PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 21 Juli 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 9

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Do Gyum berbicara dengan Hyun Jun mengaku ketika melihatnya Jantungknya terasa berdebar. Saat itu Ji Woo melihat dari kejauhan,  Hyun Joo hanya bisa terdiam mendengar ucapan Do Gyum
“Aku suka kau.” Ucap Do Gyum meluapkan semua perasaanya. Hyun Jun terdiam dan akhirnya hanya bisa tertawa.
“Sialan kau.. Kau kelewatan batas dengan leluconmu. Astaga, tiba-tiba aku merasa mabuk. Aku seharusnya tidak minum terlalu banyak.. Astaga.. Siapa yang membuat luncuran jadi begitu licin?” ucap Hyun Jun mencoba mencairkan suasana canggung.
Do Gyum hanya terdiam melihat sikap Hyun Ju seperti mencoba tak mempercayainya. Hyun Jun pun pamit masuk ke rumah lebih dulu. Dari kejauhan Ji Woo menatap dingin karena Do Gyum lebih dulu mengungkapkan perasaanya. 


Hyun Ju masuk rumah mencoba untuk menenangkan diri lalu teringat lagi ucapan Do Gyum “Jantungku berdebar. Aku suka kau.” Ia pun kebingungan dengan sikapnya nanti pada Do Gyum setelah mengutarakan perasanya.
Ia masuk ke kamar mandi lalu tersadar kalau lampunya menyala dan memeriksa lampu diruangan lain juga sudah hidup. Ia melihat sebuah note yang ditinggalkan Do Gyum “Aku memperbaiki lampu di kamar mandi. Aku juga membeli buah favoritmu dan taruh di lemari es. Jadi, pastikan untuk memakannya.”  Hyun Ju pun makin merasa tak enak hati dengan Do Gyum. 

Ji Woo melihat Do Gyum baru saja datang lalu berkomentar akan segera kembali. Do Gyum mengaku Butuh beberapa saat karnea membawa Hyun Joo pulang lalu pamit masuk kamar. Ji Woo pun menatap dingin pada Do Gyum. 

Hyun Ju menunggu didepan lift, saat itu Ji Woo datang berdiri disampinya. Ia pun menyaap dengan sopan. Ji Woo langsung mengucapkan Terima kasih atas bantuannya kemarin. Hyun Ju bingung karena berpikir Ji Woo tak mengingatnya.
“Bukankah kau membantu aku pulang? kau melepas pakaianku dan melonggarkan dasiku” ucap Ji Woo blak-blakan.
“Aku tidak melepaskan pakaian kau. Beberapa orang mungkinberpikiran yang lain” ucap hHyun Ju panik memastikan tak ada orang disekitar mereka yang melihatnya.
“Aku melakukan itu karena aku tidak bisa meninggalkan seorang pria mabuk sendirian. Aku harap kau tidak salah paham tentang itu.” Ucap Hyun Ju
‘Meski begitu, aku benar-benar mabuk. Kau membawaku ke tempat tidur dan membuka pakaianku” kata Ji Woo
“Berhenti.  Aku sudah bilang untuk berhenti membicarakannya. Dan kau sebaiknya tidak berasumsi bahwa... Apa yang terjadi kemarin akan mengubah hubungan kita. “Tegas Hyun Joo lalu bergegas masuk ke dalam lift.
Ji Woo tersenyum mendengarnya, ternyata ada seorang wanita yang mendengar pembicaraan keduanya, hanya bisa melongo tak percaya. 


Di ruang rapat.
 “Pertama-tama, kita harus menyelesaikan pencarian artis webtoon dalam sebulan. Dan tujuan aku adalah meluncurkan platformnya dalam 6 bulan.” Tegas Hyun Joo
“Aku tahu ini jadwal yang ketat, Tapi aku akan percaya pada kemampuan dan hasrat kau” kata  Hyun Joo. Semua pun menganguk mengerti.
“Untuk menarik orang ke dalam platform, Kita harus mencari artis-artis populer dari daftar kandidat ini. Dan webtoons mereka juga disertakan.” Kata Da Eun memberikan berkas lainya.
“Mengapa kau memberi kami daftar ini ? Jangan bilang bahwa kita harus memeriksanya sendiri.” Kata Bo Hee mengeluh
“Bo Hee, tugas paling penting dari produsen webtoon... Adalah mencari  para seniman.” Ucap Eun Jae
“Bagaimana kamu mengharapkan kami melakukan itu?” keluh Mi Ok. Eu Jae menegaskan kalau Mi Ok harus bisa melakukannya.”
“Baiklah.  Sampai sekarang, Butler Kim, Star and Wind, dan You-Gyo-Girl cenderung mendaftar bersama kami. Kau harus membaca tentang mereka.” Kata Hyun Ju
“Aku tidak melihat nama Tn. Park Do Gyum di daftar.” Kata Seo Yoon
“Kami sudah tangani  Mr. Park, jadi aku mengeluarkannya dari daftar. Jika kau tertarik, kamu dapat membaca webtoon-nya di My Toon. Minggu depan aku akan mengujimu dengan tugas yang sudah aku tugaskan Pastikan untuk membacanya.” Kata Hyun Joo lalu mereka pun keluar ruangan. 


“Ayolah, kita bukan anak-anak. Mengapa kamu berikan kami ujian? Ayolah, Nona. Seo.” Keluh Tuan Kim
“Daripada mengeluh, kau harus membaca.” Ucap Eun Jae lalu keluar ruangan sambil memberikan semangat.
“Apakah itu ide kalian?  Luar biasa.. Astaga.  "Membacanya." Tapi namaku Pal Do.” Keluh Tuan Kim kesal akhirnya duduk berbaring dikursi.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Seo Yoon heran. Tuan Kim mengaku sedang melakukan pemanasan.
“Aku mengantuk setiap kali aku membaca buku. Aku akan membacanya setelah tidur siang sebentar Oh benar ,   Bangunkan aku jika sudah waktunya makan siang.” Ucap Tuan Kim
“Itu berarti kamu akan tidur selama tiga jam. Apakah kamu bayi yang baru lahir?”ejek Bo Hee
“Jika kita memanggilnya bayi yang baru lahir, Aku akan merasa tidak enak untuk bayi baru yang baru lahir di seluruh dunia.” Kata Mi Ok. Bo Hee pikir salah mengatakan hal itu.  
“Coba lihat” ucap Mi Ok sibuk melihat website (Aku yakin ini akan menjadi viral.) Seo Yon melihat Mi Ok yang daftar di blah.com.
“Iya.  Membaca posting dari forum online yang anonim... Adalah kesenanganku hari2 ini. “ kata Mi Ok
“Aku tidak melihat sesuatu yang menarik setelah perselingkuhan... Antara karyawan di Sehan Electronics.” Kata Bo Hee.
“ Ada satu.  Ada postingan hari ini. Seorang karyawan perempuan memaksa CEO untuk minum.” Ucap Mi Ok melihat postingan (Jika S Farmasi, apakah Farmasi Sunwoo?)
“S Farmasi? Apa?  Apakah ini tentang Mr. Hwang dan Ms. Seo?” ucap Mi Ok. Bo Hee pun merasa seperti itu.
“Apa yang dia lakukan setelah memaksanya minum?” kata Tuan Kim akhirnya terbangun dari tidurnya. 


Di ruangan, Do Gyum sibuk mengambar dan melihat gambar yang terinsipirasi dengan sosok Hyun Joo. Saat itu ibu Hyun Jo menelp. Do Gym mengaku malam ini bebas dan sedang tak ada kesibukan. Ibu Hyun Joo meminta pulang dan makan malam bersama.
“Oh iya, aku tidak mengundang Hyun Joo.  Jangan beritahu dia.  ok ?” kata Ibu Hyun Joo memperingati.
“Apakah ada yang sesuatu ?” tanya Do Gyum bingung. Ibu Hyun Joo menegaskan kalau akan memberitah saat makan malam.
“Baik.  Sampai jumpa nanti malam.” Ucap Do Gyum. Ibu Hyun Joo pun tersenyum bahagia menutup telpnya.

Hyun Joo duduk di ruangan mengingat ucapan pada Do Gyum tentang cerita webtoonya.
“Hei.  aku tahu itu adalah cinta yang tak berbalas. Siapa ini?  Dengan siapa kau begitu jatuh cinta? Apakah kau beri tahu dia bagaimana perasaanmu ?” ucap Hyun Joo mengejek Do Gyum
“Kau tidak perlu tahu” ucap Do Gyum dan Hyun Joo pun akhirnya tahu kalau yang dimaksud adalah dirinya. 

Saat itu Da  Eun masuk ruangan, menatap Hyun Joo dengan wajah kebingungan. Hyun Joo bertanya Ada apa?  Apa yang salah. Da Eun pikir Hyun Joo belum tahu tentang itu, Hyun Joo bingung apa maksudnya.
“Ada posting tentang kau di forum online anonim. Aku yakin ini akan menjadi viral.” Ucap Da Eun memperlihatkan tabnya.
Hyun Joo akhirnya membaca postinga “Tadi malam, seorang karyawan wanita dari S Pharmaceuticals, Membuat CEO untuk minum alkoholdan menggodanya Setelah membawanya ke rumahnya, Dia membawanya ke tempat tidur dan melepaskan pakaiannya. Aku mendengar wanita itu mengatakannya”
Setelah itu Hyun Jo mulai membaca komentar “Jika S Farmasi,      Apakah Sunwoo Pharmaceuticals?” Aku pikir CEO itu seorang gay... Tidak mungkin.” Aku memang melihat seseorang memasukkan CEO ke dalam taksi kemarin di dekat kantor. Ini sebuah petunjuk.   Wanita ini adalah pemimpin tim. Aku kenal dia.
“Mereka pasti terhubung. Dia pasti salah satunya.Siapa yang tahu namanya? Bisnis webtoon?”
“Aku mengerti bahwa ini adalah anonim, tetapi mereka melewati batas. Haruskah aku menulis komentar bahwa itu tidak benar?” ucap Da Eun kesa membacanya.
“Tidak terima kasih.” Ucap Hyun Joo mencoba untuk tetap tenang dan sabar. Da Eun pun keluar ruangan.

“Hanya Tuan Hwang dan aku yang tahu ini.” Kata Hyun Joo lalu melihat ke arah ruangan Ji Woo yang kosong dan beranjak keluar ruangan.

Hyun Joo langsung berteriak memanggil Ji Woo seperti seorang preman yang menghadang orang.  Ji Woo dengan santai bertanya ada apa. Hyun Joo langsung menuduh Ji Woo pasti yang melakukanya. Ji Woo bingung tiba-tiba dituduh.
“Bukankah kau yang menulis postingan konyol itu di forum online anonim?” ucap Hyun Joo marah
“Mengapa penting bagimu jika aku menulisnya atau tidak? Orang-orang sudah mengatakan bahwa kami berkencan. Kenapa kita tidak ... Berkencan saja ?” ucap Ji Woo mengoda Hyun Joo sambil mengedipkan mata dan tertawa bahagia.
“Apa yang kau katakan, brengsek? Kau sebaiknya menulis postingan yang menjelaskan kejadian sebenarnya Kecuali jika kau menginginkan malaikat maut yang menjemputmu. Kau sebaiknya menulis postingan dengan nama kau! High-five!” teriak Hyun Joo marah sambil mencengkram baju Ji Woo.
“Nona. Seo... Ada apa ?” tanya Ji Woo yang melihat Hyun Joo hanya diam saja. Hyun Joo pun yang berkhayal pun mengaku tak ada apa-apa lalu bergegas pergi.
“Sial. Aku ragu Tuan Hwang akan melakukan hal seperti itu.” Ucap Hyun Joo berjalan pergi ke cafe. 


Beberapa orang menatap Hyun Joo tapi Hyun Joo tak menyadarinya langsung memesan  Secangkir es Americano. Ia pun menunggu kopi mengirimkan pesan di grup temanyan.
“Astaga, hari aku baru saja dimulai, tetapi aku sangat siap untuk pulang kerja. Apa Ada yang mau minum bir bersamaku nanti?” tulis Hyun Joo
“Aku mau, tapi suamiku Lembur malam ini. Maaf.” Balas Min Jung
“Aku melakukann pemeriksaan kesehatan. Jadi aku harus makan bubur” tulis Young Eun
“Aku tidak bisa.   aku ada kelas di akademi hari ini. Telp Do Gyum jika kamu merasa sedih.” Balas Jin Ah.
“Aku tidak bisa menelpon Do Gyum.”keluh Hyun Joo akhirnya mencoba menelp ibunya.
“Bu, bisakah aku makan malam di rumah bersamamu malam ini? Apa Kamu akan keluar dengan Ayah malam ini? Baik.  Selamat bersenang-senang.” Kata Hyun Joo lalu menutup telpnya. 

Tuan Seo pun tahu dari istrinya kalau Hyun Joo ingin datang malam ini? Nyonya Jung mengaku sudah bilang  Hyun Joo  tidak usah datangse lain itu kalau anaknya itu tidak kelihatan bagus dan pikir  Do Gyum memberitahunya.
“Astaga, tidak mungkin... Tapi Haruskah kita mengundangnya? Hyun Joo juga suka baeksuk.”kata Tuan Seo tak enak hati.
“Astaga, jika dia datang, kita tidak bisa mengusirnya” kata Nyonya Jung. Tuan Seo merasa itu benar.
“Aku sangat berharap keduanya berkencan. Aku yakin Jika Do Gyum mengakuinya, maka Kita suruh mereka segera menikah.” Ucap Nyonya Jung tersenyum bahagia.
“Memikirkan berjalan bersama Hyun Joo menyusuri lorong... Tidak...” ata Tuan Seo menutup matanya seperti sangat terharu.
“Jika kau sudah menangis, apa yang akan kau lakukan pada hari itu?” keluh Nyonya Jung.
“Bukan itu... Mataku tersentuh dengan tanganku setelah mengupas bawang putih... Astaga.  Itu menyengat.”jerit Tuan Seo.  Nyonya Seo pun meminta agar sang suami bisa menatapnya tapi Tuan Seo Mengaku tidak bisa melihatnya. 


Hyun Joo berbicara di telp “Mengapa kau tidak merujuk ke kontrak artis webtoon My Toon untuk membuat draf pertama kita? Aku akan mengirim email kepadamu. Ahh.. Tidak usah aku akan naik sekarang.” Dan bergegas pergi.
“Dia cantik, tetapi tidak cukup untuk menyihir pria kaya, bukan begitu?” komentar seorang pria saat meihat Hyun Joo berjalan pergi
“Aku yakin dia punya pesona lain. Itu sebabnya ia membuat Tim Bisnis Webtoon Dan membuatnya mendapatkan posisi.” Balas pegawai wanita
“Kami bekerja keras hanya untuk menjadi asisten manajer, Tetapi dia bertemu dengan seorang pria kaya dan menjadi pemimpin tim.” Ucap Si pegawai pria sinis.
“kau menjatuhkan tanda terimamu” ucap Hyun Joo tiba-tiba datang menghampiri. Keduanya kaget tapi Hyun Joo tersenyum menatapnya.
“Kau juga kehilangan akal sehat. Jika kau akan berbicara tentang seseorang di depan mereka, Paling tidak yang bisa kau lakukan adalah memastikan kau memiliki semua fakta.” Ucap Hyun Joo. keduanya pun hanya bisa terdiam. 


Di rumah. Nyonya Jung dan Tuan Seo sibuk memasak. Saat mendengar bunyi pintu mereka tahu kalau Do Gyum dan langsun menyuruhnya duduk karena pasti lapar. Do Gyum melihat makana diatas meaja bertanyaApakah hari ini hari yang istimewa?
“Ini adalah hari kunjungan Do Gyum.” Kata Nyonya Jung. Do Gyum pun mengajak Tuan Seo agar segera duduk. Tuan Seo menolak karena Rebusannya belum siap
“Mulailah makan... Cepat makan... Supmu akan menjadi dingin.” Kata Nyonya Jung. Akhirnya Da Gyum pun mulai makan.
“Apakah kau kenal dengan Woo Seok yang tinggal di belakang rumah kita?” kata Nyonya Jung. Da Gyum menganguk.
“Teman-teman sekelasnya adalah penggemarmu dan mereka menginginkan tanda tanganmu” kata Nyonya Jung
“Aku akan tinggalkan tanda tangan yang cukup untukmu. Woo Seok adalah senior di sekolah menengah atas, kan?”” ucap Da Gyum santai
“Iya.  Itu sebabnya ibunya sangat khawatir. Dia melihatnya... Mencium seorang gadis di pipi di depan apartemen. Itu berarti mereka bukan hanya teman, kan?” ucap Nyonya Jung memancing
“Tentu saja tidak. Bagaimana dia bisa mencium pipinya tanpa berkencan?” kata Da Gyum. Nyonya Jung pun memberikan kode.
“Astaga, rebusannya sudah siap.” Kata Tuan Seo. Da Gyum heran karena mereka mengundangnya untuk datang
“Akan lebih baik jika Hyun Joo ada di sini juga.” Kata Da Gyum. Nyonya Seo mengaku Sejujurnya.
“Kami ada sesuatu yang ingin ditanyakan padamu” kata Nyonya Jung dengan wajah serius. 
Hyun Joo mengemudikan mobilnya dan tiba-tiba merasakan perutnya yang sakit. Ia pun menganti arah tujunya ke “Rumah ibu dan ayah” Di rumah, Nyonya Seo mengaku melihat mereka berdua Di depan rumah Hyun Joo akhir-akhir ini.
“Aku melihatmu mencium pipi Hyun Joo. Kalian berkencan, kan?” ucap Nyonya Seo yakin. Tuan Seo pun berharap banyak. Da Gyum menaruh sumpitnya diatas meja
“Ibu.. Kami... tidak berkencan.” Akui Da Gyum. Tuan Seo merasa  suasana tak baik langsung mengambil panci karena merasa perlu lebih mendidih
“Apakah kau hanya bercanda dengannya?” keluh Nyonya Seo. Da Gyum mengaku bukan seperti itu.
“Do Gyum.. Kau bisa jujur kepada kami.” Kata Nyonya Jung. Da Gyum terlihat ragu.
“Permasalahannya adalah... Secara jujur... Aku suka dia.” Akui Do Gyum. Nyonya Jung bisa tersenyum mendengarnya.
“Apa Suka ? Sejak kapan? Ah.. .. Tidak. Itu tidak penting. Apakah Hyun Joo tahu?” tanya Nyonya Jung
“Iya.  Dia sangat terkejut.” Akui Do Gyum. Nyonya Jung menganguk mengerti dan memberikan koda agar Tuan Seo membawakan panci.
“Do Gyum.. Apakah kau tahu apa ini? Ini adalah induk ayam. Itulah yang dibuat oleh ibu mertua untuk menantu mereka.” Kata Nyonya Jung. Do Gyum melonggo bingung.
“Jangan menyerah pada Hyun Joo, apa pun yang terjadi. Kau tidak boleh  membiarkan ini berakhir sebagai cinta satu sisi. BerJanjilah pada kami.” Kata Tuan Seo memohon dan memberikan potongan paha ayam. Do Gyum makin bingung. 



Saat itu Hyun Joo menelp,  Nyonya Jung mencoba agar tetap tenang mengangkat dan meminta Do Gyum diam saja. Hyun Joo baru saja sampai didepan rumah menelp ibunya. Nyonya Jung mengaku sedang makan malamdi Samcheong-dong.
“Kapan kamu pulang? Aku akan masuk sekarang.” Ucap Hyun Joo. Ibunya bingung anaknya mau ke rumah siapa
“Rumah siapa yang akan aku kunjungi?   Aku pergi ke rumahmu.” Keluh Hyun Joo yang baru masuk teras rumah.
“Apa?  Mengapa kamu ingin masuk ketika tidak ada orang dirumah?” ucap Nyonya Jung mulai panik
“Aku hanya ingin saja datang.  Aku akan berada di dalam, jadi cepatlah pulang.” Ucap Hyun Joo lalu menutup telpnya. 

Nyonya Jung memanggil anaknya tapi telp sudah ditutup. Tuan Seo bertanya ada apa. Nyonya Jung menegaskan kalau mereka dalam masalah karena Hyun Joo ada di depan rumah. Keduanya pun panik karena Hyun Joo tak boleh tahu.
“Maka kita perlu membersihkan semuanya  dan sembunyikan!  Kita harus cepat” kata Nyonya Jung.
“Apa yang akan kita lakukan dengan ini?” ucap Tuan Seo. Nyonya Jung menyuruh agar bisa membersihkan sekarang.
“Bersihkan semua yang bisa kau ambil.” Perintah Nyonya Jung. Do Gyum pun membantu merapihkan meja makan.
“Ok.  Do Gyum.   Sepatumu.” Kata Nyonya Jung. Do Gyum bergegas dan saat itu mendengar suara kunci pintu ditekan.

Saat pintu akan terbuka, Do Gyum sudah berhasil mengambil sepatu dan bersembunyi dibalik tirai. Nyonya Jung heran melihat suaminya yang membawa pengorengan saat bersembunyi. Tuan Seo pikir bisa mengalakan seseorang dengan pengorengan di tanganya.
“Mereka lupa mematikan lampu sebelum pergi.” komentar Hyun Joo saat masuk rumah lalu mencium bau makanan Ayam baeksuk.
“Tapi Perut aku sakit.. Ahhh.... Aku rasa ini yang besar.” Kata Hyun Joo bergegas masuk ke dalam toilet.
Orang tua Hyun Joo dan Do Gyum bersembunyi di dalam bathtub. Nyonya Jung mendengar anaknya akan buang air besar langsung menutup hidungnya. Tiba-tiba terdengar suara perut Tuan Seo yang kelaparan. Hyun Joo sempat terdiam mencoba untuk tak mengubrisnya lalu keluar dari kamar mandi.
“Aku lapar.” Ucap Tuan Seo bisa bernafas lega dan langsung mengambil ayam daritangan Do Gyum
“Aku pikir kita akan tertangkap.” Keluh Nyonya Jung dan saat itu pintu terbuka. Hyun Joo langsun menyiram dengan mata tertutup karena ketakutan.
“Hei, kau pencuri! Keluar! Pencuri, larilah!” teriak Hyun Joo. Ketiganya pun basah kuyup terkena siraman air. 
Do Gyum mencoba menahan tapi Hyun Joo menutu matanya, Nyonya Jung pun mencoba menyadarkan anaknya sampai akhirnya mata Hyun Joo terbuka dan melihat kedua orang tuanya dengan Do Gyum. 

Mereka pun memakai handuk mengeringkan rambut mereka dan duduk dibawah sementara Hyun Joo duduk dikursi seperti ingin sidang. Hyun Joo dengan sinis bertanya Skema seperti apa yang kmereka bertiga lakukan tanpa dirinya.
“Ini Hanya berakhir dengan kami bertiga berkumpul.” Ucap Nyonya Jung.  Hyun Joo tak percaya mendengarnya.
“Kau bilang, Berakhir seperti itu? Kau berbohong untuk memastikan aku tidak akan pulang.” Kata Hyun Joo
“Maafkan aku.  Teman aku mengirim seekor ayam, Tetapi dia hanya mengirimkan satu Jadi aku harus memilih antara kau atau Do Gyum.” Ucap Tuan Seo
“Apa Kau ingin aku percaya itu?” kata Hyun Soo kesal. Tuan Seo pikir sudah tertangkap jadi lebh baik jujur saja.
“Sejujurnya, kami menganggap Do Gyum sebagai...” kata Tuan Seo dan Nyonya Jung langsung menutup mulut suaminya.
“Sebagai?  Seperti apa?” tanya Hyun Joo. Nyonya Jung menjawab  Sebagai putra mereka.
“Kami sangat menyayanginya sehingga... Kami ingin memberinya ayam seluruhnya Jika kita jujur, kita lebih suka anak laki-laki daripada anak perempuan. Kau tahu, dominasi pria di atas wanita. Kau terkejut, bukan? Apakah kau tidak ingin lari dari rumah?” kata Nyonya Jung
“Apa yang kau katakan?”keluh Hyun Joo. Tuan Seo ingin memberitahu tentang Do Gyum dan Nyonya Jung langsung mendorong suaminya.
“Hyun Joo.   Ayo kita jalan-jalan. Ada sesuata yang ingin kukatakan kepadamu... Ambil jaketmu” kata Do Gyum bergegas mengajak pergi Hyun Joo.
Tuan Seo kesakitan setelah anaknya pergi. Nyonya Jung pun meminta maaf pada suaminya karena sudah mendorongnya. 


Do Gyum dan Hyun Joo duduk ditaman, keduanya terlihat canggung karena kejadian kemarin malam. Akhirnya Hyun Joo yang lebih dulu bicara, karena tadi Do Gyum bilang ada sesuatu yang perlu beritahu. Do Gyum tahu aau Hyun Joo pasti tidak tidur semalam karena dirinya.
“Tentu saja. Lingkaran hitamku turun ke kakiku karena kau... Hei.. Do Gyum... Apakah kau tahu sudah berapa lama sejak kamu menjadi bagian dari keluarga kami? IniSudah 19 tahun.” Ucap Hyun Joo
“Dengan kau Mengatakannya dengan keras membuat aku sadar... sudah berapa lama aku hidup dalam khayalan... Bahwa kau adalah saudara kandung aku.” Kata Hyun Joo
“Jadi..... Apakah kau mengatakan kepadaku bahwa perasaanku adalah khayalan?” ucap Do Gyum
“Menurut mu... Ada kemungkinan kau salah... fakta bahwa kau menyukaiku sebagai kakakmu dengan cinta? Sama seperti ketika kau mencampur dua warna yang berbeda, kau mendapatkan warna yang berbeda sama sekali” kata Hyun Joo
“Perasaan aku, telah menjadi warna tunggal sejak 10 tahun yang lalu.” Akui Do Gyum.
“Tetap saja, mari kita luangkan waktu dan pikirkan itu.” Kata Hyun Joo. Do Gyum pun setuju.
“kau pasti lapar. Ibu dan Ayah menyiapkan baeksuk untuk memberikan pada putra mereka,jadi pastikan untuk memakan semuanya, termasuk sup. Aku akan menghubungimu.” Kata Hyun Joo. Do Gyum pun pamit pergi. 


Hyun Joo datang ke kantor mendengar anak buahnya sedang mengobrol. Tuan Kim pikir Jika Tim Bisnis Webtoon dibuat karena Nona seo berkencan dengan Tuan Hwang dan Apakah tim akan dibubarkan jika mereka putus. Da Eun menegaskan kalau bahwa itu adalah rumor yang salah.
“Bagaimana kamu bisa percaya papan buletin anonim?” keluh Da Eun kesal.
“Aku juga tidak ingin percaya, tetapi ada saksi, Dan semuanya tampak bisa dipercaya. Apa lagi yang bisa aku lakukan?” kata Mi Ok
“Departemen bisa ditutup. Apa gunanya membaca buku komik ini?” keluh Bo Hee. Seo Yoon merasa Bo Hee berlebihan.
“Mata pencaharian kita sedang terancam Apakah kita perlu mulai mencari pekerjaan lain?” kata Tuan Kim
Saat itu Hyun Joo datang menyapa semua anak buahnya, lalu memberitahu Ada kemungkinan tim akan di bubarkan dan berpikir kalau bersiap-siap untuk mengadakan pertemuan. Semua setuju dan langsung masuk ruangan rapat. Hyun Joo hanya bisa menghela nafas panjang. 


Nyonya Kim bertemu dengan ibu Hwang Ji Woo, yang berkomentar kalau Aroma teh daun lotus sangat harum. Nyonya Kim pun juga merasa senang kalau Nyonya Kim yang menyukainya lalu merasa yakin kalau Nyonya Hwang terkejut dengan proposal pernikahan darinya.
“Terima kasih telah menerimanya dengan baik” kata Nyonya Kim. Nyonya Hwang pikir  Harusnya ia yang berterima kasih.
“Ketika aku melihat putrimu hari itu, aku sangat menyukainya.” Kata Nyonya Hwang
“Aku senang kau menyukainya. Aku mungkin tidak punya banyak, Tapi aku adalah anggota dewan eksekutif dari Asosiasi Medis Korea, Dan rumah sakit di yayasan kami cukup besar. Jadi aku pikir kami bisa sedikit membantu Sunwoo Pharmaceuticals.” Ucap Nyonya Kim
“Jangan terlalu merendah, Kami akan menjadi sebuah ikatan dengan Sejong Medical Foundation. Kami merasa lebih yakin daripada memiliki seluruh pasukan di pihak kami.” Jelas Nyonya Hwang
“Kapan Tuan Hwang akan menyampaikan pendapatnya tentang masalah ini?” tanya Nyonya Kim penasaran.
“Aku akan membahas masalah ini dengannya segera.” Kata Nyonya Hwang. Nyonya Kim merasa harus berdoa untuk hasil yang baik.


Ji Woo memberikan tanda tangan untuk surat  Dukungan Transportasi Lokakarya lalu menanyakan alasan tiba-tiba merencanakan lokakarya. Hyun Joo merasa seperti pekerja magang baru yang berjuang untuk menyesuaikan diri.
“Aku pikir itu perlu demi kerja tim kita” ucap Hyun Joo. Ji Woo meihat jadwalnya  (Juli 2020, 8 pagi, Juli 2020, 6 sore)
“Apakah tanggalnya masih belum diputuskan?” tanya Ji Woo. Hyun Joo menganguk.
“Bagaimana dengan hari Kamis?” kata Ji Woo melihat jadwal yang kosong. Hyun Joo panik mengaku hari Kamis tidak akan bisa
“Bagaimana dengan hari Minggu?” kata Ji Woo. Hyun Joo menjawab  Hari Minggu juga tidak akan bisa
“Hari Jumat.  Jumat saja” kata Hyun Joo melihat sudah ada jadwal untuk Ji Woo. Ji Woo mengaku tidak bisa pada tanggal itu.
“Itulah sebabnya, harus hari Jumat” kata Hyun Joo gugup. Ji Woo ingin tahu Apakah ada alasan dirinya tak boleh hadir.
“Aku tidak tahu apa akan ada rumor apa jika kau terlibat.” Ucap Hyun Joo gugup. Ji Woo bingung apa maksudnya Rumor
“Jika kau tidak tahu, lupakan saja.” Kata Hyun Joo akan bergegas pergi tapi Ji Woo bertanya lagi.
“Akankah...Pak Park juga menghadiri lokakarya?” tanya Ji Woo. Hyun Joo pikir itu terserah pada Do Gyum untuk memutuskan akan hadir atau tidak.   


Hyun Joo bertemu dengan dua temanya, tapi heran mereka hanya diam, lalu bertanya Apakah ada sesuatu yang terjadi di rumah. Min Jung dan Young Eun menjawab tidak. Min Jung pun ingin tahu Kenapa Hyun Joo  terlihat sangat kusam.
“Apakah kau khawatir tentang sesuatu?” tanya Min Jung. Hyun Joo menjawab tidak.
“Haruskah kita menelpon Jin Ah?” tanya Hyun Joo. Min Jung menjawab kalau Jin Ah ada kencan.
“Mungkin itu mantan suaminya. Dia adalah perwakilan RYOL Korea.” Kata Min Jung. Jung Eun bingung apa maksudnya RYOL
“Itu berarti dia adalah tipe yang merusak hidupnya sendiri.” Ucap Min Jung. Dua temanya merasa tak percaya mendengarnya. 


Jin Ah melihat suaminya datang menemuinya sambil mengeluh  tidak meneleponya sebelum datang. Mantan suaminya pikir tak ada yang salah, Jin Ah mengaku sedang dalam perjalanan keluar untuk bertemu dengan seseorang.
“Apakah kau bertemu dengan teman-temanmu?” ucap mantan suaminya.
“Tidak, aku ada kencan.” Kata Jin Ah, mantan suaminya mengerti dan  tersadar kalau yang dikatakan itu kencan.
“Dengan siapa?  Dengan seorang pria?” tanya Mantan suami. Jin Ah mengaku  Dengan teman Do Gyum, dan dia seorang pria.
“Apa kau berkencan dengan teman Do Gyum?”kata mantan suaminya tak percaya.
“Aku bilang aku akan berkencan, bukan kami sudah berkencan. Dan Juga, kau tidak memiliki hak untuk bertanya dengan pertanyaan seperti ini.” Kata Jin Ah
“Kenapa aku tidak punya hak?   Kita tidur bersama.” Teriak Mantan suaminya. Jin Ah menahan malu karena orang yang lalu lalang menatapnya.
“Apakah itu memberi kau hak untuk ikut campur dalam kehidupan seseorang? Jika kau tertarik pada hubungan yang serius, Aku bukan gadis itu untukmu, jadi cari orang lain.” Ucap Jin Ah
“Hei, Song Jin Ah.   Apakah kau tidur dengannya? Apakah kau melakukanya?” tanya mantan suami.
Jin Ah menjawab belum dan si  mantan menganguk mengerti karena ia masih menang sudah tidur dan tersadar kalau “ belum” jadi akan tidur. 


Min Jung membawa pesan dari ponselnya “Pinjaman yang kamu minta telah disetor. -Modal Momo.-“ dan langsung menyembunyikan pesanya. Hyun Joo bertanya  Siapa yang mengirimi pesan sehingga cepat menyembunyikan ponselnya.
“Apa Maksudmu?  Itu adalah pesan spam.” Ucap Min Jung dan saat itu ponsel Young Eun berbunyi “Janji temu kamu telah dibuat dengan OB-GYN.”
“Aku mendapat pesan spam juga. Semua pesan teks hari ini adalah pesan spam.” Ucap Young Eun.
Saat itu pesan masuk ke ponsel Hyun Joo dari Ji Woo “Nona Seo.   Harap pertimbangkan untuk mengubah tanggal lokakarya.” Dengan wajah gugup Ia mengaku kalau ada spanm masuk.
“Apakah hari ini hari pesan spam? Aku harus memblokir nomornya.” Keluh Hyun Joo.
Di rumah, Ji Woo terlihat kesal membawa pesan dari Hyun Joo “Tanggal tidak dapat diubah.” Dan hanya bisa menghela nafas panjang.
Bersambung ke episode 10

 Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar