PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 26 Juli 2020

Sinopsis Was it Love Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Ae Jung keluar dari restoran mengeluh kalau A Rin itu bukan hanya aktris. tapi  juga ingin menjadi sutradara. Dae Oh pun juga heran dengan Ae Jung yang begitu kesal padahal Ae Jung juga mengkritik novelnya. Ae Jung mencoba menyangkal dan mengaku tak kesal.
“Aku sungguh tak apa-apa.” Ucap Ae Jung. Dae Oh mengejek kalau Ae Jung wajar marah karena baru saja dikritik.
“Tunggu... Tunggu sebentar.. Apa menurutmu Joo A-rin baru saja mengkritikku?” ucap Ae Jung
“Karya ini adalah cerita tentang kau dan aku. Jadi, sudah jelasJoo A-rin memang mengkritikmu.” Ucap Dae Oh
“Dia tidak mengkritikku. Joo A-rin adalah pihak ketiga. Dia memberikan pendapat sebagai pihak ketiga. Artinya, menurutnya karyamu kurang memuaskan.” Kata Ae Jung
“Begitulah. Sepertinya kau tak tahu, tapi aku menulis cerita iniberdasarkan pengalamanku. Cerita kau dan aku. Jadi, jika ada masalah pada tokohnya, bukankah artinya ada masalah dengan orang aslinya?” ejek Dae oh
“Maksudmu, aku masalahnya?” kata Ae Jung marah. Da Oh pikir Ae Jun bisa melihat saja sifat Ae Jung
“Kau tak pernah menerima kritik.” Ucap Dae Oh. Ae Jung pun menganguk mengerti.
“Aku adalah wanita buruk itu. Puas? Tapi sungguh aneh. Kenapa dia suka wanita buruk seperti itu? Tokoh utama pria novel ini sangat aneh.” Ejek Ae Jung lalu berjalan pergi.
“Karena punya daya tarik. Karena itu aku menyukaimu.” Ucap Dae Oh lalu berjalan melewati Ae Jung. Ae Jung terdiam mendengar ucapan Dae Oh. 



Nyonya Kang sibuk mengerluarkan barang di dalam kardus dengan helaan nafas. Ae Jung datang sambil mengeluh panas sekali lalu bertanya-tanya apakah ia yang panas atau cuacanya dan langsung mengambil es batu. Nyonya Kang heran melihat Ae Jung yang makan es lagi.
“Kepalaku sangat panas karena cuacanya begini.” Ucap Ae Jung terus mengunyah es batu.
“Kepalamu akan lebih panas jika melihat ini.” Kata Nyonya Kang memberikan lembaran BON. "Makanan anjing, bantalan latihan..."
“Apa ini? Aku tak memelihara anjing.” Ucap Ae Jung heran. Nyonya Kang menegaskan Mulai hari ini
“Apa maksudmu? Bagaimana bisa aku memelihara anjing?” ucap Ae Jung heran. 

Saat itu Ha Nee dan Dong Chan datang dengan membawa anjing ke dalam bar.  Ae Jung bingung bertanya Anjing apa ini. Nyonya Kang menegaskan kalau mulai hari ini Ae Jung itu memelihara anjing. Ha Nee mengeluh Nyonya Kang yang memberitahu ibunya.
“Dari mana anjing ini? Kenapa tiba-tiba kau bawa anjing?” ucap Ae Jung heran
“Kenapa Ibu bertanya? Tentu saja aku memungutnya.” Ucap Ha Nee. Ae Jung kaget mendengarnya dan ingin memukulnya.
“Bibi! Pukul aku saja.” Ucap Dong Chan menghalangi Ae Jung yang akan memukul Ha Nee. Ae Jung mengeluh agar Dong Chan Minggir!
“Sudahlah, biarkan saja aku. Aku akan pelihara dia. Aku akan bertanggung jawab.” Kata Ha Nee.
“Kau bilang "Bertanggung jawab"? Apa kau tahu bertanggung jawab adalah hal yang sulit? Tidak. Akan ibu bawa ke kantor polisi atau penampungan. Berikan.” Ucap Ae Jung
“Tak mau.Kenapa Ibu begitu?Apa Ibu paham rasanya menjadinya? Aku Kasihan. Ia tak punya ibu dan ayah. Bagaimana bisa kita membuangnya?” ucap Ha Nee
“Kau... Ha-nee, kau... Kau...Hei.. Kau mau ke mana?” ucap Ae Jung marah dan melihat Dong Chan yang ketakutan akan pergi.
“Aku akan Pulang.” Ucap Dong Chan ketakutan. Ha Nee heran Kenapa Ibunya berteriak kepada Dong Chan
“Ibu tanya mau ke mana dia sendirian larut malam begini.” Kata Ae Jung Nyonya Kang langsung berkomentar Ternyata akhirnya membahagiakan.


Ae Jung akhirnya mengantar pulang Dong Chan  sambil bertanya Bagaimana Ha-nee di sekolah, Apa dia punya banyak teman Atau ada yang mengganggu dia. Dong Chan mengaku tak ada karena Ha Nee paling kuat di kelas mereka. Ae Jung tak percaya mendengarnya. Dong Chan memberitahu kalau sudah sampai rumah.
“Dong-chan, kau boleh bermain dengan Ha-nee. Tapi jangan sampai terlalu malam. Ibumu akan mengkhawatirkanmu. Apa Kau mengerti?” ucap  Ae Jung. Dong Chan hanya bisa tertunduk.
“Ada apa denganmu?” tanya Ae Jung. Dong Chan mengaku tak akan sepert itu.
“Karena aku tak punya ibu.” Ucap Dong Chan sedih. Ae Jung makin ibu melihat Dong Chan.
“Jika begitu, aku yang akan khawatir. Aku tak bisa tenang jika kau belum sampai di rumah dengan selamat. Kau mengerti?” ucap Ae Jung. Dong Chan pun tersenyum bahagia menganguk mengerti.
“Kau tampan jika tersenyum. Ayo Cepat masuk.” Kata Ae Jung, tapi saat itu sebuah mobil datang dengan cepat. 

Ae Jung memeluk Dong Chan melindunginya, tapi ternyata Tuan Koo yang turun dari mobil. Ae Jung pun langsung menyapanya.  Tuan Koo degan tatapan sinis heran Ae Jung datang ke rumahnya. Ae Jung meceritakan kalau Dong-chan bermain dengan putrnya sampai larut malam, jadi...
“Dia mengantarku pulang.” Ucap Dong Chan menyela. Ae Jung pun hanya bisa diam saja.

Ae Jung duduk diruang tengah melihat banyak buku dalam rak lalu berkomenat Bukunya banyak sekali dan memuji kalau Tuan Koo sangat hebat dengan panggilan Bos, lalu mengubah dengan panggilan ayahnya Dong-chan.
“Kau membaca buku sebanyak ini. Memang tak mudah membesarkan anak sendirian. Tentang itu... Aku baru saja tahu itu dari Dong-chan. Dong-chan pasti sangat senang karena punya ayah baik sepertimu.” Ucap Ae Jung
“Aku bukan ayah yang baik. Aku hanya ayah yang menakutkan, jahat, dan memalukan.” Kata Tuan Koo
“Tidak. Dong-chan pasti tahu bahwa ayahnya adalah orang baik. Akan ada pertemuan komite orang tua murid di sekolah.Apa Kau ingin pergi bersamaku?” ucap Ae Jung. Tuan Koo kaget mendengarnya.
“Itu... adalah perkumpulan orang tua murid dari semua kelas. Selama ini aku selalu sibuk bekerja hingga tak bisa ikut. Saat mengobrol denganmu tentang merawat anak, aku merasa kita telah menjadi teman.” Ucap Ae Jung. Tuan Koo hanya bisa terdiam.
Ia mengingat kejadian di masa lalunya, seorang wanita berbaring ditempat tidur.
“Apa kau Mau berteman denganku? Kita sama-sama tak punya siapa pun.”ucap si wanita dengan bahasa mandirin.
Tuan Koo terdiam ditanganya ada sebuah bungkus obat  dengan nama TAN ZIYI seperti ia pernah dikecewakan oleh seorang wanita.
Tuan Koo merasa yang nyaman dengan ucapan Ae Jung akhirnya meminta agar segera pulang. Ae Jung pun bergegas berdiri merasa harus pulang karena sudah larut.



“Kami berdua orang tua tunggal? Apa salahnya berteman? Kenapa wajahnya malah tiba-tiba serius?” keluh Ae Jung berjalan pulang.
“Benar! Joo A-rin! Aku mau bicarakan itu, tapi lupa. Ini semua karena dia marah. Karena dia marah aku lupa segalanya. Sifatnya sangat aneh. Ada apa ini?” ucap Ae Jung heran dan didepan pintu melihat Yeon Woo sedang sibuk memperbaiki bangku.
“Halo, Yeon-woo.” Ucap Ae Jung gugup dan Yeon Woo pun menyapa dengan lambaikan tangan.
“Apa Kau sibuk? Lanjutkan saja pekerjaanmu. Sampai jumpa.” Ucap Ae Jung lalu bergegas pergi.
“Kau mau ke mana? Rumahmu di sini.” Ucap Yeon Woo mengejarnay. Ae Jung pun baru menyadarinya. 

Akhirnya Ae Jung membantuu Yeon Woo memegang bagian kursi yang lepas agar bisa memegang yang kuat. Ae Jung pun mengeluh ibunya yang menyuruh Yeon Woo memperbaiki ini. Yeon Woo mengaku yang mau kerjakannya jadi tak apa-apa.
“Kau terlalu baik. Karena itu... aku merasa bersalah. Dan sekarang Aku merasa bersalah lagi.” Ungkap Ae Jung
“Ae Jung, jangan merasa tak nyaman karenaku. Jangan terbebani dengan perkataanku kemarin. Aku sudah katakan, baca saja perlahan. Aku tak buru-buru.” Kata Yeon Woo
“Tapi Yeon-woo, aku...” ucap Ae Jung yang langsung disela oleh Yeon Woo.
“Satu syarat... Aku tidak peduli butuh berapa lama. Aku ingin berada di sisimu pada akhirnya. Aku hanya perlu itu.” Kata Yeon Woo. Ae Jung hanya bisa terdiam.
“Apa Kau sudah memegangnya?” tanya Yeon Woo. Ae Jung mengaku sudah memegangnya. Yeon Woo pun menyelesaikan bangku yang rusak. 


Di kamar Ae Jung terlihat gugup memegang buku [MEMIKIRKANMU, SEGALANYA BAGIKU] dan surat yang belum dibacanya juga. Ia ingin membacanya tapi teringat dengan masa lalu denganya Yeon Woo

Flash Back
Yeon Woo sibuk menatap Ae Jung yang sdang menulis CATATAN HARIAN KEHAMILAN untuk KELAS PENGASUHAN UNTUK MAHASISWA dengan senyuman bahagia. Ae Jung mengeluh kalau mereka belum menikah dan punya anak.
“Bagaimana bisa aku menulis catatan harian kehamilan?.. Ah.. Benar. Tugasnya susah.” Ucap Ae Jung dan melihat Yeon Woo hanya tersenyum
“Kau...Aku kesulitan, kenapa kau tersenyum?” keluh Ae Jung marah. Yeon Woo menyangkal kalau tak tersenyum.
“Omong-omong, kau mau menjadi ibu seperti apa?” tanya Yeon Woo. Ae Jung memikirkan Ibu seperti apa.
“Aku ingin menjadi ibu seperti ini. Perasaan seorang ibu sepertinya akan begini.” Ucap Ae Jung memperlihatkan sebuah puisi
“Puisi ini bagus.  Puisi ini seperti hatiku. Hatiku yang selalu memikirkan dia.” Ucap Yeon Woo
“Apa? Yeon-woo, kau menyukai seseorang! Astaga. Siapa dia? Beri tahu aku. Cepat beri tahu aku. Aku penasaran.” ucap Ae Jung penasaran
“Lain kali saja.” Kata Yeon Woo. Ae Jung merengek meminta agar segera memberitahu karena penasaran.
“Ae Jung... Apa dia akan menerima cintaku jika aku menyatakan perasaan dengan puisi ini? "Sebutir pasir membuatku memikirkanmu. Selembar daun membuatku memikirkanmu. Segalanya di dunia ini membuatku memikirkanmu.” Ucap Yeon Woo membaca puisi dibuku
Ae Jung pun hanya terdiam dengan buku puisi “Memikirkanmu, segalanya bagiku."dan baru tahu kalau ternyata wanita itu dirinya. 




Di rumah, Dae Oh mencoba mengetik naskah dan teringat dengan ucapa Ae Jung “Tapi sungguh aneh. Kenapa dia suka wanita buruk seperti itu? Tokoh utama pria novel ini sangat aneh.” Lalu terdiam.
Ia lalu melihat notifcation dalam ponselnya [HARI INI, 17 TAHUN LALU] dan membukanya dengan wajah bingung. Ia menuliskan status
“Bagus. Begitu mengunggah bahwa aku tutor yang mencari murid, aku diminta menuliskan esai lamaran untuk Jurusan Teater dan Film Universitas Hankuk. Apa aku genius?”
“Kenapa aku tak berubah sama sekali?” ucap Dae Oh bangga lalu melihat status lainya.
“Setelah presentasi, aku bersantai di kampus. Aku lihat mahasiswa Jurusan Teater dan Film sedang syuting. Di antaranya, aku melihat seorang wanita.” Lalu pikiran melayang ke 17 tahun yang lalu. 


Flash Back
Ae Jung berteriak meminta berjalan lebih cepat karena sedang syuting. Dae Oh sedang berjalan pun ditarik oleh Ae Jung agar lebih cepat berjalan. Seorang petugas keamanan mengeluh dengan Ae Jung yang menyuruh mereka mengosongkan tempat
“Tolonglah. Satu adegan saja... Sepuluh menit?” ucap Ae Jung memohon. Akhirnya petugas memperbolehkanya.
“Ayo, kita mulai. Tapi Di mana peran mayatnya? Apa Hanya ini kemampuanmu?” ucap sutradara memarahi Ae Jung
“Astaga... Kenapa dia bayar mahal untuk kuliah, tapi malah melakukan hal itu?” keluh Dae Oh melihat dari kejuahan.
“Cari orang yang mau memerankan mayat.” Ucap Sutradara dan Ae Jung pun hanya membungkuk meminta maaf.
“Tapi tiba-tiba wanita itu berdiri di hadapanku.” 

Dae Oh terus menatap Ae Jung dan Ae Jung pun melihat Dae Oh yang terus menatapnya lalu berjalan mendekat. Dae Oh terlihat ketakutan, tapi Ae Jung langsung bertanya apakah sibuk  Dae Oh mengaku tidak dan Ae Jung melihat selembaran yang dibawa Dae Oh
“Apa Mau masuk ke jurusanku? Kau anak SMA? Atau mengulang tes? Jika begitu, tolong aku sekali saja. Aku pastikan kau akan masuk jurusanku... Ahh. Tidak. Aku akan berikan seluruh cinta senior kepada juniorku. Bagaimana?”ucap Ae Jung. Dae Oh hanya diam saja
“Baiklah. Aku hanya butuh sepuluh menit.”ucap Ae Jung lalu menariknya pergi. Dae Oh heran mau dibawa kemana. 

Dae Oh sudah berbaring dijalan dengan luka diwajahnya. Sutradara memanggil Mayat Nomor Satu dan Dua. Ae Jung berteriak kalau sudah siap.Dae Oh mengeluh harus melakukan ini. Ae Jun meminta agar Dae Oh diam saja karena  sedang syuting.
“Tutup matamu dan diam.” ucap Ae Jung berpura-pura sebagai mayat. Sutradara pun mulai syuting.
“Ada dua jasad berusia 20-an.” Ucap seorang polisi dan memeriks tubuh Ae Jung, saat itu tangan Ae Jung langsung berputar dan memegang pinggang Dae Oh. Dae Oh pun kaget karena poisi mereka seperti sedang tidur bersama.
Akhirnya polisi pun pergi tapi sutradara belum berterika cut. Ae Jung menatap Dae Oh yang membuka matanya langsung mengucapkan Terima kasih. Dae Oh saat itu langsung terkesima dan jatuh cinta pada Ae Jung. Ae Jung tersenyum manis dan meminta agar menutup matanya.

Dirumah, Ha Nee sibuk membereskan botol sambil mengomel karena Ibunya pikir ia tak bisa memelihara anjing, Tapi ia yan akan kaya dan menjadikan anjingnya jadi anjing terkaya di lingkungan ini.
“Apa yang kau lakukan di situ?” tanya Nyonya Choi heran melihat cucunya digudang. Ha Nee bingung
“Tak ada apa-apa. Aku mau buang ini.” Kata Ha Nee. Nyonya Choi heran dengan cucunya yang tiba-tiba rajin.
“Lupakan. Pergilah dari sini... Mau ke mana kau malam-malam begini?” ucap Nyonya Choi menyuruh Ha Nee keluar dari gudang.
“Nenek, apa ayahku membuangku?” tanya Ha Nee. Nyonya Choi terdiam dan kaget mendengar ucapan cucunya, lalu bertanya apa maksudnya.
“Seseorang berkata begitu. Katanya pasti ada alasan ayahku meninggalkanku. Itu sebabnya dia tak muncul selama ini.” Ucap Ha Nee.
“Siapa yang bilang? Siapa yang berkata seperti itu?” tanya Nyonya Choi. Ha Nee tak mau membahas dan meminta agar Jangan dipikirkan.”
“Kenapa akhir-akhir ini dia bicara tentang ayahnya?”ucap Nyonya Choi heran saat membuang sampah.
Ia lalu melihat buku [UNTUK ANAKKU NANTI - AYAH: OH YEON-WOO IBU: NOH AE-JUNG] Wajahnya langsung panik. 


Ryu Jin bertemu dengan wartawan memberikan pernyataan Alasannya hanya satu yaitu Kesetiaan. Ia merasa Karena rasa setianya kepada teman-teman di Universitas Hankuk, maka melepas debut Hollywoodnya.
“James, jika kau mau bekerja sama denganku, maka kau harus lulus dari Universitas Hankuk, bukan Harvard.” Ucap Ryu Jin bangga.
Saat itu semua wartawan sibuk mengambil gambar dengan spanduk besar bertuliskan RYU JIN MELEPAS DEBUT HOLLYWOOD. Tiba-tiba terdengar seseorang memanggil Ayah dari belakang wartawan. Ryu Jin panik dan terlihat Ha Nee datang memanggilnya “Ayah”

“Memang benar kau ayahku. Namaku memang Ryu Ha-nee.” Ucap Ha Nee. Ryu Ji panik dan semua wartawan bertanya-tanya apa ini benar putrinya?
“Sang pacar nasional. Dia ayahku.” Teriak Ha Nee menunjuk ke arah Ryu Jin. Ryu Jin panik dan kaget.
“Ryu Jin, apa ini benar? Apa kau sudah menikah? Apa Kau melepas Hollywood karena ini? Siapa ibu anak ini?” tanya wartawan
“Aku tidak tahu. Bukan aku.” Ucap Ryu Jin berusaha kabur tapi DaeOh datang
“Apa Selama ini kau menipuku? Bagaimana kau bisa begitu padaku? Bagaimana bisa?” teriak Dae Oh marah sambil menjerit histeris
“Bukan begitu. Itu adalah kesalahan. Sungguh.” Ucap Dae Oh mencoba agar menenangkan Dae OH yang marah
“Kau bilang "Kesalahan"? Jin!” teriak Ae Jung marah memeluk Ha Nee. Semua wartawan mulai bertanya siapa wanita itu.
“Apakah putri cantik kita hanya kesalahan kita dari malam itu?” kata Ae Jung.
“Dia bilang "Malam itu"? Kesalahan malam itu? Teganya kau. Kau ayahku, 'kan?” ucap Dae Oh marah.
“Kau bilang "Kesalahan"? Apa Putri cantikku adalah kesalahan?” teriak Ae Jung marah.
Ryu Jin mencoba untuk kabur dari semua dan wartawan terus mengejarnya sampai terdesak ke pintu kaca tak bisa bergerak. 

Ryu Jin terbangun dari tidurnya dan panik karena ternyata semua hanya mimpi. Ia pun melihat ponselnya ada pesan dari Ae Jung “Jin, kami berhasil merekrut Joo A-rin. Kami juga diundang ke acara Malam Cheonmyeong.” Ia langsung terbangun mendengar nama "Joo A-rin"
“Kwae-nam, tolong ambilkan air... Kwae-nam...” panggil Ryu Jin lalu tersadar kalau managernya tak ada di sini.
Akhirnya ia keluar kamar dan melihat ada  makanan yang sudah dimeja dan mendengar bunyi pintu ditutup seperti Managernya yang baru saja pergi.
Ia pun melihat sebuah note diatas meja “Walaupun membenciku, kau tetap harus makan. Hati-hati dengan duri ikannya, dan makan sayurannya.</i>Dari Kakak Myeong.”

Ryu Jin berlari keluar dari rumah, Manager Myung sudah berjalan denga cepat. Ryu Jin terus mengejernya sampai melompat dan juga sandalnya terlepas. Manager Myung akhrinya berhenti berjalan. Ryu Jin langsung memarahinya karena sudah memperingatkannya.
“Sudah kubilang, jangan membelakangiku.” Ucap Ryu Jin. Manager Myung tak tega melihat Ryu Jin hanya mengunakan satu sandal saja.
“Kenapa kau mengejarku? Aku bukan siapa-siapa.” Kata Manager Myung
“Aku bermimpi buruk, dan kau tak ada. Aku juga dapat pesan mereka berhasil merekrut Joo A-rin. Kupikir... Kupikir aku telah gila.” Akui Ryu Jin
“Itu sebabnya aku datang. Sekali saudara, tetaplah saudara.” kata Manager Myung lalu membuka tanganya lebar-lebar. Ryu Jin pun berlari memeluk Manager Myung. 

Ae Jung berjalan masuk ke sebuah pesta dan kaget melihat pria  tampan berjalan didepannya. Ia tahu kalau itu adalah boyband SF9,  dan merasa Ha-nee pasti akan sangat menyukainya.
“Andai saja Ha-nee di sini... Ahh.. Benar.” Ucap Ae Jung mengelurkan ponselnya. 

Sementara A Rin sedang sibuk melihat wine di tempat wine. Kwang Soo mengaku sudah lihat daftar tamu hari ini dan itu sangat bagus Tapi Ryu Jin juga akan datang. A Rin kaget mendengarnya dan mengeluh  Kenapa dia datang
“Apa Aku belum memberitahumu? Tokoh utama pria di film Pak Cheon adalah Ryu Jin.” Ucap Kwang Soo
“Kau tak pernah bilang tentang itu.” Keluh A Rin. Kwang Soo mengelih A Rin  Seperti ini lagi karena tak pernah mendengarkannya.
“Aku tak mau. Aku tak mau bermain film bersama dia. Itu mustahil.” Ucap A Rin
“Lalu bagaimana? Apa kau mau melepaskan karya Pak Cheon?” tanya Kwang Soo. A Rin mengeluh Kenapa harus Ryu Jin.
“Aku tahu hubunganmu dan dia tak baik. Tapi jika kau mundur dari film karena Ryu Jin...” ucap Kwang Soo yang langsung disela oleh A Rin
“Aku tak suka ini semua, Kwang Soo Sejak awal aku juga tak suka Noh Ae-jeong. Jika harus membuang salah satu dari mereka... Entahlah. Mungkin kita bisa ganti produsernya.” Ucap A Rin dengan senyuman liciknya. 


A Rin pun keluar dan beberapa orang menyapa dan memujinya makin cantik, lalu melihat sosok Dae Oh yang sedang makan lalu menghampirinya. A Rin pikir Sepertinya Nona Noh belum datang. Dae Oh  megaku kalau Ae Jung Sudah datang dan ada di sekitar sini.
“Tak apa-apa... Ada yang mau kubicarakan denganmu.” Ucap A Rin. Dae Oh pun bertanya ada apa.
“Aku mau bicarakan ini dari kemarin. Film ini diangkat dari novel Cheon Eok-man yang diakui di dunia.” Ucap A Rin. Dae Oh membenarkan dengan wajah bangga.
“Semua film yang kuperankan menjadi film sukses. Dan ada salah satu aktor terhebat yang pantas bersanding denganku, Ryu Jin.” Kata A Rin. Dae Oh menganguk membenarkan.
“Tapi... soal Nona Noh... Apakah ada alasan kita butuh dia untuk film ini? Maksudku, ini karya film pertamamu. Menurutku lebih baik memakai tim produksi agensi kami daripada produser tak berpengalaman.” Ucap A Rin wajah Dae Oh langsung berubah dingin
“Aku tak tertarik membuat film ini tanpa Nona Noh.” Kata Dae Oh. A Rin kaget mendengarnya.
“Mungkin dia tidak terkenal, tapi dia sangat kompeten. Dia orang yang tahu benar nilai karyaku,dan menyukai karyaku lebih dari siapa pun. Pendapat Nona Noh sangat penting bagiku.” Ucap Dae Oh marah
“Maksudku bukan begitu...” kata A Rin tapi Dae Oh tak mau mendengar dan berpikir harus mencari Nona Noh.
“Selamat bersenang-senang. Kue kejunya enak.” Ucap Dae Oh berjalan pergi dan A Rin hanya bisa menatap sedih. 


Dari arah belakang, Ae Jung datang memangil A Rin dengan wajah bahagia dan mengucapkan Terima kasih sudah mengundangnya. A Rin mendengar suara Ae Jung makin tambah kesal dan tak membalikan badanya
“A-rin... Apa kau ada masalah?” tanya Ae Jung memegang tangan A Rin. Dan A Rin langsung menghempaskanya dengan kasar.
Ae Jung pun terlempar mundur tak sengaj melihat pelayan yang membawakan makanan. Semua makanan pun jatuh ke bajunya, Ae Jung panik dan langsung meminta maaf untuk membereskanya A Rin kaget mengulurkan tangan untuk membantu.
Tapi Dae Oh datang langsung mendorong A Rin lalu memberikan jasnya pada  Ae Jung karena bajunya yang kotor.  A Rin hanya bisa melonggo melihatnya. Dae Oh langsung menarik Ae Jung pergi. Ae Jung bingung padahal harus membersihkan lebih dulu. A Rin makin kesal. 

Ae Jung mengeluh meminta Dae Oh melepakan dan  berikir kalau Jangan pergi seperti ini karena Joo A-rin pasti bingung dan kaget karena dirinya jadi harus menenangkannya. Dae Oh kesal melihat sikap Ae Jung yang terlalu baik.
“Astaga... Bukan waktunya mencemaskan orang lain. Coba Lihat dirimu.” Kata Dae Oh kesal
“Aku bisa cuci baju ini nanti. Tapi Joo A-rin sangat kaget.” Kata Ae Jung merasa kalau tadi kesalahnya.
“Apa kau bodoh? Kau menikmati kerugian ini? Apa Kau suka terus diremehkan?” ucap Dae Oh marah
“Astaga. Ada apa lagi? Apa masalahmu hari ini?” tanya Ae Jung heran denga sikap Dae Oh
“Aku marah karena semua kesialan ini terus menimpamu. Aku marah.” Tegas Dae Oh
“Sudahlah... Kau tak perlu cemas, Pak Cheon. Coba pikirkan, kita terus lupa kesepakatan untuk tidak saling ikut campur. Jadi, walaupun aku terjatuh di sampah atau pun kotoran, jangan pernah pedulikan aku.” Tegas Ae Jung
“Maaf, tapi aku tak bisa begitu. Kau bilang, Peraturan? Peraturan sepele itu? Jadi Taati saja sendiri. Mulai sekarang, aku akan mengikuti hatiku. Aku... Aku masih mencintaimu.” Akui Dae Oh. Ae Jun terdia mendengar pengakuan Dae Oh. 



[Epilog]
Ae Jung melakukan video call dengan Ha Nee memperlihatkan Ada SF9, kesukaannya. Ha Nee  tersenyum bahagia mengaku melihatnya lalu memuji ibunya itu sangat keren sekali.
 SF9 pu menyapa Nyonya Joo  dengan wajah bahagia sebagai pengusaha dibidang entertaiment.
“Ibu tak keren. Di sini, ibu hanya orang payah.” Ucap Dae Oh rendah diri. Nyonya Choi yang medengarnya terlihat marah da tak setuju mendengarnya. 
“Benar, Ibu tak payah... Tak ada ibu teman-temanku yang berpesta dengan selebritas.” Ucap Ha Nee
“Dia benar, Ae-jeong. Kau kurang apa? Kau punya ibu dan anak.Kau punya segalanya, kecuali uang.” Ucap Nyonya Choi
“Baiklah. Tunggu saja. Sepuluh tahun lagi, semua orang di sini akan mencariku.  Tunggu saja. Aku bisa!”ucap Ae Jung yakin. Ha Nee dan ibunya pun memberikan semangat.
“Sampai bertemu di rumah. Aku sayang kalian.” Kata Ae Jung dan dibelakang SF9, diam-diam Dae Oh melihat dari kejauhan dan tersenyum menatap Ae Jung seperti siap membantunya.
Bersambung ke episode 7

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar