PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 10 Februari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Se Joon akhirnya keluar dari ruangan bersama dengan yang lainya, lalu berkomentar Se Ri baik-baik saja karean betapa sinisnya dia. Saat itu Nyonya Han datang karena mendengar Se-ri sudah siuman. Se Joon membenarkan kalau Se Ri menyuruh mereka pergi.
“Dia mencari seseorang.” Kata Se Joon. Nyonya Han hanya bisa diam saja. 

Jung Hyuk ada diluar ruangan menerima telp dari seserorang. Suara Se RI terdengar “Apa ini? Kau adalah pengawalku. Bagaimana bisa kau pergi tanpa izinku? Kau yang bilang agar aku berada di dekatmu. Kau bilang selama aku ada di dekatmu, aku akan aman.”
“Kembalilah sekarang. Aku merindukanmu.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk dengan air mata haru mengatakan akan datang.
“Aku ke sana sekarang.” Ucap Jung Hyu dan langsung berlari menuju rumah sakit. 

Sek Hong sedang berbicara dengan receptionist, saat itu Jung Hyuk berlari dan langsung masuk ruang rawat. Keduanya saling menatap haru, Jung Hyuk tak bisa menahan tangisnya begitu juga Se Ri.
“Kenapa kau langsung memasuki tempat berbahaya? Apa Kau tak takut? Kau bisa benar-benar mati. Bagaimana kalau kau mati sungguhan? Lalu aku harus hidup seperti apa?” ucap Jung Hyuk marah
“Jangan konyol. Kau membuatnya seolah-olah aku yang melakukan itu. Kau juga sama saja. Kau hampir mati demi diriku.” Kata Se Ri
“Kali ini berbeda.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pikir Ini tak jauh berbeda.
“Kau bilang aku pengawalmu... Kau bilang aku harus melindungimu.” Ucap Jung Hyuk terlihat masih kesal dan ketakutan.
“ Apa ini?Sangat sulit bagiku untuk siuman. Dan kau terus mengatakan omong kosong. Apa Kau akan terus marah kepadaku?”keluh Se Ri.
Akhirnya Jung Hyuk memeluk Se Ri, lalu mengungkapkan “Aku mencintaimu.” Keduanya sama-sama menangis. Jung Hyuk mengaku sungguh takut tak bisa mengatakannya perasaanya pada Se Ri. Se Ri juga mengaku merasa takut.
“Aku bermimpi panjang, tapi aku... tak bisa menemukanmu di sana. Aku begitu ingin terbangun dari mimpi itu.” Kata Se Ri. Jung Hyuk mentap Se Ri lalu keduanya kembali berpelukan. 


Saat itu Tuan Pyo dkk datang dan langsung menutup pintu kembali. Semua bingung bertanya ada apa. Ju Meok melihat dari jendela keduanya sedang berpelukan. Saat itu Se Ri meliha semua  datang dan menyuruh masuk dengan tanganya.
“Se-ri, aku mengkhawatirkanmu.” Ucap Ju Meok ingin memeluk Se Ri. Tapi Jung Hyuk langsung menahanya.
“Dia belum bisa memelukmu seperti itu. Jadi Berjabat tangan saja.” Kata Se Ri. Ju Meok mengerti.
“Tapi, aku tadi melihatmu memeluknya. Memangnya itu sepotong kayu?” sindir Tentara Pyo ingin mendekat. Jung Hyuk menahan Tentara Pyo agar tak memeluk Se Ri.
“Baiklah... Syukurlah kau siuman.” kata Tuan Pyo menjabat tangan Se Ri.
“Apa Kau sudah baik-baik saja?” tanya Eun Dong. Se Ri menjawab Belum.
“Jangan begini. Kau harus berbaring. Semuanya, tunggu di luar.” Ucap Jun Hyk khawatir. Se Ri merasa tak masalah.
“Omong-omong, kenapa kalian bisa kemari? Aku tak menghubungi kalian.” Kata Jung Hyuk heran.
Semua mengarahkan tatapan pada Tuan Jung. Tuan Jung menjauh lalu meminta maaf dan mengambil alat penyadap dibawa kasur Se Ri, Se Ri melonggo melihatnya. Tuan Jung memberitahu Se-ri sedang tak sadarkan diri Dan Jung Hyuk tak bisa masuk ke ruang perawatannya.
“Aku takut terjadi sesuatu kepadanya.” Ucap Tuan Jung. 


Flash Back
Nyonya Han berbicara dengan dokter,  Dokter memberitahu  Ini ruang VIP dengan keamanan tinggi jadi Akan ada petugas dan peralatan khusus di bangsal itu serta Akan monitor dengan saksama. Nyonya Han pun mengucapkan Terima kasih.
Tuan Jung menyamar jadi tukang bersih rumah sakit lalu masuk ke ruangan Se Ri yang sedang dibersihkan. Ia lalu diam-diam menaruh alat penyadap dibawah tempat tidur untuk mengawasi. 
Tentara Pyo mengeluh kalau Se Ri yang belum sadarkan diri padahal sudah tiga hari dan berpikir kalau sesuatu yang buruk terjadi. Saat itu Tuan Jung memberitahu kalau Se-ri, Operasinya sukses. Semua menatap heran pada Tuan Jung.
“Pelurunya menembus paru-paru tanpa cedera luar. Dia hanya menderita pneumotoraks.” Ucap Tuan Jung lalu memperlihatkan earphone dengan alat penyadapnya. Semu alangsung memeluknya mengucapkan Terima kasih pada Man Bok.
Tentara Pyo pun ikut mendengarkan dari alat penyadap kalau Se Ri makin membaik berkat dokter yang cakap, dan peralatan operasi mutakhir.  SertaIni semua berkat investasi berlimpah dari Pimpinan Yoon.
“Tunggu... Tampaknya, ayahnya Se-ri pimpinan rumah sakit ini.”kata Tuan Pyo tak percaya.
“Astaga, menantu keduanya begitu keji... Berengsek. Anak keduanya juga bengis.” Kata Ju Meok ikut mendengrnya. Mereka ingin tahu ada apa.
“Berikan itu kepadaku.” kata Tuan Jung marah dan mereka mencoba agar mendengarkan lalu Tuan Jung terlihat marah. 



Di tangga, Tuan Jung menceritakan yang didengarkanya kalau Pimpinan Yoon sedang bicara "Apa yang kau lakukan? Yoon Se-hyeong, kau yakin ini bukan karena ulahmu?" Lalu anak keduanya menjawab, "Kenapa Ayah tak percaya? Benarkah aku putra Ayah?"
“Bajingan tak tahu terima kasih... Hajar saja dia.” Ucap semua orang terlihat sangat kesal.
Mereka akhirnya makan sandwich bersama. Eun Dong tiba-tiba berdiri dan langsung melonggo. Semua menatapnya. Eun Dong memberitahu kalau Se Ri sudah siuman. Semua kaget dan langsung bergegas pergi.

“Jadi... kau menyadap ruangan ini saat aku tak sadarkan diri?” ucap Se Ri tak percaya.
“Kurasa kau harus dengar ini. Pastikan untuk mendengarkannya” kata Tuan Jung memberikan alat perekam ditanganya. 

Sementara Seung Jung terlihat gugup dirumahnya, lalu mengingat yang dikatakan diatas jembatan “Dan. Maafkan aku. Jangan menangis...” tapi Dan langsung berjalan pergi sambil menangis. Seung Jung gelisah tak bisa bertemu dengan Dan.
Dan sedang membaca buku membaca pesan dari Seung Jung “Aku akan menunggu di jembatan sampai kau datang. Segeralah datang. Jika aku menunggu lama, aku bisa tertangkap.” Dan akhirnya turun dari tempat tidur.
“Dasar orang gila... Kenapa dia begini kepadaku? Ini sungguh konyol. Apa Dia sudah gila? Dia sungguh menyebalkan.” Ucap Dan memilih jepitan rambut yang cocok lalu tersadar kenapa harus berdandan. 

Saat itu Seung Jung terlihat sudah kedinginan menunggu diluar. Dan datang mengelu kalau Seung Jung ada dijembatan diluar pada malam hari.  Seung Jung heran Dan yang tak angkat teleponnya. Dan pikir kalau Seung Jung sudah gila.
“Jangan konyol di Pyongyang. Orang-orang dari Badan Keamanan mencarimu.” Kata Dan
“Aku memang takut akan itu, tapi... Aku lebih mencemaskanmu. Ri Jung Hyuk. Kau menangis saat dia pergi ke Yoon Se-ri. Aku membantunya ke sana. Jadi Anggap saja aku Ri Jung Hyuk dan pukul aku. Itu akan membuatmu lega.” Kata Seung Jung
“Jika aku berpikir kau Ri Jung Hyuk,maka aku tak bisa memukulmu. Wanita mana yang merasa lega setelah memukul pria yang dia suka?” ucap Dan sinis
“Bagaimana kalau... anggap saja ini aku? Jangan bersikap sok manis.” Kata Seung jung siap untuk dipukul.
Dan langsung memberikan pukulanya. Seung Jung menahan rasa sakitnya tak percaya kalau Dan kuat sekali tapi menurutnya Itu justru membuat Dan itu lebih menarik, terlihat sedikit mengoda. Dan mengeluh kalau Seung Jung itu bisa bersikap serius sebentar
“Aku serius.” Kata Seung Jung. Dan seperti tak percaya mendengarnya dan mengulang kalau Seung Jung bilang dirinya itu menarik.
“Kau sungguh bodoh, Dan. Apa Kau sungguh berpikir Ri Jung Hyuk pergi karena kau tak menarik? Bukan seperti itu. Tapi, setelah dia pergi, aku mulai memikirkan itukah penyebabnya.” Jelas Seung Jung
“Sudah kubilang... Aku tak akan membohongimu lagi. Jadi, kau harus dengarkan aku baik-baik. Pertama, kau cantik.” Ucap Seung Jung. Dan ingin tahu kelanjutanya.
“Kau tampak menawan walau rambutmu terurai atau terikat. Bahkan saat terburu-buru pergi tanpa berdandan, kau seperti bidadari. Kau juga begitu karismatik saat menyelamatkanku. Kau keren sekali.” puji Seung Jung. Dan terus meminta selanjutanya. 
“Kau pemalu, angkuh, tak bersahabat, tapi tak bisa kubenci. Sejujurnya, kau bahkan... tampak manis. Kau membuatku penasaran pria yang kau pedulikan seperti apa. Aku bahkan merasa cemburu. Dan kau membuatku ingin menjadi pria yang lebih baik.” Ungkap Seung Jung
“Kau sungguh luar biasa, sampai membuatku merasa begitu. Kau wanita yang hebat. Saat kau menangis seperti ini, pikiranku langsung kosong. Aku tak bisa berpikir... Itu membuatku gila.. Apa Mau kulanjutkan?” kata Seung Jung melihat Dan terlihat kaca-kaca.
Dan menjawab tidak dan langsung menarik Seung Jung untuk menciumanya. Seung Jung kaget dan langsung menatap Dan lalu menciumnya kembali. 


Se Ri duduk diruang rawat sambi memutar rekaman yang diberikan Tuan Jung, terdengar suara ibunya yang sedang berbicara.
“Se-ri... Saat kau menghilang, ibu terus berdoa. Begitu kau pulang, awalnya ibu ingin mengatakan apa yang ibu rasakan. Tapi, ibu membuang kesempatan lagi. Karena itukah ibu dihukum saat ini?” 



Flash Back
Nyonya Han duduk memegang tangan anaknya sambil berkata Sejak bertemu dengan Se Ri yaitu saat usianya kurang dari sebulan dan tak sesaat pun Se Ri tak menyayangi ia selayaknya ibunya sendiri.
“Tapi, ibu tak pernah menerima sayangmu kepadaku.  Dan... pada hari itu...” kata Nyonya Han. 

Dan masih kecil terbangun dari tidurnya lalu memanggil sang ibu, Nyonya Han lalu mengemudikan mobilnya. Se Ri bertanya mereka akan pergi kemana. Nyonya Han sudah bilang kalau akan melihat matahari terbit.
“Apa Hanya Ibu dan aku tanpa kakak-kakakku?” tanya Se Ri terlihat penuh semangat. Nyonya Han menatapnya dengan wajah sedih.
“Kau begitu semangat saat pergi bersama ibu untuk kali pertama. Tapi, ibu meninggalkanmu. Hingga kau pingsan< setelah menunggu lama, ibu tak kembali ke sana.”
Se Ri yang terlalu di pantai menunggu akhirnya jatuh pingsan. Lalu seorang ibu melihat Se Ri langsung mencoba menyadarkannya.  Beberapa saat kemudian, Nyonya Han kembali dengan wajah panik memanggil Se Ri.
“Pada saat itu, ibu tak ingin hidup lagi. Sebab itu, ibu kembali ke sana. Saat ibu sadar akan perbuatan ibu dan kembali, kau tak ada di sana.”

“Maafkan ibu... Ibu minta maaf... Penyebab ibu mengalami kesulitan bukan karena dirimu, itu salah ibu sendiri. Ibu rasanya ingin menyiksa diri sendiri dengan membencimu sementara kau sangat menyayangi ibu.” Ucap Nyonya Han menangis memegang tangan anaknya.
Flash Back
Se Ri yang masih remaja melihat Nyonya Han menangis sendirian dan langsung memeluknya meminta agar Jangan menangis serta akan melindungi Ibunya.
“Bisakah kau kembali seperti dahulu sekali lagi? Ibu akan meminta maaf. Ibu akan berterima kasih. Tiap kau kembali, ibu selalu senang. Ibu ingin bilang begitu.” Ucap Nyonya Han.
Se Ri menangis mendengar perasaan ibunya. Jung Hyuk pu menunggu diluar. 

Jung Hyuk akhirnya masuk ke ruangan, bertanya apakah Se Ri  selesai menangis. Se Ri mengangguk dan mengaku hanya kesal karean Sekarang punya luka bekas operasi serta tak akan bisa pakai bikini.  Jung Hyuk pikir Berarti Se Ri tak perlu memakai bikini.
“Tapi, tak semudah itu. Bekas lukanya sebesar ini.” Ucap Se Ri memberitahu luka dua centimeter.
“Maaf, aku tak bisa sebut itu bekas luka... Seharusnya sebesar ini.” Kata Jung Hyuk menunjuk ke bagian belakang bajunya.
“Itu luka apa? Tebasan pedang? Mereka memberimu berapa jahitan?” tanya Se Ri panik. Jung Hyuk menjawab Empat belas.
“Perampok makam yang kutemui di pos perbatasan, mengayunkan pedangnya. Aku dijahit tanpa bius.” Cerita Jung Hyuk
“Astaga. Bahkan tanpa dibius? Pasti sangat menyakitkan. Kau luar biasa.” Ucap Se Ri tak percaya
“Bukan masalah besar... Kau sudah pernah lihat ini. Aku ditembak saat itu.” Ucap Jung Hyuk membuka baju memperlihatkan luka tembakan.
“Benar. Aku lihat itu... Apakah menyakitkan? Kini, aku paham karena mengalaminya. Luka tembak memang serius.” Kata Se Ri
“Benar. Ada satu lagi di punggungku. Punggungku tergores tiang besi saat sesi latihan pertama.” Ucap Jung Hyuk kembali memperlihatkan. Se Ri tak percaya kalau besar sekali.
“Ada satu di atas kepalaku jika kau lihat baik-baik.” Kata Jung Hyuk menunjuknya.
Se Ri melihat luka dibagian kepala dan melihat ada satu. Jung Hyuk senang melihat Se Ri yang memegang kepalanya. Se Ri pikir Pasti sangat menyakitkan. Jung Hyuk memberitahu kalau juga pernah dapat luka di wajahnya. Se Ri bingung Jung Hyuk mencari luka yang ada diwajah.
“Tapi, tak ada bekas lukanya.” Kata Se Ri heran. Jung Hyuk tak bisa menahan perasanya dan langsun mencium Se Ri. Keduanya terlihat gugup setelah berciuman. 
Saat itu Tentara Pyo dkk masuk membahas kalau makanan yang wangi sekali. mereka lalu kaget melihat Jung Hyuk dan Se Ri saling berdekat dengan pakaian Jung Hyuk yang terbuka. Tentara Park langsung menutup mata Eun Dong yang belum boleh melihatnya.
“Ada apa ini?”tanya Tentara Pyo. Se Ri menegaskan kalau  Ini tak seperti dugaan mereka.
“Se-ri, kau baru saja siuman. Kau tak bisa melepas kemejanya seperti itu.” Ejek Tentara Pyo.
“Aku tak melepas kemejanya.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk pun mengaku bukan dirinya juga. Keduanya langsung menatap binggung.
“Lalu kenapa kancing kemejamu lepas? Apa Kalian ingin kami makan di luar?” kata Ju Meok.
“Tidak. Kalian bisa makan di sini.” Ucap Se Ri. Akhirnya mereka pun membuka kotak ayam diatas meja. 
Mereka sudah mulai makan, Tentara Pyo pikir Jangan makan dahulu karean tak yakin mereka boleh lakukan ini. Se R pikir Tak apa-apa karena ia yang menyuruh mereka membelinya jadi Melihat mereka menikmatiny jadi membuatnya merasa kenyang.
Ju Meok dkk akhirnya mencoba terus makan kalau mereka makan agar Se-ri cepat pulih. Semua pun bersulang “Untuk Se-ri!” 




Di ruangan rapat, terlihat gambar foto-foto dengan judul TEROWONGAN BAWAH TANAH DEKAT GUA ACAR UDANG. Semua petingi berkumpul, seorang pria memberitahu  Terowongan yang ditemukan di gua pembuatan acar udang memiliki bentuk yang sama.
“Tapi mirip dengan terowongan yang dibuat oleh penyusup Utara. Hanya ukurannya berbeda. Memiliki bentuk lengkungan terowongan Utara. Diasumsikan berhubungan dengan tambang telantar di Korea Utara.” Jelas si pria.
Di layar terlihat foto “LENCANA DI TEROWONGAN” lalu menjelaskan kalau itu lencana yang ditemukan. Pria itu memperlihatkan peta kalau itu Jarak antara gua dan pertambangan sekitar 9 sampai 12 kilometer.
“Karena terowongannya sempit jadi mereka melewatinya dengan merangkak alih-alih berjalan. Diperkirakan butuh waktu setidaknya 12 sampai 24 jam.” Ucap Si pria.
“Apa Mereka merangkak melewati terowongan sempit selama 12 jam?” tanya salah seorang petinggi.
“Tak ada penjelasan lain. Satu hal yang harus diperhatikan, ada dua pelaku yang menyusup melewati terowongan ini. Dialah yang menyusup pada tanggal 18 Januari. Dan sepekan kemudian, pelaku lain tampaknya menyusup.” Ucap Jung Hyuk menunjuk ke foto Tuan Jo dan Jung Hyuk dari CCTV.
“Kami tengah selidiki keterlibatan mereka dalam penembakan Yoon Se-ri.” Jelas Si petugas. 


Jung Hyuk pergi ke sebuah tempat yang terlihat sepi, lalu bertemu dengan beberapa orang. Setelah itu ia pergi ke warnet dan langsung mengirimakan email “ONE KOREA 279.CO.KR DARI JH@ONEKOREA.COM dengan kode-kode.
Ia lalu pergi ke sebuah tempat seperti sebuah klinik, mencari sosok Tuan Jo tapi tak menemukan hanya ada pasien kakek yang sedang melakukan perawatan. 

Se Ri terbangun akan bangun dari tidurnya. Jung Hyuk langsung panik memperingatkan Se Ri agar Jangan bangun tiba-tiba begitu. Se Ri bingung apa yang harus dilakukanya lagi. Jung Hyuk menyuruh agar Se Ri berbaring lagi.
“Lalu tarik napas perlahan. Kau harus duduk sembari perlahan mengembuskan napas. Jangan lupa pegang tanganku.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri pun mengikuti perintah Jung Hyuk.
“Kapten Ri, kami belum makan.” Kata Tentara Pyo hanya bisa melonggo melihat sikap Jung Hyuk hanya memperhatikan Se Ri saja.
“Paru-parumu terluka, kau harus lebih hati-hati. Jika kau duduk sembarangan, diafragmamu bisa terluka.” Kata Jung Hyuk. Se Ri baru tahu kalau bisa berbahaya bagi diafragmanya.
“Itu berbahaya.” Kata Jung Hyuk. Tentara Pyo kembali menawarkan Jung Hyuk sup daging sapi pedas
“Kita harus menyantap makanan pedas saat mual.” Kata Ju Meok. Tuan Jung pun mau semur ikan pedas dan mereka memilih untuk pergi. Jung Hyuk tak peduli. 

Se Ri akan mengambil botol jus, Jung Hyuk langsung mengambilnya kalau akan memanaskannya. Se Ri mengeluh dengan yang dilakukan Jung Hyuk karena itu jus dan  mau minum minuman dingin.
“Jika kau minum minuman dingin, bisa menyebabkan iskemia. itu pengetahuan umum.” Kata Jung Hyuk
“Sejak kapan itu jadi pengetahuan umum?”tanya Se Ri. Jung Hyuk menjawab sejak Heo Jun.
“Kau bisa temukan di Donguibogam” kata Jung Hyuk. Semua hanya bisa melongo melihat sikap Jung Hyuk.
Se Ri akan menonton TV, Jung Hyuk langsung mengambil remote bertanya mau menonton channel berapa. Se Ri menjawab saluran 20. Se Ri berbaring ingin memutar alat udara agar tak kering. Jung Hyuk akan memutarnya. Se Ri akan minum youghurt, Jung Hyuk langsung membukanya.
“Kapten Ri... Asal kau tahu saja, kami masih ada di sini.” Ucap Tentara Pyo mengeluh
“Jika tutup botol terlalu berat baginya, seharusnya dia angkat rasa kantuknya karena sangat berat.” Komentar Ju Meok.
Ju Meok tak peduli melihat ada sesuatu di mata Se Ri dan langsung membersihkanya. Mereka pun mengeluh Jung Hyuk yang melakukannya.Akhirnya mereka pun memilih untuk keluar dari ruangan.
“Rasanya aku hidup terlalu lama. Aku tak percaya yang sedang kulihat.” Ucap Tentara Pyo
“Kapten Ri hanya melihat Se-ri seperti kuda balap. Dia tak peduli yang lainnya.” Kata Ju Meok melihat keduanya sebelum keluar. 




Di gedung sebelah terlihat paparazi mengambil gambar Se Ri karena setelah mendapatkan sesuatu yang bagus,  akan bergegas pulang. Saat itu Jung Hyuk membantu Se Ri untuk berdiri dengan memeluknya. Wartawan langsung mengambil fotonya.
Tuan Jung yang sensitif bisa melihat yang sedang mengambil foto dari luar dan langsung menutup tirai. Si wartawan langsung bersembunyi dan melihat hasil fotonya lalu menelp kantor memberitahu Yoon Se-ri dari Pilihan Seri kalau baru memotret pria barunya.

Bersambung ke Part 3
Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar