PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Seung
Jung yang galau tak bisa tidur terus menatap ponselnya yang belum berdering,
lalu bertanya-tanya apakah Dan itu tak melihat ada miss call darinya padahal
sudah pagi. Ia pun berpikir kalau Dan selalu bangun siang.
“Jangan
penasaran... Maksudku, ini bukan masalah besar. Ini karena aku tak makan dengan
baik.” Ucap Seung Jung akhirnya memilih untuk mengosok gigi.
Saat itu
ponselnya berdering, Seung Jung langsung berlari dan mengangkatnya. Dan sambil
minum teh bertanya alasan Seung Jung yang menelpnya. Seung Jung berpura-pura bingung kalau
menghubungi Dan, sambil berbohong mengaku tak tahu.
“Pasti
ada kesalahan... Apa Kau menghubungiku segera setelah kau bangun?”tanya Seung
Jung terlihat bahagia.
“Lupakanlah.”
Kata Dan akan menutup telpnya. Seung Jung menahanya kalau ada yang ingin
dibicarakan.
“Kau ada
kegiatan apa hari ini? Maksudku... Aku harus apa hari ini?” kata Seung Jung
gugup.
“Kenapa
bertanya kepadaku?” kata Dan heran. Seung Jung pikir Entah harus tanya siapa.
“Aku tak
kenal siapa pun di sini. Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan. Boleh ke
rumahmu? Tapi agak jauh. Aku tak punya mobil. Kau bawa mobilnya.” Kata Seung
Jung bingung.
Dan ingin
tahu apa yang akan dilakukan Seung Jung. Seung Jung pun meminta Dan agar datang
ke rumahnya. Dan langsung menutup telpnya. Seung Jung bingung Dan yang
langsungmenutupnya bahkan tak bilang, "akan kututup."
“Koneksinya
terputus? Apakah sinyalnya lemah di sini? Apa yang terjadi? Ada apa dengan
diriku? Hei, ada apa dengan dirimu?” ucap Seung Jung seperti kebingungan dengan
jati dirinya yang tiba-tiba hilang.
Sementara
di rumah Nyonya Go memarahi sang adik kalau meminta agar tetap bersama Dan dan
jaga dia. Tuan Go mengeluh kalau kakaknya itu harus datang ke kampnya lalu
tanya prajurit di sana, apakah apakah mereka melihatnya disana.
“Sejak
Dan pulang, aku tak pernah ke kamp.” Kata Tuan Go. Nyonya Go pun mengeluh
adiknya yang melewatkan ini.
Terlihat
di ponselnya “Pertunangan putri pemilik Mal Jeil, Seo Dan, dibatalkan. Penundaan
pernikahannya dengan Ri Jung Hyuk, putra
Direktur Biro Politik Umum karena Seo Dan bersama pria lain.” Tuan Go terkejut
melihatnya
"Pria
lain" ini, Apa pria yang kulihat?” tanya Tuan Go. Nyonya Go mengeluh
kalau Itulah yang ingin ditanyakan
kepadanya sambil memukulnya. Tuan Go meminta agar kakaknya berhenti saja.
Akhirnya
keduanya masuk ke dalam kamar Dan, sementara Dan sedang memilih bajunya.
Keduanya duduk di atas kasur dengan wajahtegang. Nyonya Go akhirnya berani
bicara mengaku Ada sesuatu yang ingin dibahas dengan anaknya.
“Soal hal
yang pamanmu lihat...” ucap Nyonya Go gugup. Dan menyuruh ibunya agar
mengatakan saja.
“Apa Kau
ingat pria yang paman lihat di hotel? Kamerad Al... Alberto.” Kata Tuan Go. Dan
ingin tahu kenapa dengan dia.
“Begini...
Ibumu bilang dia mendengar gosip di rapat pagi hari ini... Kakak yang bilang
setelah ini.” Kata Tuan Go. Nyonya Go mengeluh adiknya memang bodoh.
“Ibu
dengar kau ingin bertemu teman-temanmu kemarin dan ada pria yang menjemputmu dengan
mobil. Apa Pria yang pamanmu lihat itu, apakah dia Kamerad Al?” kata Nyonya Go
penasaran.
“Ibu...”
kata Dan. Nyonya Go meminta anaknya agar mengatakan saja karen sudah merasa siap.
Dan lalu mengaku kalau harus pergi.
“Sekarang?
Apa Ingin ibu ikut denganmu?” kata Nyonya Go panik. Dan menolaknya lalu
bergegas pergi.
“Ini
sungguh terjadi.” Kata Nyonya Go lemas. Tuan Go langsung berpkir kalau itu
Perselingkuhan
“Bukan,
cinta. Lagi pula, Dan belum menikah dengan Ri Jung Hyuk, Perselingkuhan apanya. Jika hatinya dibawa
pria itu, aku akan mendukungnya.” Kata Nyonya Go. Tuan Go tak percaya
mendengarnya.
“Ayolah...
Kakak bahkan tak tahu dia siapa!” kata Tuan Go. Nyonya Go pikir tak peduli selama
Alberto bukan pencuri atau penipu.
Seung
Jung gugup melihat nama yang menelpnya, lalu mengangkatnya. Dan menyuruh agar
Seung Jung keluar. Seung Jung bergegas keluar balkon karena tahu Dan sudah
datang. Dan didepan mobil menunggu Seung Jung dan Seung Jung hanya terkesima
melihat Dan.
“Kau
lihat apa? Turunlah.” Kata Dan santai. Seung Jung mengaku akan turun.
“Beri aku
waktu sepuluh menit.. Tidak, lima menit.” Kata Seung Jung. Dan menegaskan kalau
Seung Jung dapat tiga menit.
Se Joon
datang menemui ibunya, mengaku sebagai Anak sulung datang dengan informasi yang berharga. Nyonya
Han mengaku lelah meminta agar singkat saja mengatakanya. Se Joon memberitahu
kalau Ini sangat berharga.
“Bagaimana
bisa disingkat? Ini mengenai apa yang terjadi setelah Se-ri menghilang dan
kenapa dia bisa pulang dengan selamat setelah sebulan.” Kata Se Joon penuh
dengan semangat.
“Se-ri...
Berada di Korea Utara.” Kata Nyonya Do. Se Joon mengeluh istrinya yang menyela.
“Apa
katamu?” kata Nyonya Han kaget. Nyonya
Do menjelaskan Korea Utara yaitu Negara yang selalu muncul di berita.
“Dia
lewati berbagai rintangan demi dapat informasi ini.”ucap Nyonya Do. Nyonya Han
kaget tak mengerti maksudnya.
“Masih
terlalu dini untuk terkejut... Tahu apa yang lebih mengejutkan? Yoon Se Hyung,
si bajingan itu, dia tahu... Si hiena itu!” kata Se Hyung. Nyonya Han makin
kaget banget.
“Walau
sudah tahu, dia sembunyikan informasinya. Mungkin dia ingin adikku mati di
tempat mengerikan itu.” Kata Se Hyung
“Itulah
yang dia inginkan. Aku yakin.” Kata Nyonya Dao. Se Hyung tak percaya adiknya
itu sampai melakukan itu demi jadi pewaris.
“Ibu, memangnya
memberi bajingan kejam kekuasaan seperti itu ide yang bagus?” kata Se Hyung.
Nyonya
Han memastikan kalau Se Hyung yakin dengan hal itu. Se Hyung membenarkan lalu
memberitahu kalau Ada pria bernama Manajer Oh.
“Dia
informan Gu Seung-jun di Tiongkok. Aku tahu dia menemui Se-hyeong dan Sang-a
beberapa kali, jadi, aku menggali informasi dan tahu soal ini. Manajer Oh baru
saja datang ke Seoul. Entah apa rencananya. Tampaknya berhubungan dengan
kembalinya Se-ri, jadi, aku menyelidikinya.”
Seorang
pria berjalan dipasar dengan anak buahnya, dengan santai merampas makanan. Ia pun
menerima telp lalu mengaku sudah mendengar dan mengatakan akan melakukan
sesuatu malam ini jadi akan membahas dan perhitungkan dan mau bertemu di mana?
Sementara
di ruangan Se Ri menatap komputernya mengeluh kalau sangat terkejut saat
melihatnya. Jung Hyuk pun melihat video berjudul [PRIA TAMPAN BERPERILAKU
MENAWAN] dengan wajah dirinya saat menahan pintu keluar mall.
“Siapa
yang merekam?” tanya Jung Hyuk. Se Ri memberitahu Ada yang merekam dengan
ponsel dan mengunggahnya.
“Sudah
kubilang, kau harus hati-hati.” Keluh Se Ri. Jung Hyuk mengaku tak tahu ini
akan terjadi.
“Aku
ceroboh. Aku hanya menahan pintunya.” Kata Jung Hyuk merasa bersalah. Se Ri tak
pecaya kalau Orang-orang terus mengunggah.
Komentar
pun makin banyak “Penjaga pintu mal itu sangat sopan. Bukan penjaga pintu. Pria
sejati... Kakinya jenjang... Cogan.”
Jung Hyuk bingung apa artinya "cogan". Se Ri menjawab kalau
Jung Hyuk itu pria tampan. Jung Hyuk pun senang kaau itu artinya.
“Aku
lihat istilah yang sama lagi.” Kata Jung Hyuk bahagia. Se Ri menyindir kalau
Jung Hyuk senang. Jung Hyuk mengelak. Se Ri pun sedikit kesal.
“Apa arti
"CoCaCoLa"?” tanya Jung Hyuk. Se Ri menjawab itu "Cowok
Cakep, Cowok Idola..." Jung Hyuk makin tersenyum mendengarnya.
“Kau
tampak bahagia. Apa Kau mau duduk, dan baca semuanya?” kata Se Ri. Jung Hyuk
setuju dan ingin melihatnya. Saat itu Tuan Jo lewat dan bisa melihat keduanya
ada didalam ruangan.
“Kau Teruslah
berdiri.” Keluh Se Ri. Jung Hyuk akhirnya berjongkok ingin melihat komentar
yang memujinya.
“Jung Hyuk,
aku harus kerja.” Keluh Se Ri melihat Jung Hyuk menyabotase komputernya. Saat itu
ponsel Jung Hyuk berdering
“Apa Kau
punya ponsel? Kapan kau membelinya? Lagi pula, siapa yang meneleponmu di sini?”
ucap Se Ri heran.
Jung Hyuk
tak mengubrisnya dan langsung pamit keluar untuk mengangkat telpnya. Ia
mengangkat telp yang sudah atur pertemuan dengan Jo Cheol Gang dan ingin tahu
Di mana. Akhirnya ia pergi menemui Se Ri memberitahu kalau harus pergi malam
ini.
“Pergi ke
mana? Mungkinkah kau tahu lokasi Jo Cheol Gang?” kata Se Ri menduga
“Aku
belum tahu. Dia mau bertemu perantara, jadi aku mau memeriksanya.” Ucap Jung
Hyuk
“Kuantar.
Kita pergi bersama.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk menolak. Se Ri yakin Pasti
berbahaya.
“Kau di
Seoul, bukan Pyongyang. Jangan berkeliaran sendirian.” Tegas Se Ri khwatir.
“Aku tahu
itu berbahaya. Itulah alasanku tak ingin mengajakmu. Jika kutangkap dia di sana,
maka aku bisa langsung pergi malam ini.” Jelas Jung Hyuk
“Langsung
pergi? Apa Aku tak bisa menemuimu lagi?” tanya Se Ri. Jung Hyuk pikir Tak akan
sempat.
“Tapi, kau
belum tahu bagaimana kelanjutannya.” Kata Se Ri. Jung Hyuk mengerti.
“Tetap
saja, aku ingin mendengar suaramu jika aku tak bisa menemuimu lagi. Ayo Berikan
aku ponselmu.” Kata Se Ri lalu menuliskan sesuatu.
“Ini
nomorku... Aku mengunduh aplikasi yang bisa menunjukkan lokasi kita untuk
berjaga-jaga.” Jelas Se Ri lalu mengembalikan ponsel Jung Hyuk.
Jung Hyuk
akhirya pergi ke tempat yang akan bertemu dengan perantaan Tuan Jo. Saat itu
Jung Hyuk masuk ke bangunan yang tua lalu mencoba menelp, tapi suara ponsel
terdengar dari dalam ruangan. Jung Hyuk memberanikan masuk dan melihat ponsel
tergelatak di atas meja.
Saat itu
beberapa orang langsung menyerangnya dari belakang. Perkelahian pun terjadi.
Jung Hyuk melawan dengan bela dirinya sambil berguling ke lantai dua.
Sementara
di ruangan. Se Ri melihat kembali video Jung Hyuk hanya bis tersenyum. Ia lalu
memikirkan apakah Jung Hyuk baik-baik saja, lalu mengirimkan pesan “Apa Kau tak
apa-apa? Beri tahu aku jika kau tersesat. Aku akan menjemputmu.”
Jung Hyuk
akan pergi tapi banyak orang yang berkumpul dibawah untuk melawanya. Saat itu
Jung Hyuk ingin memukul habis tapi menahanya dan seorang pria langsung jatuh
lemas. Se Ri akhirnya pulang dan saat itu Tuan Jo lewat dengan baju keamanan.
Se Ri
sempat menatapnya tapi tak menyadarinya, lalu sampai ke parkiran lalu mencoba mengetuk mobilnya sambil berkata
“Peternak Hewan sedang apa?” dengan senyuman bahagia merasa Harus jadi berita
utama karena sekarang jadi pencinta hewan.
Tiba-tiba
Se Ri melihat sosok pria yang menakutkan di dalam mobilnya. Tuan Jo ternyata
sudah ada didalam mobil. Se Ri berjalan mundur dan langsung berlari, saat itu
akan menelp Jung Hyuk tapi ponselnya malah terjatuh dan meninggalkanya.
Jung Hyuk
mencoba menelp Se Ri tapi tak diangkat dan melihat di aplikasi “LOKASI YOON
SE-RI TERKINI GEDUNG PILIHAN SERI” Se Ri terlihat bersembunyi di tempat ruangan
CCTV dan melihat Tuan Jo berjalan ke arahnya.
“Jangan
datang.” Ucap Se Ri panik dan saat itu Tuan Jo bisa melihat ada tempat loket
parkir seperti akan menangkap Se Ri.
Jung Hyuk
mencoba menelp Se Ri lalu mengeluh karena tak mengangkat... Saat itu terdengar
suara Tuan Jo menyapa Jung Hyuk dan mengucap syukur karena bisa menemuinya di
Selatan. Ia pun merasa kagum karena berpikir Jung Hyuk yang tak akan datang.
“Kenapa
kau memegang ponsel ini?” tanya Jung Hyuk. Tuan JO mengaku bersama Yoon Se-ri
saat ini.
“Kau tahu
kita tak bisa menghubungi polisi. Aku tak bisa menunggu lama. Jangan tutup
telepon ini, datanglah.” Kata Tuan Jo.
Akhirnya
Jung Hyuk sampai ke tempat parkiran lalu bertanya keberadaan Tuan Jo. Tuan Jo
pikir Jung Hyuk tak perlu tahu karena bisa melihatnya. Jung Hyuk berjalan tanpa
tahu kalau Tuan Jo sedang mengarahkan pistol di lantai atas.
“Angkat
juga tanganmu satunya lagi. Jika kau melakukan sesuatu, akan kutembak kepala
wanita ini. Terus lihat ke depan dan jalan.” Ucap Tuan Jo mengancam.
“Jika kau
sentuh sehelai pun rambutnya, aku akan membunuhmu.” Kata Jung Hyuk mengancam
“Tentu.
Katakan apa pun yang kau mau karena ini kesempatan terakhirmu.” Ucap Tuan Jo.
Jung Hyuk berteriak marah saat itu lampu di dalam ruangan padam.
Jung Hyuk
kebingungan, Se Ri tiba-tiba berteriak pada Tuan Jo agar Jangan membual dan
menyuruh Jung Hyuk agar segera berlari karena Tuan Jo yang berbohong bahkan memegang
pistol.
“Aku tak
apa-apa, larilah.” Ucap Se Ri yang bersembunyi dibalik dinding menahan tangis.
Saat itu Tuan Jo mencoba mencari Se Ri, tiba-tiba saat itu ditarik seseorang.
Se Ri
kaget tapi mulutnya langsung dibekap, ternyata Jung Hyuk yang datang
menyelamatkanya.
Epilog
[TUJUH
TAHUN LALU]
Se Ri
terlihat masih depresi melembar batu disungai, saat itu Dan baru datang dengan
koper turun dari trem. Dan pergi ke toko souvenir, melihat-lihat barang yang
ada ditoko. Se Ri tiba-tiba masuk mencari sesuatu yang manis dan menemukan
coklat.
“Ini
enak... Ini memperbaiki suasana hatimu saat kau kesal atau depresi.” Ucap Se Ri
menatap Dan. Dan hanya diam saja.
“Ternyata
kau bukan orang Korea. Maaf.” Kata Se Ri lalu bergegas pergi. Dan hanya
menatapnya lalu mengambil coklat yang dipilih Se Ri.
Se Ri
mengambil foto Jung Hyuk dengan Dan lalu berkomentar kalau Jung Hyuk pantas
dapat yang lebih baik. Dan pun menatap Jung Hyuk dengan wajah kesal, setelah
foto Se Ri berkomentar kalau mereka tampak serasi.
Dan kesal
akan memakan coklatnya, lalu teringat dengan wajah Se Ri yang menyuruhnya
mengambil coklat. Se Ri pun berjalan pergi sementara Jung Hyuk mengikuti Dan
yang berjalan sendiri.
Bersambung ke episode 12
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar