PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 05 Juli 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 16 Par1 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Ha Ri dan Tuan Kim bertemu dengan Tuan Jo diruangan, Semua orang diluar gugup ingin tahu hasilnya. Tuan Jo memberitahu Pimpinan dan para eksekutif lebih memilih untuk menghentikan "The Baby". Ha Ri bertanya Apa ini hanya majalah kertas atau termasuk operasi daring?
“Mereka membicarakan tentang menghentikan keduanya.” Kata TUan Jo. Ha Ri ingin tahu Bagaimana dengan tim mereka
“Orang-orang dari Departemen Iklan bisa pindah ke departemen lain di dalam perusahaan. Pak Kim, ada lowongan di Departemen Manajemen, jadi, pertimbangkan posisi itu.” Ucap Tuan Jo
“Nona Jang, kami akan menyediakan tempat untukmu di suatu tempat, jadi, tunggu pemindahannya. Beri tahu para jurnalis bahwa mereka akan dipindahkan ke departemen pilihan mereka.” Kata Tuan Jo
“Dengan kata lain, kami disingkirkan.” Kata Ha Ri. Tuan Jo hanya bisa meminta maaf karena tidak bisa menghentikan ini.


Ha Ri bertemu anak buahnya mengaku kalau  ini mendadak, tapi Hyo Joo dan So Yoon akan mendapat tempat di departemen mode atau dekorasi rumah. Semua hanya bisa tertunduk sedih.
“Yeon Ho, kamu ditawari posisi sebagai wakil manajer di bagian dekorasi rumah baru, jadi, pikirkan saja kecuali kau ingin pindah ke perusahaan lain.” Ucap Ha Ri
“Tapi bagaimana denganmu?” tanya Yeon Ho. Ha Ri mengaku masih berpikir.
“Tentu saja aku tidak ingin "The Baby" dihentikan selagi aku menjadi pemimpin redaksi. Tapi perjalanan kita menyenangkan. Kalian bekerja dengan baik jadi, pikirkan saja masa depan kalian, dan buatlah keputusan yang bijaksana.” Ucap Ha Ri
“Jadi, semuanya sia-sia. Kita bekerja siang dan malam untuk mendapatkan kontrak iklan baru. Bukankah kita bekerja dengan baik? Kenapa mereka memutuskan untuk membuang kita seperti ini?” kata Hyo Joo kesal
“Apa Tidak adakah yang bisa kita coba?” ucap So Yoon. Yeon Ho mengeluh kalau Ini menyebalkan.
“Bukan hanya kau yang berdedikasi pada "The Baby". Ini juga milik kita. Sebagian juga milikku. Nona Jang, mari setidaknya mencoba sesuatu. Dengan begitu, kita bisa mempelajari satu hal lagi sebelum berhenti.” Kaa Yeon Ho menyakinkan
“Aku ingin memperjelas bahwa kalian yang bersikeras. Omong-omong, aku akan memberikan presentasi menentang penghentian majalah. Bersiaplah untuk bergadang” kata Ha Ri
“Seakan-akan itu baru untuk kita.” Ucap Yeon Ho mulai berdiri untuk mengulurkan tangan.
“Aku tidak bisa membiarkan kondisi kulitku memburuk tanpa alasan. Penghentiannya akan dibatalkan apa pun yang terjadi.” Kata Hyo Joo
“Baik. Mari kita doakan yang terbaik.” Ucap Yeon Ho. Ha Ri berkomentar agar mereka simpan energi untuk presentasi lalu beranjak pergi. Akhirnya mereka pun saling tos memberikan semangat. 



Semua mulai berkerja. Ha Ri pikir So Yoon pandai membuat presentasi,  So Yoon menganguk dan meminta agar memberikan materialnya. Yeon Homeminta Hyo Joo agar selidiki para pendukung pesaing. Hyo Joo menganguk mengerti.
“Nona Jang, bukankah lebih baik dengan bantuan visual? Apa Kau bisa melakukannya?” kata Hyo Joo
“So Yoon dan aku akan mencobanya” ucap Ha Ri lalu sibuk menelp "Si Ye dari The Mom"
“Aku tahu sudah lama sekali... Ya, aku masih dengan "The Baby". Sebenarnya, aku menelepon untuk meminta bantuan.” Ucap Ha Ri. 

Di studio, Tuan Nam frustasi karean Studio harus tutup jika "The Baby" dihentikan dan Itu akan seperti mengeluarkan jantungnya sendiri. Yi Sang duduk dengan santai yakin  Ha Ri akan menyelematkannya, jadi, jangan terlalu khawatir.
“Kalau begitu, aku akan senang, tapi jika majalah dihentikan, maka aku akan dalam masalah. Penghasilan tetapku akan hilang. Aku tidak bisa bekerja dengan majalah lain karena hanya sedikit yang tersisa... Ahh.. Sial.” Ucap Tuan Nam
“Aku juga sudah bosan menyewa tempat.” Komentar Yi Sang. Tuan Nma tak percaya Yi Sang berkomentar seperti itu Saat sedang kebingungan.
“Bukan Nona Jang yang tidak kupercaya, tapi perusahaan itu. Kau tidak bisa melampiaskannya kepadaku seperti ini. Apa Kau bercanda?” ucap Tuan Nam kesal
“Aku tidak akan membayar sewanya lagi. Kita kelola saja tempat ini bersama. Anggap aku sebagai pemilik bersama.” Kata Yi Sang. Tuan Nam hanya bisa melonggo.
“Lagi pula, aku harus punya studio yang bagus. Ini lebih dari cukup.” Kata Yi Sang.
“Kau... Seseorang yang berbakat dan perhatian sepertimu seharusnya menjadi pemilik bersama. Dengan senang hati, Pak Han.” Ucap Tuan Nam bisa tersenyum mendengarnya. 


Ha Ri terlihat gugup bertanya apakah mereka semua sudah siap. Semua menganguk dan bersiap untuk masuk ke  ruangan rapat. Semua petinggi sudah ada diruangan, Ha Ri pun siap memberikan presentasi dengan mengucapkan Terima kasih sudah datang hari ini.
“Kami meminta kalian bergabung dengan kami hari ini, agar kami bisa menjelaskan betapa kompetitifnya "The Baby". Silakan lihat ke layar.” Ucap  Ha Ri dan So Yoon memperlihatkan video dilayar.
“Ini video populer yang banyak ditonton. Banyak komentar mengatakan mereka mulai membaca majalah kit setelah mereka melihat video ini untuk belajar lebih banyak.” Jelas Ha ri
“ Ini mungkin tampak seperti konten daring yang membawa penonton untuk berlangganan majalah kita. Tapi juga menunjukkan bahwa majalah punya lebih banyak isi dan cerita, dan karena itu harus tetap menjadi bisnis utama kita..” Jelas Ha Ri
“Tapi dibandingkan peningkatan jumlah penonton di internet, angka pelanggan majalah kita terus menurun.” Ucap Tuan Joo
“Itu... Seperti yang Anda ketahui, kita punya target penonton yang tetap, jadi, tidak mudah memperluas jumlah pelanggan kami.” Kata Tuan Jo membantu lalu meminta Ha Ri agar bisa melanjutkan.
“Dibandingkan dengan pesaing, pendukung kita dua kali lebih banyak dibandingkan mereka. Orang-orang ini adalah penulis blog, pemengaruh media sosial, dan pelanggan setia kami.” Jelas Ha Ri
“Fakta bahwa kita memiliki pelanggan setia selama 10 tahun berarti kita punya akar yang kuat dan kapasitas untuk mempertahankan merek majalah di masa depan.” Ucap Ha Ri
“Pemasaran viral yang kita lakukan bersama "The Mom" sangat efektif.Klien kita sangat... Mereka sangat menyukainya. Aku selalu mengutamakan pelanggan kita.” Kata Tuan Kim menyakinkan.
“Tapi jumlah pendukung yang sedikit bukan alasan yang cukup baik untuk mempertahankan majalahnya. Tidak ada cara untuk menghasilkan uang.” Kata Tuan Joo.
“Kita akan membuat nawala untuk perusahaan lain dan mempromosikan produk dengan majalah kita. Kita akan memanfaatkan pengetahuan kita mengenai penerbitan dan iklan dan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan bisnis tambahan.” Ucap Ha Ri

“Aku mengerti maksudmu. Tapi kurasa sudah waktunya kita berhenti. Aku tahu betul sekeras apa kalian bekerja untuk meningkatkan penjualan kita. Aku tidak menyalahkan kalian untuk apa pun.” Kata Tuan Joo 
“Aku hanya mengatakan kita tidak bisa menghasilkan uang lagi. Itulah kenyataan kita. Aku juga tidak mau menghentikan majalah yang kubuat. Kurasa aku sudah mendengar cukup banyak. Nona Jang... Terima kasih sudah bekerja keras sampai sekarang.” Kata Tuan Joo akan keluar ruangan.
“Kalau begitu, untuk kali terakhir, bisakah Anda melihat ini?” kata Ha Ri. Tuan Jo akhirnya meminta mereka untuk duduk kembali. 

Ha Ri memutar video komentar pembaca The Baby “Setiap kali putraku sakit, aku memeriksa "The Baby". Aku tahu bisa kucari di internet, tapi itu menjadi kebiasaan. Setiap kali merasa bingung, aku bisa mengandalkan "The Baby". Aku berulang kali menelepon para reporter untuk mengeluh, dan aku juga meminta saran mereka.”
“Aku sangat stres karena mengasuh anak, tapi mereka membantuku meredakan stresku” Ungkap seorang ibu
“. Aku sangat bersenang-senang saat menulis kartu pos untuk majalah setelah menidurkan bayiku. Tapi tentu saja, tujuanku adalah mendapatkan hadiah.Aku mengumpulkan semua majalah kalian selama dua tahun. Aku sungguh tidak ingin "The Baby" menghilang.” Komentar ibu lainya.
“Pemotretan pertamaku saat usiaku lima tahun bersama Bibi Ha Ri. Aku sudah bekerja sebagai model sejak itu. Dan sekarang, aku mahasiswa. Mimpiku adalah menjadi aktor.” Kata seorang pria yang pernah menjadi model saat masih kecil
“Bagi sebagian orang, itu mungkin hanya sebuah majalah. Tapi bagiku, itu tempatku mengambil langkah pertama menggapai mimpiku.” Kata Si pria. Akhirnya Ha Ri dkk berkumpul bersama.
“Ini bisnis, jadi, aku tahu kita harus menghasilkan keuntungan. Tapi menurut pendapat pribadiku, kita tidak bisa memberi harga untuk majalah kita. Nilainya jauh lebih dari itu, dan itu sangat berarti. Jika kalian memberi kami kesempatan, kami akan mengubah ini menjadi majalah berharga karena kita tahu berapa nilai majalah kita.” Kata Ha Ri membungkuk memohon.
Tuan Jo berkomentar kalau ini sudah bagus dan meminta agar mereka pergi. Tuan Joo terlihat memikirkan keputusanya.  Ha Ri akhirnya keluar ruangan. Tuan Joo pikir mereka bisa harus membahas yang harus dilakukan. 



Ha Ri terlihat gugup diruangan, Tuan Kim datang bertanya apakah Kbelum mendengar kabar. Ha Ri mengelengkan kepala dan saat itu Tuan Jo datang memberitahu Para eksekutif sangat teguh dan Tapi mereka  memutuskan untuk mempertahankan bisnis daring.
“Kalian bisa fokus mencari iklan untuk platform daring kita sekarang. Lakukan yang terbaik di edisi terakhir untuk menutupnya dengan baik.” Ucap Tuan Jo. Ha Ri menganguk mengerti menahan rasa sedihnya.  Eu Ddeum pun hanya bisa tertunduk disamping Tuan Kim.
Ha Ri pergi ke atap menenangkan diri lalu mencari nama "Shim Jung Hwa dan menelpnya lau meminta agar bisa mentraktirnya minum. 


Ha Ri masuk ke sebuah cafe, Nyonya Shim sibuk mengetik dengan anaknya yang ada di stoller.  Ha Ri menaatp Nyonya Shim menahan rasa sedihnya Nyonya Shim pun memeluk Ha Ri menenangkan sambil memujinya kaau sudah bekerja dengan baik.
“Aku harus memenuhi tenggat. Aku hampir selesai.” Kata Nyonya Shim sibuk dengan laptopnya.
“Kau tampak lebih sibuk daripada saat di "The Baby".” Komentar Ha Ri melihat Nyonya Shim yang sibuk mengetik.
“Bekerja di rumah berarti aku harus bekerja sambil mengurus anak. "Dan mendapatkan perhatian adalah tujuannya selama ini." Selesai.” Ucap Nyonya Shim dan kaget melihat tiga anak buah lainya yang datang. Yeon Ho dkk hanya bisa melonggo.
“Ada apa dengan tatapan tidak nyaman itu?” ucap Nyonya Shim. Yeon o mengaku  Ini kali pertama kami melihatmu dalam kondisi alami Nyonya Sim.
“Pergilah jika kalian tidak suka.” Ucap Nyonya Shim.  Hyo Jo mengaku Bukan begitu tapi menurutnya Nyonya Shim  terlalu cantik, itu saja
“Kita mungkin akan membuat keributan hari ini. Apa Kau yakin bisa mengatasinya?” kata So Yoon. Nyonya Shim mengaku  Karena itulah memilih tempat ini dan mengajak untuk duduk. 

Mereka pun mulai bersulang,  Nyonya Shim mengaku tahu itu tidak akan bertahan dan juga merasa seperti mengemudi menuju jalan buntu. Ha Ri mengaku sering berpikir mempertahankan sesuatu yang juga tidak akan bertahan lama.
“Tetap saja, aku tidak mau memimpin selagi kapalnya tenggelam.” Kata Ha Ri. Yeon Ho mengaku juga memahaminya.
“Jadi, kalian akan ke mana dari sini?” tanya Nyonya Shim. Yeo Ho mengaku setuju mengurus bisnis daring karena Nona Jang merekomendasikannya.
“Aku belum membangun karier yang cukup baik untuk pindah ke perusahaan lain..” Kata Hyo Joo
“Aku juga setuju untuk bertahan Aku juga mempertimbangkan untuk sekolah pascasarjana. Aku akan memikirkannya selagi bekerja di perusahaan.” Kata So Yoon.
“Aku akan pindah ke departemen mode. Permintaan pemindahanku tidak pernah dianggap serius. Rasanya tidak nyaman bekerja di sana dalam situasi seperti ini.” Kata Hyo Joo
“Mereka hanya setuju untuk menerimamu karena situasinya. Orang-orang di sana akan bersikap sangat teritorial, jadi, jangan terintimidasi.” Pesan Nyonya Shim. Mereka menjawab Tidak akan.
“ Lalu Bagaimana denganmu?” Tanya Nyonya Shim. Ha Ri mengaku  bingung Apa yang harus dilakukan dengan hidupnya.
“Apa Kau tidak tahu bahwa hidup itu bagaikan maraton? Selesaikan satu rintangan dan satu lagi akan muncul. Lihat aku, misalnya. Menjadi pekerja lepas lumayan enak. Hanya bayarannya yang buruk.” Kata Nyonya Shim
“Tampaknya kau menyusuri jalan yang benar, tapi kenapa rasanya aku selalu mengambil rute tersulit?” keluh Ha Ri
“Rumput tetangga selalu lebih hijau. Tapi itu sama saja bagi semua orang. Kita semua harus merangkak di jalan pilihan kita. Tapi saat ini, jangan berpikir penghentian "The Baby" adalah kesalahanmu. Itu tidak ada kaitannya dengan kinerja kalian. Salahkan saja perusahaan sialan itu!” kata Nyonya Shim.
Semua pun menyetujuinya, dan mulai bersulang kembali. Anak Nyonya Shim menangis karena terkejut. Nyonya Shim langsung menenangkan anaknya. 



Ha Ri akhirnya kembali ke runganganya dan mulai menuliskan artikel untuk terakhir kalinya. "Sampai jumpa, Jaga dirimu, Aku mencintaimu." Bagaimana cara mengucapkan perpisahan terakhir? Sayangnya, "The Baby" akan menutup pintu yang dibuka 30 tahun lalu.”
“Majalah cetak pasti salah satu barang yang tersingkir oleh kehidupan digital. Aku berjanji akan menemukan jawaban bersama kalian, tapi aku tidak bisa menepati janjiku.”
“Aku masih belum menikah dan tidak punya anak. Namun, sekarang aku punya seseorang yang sangat kucintai. Pacarku awalnya tidak ingin punya anak, tapi diam-diam dia mengumpulkan sepatu bayi. Apa yang merasukinya?”
Yi Sang terlihat bahagia melihat toko bayi dan langsung mengambil dua pasang sepatu bayi dengan senyuman bahagia.
“Temanku yang tersungkur dari kehidupannya yang sukses kini bangkit kembali dan menemukan jalannya lagi.”
Jae Young bertemu dengan pasien langganannya mengeluh kalau sudah melarangnya kembali ke sini dan langsung memeriksa pasienya dengan senyuman sumringah.
“Teman lain yang harus menunda kariernya untuk membesarkan anak-anaknya tidak pernah menyerah dan mengetuk pintu tinggi lowongan pekerjaan lagi. Kita mungkin terlihat belum mencapai apa pun, tapi kita sudah melangkah maju selama ini.”  
Eun Young masih terus berusaha mendapatkan perkerjaanya walaupun gagal. Sementara Tuan Nam melayani foto untuk orang yang melamar kerja meminta agar bisa tersenyum
“Seolah-olah 30 tahun telah menjadi fatamorgana, "The Baby" menghilang ke dalam kegelapan, tapi majalah dan waktu kami yang dihabiskan untuknya.. Ini pasti akan berarti bagi kita dalam jangka panjang.”
Papan The Baby mulai diganting, seorang wanita datang menyapa Yeon Ho. Yeon Ho mengaku  menantikan bekerja dengan teman barunya bersama dengan So Yoon.
Tuan Kim berbicara ditelp memastikan tidak perlu khawatir. Eu Ddeum tiba-tiba memberikan berkas. Tuan Kim terihat bingung Dan Ha Ri pun berjalan menyeberang jalan sambil melihat ke arah langit yang cerah.
“Aku hampir berusia 40 tahun, tapi aku masih ingin menjadi seseorang dan penasaran dengan masa depan. Alih-alih mengucapkan perpisahan terakhirku, aku akan penasaran dengan masa depan kalian.”
“Besok,kita mungkin akan menghadapi pertanyaan dan pencarian lain, dan kuharap kalian akan menemukan jawaban kalian sendiri.”

Ha Ri terbangun dari tidurnya dan menerima pesan di ponsenya "Selamat atas ulang tahunmu yang ke-40" Ia hanya tak percaya kalau  Usianya sudah 40 tahun lalu keluar dari kamar.
Jae Young pergi ke tempat penitipan anak. Ibu guru bertanya apakah Jae Young selalu menghabiskan akhir pekannya berduaan dengan Do A menurutnya Jika terlalu merepotkan bisa selalu bisa membantu. Jae Young terlihat bingung.
“Itu... Do Ah dan aku suka menghabiskan waktu berduaan. Aku berterima kasih atas tawaranmu, tapi aku ingin menghabiskan akhir pekanku dengan orang yang kucintai.” Kata Jae Young
“Astaga. Maafkan aku. Aku tidak tahu kau mengencani seseorang.” Kata Ibu Guru.
“Dia orang yang kau kenal.” Kata Jae Youn, si ibu guru bingung. Jae Young dengan bangga kalau yang dimaksud adalah Do Ah. Si ibu guru mengerti dengan wajah malu
“Do Ah, jangan bertengkar dengan temanmu dan bersenang-senanglah. Terima kasih sebelumnya.” Ucap Jae Young memberikan tas Do Ah lau beranjak pergi. 
Jae Young masuk ruangan dan langsung menatap kompter dan menuliskan "Tentang penulis, dokter anak yang bertanggung jawab di Hangang-dong. Judul: Kamu sudah berjalan?"  Lalu mengirimkan emailnya. 


Ha Ri masuk ke ruangan yang cukup kecil dan melihat Eun Young sudah datang lebih dulu.  Eun Young membaca tulisan "Judul: Kamu sudah berjalan?" lalu berkomentar Jae Young pasti sibuk menulis seharian alih-alih bekerja.
“Setelah memiliki pelanggan terbanyak, dia ingin menerbitkan sebuah buku.” Kata Ha Ri
“Kita punya banyak pelanggan, mungkin ada yang mengalahkannya kali ini. Nona Jang, ayo pekerjakan beberapa orang.” Ucap Eun Young bahagia.
“Nona Kim, kita tidak mampu membayar siapa pun.”  Kata Ha Ri menatap temanya.
“Nona Jang, kita harus mempekerjakan orang dan bekerja lebih agresif untuk menghasilkan keuntungan. Kita butuh desainer situs dan orang yang bertanggung jawab atas iklan itu.” Kata Eun Young

Eu Ddeum tiba-tiba datang membawakan  kue sambil menyanyikan "Selamat ulang tahun" Ha Ri tersenyum bahagia dan mengucapkan terima kasih alau memberitahu temanya bernama Kim Eun Young, direktur "Oh My Baby". Dan memperkenalkan Choi Kang Eu Ddeum dari Departemen Iklan "The Baby".
"Departemen Iklan"? Ayo Duduklah. Sudah berapa lama kamu bekerja di sana?”ucap Eun Young tersenyum bahagia.  Eu Ddeum Sudah setahun.
“Itu artinya kau menguasai tugasmu, tapi gajimu belum terlalu tinggi. Dia orang yang tepat.” Kata Eun Young
“Kau cukup andal dalam pekerjaanmu sekarang, bukan?” kata Ha Ri memastikan.
“Apa yang kau cari di perusahaan? “ tanya Eun Young. Eu Ddeum menagku  mempertimbangkan visi perusahaan dan apakah bisa bersenang-senang di sana.
“Perusahaan kami adalah salah satu perusahaan rintisan terbaik dengan visi yang luar biasa untuk masa depan.” Kata Ha Ri menyakinkan.
“Ya, tentu saja. Dan bukankah aku sangat lucu?Aku tidak bisa bekerja karena kamu selalu membuatku tertawa.” Kata Eun Young
“Apa Kalian berniat mempekerjakanku?” tanya Eu Ddeum. Eun Young pikir Eu Ddeum bahkan cerdas.
“Dia memiliki masa depan yang cerah. Hei, Eu Ddeum. Kau percaya padaku, bukan?” kata Ha Ri
“Aku butuh waktu untuk memikirkannya. Aku tidak senaif dahulu.” Kata Eu Ddeum
“Kau bisa memikirkannya di sini. Makanlah kue ini.” Ucap Ha Ri.Eun Young setuju. Eu Ddeum hanya bisa tersenyum mendengarnya dan akan pergi. Ha Ri memaksa agar duduk dan makan kue. 


Ha Ri sudah duduk di meja makan dengan ibu dan juga Jae Young. Nyonya Lee mengeluh kalau sudah menyuruh datang pagi agar kbisa merayakan ulang tahunnya dan Malam ini, ibu ingin memasak untuk Jae Young. Ha Ri pikir tak masalah menyuruhnya agar makan bersama.
“Apa Hari ini ulang tahunmu? Selamat ulang tahun. Makanlah daging ini.” Ucap Jae Young memberikan Ha Ri daging.
“Terima kasih.. Kau harus makan.” Ucap Ha Ri mengembalikan daging. Jae Young pikir Ha Ri harus makan memberikan daging lagi.
“Kau mendirikan perusahaan, jadi, aku yakin kau sangat sibuk. Kau harus makan lebih banyak dariku.” Ucap Jae Young
“Kau tidak hanya mengurus Do Ah dan merawat pasien, tapi kau bahkan menulis jurnal tentang pengasuhan anak.” Balas Ha Ri mengembalikan daging agi.
“Sudah cukup... Apa Kalian ingin aku mengambil sendok kalian dan mengusir kalian di usia 40 tahun? Kalian menyebalkan.” Keluh Nyonya Lee marah. Keduanya menganguk mengerti dan mulai makan.
“Apa Kalian akan terus hidup seperti ini? Apa Kau akan tetap melajang? Setidaknya kencani seseorang jika kamu tidak akan menikah. Kau masih sangat muda. Jangan sia-siakan masa mudamu.” Ucap Nyonya Lee
“Ya, sayang sekali. Aku tahu... Bibi, bisa bungkuskan makanannya? Aku ingin menikmatinya dengan nyaman di rumah.” Kata Jae Young
“Biarkan saja kami. Jangan mengkhawatirkan kami. Ibu yang seharusnya mulai berkencan. Aku merasa Ibu yang menyia-nyiakan hidupmu” kata Ha Ri. Jae Young membenarkan ucapan Ha Ri.
“Ibu akan mengurus diri sendiri. Kenapa kau tidak menikah?” kata Nyonya Lee pada anaknya.
“Bisakah Ibu membungkuskan makanannya?” kata Ha Ri. Jae Young pikir mereka makan terpisah sudah siap membungkus makananya.
“Biarkan saja. Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengemas apa pun. Untuk apa aku melakukan itu? Dasar berandal tidak tahu terima kasih.” Kata Nyonya Lee melarangnya. Ha Ri pun ikut mengemas dan mereka pun akhirnya tertawa bersama.  


Ha Ri membereskan barang-barangnya, Ibunya membawakan kotak makan untuk Ha Ri. Ha Ri bertanya Apa Jae Young sudah pulang. Nyonya Lee menganguk dan bertanya Di mana Yi Sang. Ha Ri memberitahu kalau Yi Sang keluar kota untuk pemotretan dan pulang terlambat malam ini.
“Apa Kau sungguh tidak akan menikah?” tanya Nyonya Lee mulai membahasnya lagi.
“Aku suka menjalani hidupku seperti ini. Kami akan menikah jika ingin.” Kata Ha Ri
“Kenapa tidak tinggal dengannya setelah kalian menikah? Kenapa? Apa Kau khawatir kalian akan putus?” tanya Nyonya Lee
“Aku tahu kami tidak akan putus meski tidak menikah. Karena itu aku tidak keberatan tidak menikah... Ibu... Aku bahagia... Bahkan Aku sangat bahagia.” Kata Ha Ri dengan senyuman sumringah.
Ibunya akhirnya bisa mengerti. Ha Ri pun pamit pergi pada ibunya. Nyonya Lee meminta agar Ha Ri menelpnya. 

Ha Ri ke tempat Yi Sang mengeluarkan kotak makan dari ibunya. Tiba-tiba Yi Sang keluar dari kmar mengaku sudah datang. Ha Ri bingung Yi Sang keluar dari sana. Yi Sang memberikan kotak besar. Ha Ri bertanya Apa itu hadiah kejutan untuknya. Yi Sang tersenyum menyuruh Ha Ri agar membukanya.
“Astaga, apa ini? Besar sekali... Aku akan membukanya.” Ucap Ha Ri penasaran dan isinya ternyata banyak botol pil.
“Apa ini hadiah ulang tahunku?” tanya Ha Ri bingung. Yi Sang membenarkan dan merasa mereka harus sehat dan hidup sampai sangat tua.
“Kenapa kau memberiku begitu banyak suplemen gizi?” tanya Ha Ri heran.
“Kadar hormonku sangat mendekati rata-rata, jadi, kita harus bersiap. Aku tahu aku sudah cukup tua, tapi aku harus bermimpi besar. Mari punya dua putra dan dua putri.” Kata Yi Sang mengoda.
“Kau terlalu serakah. Itu berlebihan.” Ejek Ha Ri dan akan masuk kamar. Yi Sang mengikutinya.
“Apa? Apa maumu?” tanya Ha Ri. Yi Sang mengakuingin tidur dengan Ha Ri.
“Yi Sang, aku tahu kita hidup bersama tapi jika kau terus begini, itu tidak memberi kita alasan untuk tidur di kamar terpisah.” Tegas Ha Ri masuk kamar. Yi Sang hanya bisa mendengus kesal 


Yi Sang sudah memakai piyama dan mengetuk pintu, Ha Ri membuka pintu tapi melarang Yi Sang untuk masuk. Yi Sang menegaskan kalau menolak menyerah. Ha Ri menegaskan kaau sudah berjanji untuk menghormati kehidupan pribadi satu sama lain.
“Tapi kita juga berjanji tidak akan berkecil hati atau menderita lagi.” Balas Yi Sang. Ha Ri tak peduli langsung menutup pintu.
“ Ha Ri, tunggu. Kau tidak boleh melakukan ini.”keluh Yi Sang akhirnya hanya bisa berbaring didepan pintu.
Akhirnya Ha Ri membuka pintu dan menyuruh Yi Sang masuk. Yi Sang dengan penuh wajah bahagia masuk ke dalam kamar. 

Yeon Ho bercerita pada So Yoon, Tuan Nam dan Tuan Kim kalau Di mimpinya,  melihat laut biru Lalu tiba-tiba, paus berwarna pelangi muncul dan mulai berbicara padanya. So Yoon ingin tahu apa yang dikatakanya. Yeon Ho mengeluh  tak tahu karena Dia berbicara dalam bahasanya.
“Mimpi macam apa ini? Apa Kau pikir itu karena aku sering membaca dongeng?” ucap Yeon Ho bingung
“Apa artinya jika memimpikan paus?” tanya So Yoon. Tuan Nam pikir itu mimpi pertanda kehamilan
“Dua hari lalu, aku berada di surga misterius, dan ada sebuah persik emas di pohon tepat di depanku, dan aku memakannya. Itu juga mimpi pertanda kehamilan.”kata Tuan Nam
“Itu memang mimpi pertanda kehamilan. Aku juga bermimpi soal kehamilan.  Aku memimpikan hareubang. Pasti dari luar negeri. Dia memiliki hidung orang asing dan aku menyentuhnya di mimpiku.” Kata Tuan Kim
“Ini jelas mimpi pertanda kehamilan. Menurutmu siapa yang hamil?” tanya Tuan Nam merasa kalau Tidak mungkin aku.
“Akankah aku punya anak kedua? Apa aku punya anak lagi?” kata Tuan Nam penasaran, Semua pun terihat kebingungan. 


Nyonya Lee menceritakan pada dua ahjumma menceritakan  mimpinya sedang berjalan di ladang luas dan hijau. Dan dari tempat yang jauh, bisa mendengar sesuatu mengentak ke arahnya. Mereka penasaran apa yang terjadi selanjutnya.
“Itu babi emas besar. Dia berlari ke arahku seperti badak.” Ucap Nyonya Lee
“Apa Kau menghindarinya? Kau tidak boleh berlari.” Komentar si bibi. Nyonya Lee mengaku tenju saja tidak karena Itu babi emas.
“Aku mempertaruhkan nyawaku dan melompat ke babi itu. Lalu aku mulai berguling, dan saat itulah aku terbangun.” Cerita Nyonya Lee
“Astaga. Nona Lee.,, Kau harus membeli tiket lotre. Kamu akan menang lotre.” Komentar bibi yang pertama
“Apa maksudmu? Ini mimpi pertanda kehamilan.” Komentar teman yang lain. Nyonya Lee tak percaya mendengar "Mimpi pertanda kehamilan"
“Ya, itu mimpi pertanda kehamilan. Bayinya akan kaya! Bayinya akan menjadi orang hebat...  Selamat.” Ucap si bibi.Nyonya Lee pun ikut senang mendengarnya. 


Ha Ri dan Yi Sang berjalan bersama, Ha Ri heran terus memimpikan banyak hal dan Kali ini, naga member setumpuk mutiara ajaib. Yi Sang pikir itu artinya bisnisnya akan berjalan lancar. Ha Ri merasa itu benar kalau akan menghasilkan banyak uang.
“Jika kau tidak mau, aku akan memakannya.” Kata Ha Ri mengambil makanan dari tangan Yi sang. Yi Sang pun memberikanya.
“Apa Kau lapar?” tanya Yi Sang. Ha Ri merasa berat badannya bertambah dan selalu lapar belakangan ini.
“Senang melihatmu makan dengan lahap. Lalu  Apa makan malam kita? Mau pesan apa?” tanya Yi Sang. Ha ri menjawab. Yi Sang kaget mendengarnya.
“Aku bisa makan apa pun.” Kata Ha Ri. Yi Sang mengerti dan berakting sebagai chef kalau pesanan sudah terima.
“Kau setuju memasak apa?” tanya Ha Ri. Yi Sang mengaku belum tahu tapi akan memasak apa pun yang diinginkan Ha Ri
“Aku juga akan melakukan apa pun untukmu. Keinginanmu akan kuturuti!” ucap Yi Sang. Keduanya berjalan dengan penuh bahagia.
[Epilog]
Beberapa bulan kemudian, Yi Sang mengendong Ha Ri masuk ke IGD rumah sakit memberitahu kalau air ketubanya pecah. Ha Ri yang hamil menahan rasa sakitnya sambil menarik rambut Yi Sang. Yi Sang pun rela dijambak untuk anak dan juga istrinya.
THE END

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar