PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Do Gyum
berbicara dengan Hyun Jun mengaku ketika melihatnya Jantungknya terasa
berdebar. Saat itu Ji Woo melihat dari kejauhan, Hyun Joo hanya bisa terdiam mendengar ucapan
Do Gyum
“Aku suka
kau.” Ucap Do Gyum meluapkan semua perasaanya. Hyun Jun terdiam dan akhirnya
hanya bisa tertawa.
“Sialan
kau.. Kau kelewatan batas dengan leluconmu. Astaga, tiba-tiba aku merasa mabuk.
Aku seharusnya tidak minum terlalu banyak.. Astaga.. Siapa yang membuat luncuran
jadi begitu licin?” ucap Hyun Jun mencoba mencairkan suasana canggung.
Do Gyum
hanya terdiam melihat sikap Hyun Ju seperti mencoba tak mempercayainya. Hyun
Jun pun pamit masuk ke rumah lebih dulu. Dari kejauhan Ji Woo menatap dingin
karena Do Gyum lebih dulu mengungkapkan perasaanya.
Hyun Ju
masuk rumah mencoba untuk menenangkan diri lalu teringat lagi ucapan Do Gyum
“Jantungku berdebar. Aku suka kau.” Ia pun kebingungan dengan sikapnya nanti
pada Do Gyum setelah mengutarakan perasanya.
Ia masuk
ke kamar mandi lalu tersadar kalau lampunya menyala dan memeriksa lampu
diruangan lain juga sudah hidup. Ia melihat sebuah note yang ditinggalkan Do
Gyum “Aku memperbaiki lampu di kamar mandi. Aku juga membeli buah favoritmu dan
taruh di lemari es. Jadi, pastikan untuk memakannya.” Hyun Ju pun makin merasa tak enak hati dengan
Do Gyum.
Ji Woo
melihat Do Gyum baru saja datang lalu berkomentar akan segera kembali. Do Gyum
mengaku Butuh beberapa saat karnea membawa Hyun Joo pulang lalu pamit masuk
kamar. Ji Woo pun menatap dingin pada Do Gyum.
Hyun Ju menunggu
didepan lift, saat itu Ji Woo datang berdiri disampinya. Ia pun menyaap dengan
sopan. Ji Woo langsung mengucapkan Terima kasih atas bantuannya kemarin. Hyun
Ju bingung karena berpikir Ji Woo tak mengingatnya.
“Bukankah
kau membantu aku pulang? kau melepas pakaianku dan melonggarkan dasiku” ucap Ji
Woo blak-blakan.
“Aku
tidak melepaskan pakaian kau. Beberapa orang mungkinberpikiran yang lain” ucap
hHyun Ju panik memastikan tak ada orang disekitar mereka yang melihatnya.
“Aku
melakukan itu karena aku tidak bisa meninggalkan seorang pria mabuk sendirian.
Aku harap kau tidak salah paham tentang itu.” Ucap Hyun Ju
‘Meski
begitu, aku benar-benar mabuk. Kau membawaku ke tempat tidur dan membuka
pakaianku” kata Ji Woo
“Berhenti. Aku sudah bilang untuk berhenti
membicarakannya. Dan kau sebaiknya tidak berasumsi bahwa... Apa yang terjadi
kemarin akan mengubah hubungan kita. “Tegas Hyun Joo lalu bergegas masuk ke
dalam lift.
Ji Woo
tersenyum mendengarnya, ternyata ada seorang wanita yang mendengar pembicaraan
keduanya, hanya bisa melongo tak percaya.
Di ruang
rapat.
“Pertama-tama, kita harus menyelesaikan pencarian
artis webtoon dalam sebulan. Dan tujuan aku adalah meluncurkan platformnya
dalam 6 bulan.” Tegas Hyun Joo
“Aku tahu
ini jadwal yang ketat, Tapi aku akan percaya pada kemampuan dan hasrat kau”
kata Hyun Joo. Semua pun menganguk
mengerti.
“Untuk menarik
orang ke dalam platform, Kita harus mencari artis-artis populer dari daftar
kandidat ini. Dan webtoons mereka juga disertakan.” Kata Da Eun memberikan
berkas lainya.
“Mengapa
kau memberi kami daftar ini ? Jangan bilang bahwa kita harus memeriksanya
sendiri.” Kata Bo Hee mengeluh
“Bo Hee,
tugas paling penting dari produsen webtoon... Adalah mencari para seniman.” Ucap Eun Jae
“Bagaimana
kamu mengharapkan kami melakukan itu?” keluh Mi Ok. Eu Jae menegaskan kalau Mi
Ok harus bisa melakukannya.”
“Baiklah. Sampai sekarang, Butler Kim, Star and Wind,
dan You-Gyo-Girl cenderung mendaftar bersama kami. Kau harus membaca tentang
mereka.” Kata Hyun Ju
“Aku
tidak melihat nama Tn. Park Do Gyum di daftar.” Kata Seo Yoon
“Kami
sudah tangani Mr. Park, jadi aku
mengeluarkannya dari daftar. Jika kau tertarik, kamu dapat membaca webtoon-nya
di My Toon. Minggu depan aku akan mengujimu dengan tugas yang sudah aku
tugaskan Pastikan untuk membacanya.” Kata Hyun Joo lalu mereka pun keluar
ruangan.
“Ayolah,
kita bukan anak-anak. Mengapa kamu berikan kami ujian? Ayolah, Nona. Seo.”
Keluh Tuan Kim
“Daripada
mengeluh, kau harus membaca.” Ucap Eun Jae lalu keluar ruangan sambil
memberikan semangat.
“Apakah
itu ide kalian? Luar biasa.. Astaga. "Membacanya." Tapi namaku Pal Do.”
Keluh Tuan Kim kesal akhirnya duduk berbaring dikursi.
“Apa yang
sedang kau lakukan?” tanya Seo Yoon heran. Tuan Kim mengaku sedang melakukan
pemanasan.
“Aku
mengantuk setiap kali aku membaca buku. Aku akan membacanya setelah tidur siang
sebentar Oh benar , Bangunkan aku jika sudah
waktunya makan siang.” Ucap Tuan Kim
“Itu
berarti kamu akan tidur selama tiga jam. Apakah kamu bayi yang baru lahir?”ejek
Bo Hee
“Jika
kita memanggilnya bayi yang baru lahir, Aku akan merasa tidak enak untuk bayi
baru yang baru lahir di seluruh dunia.” Kata Mi Ok. Bo Hee pikir salah
mengatakan hal itu.
“Coba
lihat” ucap Mi Ok sibuk melihat website (Aku yakin ini akan menjadi viral.) Seo
Yon melihat Mi Ok yang daftar di blah.com.
“Iya. Membaca posting dari forum online yang
anonim... Adalah kesenanganku hari2 ini. “ kata Mi Ok
“Aku
tidak melihat sesuatu yang menarik setelah perselingkuhan... Antara karyawan di
Sehan Electronics.” Kata Bo Hee.
“ Ada
satu. Ada postingan hari ini. Seorang
karyawan perempuan memaksa CEO untuk minum.” Ucap Mi Ok melihat postingan (Jika
S Farmasi, apakah Farmasi Sunwoo?)
“S
Farmasi? Apa? Apakah ini tentang Mr.
Hwang dan Ms. Seo?” ucap Mi Ok. Bo Hee pun merasa seperti itu.
“Apa yang
dia lakukan setelah memaksanya minum?” kata Tuan Kim akhirnya terbangun dari
tidurnya.
Di
ruangan, Do Gyum sibuk mengambar dan melihat gambar yang terinsipirasi dengan
sosok Hyun Joo. Saat itu ibu Hyun Jo menelp. Do Gym mengaku malam ini bebas dan
sedang tak ada kesibukan. Ibu Hyun Joo meminta pulang dan makan malam bersama.
“Oh iya, aku
tidak mengundang Hyun Joo. Jangan
beritahu dia. ok ?” kata Ibu Hyun Joo
memperingati.
“Apakah
ada yang sesuatu ?” tanya Do Gyum bingung. Ibu Hyun Joo menegaskan kalau akan
memberitah saat makan malam.
“Baik. Sampai jumpa nanti malam.” Ucap Do Gyum. Ibu
Hyun Joo pun tersenyum bahagia menutup telpnya.
Hyun Joo
duduk di ruangan mengingat ucapan pada Do Gyum tentang cerita webtoonya.
“Hei. aku tahu itu adalah cinta yang tak berbalas.
Siapa ini? Dengan siapa kau begitu jatuh
cinta? Apakah kau beri tahu dia bagaimana perasaanmu ?” ucap Hyun Joo mengejek
Do Gyum
“Kau
tidak perlu tahu” ucap Do Gyum dan Hyun Joo pun akhirnya tahu kalau yang
dimaksud adalah dirinya.
Saat itu
Da Eun masuk ruangan, menatap Hyun Joo
dengan wajah kebingungan. Hyun Joo bertanya Ada apa? Apa yang salah. Da Eun pikir Hyun Joo belum
tahu tentang itu, Hyun Joo bingung apa maksudnya.
“Ada
posting tentang kau di forum online anonim. Aku yakin ini akan menjadi viral.”
Ucap Da Eun memperlihatkan tabnya.
Hyun Joo
akhirnya membaca postinga “Tadi malam, seorang karyawan wanita dari S Pharmaceuticals,
Membuat CEO untuk minum alkoholdan menggodanya Setelah membawanya ke rumahnya,
Dia membawanya ke tempat tidur dan melepaskan pakaiannya. Aku mendengar wanita
itu mengatakannya”
Setelah
itu Hyun Jo mulai membaca komentar “Jika S Farmasi, Apakah Sunwoo Pharmaceuticals?” Aku pikir CEO itu seorang gay...
Tidak mungkin.” Aku memang melihat seseorang memasukkan CEO ke dalam taksi
kemarin di dekat kantor. Ini sebuah petunjuk.
Wanita ini adalah pemimpin tim. Aku kenal dia.
“Mereka
pasti terhubung. Dia pasti salah satunya.Siapa yang tahu namanya? Bisnis
webtoon?”
“Aku
mengerti bahwa ini adalah anonim, tetapi mereka melewati batas. Haruskah aku
menulis komentar bahwa itu tidak benar?” ucap Da Eun kesa membacanya.
“Tidak
terima kasih.” Ucap Hyun Joo mencoba untuk tetap tenang dan sabar. Da Eun pun
keluar ruangan.
“Hanya
Tuan Hwang dan aku yang tahu ini.” Kata Hyun Joo lalu melihat ke arah ruangan
Ji Woo yang kosong dan beranjak keluar ruangan.
Hyun Joo
langsung berteriak memanggil Ji Woo seperti seorang preman yang menghadang
orang. Ji Woo dengan santai bertanya ada
apa. Hyun Joo langsung menuduh Ji Woo pasti yang melakukanya. Ji Woo bingung
tiba-tiba dituduh.
“Bukankah
kau yang menulis postingan konyol itu di forum online anonim?” ucap Hyun Joo
marah
“Mengapa
penting bagimu jika aku menulisnya atau tidak? Orang-orang sudah mengatakan
bahwa kami berkencan. Kenapa kita tidak ... Berkencan saja ?” ucap Ji Woo
mengoda Hyun Joo sambil mengedipkan mata dan tertawa bahagia.
“Apa yang
kau katakan, brengsek? Kau sebaiknya menulis postingan yang menjelaskan
kejadian sebenarnya Kecuali jika kau menginginkan malaikat maut yang
menjemputmu. Kau sebaiknya menulis postingan dengan nama kau! High-five!”
teriak Hyun Joo marah sambil mencengkram baju Ji Woo.
“Nona.
Seo... Ada apa ?” tanya Ji Woo yang melihat Hyun Joo hanya diam saja. Hyun Joo
pun yang berkhayal pun mengaku tak ada apa-apa lalu bergegas pergi.
“Sial.
Aku ragu Tuan Hwang akan melakukan hal seperti itu.” Ucap Hyun Joo berjalan
pergi ke cafe.
Beberapa
orang menatap Hyun Joo tapi Hyun Joo tak menyadarinya langsung memesan Secangkir es Americano. Ia pun menunggu kopi
mengirimkan pesan di grup temanyan.
“Astaga,
hari aku baru saja dimulai, tetapi aku sangat siap untuk pulang kerja. Apa Ada
yang mau minum bir bersamaku nanti?” tulis Hyun Joo
“Aku mau,
tapi suamiku Lembur malam ini. Maaf.” Balas Min Jung
“Aku melakukann
pemeriksaan kesehatan. Jadi aku harus makan bubur” tulis Young Eun
“Aku
tidak bisa. aku ada kelas di akademi
hari ini. Telp Do Gyum jika kamu merasa sedih.” Balas Jin Ah.
“Aku
tidak bisa menelpon Do Gyum.”keluh Hyun Joo akhirnya mencoba menelp ibunya.
“Bu,
bisakah aku makan malam di rumah bersamamu malam ini? Apa Kamu akan keluar
dengan Ayah malam ini? Baik. Selamat
bersenang-senang.” Kata Hyun Joo lalu menutup telpnya.
Tuan Seo
pun tahu dari istrinya kalau Hyun Joo ingin datang malam ini? Nyonya Jung
mengaku sudah bilang Hyun Joo tidak usah datangse lain itu kalau anaknya
itu tidak kelihatan bagus dan pikir Do
Gyum memberitahunya.
“Astaga,
tidak mungkin... Tapi Haruskah kita mengundangnya? Hyun Joo juga suka
baeksuk.”kata Tuan Seo tak enak hati.
“Astaga,
jika dia datang, kita tidak bisa mengusirnya” kata Nyonya Jung. Tuan Seo merasa
itu benar.
“Aku sangat
berharap keduanya berkencan. Aku yakin Jika Do Gyum mengakuinya, maka Kita
suruh mereka segera menikah.” Ucap Nyonya Jung tersenyum bahagia.
“Memikirkan
berjalan bersama Hyun Joo menyusuri lorong... Tidak...” ata Tuan Seo menutup
matanya seperti sangat terharu.
“Jika kau
sudah menangis, apa yang akan kau lakukan pada hari itu?” keluh Nyonya Jung.
“Bukan
itu... Mataku tersentuh dengan tanganku setelah mengupas bawang putih... Astaga. Itu menyengat.”jerit Tuan Seo. Nyonya Seo pun meminta agar sang suami bisa
menatapnya tapi Tuan Seo Mengaku tidak bisa melihatnya.
Hyun Joo
berbicara di telp “Mengapa kau tidak merujuk ke kontrak artis webtoon My Toon untuk
membuat draf pertama kita? Aku akan mengirim email kepadamu. Ahh.. Tidak usah aku
akan naik sekarang.” Dan bergegas pergi.
“Dia
cantik, tetapi tidak cukup untuk menyihir pria kaya, bukan begitu?” komentar
seorang pria saat meihat Hyun Joo berjalan pergi
“Aku
yakin dia punya pesona lain. Itu sebabnya ia membuat Tim Bisnis Webtoon Dan
membuatnya mendapatkan posisi.” Balas pegawai wanita
“Kami
bekerja keras hanya untuk menjadi asisten manajer, Tetapi dia bertemu dengan
seorang pria kaya dan menjadi pemimpin tim.” Ucap Si pegawai pria sinis.
“kau
menjatuhkan tanda terimamu” ucap Hyun Joo tiba-tiba datang menghampiri.
Keduanya kaget tapi Hyun Joo tersenyum menatapnya.
“Kau juga
kehilangan akal sehat. Jika kau akan berbicara tentang seseorang di depan
mereka, Paling tidak yang bisa kau lakukan adalah memastikan kau memiliki semua
fakta.” Ucap Hyun Joo. keduanya pun hanya bisa terdiam.
Di rumah.
Nyonya Jung dan Tuan Seo sibuk memasak. Saat mendengar bunyi pintu mereka tahu
kalau Do Gyum dan langsun menyuruhnya duduk karena pasti lapar. Do Gyum melihat
makana diatas meaja bertanyaApakah hari ini hari yang istimewa?
“Ini
adalah hari kunjungan Do Gyum.” Kata Nyonya Jung. Do Gyum pun mengajak Tuan Seo
agar segera duduk. Tuan Seo menolak karena Rebusannya belum siap
“Mulailah
makan... Cepat makan... Supmu akan menjadi dingin.” Kata Nyonya Jung. Akhirnya
Da Gyum pun mulai makan.
“Apakah kau
kenal dengan Woo Seok yang tinggal di belakang rumah kita?” kata Nyonya Jung.
Da Gyum menganguk.
“Teman-teman
sekelasnya adalah penggemarmu dan mereka menginginkan tanda tanganmu” kata
Nyonya Jung
“Aku akan
tinggalkan tanda tangan yang cukup untukmu. Woo Seok adalah senior di sekolah
menengah atas, kan?”” ucap Da Gyum santai
“Iya. Itu sebabnya ibunya sangat khawatir. Dia
melihatnya... Mencium seorang gadis di pipi di depan apartemen. Itu berarti
mereka bukan hanya teman, kan?” ucap Nyonya Jung memancing
“Tentu
saja tidak. Bagaimana dia bisa mencium pipinya tanpa berkencan?” kata Da Gyum.
Nyonya Jung pun memberikan kode.
“Astaga,
rebusannya sudah siap.” Kata Tuan Seo. Da Gyum heran karena mereka
mengundangnya untuk datang
“Akan
lebih baik jika Hyun Joo ada di sini juga.” Kata Da Gyum. Nyonya Seo mengaku
Sejujurnya.
“Kami ada
sesuatu yang ingin ditanyakan padamu” kata Nyonya Jung dengan wajah serius.
Hyun Joo
mengemudikan mobilnya dan tiba-tiba merasakan perutnya yang sakit. Ia pun
menganti arah tujunya ke “Rumah ibu dan ayah” Di rumah, Nyonya Seo mengaku
melihat mereka berdua Di depan rumah Hyun Joo akhir-akhir ini.
“Aku
melihatmu mencium pipi Hyun Joo. Kalian berkencan, kan?” ucap Nyonya Seo yakin.
Tuan Seo pun berharap banyak. Da Gyum menaruh sumpitnya diatas meja
“Ibu..
Kami... tidak berkencan.” Akui Da Gyum. Tuan Seo merasa suasana tak baik langsung mengambil panci
karena merasa perlu lebih mendidih
“Apakah
kau hanya bercanda dengannya?” keluh Nyonya Seo. Da Gyum mengaku bukan seperti
itu.
“Do
Gyum.. Kau bisa jujur kepada kami.” Kata Nyonya Jung. Da Gyum terlihat ragu.
“Permasalahannya
adalah... Secara jujur... Aku suka dia.” Akui Do Gyum. Nyonya Jung bisa
tersenyum mendengarnya.
“Apa Suka
? Sejak kapan? Ah.. .. Tidak. Itu tidak penting. Apakah Hyun Joo tahu?” tanya
Nyonya Jung
“Iya. Dia sangat terkejut.” Akui Do Gyum. Nyonya
Jung menganguk mengerti dan memberikan koda agar Tuan Seo membawakan panci.
“Do
Gyum.. Apakah kau tahu apa ini? Ini adalah induk ayam. Itulah yang dibuat oleh
ibu mertua untuk menantu mereka.” Kata Nyonya Jung. Do Gyum melonggo bingung.
“Jangan
menyerah pada Hyun Joo, apa pun yang terjadi. Kau tidak boleh membiarkan ini berakhir sebagai cinta satu
sisi. BerJanjilah pada kami.” Kata Tuan Seo memohon dan memberikan potongan
paha ayam. Do Gyum makin bingung.
Saat itu
Hyun Joo menelp, Nyonya Jung mencoba
agar tetap tenang mengangkat dan meminta Do Gyum diam saja. Hyun Joo baru saja
sampai didepan rumah menelp ibunya. Nyonya Jung mengaku sedang makan malamdi
Samcheong-dong.
“Kapan
kamu pulang? Aku akan masuk sekarang.” Ucap Hyun Joo. Ibunya bingung anaknya
mau ke rumah siapa
“Rumah
siapa yang akan aku kunjungi? Aku pergi
ke rumahmu.” Keluh Hyun Joo yang baru masuk teras rumah.
“Apa? Mengapa kamu ingin masuk ketika tidak ada orang
dirumah?” ucap Nyonya Jung mulai panik
“Aku
hanya ingin saja datang. Aku akan berada
di dalam, jadi cepatlah pulang.” Ucap Hyun Joo lalu menutup telpnya.
Nyonya
Jung memanggil anaknya tapi telp sudah ditutup. Tuan Seo bertanya ada apa.
Nyonya Jung menegaskan kalau mereka dalam masalah karena Hyun Joo ada di depan
rumah. Keduanya pun panik karena Hyun Joo tak boleh tahu.
“Maka
kita perlu membersihkan semuanya dan
sembunyikan! Kita harus cepat” kata
Nyonya Jung.
“Apa yang
akan kita lakukan dengan ini?” ucap Tuan Seo. Nyonya Jung menyuruh agar bisa
membersihkan sekarang.
“Bersihkan
semua yang bisa kau ambil.” Perintah Nyonya Jung. Do Gyum pun membantu
merapihkan meja makan.
“Ok. Do Gyum.
Sepatumu.” Kata Nyonya Jung. Do Gyum bergegas dan saat itu mendengar
suara kunci pintu ditekan.
Saat
pintu akan terbuka, Do Gyum sudah berhasil mengambil sepatu dan bersembunyi
dibalik tirai. Nyonya Jung heran melihat suaminya yang membawa pengorengan saat
bersembunyi. Tuan Seo pikir bisa mengalakan seseorang dengan pengorengan di
tanganya.
“Mereka
lupa mematikan lampu sebelum pergi.” komentar Hyun Joo saat masuk rumah lalu
mencium bau makanan Ayam baeksuk.
“Tapi
Perut aku sakit.. Ahhh.... Aku rasa ini yang besar.” Kata Hyun Joo bergegas
masuk ke dalam toilet.
Orang tua
Hyun Joo dan Do Gyum bersembunyi di dalam bathtub. Nyonya Jung mendengar
anaknya akan buang air besar langsung menutup hidungnya. Tiba-tiba terdengar
suara perut Tuan Seo yang kelaparan. Hyun Joo sempat terdiam mencoba untuk tak
mengubrisnya lalu keluar dari kamar mandi.
“Aku
lapar.” Ucap Tuan Seo bisa bernafas lega dan langsung mengambil ayam daritangan
Do Gyum
“Aku
pikir kita akan tertangkap.” Keluh Nyonya Jung dan saat itu pintu terbuka. Hyun
Joo langsun menyiram dengan mata tertutup karena ketakutan.
“Hei, kau
pencuri! Keluar! Pencuri, larilah!” teriak Hyun Joo. Ketiganya pun basah kuyup
terkena siraman air.
Do Gyum
mencoba menahan tapi Hyun Joo menutu matanya, Nyonya Jung pun mencoba
menyadarkan anaknya sampai akhirnya mata Hyun Joo terbuka dan melihat kedua
orang tuanya dengan Do Gyum.
Mereka pun
memakai handuk mengeringkan rambut mereka dan duduk dibawah sementara Hyun Joo
duduk dikursi seperti ingin sidang. Hyun Joo dengan sinis bertanya Skema
seperti apa yang kmereka bertiga lakukan tanpa dirinya.
“Ini Hanya
berakhir dengan kami bertiga berkumpul.” Ucap Nyonya Jung. Hyun Joo tak percaya mendengarnya.
“Kau
bilang, Berakhir seperti itu? Kau berbohong untuk memastikan aku tidak akan
pulang.” Kata Hyun Joo
“Maafkan
aku. Teman aku mengirim seekor ayam, Tetapi
dia hanya mengirimkan satu Jadi aku harus memilih antara kau atau Do Gyum.”
Ucap Tuan Seo
“Apa Kau
ingin aku percaya itu?” kata Hyun Soo kesal. Tuan Seo pikir sudah tertangkap
jadi lebh baik jujur saja.
“Sejujurnya,
kami menganggap Do Gyum sebagai...” kata Tuan Seo dan Nyonya Jung langsung
menutup mulut suaminya.
“Sebagai? Seperti apa?” tanya Hyun Joo. Nyonya Jung
menjawab Sebagai putra mereka.
“Kami
sangat menyayanginya sehingga... Kami ingin memberinya ayam seluruhnya Jika
kita jujur, kita lebih suka anak laki-laki daripada anak perempuan. Kau tahu,
dominasi pria di atas wanita. Kau terkejut, bukan? Apakah kau tidak ingin lari
dari rumah?” kata Nyonya Jung
“Apa yang
kau katakan?”keluh Hyun Joo. Tuan Seo ingin memberitahu tentang Do Gyum dan
Nyonya Jung langsung mendorong suaminya.
“Hyun Joo. Ayo kita jalan-jalan. Ada sesuata yang ingin
kukatakan kepadamu... Ambil jaketmu” kata Do Gyum bergegas mengajak pergi Hyun
Joo.
Tuan Seo
kesakitan setelah anaknya pergi. Nyonya Jung pun meminta maaf pada suaminya
karena sudah mendorongnya.
Do Gyum
dan Hyun Joo duduk ditaman, keduanya terlihat canggung karena kejadian kemarin
malam. Akhirnya Hyun Joo yang lebih dulu bicara, karena tadi Do Gyum bilang ada
sesuatu yang perlu beritahu. Do Gyum tahu aau Hyun Joo pasti tidak tidur
semalam karena dirinya.
“Tentu
saja. Lingkaran hitamku turun ke kakiku karena kau... Hei.. Do Gyum... Apakah
kau tahu sudah berapa lama sejak kamu menjadi bagian dari keluarga kami? IniSudah
19 tahun.” Ucap Hyun Joo
“Dengan
kau Mengatakannya dengan keras membuat aku sadar... sudah berapa lama aku hidup
dalam khayalan... Bahwa kau adalah saudara kandung aku.” Kata Hyun Joo
“Jadi.....
Apakah kau mengatakan kepadaku bahwa perasaanku adalah khayalan?” ucap Do Gyum
“Menurut
mu... Ada kemungkinan kau salah... fakta bahwa kau menyukaiku sebagai kakakmu
dengan cinta? Sama seperti ketika kau mencampur dua warna yang berbeda, kau
mendapatkan warna yang berbeda sama sekali” kata Hyun Joo
“Perasaan
aku, telah menjadi warna tunggal sejak 10 tahun yang lalu.” Akui Do Gyum.
“Tetap saja,
mari kita luangkan waktu dan pikirkan itu.” Kata Hyun Joo. Do Gyum pun setuju.
“kau
pasti lapar. Ibu dan Ayah menyiapkan baeksuk untuk memberikan pada putra
mereka,jadi pastikan untuk memakan semuanya, termasuk sup. Aku akan
menghubungimu.” Kata Hyun Joo. Do Gyum pun pamit pergi.
Hyun Joo
datang ke kantor mendengar anak buahnya sedang mengobrol. Tuan Kim pikir Jika
Tim Bisnis Webtoon dibuat karena Nona seo berkencan dengan Tuan Hwang dan
Apakah tim akan dibubarkan jika mereka putus. Da Eun menegaskan kalau bahwa itu
adalah rumor yang salah.
“Bagaimana
kamu bisa percaya papan buletin anonim?” keluh Da Eun kesal.
“Aku juga
tidak ingin percaya, tetapi ada saksi, Dan semuanya tampak bisa dipercaya. Apa
lagi yang bisa aku lakukan?” kata Mi Ok
“Departemen
bisa ditutup. Apa gunanya membaca buku komik ini?” keluh Bo Hee. Seo Yoon
merasa Bo Hee berlebihan.
“Mata pencaharian
kita sedang terancam Apakah kita perlu mulai mencari pekerjaan lain?” kata Tuan
Kim
Saat itu
Hyun Joo datang menyapa semua anak buahnya, lalu memberitahu Ada kemungkinan
tim akan di bubarkan dan berpikir kalau bersiap-siap untuk mengadakan
pertemuan. Semua setuju dan langsung masuk ruangan rapat. Hyun Joo hanya bisa
menghela nafas panjang.
Nyonya
Kim bertemu dengan ibu Hwang Ji Woo, yang berkomentar kalau Aroma teh daun
lotus sangat harum. Nyonya Kim pun juga merasa senang kalau Nyonya Kim yang menyukainya
lalu merasa yakin kalau Nyonya Hwang terkejut dengan proposal pernikahan
darinya.
“Terima
kasih telah menerimanya dengan baik” kata Nyonya Kim. Nyonya Hwang pikir Harusnya ia yang berterima kasih.
“Ketika
aku melihat putrimu hari itu, aku sangat menyukainya.” Kata Nyonya Hwang
“Aku
senang kau menyukainya. Aku mungkin tidak punya banyak, Tapi aku adalah anggota
dewan eksekutif dari Asosiasi Medis Korea, Dan rumah sakit di yayasan kami
cukup besar. Jadi aku pikir kami bisa sedikit membantu Sunwoo Pharmaceuticals.”
Ucap Nyonya Kim
“Jangan
terlalu merendah, Kami akan menjadi sebuah ikatan dengan Sejong Medical
Foundation. Kami merasa lebih yakin daripada memiliki seluruh pasukan di pihak
kami.” Jelas Nyonya Hwang
“Kapan
Tuan Hwang akan menyampaikan pendapatnya tentang masalah ini?” tanya Nyonya Kim
penasaran.
“Aku akan
membahas masalah ini dengannya segera.” Kata Nyonya Hwang. Nyonya Kim merasa
harus berdoa untuk hasil yang baik.
Ji Woo
memberikan tanda tangan untuk surat
Dukungan Transportasi Lokakarya lalu menanyakan alasan tiba-tiba
merencanakan lokakarya. Hyun Joo merasa seperti pekerja magang baru yang berjuang
untuk menyesuaikan diri.
“Aku
pikir itu perlu demi kerja tim kita” ucap Hyun Joo. Ji Woo meihat jadwalnya (Juli 2020, 8 pagi, Juli 2020, 6 sore)
“Apakah
tanggalnya masih belum diputuskan?” tanya Ji Woo. Hyun Joo menganguk.
“Bagaimana
dengan hari Kamis?” kata Ji Woo melihat jadwal yang kosong. Hyun Joo panik
mengaku hari Kamis tidak akan bisa
“Bagaimana
dengan hari Minggu?” kata Ji Woo. Hyun Joo menjawab Hari Minggu juga tidak akan bisa
“Hari Jumat. Jumat saja” kata Hyun Joo melihat sudah ada
jadwal untuk Ji Woo. Ji Woo mengaku tidak bisa pada tanggal itu.
“Itulah
sebabnya, harus hari Jumat” kata Hyun Joo gugup. Ji Woo ingin tahu Apakah ada
alasan dirinya tak boleh hadir.
“Aku
tidak tahu apa akan ada rumor apa jika kau terlibat.” Ucap Hyun Joo gugup. Ji
Woo bingung apa maksudnya Rumor
“Jika kau
tidak tahu, lupakan saja.” Kata Hyun Joo akan bergegas pergi tapi Ji Woo
bertanya lagi.
“Akankah...Pak
Park juga menghadiri lokakarya?” tanya Ji Woo. Hyun Joo pikir itu terserah pada
Do Gyum untuk memutuskan akan hadir atau tidak.
Hyun Joo
bertemu dengan dua temanya, tapi heran mereka hanya diam, lalu bertanya Apakah ada
sesuatu yang terjadi di rumah. Min Jung dan Young Eun menjawab tidak. Min Jung
pun ingin tahu Kenapa Hyun Joo terlihat
sangat kusam.
“Apakah
kau khawatir tentang sesuatu?” tanya Min Jung. Hyun Joo menjawab tidak.
“Haruskah
kita menelpon Jin Ah?” tanya Hyun Joo. Min Jung menjawab kalau Jin Ah ada
kencan.
“Mungkin
itu mantan suaminya. Dia adalah perwakilan RYOL Korea.” Kata Min Jung. Jung Eun
bingung apa maksudnya RYOL
“Itu
berarti dia adalah tipe yang merusak hidupnya sendiri.” Ucap Min Jung. Dua
temanya merasa tak percaya mendengarnya.
Jin Ah
melihat suaminya datang menemuinya sambil mengeluh tidak meneleponya sebelum datang. Mantan
suaminya pikir tak ada yang salah, Jin Ah mengaku sedang dalam perjalanan
keluar untuk bertemu dengan seseorang.
“Apakah
kau bertemu dengan teman-temanmu?” ucap mantan suaminya.
“Tidak, aku
ada kencan.” Kata Jin Ah, mantan suaminya mengerti dan tersadar kalau yang dikatakan itu kencan.
“Dengan
siapa? Dengan seorang pria?” tanya
Mantan suami. Jin Ah mengaku Dengan
teman Do Gyum, dan dia seorang pria.
“Apa kau berkencan
dengan teman Do Gyum?”kata mantan suaminya tak percaya.
“Aku
bilang aku akan berkencan, bukan kami sudah berkencan. Dan Juga, kau tidak
memiliki hak untuk bertanya dengan pertanyaan seperti ini.” Kata Jin Ah
“Kenapa
aku tidak punya hak? Kita tidur
bersama.” Teriak Mantan suaminya. Jin Ah menahan malu karena orang yang lalu
lalang menatapnya.
“Apakah itu
memberi kau hak untuk ikut campur dalam kehidupan seseorang? Jika kau tertarik
pada hubungan yang serius, Aku bukan gadis itu untukmu, jadi cari orang lain.”
Ucap Jin Ah
“Hei,
Song Jin Ah. Apakah kau tidur
dengannya? Apakah kau melakukanya?” tanya mantan suami.
Jin Ah
menjawab belum dan si mantan menganguk
mengerti karena ia masih menang sudah tidur dan tersadar kalau “ belum” jadi
akan tidur.
Min Jung
membawa pesan dari ponselnya “Pinjaman yang kamu minta telah disetor. -Modal
Momo.-“ dan langsung menyembunyikan pesanya. Hyun Joo bertanya Siapa yang mengirimi pesan sehingga cepat
menyembunyikan ponselnya.
“Apa
Maksudmu? Itu adalah pesan spam.” Ucap
Min Jung dan saat itu ponsel Young Eun berbunyi “Janji temu kamu telah dibuat
dengan OB-GYN.”
“Aku
mendapat pesan spam juga. Semua pesan teks hari ini adalah pesan spam.” Ucap
Young Eun.
Saat itu
pesan masuk ke ponsel Hyun Joo dari Ji Woo “Nona Seo. Harap pertimbangkan untuk mengubah tanggal
lokakarya.” Dengan wajah gugup Ia mengaku kalau ada spanm masuk.
“Apakah
hari ini hari pesan spam? Aku harus memblokir nomornya.” Keluh Hyun Joo.
Di rumah,
Ji Woo terlihat kesal membawa pesan dari Hyun Joo “Tanggal tidak dapat diubah.”
Dan hanya bisa menghela nafas panjang.
Bersambung ke episode 10
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar