ia
melihat sosok Yu Ri yang sedang memeluk anaknya, Yu Ri yang masih menangis
tersadar kalau Kang Hwa yang menatapnya dengan wajah kaget.
“Kang-hwa
sudah melewati masa yang sangat sulit. Kasihan jika dia harus menderita
kembali.” ucap Geun Sang
“Justru
yang paling kasihan adalah Yu-ri. Setelah sepuluh bulan mengandung, dia meninggal
sebelum melihat anaknya. Jika bisa, apa pun caranya dia harus hidup kembali”
kata Hyun Jung.
EPILOG
Kang Hwa berjalan
di tengah salju yang turun setelah mengantar anaknya, lalu berjongkok seperti
mencoba untuk tetap tegar menjalani hidup, tap akhirnya menangis saat tak ada
anaknya. Saat itu Yu Ri datang memeluk Kang Hwa.
“Maaf... Maafkan
aku...” ucap Yu Ri, saat itu Kang Hwa seperti mencoba untuk tetap tegar
menjalani hidup tanpa Yu Ri.
Kang Hwa
berhenti ditempat yang sama setelah mengantar Seo Woo, Yu Ri mengelus rambut
Kang Hwa walaupun tak bisa menyentuhnya. Tapi beberapa hari kemudian, Kang Hwa
seperti tak sedih lagi ada Min Jung yang merawat Seo Woo.
Di tempat
yang sama Yu Ri menunggu untuk mengelus Kang Hwa, tapi Kang Hwa terlihat
bahagia dengan Seo Woo dan juga Min Jung menembus badanya begitu saja. Yu Ri
pun hanya bisa menatap sedih seperti dilupakan.
Bersambung
ke episode 3
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar