PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 04 Februari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 12 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Eun Dong melonggo melihat seseorang  yang datang membawa sepatu bahkan memakaikan sepatu. Ia langsung memeluk Jung Hyuk sambil menangis harus. Jung Hyuk melihat ada buahnya tak percaya meresa sampai datang jauh-jauh kemari dan caranya sampai ke sini.
Tentara Park, Ju Meok akhirnya ikut memeluk Jung Hyuk karena akhirnya bertemu juga. Mereka pun saling berpelukan sambil menangis haru. 

Sementara Se Ri panik mencoba mencari Jung Hyuk sambil menelpnya lau bertanya pada Sek Hong apakah melihat pengawalnya. Sek Hong mengaku tadi melihatnya. Se Ri bingung kemana Jung Hyuk karena seharusnya tetap di sisinya.
“Biar kuomeli dia nanti.” kata Sek Hong. Se Ri pikir tak perlu. Saat itu terlihat Se Joon dan kakak iparnya datang melambaikan tangan bahagia. 

Se Joong merasa seharusnya Se Ri memberitahu saat mengalami hal semacam itu. Nyonya Do mengaku ikut prihatin dan berpikir mereka itu keluarga. Se Ri mengeluh kalau tak paham maksud ucapnya dan mengaku sedang sibuk saat ini.
“Korea Utara?.. Benarkah Se-hyeong berusaha mencegahmu kembali?” kata Se Joon berbisik.
“Tentu saja... Bagaimana bisa dia menyebut dirinya manusia?” kata Nyonya Do. Se Ri heran ingin tahu mereka tahu dari mana.
“Itu tidak penting... Yang terpenting kita harus bersatu. Kita hancurkan keluarganya bersama.” Kata Se Joon
“Itu alasan kalian kemari?” keluh Se Ri. Se Joon meminta adinya agar mendengar baik-baik.
“Ibu akhirnya mendukungku... Jadi, kau harus memihak kami. Jangan blokir nomorku lagi. Aku kakakmu.” Kata Se Joon.
“Begitu? Lantas kenapa Ibu dan Kakak tidak bersatu mengusir Se-hyung dan mendukungku? Aku harus ambil alih perusahaan.” Kata Se Ri. Se Joon kaget mendengarnya.
“Aku rela serahkan hak sebagai putra sulung, dan selesaikan ini bersamamu. Jangan bersikap egois.” Tegas Se Joon.
“Katakan kepadaku, dari mana kalian tahu soal itu?” kata Se Ri. Nyonya Do menyuruh agar memberi tahu Se Ri. 


“Manajer Oh memberitahuku. Dia pernah menjadi kacung Seung Joon. Aku baru tahu dia menemui Se Hyung beberapa kali. Jadi, aku memaksanya bicara. Omong-omong, agak mencurigakan. Dia membeli apartemen 50 pyeong di Gangnam tanpa pinjaman.” Jelas Se Joon
“Siapa lagi yang memberinya uang?” kata Nyonya Do. Se Ri meminta Se Hyung cari tahu siapa dan alasannya, lalu beri tahu dirinya.
Se Joon tak percaya kalau adiknya menyuruhnya. Se Ri membenarkan karena agak sibuk dan pamt pergi. Se Joon tak percaya berani Se Ri berani menyuruhnya. Nyony Do mengingatkan kalau Se Ri meminta agar memberitahunya setelah semuanya jelas.
“Berarti dia tak akan memblokirmu lagi. Dia setuju untuk memihak kita.” Kata Nyonya Do. Se Joon pun bisa mengerti. Nyonya Do pun yakin kalau Se Joon berhasil.


Se Ri bergegas keluar dari gedung mencoba menelp Jung Hyuk dan kaget keberadaanya sekarang. Akhirnya Se Ri pergi dengan mobilnya, lalu turun dari mobil tak percaya melihat semua orang datang ke korea selatan. Eun Dong langsung memeluk Se Ri.
“Aku merindukanmu.” Kata Ju Meok dan ikut memeluk begitu juga. Tentara Pyo merasa tak percaya kalau hampir tak mengenalnya.
“Chi Su, kemarilah.” Ucap Se Ri membuka lebar tanganya. Tentara Pyo meminta jangan permalukan dengan memeluk Se Ri menangis haru.
“Gwang Beom, kau juga.. Kau terlihat tampan.” Ungkap Se Ri pada Tentara Park dan akhirnya langsung memeluk semuanya dengan rasa haru.
“Apa Kalian baik-baik saja? Aku merindukan kalian.” Ucap Se Ri. Semua memeluk erat Se Ri.
Jung Hyuk melihat anak buahnya, Tuan Jung pun hanya bisa melihat juga. S Ri tak percaya melihat rambut mereka yang berubah. Jung Hyuk tak bisa melihat semua anak buahnya memeluk Se Ri dan langsung melepasaknya menyuruh mereka bisa mengobrol nanti.
“Namaku Jung Man Bok.” Ucap Tuan Jung menyapa Se Ri. Se Ri pun mengaku Senang bisa bertemu.
“Aku pernah melihatmu beberapa kali di desa, dan pernah dengar suaramu.” Kata Tuan Jung
“Apa Kau tahu aku?” kata Se Ri tak percaya. Tuan Jung mengatakan kalau Se Ri adalah Putri Pemilih. Se Ri pikir mereka yang memberitahunya
“Kau tahu ungkapan kami, "Dinding punya telinga, pintu punya mata." Bisa dibilang, dia dinding dan pintu itu.” Ucap Tuan Pyo. 


Akhirnya Se Ri membawa mereka ke rumahnya dengan menekan tombol kunci dengan sidik jarinya. Semua melonggo tak percaya ada kunci yang sangat hebat, Tuan Pyo merasa negara kapitalis ini memiliki gagang pintu yang aneh.
“Menurutku bagus... Ini Hebat.” Puji Ju Meok. Tuan Pyo memperingatkan  Jangan tertipu oleh kemewahannya. Se Ri menyuruh mereka agar masuk.
Semua melonggo melihat rumah yang luas dan juga mewah, sementra Tuan Jung yang sibuk mencari sesuatu disetiap cela lampu. Se Ri bertanya  apa yang dilakukan. Tuan Jung mengatakan sedang mencari penyadap. Se Ri tersenyum karena itu tak ada.

“Kau tahu dari mana? Ini bukan rumahmu.” Kata Tuan Jung. Se Ri heran karena memang ini adalah rumahnya.
“Maksudmu, kau tinggal sendiri di rumah besar ini? Ada berapa kamar?” tanya Tuan Pyo mengejek.
“Ada lima, kugunakan semua.” Kata Se Ri. Tuan Pyo tak percaya kalau ada Lima kamar untuknya sendiri?
“Untuk apa semuanya?” tanya Tuan Pyo. Se Ri menjawab  Kamar tidur, ruang kerja, sisanya ruang olahraga, kamar tamu, dan kamar kosong.
“Kau cukup lihai. Ini pujian.” Ucap Tuan Pyo. Se Ri hanya bisa tersenyum dan Jung Hyuk hanya diam saja melihat sikap anak buahnya. 


Ju Meok memainkan keran dengan membuka tutup, merasa tak bisa membayangkan bisa dapat air panas tiap saat. Eun Dong memutar-mutar lampu merasa paling takjub dengan listrik yang tiada batas.
“Aku kagum lantainya hangat walau tak ada perapian.” Kata Tentara Park. Semua pun menyetujuinya.  Mereka semua terkesima dengan kamar mandi yang luas dan menurutnya tempat ini menarik.

Sementar di rumah Nyonya Ma terlihat lemas hanya berbaring. Anaknya datang membawakan bubur membangukan ibunya. Nyonya Ma tak percaya anaknya memasak ini. Anaknya pikir ibunya harus makan dan memulihkan tenaga.
“Kau benar... Dunia belum berakhir... Mari makan.” Ucap Nyonya Ma mulai bersemangat setelah suaminya ditangkap.
“Ibu... Apa Kita akan meninggalkan desa ini?” tanya anaknya. Nyonya Ma meminta agar anaknya Jangan bilang begitu.
“Kita belum tahu apa yang akan terjadi kepada ayahmu.” Kata Nyonya Ma menenangkan anaknya.
“Lalu kenapa melarangku bermain dengan teman-temanku?” tanya anaknya saat itu terdengar suara ketukan pintu. Nyonya Ma pun meminta anaknya agar tetap didalam rumah. 

Nyonya Ma keluar rumah ingin tahu siapa yang datang, ternyata Nyonya Hyun datang membawa kentang rebus. Nyonya Ma heran temanya yang berani datang, Nyonya Hyun memberikan kentang rebusnya.
“Kami punya banyak makanan... Kami baik-baik saja. Bawa pulang.” Kata Nyonya Ma. Saat itu terdengar suara pintu lagi.
“Kau suka roti fermentasi, 'kan?” kata Nyonya Yang dan kaget ternyata Nyonya Hyun juga datang.
“Kapan kau kemari?” tanya Nyonya Yang. Nyonya Hyun mengaku baru saja.
“Kalian sungguh tebal muka. Kalian bisa dihukum karena kemari. Ceoat Segera pergi!” ucap Nyonya Ma
“Makanlah sampai kenyang. Kau butuh energi untuk bertahan.” Ucap Nyonya Hyun. Nyonya Yang pun menyetujuinya.
“Apa Kalian tak dengar aku? Aku minta kalian pergi. Cepat Pergi!” kata Nyonya Ma dan tiba-tiba terdengar suara wanita lainya. 


Nyonya Ma akhirnya keluar dari rumah dan melihat Nyonya Na memaba gerobak berisi kayu. Nyonya Na pikir tetanganya itu keluar tepat waktu karena merasa membutuh kayu lagi jadi membawanya.
“Jika mau tetap sehat, kamarmu harus...” ucap Nyonya Na lalu terdiam melihat Nyonya Yang dan Nyonya Hyun yang datang lebih dulu.
“Astaga, kau tak mau mendengarkan... Berbahaya jika kalian di sini! Pergilah jika tak mau dihukum!” kata Nyonya Ma. Tapi tiba-tiba tetangga yang lain juga datang.
“Yeong Ae... Kau harus bertahan.” Ucap Nyonya Ma. Tiba-tiba Nyonya Ma langsung menangis seperti tak percaya semua orang masih memberikan perhatian padanya. Nyonya Na dkk pun memeluk Nyonya Ma agar tak menangis. 

Se Ri makan daging panggang bersama dengan Jung Hyuk dkk, lalu bertanya pada Tuan Pyo apakah merasa enak. Tuan Pyo mengeluh kalau S Se Ri yang berpikir kalau sedang menikmatinya, tapi karena Se RI sudah menghabiskan stok Kapten Ri jadi melakukan hal yang sama.
“Kau akan kelaparan suatu saat.” Ucap Tuan Pyo. Se Ri tersenyum menyuruh Tuan Pyo agar melanjutkan misinya.
“Jika mau aku jatuh miskin, kau harus makan semua daging sapi di negara ini.” Kata Se Ri bangga
“Apa Kau masih membual?” keluh Tuan Pyo. Se Ri mengaku tidak, sementara Tuan Jung heran Jung Hyuk yang tak makan.
“Makanlah... Pasti sangat sulit jauh-jauh kemari. Memikirkannya saja membuatku sedih.” Kata Jung Hyuk
“Aku ingin terus terang saja. Kamilah yang menderita, kenapa dia dapat daging paling banyak.” Keluh Tuan Pyo melihat Jung Hyuk yang menumpu daging hanya untuk Se Ri. Se Ri tersipu malu melihatnya.
“Kalian bisa ambil daging sendiri.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri pikir Jung Hyuk berhak berikan kepada siapa pun.
“Di Selatan, orang-orang menyebut orang sepertinya "Pria dambaan". Kata Ju Meok. Se Ri memuji Ju Meok yang tahu segalanya.
"Pria dambaan"? Itu seperti pekerjaan atau panggilan biasa, 'kan?” tanya Tuan Pyo heran
“Bisa dibilang begitu karena mereka memang hebat sesuai julukannya.” Kata Ju Meok
“ Jika dipikirkan, menyeberangi perbatasan hanya demi seorang wanita memang perbuatan gila yang pantas dicatat sejarah.” Komentar Tuan Pyo.
“Bukan begitu. Bukankah sudah kujelaskan apa yang terjadi?” kata Jung Hyuk. Eun Dong pikir itu benar.
“Jika begitu, Kapten Ri tak tertandingi. Kapten yang terbaik.” Kata Eun Dong. Semua pun menyetujuinya.  Se Ri pun menyuruh mereka semua makan lagi. 



Se Ri berjalan dilorong dan medengar Jung Hyuk bersama dengan Tuan Jung. Tuan Jung memberitahu kalau mereka sudah kehabisan waktu dan Ayahnya menyuruh mereka unuk membawanya pulang secepat mungkin.
“Kita harus pulang begitu Pesta Olahraga Militer Dunia berakhir. Ayahmu sudah memastikan kita akan pulang dengan selamat.” Kata Tuan Jung
“Apa Kau tak dengar perkataanku tadi? Cheol Gang bisa menculik Se-ri dan membawanya ke Utara. Dia akan menyerang ayahku dan aku.” Kata Jung Hyuk
“Bagaimana cara menangkapnya sementara kita tak tahu dia di mana? Kau kehabisan waktu. Se-ri memiliki status sosial yang tinggi, dan banyak yang mendukungnya. Dia akan baik-baik saja.” Kata Tuan Jung memastikan. Jung Hyuk hanya bisa diam saja. 

Nyonya Han dan juga Tuan Yoon sedang makan dengan jarak yang sangat jauh. Tuan Yoon mulai berkomentar  Ada pepatah Yahudi yang mengatakan,"Pria kaya punya pewaris, bukan anak lelaki." Tapi anaknya tak pernah makan bersama mereka kecuali saat membahas uang.
“Apa Kau punya sup lain?” tanya Tuan Yoon. Nyonya Han mengingatkan kalau Ini hari ulang tahun Se-ri.
“Sejak kapan kau peduli?” ucap Tuan Yoon lalu beranjak pergi. Nyonya Han lal berkomentar Suaminya pasti sudah tahu.
“Soal apa?” tanya Tuan Yoon. Nyonya Han menyebut Se-ri terjebak di Korea Utara. Tuan Yoon berteriak mara
“Kau tak ke luar negeri untuk urusan bisnis. Pasti kau yang mengurus itu.” Kata Nyonya Han.
Flash Back
Tuan Yoon duduk di ruangan interogasi memberikan biodata Se Ri dan memberikan tanda tangan sebagai ayahnya.  Seperti ia sangat yakin.
Nyonya Han ingin tahu darimana suaminya bisa mengetahuinya dan Kenapa tak cerita padanya. Tuan Yoon hanya diam saja. Nyonya Han pikir suaminya merasa ia akan memanfaatkan itu untuk menjerumuskannya. Tuan Yoon pikir itu tak bisa bilang tidak.
“Kau juga pasti tahu, bahwa Se Hyung tahu Se-ri ada di sana dan menyuruh orang untuk mencegahnya kembali?” kata Nyonya Han. 


Flash Back
Tuan Park dan Sek Hong membawa rekaman suara Se Ri dari walkie Talkie “Ini Se-ri, ganti.” Tuan Yoon mendengarkanya, Sek Han menjelaskan  Polisi mengatakan ini bukan suaranya, bahkan menolak menganalisis suaranya.
“Kami menerima banyak laporan tentangnya setelah kabar tersebar. Banyak yang mengaku melihatnya. Mereka mengaku punya rekaman video dan suaranya. Saat aku mengunjungi mereka, ternyata semuanya palsu, termasuk ini. Ini penipuan.” Ucap Se Hyung.
“Bukan, Pak.” Kata Sek Hong dan Tuan Park menyangkalnya. Se Hyung memberitahu tentang dua pria yang ada diepanya.
“Kolega terdekat Se-ri memberi salinan suaranya, dan pria ini, yang mengurus asuransinya, memalsukan bukti demi dirinya.”kata Se Hyung. Tuan Park mengaku kalau tak seperti itu.
“Ayah!!! Apakah Ayah akan percaya orang-orang asing ini, atau aku, putra Ayah?” ucap Se Hyung mencoba menyakinkan ayahnya. Tuan Yoon hanya diam saja.
“Kau serius? Benarkah Se Hyung, berusaha mencegahnya kembali?” tanya Nyonya Ma. Tuan Yoon hanya diam saja. 



Jung Hyuk melihat Se Ri yang akan pergi. Se Ri mengaku ada rapat pagi dan bertanya Apakah mereka masih tidur, Jung Hyuk pikir anak buahnya pasti kelelahan. Se Ri pun meminta agar Jung Hyuk tetap bersama mereka hari ini.
“Aku mau bilang...” kata Jung Hyuk dan disela oleh Se Ri, Se Ri ingin tahu Bagaimana luka Jung Hyuk.
“Sudah baik-baik saja. Ini Bukan luka serius.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pun mengucap syukur
“Kau memegang janjimu. Kau tetap di sini sampai lukamu pulih. Kau tak pergi. Mulai sekarang, walau kau tiba-tiba hilang, maka aku tak akan terkejut. Aku tak akan merasa terluka. Aku tak akan menantikanmu. Jadi, jangan khawatir.” Ucap Se Ri lalu pergi menahan rasa sedihnya. 


Se Ri rapat membahas gaya musim ini yang  akan meluncurkan "Gaya Gadis Rock", Gaya rock pemberontak nan berani yang senada dengan jaket kulit dan aksesori logam... Sementara Jung Hyuk dkk bergegas pergi keluar dari rumah.
Se Ri akan pulang melihat ibunya datang dengan sinis menanyakan alasanya  karena harus pergi sekarang. Nyonya Han langsung duduk dan tahu kalau Se Ri pasti bertemu Se Joon jadi pasti sudah mendengarnya. Se Ri bertanya balik tahu tentang apa.
“Soal perbuatan Se Hyung, jadi Dengar baik-baik. Ibu akhirnya mendukungku dan tak akan membiarkan ini... Jadi...” kata Nyonya Han disela oleh Se R.
“Demi aku Atau demi anak tertua Ibu, Se Joon?” kata Se Ri menyindir. Ibuya tak percaya Se Ri  bisa mengatakan hal itu
“Ibu harus yakin. Karena Ibu mulai terdengar seperti ibu kandungku sendiri.” Ucap Se Ri
“Kau tak akan memercayai perkataan ibu. Tapi, tidak seperti itu...” ucap Nyonya Han mencoba menyakinkan.
“Ibu benar. Aku tak percaya... Ibu tak pernah kembali.” kata Se Ri mengingat kenangan buruknya. 


Flash Back
Se Ri mengejar ibunya saat dipantai dan langsung memegang tanganya. Nyonya Han langsung melepaskan tangan anaknya meminta agarmenunggu di sini selagi membeli minuman hangat. Se Ri menganguk mengerti dan akhirnya menunggu.
Se R menunggu sendiri sambil memanggil ibunya dan mulai mengantuk. Ia mencoba menyandarkan diri agar Jangan tertidur karena akan segera kemari. Ia yakin ibunya akan datang saat menghitung sampai 100.
“Sejak hari itu, ada laut malam yang dingin di hatiku. Dan matahari tak pernah terbit di laut itu.”
Pagi hari, sepasang pria dan wanita berjalan ke pantai membawa anaknya dan melihat Se Ri tergeletak di tepi pantai dan mencoba membangunkanya. 
“Tak peduli harus kuhitung berapa kali, matahari tak pernah terbit. Ibu juga tak pernah kembali. Sejak saat itu, satu pemikiran membekas di pikiranku. "Kenapa aku dilahirkan, dan mengubah hidup ibuku menjadi neraka di dunia? Pasti akan lebih baik jika aku tak terlahir, Maafkan aku karena aku bernapas." Ucap Se Ri.
“Baik... Kau tak perlu percaya semua perkataan ibu.” Kata Nyonya Han
“Jangan mengunjungiku lagi di hari ulang tahunku. Itu yang terburuk.” Ucap Se Ri sinis lalu keluar dari ruangan. 


Di sebuah ruangan Tuan Oh bertemu dengan Nyonya Do dan juga Se Hyung serta Tuan Jo. Tuan Oh mengaku merasa bangga dengan pekerjaanya saat bisa menghubungkan orang-orang yang punya kepentingan serupa. Se Hyung tak percaya kalau mereka punya kepentingan serupa.
“Tepat sekali... Menurut penilaianku, kepentingan kalian serupa, tapi tak sama. Contohnya, kalian berdua ingin Se-ri menghilang. Sementara pria di sini ingin Yoon Se-ri ikut dengannya.” Ucap Tuan Do menunjuk ke arah Tuan Jo
“Apa Kau ingin Se-ri ikut denganmu? Apa maksudnya? Apa Kau ingin membawanya kembali ke Utara?” kata Se Hyung
“Kenapa kau mau tahu? Bukankah kau senang dia menghilang?” ucap Tuan Jo dingin dan angkuh.
“Kenapa sikapnya begitu? Tentu aku harus tahu. Akankah dia baik-baik saja di sana?” kata Se Hyung
“Aku harus membawanya ke sana untuk memastikan sesuatu. Dia membuatku kehilangan banyak hal. Aku harus merebutnya kembali. Tapi, aku tak bisa menjamin keselamatannya. Bukankah itu yang kau mau? Aku menyingkirkan masalah mendatangmu.”ucap Tuan Jo
“Tunggu... Kau bilang "Menyingkirkan"? Ini berlebihan... Dia orang yang berbahaya.. Apa Kau mau menghancurkan hidupku? Beraninya kau memperkenalkanku dengannya. Kuanggap pertemuan ini tak ada. Kita tak pernah bertemu.” Kata Se Hyung lalu keluar dari ruangan penuh amarah.
Manager Oh mengejar Se Hyung keluar ruangan, Nyonya Do berbicara pada Tuan Jo karena akan butuh uang untuk menjalankan rencana dan akan butuh informasi.

Tuan Jo menghentikan mobil didepan apartement, mengingat yang dikatakan Nyonya Do “Apakah kau tahu tempat tinggalnya?” Ia pun menatap gedung tempat tinggal Se Ri. 

Saat itu Se Ri pulang ke rumah dan terlihat kosong serta gelap. I mengingat yang dikatakan Jung Hyuk sebelumnya “Kalau begitu...jangan pergi sampai lukanya pulih. Hanya sampai lukanya pulih. Berjanjilah kepadaku.”
“Begitu pulih, walau kau langsung menghilang, aku akan menerimanya.” Ucap Se Ri
Se Ri masuk rumah memanggil Jung Hyuk tapi tak ada sahutan, akhirnya ia berpikir Jung Hyuk sudah pergi dan langsung menangis histeris karena kepergiaan Jung Hyuk. Tiba-tiba lampu dirumahnya menyala, Jung Hyuk dkk datang dengan membawa Kue dan bunga.
“Bukankah kau bilang perayaan mereka seperti ini? Mereka tampak menyukainya.” Ucap Tuan Pyo menyalakan Jung Meok.
“Se-ri, hari ini ulang tahunmu” kata Jung Hyuk dan mencoba menyanyikan lagu Selamat ulang tahun. Tapi Se Ri malah bergegas pergi keluar rumah. Semua hanya bisa melonggo bingung. 


Se Ri keluar dari gedung, Jung Hyuk mengejarnya. Se Ri meminta agar Jung Hyuk agar Jangan mendekatinya karena tampak berantakan sekarang sambil menghapus air matanya. Jung Hyuk hanya diam saja.
“Maafkan aku... Kami mengejutkanmu hari ini.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri mengaku bukan terkejut.
“Aku ketakutan.Mulai sekarang, aku akan mengingat hari ini saat ulang tahunku. Aku akan ingat hari bahagia ini.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk langsung memeluknya dari belakang.
“Sudah kubilang, jangan mendekat... Aku tak mau kau lihat wajahku.” Ucap Se Ri
“Tahun depan, dan tahun setelahnya, dan bahkan setelah itu, semuanya akan bahagia. Karena aku akan memikirkanmu. Aku akan bersyukur sudah terlahir ke dunia ini. Aku akan bersyukur orang yang kucintai masih bernapas. Karena itulah hari ulang tahunmu akan selalu jadi hari bahagia.” Kata Jung Hyuk

EPILOG
Jung Hyuk kesal karena harus kalah bermain games,  dengan wajah kesal tak akan membiarkan begitu saja.  Ia lalu melihat alat perekam dan langsung mendengarnya.
“Hari ini, tanggal 2 Februari. Ini hari ulang tahunku. Aku berada di atas jembatan di Sigriswil. Aku tak punya penyesalan. Ayah, Kak Se Joon,Kak Se Hyung dan Ibu. Aku akan pergi jauh. Jangan hidup terlalu bahagia.< Sesekali cobalah untuk memikirkanku.”
Saat itu terdengar Suara Jung Hyuk yang meminta Se Ri agar mengambilnya foto untuknya.  Se Ri yang ketakutan pun setuju meminta Jung Hyuk agar memberikan kameranya.
“Tapi, di sini begitu menakutkan... Haruskah di sini dan sekarang?” kata Se Ri yang akhirnya tak jadi bunuh diri.
Saat foto bersama, Se Ri melihat Jung Hyuk itu pantas dapat yang lebih baik. Jung Hyuk teringat semua kenangan dengan Se Ri ternyata sudah bertemu sejak dulu dan menyelamatkan hidup Se Ri juga.
“Itu bukan kebetulan... Tapi takdir.” Kata Jung Hyuk dengan senyuman bahagia.




Jung Hyuk tersenyum bahagia karena sudah sejak dulu bertemu dengan Se Ri dan saling menyelamatkan dan melindungi. Ia pun keluar membawa dompetnya seperti ingin bertemu dengan Se Ri, tapi Se Ri sudah pulang. Se Ri bertanya Jung Hyuk akan kemana. Jung Hyuk berbohong akan bertemu dengan seseorang.

Bersambung ke episode 13

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar