PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ha Ri dan
Tuan Kim bertemu dengan Tuan Jo diruangan, Semua orang diluar gugup ingin tahu
hasilnya. Tuan Jo memberitahu Pimpinan dan para eksekutif lebih memilih untuk menghentikan
"The Baby". Ha Ri bertanya Apa ini hanya majalah kertas atau termasuk
operasi daring?
“Mereka
membicarakan tentang menghentikan keduanya.” Kata TUan Jo. Ha Ri ingin tahu
Bagaimana dengan tim mereka
“Orang-orang
dari Departemen Iklan bisa pindah ke departemen lain di dalam perusahaan. Pak
Kim, ada lowongan di Departemen Manajemen, jadi, pertimbangkan posisi itu.”
Ucap Tuan Jo
“Nona
Jang, kami akan menyediakan tempat untukmu di suatu tempat, jadi, tunggu
pemindahannya. Beri tahu para jurnalis bahwa mereka akan dipindahkan ke
departemen pilihan mereka.” Kata Tuan Jo
“Dengan
kata lain, kami disingkirkan.” Kata Ha Ri. Tuan Jo hanya bisa meminta maaf karena
tidak bisa menghentikan ini.
Ha Ri
bertemu anak buahnya mengaku kalau ini
mendadak, tapi Hyo Joo dan So Yoon akan mendapat tempat di departemen mode atau
dekorasi rumah. Semua hanya bisa tertunduk sedih.
“Yeon Ho,
kamu ditawari posisi sebagai wakil manajer di bagian dekorasi rumah baru, jadi,
pikirkan saja kecuali kau ingin pindah ke perusahaan lain.” Ucap Ha Ri
“Tapi
bagaimana denganmu?” tanya Yeon Ho. Ha Ri mengaku masih berpikir.
“Tentu
saja aku tidak ingin "The Baby" dihentikan selagi aku menjadi
pemimpin redaksi. Tapi perjalanan kita menyenangkan. Kalian bekerja dengan baik
jadi, pikirkan saja masa depan kalian, dan buatlah keputusan yang bijaksana.”
Ucap Ha Ri
“Jadi,
semuanya sia-sia. Kita bekerja siang dan malam untuk mendapatkan kontrak iklan
baru. Bukankah kita bekerja dengan baik? Kenapa mereka memutuskan untuk
membuang kita seperti ini?” kata Hyo Joo kesal
“Apa Tidak
adakah yang bisa kita coba?” ucap So Yoon. Yeon Ho mengeluh kalau Ini
menyebalkan.
“Bukan
hanya kau yang berdedikasi pada "The Baby". Ini juga milik kita. Sebagian
juga milikku. Nona Jang, mari setidaknya mencoba sesuatu. Dengan begitu, kita
bisa mempelajari satu hal lagi sebelum berhenti.” Kaa Yeon Ho menyakinkan
“Aku
ingin memperjelas bahwa kalian yang bersikeras. Omong-omong, aku akan
memberikan presentasi menentang penghentian majalah. Bersiaplah untuk bergadang”
kata Ha Ri
“Seakan-akan
itu baru untuk kita.” Ucap Yeon Ho mulai berdiri untuk mengulurkan tangan.
“Aku
tidak bisa membiarkan kondisi kulitku memburuk tanpa alasan. Penghentiannya
akan dibatalkan apa pun yang terjadi.” Kata Hyo Joo
“Baik.
Mari kita doakan yang terbaik.” Ucap Yeon Ho. Ha Ri berkomentar agar mereka
simpan energi untuk presentasi lalu beranjak pergi. Akhirnya mereka pun saling
tos memberikan semangat.
Semua
mulai berkerja. Ha Ri pikir So Yoon pandai membuat presentasi, So Yoon menganguk dan meminta agar memberikan
materialnya. Yeon Homeminta Hyo Joo agar selidiki para pendukung pesaing. Hyo
Joo menganguk mengerti.
“Nona
Jang, bukankah lebih baik dengan bantuan visual? Apa Kau bisa melakukannya?”
kata Hyo Joo
“So Yoon
dan aku akan mencobanya” ucap Ha Ri lalu sibuk menelp "Si Ye dari The
Mom"
“Aku tahu
sudah lama sekali... Ya, aku masih dengan "The Baby". Sebenarnya, aku
menelepon untuk meminta bantuan.” Ucap Ha Ri.
Di
studio, Tuan Nam frustasi karean Studio harus tutup jika "The Baby"
dihentikan dan Itu akan seperti mengeluarkan jantungnya sendiri. Yi Sang duduk
dengan santai yakin Ha Ri akan
menyelematkannya, jadi, jangan terlalu khawatir.
“Kalau
begitu, aku akan senang, tapi jika majalah dihentikan, maka aku akan dalam
masalah. Penghasilan tetapku akan hilang. Aku tidak bisa bekerja dengan majalah
lain karena hanya sedikit yang tersisa... Ahh.. Sial.” Ucap Tuan Nam
“Aku juga
sudah bosan menyewa tempat.” Komentar Yi Sang. Tuan Nma tak percaya Yi Sang
berkomentar seperti itu Saat sedang kebingungan.
“Bukan
Nona Jang yang tidak kupercaya, tapi perusahaan itu. Kau tidak bisa melampiaskannya
kepadaku seperti ini. Apa Kau bercanda?” ucap Tuan Nam kesal
“Aku tidak
akan membayar sewanya lagi. Kita kelola saja tempat ini bersama. Anggap aku
sebagai pemilik bersama.” Kata Yi Sang. Tuan Nam hanya bisa melonggo.
“Lagi
pula, aku harus punya studio yang bagus. Ini lebih dari cukup.” Kata Yi Sang.
“Kau... Seseorang
yang berbakat dan perhatian sepertimu seharusnya menjadi pemilik bersama. Dengan
senang hati, Pak Han.” Ucap Tuan Nam bisa tersenyum mendengarnya.
Ha Ri
terlihat gugup bertanya apakah mereka semua sudah siap. Semua menganguk dan
bersiap untuk masuk ke ruangan rapat.
Semua petinggi sudah ada diruangan, Ha Ri pun siap memberikan presentasi dengan
mengucapkan Terima kasih sudah datang hari ini.
“Kami
meminta kalian bergabung dengan kami hari ini, agar kami bisa menjelaskan
betapa kompetitifnya "The Baby". Silakan lihat ke layar.” Ucap Ha Ri dan So Yoon memperlihatkan video
dilayar.
“Ini video
populer yang banyak ditonton. Banyak komentar mengatakan mereka mulai membaca
majalah kit setelah mereka melihat video ini untuk belajar lebih banyak.” Jelas
Ha ri
“ Ini
mungkin tampak seperti konten daring yang membawa penonton untuk berlangganan
majalah kita. Tapi juga menunjukkan bahwa majalah punya lebih banyak isi dan
cerita, dan karena itu harus tetap menjadi bisnis utama kita..” Jelas Ha Ri
“Tapi
dibandingkan peningkatan jumlah penonton di internet, angka pelanggan majalah
kita terus menurun.” Ucap Tuan Joo
“Itu...
Seperti yang Anda ketahui, kita punya target penonton yang tetap, jadi, tidak
mudah memperluas jumlah pelanggan kami.” Kata Tuan Jo membantu lalu meminta Ha
Ri agar bisa melanjutkan.
“Dibandingkan
dengan pesaing, pendukung kita dua kali lebih banyak dibandingkan mereka. Orang-orang
ini adalah penulis blog, pemengaruh media sosial, dan pelanggan setia kami.”
Jelas Ha Ri
“Fakta
bahwa kita memiliki pelanggan setia selama 10 tahun berarti kita punya akar
yang kuat dan kapasitas untuk mempertahankan merek majalah di masa depan.” Ucap
Ha Ri
“Pemasaran
viral yang kita lakukan bersama "The Mom" sangat efektif.Klien kita
sangat... Mereka sangat menyukainya. Aku selalu mengutamakan pelanggan kita.”
Kata Tuan Kim menyakinkan.
“Tapi
jumlah pendukung yang sedikit bukan alasan yang cukup baik untuk mempertahankan
majalahnya. Tidak ada cara untuk menghasilkan uang.” Kata Tuan Joo.
“Kita
akan membuat nawala untuk perusahaan lain dan mempromosikan produk dengan
majalah kita. Kita akan memanfaatkan pengetahuan kita mengenai penerbitan dan
iklan dan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan bisnis tambahan.” Ucap Ha
Ri
“Aku
mengerti maksudmu. Tapi kurasa sudah waktunya kita berhenti. Aku tahu betul
sekeras apa kalian bekerja untuk meningkatkan penjualan kita. Aku tidak menyalahkan
kalian untuk apa pun.” Kata Tuan Joo
“Aku
hanya mengatakan kita tidak bisa menghasilkan uang lagi. Itulah kenyataan kita.
Aku juga tidak mau menghentikan majalah yang kubuat. Kurasa aku sudah mendengar
cukup banyak. Nona Jang... Terima kasih sudah bekerja keras sampai sekarang.”
Kata Tuan Joo akan keluar ruangan.
“Kalau
begitu, untuk kali terakhir, bisakah Anda melihat ini?” kata Ha Ri. Tuan Jo
akhirnya meminta mereka untuk duduk kembali.
Ha Ri
memutar video komentar pembaca The Baby “Setiap kali putraku sakit, aku
memeriksa "The Baby". Aku tahu bisa kucari di internet, tapi itu
menjadi kebiasaan. Setiap kali merasa bingung, aku bisa mengandalkan "The
Baby". Aku berulang kali menelepon para reporter untuk mengeluh, dan aku
juga meminta saran mereka.”
“Aku sangat
stres karena mengasuh anak, tapi mereka membantuku meredakan stresku” Ungkap
seorang ibu
“. Aku
sangat bersenang-senang saat menulis kartu pos untuk majalah setelah menidurkan
bayiku. Tapi tentu saja, tujuanku adalah mendapatkan hadiah.Aku mengumpulkan
semua majalah kalian selama dua tahun. Aku sungguh tidak ingin "The
Baby" menghilang.” Komentar ibu lainya.
“Pemotretan
pertamaku saat usiaku lima tahun bersama Bibi Ha Ri. Aku sudah bekerja sebagai
model sejak itu. Dan sekarang, aku mahasiswa. Mimpiku adalah menjadi aktor.”
Kata seorang pria yang pernah menjadi model saat masih kecil
“Bagi
sebagian orang, itu mungkin hanya sebuah majalah. Tapi bagiku, itu tempatku
mengambil langkah pertama menggapai mimpiku.” Kata Si pria. Akhirnya Ha Ri dkk
berkumpul bersama.
“Ini
bisnis, jadi, aku tahu kita harus menghasilkan keuntungan. Tapi menurut
pendapat pribadiku, kita tidak bisa memberi harga untuk majalah kita. Nilainya
jauh lebih dari itu, dan itu sangat berarti. Jika kalian memberi kami
kesempatan, kami akan mengubah ini menjadi majalah berharga karena kita tahu
berapa nilai majalah kita.” Kata Ha Ri membungkuk memohon.
Tuan Jo
berkomentar kalau ini sudah bagus dan meminta agar mereka pergi. Tuan Joo
terlihat memikirkan keputusanya. Ha Ri
akhirnya keluar ruangan. Tuan Joo pikir mereka bisa harus membahas yang harus
dilakukan.
Ha Ri
terlihat gugup diruangan, Tuan Kim datang bertanya apakah Kbelum mendengar
kabar. Ha Ri mengelengkan kepala dan saat itu Tuan Jo datang memberitahu Para
eksekutif sangat teguh dan Tapi mereka memutuskan
untuk mempertahankan bisnis daring.
“Kalian
bisa fokus mencari iklan untuk platform daring kita sekarang. Lakukan yang
terbaik di edisi terakhir untuk menutupnya dengan baik.” Ucap Tuan Jo. Ha Ri
menganguk mengerti menahan rasa sedihnya.
Eu Ddeum pun hanya bisa tertunduk disamping Tuan Kim.
Ha Ri
pergi ke atap menenangkan diri lalu mencari nama "Shim Jung Hwa dan
menelpnya lau meminta agar bisa mentraktirnya minum.
Ha Ri
masuk ke sebuah cafe, Nyonya Shim sibuk mengetik dengan anaknya yang ada di
stoller. Ha Ri menaatp Nyonya Shim menahan
rasa sedihnya Nyonya Shim pun memeluk Ha Ri menenangkan sambil memujinya kaau
sudah bekerja dengan baik.
“Aku
harus memenuhi tenggat. Aku hampir selesai.” Kata Nyonya Shim sibuk dengan
laptopnya.
“Kau
tampak lebih sibuk daripada saat di "The Baby".” Komentar Ha Ri
melihat Nyonya Shim yang sibuk mengetik.
“Bekerja
di rumah berarti aku harus bekerja sambil mengurus anak. "Dan mendapatkan
perhatian adalah tujuannya selama ini." Selesai.” Ucap Nyonya Shim dan
kaget melihat tiga anak buah lainya yang datang. Yeon Ho dkk hanya bisa
melonggo.
“Ada apa
dengan tatapan tidak nyaman itu?” ucap Nyonya Shim. Yeon o mengaku Ini kali pertama kami melihatmu dalam kondisi
alami Nyonya Sim.
“Pergilah
jika kalian tidak suka.” Ucap Nyonya Shim. Hyo Jo mengaku Bukan begitu tapi menurutnya
Nyonya Shim terlalu cantik, itu saja
“Kita
mungkin akan membuat keributan hari ini. Apa Kau yakin bisa mengatasinya?” kata
So Yoon. Nyonya Shim mengaku Karena
itulah memilih tempat ini dan mengajak untuk duduk.
Mereka
pun mulai bersulang, Nyonya Shim mengaku
tahu itu tidak akan bertahan dan juga merasa seperti mengemudi menuju jalan
buntu. Ha Ri mengaku sering berpikir mempertahankan sesuatu yang juga tidak
akan bertahan lama.
“Tetap
saja, aku tidak mau memimpin selagi kapalnya tenggelam.” Kata Ha Ri. Yeon Ho
mengaku juga memahaminya.
“Jadi,
kalian akan ke mana dari sini?” tanya Nyonya Shim. Yeo Ho mengaku setuju
mengurus bisnis daring karena Nona Jang merekomendasikannya.
“Aku
belum membangun karier yang cukup baik untuk pindah ke perusahaan lain..” Kata
Hyo Joo
“Aku juga
setuju untuk bertahan Aku juga mempertimbangkan untuk sekolah pascasarjana. Aku
akan memikirkannya selagi bekerja di perusahaan.” Kata So Yoon.
“Aku akan
pindah ke departemen mode. Permintaan pemindahanku tidak pernah dianggap
serius. Rasanya tidak nyaman bekerja di sana dalam situasi seperti ini.” Kata
Hyo Joo
“Mereka
hanya setuju untuk menerimamu karena situasinya. Orang-orang di sana akan
bersikap sangat teritorial, jadi, jangan terintimidasi.” Pesan Nyonya Shim.
Mereka menjawab Tidak akan.
“ Lalu
Bagaimana denganmu?” Tanya Nyonya Shim. Ha Ri mengaku bingung Apa yang harus dilakukan dengan
hidupnya.
“Apa Kau
tidak tahu bahwa hidup itu bagaikan maraton? Selesaikan satu rintangan dan satu
lagi akan muncul. Lihat aku, misalnya. Menjadi pekerja lepas lumayan enak.
Hanya bayarannya yang buruk.” Kata Nyonya Shim
“Tampaknya
kau menyusuri jalan yang benar, tapi kenapa rasanya aku selalu mengambil rute
tersulit?” keluh Ha Ri
“Rumput
tetangga selalu lebih hijau. Tapi itu sama saja bagi semua orang. Kita semua
harus merangkak di jalan pilihan kita. Tapi saat ini, jangan berpikir
penghentian "The Baby" adalah kesalahanmu. Itu tidak ada kaitannya
dengan kinerja kalian. Salahkan saja perusahaan sialan itu!” kata Nyonya Shim.
Semua pun
menyetujuinya, dan mulai bersulang kembali. Anak Nyonya Shim menangis karena
terkejut. Nyonya Shim langsung menenangkan anaknya.
Ha Ri
akhirnya kembali ke runganganya dan mulai menuliskan artikel untuk terakhir kalinya.
"Sampai jumpa, Jaga dirimu, Aku mencintaimu." Bagaimana cara mengucapkan
perpisahan terakhir? Sayangnya, "The Baby" akan menutup pintu yang
dibuka 30 tahun lalu.”
“Majalah
cetak pasti salah satu barang yang tersingkir oleh kehidupan digital. Aku berjanji
akan menemukan jawaban bersama kalian, tapi aku tidak bisa menepati janjiku.”
“Aku masih belum menikah dan tidak
punya anak. Namun, sekarang aku punya seseorang yang sangat kucintai. Pacarku awalnya
tidak ingin punya anak, tapi diam-diam dia mengumpulkan sepatu bayi. Apa yang
merasukinya?”
Yi Sang
terlihat bahagia melihat toko bayi dan langsung mengambil dua pasang sepatu
bayi dengan senyuman bahagia.
“Temanku
yang tersungkur dari kehidupannya yang sukses kini bangkit kembali dan
menemukan jalannya lagi.”
Jae Young
bertemu dengan pasien langganannya mengeluh kalau sudah melarangnya kembali ke
sini dan langsung memeriksa pasienya dengan senyuman sumringah.
“Teman lain yang harus menunda
kariernya untuk membesarkan anak-anaknya tidak pernah menyerah dan mengetuk
pintu tinggi lowongan pekerjaan lagi. Kita mungkin terlihat belum mencapai apa
pun, tapi kita sudah melangkah maju selama ini.”
Eun Young
masih terus berusaha mendapatkan perkerjaanya walaupun gagal. Sementara Tuan
Nam melayani foto untuk orang yang melamar kerja meminta agar bisa tersenyum
“Seolah-olah 30 tahun telah menjadi
fatamorgana, "The Baby" menghilang ke dalam kegelapan, tapi majalah
dan waktu kami yang dihabiskan untuknya.. Ini pasti akan berarti bagi kita
dalam jangka panjang.”
Papan The
Baby mulai diganting, seorang wanita datang menyapa Yeon Ho. Yeon Ho
mengaku menantikan bekerja dengan teman
barunya bersama dengan So Yoon.
Tuan Kim
berbicara ditelp memastikan tidak perlu khawatir. Eu Ddeum tiba-tiba memberikan
berkas. Tuan Kim terihat bingung Dan Ha Ri pun berjalan menyeberang jalan
sambil melihat ke arah langit yang cerah.
“Aku hampir berusia 40 tahun, tapi
aku masih ingin menjadi seseorang dan penasaran dengan masa depan. Alih-alih
mengucapkan perpisahan terakhirku, aku akan penasaran dengan masa depan
kalian.”
“Besok,kita mungkin akan menghadapi
pertanyaan dan pencarian lain, dan kuharap kalian akan menemukan jawaban kalian
sendiri.”
Ha Ri
terbangun dari tidurnya dan menerima pesan di ponsenya "Selamat atas ulang
tahunmu yang ke-40" Ia hanya tak percaya kalau Usianya sudah 40 tahun lalu keluar dari
kamar.
Jae Young
pergi ke tempat penitipan anak. Ibu guru bertanya apakah Jae Young selalu
menghabiskan akhir pekannya berduaan dengan Do A menurutnya Jika terlalu
merepotkan bisa selalu bisa membantu. Jae Young terlihat bingung.
“Itu... Do
Ah dan aku suka menghabiskan waktu berduaan. Aku berterima kasih atas
tawaranmu, tapi aku ingin menghabiskan akhir pekanku dengan orang yang
kucintai.” Kata Jae Young
“Astaga.
Maafkan aku. Aku tidak tahu kau mengencani seseorang.” Kata Ibu Guru.
“Dia
orang yang kau kenal.” Kata Jae Youn, si ibu guru bingung. Jae Young dengan
bangga kalau yang dimaksud adalah Do Ah. Si ibu guru mengerti dengan wajah malu
“Do Ah,
jangan bertengkar dengan temanmu dan bersenang-senanglah. Terima kasih
sebelumnya.” Ucap Jae Young memberikan tas Do Ah lau beranjak pergi.
Jae Young
masuk ruangan dan langsung menatap kompter dan menuliskan "Tentang penulis, dokter anak yang
bertanggung jawab di Hangang-dong. Judul: Kamu sudah berjalan?" Lalu mengirimkan emailnya.
Ha Ri
masuk ke ruangan yang cukup kecil dan melihat Eun Young sudah datang lebih
dulu. Eun Young membaca tulisan
"Judul: Kamu sudah berjalan?" lalu berkomentar Jae Young pasti sibuk
menulis seharian alih-alih bekerja.
“Setelah
memiliki pelanggan terbanyak, dia ingin menerbitkan sebuah buku.” Kata Ha Ri
“Kita
punya banyak pelanggan, mungkin ada yang mengalahkannya kali ini. Nona Jang,
ayo pekerjakan beberapa orang.” Ucap Eun Young bahagia.
“Nona
Kim, kita tidak mampu membayar siapa pun.”
Kata Ha Ri menatap temanya.
“Nona
Jang, kita harus mempekerjakan orang dan bekerja lebih agresif untuk
menghasilkan keuntungan. Kita butuh desainer situs dan orang yang bertanggung
jawab atas iklan itu.” Kata Eun Young
Eu Ddeum
tiba-tiba datang membawakan kue sambil
menyanyikan "Selamat ulang tahun" Ha Ri tersenyum bahagia dan
mengucapkan terima kasih alau memberitahu temanya bernama Kim Eun Young, direktur
"Oh My Baby". Dan memperkenalkan Choi Kang Eu Ddeum dari Departemen
Iklan "The Baby".
"Departemen
Iklan"? Ayo Duduklah. Sudah berapa lama kamu bekerja di sana?”ucap Eun
Young tersenyum bahagia. Eu Ddeum Sudah
setahun.
“Itu
artinya kau menguasai tugasmu, tapi gajimu belum terlalu tinggi. Dia orang yang
tepat.” Kata Eun Young
“Kau
cukup andal dalam pekerjaanmu sekarang, bukan?” kata Ha Ri memastikan.
“Apa yang
kau cari di perusahaan? “ tanya Eun Young. Eu Ddeum menagku mempertimbangkan visi perusahaan dan apakah bisa
bersenang-senang di sana.
“Perusahaan
kami adalah salah satu perusahaan rintisan terbaik dengan visi yang luar biasa
untuk masa depan.” Kata Ha Ri menyakinkan.
“Ya,
tentu saja. Dan bukankah aku sangat lucu?Aku tidak bisa bekerja karena kamu
selalu membuatku tertawa.” Kata Eun Young
“Apa Kalian
berniat mempekerjakanku?” tanya Eu Ddeum. Eun Young pikir Eu Ddeum bahkan
cerdas.
“Dia
memiliki masa depan yang cerah. Hei, Eu Ddeum. Kau percaya padaku, bukan?” kata
Ha Ri
“Aku butuh
waktu untuk memikirkannya. Aku tidak senaif dahulu.” Kata Eu Ddeum
“Kau bisa
memikirkannya di sini. Makanlah kue ini.” Ucap Ha Ri.Eun Young setuju. Eu Ddeum
hanya bisa tersenyum mendengarnya dan akan pergi. Ha Ri memaksa agar duduk dan
makan kue.
Ha Ri
sudah duduk di meja makan dengan ibu dan juga Jae Young. Nyonya Lee mengeluh
kalau sudah menyuruh datang pagi agar kbisa merayakan ulang tahunnya dan Malam
ini, ibu ingin memasak untuk Jae Young. Ha Ri pikir tak masalah menyuruhnya
agar makan bersama.
“Apa Hari
ini ulang tahunmu? Selamat ulang tahun. Makanlah daging ini.” Ucap Jae Young
memberikan Ha Ri daging.
“Terima
kasih.. Kau harus makan.” Ucap Ha Ri mengembalikan daging. Jae Young pikir Ha
Ri harus makan memberikan daging lagi.
“Kau
mendirikan perusahaan, jadi, aku yakin kau sangat sibuk. Kau harus makan lebih
banyak dariku.” Ucap Jae Young
“Kau
tidak hanya mengurus Do Ah dan merawat pasien, tapi kau bahkan menulis jurnal
tentang pengasuhan anak.” Balas Ha Ri mengembalikan daging agi.
“Sudah
cukup... Apa Kalian ingin aku mengambil sendok kalian dan mengusir kalian di
usia 40 tahun? Kalian menyebalkan.” Keluh Nyonya Lee marah. Keduanya menganguk
mengerti dan mulai makan.
“Apa Kalian
akan terus hidup seperti ini? Apa Kau akan tetap melajang? Setidaknya kencani
seseorang jika kamu tidak akan menikah. Kau masih sangat muda. Jangan
sia-siakan masa mudamu.” Ucap Nyonya Lee
“Ya,
sayang sekali. Aku tahu... Bibi, bisa bungkuskan makanannya? Aku ingin menikmatinya
dengan nyaman di rumah.” Kata Jae Young
“Biarkan
saja kami. Jangan mengkhawatirkan kami. Ibu yang seharusnya mulai berkencan. Aku
merasa Ibu yang menyia-nyiakan hidupmu” kata Ha Ri. Jae Young membenarkan
ucapan Ha Ri.
“Ibu akan
mengurus diri sendiri. Kenapa kau tidak menikah?” kata Nyonya Lee pada anaknya.
“Bisakah
Ibu membungkuskan makanannya?” kata Ha Ri. Jae Young pikir mereka makan
terpisah sudah siap membungkus makananya.
“Biarkan
saja. Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengemas apa pun. Untuk apa aku melakukan
itu? Dasar berandal tidak tahu terima kasih.” Kata Nyonya Lee melarangnya. Ha
Ri pun ikut mengemas dan mereka pun akhirnya tertawa bersama.
Ha Ri
membereskan barang-barangnya, Ibunya membawakan kotak makan untuk Ha Ri. Ha Ri
bertanya Apa Jae Young sudah pulang. Nyonya Lee menganguk dan bertanya Di mana
Yi Sang. Ha Ri memberitahu kalau Yi Sang keluar kota untuk pemotretan dan
pulang terlambat malam ini.
“Apa Kau
sungguh tidak akan menikah?” tanya Nyonya Lee mulai membahasnya lagi.
“Aku suka
menjalani hidupku seperti ini. Kami akan menikah jika ingin.” Kata Ha Ri
“Kenapa
tidak tinggal dengannya setelah kalian menikah? Kenapa? Apa Kau khawatir kalian
akan putus?” tanya Nyonya Lee
“Aku tahu
kami tidak akan putus meski tidak menikah. Karena itu aku tidak keberatan tidak
menikah... Ibu... Aku bahagia... Bahkan Aku sangat bahagia.” Kata Ha Ri dengan
senyuman sumringah.
Ibunya
akhirnya bisa mengerti. Ha Ri pun pamit pergi pada ibunya. Nyonya Lee meminta
agar Ha Ri menelpnya.
Ha Ri ke
tempat Yi Sang mengeluarkan kotak makan dari ibunya. Tiba-tiba Yi Sang keluar
dari kmar mengaku sudah datang. Ha Ri bingung Yi Sang keluar dari sana. Yi Sang
memberikan kotak besar. Ha Ri bertanya Apa itu hadiah kejutan untuknya. Yi Sang
tersenyum menyuruh Ha Ri agar membukanya.
“Astaga,
apa ini? Besar sekali... Aku akan membukanya.” Ucap Ha Ri penasaran dan isinya
ternyata banyak botol pil.
“Apa ini
hadiah ulang tahunku?” tanya Ha Ri bingung. Yi Sang membenarkan dan merasa
mereka harus sehat dan hidup sampai sangat tua.
“Kenapa
kau memberiku begitu banyak suplemen gizi?” tanya Ha Ri heran.
“Kadar
hormonku sangat mendekati rata-rata, jadi, kita harus bersiap. Aku tahu aku
sudah cukup tua, tapi aku harus bermimpi besar. Mari punya dua putra dan dua
putri.” Kata Yi Sang mengoda.
“Kau
terlalu serakah. Itu berlebihan.” Ejek Ha Ri dan akan masuk kamar. Yi Sang
mengikutinya.
“Apa? Apa
maumu?” tanya Ha Ri. Yi Sang mengakuingin tidur dengan Ha Ri.
“Yi Sang,
aku tahu kita hidup bersama tapi jika kau terus begini, itu tidak memberi kita
alasan untuk tidur di kamar terpisah.” Tegas Ha Ri masuk kamar. Yi Sang hanya
bisa mendengus kesal
Yi Sang
sudah memakai piyama dan mengetuk pintu, Ha Ri membuka pintu tapi melarang Yi
Sang untuk masuk. Yi Sang menegaskan kalau menolak menyerah. Ha Ri menegaskan
kaau sudah berjanji untuk menghormati kehidupan pribadi satu sama lain.
“Tapi
kita juga berjanji tidak akan berkecil hati atau menderita lagi.” Balas Yi
Sang. Ha Ri tak peduli langsung menutup pintu.
“ Ha Ri,
tunggu. Kau tidak boleh melakukan ini.”keluh Yi Sang akhirnya hanya bisa
berbaring didepan pintu.
Akhirnya
Ha Ri membuka pintu dan menyuruh Yi Sang masuk. Yi Sang dengan penuh wajah
bahagia masuk ke dalam kamar.
Yeon Ho
bercerita pada So Yoon, Tuan Nam dan Tuan Kim kalau Di mimpinya, melihat laut biru Lalu tiba-tiba, paus
berwarna pelangi muncul dan mulai berbicara padanya. So Yoon ingin tahu apa
yang dikatakanya. Yeon Ho mengeluh tak
tahu karena Dia berbicara dalam bahasanya.
“Mimpi
macam apa ini? Apa Kau pikir itu karena aku sering membaca dongeng?” ucap Yeon
Ho bingung
“Apa
artinya jika memimpikan paus?” tanya So Yoon. Tuan Nam pikir itu mimpi pertanda
kehamilan
“Dua hari
lalu, aku berada di surga misterius, dan ada sebuah persik emas di pohon tepat
di depanku, dan aku memakannya. Itu juga mimpi pertanda kehamilan.”kata Tuan
Nam
“Itu memang
mimpi pertanda kehamilan. Aku juga bermimpi soal kehamilan. Aku memimpikan hareubang. Pasti dari luar
negeri. Dia memiliki hidung orang asing dan aku menyentuhnya di mimpiku.” Kata
Tuan Kim
“Ini jelas
mimpi pertanda kehamilan. Menurutmu siapa yang hamil?” tanya Tuan Nam merasa
kalau Tidak mungkin aku.
“Akankah
aku punya anak kedua? Apa aku punya anak lagi?” kata Tuan Nam penasaran, Semua
pun terihat kebingungan.
Nyonya
Lee menceritakan pada dua ahjumma menceritakan
mimpinya sedang berjalan di ladang luas dan hijau. Dan dari tempat yang
jauh, bisa mendengar sesuatu mengentak ke arahnya. Mereka penasaran apa yang
terjadi selanjutnya.
“Itu babi
emas besar. Dia berlari ke arahku seperti badak.” Ucap Nyonya Lee
“Apa Kau
menghindarinya? Kau tidak boleh berlari.” Komentar si bibi. Nyonya Lee mengaku
tenju saja tidak karena Itu babi emas.
“Aku mempertaruhkan
nyawaku dan melompat ke babi itu. Lalu aku mulai berguling, dan saat itulah aku
terbangun.” Cerita Nyonya Lee
“Astaga.
Nona Lee.,, Kau harus membeli tiket lotre. Kamu akan menang lotre.” Komentar
bibi yang pertama
“Apa
maksudmu? Ini mimpi pertanda kehamilan.” Komentar teman yang lain. Nyonya Lee
tak percaya mendengar "Mimpi pertanda kehamilan"
“Ya, itu
mimpi pertanda kehamilan. Bayinya akan kaya! Bayinya akan menjadi orang
hebat... Selamat.” Ucap si bibi.Nyonya
Lee pun ikut senang mendengarnya.
Ha Ri dan
Yi Sang berjalan bersama, Ha Ri heran terus memimpikan banyak hal dan Kali ini,
naga member setumpuk mutiara ajaib. Yi Sang pikir itu artinya bisnisnya akan
berjalan lancar. Ha Ri merasa itu benar kalau akan menghasilkan banyak uang.
“Jika kau
tidak mau, aku akan memakannya.” Kata Ha Ri mengambil makanan dari tangan Yi
sang. Yi Sang pun memberikanya.
“Apa Kau
lapar?” tanya Yi Sang. Ha Ri merasa berat badannya bertambah dan selalu lapar
belakangan ini.
“Senang
melihatmu makan dengan lahap. Lalu Apa
makan malam kita? Mau pesan apa?” tanya Yi Sang. Ha ri menjawab. Yi Sang kaget
mendengarnya.
“Aku bisa
makan apa pun.” Kata Ha Ri. Yi Sang mengerti dan berakting sebagai chef kalau
pesanan sudah terima.
“Kau
setuju memasak apa?” tanya Ha Ri. Yi Sang mengaku belum tahu tapi akan memasak
apa pun yang diinginkan Ha Ri
“Aku juga
akan melakukan apa pun untukmu. Keinginanmu akan kuturuti!” ucap Yi Sang.
Keduanya berjalan dengan penuh bahagia.
[Epilog]
Beberapa
bulan kemudian, Yi Sang mengendong Ha Ri masuk ke IGD rumah sakit memberitahu
kalau air ketubanya pecah. Ha Ri yang hamil menahan rasa sakitnya sambil
menarik rambut Yi Sang. Yi Sang pun rela dijambak untuk anak dan juga istrinya.
THE
END
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar