PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 16 Februari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 15 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Dan seperti kaget tahu Seung Jung mau pergi. Seung Jung mengaku Rencana awalku sembunyi di utara selama sepuluh tahun Tapi sudah ketahuan bahkan diburu jadi tak bisa tinggal lama di sini.
“Untungnya, pengawasan Badan Keamanan melonggar sekarang. Aku berhasil beli tiket. Kesempatan bagus untuk pergi.” cerita Seung Jung.
“Kapan?” tanya Dan. Seung Jung menjawab  Besok. Dan seperti mencoba menahan rasa sedihnya.
“Aku hampir meninggalkan negara ini, dan hampir tertangkap. Aku bisa terlibat masalah besar. Jika dikejar, maka aku mau dikejar di wilayahku. Tak bisa begitu di sini.” Ucap Seung Jung. Dan bisa mengerti.
“Maaf, aku meminta padamu, bisakah antarkan aku ke bandara?” kata Seung Jung.
“Kurasa aku bisa melakukan itu.” Ucap Dan. Seung Jung pun mengucapkan  Terima kasih.
“Terima kasih atas segalanya, Dan.” Ucap Seung Jung. Dan pikir tak masalah.
“Kau selalu tenang. Kau bisa saja hentikan aku sebagai lelucon.” Ucap Seung Jung. Dan pikir kenapa ia harus bercanda karena Tak ada gunanya.
“Kau benar... Tapi entah kenapa aku mau dengar lelucon itu. Kata-kata tak berguna itu.” Akui Seung Jung. Dan hanya bisa menatap dan langsung berdiri. 


Seung Jung menahan tanganya, Dan pun bertanya Kenapa. Seung Jung mengaku  sudah berusaha menjalani hidup dengan baik Tanpa tahu ke mana aka pergi, tapi ia sudah kehabisan napas. Ia pun pada akhirnya, berada di bawah.
“Aku tahu pria sepertiku tak pantas melakukan ini kepada wanita sepertimu, Dan. Tapi Tetap saja, aku mau berikan kepadamu.” Ucap Seung Jung memasangkan cincin pada jari manis Dan.
“Maafkan aku... Ini cincin yang kuberi pada Yoon Se-ri. Kau mengambilnya dan bilang cincin ini indah... Inilah cincin itu... Aku hanya bisa berikan ini. Nanti, jika aku berkunjung saat aku lebih mapan.” Kata Seung Jung
“Anggap saja  kau masih melajang. Maka tolong beri aku kesempatan.” Ucap Seung Jung sambil terus menangis.
“Berhenti membual.” Kata Dan akhirnya ikut menangis. Seung Jung pun memeluk erat Dan.
“Aku menyukaimu, Dan... Karena aku menyukaimu, aku akan terus memikirkan tempat tujuanku. Aku akan hidup seperti itu. Akan kulakukan mulai sekarang.” Ucap Seung Jung menyakinkan. 


Ketua BIN tahu Mereka masih prajurit terbaik dari Pasukan Khusus di perbatasan jadi m butuh informasi menyeluruh mengenai misi mereka Anak buahnya memberitahu kalau Semuanya menggunakan kartu kredit Yoon Se-ri.
“Apakah itu hasil memeras atau diberikan Yoon Se-ri untuk menutupinya?” tanya Ketua BIN
“Kita harus cari tahu itu.” Kata anak buahnya. Ketua BIN pikir mereka bisa lihat rinciannya.
“Sembilan dolar di kafe internet. Tampaknya itu persembunyian utama untuk kumpulkan informasi... Bagus. Apa Ada rincian kunjungan mereka?” kata Ketua BIN yakin menemukan sesuatu yang rahasia.
“Ada di bawahnya.” Ucap Anak buahnya. Ketua BIN melihat  Piala Klub Juara Eropa Paket Emas, 4.900 won.
“Piala Klub Juara Eropa Paket Permata, 3.600 won.” Ucap Ketua BIN binggung apa maksudnya itu.
“Barang dalam game. .. Setelah kuteliti lagi, aku jadi tahu kalau Paket Permata lebih murah karena mendapat diskon 20 persen dari membeli Paket Emas.” Ucap Anak buahnya.
Eun Dong dan Ju Meok pergi ke warnet dan Eun Dong bermain gemas layaknya anak remaja di Korea selatan dengan wajah bahagia. Ketua BIN mengeluh dengan ucapan anak buahnya lalu melihat ada 900 won, 35 kali dan bertanya apa itu.
“Itu biaya mengunduh video.” Kata Anak buahnya. Ketua BIN ingin tahu  Video seperti apa dengan wajah penasaran.
“Winter Sonata, Mr. Duke, Second 20s, The Suspicious Housekeeper... Choi Ji-woo adalah pemeran utama di drama tersebut... Dia penggemar Choi Ji-woo.” Kata Anak buahnya.
Ju Meok duduk didepan komputer mendownload semua drama  dan wajahnya terlihat bahagia melihat Choi Ji Woo. Anak buahnya pikr akan menyelidiki lagi. Ketua BIN mengeluh kalau tak perlu dan melihat Mereka habiskan 2.000 won di kako.
“Apa itu kako?” tanya Ketua BIN. Anak buahnya memberitahu kalau itu  Karaoke koin.
“Mereka habiskan 3.250 won di toko. Mereka membeli gorengan dan ramyeon, Tteokbokki Hiu, 5.800 won.” Uaap anak buahnya.
“Dengar, Apa ada transaksi di atas 10.000 won?” tanya Ketua BIN. Anak buahnya mengeleng.
“Untuk berjaga-jaga, aku mencari hubungan antara toko-toko ini.” Kata Anak buahnya.
“Jangan. Jangan cari hubungannya. Untuk apa? Setelah beli gorengan dan ramyeon< mereka makan tteokbokki karena masih lapar.” Kata Ketua BIN> Anak buahnya membenarkan.
“Apa yang mereka pikirkan? Kenapa pengeluaran mereka sangat kecil?” kata Ketua BIN heran.
Saat itu anak buah yang lain masuk,  Ketua BIN bertanya apakah sudah selesai. Anak buahnay memberikan laptop kalau datanya telah dipulihkan. Ketua BIN lalu melihatnya dan terlihat matanya berbinar-binar seperti baru mendapatkan sesuatu. 



Ketua BIN bertemu dengan Jung Hyuk kembali memberitahu kalau Laptop ini ditemukan di TKP kematian Cho Cheol Gang dan memulihkan surelnya. Ia memperlihatkan pada Jung Hyuk kalau  Sulit mendapatkan sandinya, tapi mereka berhasil dapatkan.
“Bukankah surelnya menjelaskan kenapa Jo Cheol Gang menembakmu walau tahu dia akan mati? Pria itu tak punya tempat untuk kembali. Dia tak bisa kembali atau tetap di sini. Tapi Dia tidak mau mati sendirian” ucap Ketua BIN.
Jung Hyuk terdiam teringat yang dikatakan Tuan Jo sebelum tewas “Kau tak bisa kembali, Aku sudah kirim semuanya.. Bukti yang membuktikan kau bersama jalang itu di sini. Jika kau kembali,maka orang tuamu akan dieksekusi.”
“Tampaknya ayahmu bilang kalau kau akan kembali dalam beberapa hari. Bagaimana kalau kau berhenti mengkhawatirkan ayahmu dan lebih jujur, Pak Ri Jung Hyuk?” ucap Ketua BIN.
Jung Hyuk masih saja terdiam, lalu bertanya Bagaimana keadaan Yoon Se Ri. Ketua Bin menjawab Dia di unit perawatan intensif, mengalami sepsis, sebagai efek samping operasi.
“Kenapa perlakukan dia dengan kasar jika kau tak tahan juga?” kata Ketua BIN. Jung Hyuk pun hanya bisa diam saja. 


Seung Jung turun dari taksi lalu mengucapkan Terima kasih pada Dan yang sudah mengantarnya. Dan hanya bisa terunduk diam, Seung Jung berpesan agar Dan Jaga kesehatannya dan Jangan sampai sakit. Dan bergegas langsun masuk mobil.
Seung Jung pun hanya bisa menatap dari kejauhan. Sementara Dan ternyata menangis didalam tas dengan cincin yang masih dipakainya.  Dari arah belakang terlihat dua mobil hitam mengikuti taksi yang dinaiki Se Ri. 

Seung Jung akan pergi masuk bandara, tiba-tiba beberapa orang petugas keluar ke arah pakiran. Seung Jung panik langsung bersembunyi, dan memastikan mereka pergi ia pun akan masuk ke dalam bandara. Tapi ponselnya berdering.
“Kamerad Gu Seung Jung, Jika kau tak ikut kami sekarang, akan kami bawa wanita ini.” Ucap Gangster. Suara Dan terdengar meminta agar dilepaskan.
“Kau bicara dengan orang yang salah. Aku tak ada hubungannya dengan wanita itu. Aku tak peduli jika kalian mau bawa dia atau tidak.” Kata Seung Jung tak peduli.
“Begitukah? Kau tak peduli jika kami membunuhnya.” Ucap Si Gangster. Seung Jung mengaku tak peduli.
“Mari kita bicara lagi setelah kami membunuhnya.” Kata Si Gangster. Seung Jung akhirnya meminta agar menunggu.
“Kenapa mau membunuh wanita tak bersalah? Keluarganya sangat berkuasa. Kalian bisa dihabisi jika berani menyentuhnya.” Tegas Seung Jung.
“Kami tak takut pada hal semacam itu. Waktumu hanya satu jam. Datanglah ke alamat dari pesan singkat ini. Jika tidak, wanita ini mati. Jika bawa bantuan, wanita ini mati. Aku yakin kau pasti paham.” Ucap Si Gangster.
Seung Jung kebingungan karena telp langsung ditutup, lalu meliat tiketnya WAKTU NAIK PESAWAT, 11.30. 

Sementara di ruangan ICU, Se Ri terlihat mengalami penurunan. Dokter meminta perawat aga memasang infus  lagi serta periksa organ vitalnya lagi. Nyonya Han pun melihat dar kaca hanya bisa menangis sedih.
“Aku bermimpi.”
Pegawai marketing memberikan berkas pada Se Ri kalau jadwal selanjutnya, uji coba pakaian olahraga ekstrem. Ia pun memastikan Se Ri sungguh akan mencoba sendiri yaitu paralayangnya. Se Ri melihat berkas Baju Olahraga Se Ri Choice.
“Di dalam mimpiku, aku kembali ke hari kecelakaan itu. Di dalam mimpiku, aku tahu segalanya. Aku tahu kecelakaan apa yang akan kualami dan di mana aku akan terdampar. Aku tahu akan bertemu siapa dan pengalaman menakutkan dan sulit yang akan kualami.”
“Aku juga tahu hari ini akan segera berakhir. Aku sudah tahu segalanya.” 


Di ruangan interoagasi, Ketua BIN menerima kabar dari ponselnya. Ia lalu memberitahu Jung Hyuk kalauYoon Se-ri dalam kondisi kritis. Jung Hyuk berlari ke rumah sakit dan langsun menangis melihat Se Ri dalam ruangan ICU.
Orang Tua, Tuan Park, Sek Hong dan pegawai marketing pun melihat keadaan Se Ri dari luar ruangan.
Sementara Seung Jung dalam kebimbangan harus kembali ke Korea selatan atau menyelamatkan Dan yang sedang disandera. Akhirnya Ia merobek tiket dengan mulutnya dan menaiki taksi. Seung Jung pun datang dengan senapan laras panjang dan langsung menembak semua anggota gangster.
Semua sempat panik melihat Seung Jung, Dan pun makin ditodong pistol pada kepalanya. Seung Jung sempat terkena tembakan lalu bersembunyi, meminta Seo Dan, jangan khawatir karena belajar menembak di Selatan. Seung Jung pun berhasil menembak mati semuanya.
Tapi ia sadar kalau ada satu orang lagi yang kabur setelah mengancam Dan dengan pistolnya. Si pria keluar dari belakang dan menembak Seung Jung. Seung Jung berhasil membalasnya, keduanya pun akhirnya terjatuh bersamaan. Dan langsung berteriak berlar memanggil Seung Jung.
“Aku salah... Saat aku mati, ada seseorang yang menangisiku. Fakta bahwa kaulah orangnya membuatku sedih dan bahagia.” Gumam Seung Jung meantap Dan yang menangis berlari ke arahnya. 
“Di akhir mimpi panjang itu, akhirnya aku mengambil keputusan.”  Se Ri akhirnya  berdiri di depan meja kerjanya.
Sek Hong mengantar Se Ri diatas bukti memberitahu  Anginnya cukup kuat dan sudah periksa ramalan cuaca dengan wajah khawatir memastikan kalau Se Ri tak masalah. Se Ri bertanya balik pada Sek Hong Kenapa angin bertiup. Sek Hong mengaku tak tahu.
“Angin bertiup untuk bergerak. Angin bertiup untuk bergerak, bukan tetap diam. Angin harus tetap bergerak agar aku bisa terbang.” Ucap Se Ri
“Demi bisa menemui dirimu, aku ambil keputusan untuk mengulangi semua momen itu dari awal.” Gumam Se Ri.
Di ruangan Dokter meminta agar memberikan epinefrin melalui infus.
“Walau waktu kuputar kembali seratus kali...” gumam Se Ri
“Jika aku bisa memutar balik waktu... Andai aku bisa, aku tak mau menemuimu. Kau takkan bisa kenal diriku. Maka kau akan aman dan bahagia” ucap Jung Hyuk menatap Se Ri dan merasa bersalah.
“Andai aku bisa melakukannya...Aku akan bertemu denganmu lagi Aku akan kenal denganmu dan jatuh cinta. Aku tahu itu pilihan yang berbahaya dan menyedihkan.” Gumam Se Ri. 



Sementara didalam ambulance, Dan menangis melihat Seung Jung dengan penuh luka ditubuhnya.
“Jika salah satu dari kita harus mati, dan yang lain tetap hidup... Jika memang itu takdirnya, maka wajar saja aku mati dan kau tetap hidup. Wajar saja.” gumam Seung Jung
“Aku bahagia mengambil keputusan itu, Ri Jung Hyuk.” Gumam Se Ri lalu terdengar suara bunyi alat yang menandakan salah seorang meninggal. 

EPILOG
Semua melihat rekaman CCTV yang tentang Jung Hyuk. Ketua BIN bertanya apakah hanya ini saja video milik Jung Hyuk. Anak buahnya memberitahu kalau Para psikolog menganalisis pola sikap Ri Jung Hyuk terhadap Yoon Se-ri dengan memperlihatkan videonya.
“Seperti yang terlihat, saat Jung Hyuk bersama Se-ri, pusat batang tubuhnya menghadap 90 persen ke arah Yoon Se-ri.” Ucap anak buahnya.
Jung Hyuk yang berhasil mengambil balon dan mengembalikanya lalu berjalan ke arah Se Ri dengan badanya yang terus mengarah pada Se Ri dengan wajah bahagia berjalan bersama.
“Ri Jung Hyuk mengikuti gerakannya tanpa sadar berulang kali. Saat ada pria mendekatinya,< dia mengalihkan perhatian dan pergerakan Yoon Se-ri berulang kali.” Kata anak buah nya.
Jung Hyuk menatap Se Ri yang sedang menelp mengikuti gerakan tubuhnya, lalu menjauhkan Se Ri saat ada pria yang lewat didekatnya, seperti sangat menjaga Se Ri.
“Ahli psikolog, Profesor Oh Hyeong-sim, menganalisis bahwa ini sikap umum pada pria yang jatuh cinta.”ucap si anak buah
“Apa Kau butuh analisis untuk tahu itu? Itu sudah terlihat jelas. Yang benar saja.” Keluh ketua BIN Kesal.
Saat hujan turun, Jung Hyuk pun memegang payung dan membiarkan bahunya basah sementara Se Ri terlihat bahagia ada orang yang membuatnya tenang dan bisa mempercayainya.
Bersambung episode 16

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar