PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 09 Februari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 Se Ri mengeluh pada Jung Hyuk karena meminta agar jangan mendekat dan tak ingin Jung Hyuk melihat wajahnya yang sedang menangis. Jung Hyuk tak peduli tetap memeluk Se Ri dari belakang lalu berjanji  Tahun depan dan tahun setelahnya dan bahkan setelah itu, semuanya akan bahagia.
“Karena aku akan  memikirkanmu. Aku akan bersyukur sudah terlahir ke dunia ini. Aku akan bersyukur orang yang kucintai  masih bernapas. Karena itulah  hari ulang tahunmu akan selalu jadi hari bahagia” ucap Jung Hyuk Se Ri akhirnya menatap Jung Hyuk.
“Kukira kau sudah pergi.” kata Se Ri. Jung Hyuk pun bertanya apaka Se Ri akan menangis begini setelah ia pergi.
“Menangis tak bisa dikendalikan. Air mata menetes tanpa diduga.”kata Se Ri
“Aku tak ingin kau menangis sendirian.” Ungkap Jun Hyuk.  Se Ri berjanji Karena sudah menangis hari ini, jadi tak akan menangis lagi bahkan sudah kebal.
“Aku tak sengaja mendengarnya. Jangan lagi mempersulit ayahmu dan pulanglah.” kata Se Ri 

“Aku akan mengurus masalah itu.” Ucap Jung Hyuk . Se Ri memberitahu kalau Ada yang namanya Sindrom Bambi.
“Saat seekor bayi rusa bertemu manusia di gunung, ia akan dibelai karena manis. Tapi, begitu manusia pergi, maka bayi rusa itu tak bisa kembali ke keluarganya. Karena aroma manusia yang melekat di tubuhnya, Jadi keluarganya menolaknya.” Cerita Se Ri
“Bayi rusa itu ditolak kawanannya hingga akhirnya mati.” Jelas Se Ri merasa sangat khawatir.
“Apakah kau takut aku akan ditolak dan ditelantarkan oleh kawananku?” kata Jung Hyuk
“Aku akan melindungi diriku sendiri. Percayalah kepadaku.  Di duniaku, aku bisa memanfaatkan status, bawahan, uang, dan semua yang kumiliki. Cho Cheol Gang.. Bukan... Tak seorang pun bisa menjatuhkan diriku. Percayalah kepadaku, dan pulanglah, Jung Hyuk. Kembalilah ke duniamu.” Kata Se Ri menyakinkan Jung Hyuk 


Sementara di dalam rumah semua orang tertunduk diam, Tuan Pyo pikir ini kali pertamanya menangis. Ju Meok membenarkan karena saat menyeberangi perbatasan, Se Ri  tak menangis.
“Saat tertangkap di kapal penyelundup, dia tak menangis.” Ucap tentara park. 
“Saat gagal kabur lewat bandara, dia tak menangis.” Ucap Tuan Jung. Tentara Pyo tak percaya Tuan Jung yang menguping sebanyak itu.
“Kenapa mereka belum kembali?” kata Eun Dong khawatir. Tuan Pyo langsung berkomentar.
“Aku malah berharap mereka kabur begitu saja!” kata Tentara Pyo. Ju Meok mengeluh agar Jangan mengatakan sesuatu yang berbahaya.
“Pesta Olahraga Militer Dunia berakhir sebentar lagi. Kita harus kembali bersama Jeong Hyeok pada saat itu. “ kata Tuan Jung gugup.
“Maafkan aku. Dia bahkan tak berkedip saat aku bilang mau menguburnya. Melihatnya tiba-tiba menangis membuatku bingung.” Kata tentara Pyo sedih dan akhirnya Tuan Jung pun pamit pergi keluar sebentar.


Tuan Jung keluar dari apartment mencari Jung Hyuk dan Se Ri. Keduanya akan masuk ke apartement. Jung Hyuk heran Tuan Jung malah keluar. Tuan Jung mengaku cemas lalu menanyakan keadaan Se Ri. Se Ri mengaku baik-baik saja.
“Mari kita masuk... Semuanya cemas dan menunggumu.” Ucap  Tuan Jung. Jung Hyuk dan Se Ri pun masuk lebih dulu.
Saat itu Tuan Jo mendengar dari dalam mobilnya, seperti menguping dari kejauhan. Ia lalu melihat mobil polisi berpatroli lalu memilih untuk pergi. Tuan Jung merasakan sesuatu sempat menoleh, tapi tak melihat siapapun. 

Se Ri akhirnya kembali ke rumah dengan senyuman mengaku terkejut karena tak menduga diberi kejutan seperti itu dan meminta maaf. Tentara Pyo dengan gaya angkuhnya merasa tak perlu. Se Ri bertanya apakah mereka mencemaskannya.
“Astaga, tak ada yang cemas.” Ucap Tentara Pyo. Se Ri mengeluh kalau tak berharap banyak darinya.
“Siapa yang memilih kue ini? Dari mana kalian dapat kue sekuno ini?” ucap Se Ri mengeluh. Semua menatap ke arah Jung Hyuk. Jung Hyuk sempat kecewa mendengarnya.
“Mari nyalakan lilinnya.” Kata Se Ri. Semua pun langsung bersemangat .
“ Aku pernah melihat di drama. Ini kali pertamaku menyalakan lilin di atas kue.” Ucap Ju Meok menyalakan korek.
“Mari matikan lampunya.” Ucap Se Ri menepuk tanganya lalu memakain topi ulang tahun.
Mereka akhirnya mulai menyanyikan lagu “Selamat ulang tahun” dengan gaya Korea Utara. Se Ri tersenyum mendengarnya, Jung Hyuk pun juga senang melihat Se Ri yang bisa tersenyum.
“Aku tak menduga akan mendengar lagu selamat ulang tahun khas Utara. Apakah kalian tahu harus buat permohonan sebelum meniup lilin?” kata Se Ri. Semua hanya terdiam kebingungan.
“Apa Kalian tak tahu? Wah... Aku mengajari kalian banyak hal. Baiklah, mari tutup mata kalian dan memohon apa yang paling kalian inginkan. Saat kita meniup lilin setelahnya, permohonan kalian akan terkabul.” Jelas Se Ri.
Semua mengikuti lalu menutup mata membuat permohonan. Se Ri bertanya apakah mereka sudah buat permohonan jadi mereka bisa tiup lilinnya. Akhirya Ia membuka mata dan langsung meniupkan lilin, Mereka langsun berharap semoga panjang umur. Se Ri pun mengucapkan Terima kasih.


Se Ri sedang ada di kamar lalu mendengar suara ketukan pintu lalu menyuruh masuk. Jung Hyuk masuk dengan wajah gugup berharap semoga  tak mengganggunya. Se Ri mengaku tidak dan ingin tahu alasan Jung Hyuk datang ke kamarnya. Jung Hyuk menyembunyikan sesuatu dibalik badanya.
“Apa itu? Apa Kau bawa sesuatu untukku? Apa Hadiah ulang tahunku?” kata Se Ri mendekat
“Ini hadiah, tapi bukan hal besar.” Kata Jung Hyuk gugup. Se Ri merasa Tak masalah jadi meminta agar memperlihtakan hadiahnya.
“Kujelaskan lebih dahulu, ini bukan kenang-kenangan. Kau tak perlu menganggapnya spesial.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri mengerti kalau tak akan begitu.
“Aku harus lakukan sesuatu saat mengetahui ulang tahunmu. Aku punya sedikit waktu senggang, jadi, aku belikan ini. Aku membelinya tanpa berpikir panjang... Jika menurutmu tak berharga, maka kau bisa menjualnya.” Kata Jung Hyuk gugup.
“Apa Kau berkeringat?” komentar Se Ri. Jung Hyuk berdalih kalau di dalam panas.
“Cepat Berikan. Apakah ini kali pertamamu memberikan hadiah untuk wanita? Kenapa gugup sekali?” keluh Se Ri meminta agar membuka tangan Jung Hyuk. Jung Hyuk akhirnya membuka kepalan tanganya.
“Ini cincin.” Ucap Se Ri kaget lalu mencoba di semua jarinya karena seharusnya pas di jarinya dan memperlihatkan kalau masuk di jari jempolnya.
“Itu punyaku.” Kata Jung Hyuk. Se Ri melonggo kalau itu artinya ini cincin pasangan.
“Apakah ini kali pertamamu menerima hadiah dari pria? Seharusnya jangan ambil itu, jika kau menunggu, pasti sudah kupasang ke jarimu.” ucapJung Hyuk memperlihatkan cincin di sisi jari lainya lalu memasangkan. 


“Astaga, saat kau bilang belum pernah pacaran, kau pasti bercanda. Katakan. Kau belajar dari mana? Dari mana kau belajar cara meluluhkan hati wanita?” ungkap Se Ri terharu dan meminta
“Berikan kepadaku... Kupasangkan di jarimu kata Se Ri memasang cincin ditangan Jung Hyuk.
“Terima kasih... Ini cincin terindah yang pernah kulihat. Aku tak akan melepaskannya seumur hidupku.” Ungkap Se Ri memegang tangan Jung Hyuk yang memakai cincin.
“Tak apa-apa dilepas.” Kata Jung Hyuk. Se Ri berjanji akan mengingat Jung Hyuk apa pun yang terjadi.


Sementara di Korea Utara, sebuah taksi berhenti di depan jalan yang rusak. Supir taksi memberitahu Tak bisa lebih jauh karena jalannya diblokir. Nyonya Ko mengeluh kalau tak bisa lebih jauh lalu membayar dan turun sambil mengeluh karena jalannya diblokir.
“Ini Sudah larut malam, aku tak menduga bisa bertemu denganmu.” Sapa Nyonya Yang melihat Nyonya Go datang. Nyonya Go pun menyapa dengan ramah.
“Syukurlah kau kemari.. Banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan.” Kata Nyonya Na. Nyonya Go terlihat bingung.
“Tempatnya sudah siap, lalu kenapa pengantin barunya tidak terlihat?” tanya Nyonya Na heran.
“Seperti yang kalian ketahui, Jung Hyuk dapat tugas darurat di perbatasan.” Jelas Nyonya Go. Nyonya Na pun bisa mempercayainya.
“Hanya saja, aku melihat pria aneh masuk ke rumah itu. Sebagai kepala desa kawasan ini, aku mau berkunjung untuk memeriksanya.” Kata Nyonya Na. Nyonya Go langsung memberikan cream wajah pada keduanya.
“Seharusnya kuberikan lebih awal. Selamat Tahun Baru.” Kata Nyonya Go. Keduanya merasa tak perlu tapi tak bisa menolaknya.
“Pria aneh yang kalian lihat itu adalah keponakanku. Namanya Alberto. Dia baru pulang dari Eropa saat dipanggil kembali. Aku menyuruhnya tinggal di Pyongyang, tapi dia ingin tinggal di sini karena rindu perdesaan.” Jelas Nyonya Do.
Keduanya menganguk mengerti, Nyonya Do beralasan kalau kualitas udara di sini lebih baik. Mereka pun menganguk menyetujuinya. Nyonya Do pun langsung pamit pergi. Keduanya langsung melihat Nyonya Do yang tampak sangat terburu-buru.
“Dia berbohong saat bilang pria itu keponakannya.” Kata Nyonya Na. Nyonya Yang pun menyetujuinya.
“Apa Dan berselingkuh?” kata Nyonya Na. Nyonaya Yang pikir ini bisa jadi pertumpahan darah.


Nyonya Go masuk rumah kaget melihat Seung Jung ada di dalam. Seung Jung menyapa Nyonya Go dengan ramah dan senyuman lebar. Nyonya Go memanggilnya Kamerad Al. Seung Jung membenarkan dan mengaku  pernah bertemu pada ibu mertuanya.
“Aku sempat berencana mengunjungi Ibu di Pyongyang.” Kata Seung Jung. Nyonya Go kaget mendengarnya.
“Aku tersanjung Ibu mau repot-repot datang sendiri.” Kata Seung Jung. Nyonya Go bertanya apakah anaknya ada di rumah.
“Ya... Dia di sini, tapi dia minum vodka sampai pagi, lalu pingsan.” Jelas Seung Jung.  Nyonya Go kaget mendengar Dan melakukan lagi.
“Aku baru mau membangunkannya, dan membuatkannya sup ikan pollack.” Ucap Seung Jung memperlihatka nampan berisi mangkuk.
Nyonya Go mulai terkesima dengan masakan Seung Jung. Seung Jung pikir kalau Dan tak bilang menginap semalam. Nyonya Go mengaku Ponselnya mati seharian. Seung Jung pikir kalau Nyonya Go sangat terkejut. Nyonya Go panik kalau dianggap terkejut.
“Aku minta maaf untuk mewakilinya, jadi, tolong jangan marahi Dan.” Kata Seung Jung
“Di mana Dan?” tanya Nyonya Go panik. Seung Jung memberitahu Dan adan di kamar ini. Nyonya Go menunjuk kamar didepanya. Seung Jung membenarkannya. 


Nyonya Go bergegas masuk tak percaya melihat anaknya duduk, ia langsung membangunkan anaknya sambil memukulnya.  Dan membuka matanya tapi terlihat masuk bingung. Nyonya Go menyuruuh anaknya bangun. Dan akhirnya duduk lalu mulai tersadar.
“Ibu pasti belum makan malam juga... Keluarlah, kita makan bersama.”ucap Seung Jung melonggokan wajahnya di depan pintu. 

Seung Jung menaruh lauk diatas meja untuk makan bersama. Nyonya Go menyindir kalau   Semua lauk ini tampak tak asing dan Baru kemarin masih ada di kulkasnya. Se Ri hanya diam saja. Seung Jung menyalakan lilin karena menurutnya tiap meja butuh lilin.
“Kudengar kau warga Inggris. Apa pekerjaan orang tuamu?” kata Nyonya Go blak-blakan. Se Ri mengeluh dengan sikap ibunya.
“Ayahku menjalankan bisnis. Dia sudah lama wafat. Ibuku menikah lagi, kami tak pernah bertemu selama 17 tahun.” Ucap Seung Jung. Nyonya Go mulai percaya.
“Ada hubungan apa antara kau dan Dan?”tanya Nyonya Go. Dan panik mendengarnya.
“Aku telah terpikat dengan Dan. Aku sudah tahu dia menyukai dan bertunangan dengan pria lain.” Kata Seung Jung. Se Ri kaget mendengarnya.
“Kenapa kau menyukai Dan?” tanya Nyonya Go. Seung Jung melihat Dan itu memiliki Wataknya yang tegas dan gayanya yang elegan.
“Rasa percaya diri, dan sikap anggun yang membuatnya lebih kuat. Itu semua alasanku. Kurasa semua sifatnya ini berasal dari ibunya.” Kata Seung Jung. Nyonya Go langsung tersipu malu mendengarnya. 


Nyonya Go akhirnya pulang mengaku menyukai Seung Jung karna menyadari bahwa Ia mewariskan gayanya pada Dan yang elegan. Ia melihat Seung Jung itu sangat bijak dan jeli menilai orang. Dan mengeluh kalau Hubungan mereka itu tak seperti dugaan Ibunya.
“Tapi, dia menggendongmu pulang, dan kau bermalam dengannya di apartemen dari ibu.”ucap Nyonya Go
“Aku sudah bilang.. Aku membiarkannya menginap karena sesuatu.” Tegas Dan
“Saat Jung Hyuk kembali dari perbatasan, apakah kau masih mau menikahinya?” kata Nyonya Go
“Kenapa tidak? Aku tunangannya.”tegas Dan yakin. 

Tuan Do keluar dari motel dan memastikan tak ada yang mengikutinya dari belakang. Jung Hyuk langsung menyerangnya, dan mencekiknya karena tahu Tuan Do itu orangnya. Tuan Do tak mengenal Jung Hyuk ingin tahu siapa dia. Jung Hyuk pikir Tuan Do seharusnya tahu.
“Aku ingat. Kita pernah bicara lewat telepon, Pak Ri Jung Hyuk” kata Tuan Do
“Kau tak datang, dan malah mengutus orang lain.” Kata Jung Hyuk marah. Tuan Do mengaku ada urusan penting saat itu.
“Seharusnya aku tak melakukannya. Aku mengecewakanmu. Maaf.” Kata Tuan Do
“Goo Seung Jun memberitahuku bahwa kau broker berbakat yang tak bisa dipercaya.” Kata Jung Hyuk
“Dilihat dari pekerjaannya, aku menghubungkan orang tanpa perlu bersikap loyal.” Komentar Tuan Do
“Kau tak perlu loyal kepadaku. Kau hanya perlu menjawab pertanyaanku. Aku punya pertanyaan.” Kata Jung Hyuk. 


Se Ri membahas Pesta Olahraga Militer Dunia akan berakhir dalam lima hari pada Tuan Jung jadi mengartikan kalau bus timnya pulang hari itu. Tuan Jung membenarkan kalau mereka  harus naik bus itu apa pun yang terjadi.
“Lebih aman bagi Jung Hyuk menaiki bus itu.” Kata Se Ri. Tuan Jung memberitahu kalau Ayahnya mengambil risiko walau berbahaya.
“Tapi, jika dia tak pulang, posisinya tak akan aman lagi.”Jelas Tuan Jung
“Percuma jika dia gagal pulang tapi Dia harus pulang apa pun yang terjadi.” Kata Se Ri. 

Nyonya Go berbicara di telp seperti pelayan di rumah Se Ri kalau melarangnya datang. Si Bibi memberitahu kalau Se Ri bilang ingin berbenah rumah sendiri, jadi belum ke rumahnya selama dua pekan.
“Apa Maksudmu, Yoon Se-ri mencuci baju dan membersihkan ruma tanpa bantuan pengurus rumah?” ucap Nyonya Go tak percaya mendengarnya. 

Di rumah, Se Ri memakai vacum cleaner. Eun Dong keluar kamar bertanya apa yang sedang dilakuan. Se Ri mengaku sedang berbenah. Eun Dong tak percaya dengan benda yang ada ditangan Se Ri yang menurutnya  Ada banyak benda menarik di Selatan.
“Aku pasti membelikanmu semuanya jika bisa kau bawa pulang.” Kata Se Ri tersenyum melihta Eun Dong sangat terkesima dengan vacum cleaner. 

Se Ri memperlihatkan kartu kredit hitamnya lalu memberitahu kalau ini semacam kartu ajaib dan Orang-orang biasa menyebutnya “Karbu”. Semua bingung apa maksudnya itu. Se Ri menyebut Kartu kreditnyaitu “Kartu Ibu.”
“Karena kartu ini milik Se-ri, mari sebut Karse.”jelas Se Ri. Tuan Pyo yang tak mengerti meminta Se Ri agar Langsung saja ke intinya.
“Kau mau kami apakan kartu itu?” kata Tuan Pyo. Se Ri memberitahu  Karse merupakan kartu tanpa batas.
“Kalian bisa membeli apa pun dengan ini.”ucap Se Ri. Semua tak percaya mendengarnya.
“Kau tak kenal takut. Kau tak percaya saat aku bilang akan menjadikanmu pengemis suatu hari nanti?” kata Tuan Pyo mengejek.
“Tidak... Silakan habiskan seluruh uangku... Dan Ganti juga pakaian kalian. Pyo Chi Su, kau terparah... Ini membuatku gila. Kalian seperti teroris mode.” Ejek Se Ri
“Teroris? Kau pikir kami siapa? Kami bukan teroris...  Kami bukan seperti itu.” Tegas Tuan Pyo marah
“Teroris mode tak ada hubungannya dengan aksi meneror. Artinya, kau tak punya selera berpakaian.” Jelas Se Ri.
“Kami punya selera berpakaian!” ucap Tuan Pyo marah. Se Ri menegaskan Tidak punya. Jadi meminta mereka agar melakukan yang terbaik.
“Sebelum kalian pergi, aku mau memberikan hadiah. Beli semua yang kalian inginkan, santaplah makanan, dan kenakan pakaian sesuka kalian.” Ucap Se Ri. Mereka hanya bisa melonggo. 


Mereka akhirnya berjalan di tempat perbelanjan di toko celama jins. Tuan Pyo berkomentar Jika dilihat sekilas, Selatan seperti negara yang kaya Tapi, pasarnya mengungkap kebenarannya dan menunjuk sebuah celan yang menurutnya Robek hingga mirip kain pel.
“Seharusnya mereka jahit terlebih dahulu.” Ucap Tuan Jung. Ju Meok memberitahu  Orang-orang pakai celana jin ini untuk bergaya.
“Gaya apanya! Lututmu akan kedinginan.” Kata Tuan Pyo. Saat itu Tentara Park keluar dengan jeans robek-robek.
“Berikan aku celana jin yang sama.” Kata Ju Meok. Semua tak percaya kalau Tentara Park sangat cocok dengan celana jeans model baru. 

Eun Dong pergi melihat kebagian toko topi, mainkan topi bonek yang bisa bergerak kupingnya. Tuan Pyo bertanya apakah Eun Dong suka itu. Eun Dong menganguk. Tuan Pyo pun menyruh agar membeli semua warna bahkan Beli sepuluh.
“Apa Aku boleh melakukannya? Adik-adikku pasti suka.” ucap Eun Dong tak percaya.  Tuan Pyo membenarkan dan melihat harganya.
“Harga satunya... Lima ribu won? Tidak murah, tapi... Lupakan. Beli semuanya.” Kata Tuan Pyo tak peduli
“Adakah pakaian yang kau suka?” tanya Tuan Pyo. Eun Dong mengaku  Ada banyak sekali pakaian jadi bingung harus pilih yang mana.
“Hanya ini... yang aku butuhkan.” Kata Eun Dong menujuk topi yang dinginkanya melihat bergerak ketika di tekan. 

Di sebuah taman, beberapa orang sedang menyanyi dengan seragam seperti memperlihatkan keterampilanya. Tuan Pyo heran bertanya Mereka sedang apa. Tuan Jung berpikir mereka pengemis. Tuan Pyo merasa sudah menduga kalau Banyak pengemis di mana-mana.
“Aku mau pakaian itu.” Ucap Eun Dong terkesima melihat pakaian seragam yang dipakai oleh anggot band.
Eun Dong seperti sangat bahagia mengunakan seragam lalu berjalan menyusuri jalan. Empat pria dewasa pun berjalan dibelakangnya dengan banyak belanjaan di tanganya, mereka sudah seperti orang korea selatan.

Di ruangan rapat, Nyonya Go duduk di tengah meja mengajak mereka membahas pergantian Pimpinan Seri’s Choice  sekali lagi. Salah satu petinggi mengatakan Bahasan itu ditolak setelah Pimpinan Yoon kembali.
“Bagaimana kalau Pimpinan Yoon memiliki kelemahan besar yang mencegahnya menjalankan perusahaan? Bukankah kalian ingin tahu di mana Pimpinan Yoon saat dia menghilang?” kata Nyonya Go yang membuat semua mulai berbisik.
Saat itu Nyonya Han masuk ruangan dengan tatapan sinis. Nyonya Go kaget ibu mertuanya yang datang. 

Keduanya akhirnya bertemu, Nyonya Han tahu Nyonya Go itu mau menusuknya dari belakang begitu Se ri kembali hidup-hidup. Ia menyindir kalau Nyonya Go itu sungguh wanita mengagumkan. Nyonya Go beralasan berusaha keras agar putra Nyonya Han sukses.
“Jika kau menganggapku orang jahat, maka aku akan kecewa. Tak ada ibu yang mau mengorbankan putrinya agar putranya sukses. Aku sudah tahu di mana Se-ri saat itu, termasuk fakta bahwa kau dan Se-hyeong mencegahnya kabur lebih awal.” Kata Nyonya Han.
“Suamiku juga sudah tahu... Bukankah Se-hyeong ada urusan di Hong Kong? Minta dia segera kembali, Datanglah ke rumah bersamanya.” Kata Nyonya Han. Nyonya Go terlihat kaget. 


Sek Hong dan pengawai penjualan masuk ke dalam ruangan menyalakan TV memperlihatkan foto di SNS, kalau Semalam, Cha Sang-u mengunggah sesuatu yang jelas ditujukan kepadamu di akun media sosialnya. Se Ri panik karena sedang ada Jung Hyuk disampingnya.
“Itu pasti untuk wanita lain.” Kata Se Ri seolah tak peduli. Sek Hong membaca caption foto "Syukurlah kau pulang dengan selamat. Mau pergi lagi? Sekarang pukul 02.00, dan alkohol membuatku jujur."
“Itu sudah jelas pesan untukmu.” Kata Sek Hong. Se Ri mengeluh mereka yang meributkan unggahan mabuk seseorang
“Hentikan, dan...”kata Se Ri marah mematikan TV. Pegawai memberitahu kalau wartawan menanyakan apakah Se ri akan rujuk dengannya.
“Rujuk apanya!” kata Se Ri marah. Jung Hyuk hanya diam saja. Pegawaipikir  Ini sudah pernah terjadi.
“Saat dia mengencani Shin Yeong-woong.” Kata Pegawainya. Sek Hong pikir Bukan, saat dia mengencani idola, Won Ji-hun.
“Hubungan mereka putus-sambung. Ini Sungguh kacau.” Komentar pegawai. Se Ri makin marah menyuruh mereka berhenti.
“Aku sangat sibuk saat ini, dan tak sempat bahas ocehan tak jelas ini. Cepat, kembali bekerja.” Kata Se Ri. Keduanya menganguk mengerti dan akan keluar dari ruangan.
“Hei... Lee Hyeok, kau sedang apa?.. Ayo pergi” kata Sek Hong. Se Ri langsung melarangnya.
“Hyeok tetap di sini...Aku punya perintah penting dan rahasia untuknya. Cepat, keluarlah.” Kata Se Ri. Sek Hong yang bingung langsug menganguk mengerti lalu keluar.
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar