PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Se Joon
akhirnya keluar dari ruangan bersama dengan yang lainya, lalu berkomentar Se Ri
baik-baik saja karean betapa sinisnya dia. Saat itu Nyonya Han datang karena
mendengar Se-ri sudah siuman. Se Joon membenarkan kalau Se Ri menyuruh mereka pergi.
“Dia
mencari seseorang.” Kata Se Joon. Nyonya Han hanya bisa diam saja.
Jung Hyuk
ada diluar ruangan menerima telp dari seserorang. Suara Se RI terdengar “Apa
ini? Kau adalah pengawalku. Bagaimana bisa kau pergi tanpa izinku? Kau yang
bilang agar aku berada di dekatmu. Kau bilang selama aku ada di dekatmu, aku
akan aman.”
“Kembalilah
sekarang. Aku merindukanmu.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk dengan air mata haru
mengatakan akan datang.
“Aku ke
sana sekarang.” Ucap Jung Hyu dan langsung berlari menuju rumah sakit.
Sek Hong
sedang berbicara dengan receptionist, saat itu Jung Hyuk berlari dan langsung
masuk ruang rawat. Keduanya saling menatap haru, Jung Hyuk tak bisa menahan
tangisnya begitu juga Se Ri.
“Kenapa
kau langsung memasuki tempat berbahaya? Apa Kau tak takut? Kau bisa benar-benar
mati. Bagaimana kalau kau mati sungguhan? Lalu aku harus hidup seperti apa?”
ucap Jung Hyuk marah
“Jangan
konyol. Kau membuatnya seolah-olah aku yang melakukan itu. Kau juga sama saja.
Kau hampir mati demi diriku.” Kata Se Ri
“Kali ini
berbeda.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pikir Ini tak jauh berbeda.
“Kau
bilang aku pengawalmu... Kau bilang aku harus melindungimu.” Ucap Jung Hyuk
terlihat masih kesal dan ketakutan.
“ Apa
ini?Sangat sulit bagiku untuk siuman. Dan kau terus mengatakan omong kosong.
Apa Kau akan terus marah kepadaku?”keluh Se Ri.
Akhirnya
Jung Hyuk memeluk Se Ri, lalu mengungkapkan “Aku mencintaimu.” Keduanya
sama-sama menangis. Jung Hyuk mengaku sungguh takut tak bisa mengatakannya
perasaanya pada Se Ri. Se Ri juga mengaku merasa takut.
“Aku
bermimpi panjang, tapi aku... tak bisa menemukanmu di sana. Aku begitu ingin
terbangun dari mimpi itu.” Kata Se Ri. Jung Hyuk mentap Se Ri lalu keduanya
kembali berpelukan.
Saat itu
Tuan Pyo dkk datang dan langsung menutup pintu kembali. Semua bingung bertanya
ada apa. Ju Meok melihat dari jendela keduanya sedang berpelukan. Saat itu Se
Ri meliha semua datang dan menyuruh
masuk dengan tanganya.
“Se-ri,
aku mengkhawatirkanmu.” Ucap Ju Meok ingin memeluk Se Ri. Tapi Jung Hyuk
langsung menahanya.
“Dia belum
bisa memelukmu seperti itu. Jadi Berjabat tangan saja.” Kata Se Ri. Ju Meok
mengerti.
“Tapi,
aku tadi melihatmu memeluknya. Memangnya itu sepotong kayu?” sindir Tentara Pyo
ingin mendekat. Jung Hyuk menahan Tentara Pyo agar tak memeluk Se Ri.
“Baiklah...
Syukurlah kau siuman.” kata Tuan Pyo menjabat tangan Se Ri.
“Apa Kau
sudah baik-baik saja?” tanya Eun Dong. Se Ri menjawab Belum.
“Jangan
begini. Kau harus berbaring. Semuanya, tunggu di luar.” Ucap Jun Hyk khawatir.
Se Ri merasa tak masalah.
“Omong-omong,
kenapa kalian bisa kemari? Aku tak menghubungi kalian.” Kata Jung Hyuk heran.
Semua
mengarahkan tatapan pada Tuan Jung. Tuan Jung menjauh lalu meminta maaf dan mengambil
alat penyadap dibawa kasur Se Ri, Se Ri melonggo melihatnya. Tuan Jung
memberitahu Se-ri sedang tak sadarkan diri Dan Jung Hyuk tak bisa masuk ke
ruang perawatannya.
“Aku
takut terjadi sesuatu kepadanya.” Ucap Tuan Jung.
Flash Back
Nyonya Han
berbicara dengan dokter, Dokter
memberitahu Ini ruang VIP dengan
keamanan tinggi jadi Akan ada petugas dan peralatan khusus di bangsal itu serta
Akan monitor dengan saksama. Nyonya Han pun mengucapkan Terima kasih.
Tuan Jung
menyamar jadi tukang bersih rumah sakit lalu masuk ke ruangan Se Ri yang sedang
dibersihkan. Ia lalu diam-diam menaruh alat penyadap dibawah tempat tidur untuk
mengawasi.
Tentara
Pyo mengeluh kalau Se Ri yang belum sadarkan diri padahal sudah tiga hari dan
berpikir kalau sesuatu yang buruk terjadi. Saat itu Tuan Jung memberitahu kalau
Se-ri, Operasinya sukses. Semua menatap heran pada Tuan Jung.
“Pelurunya
menembus paru-paru tanpa cedera luar. Dia hanya menderita pneumotoraks.” Ucap
Tuan Jung lalu memperlihatkan earphone dengan alat penyadapnya. Semu alangsung
memeluknya mengucapkan Terima kasih pada Man Bok.
Tentara
Pyo pun ikut mendengarkan dari alat penyadap kalau Se Ri makin membaik berkat
dokter yang cakap, dan peralatan operasi mutakhir. SertaIni semua berkat investasi berlimpah dari
Pimpinan Yoon.
“Tunggu...
Tampaknya, ayahnya Se-ri pimpinan rumah sakit ini.”kata Tuan Pyo tak percaya.
“Astaga,
menantu keduanya begitu keji... Berengsek. Anak keduanya juga bengis.” Kata Ju
Meok ikut mendengrnya. Mereka ingin tahu ada apa.
“Berikan
itu kepadaku.” kata Tuan Jung marah dan mereka mencoba agar mendengarkan lalu
Tuan Jung terlihat marah.
Di
tangga, Tuan Jung menceritakan yang didengarkanya kalau Pimpinan Yoon sedang
bicara "Apa yang kau lakukan? Yoon Se-hyeong, kau yakin ini bukan karena
ulahmu?" Lalu anak keduanya menjawab, "Kenapa Ayah tak percaya? Benarkah
aku putra Ayah?"
“Bajingan
tak tahu terima kasih... Hajar saja dia.” Ucap semua orang terlihat sangat
kesal.
Mereka
akhirnya makan sandwich bersama. Eun Dong tiba-tiba berdiri dan langsung
melonggo. Semua menatapnya. Eun Dong memberitahu kalau Se Ri sudah siuman.
Semua kaget dan langsung bergegas pergi.
“Jadi...
kau menyadap ruangan ini saat aku tak sadarkan diri?” ucap Se Ri tak percaya.
“Kurasa
kau harus dengar ini. Pastikan untuk mendengarkannya” kata Tuan Jung memberikan
alat perekam ditanganya.
Sementara
Seung Jung terlihat gugup dirumahnya, lalu mengingat yang dikatakan diatas
jembatan “Dan. Maafkan aku. Jangan menangis...” tapi Dan langsung berjalan
pergi sambil menangis. Seung Jung gelisah tak bisa bertemu dengan Dan.
Dan
sedang membaca buku membaca pesan dari Seung Jung “Aku akan menunggu di
jembatan sampai kau datang. Segeralah datang. Jika aku menunggu lama, aku bisa
tertangkap.” Dan akhirnya turun dari tempat tidur.
“Dasar
orang gila... Kenapa dia begini kepadaku? Ini sungguh konyol. Apa Dia sudah
gila? Dia sungguh menyebalkan.” Ucap Dan memilih jepitan rambut yang cocok lalu
tersadar kenapa harus berdandan.
Saat itu
Seung Jung terlihat sudah kedinginan menunggu diluar. Dan datang mengelu kalau
Seung Jung ada dijembatan diluar pada malam hari. Seung Jung heran Dan yang tak angkat
teleponnya. Dan pikir kalau Seung Jung sudah gila.
“Jangan
konyol di Pyongyang. Orang-orang dari Badan Keamanan mencarimu.” Kata Dan
“Aku
memang takut akan itu, tapi... Aku lebih mencemaskanmu. Ri Jung Hyuk. Kau
menangis saat dia pergi ke Yoon Se-ri. Aku membantunya ke sana. Jadi Anggap
saja aku Ri Jung Hyuk dan pukul aku. Itu akan membuatmu lega.” Kata Seung Jung
“Jika aku
berpikir kau Ri Jung Hyuk,maka aku tak bisa memukulmu. Wanita mana yang merasa
lega setelah memukul pria yang dia suka?” ucap Dan sinis
“Bagaimana
kalau... anggap saja ini aku? Jangan bersikap sok manis.” Kata Seung jung siap
untuk dipukul.
Dan
langsung memberikan pukulanya. Seung Jung menahan rasa sakitnya tak percaya
kalau Dan kuat sekali tapi menurutnya Itu justru membuat Dan itu lebih menarik,
terlihat sedikit mengoda. Dan mengeluh kalau Seung Jung itu bisa bersikap
serius sebentar
“Aku
serius.” Kata Seung Jung. Dan seperti tak percaya mendengarnya dan mengulang
kalau Seung Jung bilang dirinya itu menarik.
“Kau
sungguh bodoh, Dan. Apa Kau sungguh berpikir Ri Jung Hyuk pergi karena kau tak
menarik? Bukan seperti itu. Tapi, setelah dia pergi, aku mulai memikirkan
itukah penyebabnya.” Jelas Seung Jung
“Sudah
kubilang... Aku tak akan membohongimu lagi. Jadi, kau harus dengarkan aku
baik-baik. Pertama, kau cantik.” Ucap Seung Jung. Dan ingin tahu kelanjutanya.
“Kau
tampak menawan walau rambutmu terurai atau terikat. Bahkan saat terburu-buru
pergi tanpa berdandan, kau seperti bidadari. Kau juga begitu karismatik saat
menyelamatkanku. Kau keren sekali.” puji Seung Jung. Dan terus meminta
selanjutanya.
“Kau pemalu,
angkuh, tak bersahabat, tapi tak bisa kubenci. Sejujurnya, kau bahkan... tampak
manis. Kau membuatku penasaran pria yang kau pedulikan seperti apa. Aku bahkan
merasa cemburu. Dan kau membuatku ingin menjadi pria yang lebih baik.” Ungkap
Seung Jung
“Kau
sungguh luar biasa, sampai membuatku merasa begitu. Kau wanita yang hebat. Saat
kau menangis seperti ini, pikiranku langsung kosong. Aku tak bisa berpikir...
Itu membuatku gila.. Apa Mau kulanjutkan?” kata Seung Jung melihat Dan terlihat
kaca-kaca.
Dan
menjawab tidak dan langsung menarik Seung Jung untuk menciumanya. Seung Jung
kaget dan langsung menatap Dan lalu menciumnya kembali.
Se Ri
duduk diruang rawat sambi memutar rekaman yang diberikan Tuan Jung, terdengar
suara ibunya yang sedang berbicara.
“Se-ri...
Saat kau menghilang, ibu terus berdoa. Begitu kau pulang, awalnya ibu ingin
mengatakan apa yang ibu rasakan. Tapi, ibu membuang kesempatan lagi. Karena itukah
ibu dihukum saat ini?”
Flash Back
Nyonya
Han duduk memegang tangan anaknya sambil berkata Sejak bertemu dengan Se Ri
yaitu saat usianya kurang dari sebulan dan tak sesaat pun Se Ri tak menyayangi
ia selayaknya ibunya sendiri.
“Tapi,
ibu tak pernah menerima sayangmu kepadaku.
Dan... pada hari itu...” kata Nyonya Han.
Dan masih
kecil terbangun dari tidurnya lalu memanggil sang ibu, Nyonya Han lalu
mengemudikan mobilnya. Se Ri bertanya mereka akan pergi kemana. Nyonya Han
sudah bilang kalau akan melihat matahari terbit.
“Apa Hanya
Ibu dan aku tanpa kakak-kakakku?” tanya Se Ri terlihat penuh semangat. Nyonya
Han menatapnya dengan wajah sedih.
“Kau
begitu semangat saat pergi bersama ibu untuk kali pertama. Tapi, ibu
meninggalkanmu. Hingga kau pingsan< setelah menunggu lama, ibu tak kembali
ke sana.”
Se Ri
yang terlalu di pantai menunggu akhirnya jatuh pingsan. Lalu seorang ibu
melihat Se Ri langsung mencoba menyadarkannya.
Beberapa saat kemudian, Nyonya Han kembali dengan wajah panik memanggil
Se Ri.
“Pada
saat itu, ibu tak ingin hidup lagi. Sebab itu, ibu kembali ke sana. Saat ibu
sadar akan perbuatan ibu dan kembali, kau tak ada di sana.”
“Maafkan
ibu... Ibu minta maaf... Penyebab ibu mengalami kesulitan bukan karena dirimu, itu
salah ibu sendiri. Ibu rasanya ingin menyiksa diri sendiri dengan membencimu sementara
kau sangat menyayangi ibu.” Ucap Nyonya Han menangis memegang tangan anaknya.
Flash Back
Se Ri
yang masih remaja melihat Nyonya Han menangis sendirian dan langsung memeluknya
meminta agar Jangan menangis serta akan melindungi Ibunya.
“Bisakah
kau kembali seperti dahulu sekali lagi? Ibu akan meminta maaf. Ibu akan
berterima kasih. Tiap kau kembali, ibu selalu senang. Ibu ingin bilang begitu.”
Ucap Nyonya Han.
Se Ri
menangis mendengar perasaan ibunya. Jung Hyuk pu menunggu diluar.
Jung Hyuk
akhirnya masuk ke ruangan, bertanya apakah Se Ri selesai menangis. Se Ri mengangguk dan
mengaku hanya kesal karean Sekarang punya luka bekas operasi serta tak akan
bisa pakai bikini. Jung Hyuk pikir Berarti
Se Ri tak perlu memakai bikini.
“Tapi,
tak semudah itu. Bekas lukanya sebesar ini.” Ucap Se Ri memberitahu luka dua
centimeter.
“Maaf,
aku tak bisa sebut itu bekas luka... Seharusnya sebesar ini.” Kata Jung Hyuk
menunjuk ke bagian belakang bajunya.
“Itu luka
apa? Tebasan pedang? Mereka memberimu berapa jahitan?” tanya Se Ri panik. Jung
Hyuk menjawab Empat belas.
“Perampok
makam yang kutemui di pos perbatasan, mengayunkan pedangnya. Aku dijahit tanpa
bius.” Cerita Jung Hyuk
“Astaga.
Bahkan tanpa dibius? Pasti sangat menyakitkan. Kau luar biasa.” Ucap Se Ri tak
percaya
“Bukan
masalah besar... Kau sudah pernah lihat ini. Aku ditembak saat itu.” Ucap Jung
Hyuk membuka baju memperlihatkan luka tembakan.
“Benar.
Aku lihat itu... Apakah menyakitkan? Kini, aku paham karena mengalaminya. Luka
tembak memang serius.” Kata Se Ri
“Benar.
Ada satu lagi di punggungku. Punggungku tergores tiang besi saat sesi latihan
pertama.” Ucap Jung Hyuk kembali memperlihatkan. Se Ri tak percaya kalau besar
sekali.
“Ada satu
di atas kepalaku jika kau lihat baik-baik.” Kata Jung Hyuk menunjuknya.
Se Ri
melihat luka dibagian kepala dan melihat ada satu. Jung Hyuk senang melihat Se
Ri yang memegang kepalanya. Se Ri pikir Pasti sangat menyakitkan. Jung Hyuk
memberitahu kalau juga pernah dapat luka di wajahnya. Se Ri bingung Jung Hyuk
mencari luka yang ada diwajah.
“Tapi,
tak ada bekas lukanya.” Kata Se Ri heran. Jung Hyuk tak bisa menahan perasanya
dan langsun mencium Se Ri. Keduanya terlihat gugup setelah berciuman.
Saat itu
Tentara Pyo dkk masuk membahas kalau makanan yang wangi sekali. mereka lalu
kaget melihat Jung Hyuk dan Se Ri saling berdekat dengan pakaian Jung Hyuk yang
terbuka. Tentara Park langsung menutup mata Eun Dong yang belum boleh
melihatnya.
“Ada apa
ini?”tanya Tentara Pyo. Se Ri menegaskan kalau
Ini tak seperti dugaan mereka.
“Se-ri,
kau baru saja siuman. Kau tak bisa melepas kemejanya seperti itu.” Ejek Tentara
Pyo.
“Aku tak
melepas kemejanya.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk pun mengaku bukan dirinya juga.
Keduanya langsung menatap binggung.
“Lalu kenapa
kancing kemejamu lepas? Apa Kalian ingin kami makan di luar?” kata Ju Meok.
“Tidak.
Kalian bisa makan di sini.” Ucap Se Ri. Akhirnya mereka pun membuka kotak ayam
diatas meja.
Mereka
sudah mulai makan, Tentara Pyo pikir Jangan makan dahulu karean tak yakin
mereka boleh lakukan ini. Se R pikir Tak apa-apa karena ia yang menyuruh mereka
membelinya jadi Melihat mereka menikmatiny jadi membuatnya merasa kenyang.
Ju Meok
dkk akhirnya mencoba terus makan kalau mereka makan agar Se-ri cepat pulih.
Semua pun bersulang “Untuk Se-ri!”
Di
ruangan rapat, terlihat gambar foto-foto dengan judul TEROWONGAN BAWAH TANAH DEKAT
GUA ACAR UDANG. Semua petingi berkumpul, seorang pria memberitahu Terowongan yang ditemukan di gua pembuatan
acar udang memiliki bentuk yang sama.
“Tapi
mirip dengan terowongan yang dibuat oleh penyusup Utara. Hanya ukurannya
berbeda. Memiliki bentuk lengkungan terowongan Utara. Diasumsikan berhubungan dengan
tambang telantar di Korea Utara.” Jelas si pria.
Di layar
terlihat foto “LENCANA DI TEROWONGAN” lalu menjelaskan kalau itu lencana yang
ditemukan. Pria itu memperlihatkan peta kalau itu Jarak antara gua dan
pertambangan sekitar 9 sampai 12 kilometer.
“Karena
terowongannya sempit jadi mereka melewatinya dengan merangkak alih-alih
berjalan. Diperkirakan butuh waktu setidaknya 12 sampai 24 jam.” Ucap Si pria.
“Apa Mereka
merangkak melewati terowongan sempit selama 12 jam?” tanya salah seorang
petinggi.
“Tak ada
penjelasan lain. Satu hal yang harus diperhatikan, ada dua pelaku yang menyusup
melewati terowongan ini. Dialah yang menyusup pada tanggal 18 Januari. Dan sepekan
kemudian, pelaku lain tampaknya menyusup.” Ucap Jung Hyuk menunjuk ke foto Tuan
Jo dan Jung Hyuk dari CCTV.
“Kami
tengah selidiki keterlibatan mereka dalam penembakan Yoon Se-ri.” Jelas Si
petugas.
Jung Hyuk
pergi ke sebuah tempat yang terlihat sepi, lalu bertemu dengan beberapa orang.
Setelah itu ia pergi ke warnet dan langsung mengirimakan email “ONE KOREA
279.CO.KR DARI JH@ONEKOREA.COM dengan kode-kode.
Ia lalu
pergi ke sebuah tempat seperti sebuah klinik, mencari sosok Tuan Jo tapi tak
menemukan hanya ada pasien kakek yang sedang melakukan perawatan.
Se Ri
terbangun akan bangun dari tidurnya. Jung Hyuk langsung panik memperingatkan Se
Ri agar Jangan bangun tiba-tiba begitu. Se Ri bingung apa yang harus
dilakukanya lagi. Jung Hyuk menyuruh agar Se Ri berbaring lagi.
“Lalu
tarik napas perlahan. Kau harus duduk sembari perlahan mengembuskan napas. Jangan
lupa pegang tanganku.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri pun mengikuti perintah Jung Hyuk.
“Kapten
Ri, kami belum makan.” Kata Tentara Pyo hanya bisa melonggo melihat sikap Jung
Hyuk hanya memperhatikan Se Ri saja.
“Paru-parumu
terluka, kau harus lebih hati-hati. Jika kau duduk sembarangan, diafragmamu
bisa terluka.” Kata Jung Hyuk. Se Ri baru tahu kalau bisa berbahaya bagi
diafragmanya.
“Itu
berbahaya.” Kata Jung Hyuk. Tentara Pyo kembali menawarkan Jung Hyuk sup daging
sapi pedas
“Kita
harus menyantap makanan pedas saat mual.” Kata Ju Meok. Tuan Jung pun mau semur
ikan pedas dan mereka memilih untuk pergi. Jung Hyuk tak peduli.
Se Ri
akan mengambil botol jus, Jung Hyuk langsung mengambilnya kalau akan
memanaskannya. Se Ri mengeluh dengan yang dilakukan Jung Hyuk karena itu jus
dan mau minum minuman dingin.
“Jika kau
minum minuman dingin, bisa menyebabkan iskemia. itu pengetahuan umum.” Kata Jung
Hyuk
“Sejak kapan
itu jadi pengetahuan umum?”tanya Se Ri. Jung Hyuk menjawab sejak Heo Jun.
“Kau bisa
temukan di Donguibogam” kata Jung Hyuk. Semua hanya bisa melongo melihat sikap
Jung Hyuk.
Se Ri
akan menonton TV, Jung Hyuk langsung mengambil remote bertanya mau menonton channel
berapa. Se Ri menjawab saluran 20. Se Ri berbaring ingin memutar alat udara agar
tak kering. Jung Hyuk akan memutarnya. Se Ri akan minum youghurt, Jung Hyuk
langsung membukanya.
“Kapten
Ri... Asal kau tahu saja, kami masih ada di sini.” Ucap Tentara Pyo mengeluh
“Jika
tutup botol terlalu berat baginya, seharusnya dia angkat rasa kantuknya karena
sangat berat.” Komentar Ju Meok.
Ju Meok
tak peduli melihat ada sesuatu di mata Se Ri dan langsung membersihkanya.
Mereka pun mengeluh Jung Hyuk yang melakukannya.Akhirnya mereka pun memilih
untuk keluar dari ruangan.
“Rasanya
aku hidup terlalu lama. Aku tak percaya yang sedang kulihat.” Ucap Tentara Pyo
“Kapten
Ri hanya melihat Se-ri seperti kuda balap. Dia tak peduli yang lainnya.” Kata Ju
Meok melihat keduanya sebelum keluar.
Di gedung
sebelah terlihat paparazi mengambil gambar Se Ri karena setelah mendapatkan sesuatu
yang bagus, akan bergegas pulang. Saat
itu Jung Hyuk membantu Se Ri untuk berdiri dengan memeluknya. Wartawan langsung
mengambil fotonya.
Tuan Jung
yang sensitif bisa melihat yang sedang mengambil foto dari luar dan langsung
menutup tirai. Si wartawan langsung bersembunyi dan melihat hasil fotonya lalu
menelp kantor memberitahu Yoon Se-ri dari Pilihan Seri kalau baru memotret pria
barunya.
Bersambung
ke Part 3
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar