PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 24 Juli 2020

Sinopsis Was it Love Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Ae Jung pergi dari rumah, Yeon Woo yang sedang berolahraga memanggil Ae Jung bertanya apakah akan berangkat kerja.  Ae Jung menganguk dan bertanya baru selesai olahraga. Yeon Woo berkomentar Sepertinya Ae Jung pucat hari ini. Ae Jung seperti tak menyadarinya.
“Omong-omong, Yeon-woo. Apa ada masalah dengan Ha-nee di sekolah?” kata Ae Jung
“Entahlah. Kenapa?” tanya Yeon Woo. Ae Jung mengaku begitu sibuk, jadi, merasa kurang memperhatikannya.
“Jika boleh, aku ingin menghadiri komite orang tua murid. Itu bisa membantu Ha-nee, 'kan?”kata Ae Jung. Yeon Woo pikir seperti itu.
“Tapi Ha-nee beradaptasi dengan baik, jadi, tak perlu cemas.” Kata Yeon Woo. Ae Jung seperti tak percaya mendengarnya.
“Sepertinya, kau yang sedang memiliki masalah. Semalam kau juga minum sangat banyak.” Kata Yeon Woo
“Semalam aku merayakan sesuatu. Apa Semalam kau melihatku dibawa pulang? Aku tak melakukan kesalahan, 'kan?” kata Ae Jung panik.
Yeon Woo kaget mengingat saat Ae Jung menariknya dan berada diatas tubuhnya. Ia pun kebingungan karena takut Ae Jung berpikiran yang lain dan berpikir kalau itu Kesalahan. Ia mengaku tak tahu dan merasa kalau itu  Mungkin. Ae Jung yakin kalau sudah melakukan sesuatu pada Yeon Woo.
“Tapi kenapa aku tak ingat? Yeon-woo, maafkan aku.Lupakan semua hal yang terjadi semalam Maafkan aku. Aku akan ganti kerugianmu dengan cara apa pun.” Ucap Ae Jung
“Dengan cara apa?” tanya Yeon Woo. Ae Jung bingung bertanya Baiklah. Apa yang harus dilakukan.
“Kau bisa menonton bioskop denganku. Kau sudah berjanji. Kau tak lupa, 'kan?” kata Yeon Woo. Ae Jung pun langsung menyetujuinya. Bioskop? Ya
“Jadi Film apa yang bagus? Laga? Komedi?” tanya Yeon Woo penuh semangat, tapi saat itu telp Ae Jung berdering dan harus mengangkatnya.



Ae Jung bertemu dengan Nyonya Song meminta maaf karena Seharusnya   langsung menemuinya  Tapi malah mendatanginya. Nyonya Song menatap sinis duduk disamping Manager Myung. Ae Jung pu mengucapkan Terima kasih.
“Aku penasaran kau sehebat apa sehingga Jin melepaskan debut Hollywood.” Ucap Nyonya Song setelah memberikan kartu namanya.
“Hebat? Tidak. Aku masih perlu berusaha keras. Aku akan berusaha agar Jin bisa lebih bersinar di film ini daripada di film lain. Aku tahu benar saat apa Jin paling bersinar.” Kata Ae Jung
“Ternyata begitu... Itu karena kalian satu universitas.” Kata Nyonya Song. Ae Jung membenarkan.
“Dia adalah panutanku saat kami masih di universitas.” Kata Ae Jung. Tiba-tiba Nyonya Song langsung membanting gelas dan airnya mengenai Manager Myung. Ae Jung panik menanyakan keadaanya.
“Setelah Ryu debut, banyak orang menelepon.Ada yang mau meminjam uang, ada yang menjual produk. Jadi Paham maksudku, 'kan? Menurutku, kejadian kali ini juga tak begitu berbeda.” Komentar Nyonya Song. Ae Jung hanya bisa tertunduk.
“Ini hanya salah satu hal yang Jin lakukan karena merasa kasihan kepada juniornya. Tapi aku adalah pebisnis. Aku harus objektif. Apakah film ini pantas menggantikan debut Jin di Hollywood?” ucap Nyonya Song.  Ae Jung terdiam mendengarnya 



Ryu Jin melihat [DAFTAR CALON PEMERAN UTAMA WANITA] lalu mengeluh bertanya Apa ini. Dae Oh juga melihatnya.  Ae Jung memberitahu kalau  Ini daftar aktris untuk pemeran utama wanita yang Bu Song ingin rekrut untuk film mereka.
“Dia memang tak masuk akal. Wanita itu berbuat seenaknya  kepadamu, Jin.”komentar Dae Oh.
“Jika bisa merekrut salah satunya untuk film kita, maka film kita akan dipenuhi bintang.” kata Hye Jin
“Bagaimana jika kita gagal memenuhi permintaannya?” tanya Tuan Koo. Ae Jung menjawab kalau Ryu Jin tak bisa bermain di film mereka.
“Aku akan pergi menemui Bu Song.” Kata Ryu Jin marah. Ae Jung menahanya meminta agar Jangan lakukan itu.
“Aku sungguh baik-baik saja.” Kata Ae Jung. Ryu Jin dengan wajah gugup kalau keberatan dengan ini.
“Jika kita berhasil membujuk salah satu dari mereka, itu juga sebuah keuntungan untuk kita.” Kata Ae Jung
“ Nona Noh, apa kau belum paham juga? Ini tak bisa diselesaikan dengan kerja keras.” Jelas Dae Oh.
“Tidak. Agar film kita bisa berhasil, aku akan melakukan tugasku.” Tegas Ae Jung sambil mengingat yang dikatakan Nyonya Song.
Nyony Song mengatakan “Jika tak bisa merekrut salah satu aktris ini, Thumb Film akan membayar biaya pelanggaran kontrak dengan Hollywood.”
Ae Jung mencuci tanganya dan yakin kalau pasti bisa. 



Ryu Jin berdiri diatap gedung merasa  dan harus membantunya. Semua ini terjadi karena dirinya jadi harus membereskan... Tuan Koo menyela kalau bukan salah Ryu Jin tapi salah dirinya karena  Sejak awal salah memberi Ae Jung syarat untuk merekrut Ryu Jin.
“Seharusnya aku mengubah pikiranku dan memilih aktor lain untuk film ini.” Kata Tuan Koo
“Kau gila? Aku sudah menolak Hollywood untuk film ini. Omong kosong apa...” kata Ryu Jin marah
“Sudahlah kalian berdua. Aku akan mengurus ini.Apa Kalian tak tahu Nona Noh sangat bertanggung jawab? Jika aktor utama dan investornya turun tangan,maka dia akan sangat marah.” Ucap Dae Oh bangga.
“Bukannya itu sama untukmu?” ejek Ryu Jin. Dae Oh menegaskan pada RyuJin  kalau ia adalah penanggung jawab dan sutradara film ini.
“Jika kau turun tangan,  kau hanya akan memprovokasi Bu Song. Bu Song ingin balas dendam kepadamu. Dan Kau juga jangan ikut campur.” Ucap Dae Oh pada Tuan Kim
“Kau bilang, Jangan ikut campur?” ucap Tuan Koo sinis dengan tatapan membunuh. Dae Oh ketakutan mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Maksudku, kau tak perlu mengurusnya. Kau paham soal peminjaman uang, tapi bukan soal dunia hiburan. Hal seperti ini biasa terjadi di dunia hiburan.” Ucap Dae Oh
“Lantas, apa kau punya solusi bagus soal ini?” tanya Ryu Jin yang bergerak ketakutan melihat tatapan Tuan Koo.
“Aku akan pikirkan mulai sekarang.” Ucap Dae Oh. Ryu JIn mengejek Dae Oh sungguh naif.
“Kau hanya penuh semangat. Padahal kau bahkan tak punya nomor ponsel artis-artis terkenal.” Kata Ryu Jin.
“Benar. Dia pasti hanya bekerja di dalam ruangan sambil menulis cerita. Dia pasti tak punya kenalan untuk membereskan masalah ini.” Kata Tuan Koo ikut mengejek. Dae Oh hanya bisa menghela nafas. 



Yeon Woo gelisah dimeja kerjanya lalu mencari keyword [CHEON EOK-MAN] dan menemukan [CHEON EOK-MAN, PENULIS NOVEL, KENAPA NOVEL “PACAR” CHEON EOK-MAN MEMENANGKAN BOOKER PRIZE?]
“Perhatian.” Teriak Kepala Sekolah. Guru Jang pun ikut berteriak Perhatian agar semua guru mendengarnya. Kepsek pun meminta Guru Jang berhenti.
“Seperti yang kita tahu, Bu Kim sedang cuti melahirkan, sekarang tidak ada penanggung jawab komite orang tua murid. Aku harap ada yang bisa menggantikannya.” Ucap Kepsek.
Guru Oh pun mengingat ucapan Ae Jung “Jika boleh, aku ingin menghadiri komite orang tua murid.” Lalu mengangkat tangan dan berbarengan dengan Guru Jang yang duduk dibelakang.
“Aku! Aku berdiri lebih dahulu.” Ucap Guru Jang. Guru Oh bingung. 

Akhirnya mengajak Keduanya melakukan Gunting, batu, kertas.  Ha Nee melihat dari depan jendela kelas lalu mengeku kalau sedang sangat bingung, tapi Pak Oh sedang bersantai begitu. Dong Chan hanya bisa menganguk setuju saja.
Ha Nee mencoba agar menelp Yu Jin tapi tak diangkat lalu mengeluh Ryu Jin tak mengangkatnya. Ia pun ingin tahu Kenapa Ryu Jin datang ke sekolah jika mengabaikannya lagi.
“Mungkin dia punya kebenaran penting yang dia sembunyikan darimu.” Ucap Dong Chan.
"Kebenaran"?” kata Ha Nee memikirkanya dengan wajah serius. 

Ae Jung ada dimobil memastikan  mereka bisa bertemu dia jika pergi ke sana, Hye Jin membenarkan  kalau sudah memastikan semua artikel dan klub penggemarnya.  Lalu Joo A-rin akan menghadiri acara pembukaan gerai sementara hari ini.
“Jika kita pergi sekarang, mungkin kita bisa bertemu dengannya.” Kata Hye Jin. Ae Jung kaget mendengarnya.
“Apa itu Mungkin? Astaga.. Kenapa sekarang? Kenapa semua aktris iniantara hamil, sudah menikah, atau dihukum karena mabuk saat mengemudi? Ini membuatku gila. Aku sudah bilang ke semua bahwa bisa lakukan ini.” Keluh Ae Jung
“Tapi menurutmu, apa akan ada gunanya kita ke sana? Kudengar butuh enam bulan bagi dia untuk membaca skrip.” Kata Hye Jin. 


A Rin menuruni eskalator, managernya memberitahu ada kamera di lantai dua sebelah kiri. A Rin langsung berpose, Manager memberitahu arah pukul 01.00, timur laut. A Ri kembali berpose. Manager pun berbisk Ada kamera arah pukul 11.00, barat laut.
“Ada anak kecil jatuh di sana. Akan bagus jika kau membantunya.” Bisik Manager melihat seorang anak duduk dilantai. A Rin pun mendekati anak yang menangis.
“Nak, kenapa kau menangis? Ada apa?” tanya A Rin yang butuh perhatian. Si anak sedang makan es krim menangis melihat A Rin lalu memanggilnya “Ibu”
“Di mana ibumu?” tanya A Rin. Si anak terus memanggil “Ibu” berjalan ke arah A Rin.
“Baiklah, jangan kemari... Jangan mendekat... Jangan ke sini. Jangan dekati aku.” Gumam A Rin panik. Tapi si anak langsung memeluk A Rin sambil menangis. 

Manager mengeluh melihat baju A Rin Tertempel banyak es krim. A Rin mengejek Apa ini gambaran yang ingin ditunjukkan. Manager mengatakan A Rin malaikat Asia dan Malaikat suka anak kecil. A Rin mengeluh mendengar dianggap malaikat.
“Apa aku seperti malaikat bagimu?” ejek A Rin mengeluarkan tempat rokok. Manager memberikan asbak tapi sudah penuh dan juga bau sekali dan langsung menyemprotkan parfum.
“Kwang Soo.. Berhati-hatilah.” Keluh Ae Rin. Kwang Soo pun meminta maaf
“A-rin, kau sadar telah menjadi duta antirokok, 'kan?” kata Kwang Soo memperingati.
“Tentu. Makanya kau harus tutup mulut.” Ucap A Rin. Kwang Soo mengeluh dengan ucapan A Rin lalu meminta menunggu karena akan membuang puntung rokok.
“Jangan merokok dahulu, abu rokoknya akan berjatuhan.” Kata Kwang Soo. A Rin mengeluh managernya yang terlalu berisik.
“Hei, Kwang Soo.. Beli minum juga. Mulutku tak enak. Beli minuman segar.” Ucap A Rin.Kwang Soo menganguk sambil menahan amarah
“Seharusnya aku berhenti bekerja dengannya.”keluh Kwang Soo berjalan pergi. 


Saat itu Ae Jung dan Hye Jin masuk parkiran dan tahu Kwang Soo  manajer Joo A-rin lalu menghampirinya. Kwang Soo gugup tak mengakuinya lalu bertanya Ada urusan apa. Ae Jun pun senang karena dugaanya benar kalau Kwang Soo adalah Manager A Rin.
“Ini naskah kami. Kami akan segera membuat film, dan kami mau bekerja sama dengannya. Aku Noh Ae-jeong,produser dari Thumb Film. Aku bawa naskah untuk Nona Joo... Tolong terima ini.” Ucap Ae Jung. Kwang Soo gugup menerima sambil menutupi A Rin yang sedang merokok di mobil.
Tiba-tiba terdengar teriakan “ Di mana A-rin? Ke mana dia?”. Kwang Soo melihat tiga fans A Rin membawa papan. Ae Jung bingung tiba-tiba dibelakang ada banyak fans yang berlari kearah mereka. Akhirnya Kwang Soo berlari masuk ke dalam mobil.
Ae Jung panik melihat papan nama [ PACAR NASIONAL BERI AKU KESEMPATAN AKU MENCINTAIMU, JOO A-RIN A-RIN, PAMAN DATANG] Kwang Soo menyuruh A Rin agar menutup pintu karena  Mereka datang. A Rin bingung bertanya kenapa.
“Jendelanya! Rokokmu! Cepat!” teriak Kwang Soo. A Rin panik langsung menutup pintu bertanya Mereka melihatnaya
“Entahlah. Cepat matikan rokokmu. Kenapa kau buang ke luar?” keluh Kwang Soo dan mobil pun pergi.
Saat itu Ae Jung serta Hye Jin langsung berada ditengah fans A Rin.  Terlihat sebuah tempat sampah yang tertinggal di pakiran. 


Ae Jung dan Hye Jin akhirnya pulang, Dae Oh keluar ruangan melihat keduanya bertanya Dari mana saja, karena tampak berantakan. Ae Jung  mengaku mau merekrut aktris, tapi hampir mati karena penggemarnya. Dae Oh bertanya “Aktris? Siapa?”  
“A-rin, sang pembuat kisah menyentuh.” Ucap Hye Jin. Dae Oh memastikan Joo A-rin lalu melihat artikel MALAIKAT ASIA JOO A-RIN BERHATI MALAIKAT
“Dia berbakat dan baik. Dia cantik.” Kata Dae Oh. Hye Jin membenarkan dan juga tak ada aktris lain selain dia.
“Jadwal aktris lain tidak cocok.” Kata Hye Jin. Dae Oh memastikan apakah Tak seorang pun. Hye Jin mengaku Tak seorang pun.
“Begitu rupanya... Bu Song sengaja memilih aktris yang mustahil direkrut.” Kata Dae Oh
“Tidak. Itu hanya kebetulan. Mereka semua memang aktris terkenal.” Kata Ae jung
“Kenapa kau polos sekali? Bagaimana bisa aku membiarkanmu jika kau begini? Kau membuat orang lain tak tenang. Hye-jin, kau pasti kesusahan bersamanya.” Kata Dae OH
“Katamu kau muak dan lelah terhadapnya, tapi sebenarnya kau mencemaskannya, 'kan?” ucap Hye Jin. Dae Oh dan Ae Jung menjawab tidak dan menyuruh Hye Jin agar Sadar dan Jangan ikut campur.


Ae Jung dan Dae Oh keluar dari gedung, Dae Oh menegaksan  kaau tak mau Ae Jung salah paham kalau bukan mencemaskannya  tapi Sebagai sutradara, melihat semua situasi ini sangat mengesalkan. Jadi meminta agar jangan salah paham dan jatuh hati kepadanya.
“Kau benar-benar lucu. Kau sungguh percaya diri.” Keluh Ae Jung kesal.
“Aku memang pantas percaya diri. Coba Lihat aku. Tinggiku...” ucap Dae Oh bangga. Tapi dibanding tiga pria lainya ia yang paling pendek dan hanya bisa berjongkok.
“Tinggiku memang standar, tapi wajahku... Benar. Tapi aku pria yang peka. Pria harus punya kepekaan.” Ucap Dae Oh. Ae Jung hanya diam saja.
Saat itu hujan turun dengan deras. Dae Oh dengan bangga kalau ingin menawarkan untuk mengantarnya. Ae Jung dengan sinis menolaknya menyuruh agar Dae Oh pulang saja.
“Selain itu, aku pasti bisa mendapatkan Joo A-rin. Jadi, jangan ikut campur soal ini.”tegas Ae Jung lalu berjalan pergi tanpa payung. 



Ae Jung terus menerobos hujan, sampai akhirnya Dae Oh tiba-tiba datang membawa payung.  Ae Jung bingung apa maksudnya.  Dae Oh mengejek Ae Jung yang tak bisa lihat kalau Ini payung.
“Aku membelinya. Aku sudah berumur dan punya status di masyarakat. Tak mungkin aku menariknya kembali.” ucap Dae Oh. Ae Jung hanya bisa terdiam mengingat yang dilakukan Dae Oh.
“Kenapa? Apa Kau jatuh hati kepadaku?” ucap Dae Oh saat membawa payung besar.
“ Kau bisa Bawa payung ini.” Kata Dae Oh bangga. Ae Jung menolak menyuruh Dae Oh yang pakai saja melangkah pergi dan naik ke bus.
“Seharusnya dia naik bus dibelakang.  Bus itu tak akan mengantar dia sampai ke depan rumahnya.” Ucap Ae Jung. 


Flash Back
TAHUN 2005
Ae Jung  berlari mencari tempat teduh lalu mengeluh karena tiba-tiba hujan. Ia pun kebingungan karena sudah terlambat.Tiba-tiba seseorang memanggilnya. Ae Jung kaget melihat Dae Oh datang dengan payung besar untuk bangku.
“Dari mana kau dapat itu?” tanya Ae Jung bingung. Dae Oh dengan bangga memberitahu kalau  Payungnya sangat besar dan mengajak untuk berbagi.
“Hei, bukankah kau mengambilnya dari sana?”kata Ae Jung melihat cafe didepanya. Dae Oh membenarkan.  Ae Jung tak percaya dengan tingkah Dae Oh.
“Kenapa? Apa Kau jatuh hati kepadaku?” ucap Dae Oh bangga melihat tatapan Ae Jung. Ae Jung hanya diam saja.
“Kenapa kau? Kau pasti benar-benar jatuh hati kepadaku. Tapi aku memang tampak keren.” Ucap Dae Oh bangga.
“Hei! Apa yang kau lakukan?”teriak pegawai toko karena tahu payunganya diambil.
Dae Oh panik dan merasa kalau Ini masalah lalu mengajak agar Cepat lari.  Keduanya pun berlari melewati hujan seperti adegan film dengan payung besar.
Dae Oh yang mengemudikan mobil mengingat kenangan dengan Hyun Jung. 


Dae Oh melihat berkas [TANTANGAN RELAI TRANSKRIPSI] Tuan Hwang pun duduk menunggu dengan wajah gugup. Dae Oh memastikan kalau ni mirip tantangan ember es atau semacam tantangan di antara para selebritas
“Sudahlah. Tak usah sok tertarik dengan itu. Aku hanya bertanya karena pihak penyelenggara terus memintaku agar kau bisa menjadi orang yang memulai  kampanye ini. Aku hanya bertanya karena aku agenmu Lagi pula, kau selalu menolak semua saran yang...”ucap Tuan Hwang
“Ayo lakukan ini... Langsung lakukan malam ini. Aku bisa menunjuk orang selanjutnya, 'kan? Sesukaku?” kata Dae Oh. Tuan Hwang membenarkan.


Manager Myung masuk ke rumah memberitahu kalau sudah perbaiki ponselnya. Ryu Jin seperti sedang mandi. Manager Myung pkir Walaupun tetap tak ada yang bisa Ryu Jin harus lakukan sekarang sambil mengambil minum.
Saat itu ponsel Ryu Jin berbunyi dan Manager Myung meihat [LAMPIRAN FOTO PUTRI AE-JUNG] dan langsung membacanya [JIN, AKU MAU BICARA, Ibuku mengirim pesan ini kepadamu 14 tahun lalu.Apa yang ingin ibuku katakan? Kau pasti tahu sesuatu, 'kan? Apa kau mengenal ayahku?]
Ha Nee mengeluh kesal karena Ryu Jin tak membalasnya lagi tapi saat itu juga Ryu Jin menelpnya. Ha Nee pun mengangkatnya dan ternyata manager Myung yang menelp Ha Nee.
“Aku mau minta tolong satu hal. Tolong jangan hubungi Jin lagi. Jin tak akan bisa menolongmu. Itu urusanmu untuk mencari ayahmu... Tunggu. Mungkin, seharusnya Kau tak mencari ayahmu. Pasti ada alasan dia tak menghubungimu sampai saat...” ucap Manager Myung
Dan saat itu Ryu Jin keluar kamar mandi langsung mengambil ponsel dari tangan manager Myung. Ha Nee bingung mencoba memanggil tapi  ponsel Ryu Jin sudah ditutup. 


Ryu Jin marah karena manager Myung berani menelp Ha Nee tanpa sepengetahunya. Manager Myung meminta Ryu Jin agar Teruslah berpura-pura tak tahu dan Ia sebagai manager Ryu Jin jadi harus melindungi apa yang telah dicapai.
“Kwae-nam... Bukan seperti ini... Kau Pulanglah.” Ucap Ryu Ji menahan emosinya.
“Bagaimana jika Bu Song tahu? Kau akan...” kata Manager Myung. Ryu Jin berteriak marah.
“Begini. Teruslah menyangkalnya. Akan kuurus...” kata Manager Myung. Ryu Jin marah pda Manager Myung 

Ryu Jin mencoba menenangkan diri dan akhirnya mencoba menelp Ha Nee. Ha Nee marah pada Ryu Jin. Ryu Jin mencoba menjelaskan tapi Ha Nee sudah lebih dulu bicara dan sangat marah.
“Bilang saja tidak. Siapa kau berani melarangku mencari ayahku?”  ucap Ha Nee lalu menutup telp.
Ryu Jin pin Cuma bisa terdiam dan membaca pesan Ha Nee [APA KAU MENGENAL AYAHKU? Apa yang ingin ibuku katakan?] Lalumeningat apa yang terjadi.
Flash Back
Di malam hari dan hujan deras, Ae Jung bertemu dengan Ryu Jin terlihat sangat frutasi lalu menangis dibahunya. Sementara pagi hari, Dae Oh terbangun dari tidurnya merasakan kepalanya sakit dan bingung dengan keberadanya.
Ia lalu melihat note yang dituliskan Ae Jung [JIN, AKU PULANG LEBIH DAHULU, LUPAKAN KEJADIAN SEMALAM] 

Yeon Woo menunggu di depan bioskop melihat surat yang masih disimpa dalam buku. Ae Jung pun akhirnya datang meminta maaf karena sudah menunggu lama, Yeon Woo mengaku masih ada waktu. Ae Jung pikir kalau mereka terlambat sudah terlambat untuk masuk ke dalam.
***
Di rumah, Ae Rin mengeluh melihat Kwang Soo yang datang padahal  ini hari istirahatnya. Kwang Soo mengaku itu tak penting dan meminta agar bisa melihatnya. Ae Rin melihat postingan video di ponselnya HALO, INI CHEON EOK-MAN
“Halo, Joo A-rin Aku Penulis Cheon Eok-man. Untuk Tantangan Relai Transkripsi, aku memutuskan untuk menunjukmu. Lihatlah.. Apa Kau bisa lihat ini? Melalui iniaku harap kau bisa bekerja samadalam film pertamaku.”
Ae Rin tak percaya mengetahui tentang Da Oh lalu membuka album foto SMAnya. Kwang Woo bingung alasan Kwang Soo  membuka album foto SMAnya. Ae Rin terus mencari seseorang yang dikenalnya.
“Sekarang, anggap saja kau bertemu aku setelah 14 tahun. Apa kau bisa mengenaliku?” ucap Ae Rin memperlihatkan foto dan namanya. KO HYO-SIM
“Apa ini kau?” ucap Kwang Soo tak bisa menahan tawa. Ae Rin pun langsung menendangnya meminta agar Jawab pertanyaannya.
“Jadi, ada sesuatu di antara kau dan Pak Cheon? “ tanya Kwang Soo. Ae Rin ingin tahu Jawab saja bisa atau tidak.
“Entahlah. Sepertinya tidak, kecuali kau memberitahuku.” Kata Kwang Soo. Ae Rin seperti tak percaya mendengarnya.
“Semua tentangmu palsu. Nama, umur, sifatmu juga... Selama kau tak menunjukkan tanda pengenalmu, aku yakin tak akan ada yang tahu.” Ucap Kwang Soo. Ae Rin pun bisa percaya.
“Ayo, lakukan.. Mari balas pesannya. Aku akan melakukan tantangan enkripsi itu.” Kata Ae Rin
“Maksudmu "transkripsi", bukan "enkripsi".” Jelas Kwang Soo. Ae Rin pikir kalau lebih baik bilang mereka akan menemuinya.
“Aku, Joo A-rin, akan menemui Cheon Eok-man.” Kata Ae Rin yakin. 




Di rumah, Dae Oh mengeluh kalau Mencari nafkah itu sulit sambil makan dan kaget melihat postingan di ponselnya kalau Joo A-rin.
“Penulis Cheon, terima kasih sudah buat aku berpartisipasi di tantangan ini. Sebuah kehormatan jika bisa bermain dalam filmmu. Ini semua adalah takdir. Ayo kita bertemu.”
“Apa? Dia langsung menjawabnya? "Kehormatan"? Apa aku sehebat itu? “ ucap Dae Oh tak percaya
“Yah.. Memang...Aku bahkan sudah masuk Hollywood. Benar...Wajar dia mau bekerja sama denganku... Tentu saja... Apa seharusnya aku tak perlu mengirimkan video itu? Astaga. Memalukan saja. Kalian semua sudah meremehkanku. Lalu yang Pertama, aku harus beri tahu Ae Jung” kata Dae Oh lalu mencari nama Ae Jung di ponselnya. 


Ae Jung menonton film dengan fokus tapi Yeon Woo sibuk menatap Ae Jung. Sampai akhirnya Ae Jung tersadar kalau Yeon Woo menatapnya. Yeon Woo pun mengalihkan pandangan sambil makan popcorn dan minum coke.
“Yeon-woo... Ada yang menempel.”kata Ae Jung. Yeon Woo mencoba mencari di wajahnya. Ae Jung mencoba membantu, Yeon Woo gugup saat Ae Jung megang bibirnya. 

Sementara Dae Oh bingung karena Ae Jung tak bisa dihubungi lalu mengeluh kalau Kenapa dia mematikan ponselnya, padahal tidak tahu soal berita ini jadi yakin dia akan sangat senang. Ae Jung sedang menunggu bus di halte. Yeon Woo terlihat gugup.
“Yeon-woo. Bagaimana film tadi? Sudah lama hatiku tak merasa sehangat ini. Dia sutradara kesukaanku sejak kecil.” Ucap Ae Jung. Yeon Woo mengkau bagus.
“Ada apa dengan reaksimu semalaman ini? "Ya, bagus." "Tentu." Kau terus begitu malam ini. Beri tahu aku pendapatmu. Aku penasaran.” kata Ae Jung heran.
“Itu... bagus.” Kata Yeon Woo seperti gugup. Ae Jung teringat  harus menelepon ibunya dan menanyakan keadaan Ha-nee.
“Apa? "Oh Dae-o"? Kenapa dia meneleponku berkali-kali? Yeon-woo, sebentar. Aku telepon dia dahulu.” Ucap Ae Jung dan tiba-tiba Yeon Woo menatap Ae Jung dengan wajah serius.
“Aku tak tahu bagaimana film itu. Aku sama sekali tidak ingat.” Kata Yeon Woo mengalihkan Ae Jung agar tak menelp Dae Oh. Ae Jung bingung dengan ucapan Yeon Woo.
“Sepertinya... aku sangat menyukaimu. Makin kupikirkan, aku makin kesal” akui Yeon Woo. Ae Jung terdiam dan saat itu bus mereka pun lewat.
Tak jauh dari halte, Dae Oh menunggu di mobil terlihat sangat marah dan sengaja memundurkan mobil. Cipratan air pun mengarah pada Ae Jung dan Yeon Woo yang berdiri di halte.
Bersambung ke episode 6


Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar