PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Seung
Jung datang dengan pistol larang panjang dan menghabisi semua gangster. Tapi
salah satu gangster menyerang dari belakang, dada Seung Jung terkena peluru
tapi berhasil membuat gangster juga jatuh tersungkur. Dan berteriak histeris
sambil menangis melihat Seung Jung.
“Seung
Jung, bertahanlah.” Ucap Dan. Seung Jung meminta Dan Jangan khawatir karena ia tak apa-apa. Dan
panik melihat Seung Jung tak sadarkan diri.
Akhirnya
Seung Jung dibawa ambulance. Dan disamping Seung Jung sedih dengan alat bantu
nafas.
Sementara
ketegangan terjadi di ruangan ICU, tempat Se Ri dirawat. Dokter meminta
agar Pasangkan infus tambahan, dan
periksa organ vitalnya lagi lalu memanggil Se Ri. Tapi Se Ri tak memberikan respo, akhirnya
Dokter meminta agar memberikan epinefrin melalui infus. Nyonya Han pun
kebingungan melihat Se Ri.
Jung Hyuk
berlari dengan cepat masuk ke ruangan tempat Se Ri dirawat. Ketua BIN
mengikutinya dari belakang seperti tak percaya melihat sikap Jung Hyuk sangat
khawatir. Se Ri kehilangan denyujantungnya, Dokter pun meminta menyiapakan
defibrilator lalu mulai memberikan kejut jantung.
Dan
akhirnya melihat Seung Jung membuka mata, dan bertanya keadaanya lalu meminta
agar bisa bertahanlah. Seung Jung membuka alat bantu nafas lalu Dan meminta agar
bisa menatapnya dengan tangan saling bergenggam tangan.
“Kau
bilang kalau kau sudah mapan...” ucap Dan mengulang yang dikatakan Seung Jung.
“Nanti,
anggaplah aku akan mengunjungimu saat
aku lebih mapan. Anggap saja kau masih melajang. Maka tolong beri aku
kesempatan.” Kata Seung Jung saat melamar Dan.
“Aku akan
memberimu kesempatan. Aku akan menantikan kunjunganmu. Aku akan menunggumu.”
Kata Dan lalu meningat yang dikatakan Seung Jung saat memeluknya.
“Aku
menyukaimu, Dan. Karena aku menyukaimu, aku akan terus memikirkan tempat tujuanku. Aku akan hidup seperti itu.
Akan kulakukan mulai sekarang.” Ucap Seung Jung
“Aku
bahagia. Mendengarkan itu membuatku bahagia.” Ucap Dan sambil terus menangis.
“Dan...
Pada saat itu, apa yang kau maksud? Mi instan? Pria itu? Atau... aku?” tanya
Seung Jung.
Flash Back
Dan heran
Kenapa harus menolak, karena menyukainya.sambil memakan ramyun yang membuat
Seung Jung kaget lalu bertanya “Apa yang kau suka? Mi instan Atau prianya?”
“ Ataukah
aku?” tanya Seung Jung. Dan menjawab kalau yang dimaksud itu Seung Jung.
“Kau yang
kusuka... Kaulah pria itu, Goo Seung Jung.” Akui Dan. Seung Jung tersenyum
karena sudah menduganya.
Tangan
Seung Jung ingin meraih wajah Dan tapi akhirnya jatuh lemas. Dan panik melihat
Seung Jung dan terus memanggilnya. Perawat memeriksa denyut nadi Seung Jung dan
langsung melepaskan alat bantu nafas. Dan makin panik melihatnya.
“Tolong...
Kurasa dia pingsan. Tolong lakukan sesuatu... Tolong lakukan sesuatu. Apa pun
itu... Aku merasa.. bersalah kepadanya. Tolong lakukan sesuatu. Tolong! Ayo Bangunlah.”
Jerit Dan histeris tapi Seung Jung masih saja tetap diam.
Sementara
di ruangan ICU, garis lurus dilayar akhirnya berubah menjadi grafik naik turun.
Dokter pun memastikan kalau Se Ri suudah kembali dan meminta agar memberikan oksigen.
Nyonya Han dan suaminya pun bernafas lega, lalu keluar dari ruangan.
“Kondisinya
sudah stabil. Kita tunggu sampai dia pulih.”ucap Dokter. Nyonya Han mengerti.
“Kami dengar
dia dalam kondisi kritis dan kami harus kemari.” Ucap Ketua BIN. Nyonya Han pun
mengucapkan terima kasih.
“Syukurlah.
Tampaknya dia melewati masa kritis.” Kata Ketua BIN. Nyonya Han menatap Jung
Hyuk yang masih diruang tunggu menatap Se Ri.
“Kalau
begitu, Apa dia harus pergi lagi? Tapi, kondisinya bisa memburuk. Dan Se-ri
mungkin mencarinya saat bangun nanti. Kumohon lakukan sebisamu.” Ucap Nyonya
Han memohon. Ketua BIN pun hanya bisa diam saja.
Sementara
di kantin BIN, Ju Meok mengaku Senangnya bisa makan bersama lagi karena sudah
lama sekali dengan tawa bahagia. Tuan
Pyo memperingatkan agar jangan tertawa. Ju Meok bingung,
“Mereka
mungkin mengira kita prajurit anehyang dirayu kapitalisme dan menganggap kita
gampangan. Masih belum aman untuk menganggap taktik keji mereka berakhir.” Kata
Tentara Pyo curiga.
“Taktik
apa?” tanya Ju Meok heran. Tentara Pyo pikir mereka bisa memikirkanya.
“Aku agen
elite Korea Utara. Mereka tak mau kehilangan aku, saat aku ke Selatan atas
keinginan sendiri. Karena itulah, mereka memberi kita makan enak. Sejujurnya, aku
sudah dapat tawaran.” Kata Tentara Pyo.
Semua bingung apa yang dimaksud dengan "Tawaran"
“Dalam
istilah Imperialis Amerika, bisa dibilang aku sudah dibina?” kata Tentara Pyo
bangga.
Flash Back
“Kami
bisa memulangkanmu jika kau mau kembali, tapi keinginanmu lebih penting bagi
kami Jika mau tetap tinggal, kami bisa membantumu. .”ucap Ketua BIN. Tentara
Pyo terlihat kaget.
“Mereka
ingin aku tetap tinggal. Seperti itulah cara kerja kapitalisme. Seperti
ungkapan ini, "Ambil yang berguna, buang yang tak berguna."
Keahlianku dianggap berguna, jadi, mereka mau aku tetap di sini.” Ucap Tentara
Pyo bangga.
“Kau selalu
bilang membenci kapitalisme, tapi kau sudah terbiasa dengan istilah negara
ini.” Ejek Ju Meok. Tentara Pyo ingin membela diri tapi Ju Meok kembali
menyela.
“Dan
masalahnya, dia menanyakan hal yang sama kepada kami.” Akui Ju Meok.
Tentara
Pyo tak percaya, tapi semuanya mengaku kalau mereka ditawarkan yang sama. Tentara
Pyo berdalih Mungkin mereka lakukan itu karena takut Ia berpikir akan kesepian
dan menolak jika memintanya tinggal di sini. Semua hanya bisa menghela nafas.
“Apa Ada
yang lihat Kapten Ri?” tanya Tuan Jung. Ju Meok mengaku Tidak sekali pun.
“Aku
sudah tanya penyelidik, tapi dia tak mau beri tahu.” Ucap Ju Meok sedih. Semua
pun memikirkan keadaan kapten mereka.
SEPEKAN KEMUDIAN
Direktur
Militer bertemu dengan Tuan Ri dirumah karena mendengar kalau menyarankan
pertukaran bagi mereka yang menunggu repatriasi. Tuan Ri tahu ada beberapa
orang di Selatan yang dipenjara atas tuduhan spionase, jadi mereka dan Selatan
sama-sama untung.
“Tidak,
itu berbeda... Enam prajurit yang ditangkap di Selatan masih dalam
penyelidikan, sementara sembilan orang Selatan di sini sudah menjalani hukuman.
Ini Sangat berbeda.” Kata Direktur Militer.
“Kita
hanya berdua, mari kita jujur. Badan Militer sudah menghukum mereka tanpa
menyelidiki atau disidang. Sebagian pasti berpikir itu tak adil.” Ucap Tuan Ri.
“Kau tak
bisa sembunyikan jarum di kantongmu. Kau mau menutupi fakta bahwa putramu berkhianat
demi seorang wanita. Sebab itulah kau berusaha prioritaskan kesepakatan yang
tak adil bagi kita.”ucap Direktur Militer tak terima.
Di kantor
BIN
Salah
satu petinggi mengatakan merasa yakin pihak Korea Utara tahu kalau mereka tak
diuntungkan dan tak percaya kalau Korea Utara ingin kembalikan Tuan Ri dkk
menurutnya. Mereka ingin menyelesaikan ini.
“Ya,
Utara ingin kita menyerahkan prajuritnya dengan segera. Dan mereka ingin
merahasiakannya. Rahasia ini harus dijaga dalam lima tahun.” Kata Ketua BIN
“Mereka
sensitif soal ini karena salah satunya putra pejabat tinggi. Apa Kita yakin
mereka tak pernah spionase atau kegiatan lain yang menguntungkan Utara sementara
di sini?” ucap Petinggi lainnya.
“Ya.
Seperti di rekapitulasi laporan penyelidikan, dan pengakuan yang ditandatangani
mereka, mereka tak melakukan apa pun kecuali baku tembak dengan Jo Cheol Gang.”
Jelas Ketua BIN
“Apa
pendapat mereka soal kembali ke Utara?” tanya Petinggi lainya. Ketua menjawab Mereka
ingin kembali.
“Lalu,
kenapa tak kembalikan merekadiam-diam sesuai permintaan Utara? Mempublikasi ini
tak akan membantu kita di mata publik.” Saran satu petinggi lainya.
“Aku
setuju. Kondisi yang mereka minta menguntungkan kita. Kementerian Unifikasi
juga setuju, tapi kita tak bisa ikuti permintaan mereka tanpa kesepakatan.”
Jelas si pria.
“Bagaimana
kalau kita adakan reuni bagi keluarga yang terpisah? Kurasa kita tak akan
rugi.” Saran pria berkacamata.
“Mereka
akan memanfaatkan dan berusaha mendapatkan kesepakatan. Apa Kau mau bertanggung
jawab atas semuanya?.” Kata Direktur.
“Aku
punya rencana Apa rencanamu?” tanya Tuan Ri. Direktur terlihat bingung.
“Pihak
Selatan mengirim dokumen berisi bukti. Jo Cheol Gang, yang membelot ke Selatan
usai melakukan banyak kejahatan hingga membunuh saat dipindahkan, ternyata
mengontakmu secara berkala. Kau yang memberinya perintah?” ucap Tuan Ri
memberikan berkas.
“Tentu
tidak, Pak.” Kata Direktur mencoba mengelak. Tuan Ri mencoba mempercayainya.
“Kau pasti
tahu, putraku tak mungkin melakukan hal semacam itu. Dia tak akan mengkhianati
negaranya karena seorang wanita.” Ucap Tuan Ri
“Apa Maksudmu,
kita harus saling menutupi?” ucap Direktur. Tuan Ri bertanya balik Apakah
terdengar begitu baginya.
“Baiklah...
Dengan satu syarat, Badan Militer memegang wewenang penuh dalam proses
repatriasi termasuk tempat kami menerimanya. Kau tak akan menolak, 'kan?” ucap
Direktur Militer.
Sek Hong,
Tuan Park dan Pegawai keuangan datang menjenguk. Se Ri sudah bisa berdiri. Sek
Hong menanyakan keadaanya. Se Ri menyapa mereka bertiga. Tuan Park khawatir
melihat Se Ri yang tampak pucat. Se Ri mengaku sudah tak apa-apa dan menyuruh
mereka untuk duduk.
“Kapan
kau bangun?” tanya Nyonya Han masuk ruangan melihat anaknya sudah berdiri.
“Beberapa
menit lalu.” Ucap Se Ri kata Nyonya Han. Nyonya Han melihat Sek Hong dkk
akhirnya meminta agar meninggalkan mereka berdua saja. Karena harus bahas
sesuatu dengan Se-ri.Ketiganya akhirnya keluar dari ruangan.
Nyonya
Han memberitahu kalau baru saja mendapatkan telp kalau Jung Hyuk akan
dikembalikan ke Utara. Se Ri bertanya kapan akan perg. Nyonya Han menjawab
sekarang. Se Ri kaget kalau hari ini.
Nyonya Han menegaskan kalau Jung Hyuk harus pergi sekarang.
Se Ri
terdiam lalu teringat yang dikatakan Jung Hyuk “ Daripada membuang hidupku, melihatmu
sekarang membuatku kesal.” Ia pun dengan nada dingin mengucap syuku dan bagus.
“Kurasa
dia tak terus berbohong. Penyelidikannya pasti lancar. Sebab itu dia bisa
kembali, 'kan? Aku sungguh lega.” Ucap Se Ri seolah tak peduli
“Apa Kau
mau bertemu dengannya? Mau ibu antar?” tanya Nyonya Han
“Aku
sudah ucapkan perpisahan berulang kali. Bahkan terlalu banyak. Aku tak ingin
bilang apa-apa kepadanya. Aku juga tak mau dia melihatku seperti ini karena
hanya akan membuatnya makin berat untuk pergi. Aku bahkan tak ingin dia tahu soal
penyakitku.” Ucap Se Ri sinis.
“Apa Kau
kira dia tak tahu? Dia... tetap di sisimu sepanjang waktu.” Kata Nyonya Han.
Flash Back
Saat
didepan ruang operasi, semua orang berkumpul. Se Ri keluar dari ruang operasi,
Jung Hyuk melihat dari kejauhan, Nyonya Han bisa melihat wajah Jung Hyuk yang
paling khawatir.
“Bahkan
saat operasimu yang lama...”
Nyonya
Han dan Tuan Yoon pun melihat anaknya, Jung Hyuk masih menunggu Se Ri didepan
ruang kaca. Seung Joon datang dengan istrinya, lalu Sek Hong dkk pun datang dan
Jung Hyuk masih tetap berdiri. Nyonya Do menarik Suaminya ke ruang tunggu.
“Kenapa kita
harus membuatnya menderita? Kejam sekali. Ayo. Kita pergi.” kata Se Joon.
“Sayang,
kurasa kita harus menunggu sebentar lagi. Dia bisa sadar kapan pun Aku harus
berada di sisinya sebab aku kakak iparnya.” Kata Nyonya Do.
“Aku bisa
marah kepadamu... Ayo. Kita pergi.” ucap Se Joon lalu berjalan menarik
tanganya.
“Bahkan saat menunggumu sadarkan
diri, dia tetap di sisimu tanpa makan atau tidur berhari-hari.”
Jung Hyuk
masih berdiri menunggu, saat itu Se Ri sudah mulai membuka matanya, Semua
langsung bergegas pergi ke jendela melihat Se Ri yang sudah sadar. Jung Hyuk
tersenyum lalu sengaja menghindar dari tatapan Se Ri.
Nyonya
Han sedih melihat Jung Hyuk seperti menghindar. Jung Hyuk akhirnya keluar
ruangan. Ketua BIN dan anak buahnya pun langsung membawa Jung Hyuk pergi.
“Dia
meninggalkan rumah sakit setelah melihatmu sadar.”
“Walau
sudah ucapkan perpisahan berulang kali, kau akan tetap merindukannya. Apa Kau
sungguh tak mau?” ucap Nyonya Han.
“Aku mau
menemuinya. Bawa aku ke sana Bawa aku kepadanya. Aku sungguh ingin menemuinya.”
Ucap Se Ri sambil menangis.
Sebuah
minibus berjalan dengan pengawalan ketat, Tuan Pyo mulai berbicara, anggota BIN
sampa melihatnya. Tuan Pyo mengaku sangat bersyukur karena wanita itu sudah
sadarkan diri. Ju Meok pun juga
merasakan hal yang sama.
“Kami tak
tahu kalau Se-ri pingsan karena penyakitnya.” Ucap JU Meok . Jung Hyuk bertanya
Bagaimana mereka bisa tahu?
“Setelah
kami pergi, kami tak tahu keadaannya, jadi, syukurlah dia sudah sadarkan diri.”
Ucap Eun Dong
“Dia akan
baik-baik saja.” Ucap Jung Hyuk yakin dengan senyuman bahagia.
“Pak
Kim... Apa Kau membawa semua mobil ini karena kami mau pergi? Pasti sangat
merepotkan.” Kata Tuan Pyo. Ketua BIN tersenyum membenarkan kalau sangat
merepotkan.
“Apa Kita
tak akan kembali ke sini?” ucap Eun Dong. Tentara Pyo pikir Sebaiknya jangan.
“Hujannya
deras. Kita tak akan perlu kembali kemari, tapi aku akan terus mengenang tempat
ini.” Kata Tuan Jung menatap keluar jendela.
Sementara
di rumah sakit. Nyonya Han sudah dibelakang kemudi meminta Se Ri berpegangan
karena akan pergi. Se Ri berpegangan tangan dan mobil mulai melaju dengan cepat
dengan terus menyalip di jalan.
Tuan Kim
menerima telp dan terlihat kaget lalu menatap Jung Hyuk yang duduk sendiri. Ia
lalu mengaku punya waktu dan bertanya keberadaanya sekarang.
Akhirnya
mereka sampai ke KANTOR TRANSIT ANTAR-KOREA, KAESONG. Ju Meok tak percaya
melihat Garis Demarkasi Militer dengan jaraknya 5KM. Eun Dong tak percaya kalau
mereka akan berada di Utara setelah melewati garis itu.
Tuan Kim
pun menyuruh mereka agar segera keluar. Semua pun keluar da berbaris. Saat itu
pihak Korea utara pun datang dengan mobil tentara. Keduanya pun saling
berhadapan di garis perbatasn. Tuan Kim pikir mereka masih punya lima menit.
“Kenapa
tidak biarkan mereka menyeberanginya tepat di garis?” ucap Tuan Kim
“Kami
harus ke suatu tempat, jadi, tak bisa lama. Jadi Lakukan sekarang.” Kata Pihak
Utara. Akhirnya Tuan Kim pun menyetujuinya.
Eun Dong
dkk akhirnya saling bertukar tempat pada tahanan yang ada utara. Se Ri akhirnya datang melihat Jung Hyuk dkk
langsun diborgol. Lalu bertanya-tanya mereka sedang apa lalu berteriak
memanggil Jung Hyuk. Jung Hyuk kaget melihat Se Ri .
“Jangan
lari.”kata Jung Hyuk panik. Se Ri tak peduli tetap ingin berlari ke arah Jung
Hyuk.
“Jangan
pergi begitu saja. Tak akan kubiarkan mereka mengambilnya.”kata Se Ri
“Jangan
lari!” teriak Jung Hyuk lalu mendorong petugas berlari ke arah Se Ri saat itu
keduanya pihak utara dan selatan langsung mengangkat pistol. Se Ri dan Jung langsung berpelukan.
“Aku
harus apa jika kau pergi begitu saja? Bagaimana aku bisa hidup setelah kau
pergi? Aku harus apa?” ucap Se Ri menangis.
“Kau
belum pulih. Bagaimana kalau kau pingsan lagi? Tak bisakah kau jaga dirimu?”
kata Jung Hyuk panik
“Kenapa
mereka memborgolmu? Apa Kau ditangkap? Tidak. Aku tak bisa. Tak bisa kubiarkan.
Jangan pergi. Tak bisakah kau tetap di sini?” ucap SeR Ri khawatir.
“Jangan
khawatir...Apa Kau tak kenal aku? Tak akan ada yang terjadi.” Ucap Jung Hyuk
menyakinkan.
“Tapi, kenapa
mereka membawamu ke sana? Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Ini semua karena
aku. Ini semua salahku.” Kata Se Ri
“Tak akan
terjadi apa-apa. Walaupun sesuatu terjadi, itu bukan salahmu. Aku tak punya
penyesalan. Kau memasuki hidupku seperti anugerah.Aku juga bersyukur akan itu.”
Ucap Jung Hyuk
“Aku
juga... Terima kasih, Jung Hyuk.” Kata Se Ri. Jung Hyuk menganguk mengerti
“Aku
melukai hatimu dengan perkataanku waktu itu. Itu juga melukai hatiku. Maafkan
aku.” Ucap Jung Hyuk merasa bersalah.
“Jangan
dipikirkan. Tak apa-apa. Aku tak keberatan. Jangan khawatir. Jadi...Tak bisakah
kita bertemu lagi? Apa Aku tak akan bisa menemuimu lagi? Selamanya? Aku harus
bagaimana? Apa yang harus kulakukan jika aku sangat merindukanmu?” tanya Se Ri
sambil menangis.
“Tunggu
saja dan teruslah berdoa. Kau bertanya, bisakah kau bertemu orang yang kau
rindukan... Kau bisa. Aku mencintaimu.” Kata Jung Hyuk.Se Ri juga megaku
mencintainya.
Keduanya
akan berpelukan tapi petugas BIN langsung menariknya. Se Ri pun menangis harus
berpisah dengan Jung Hyuk. Eun Dong memanggil Jung Hyuk memberikan tanda cinta
dan meminta agar menjaga dirinya baik-baik.
“Se-ri...
Jaga kesehatanmu... Jaga diri... Sampai jumpa.” Ucap Tuan Pyo menahan
tangisnya. Se Ri pun meminta agar menjaga diri mereka.
“Jangan
sampai terluka.” Pesan Se Ri dan akhirnya menangis di perbatasan.
Bersambung
ke Part 2
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar