PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hyun Joo
masuk ke kantor dan beberapa juniornya langsung memberikan selamat, Hyun Joo
bingung bertanya Apa ini? Apa ada kabar baik. Kim Da Eun memberitahu "My Toon telah mencetak rekor karena
lima webtun mereka berada di daftar 10 webtun teratas untuk paruh pertama tahun
ini."
“Nomor
satu adalah "Dream Match" oleh Park Do Gyeom. Diikuti dengan
"Gluttony", "Devil Kid", "Body Talk", "The
Boy Whom Only I Can See". Kau penanggung jawab semua judul ini.” Ucap Da
Eun. Hyun Joo pun terlihat bahagia.
“Kau
mungkin akan menjadi direktur termuda... Direktur! Direktur!” ucap Kang Eun Jae.
Saat itu
Tuan In datang merasa sebagai direktur yang mereka panggil. Semua langsung
tertunduk diam dan berkomentar mereka yang tidak mau menyalakan api. Hyun Joo
meminta maaf. Tuan In menyindir kalau tidak tahu Hyun Joo yang mengincar posisinya.
“Tapi kau
tidak akan menjadi yang termuda. Seseorang memberitahuku kau harus menggandakan
usiamu jika kau seorang wanita. Jadi, itu artinya usiamu 68 tahun sekarang...
Astaga..Kurasa ini sebabnya wanita tidak bertahan lama di kantor.. Bukan
begitu, Bu Seo?” ejek Tuan In memegang bahu Hyun Joo
“Beraninya
kamu menyentuh bahuku.” Kata Hyun Joo marah
“ Apa
kamu baru bicara padaku seolah-olah aku temanmu?” kata Tuan Im ketakutan.
:Barusan
kau bilang usiaku 68 tahun. Itu artinya, aku 20 tahun lebih tua darimu.” Ucap
Hyun Joo mengodanya. Mereka pun tertawa.
“Bu Seo,
kau lucu sekali... Aku harus berusaha mengejarmu.. Tapi jangan bercanda
sekarang... Kerja kerasmu selama lima tahun akan sia-sia.” Kata Tuan In. Hyun
Joo tak mengerti maksudnya.
“Park Do
Gyum baru saja mengunggah pemberitahuan, dia bilang akan istirahat dan
menghilang.” Kata Tuan In. Hyun Joo melonggo bingung.
Do Gyum
terlihat sedang berlibur dihawai dan menikmati orange jus dengan angin
sepoi-sepoi. Ia lalu mengangkat telp dari Hyun Joo, Hyun Joo dengan sopan
memanggil Tuan Park berkomentar kalau pasti sibuk menyembunyikan diri padahal
tenggatnya sebentar lagi.
“Kau
tidak akan pernah mengerti gambaran besarku.” Ucap Do Gyum
“Hentikan
omong kosong itu dan katakan saja di mana kamu.” Kata Hyun Joo
“Tidak,
aku tidak mau... Temukan aku jika kau bisa. Sampai jumpa!” kata Do Gyum lalu
menutup telp.
“Dasar
berengsek.Apa Dia pikir aku tidak bisa menemukannya?” kata Hyun Joo kesal. Do
Gyum pun pergi dan ternyata hanya duduk
dibandara dengan teman hawai.
Hyun Joo
mengemudi sambil menelp seseorang mengaku baru memeriksa papan ceritanyadan
bisa memakai draf ini. Ia pun mengaku sudah mengirim sekotak jus apel ke
studionya.
Ya.
Selamat menikmati dan buatlah karya yang bagus.” Ucap Hyun Joo.
Saat itu
ia menerima telp dari Si Un, seperti ingin tahu pendapat Hyun Jo tentang Bos
yang suka sewenang-wenang di episode berikutnya dan mulai memikirkan sesuatu.
"Hei!
Kamu sangat tidak berguna. Beraninya kamu berharap dibayar setelah bekerja
dengan buruk? Apa Kau ingin kehilangan pekerjaan? Hei, kamu pasti ingin
dipecat. Keluar.. Pergi dari sini!" teriak Hyun Joo memberikan contoh
“Bagaimana?
Pak Oh, aku sedang mengemudi... Baiklah. Kutelepon lagi nanti.”ucap Hyun Joo.
Do Gyum
duduk menunggu dan pengeras suara terdengar “Ini panggilan terakhir untuk
Penerbangan Korean Air nomor 9111. “ Akhirnya Do Gyum pun pergi, saat itu tiga
orang remaja menghampirinya dan memastikan kalau ia Pak Park Do Gyum, seniman
webtoon.
“Maafkan
aku. Kau salah orang.” Ucap Do Gyum mengelak. Tapi mereka memuji Do Gyum seksi
sekali!
“Astaga,
aku ketahuan.”kata Do Gyum akhirnya membuka kacamatanya. Mereka histeris
mendengar suara Do Gyum luar biasa!
“Boleh
aku minta tanda tanganmu?” kata si remaja. Do Gyum pun menanyakan namanya.
“Pak
Park, kamu baik sekali. Saat di foto, kau terasa sangat jauh. Karena kau
sempurna. Kau setuju?” ucap Si remaja. Dua pegawai setuju
“tapi Kenapa
kalian memakai pakaian yang sama?” kata Do Gyum. Ketiganya bingung merasa kemeja
mereka berbeda.
“Pak
Park, kau mau jus buah?”ucap seorang fans dari belakang. Do Gyum dengan senang
hati menerimanya.
Tapi
bukan fans yang datang, Hyun Joo bisa menemukan Do Gyum dibandara. Do Gyum pun
bergegas pergi keluar dari bandara menghindari Hyun Joo.
“Pak Park.
Kamu pasti bekerja keras... Minumlah air dan lari.” Ucap Hyun Joo yang
mengejarnya dengan mini car. Do Gyum seperti pelari maraton minum air dan
membahasi tubuhnya.
“Cukup...
Jika kau sadar, aku akan memaafkanmu.” Kata Hyun Joo. Do Gyum meminta Hyun Joo
berjanji. Hyun Joo berjanji lalu menghentikan mobil.
“Kamu
tertipu?” ejek Do Gyum. Hyun Joo berteriak kesal dan mengejarnya.
Akhirnya
Hyun Joo bisa membawa Do Gyum sambil menjewer telinganya, memperingatkan Jika akan pergi diam-diam, maka ubah kata sandimu
menjadi situs web perjalanan. Ia tahu Saat Do Gyum masih kecil,bahkan tahu
berapa permen yang disembunyikan.
“Kau
mengganggu privasiku. Jika kamu terus melakukan ini, aku akan melaporkanmu ke
polisi.” Kata Do Gyum menahan sakitnya.
“Jika kau
terus menghilang, aku akan membunuhmu. Ada apa lagi kali ini? Kenapa kau
berhenti mengunggah episodemu dan mencoba ke luar negeri?” tanya Hyun Joo. Do
Gyum hanya diam saja.
“Apa Kau
tidak mau memberitahuku? Ayo kembali. Mari kita kembali dan kerjakanlah
webtoonmu.” Kata Hyun Joo menariknya pergi.
“Aku
tidak akan kembali. Aku sedang mogok sekarang.” Ucap Do Gyum. Hyun Joo bertanya
mogok untuk apa. Do Gyum tetap diam saja.
“Katakan...
Sebaiknya kamu memberitahuku. Bicaralah.. Bicaralah padaku. “ kata Hyun Joo
“Direktur
In bilang dia akan memecat...” kata Do Gyum. Hyun Joo kaget dan ingin tahu
alasan Tuan In yang melakukan itu
“Kau
seniman webtun terkenal. Kenapa dipecat?” ucap Hyun Joo heran. Do Gyum
menegaskan bukan dirinya.
“Tapi
Kau. Dia bilang akan memecatmu. Aku mendengar seniman webtoon lain berbicara...
Terserah. Sampai dia berjanji tidak akan memecatmu, maka aku tidak akan
melanjutkan webtoonku.”tegas Do Gyum
“Pak
Park, haruskah kita memikirkan ini secara logis? Aku bertanggung jawab atas 30
persen laba di My Toon. Kalau begitu, apa dia akan memecatku atau
mempromosikanku?” kata Hyun Joo
“Si
berengsek Pak Oh itu, bersekongkol dengan seniman lain dan menekan Direktur
In.” Kata Do Gyum
Akhirnya
Hyun Joo datang menemui Tuan In mengaku Asudah memeriksa pengumuman
penugasannya dan ingin tahu alasan Kenapa tertulis diminta berhenti serta ingin penjelasan. Tuan
In memberitahu Seniman webtoon menuntut
agar memecat Hyun Joo karena telah
menyalahgunakan wewenangnya.
“Menyalahgunakan
wewenangku? Kau tahu aku bekerja keras untuk mendukung para seniman.” Ucap Hyun
Joo membela diri.
“Entahlah.
Bagaimana aku tahu? Coba Baca ini.” Kata Tuan In dan Hyun Joo membaca
"Pernyataan”
“Dia mulai menyalahgunakan wewenang
dengan perilaku abnormal..." Dia bilang, 'Kau hanya dapat peringkat kedua
di situs web' Dia melecehkanku secara verbal Dia mencuri dariku, Dia juga
memukuliku"
“Ini sama
sekali tidak benar. Ini pernyataan palsu. Mengenai komentar kasar yang ditulis
Pak Joo, aku berani jamin tidak pernah mengatakan itu sama sekali.” kata Hyun
Joo
“Begitukah?
Lalu Bagaimana kau akan menjelaskan ini?” kata Tuan In memutar rekaman
suara. "Hei! Kamu sangat tidak
berguna. Beraninya kamu berharap dibayar setelah bekerja dengan buruk? Keluar.
Pergi dari sini!"
“Pak Oh
bilang dia ingin membuat bos yang kasar di webtun. Jadi, aku berakting.” Ucap
Hyun Joo
“Aku
tidak peduli... Para seniman webtoon akan bicara dengan reporter jika aku tidak
memecatmu. Apa Kau tidak mau dipekerjakan di industri ini lagi?” kata Tuan In
mengancam
“Bagaimana
dengan janjimu lima tahun lalu? Apa yang akan kau lakukan soal itu?” tanya Hyun
Joo.
Flash Back
"Lima
tahun lalu"
Hyun Joo
bertemu dengan Tuan In dan baru mengetahui kalau tidak memenangkan kontes itu
jadi ingin tahu alasan ingin menemuinya. Tuan In menawarkan Hyun Joo bekerja sebagai produser webtoon alih-alih
seniman webtoon.
“Jadi, apa
kau tidak melihat bakatku sebagai seniman webtoon?” tanya Hyun Joo
“Astaga,
itu tidak benar. Maksudku kau lebih berbakat menjadi produser. Kau kekurangan sedikit
sebagai seniman webtoon, tapi kau merencanakan webtoonmu dengan sangat baik.”
Kata Tuan In menyakinkan.
“Lima
tahun... Jika sukses sebagai produser webtoon selama lima tahun, maka aku akan
membantumu debut sebagai seniman webtoon. Aku berjanji.” Kata Tuan In
“Enam
hari... Tinggal enam hari lagi” ucap Hyun Joo menahan rasa sedihnya. Tuan In
megeluh kalau Janji itu tidak penting.
“Bagiku,
itu penting... Karena itu, aku menolak semua tawaran dan tetap di sini Tapi Apa
kau mengusirku setelah memanfaatkanku?” kata Hyun Joo
“Memang
aku lebah madu?Aku tidak memanfaatkanmu... Baiklah. Aku akan memberimu dua hari
untuk membawa Pak Oh kemari dan membuktikan dirimu tidak salah. Jika tidak, maka
aku akan memecatmu. Mengerti?” kata Tuan In
Ji Woo
melihat foto-foto Hyun Joo yang selau menolong seniman webtoon dalam hal
apapun. Tuan Nam memberitahu kalau Ini akan segera ditangani dan bertanya
Selanjutnya harus bagaimana. Ji Woo mengatakan agar melanjutkan sesuai rencana.
Saat itu pintu diketuk dan sek masuk.
“Ini
laporan terkait Pusat Medis Sejong yang Anda minta.” Kata si wanita.
“Baik.
Lanjutkan dengan draf ini.”kata Ji Woo setelah memeriksanya. Si wanita
menganguk mengerti.
“Omong-omong,
sebelum menandatangani kontrak, pimpinan rumah sakit ingin bertemu langsung
dengan Anda.” Ucap Sek. Ji Woo setuju agar lakukan itu.
Seorang
wanita duduk didepan meja rias melihat wajah Ji Woo sebagai cover "CEO
Hwang Ji Woo dari Farmasi Sunwoo"wajahnya terlihat dingin.
Do Gyum
mengetuk pintu rumah Si Un mengaku Ada paket, tapi tak ada yang keluar rumah.
Ia memberitahu kalau ponse Si Un
dimatikan bahkan juga tidak ada di rumah maupun di studionya. Hyun Joo
hanya bisa terdiam dengan keadaanya sekarang.
“Dia
mungkin tahu kau akan mencarinya dan menghilang. Seniman webtoon lainnya juga
menghilang. Jika mereka meninggalkan Korea, kau tidak punya kesempatan. Bisakah
kau menemukannya dalam dua hari?” ucap Do Gyum sangsi
“Hari ini
tanggal berapa?” tanya Hyun Jo. Do Gyum menjawab Tanggal enam.
“Aku tahu
dia akan ke mana besok.” Ucap Hyun Joo yakin.
Mereka
pergi ke acara konser yang menampilkan Yu Na. Do Gyum masuk dan sudah banyak
fans yang terus menjerit histeris memanggil idol mereka.
“Meskipun
dia penggemar berat, menurutmu dia akan datang ke sini sekarang?” ucap Do Gyum
tak percaya
“Pak Oh
sudah menunggu konser ini selama tiga bulan. Aku yakin 100 persen dia tidak
akan melewatkannya hari ini.” Kata Hyun Joo mencari sosok Si Un.
Saat itu
Dibagian depan panggung, Si Un berteriak histeris saat Yu Na dkk mendekati pangung. Si Un mencoba
memegang tangan idolnya, tak sengaja matanya melihat ke arah Hyun Joo yang ada
dibagian atas penonton.
“Bagaimana
dia bisa mengikutiku ke sini? Dia seperti lintahm .” keluh Si Un lalu menutup
wajahnya dengan jaket sambil terus berteriak Yu Na yang terbaik.
Tuan Seo
sibuk memelihara tanamanya, Istrinya datang dengan wajah kesal. Tuan Seo pikr
istrinya akan berkeliling di sekitar sini tapi kenapa kembali begitu cepat.
Nyonya Jung mengaku hampir gila karena berpapasan dengan ibu Young Hoon
“Dan
kudengar Hyun Joo akan dipecat dari pekerjaannya.” Ucap Nyonya Jung. Tuan Seo
kaget mendengarnya.
“Dia
tidak punya masalah di sana. Kenapa dia dipecat?” kata Tuan Seo. Nyonya Jung
mengaku tidak tahu.
“Dia
seharusnya menikah dan hidup dengan nyaman. Kenapa dia mencampakkan pria yang
mencintainya?” keluh Nyonya Jung
“Astaga.
Soal itu lagi? Aku yakin Hyun Joo punya alasan untuk melakukan itu.” Kata Tuan
Seo yang bisa mengerti dengan anaknya.
“Aku tahu.
Aku penasaran apa alasannya. Aku tidak bisa berhenti memikirkan apa yang
terjadi. Aku merasa ini semua salahku.”kata Nyonya Jung
“Kenapa
itu salahmu? Jangan berpikir begitu.” Ucap Tuan Seo. Nyonya Jung tiba-tiba
berpikir kalau Ini bisa menjadi kesempatan. Tuan seo bingung apa maksudnya
Kesempatan
“Itu bisa
menjadi kesempatan bagus bagi kita untuk mewujudkan impian yang telah kita
kesampingkan.” Ucap Nyonya Jung mulai membuka bajunya.
Tuan Seo
melotot tajam. Nyonya Jung mulai mengedipkan matanya dan memperlihtakan tiket "Ini
pernikahan yang bahagia"
Yu Na
keluar dari gedung berpisah dengan anggota lain karena harus ke jadwal
berikutnya. Bodyguardnya memberitahu kalau Mobil van Yu Na akan tiba lima menit
lagi. Diam-diam Si Un mengikutinya dari belakang dan melihat Yu Na masuk ke
sebuah ruangan.
Si Un
yang tak melihat jalan menabrak orang dan melihat Yu Na kelaur dari ruangan
lalu akan menuju mobilnya. Ia pun memanggil Yu Na, Yu Na pun berhenti dengan
body guardnya.
“Aku
menyukaimu, Yu Na... Aku sangat merindukanmu.” Ucap Si Un. Hyun Joo dengan
masker menjawab ia juga. Do Gyum mengajak agar segra menangkapnya tapi saat itu
sopir datang
“Yu Na! Mobil
van ada di sana. Sedang apa kamu di sini? Ayo.”teriak sopir mereka.
“Permisi.
Aku... Aku punya hadiah untuk Yu Na... Tolong berikan padanya.” Kata Si Un.
Sopirnya meminta maaf dan menolaknya Mungkin lain kali.
“Tidak
apa-apa. Hanya ini. Terimalah. Aku menyukaimu sejak debutmu.” Ucap Si Un.
Sopirnya mengeluh kalau tidak boleh melakukan ini.
“Kenapa
tidak boleh melakukan ini? Tolong terima ini... Yu Na. Tolong terima ini.”kata
Si Un. Akhirnya Hyun Joo pun mengambil hadiah Yu Na.
Saat itu
Hyun Joo langsung menarik Si Un ke dalam mobil. Sopirnya bingung karena Ini
tidak benar dan Jangan lakukan ini. Do Gyum pun bingung, akhirnya ikut naik dan
pergi. Sementara Yu Na baru keluar dengan bodyguardnya bingung kemana mobilnya.
Hyun Joo
akhirnya diturunkan ditengah sawah dengan sopir Yu Na yang marah-marah. Si Un
tertunduk dan akhirnya berusaha kabur. Keduanya pu mengejar Si Un dan sempat
jatuh berguling sampai baju mereka kotor. Do Gyum mencoba menarik Si Un tapi Si
Un berhasil mendorongnya kesawah.
Akhinya
Hyun Joo berusaha mengejarnya dipematang sawah, Si Un berlari dengan sangat
cepat. Hyun Joo mengingat hadiah yang diberikan Si Un dan langsung memlemparnya
akhirnya membuat Si Un jatuh karena mengenaik kepalanya.
“Bawa
saja aku... Bawa aku dan lakukan apa pun yang kau mau denganku.”keluh Si Un
kesal
“Kenapa
kau melakukan itu? Kenapa kau menjebakku atas hal yang memalukan?” teriak Hyun
Joo. Do Gyum menyuruh Si Un agar menjawab
“Seseorang
menyuruhku melakukannya!” teriak Si Un. Hyun Joo pun ingn tahu siapa orangnya.
Ji Woo
berbicara dengan Sek Nam yang memberitahu kalau besok, lalu melihat sapu tangan
dengan gambar bunga dibagian ujungnya.
H-4 untuk
Hyun Joo, semua seniman webtoon berkumpul. Tuan In ingin tahu apa yang dikatakn
Hyun Joo, kalau ia dituduh berkolusi dengan para seniman dan mencoba
memecatnya, atau Karena tidak suka Hyun Joo pindah ke perusahaan.
“Itu yang
dikatakan Pak Oh kepadaku.” ucap Hyun Joo. Si Un mengelak bertanya Kapan bilang
begitu
“Sudah
kubilang para seniman memberanikan diri mengeksposmu.” Kata Si Un
“Benar.
Dia membuatku takut. Aku tidak bisa bekerja dengannya.” Ucap Tuan Lee dan Tuan
Joo merasa Hyun Joo agak mengintimidasi.
“Apa Kau
berbohong lagi?” ucap Hyun Joo tak percaya pada Sikap Si Un.
“Bu Seo,
kau orang yang jahat. Tidak hanya menyalahgunakan wewenang, tapi kau juga
menjebak mereka?” kata Tuan In.
Di luar,
Ji Woo duduk di dalam mobil. Tuan Nam pikir Sepertinya akan segera selesai dan
merasa Harus memeriksanya. Ji Woi pikir tak perlu karena akan melakukannya
sendiri.
“Siapa
yang menjebak siapa? Pak Lee tidak suka mempekerjakan pembantu, jadi, aku
membersihkan kamar dan kamar mandimu setiap hari. Pak Joo. Saat kau pingsan
tahun lalu, aku yang merawatmu selama seminggu. Apa itu penyalahgunaan
wewenang? Tolong beri tahu aku.” Ucap Hyun Joo kesal
“Lupakan
saja. Itu tidak penting. Bu Seo, kamu dipecat mulai hari ini, jadi, kau boleh
pergi.” kata Tuan In
“Siapa
yang kamu perintahkan untuk pergi? Aku membiarkannya, tapi kini aku tahu kalian
semua preman.” Kata Do Gyum akhirnya masuk ruangan. Tuan In tak percaya
dianggap "Preman"
“Sepanjang
tahun, kau minta dibelikan ginseng merah
olehnya. “ ucap Do Gyum mengeluarkan ginseng dari saku Tuan In dan sengaja
membuangnya.
“Kau
memohon padanya untuk membelikanmu hadiah ulang tahun.” Kat Do Gyum memasukan
Ear pod Tuan Jo di kedalam minuman. Tuan Jo panik melihatnya.
“Lalu
kau... Dia membelikanmu barang-barang Yu Na yang sulit didapatkan.” Kata Do
Gyum menmbuka baju Si Un yang terlihat sangat cinta dengan Yu Na.
“Entah
apa yang kalian terima, tapi jika kalian terlahir sebagai manusia, jalanilah
hidup dengan semestinya. Kumohon. Ayo pergi” ucap Do Gyum marah.
“Hei...
Ada apa denganmu? Direktur In.” Ucap Hyun Joo akhirnya berlutut. Tuan In tak percaya
melihatna.
“Kenapa? Apa
Kau sudah menyesalinya? Ini Sudah terlambat.” Kata Tuan In mengangkat kakinya
dengan gaya yang arrogant.
“Menyesal
apanya?”ucap Hyun Joo menarik sepatu dan akan membungnya lewat jendela. Tuan In
panik karena harganya yang mahal.
“Kuharap
kalian berumur panjang dan kesehatan kalian buruk, serta semua yang kalian
lakukan berakhir dengan kegagalan.” Ucap Hyun Jo dan saat itu Tuan In panik
melihat sepatu yang terlindas.
Hyun Joo
keluar dari ruangan, semua menyambut dengan wajah sedih. Eun Jae bertanya
apakah baik-baik saja. Da Eun meminta maaf bahkan tidak bisa membantuya. Hyun
Joo mengeluh kenapa minta maaf dan mengaku baik-baik saja, jadi menyuruh mereka
bisa kembali bekerja.
“Ayo.
Akan kubelikan makanan enak agar kamu merasa lebih baik.” Ucap Da Gyum berakting seperti oppa.
“Aku
harus mengambil barang-barangku, jadi, turunlah dahulu.” Ucap Hyun Joo
“Kenapa
kamu ingin membawanya?” keluh Do Gyum. Hyun Joo menyuruh Do Gyum agar turun
lebih dulu saja.
Do Gyum
akhirnya pergi lebih dulu dan Hyun Joo
mengambil jaket di meja kerjanya lalu melihat kalender yang bertuliksan "Sesi
perencanaan pertama bersama Do Gyum” dan semua kenangan saat berkerja tertulis
disana.
Ia
mengingat yang dikatakan Tuan In “Tepat saat lima tahun. Jika sukses sebagai
produser webtun selama lima tahun, aku akan membantumu debut sebagai seniman webtoon.”
Tapi semuanya musnah.
Hyun Joo
menaiki lift turun dan saat itu ada Ji Woo yang berdiri dibelakang. Da Gyum
sudah dilantai bawah tak sengaja menabrak Tuan Nam yang berjalan dilobby.
Ia pun
meminta maaf, Tuan Nam mengaku baik-baik saja lalu berbicara di telp kalau baru
saja mentransfer uangnya. Do Gym bingung Wol Ju yang belum turun?
“Apa dia
menangis sendirian di suatu tempat?” kata Do Gyum khawatir.
Hyun Joo
terlihat menangis dan saat itu Ji Woo mendekat ingin memberikan sapu tanganya,
tapi tiba-tiba Lift berhenti. Ia mengeluh kalau
Semuanya kacau hari ini dan mencoba melapor kalau Liftnya berhenti tapi
tak ada sahutan.
Ji Woo
seperti mengalami kepanikan didalam tempat gelap dan mulai sesak nafas. Do Gyum
menelp ingin tahu keberadaan Hyun Joo sekarang. Hyun Joo memberitahu Liftnya
rusak, dan panggilan darurat juga tidak berfungsi.
“Bisa
beri tahu kantor keamanan?” kata Hyun Joo. Do Gyum mengerti akan memberitahu
mereka.
Hyun Joo
melihat Ji Woo semakin terlihat lemas dan memastikan keadanya. Do Gyum bergegas
kebagian receptionist memberitahu kalau liftnya rusak jadi memminta agar
memeriksanya. Pegawai pun akan menelepon kantor keamanan.
“Haruskah
aku menelepon 119?” ucap Wol Ju melihat Ji Woo menahan rasa sakitnya. Ji Woo
mengaku Tidak apa-apa .
“Aku mempelajari
P3K sudah lama sekali. Tunggu. Bisakah kau berbaring di sini? Pertama, buka
saluran pernapasannya.” Kata Hyun Joo memberikan bajunya sebagai bantal, tapi
Ji Woo sudah tak sadarkan diri.
“Permisi.
Tolong bangun... Aku akan melonggarkan dasimu agar kau lebih mudah bernapas...
Kau harus tetap bersamaku, ya? Apa Kau bisa mendengarku?” ucap Hyun Joo mulai
panik karena tak ada respon.
Hyun Joo
akhirnya melakuan CPR. Tapi Ji Woo masih tak sadarkan diri. Ia pun memutuskan
untuk memberikan nafas dari mulutnya. Saat itu cerita masa lalu Hyun Joo
seperti terlihat kembali dan sangat nyata. Ji Wo pu membuka matanya.
Epilog
Ji Woo
duduk dibagian dalam restoran mendenagar Hyun Joo sedang berbicara “Semuanya...
Kalian pernah dengar pepatah, "Pernikahan seperti bunga milenium"? Artinya
menemukan orang untuk dinikahi sama langkanya dengan bunga yang hanya mekar
sekali dalam 1.000 tahun.”
“Namun, alih-alih
menunggu seribu tahun agar bunganya mekar, aku ingin membudidayakan taman yang
dipenuhi bunga kesukaanku.” Ucap Hyun Joo
Saat itu
Ji Woo keluar melihat Hyun Joo dengan
baju pengantin mengatakan “Aku menemukannya.”
Bersambung
ke episode 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar