PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Seo Yoon
berbaring diatas tempat tidurnya lalu terbangun karena mendengar notifikasi mendapat
komentar. Ia menuliskan cerita “Seorang pria meletakkan gimbap kecil di
piringku. Apa itu artinya dia tertarik?”
Dan
seseorang membalas “Apa Kau bisa memiliki kehidupan sosial? Bagian mana dari
hal itu yang menunjukkan ketertarikannya?”
Seo Yoon kesal dan langsung membalasnya “Dia juga mengajariku cara makan
sundae.
"Hentikan
dan tidurlah. Apa Kamu tidak tahu cara makan sundae? Kurasa kau terlalu banyak
menonton drama."
Seo Yoon
yang membaca komentar langsung mengumpat dan berpikir kalau anak-anak yang
membalas tulisanya. Ia pun tersadar kalau tak boleh berteriak di rumah dan
langsung buru-buru menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Hyun Joo
berbicara di telp dengan Do Gyum kalau tidak perlu datang ke rumah sakit karena akan
pergi sekarang. Do Gyum heran apakah
Secepat ini karena tahu Hyu Joo harus tinggal selama dua atau tiga hari
lagi. Hyun Joo mengaku Dokternya bilang boleh pulang.
“Jangan
cemaskan aku. Fokus saja pada pekerjaanmu. Baiklah. Aku akan meneleponmu.” Ucap
Hyun Joo lalu kaget melihat Ji Woo datang menjemputnya.
“Biar
kubawakan untukmu.” Kata Ji Woo. Hyun Joo menolaknyad an heran Bagaimana tahu
kalau ia boleh pulang hari ini?
“Rumah
sakit menelepon. Aku terdaftar sebagai walimu.” Ucap Ji Woo dan mengajak Hyun
Joo masuk mobil
“Tidak,
aku bisa naik taksi.” Kata Hyun Joo menolak. Saat itu terdengar suara klakson
karena Ji Woo berhenti terlalu lama.
“Astaga.
Sepertinya kau harus bergegas masuk.” Kata Ji Woo. Hyun Joo akhirnya membungkuk
meminta maaf dan langsung masuk mobil.
Nyonya
Kim datang ke sebuah restoran lalu melihat seorang pria duduk didepanya dan
memastikan kalau pria itu Kim Geun Woo. Tuan Kim membenarkan. Nyonya Kim pun
duduk dan langsung membahas tentang Song Min Ju...
“Astaga.
Tentu saja aku ingat dia. Boleh aku bertanya kenapa kamu tertarik pada Song Min
Ju?” tanya Tuan Kim
“Ini
masalah pribadi, aku tidak bisa ceritakan detailnya, tapi kemungkinan salah
satu temanku adalah kerabatnya.” Ucap Nyonya Kim
“Setahuku,
Min Ju tidak punya kerabat.” Kata Tuan Kim. Nyonya Kim membahas yang lainya.
“Kudengar
dia meninggal di usia muda. Apa dia meninggalkan anak?” tanya Nyonya Kim
“Tidak. Setelah
putus dengan pacar lamanya, dia tidak mengencani orang lain.Ah.. Benar juga.
Aku jadi ingat. Beberapa tahun lalu, seorang pemuda mendatangiku. Dia
menanyakan hal yang sama.” Ucap Tuan Kim.
Tuan Kim
mengingat saat itu Ji Woo datang dan ia memberikan foto Min Juu dengan wajah
yang mirip dengan Ji Woo.
“Apa Kau
ingat siapa dia?” tanya Nyonya Kim dengan wajah tegang. Tuan im mengaku tidak
ingat namanya.
“Tapi dia
sangat mirip dengan Jin Ho. Dahulu dia pacarmya Min Ju. Omong-omong, kamu
tampak tidak asing. Apa kita pernah bertemu?” kata Tuan Kim
“Tidak...
Terima kasih atas cerita dan waktumu.”ucap Nyonya Kim gugup dan berjalan pergi.
Hyun Joo
turun dari mobil, Ji Woo memberikan tas karena sudah membeli bubur dan berpikir
makan makanan padat mungkin berlebihan untuk saat ini. Hyun Joo pun mengucapkan
Terima kasih. Ji Woo sibuk melihat isi
rumah dan Hyun Joo sibuk membuat minuman.
“Rumahmu
indah. Apa Kau sendiri yang mendesain interiornya?” tanya Hyun Joo
“Ya. Aku
sudah lama tinggal sendirian, jadi, aku mengerjakan sendiri sebagian besar
pekerjaan rumah.” Kata Hyun Joo
“Aku
pandai memaku dan mengganti bohlam. Jika ingin memperbaiki sesuatu di rumah,
hubungi aku.” Ucap s Ji Woo
Hyun Joo
membawakan minuman panas dan tak sengaja kakinya tersandung. Ji Woo tak bisa
menghindari dan tumpah diatas celananya. Hyun Joo bingung dan panik. Ji Woo pun
menahan rasa sakit dan kepanasan pada selangkanganya dan mengaku baik-baik
saja.
“Tidak...
Jangan dibiarkan begitu saja... Ayoo Buka celanamu dahulu. Cepat.” Ucap Hyun
Joo panik
“Tidak...
Tidak. Tunggu. Aku baik-baik saja.” Kata Ji Woo panik melihat Hyun Joo yang
akan membuka celanaya.
“Bagaimana
jika ada luka bakar? Aku sungguh minta maaf.” Ucap Hyun Joo. Ji Woo akhirnya
mengeluh kalau merasa Panas.
“Astaga.
Kubilang jangan bergerak. Kenapa tidak bisa lepas?” kata Hyun Joo.
Saat itu
ibu dan ayahnya datang melihat keduanya dari posisi belakang. Nyonya Jung hanya
bisa melonggo dan ayahnya terlihat marah langsung memanggil anaknya. Hyun Joo
pun melonggo dari belakang, Ji Woo pun menoleh dan langsung memakai celananya
kembali.
“Ayah
tidak tahu putri ayah binatang buas.” Ucap Tuan Seo. Hyun Joo terlihat malu.
Akhirnya
Ji Woo duduk dengan celana milik ibu Hyun Joo, Nyonya Jung berkomentar kalau tidak
tahu Ji Woo mengunjunginya di rumah sakit dan mengantarnya pulang, jadi Entah
bagaimana aku bisa membalas kebaikannya. Ji Woo mengaku tak masalah dengan
memanggilnya ibu mertua
“Apa "Ibu
mertua"? Astaga. "Ibu mertua".kata Nyonya Jung malu. Sementara
Tuan Jung terlihat kesal.
“Omong-omong,
Apa kau terluka? Sepertinya kau beruntung. Kurasa itu agak melenceng.” Ucap
Nyonya Jung. Ji Woo mengaku baik-baik
saja.
“Jika ada
yang salah dengan itu, putriku harus bertanggung jawab.” Kata Nyonya Jung. Hyun
Joo mengeluh
"Tanggung
jawab"? Siapa yang akan bertanggung jawab?” keluh Tuan Jung
“Pak
Hwang, kamu pasti sibuk. Kenapa kamu tidak pergi?” kata Hyun Joo. Ji Woo pun
pamit akan pergi sekarang.
“Apa
Secepat ini? Aku ingin menyiapkan makanan untukmu lain kali.” Kata Nyonya Jung.
Hyun Joo mengeluh kalau Tidak ada makanan.
“Ini.
Tolong hubungi aku.” Ucap Ji Woo memberikan kartu namanya. Nyonya Jung melihat
nama "CEO Hwang Ji Woo"
“Kalau begitu,
sampai jumpa. Aku akan meneleponmu.” Kata Nyonya Jung.
“Bagaimana
dengan celananya?” tanya Ji Woo. Nyonya Jung berpikir Ji Woo bisa menyimpanya.
Hyun Joo
pun buru-buru mengantar Ji Wo sampai depan pintu. Nyonya Jung mengeluh anaknya
yang tidak memberi tahu dan bertanya Ada apa di antara mereka berdua, Apa Pak
Hwang membawanya ke rumah sakit. Hyun Joo menyangkal kalau ia sendiri yang menelepon
119.
“Tidak
ada apa-apa di antara kami. Aku sudah menjelaskan kejadiannya, jadi, tolong
jangan salah paham.” Ucap Hyun Joo
“Seharusnya
kamu menelepon kami. Kau juga bisa menelepon Do Gyum.” Kata Tuan Seo marah
“Benar. Kamu
tahu betapa terkejutnya ibu setelah ditelepon ibunya Yeong Eun?” kata Nyonya
Jung ikut marah
“Astaga,
aku tidak ingin kalian khawatir.” Ucap Hyun Joo. Tuan Seo akhirnya tak bisa
menahan air matnya.
“Apa yang
akan kau lakukan jika hal seperti ini terjadi lagi? Apa Kau mau ke rumah sakit
sendiri, dioperasi, dan di sana sendirian?” kata Tuan Seo
“Aku bisa
menghubungi kalian.” Ucap Hyun Joo dengan senyuman sumringah.
“Dasar
anak nakal. Bagaimana jika kami sudah meninggal? Setelah kami meninggal,
bagaimana jika temanmu dan Do Gyum menikah? Apa yang akan kau lakukan? Bagaimana
jika kamu menderita dan tidak ada yang tahu kau sudah mati?” ucap Tuan Seo
menangis.
“Kenapa
menangis? Aku selalu menangis saat melihat orang yang menangis. Ini sebabnya
tidak ada yang boleh tinggal sendirian. Kenapa kau menangis?” kata Nyonya Jung
yang ikut menangis. Akhirnya Hyun Joo pun memeluk kedua orang tuanya.
Di dalam
mobil, Nyonya Jung terdiam melihat foto Jin Ho dan Ji Woo lalu mengingat ucapan
Tuan Kim dan bertanya-tanya Orang yang mirip dengan Jin Ho, dan Kenapa Pak
Hwang menyelidiki Song Min Ju.
“Song Min
Ju meninggal bahkan sebelum dia lahir. Bagaimana...” ucap Nyonya Jung penasaran.
"Rumah
Sakit Jedam"
Ji Woo
bertemu dengan seorang dokter bertanya Apa mungkin hipnoterapi memengaruhi
ingatan alam bawah sadar dengan menceritakan Misalnya, anggaplah seseorang
menghadapi kenangan buruk dalam mimpi jadi Apa mungkin mengubahnya menjadi
kenangan indah?
“Itu
memungkinkan. Makin banyak informasi tentang pasien, makin tinggi kemungkinan mengungkapkan
kenangan atau mengubahnya ke dalam bentuk yang diinginkan saat aku mendekati
alam bawah sadar pasien. Siapa pasien yang kau pikirkan?” tanya dokter.
Ji
Woo mengingat saat membahas dengan Hyun
Joo yang Tampaknya kmimpi buruk semalam
dan bertanya apakah sering mengalaminya belakangan ini. Hyun Joo membenarkaan
“Dia teman
dekat... Dia belum mengetahuinya, tapi karena masa lalunya traumatis, dia masih
kesulitan.” Ucap Ji Woo
“Kata-kata
"masa lalu",apa maksudmu kehidupan lampaunya? Sama sepertimu, Pak
Hwang?” tanya Dokter. Ji Woo membenarkan.
“Aku
ingin mengurangi rasa sakitnya meskipun tidak banyak.” Ucap Ji Woo.
Di rumah.
Do Gyum sedang mengambar lalu teringat saat dirumah sakit perawat bertanya Apa
ada wali untuk Bu Seo Hyun Joo. Ji Woo langsung mengaku menjawab sebagai walinya.
Saat bertemu dengan Seo Yoon dan ingin tahu keadaan Hyun Joo.
“Ya.
Sepertinya Pak Hwang merawatnya dengan baik.” Ucap Seo Yoon. Do Gyum seperti
baru tahu ternyata Ji Woo selalu ada disisi Hyun Joo saat sakit.
Su Bin
berjalan dengan Min Jung di mall dengan membawa kotak kue. Su Bin memastikan
kalau mereka akan ke kafe anak-anak pada
hari ulang tahunnya. Min Jung menjawab tidak karena mereka hanya undang
teman-temansu Su Bin dan adakan pesta di rumah saja.
“Kenapa? Ha
Young berulang tahun di kafe anak-anak.” Rengek Su Bin
“Mari
lakukan itu tahun depan. Lalu Kau mau hadiah apa?” tanya Min Jung lalu terkesima
melihat sebuah sepatu heels
“Su
Bin... Bagaimana menurutmu sepatu ini? Cantik, bukan?” ucap Min Jung
berbinar-binar. Su Bin menganguk kalau itu cantik.
Min Jung
pulang dan kaget melihat suaminya ada dirumah, Su Bin menyapa ayahnya dengan
wajah bahagia. Min Jung pikir suaminya bilang
ada acara makan malam kantor. Suami Min Jung menjawab Sudah dibatalkan dan
bertanya Apa yang dibeli istrinya.
“Ohh..
Ini.. Ini kue ulang tahun Su Bin dan hadiahnya.”kata Min Jung buru-buru duduk
mencoba menutupinya.
“Apa Ini
untuk Su Bin? Ini sepatu hak tinggi. Bagaimana ini untuk Su Bin?” kata Suami
Min Jung marah melihat isinya heels.
“Dia
menginginkannya. Apa lagi yang bisa kulakukan? Bukankah kau bilang sepatu ini
cantik?” kata Min Jung meminta agar anaknya membela.
“ Itu Benar.”
Kata Su Bin gugup. Min Jung pun merasa kalau itu karena ucapan anaknya.
“Apa Kau
membuat anakmu berbohong agar bisa berbelanja? Itukah yang dilakukan seorang
ibu? Kembalikan ini, seger dan kembalikan uang jajan yang kuberikan padamu. Aku
akan memberimu secukupnya untuk sehari, alih-alih sebulan.” Kata suami Min Jung
marah. Min Jung kaget mendengarnya.
“Hari-harimu
bermain dan habiskan uang sudah berakhir.” Kata suami Min Jung marah
“Apa? Aku
bermain-main dan menghabiskan uang? Karena seseorang yang tidak pernah
mengganti popok putrinya sendiri, aku membesarkan Su Bin seorang diri. Aku menghadiri
semua acara keluargamu dan membantu mereka. Aku memasak, serta mencuci pakaian
dan piring. Menurutmu apa itu?”kata Min Jung marah
“Sudah
seharusnya kau melakukan itu karena tidak menghasilkan uang.” Kata Suami Min
Jung
“Kau
bilang, Sudah seharusnya? Apa Su Bin putriku, tapi bukan putrimu?” kata Min
Jung marah
“Ibu,
Ayah. Jangan bertengkar.” Ucap Su Bin yang sudah menangis melihat keduanya
bertengkar
“Hei. Apa
Kau pikir tidak adil membesarkan anakmu dan melakukan pekerjaan rumah?” kata
Min Jung marah
“Kalau
begitu, pergilah. Aku tidak butuh istri sepertimu, yang hanya tinggal di rumah dan
bisanya menghabiskan uangku.” Ucap Suaminya.
Min Jung
pun pergi dari rumah dengan Su Bin yang menangis memanggil ibunya pergi. Di dalam taksi, Min Jung sudah membawa koper
besar. Supir pun bertanya Mau diantar ke mana. Min Jung hanyabisa menangis
sambil mengumpat suaminyaitu orang jahat.
Do Gyum
datang menemui Hyun Joo. Hyun Joo pikir Do Gyum K seharusnya tetap di rumah
karena pasti lelah. Do Gyum ingin tahu
keadaan Hyun Joo. Hyun Joo mengaku
merasa jauh lebih baik dan bertanya apakah datang karena khawatir.
“Tentu
saja. Aku membelikanmu bubur karena kupikir akan sulit bagimu untuk keluar dan
makan.” Ucap Do Gyum lalu terdiam melihat ada sebuah kotak bubur diatas meja
dan wajahnya terlihat kecewa.
Tapi
akhirnya bubur dari Ji Woo disingkirkan dan Do Gyum menyuapi bubur untuk Hyun
Joo. Hyun Joo mencobanya dan memuji rasanya enak dan mereka pun mulai makan. Do
Gyum mengaku tidak bernafsu makan atau
tidur pulas selama Hyun Joo dirawat di rumah sakit.
“Kenapa?”tanya
Hyun Joo. Do Gyum mengaku tak tahu
menurutnya Awalnya, berpikir
karena khawatir, tapi ternyata bukan.
“Seharusnya
aku yang mendampingimu, tapi ternyata orang lain... Hyun Joo... Aku ingin orang
yang kamu pikirkan saat kamu kesulitan atau sakit adalah diriku. Aku ingin
menjadi orang yang bisa kau andalka dan orang yang selalu mendampingimu.”
Ungkap Ji Woo. Hyun Joo hanya bisa terdiam.
“Dengan
begitu, jika kau tidak menemuiku sebentar saja,maka kau akan gugup dan gelisah,
serta merindukanku.” Kata Ji Woo. Hyun Joo ingin bicara tapi Do Gyum kembali
bicara.
“Sekeras
apa pun aku berpikir, aku hanya merasakan satu hal untukmu. Kurasa aku tidak
bisa menjadi adikmu lagi. Maafkan aku.” Ucap Ji Woo lalu berjalan pergi.
Hyun Joo
berdiri didepan jendela melihat Ji Woo yang pergi. Ji Woo membalikan badan dan
melihat Hyun Joo pergi dari jendela, wajahnya terlihat sedih.
“Kalian
membantuku saat aku absen... Terima kasih atas kerja keras kalian.” Ucap Hyun
Joo kembali ke kantor.
“Tidak.
Tanpamu, kami harus ulang 2 sampai 3 kali padahal bisa selesai sekali coba.
Kacau sekali.. Tolong jangan sakit lagi.” Ucap Eun Jae. Hyun Joo menganguk
mengerti.
“Kita hampir
selesai merekrut seniman, jadi, aku membuat daftar siapa yang akan kalian
pegang. Pastikan kalian membaca webtoon para seniman yang kalian pegang sebelum
menghadiri rapat.”ucap Hyun Joo melihat nama "Amber Ring, Park Guruna,
Shim Min Sup, Star and Wind, You-Gyo-Girl, 'Black Dragon Couple' 'How to Breed
Your Fling'"
“Aku
bertanggung jawab atas You-Gyo-Girl, tapi semua webtoonnya dibatasi untuk orang
di atas 19 tahun.” Kata Min Ok mengangkat tanganya.
“Ya.
Mereka terkenal dengan webtoon romansa orang dewasa, tapi mereka akan membuat
satu karya untuk usia 15 tahun ke atas. Aku akan menjadwalkan pertemuan pekan
depan.” Ucap Hyun Joo
“Apa aku
harus membaca semua ini? Judulnya agak...” kata Min Ok. Da Eun membenarkan
kalau harus membacanya.
“Ini
kompilasi dari semua webtoon You-Gyo-Girl.” Kata Da Eun dan Min Ok melihat
judul "How to Cook You in a Delicious Way".
“Aku
bergadang membaca yang itu.” Kata Da Hee. Min Ok mulai membaca "Pertama,
singkirkan kulit cumi-cuminya."
"Tapi
yang kutanggalkan adalah celana boksernya, dan kulitnya mulai terlihat.
Kulitnya yang pucat. Itu sebabnya aku tidak bisa menahan hasrat dalam diriku.
Aku menelan liurku. Aku tidak tahan lagi. Lalu aku mengambil... Aku
bergairah." Astaga. Apa ini?” jerit Min Ok.
Semua
terlihat tersipu malu mendengarnya. Tuan Kim ingin terus membacanya.
“Bolehkah
aku bertanggung jawab atas seniman ini?” kata Tuan Kim. Hyun Joo menegaksan Seniman
itu hanya bekerja dengan produser wanita.
“Bisakah
aku berpakaian sebagai wanita?” goda Eun Jae. Hyun Joo lalu mendengar suara
pintu diketuk.
Sek Nam
memberitahu Hyun Joo kalau Pak Hwang
ingin bertemu dengannya sebentar. Hyun Joo menganguk mengerti dan saat itu Seo
Yoon diam-diam penasaran. Akhirnya Hyun Joo datang ke tempat Ji Woo yang
memberikan kunci hotel.
“Jika kau
tidak mau...” ucap Ji Woo. Hyun Joo langsung mengambil kunci dengan memastikan
kalau pukul 20.00, Ji Woo membenarkan.
Nyonya
Jung tersenyum bahagia hanya melihat kartu nama "CEO Hwang Ji Woo"
Tuan Seo pun datang bertanya apa yang dilihat istrinya. Nyonya Jung menjawab
Kartu nama Hwang Ji Woo dan berniat mengundangnya ke pesta hari jadi pernikahan
mereka.
“Kenapa kau
mengundang orang asing ke acara keluarga? Aku tidak mau.” Kata Tuan Seo
“Kau
tidak tahu dia akan tetap menjadi orang asing atau menjadi bagian dari keluarga
kita.” Ucap Nyonya Jung.
“Omong
kosong apa itu? Kenapa orang itu menjadi bagian dari keluarga kita?” kata Tuan
Seo marah
“Dia akan
menjadi keluarga kita jika menikahi Hyun Joo.” ucap Nyonya Jung tersenyum
bahagia.
“Astaga..
Kita sudah memutuskan menantu kita adalah Do Gyum. Untuk apa dia menikah lagi
dengan CEO?” ucap Tuan Seo marah
“Kau
hanya akan tahu dia akan menikahi siapa pada hari pernikahannya. Kapan kita
memutuskan sesuatu?” kata Nyonya Jung
“Tidak
kusangka kau orang seperti ini. Apa kau orang jahat yang bersedia menikam
seseorang di belakang mereka karena uang?” ucap Tuan Jung marah
“Menikam
seseorang di belakang? Apa Do Gyum dan Hyun Joo berpacaran? Tidak...
Sejujurnya, jika aku tipe yang menusuk orang dari belakang karena uang, aku
akan menusukmu 40 tahun lalu. Aku menolak lamaran Bum Shik karena dirimu. Keluarganya
memiliki tiga gedung di kota.” Kata Nyonya Jung marah
“Apakah
si berengsek itu? Bedebah yang kamu cium di arena sepatu roda?” ucap Tuan Seo
kesal
“Ya!
Benar. Jika aku menutup mataku dan menusukmu dari belakang, maka aku akan
menjadi wanita kaya sekarang. Aku sudah memutuskan Pak Hwang sebagai menantu
kita.” Ucap Nyonya Seo.
“Kata
siapa?” kata Tuan Seo langsung merobek kartu nama Ji Woo dan memakanya.
“Astaga.
Kau pasti sudah gila. Kau sudah tidak waras...Muntahkan. Apa yang kau lakukan?”
ucap Nyonya Seo marah mencekik leher suaminya.
“Menantu
kita adalah Do Gyum, apa pun yang terjadi.”tegas Tuan Seo yang sudah menelan
semua kartu namannya.
“Aku
sudah menyimpan nomornya di ponselku.” Kata Nyonya Seo bahagai memperlihatkan
nama "CEO Hwang Ji Woo" di ponselnya Tuan Seo hanya bisa menghela
panjang karena sia-sia.
Do Gyum pergi
ke salon, seorang wanita menghampirinya bertanya aakh harus memotong dan
mengecat rambutnya seperti biasa. Do Gyum mengaku tidak seperti itu tapi ingin
mengubah gayanya. Si wanita mengert akan menyiapkannya.
Setelah
melakuan perubahan, Do Gyum keluar denga style rambut seperti Ji Woo dengan
setelan dan seperti ingin terlihat dewasa dimata Hyun Joo.
Hyun Joo
menatap "Hotel Hanseo" lalu memberanikan diri untuk masuk dengan
kunci yang diberikan Ji Woo. Ji Woo sudah menunggu menyapa Hyun Joo yang datang
lalu menyuruhnya duduk. Hyun Joo pun duduk dengan wajah sedikit gugup.
“Apa Kau
tidak keberatan kita minum segelas anggur bersama?” tanya Ji Woo. Hyun Joo
menganguk setuju.
“Bagaimana
perasaanmu? Kudengar kau tidak perlu ke rumah sakit lagi.” Tanya Ji Woo mulai
meminum wine.
“Kurasa
aku lebih sehat daripada sebelum operasi.” Kata Hyun Joo dan melihat nama "Do
Gyum" menelpnya tapi tak diangkatnya.
Ji Woo lalu memberiakn sebuah tas.
“Apa ini?”
tanya Hyun Joo. Ji Woo memberitahu kalau
Ini lilin aromaterapi.
“Aku
meminta rekomendasi lilin yang bisa membantu tidur lelap. Entah apa ini akan
berhasil. Mimpi buruknya dimulai karena aku. Ini tidak seberapa, tapi
setidaknya aku harus mengganti kerugianmu.” Kata Ji Woo
“Seharusnya
aku diam saja.” Kata Hyun Joo tak enak hati. Ji Woo megaku Tidak apa-apa.
“Apa kau berniat
mendapatkan bantuan psikologis lagi? Fakta bahwa kau bermimpi buruk dan melihat
visi sepertinya tidak baik. Jika kamu tidak keberatan, aku ingin memperkenalkanmu
kepada dokterku. Bagaimana menurutmu?” ucap Ji Woo
“Aku akan
memikirkannya. Tapi Kenapa kau ingin menemuiku di sini? Katamu harus di hotel
ini.” Ucap Hyun Joo.
Ji Woo
langsung pergi ke tempat memutar lagu dan memasang lagu dari piringan besar.
Hyun Joo terlihat bingung, Ji Woo seperti mengingat masa lalunya
Flash Back
Di korea
sedang terjadi demo besar-besaran, Min Jung memasang poster “Rezim Yushin
adalah kediktatoran.” Tiba-tiba polisi datang dan langsung mengejarnya. Min Ju
dengan temanya pun berlari menghindari polisi. Sampai akhirnya Jin Ho datang
berlari menarik Min Ju pergi dan bersembunyi
“Apa Kau
baik-baik saja? Kau terluka?”tanya Jin Ho. Min Ju mengaku baik-baik saja dan akan berada dalam masalah
jika bukan karena Jin Ho lalu mengucapkan Terima kasih.
“Kau
harus berhati-hati.” Kata Jin Ho melihat Min Ju berdiri melihat ke arah
jendela.
“Mereka
pasti mengadakan pesta.” Ucap Min Ju melihat pria dan wanita sedang berdansa.
“Mari
kita berpesta bersama di sini suatu hari nanti.” kata Jin Ho. Min Jung bertanya
Apa hari seperti itu akan datang. Jin Ho menjawa itu Pasti.
Keduanya
pun menari bersama, mengikuti lagu yang diputar di dalam hotel. Min Ju bertanya
apa yang ada dipikiran Jin Ho. Jin Ho menjawab itu Min Ju.
“Aku
ingin kau menjadi rekan seperjuanganku, kekasihku, dan istriku.” Ucap Jin Ho
dan keduanya saling menatap dan kembali berpelukan.
“Mari
kita berjanji. Ayo kembali ke sini dan menari. Seperti sekarang.” Kata Min Ju.
Jin Ho pun berjanji
Hyun Joo
menikmati lagu yang diputar oleh Ji Woo tapi tiba-tiba kepalanya seperti
bergetar dan melihat wajah dirinya berkata “Mari kita berjanji. Ayo kembali ke
sini dan menari. Seperti sekarang.” Ji Woo melihat Hyun Joo memastikan kalau
baik-baik saja.
“Aku baru
melihat visi yang aneh... Seperti dahulu.” Ucap Hyun Joo
“Kau
pasti merasa kurang sehat. Aku akan pergi sekarang.” Kata Ji Woo merasa tak
enak hati.
“Pak
Hwang... Mari kita berciuman.” Ucap Hyun Joo medekat dan akan mencium Ji Woo.
[Epilog]
Ji Woo
datang ke tempat "Mendiang Kang Jin Ho - Tahun 2018"" dan bisa
melihat saat masa lalu Jin Ho ketika akan pergi ke sebuah toko. Si pria
bertanya apakah akan memberi pacarnya hadiah. Jin Ho menganguk memperlihatkan
sebuah gambar di tanganya.
Akhirnya
Ji Woo bisa melihat sebuah kotak musik yang dibuat Jin Ho untuk Min Ju.
Bersambung
ke episode 15
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar