PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tuan Kim
dkk berkumpu didepan bus, Eun Jae memberitahu bisa pergi segera setelah
beberapa orang tiba datang. Hyun Joo pun
datag menyapa semua anak buahnya yang datang lebih awal.
“Kami
benar-benar minta maaf. Kami mencurigai kamu setelah mendengar rumor beredar di
online.” Ucap Min Ok memberikan minuman.
Apa yang
aku katakan? Sudah kubilang kita harus mempercayai Nona Seo, bukan?” kata Da
Eun.
“Aku
adalah tipe yang tidak tahan untuk melihat ketidakadilan, Tetapi aku terlibat
dalam semua karena orang-orang ini.” Ucap Tuan Kim
“Itu
aneh. Aku pikir kau yang terbaik dalam berdiri untuk meihat ketidakadilan.”
Ejek Bo Hee. Tuan Kim tak merasa kalau itu dirinya.
“Apa yang
kau bicarakan? Aku tidak mengerti.” Kata Hyun Joo bingung. Mi Ok memperlihatkan
ponselnya kalau ada yang muncul di komunitas anonim.
Hyun Joo
membaca “Berita terbaru. aku baru saja melihat
CEO S Pharmaceuticals, Mencium seorang pria muda yang tampan, Di gang belakang
Itaewon. Aku mengambil foto itu, tapi jika aku mempostingnya aku akan masuk
penjara.”
Lalu
membaca komentar “Jika S Farmasi, apakah Sunwoo Farmasi? Aku mendengar dia
berkencan dengan pemimpin tim dari Tim Bisnis Webtoon. Dia harus menuntutnya...
Aku pikir itu adalah rumor palsu, Untuk membuatnya tampak gay.”
“Tidak
heran.. Pak Hwang sering menatapku dengan cara yang aneh.” Kata Tuan Kim
“Tuan
Kim... Tidakkah kau membaca bahwa itu adalah seorang pemuda yang tampan?” kata
Eun Jae
“Tidak,
karena aku punya presbiopia.” Ucap Tuan Kim. Hyun Joo meminta agar
menghentikanya.
“Kau tahu
tidak ada kredibilitas dengan apa yang diposting di sini. Setelah apa yang
terjadi dengan aku dan Mr. Hwang. Tolong jangan bicara tentang komunitas anonim
ini lagi, oke?” ucap Hyun Joo.
Semua
menganguk mengerti, Do Gyum datang menyapa semuanya dengan senyuman walaupun
Hyun Joo terlihat gugup. Seo Yoon keluar dari bus menyapa Do Gyum. Semua
terpesona melihat kecantikan Seo Yoon dengan rambut digerai dan juga dress.
“Aku
benar-benar ingin bertemu denganmu... Aku Han Seo Yoon. Senang bertemu
denganmu.” Kata Seo Yoon malu-malu.
“Halo,
aku Park Do Gyum... Tolong jaga aku dengan baik.” Kata Do Gyum.
“Karena
semua orang ada sudah di sini, bisakah kita berangkat?” ucap Hyun Joo. Semua
pun menganguk setuju dan langsung masuk bus.
Hyun Joo
duduk dikursi depan, Seo Yoon melihat Do Gyum menawakan duduk disampingnya. Do
Gyum mengaku lebih suka duduk di depan dan duduk disamping Hyun Joo. Semua
menatap bingung dan Seo Yoon hanya bisa tertunduk sedih.
“Masih Ada
kursi lain. Kau bisa duduk di tempat
lain.” Keluh Hyun Joo kesal melihat Do Gyum duduk disampingnya.
“Aku ingin
berbicara tentang webtoonku selama perjalanan ke sana.” Kata Do Gyum.
Tiba-tiba
seorang datang, semua orang melonggo melihat Ji Woo yang datang dengan Sek
Hwang. Ji Woo meminta maaf datang terlambat
karena ada kemacetan
“Bagaimana
orang yang lusuh bisa ke tempat yang hebat? Oh, maafkan aku Bagaimana mungkin
CEO kita yang hebat datang ke tempat yang kumuh seperti ini?” ucap Tuan Kim
menjilat
“Aku
dengar kau tidak dapat hadir karena kau ada janji yang penting sebelumnya.”kata
Hyun Joo bingung.
“Untungnya,
semua perjanjian aku dibatalkan.” Kata Ji Woo. Hyun Joo pikir CEO tidak perlu berpartisipasi
dalam lokakarya tim.
“Seperti
yang aku katakan sebelumnya, aku sangat berinvestasi dalam bisnis ini, Jadi aku
ingin memperhatikan detail terkecil sekalipun.” Kata Ji Woo
“Astaga. Dia terperinci... Mari beri tepuk tangan
kepada Tn. Hwang untuk menunjukkan rasa terima kasih kita, Silahkan duduk.”
Ucap Tuan Kim
“Tuan
Park.. Aku mabuk, jadi aku ingin duduk di depan. Bisakah kau duduk di tempat
lain?” kata Ji Woo ingin duduk disamping Hyun Joo
“Aku juga
mabuk mobil. Aku menderita migrain jika duduk di belakang.”kata Do Gyum dingin
“Aku akan
muntah.” Kata Ji Woo. Do Gyum mengejek agar memberikan tas untuk digantungkan
di telinganya.
“Aku akan
duduk di belakang.” Kata Hyun Joo mengalah lalu bergegas pergi.
Ji Woo
dan Do Gyum akhirnya duduk bersebelahan dengan wajah kesal. Dibelakang semua
anak buah berpikir kalau yang dimaksud “Lelaki muda yang tampan?” yaitu Do
Gyum.
Mereka
pun berkumpul dalam sebuah ruangan. Hyun Joo memberitahu Sebelum mereka makan
siang, akan memberi tahu jadwal untuk workshop kami. Dan Ini adalah program yang akan mereka ikuti
lalu akan melanjutkan setelah membagi menjadi dua kelompok.
“Ya
ampun. Bagaimana aku bisa memainkan
permainan kekanak-kanakan seperti itu pada usia ini? Kerjasama tim... Terbentuk
secara alami dengan minum sepanjang malam.”keluh Tuan Kim
“Ketua
Tim Seo...Aku punya sendi yang sangat buruk. Bisakah kita mendapatkan sedikit
makanan lezat dan bersenang-senang?” kata Mi Ok
“Kalian
di sini sebagai pekerja magang untuk Tim Bisnis Webtoon. Jadi, kau akan
menjalani penilaian selama tiga bulan untuk menentukan lulus atau tidak Untuk menjadi
produsen webtoon resmi.” Jelas Hyun Joo
“Tentu
saja, lokakarya ini adalah bagian dari evaluasi. Juga, untuk mendorong
partisipasi aktif kau, Aku sudah menyiapkan penalti.” Kata Hyun Joo menunjuk ke
bagian belakang.
Mereka
melihat perlengkapan tidur kalau di auditorium.
Tuan Kim tak percaya kalau itu penalti. Hyun Joo memberitahu kalau Tim
yang kalah di game akan tidur di ruang ini dan merasa bersyukur cuacanya
hangat, Tuan Kim mengeluh akan merasa kedinginan.
“Besok
hujan akan turun.. Apakah kau menyuruh kami tidur di sini?” kata Mi Ok.
“Baik. Mari kita bagi menjadi beberapa tim. Kau akan
terus bekerja dengan timmu saat ini untuk hari ini Jadi tolong fokus pada kerja
tim mu. Han Seo Yoon dan Hong Bo Hee
akan berada di tim yang sama, dan Kim Da Eun akan menjadi atasan mereka.” Kata
Hyun Joo. Da Eun menyapa anggotanya.
“Kang Eun
Jae akan bertanggung jawab atas, Kim Pal Do dan Jo Mi Ok.” Hyun Joo
“Mari
kita buat satu tim lagi. Nona Seo, Tuan Park, dan aku. Kami membutuhkan tiga
orang untuk tim.” Kata Ji Woo
“Tidak,
aku akan menjadi tuan rumah acara tersebut. Mari kita uji kerja tim kita” ucap
Hyun Joo gugup mencoba menolaknya.
“Sekretaris
Nam bertanggung jawab untuk menyelenggarakan acara tersebut.” Kata Ji Woo. Hyun
Joo berharap Sek Nam menolaknya tapi Sek Nam langsung menyetujuinya.
Mereka
mulai bermain lomba jalan dengan tiga kaki. Semua mencoba agar bisa menang.
Tuan Kim berjalan lebih dulu tapi terjatuh ditengah jalan, Seo Yoon dkk pun
berusaha agar mengalahkanya. Tuan Kim panik mengajak agar bangun karena tak
ingin tidur diluar.
Eun Jae
membuat strategi agar mereka berjalan merangkak. Seo Yoon dkk berusaha terus
berjalan dan akhirnya menjadi pemenang. Tuan Kim pun memarahi Mi Ok, karenaitu
semua salahnya.
Ji Woo
yang terjatuh kesal dengan Do Gyum kaau
harus melakukanya dengan baik. Tuan Kim dkk melihat keduanya malah
seperti pasangan yang sedang bertengkar mesra.
“Tidakkah
kau berpikir bahwa mukanya itu anehnya?” kata Tuan Kim. Mi Ok pun berpikiran yang sama.
Keduanya
seperti saling memberikan tatapan mesra bahkan Ji Woo memberikan kiss jarah
jauhnya. Do Gyum yang menerimanya
terlihat malu-malu. Akhirnya keduanya saling tertawa bahagia sambil bergulingan
di atas rumput.
“Perlukah
kita saling berciuman ?” kata Ji Woo menarik Do Gyum ke arah tubuhnya. Tuan Kim
dkk tak percaya melihat keduanya seperti kasmaran dari kejauhan.
Tapi Hyun
Joo yang melihat keduanya sedang berkelahi menyuruh agar segera berdiri saja.
Mereka
memulai permainan melindungi raja dan ratu, siapa yang terkena bola akan keluar
dari permainan. Do Eun lebih keluar, Seo Yoon ketakutan ketika bola mengarah
padanya. Saat itu Do Gyum bisa menangkap bola. Seo Yoon pun makin terpesona
lalu mengucapkan terimakasih.
Akhirnya
semua terkena bola dan hanya ada Do Gyum dan Ji Woo. Keduanya saling menatap
dingin. Hyun Joo pun bingung akhirnya memulai babak final.
Mereka
saling melempar bola dengan kekuatan penuh dan bisa tertangkap. Ji Woo marah
saat mengingat Do Gyum berkata pada Hyun Joo “Ketika aku melihat kau, hati ku
berdebar. Aku suka kau.”
Sementara
Do Gyum marah pada Ji Woo karena Hyun Joo mau melepasan baju untuknya. Sambil
berkata “Aku rasa itu bukan caranya kau memperlakukan seseorang yang kau benci.”
“Muka itu
tidak terlihat ramah sama sekali. Mereka terlihat seperti sedang bertengkar.”
Komentar Tuan Kim. Mi Ok pikir kalau Ini
pertarungan.
“Ini
adalah pertengkaran kekasih.” Kata Tuan Kim yakin, semua tak percaya
mendengarnya.
“Selesai! Berhenti!
Berhenti bermain! Semuanya, berhenti! Hei.. Berhenti! Berhenti bermain!”teriak Hyun Joo melihat
keduanya terus melempar bola.
Do Gyum
dan Ji Woo masih saling melempar bola, tanpa peduli dengan teriakan Hyun Joo.
Sampai akhirnya Ji Woo menepis bola yang dilempar Do Gyum dan mengenai kepala
Hyun Joo, Mereka pun panik melihat Hyun Joo yang jatuh pingsan.
Hyun Joo
pun dibawa ke kamar. Mi Ok mengeluh kalau merka itu menjadi sumber kekacauan
dan membuat Dahinya memar karena pertengkaran sepasang kekasih. Bo Hee ta
percaya kalau menganggap Pertengkaran sepasang kekasih. Akhirnya Hyun Joo
membuka matanya.
“Tuan
Hwang benar-benar menyukai Tuan Park.” Kata Mi Ok. Hyun Joo yakin Itu hanya
rumor yang tidak berdasar.
“Tetapi keterangan
saksi terlalu rinci. Bahkan Terlalu rumit untuk menjadi palsu. Selain itu, fakta
bahwa Tuan Hwang menyukaikum Itu bukan rumor.” Kata Da Eun yakin
“Maukah
kau bergabung dengan keributan ini juga, Da Eun? Astaga... Berhenti berbicara
tentang rumor. Silakan bersiap untuk program selanjutnya.” Kata Hyun Joo kesal
“Kau
terluka. Apakah kita harus
melanjutkannya?” kata Mi Ok. Hyun Joo melirik tajam.
“Tidak,
ayo kita pergi. Jangan khawatir tentang
ini, Ms. Seo.” Kata Da Eun mengajak semua pergi.
Sek Nam
datang mengetuk pintu. Tuan Nam ingin tahu keadaan Hyun Joo karena Pak Hwang
khawatir tentangnya. Hyun Joo mengaku baik baik saja, lalu bertanya apakah
pernah mendengar tentang forum online anonim ini disebut blah.com. Tuan Nam
menganguk.
“Yah, memalukan
untuk mengangkat ini, Tapi ada postingan, menyebarkan desas-desus tentang Tuan
Hwang. Tapi ini terlalu kejam. Kamu harus
melakukan sesuatu tentang ini.” Ucap Hyun Joo
Tuan Nam
membaca (CEO S Pharmaceuticals mencium seorang
pria muda tampan...) dengan senyuman mengaku kalau Ji Woo sudah mengetahui hal
ini. Hyun Joo kaget mendengarnya karena Ji Woo terlihat santai dengan rumor
itu.
“Sebenarnya,
aku menulis postingan ini di bawah instruksinya.” Akui Tuan Nam. Hyun Joo makin
kaget mendengarnya.
Di dapur,
Do Gyum memasukan es kedalam kantung plastik. Seo Yoon daang bertanya apakah Do
Gyum membuat paket es untuk Hyun Joo. Do Gyum membenarkan. Seo Yoon pikir bisa
membantunya. Do Gyum menolaknya karena sudah selesai.
“Terima
kasih untuk kemaren Aku meminta Nona Seountuk mendapatkan tanda tanganmu.
Apakah kau ingat itu?” ucap Seo Yoon malu-malu
“Aku
dengar bahwa kau adalah penggemar webtoon aku. Terima kasih.” Kata Do Gyum
“Aku
mendengar dari Da Eun... Bahwa kau dan Nn. Seo seperti keluarga.” Ucap Seo
Yoon.
“Ya, kami
tumbuh bersama.” Ucap Da Gyum. Seo Yoon mengaku bisa mengerti
“Itu sebabnya kau memanggilnya dengan
namanya... dan merawatnya dengan baik.” Kata Seo Yoon. Da Gyum pun merasa
seperti itu.
Hyun Joo
gugup di dalam kamar ingin menelp Ji Woo tapi ragu, akhirnya memberanikan diri
untuk menelp atasanya. Ia mengaku perlu bicara dengan Ji Woo dan ingin tahu
keberadaanya. Ji Woo ingin menjawab tapi Hyun Joo sudah membuka pintu dan
melihat Ji Woo sudah ada didepanya.
“Apakah
kau datang ke sini untuk menemui aku?” ucap Hyun Joo. Ji Woo membenarkan dan
bertanya apakah bisa melakukanya. Hyun Joo akhirnya mengajak Ji Woo masuk.
“Apakah
kau yakin tidak perlu pergi ke rumah sakit?” ucap Ji Woo melihat Hyun Joo yang
memegang dahinya.
“Tidak
seburuk itu.”ucap Hyun Joo. Ji Woo pun mengingat Hyun Joo bilang perlu bicara dengannya.
“Kenapa
kau melakukannya? Aku mendengar dari Tuan Nam. Dia memposting cerita palsu
tentangmu karena kau menginstruksikannya.” Kata Hyun Joo heran
“Menyebarkan
rumor yang lebih mengejutkan akan lebih efisienm Untuk menutupi rumor yang ada.
Aku mendengar bahwa kau mengalami kesulitan karena Rumor menjijikkan tentang
kita. Itu tidak akan terjadi mulai sekarang.
Kau tidak perlu khawatir.” Ucap Ji Woo
“Apakah
kau sengajamemposting itu karena aku? Tapi tetap saja. Reputasi kau di
pertaruhkan Banyak orang membicarakan hal ini di belakangmu.” Kata Hyun Joo
khawatir.
“Aku
tidak peduli... Orang lain tidak penting bagi aku. Kau harus beristirahat lebih
lama. Dan aku akan menunda program untuk bagian sore.” Ucap Ji Woo lalu keluar
dari kamar.
Da Gyum
akan membawakan es batu untuk Hyun Joo lalu terdiam saat melihat Ji Woo keluar
dari kamar Hyun Joo. Seo Yoon pun menyadarkan Da Gyum yang terdiam. Da Gyum
pikir membuat kompres es yang lain dan bergegas pergi.
“Ini
bukan misi. Ini seperti hadiah bagi kau yang telah bekerja keras. Tuliskan
hadiah yang kau inginkan. Ini bisa menjadi sesuatu yang kau inginkan atau
beli. Kalian dapat menuliskan apa pun
yang diinginkan. Pak Hwang akan menanggung semuanya untuk ini.” Ucap Hyun Joo
membawa kotak wishlist.
Semua pun
siap menuliskan kenginanya, Bo Hee
menuliskan “aku ingin Tuan Kim Pal Do mengundurkan diri.” Seo Yoon tersenyum
melihat Do Gyum menuliskan “Aku ingin
menjadi produser webtoon Mr. Park Do Gyum.”
“Jika
kamu selesai menulis, kau bisa memasukkannya ke dalam kotak.” Kata Da Eun
“Dan kami
akan menahan ponsel kamu untuk saat ini.” Ucap Bo Yeong.
“Baik. untuk kunci kotaknya, aku sudah sembunyikannya
di suatu tempat yang dekat. Orang yang menemukannya akan menjadi pemenang” ucap
Hyun Joo
“Nona Seo,
"di suatu tempat yang dekat" Terlalu kabur dan mencakup banyak area.”
Keluh Mi Ok
“Tentu
saja, aku akan memberi kamu petunjuk.” Ucap Hyun Joo meminta agar Da Eun
memberitahu.
“Kuncinya
adalah di lokasi di mana pahlawan sedang berdiri.” Ucap Da Hee memperlihatkan
sebuah gambar.
Ji Woo
terdiam melihat gambar webtoon dan bertuliskan “Sama seperti ombak itu, aku
ingin kau kembali biarpun jika aku mendorong pergi.” Tuan Kim merasa tak ada
petunjuk apapun jadi tak mungkin bisa menemukannya.
“Jika kau
membaca buku webtoon yang aku berikan, kau akan dengan mudah mengenali tempat
itu. Aku rasa kalian semua tidak melakukanya” ucap Hyun Joo
“Apakah
itu webtoon Tuan Park?” tanya Ji Woo.
Hyun Joo mengaku bukan tapi itu webtoon yang direncanakan.
“Artis
webtoon lain sedang mengerjakannya” ucap Hyun Joo. Do Gyum menatap Ji Woo yang
terus bertanya
“Jadi
orang yang menemukan kuncinya dapatkan keinginan dia tidak peduli apa itu?”
kata Ji Woo. Hyun Joo membenarkan.
“Kalau
begitu, aku ingin berpartisipasi dalam misi ini.” Kata Ji Woo. Mereka pun tak
percaya CEO mereka akan ikut misi ini dan langsung menuliskan permintaanya.
Hyun Joo
masuk ke dalam kamar panik mencoba mengeluarkan kartu wish list Ji Woo. Ia pun
ingin tahu Apa yang ditulis lalu berpikir Tidak mungkin Ji Woo membaca buku
itu. Sementara Tuan Kim sibuk mencari di bebatuany.
“Apakah
kau yakin ini tempat? kauu tidak membaca satu halaman pun. kau hanya bisa tidur.” Ejek Mi Ok
“Apa yang
kamu bicarakan? Ada sebuah mercusuar, dan aku melihat gelombang di sini. Ayolah. Tetap cari.” Ucap Tuan Kim. Mi Ok pun sibu
mencari dibebatuan.
“Wahh. Ini
luar biasa! Tidak mungkin!” teriak Tuan Kim. Mi Ok pikir Tuan Km menemukannya?
“Coba Lihatlah
labu besar ini! Ini sangat besar... Mengapa
ada labu di sini?” kata Tuan Kim
“Pernahkah
kau dipukuli dengan labu?” keluh Mi Ok kesal dan bergegas pergi. Tuan Kim pun
heran ada dua buat batok labu.
Ji Woo
berjalan ditepi pantai mengingat saat bertanya pada Hyun Joo Apakah itu webtoon
Tuan Park?” Hyun Joo menjawab “Bukan, itu webtoon yang aku rencanakan. Artis
webtoon lain sedang mengerjakannya” Ji Woo mengingat kenangan kehidupan masa
lalunya.
“Jika
kita menikah, Kita hidup seperti ombak itu. Sama seperti ombak yang kembali
tidak peduli seberapa jauh mereka di dorong Bahkan jika kita bertarung, mari
kita segera saling berpelukan Aku ingin kita hidup seperti itu.” Ucap wanita
yang mirip dengan wajah Hyun Joo.
Ji Woo
menatap mercusuar yang ada didepanya dan memberanikan diri untuk masuk.
Ji Woo
masuk ke dalam mercu suara dan melihat sebuah kotak pos dibagian atas. Ia pun
menemukan kunci kotak wish list dan tanda kalau menjadi pemenang. Tapi saat itu
pintu tertutup. Ji Woo yang phobia dengan tempat sempat mulai merasakan sesak
nafas dan tak bisa meniki tangga yang melingkar.
Do Gyum
tak mau kalah dengan Ji Woo saat itu Seo Yoon memanggilnya dengan wajah panik meminta
bantuannya. Do Gyum pun bingung ada apa. Seo Yoon mengaku kehilangan kalunya
Ketika sedang mencari kunci tadi.
“Aku
yakin itu ada di sekitar sini.” Kata Seo Yoon. Do Gyum pun mencoba mencari
kalung ditempat Seo Yoon kehilangan kalungnya.
“Tuan Kim
Pal Do, Mi Ok... Apakah kau melihat Tuan Hwang?” tanya Hyun Joo panik.
“Tuan
Hwang? Dia pergi ke sana sebelumnya.” Kata Tuan Kim. Hyun Joo pun bergegas
pergi dan mengucapkan Terima kasih.
“Tunggu...
Nona Seo. Jika kau berbaik hati, maka kau
harusnya memberi kami petunjuk... Memberi dan menerima.” Teriak Tuan Kim kesal.
Di tepi
pantai lainya, Do Gyum memanggil Seo Yoon bertanya apakah itu kalungnya. Seo
Yoon melihat dari jauh kalau itu memang kalungnya, lalu berlari tapi kakinya
malah terselengkat dan jatuh. Do Gyum pun berusaha menolongnya.
“Apakah
kau terluka?” tanya Do Gyum mendekat. Seo Yoon mengelengkan kepala dan hanya
bisa terkesima dengan sikap baik Do Gyum
“Coba
ikat dengan ini.” Ucap Do Gyum melihat sepatu Seo Yoon yang lepas dan
memberikan kalung yang dibuat jadi gelang.
“Tidak
apa-apa. Aku bisa bertelanjang kaki.” Kata
Seo Yoon. Do Gyum merasa Itu tidak mahal
jadi bisa menerimanya. Seo Yoo pun mengucapkan Terima kasih banyak.
Hyun Joo
akhirnya masuk ke dalam mescusuar dan panik melihat Ji Woo yang pingsan. Ia pun
mencoba memberikan CPR tapi Ji Woo belum juga sadar. Akhirnya Hyun Joo pun
memberikan nafas buatan untuk kedua kalinya dan bisa melihat cerita kehidupan
dirinya diatas mercusuar. Ia pun panik dan saat itu Ji Woo pun tersadar dari
pingsan.
“Apakah
kau tidak apa-apa ? Apakah kau ada gangguan panik?” tanya Hyun Joo. Ji Woo
mengangguk.
“Tapi
Mengapa ini tidak terbuka? Aku rasa kita
harus keluar.” Ucap Hyun Joo heran tak bisa membuka pintu. Ji Woo seperti masih
merasa lemas dibantu Hyun Joo menaiki tangga.
“Apakah
kau merasa sedikit lebih baik sekarang?” tanya Hyun Joo. Ji Woo menganguk
walaupun masih bersadar di bagian depan mercusuar
“Berbahaya
di sini... kau bisa bersandar padaku” kata Hyun Joo. Ji Woo pun langsung
bersandar di bahu Hyun Joo. Hyun Joo terlihat gugup.
“Aku
pikir kita perlu menelpon Sekretaris Nam.” Ucap Hyun Joo akan turun tapi Ji
Woon menahan tanganya.
“Biarkan
aku berdiri di sini seperti ini sebentar.” Kata Ji Woo dan saat itu dibawah Do
Gyum menatap marah karena Hyun Joo bersama dengan Ji Woo diatas menara.
Di kamar,
Seo Yoon bahagia karena Do Gyum memberikan sesuatu padanya. Ponsenya berdering
dan Ibunya menelp ingin tahu Bagaimana wokshopnya ? karena dengar Pak Hwang
juga hadir. Seo Yoon membenarkan.
“Akan
menyenangkan jika kalian berdua menghabiskan waktu bersama hari ini. Kalian akan
sering bertemu setelah tanggal pernikahan ditetapkan, tetapi jika kamu dekat sebelum...”
ucap Nyonya Kim
“Bu... Ada
sesuatu yang aku tidak katakan sebelumnya.” Kata Seo Yoon. Nyonya Kim ingin
tahu apa itu.
“Tuan
Hwang tertarik pada wanita lain.” Ucap Seo Yoon.
Hyun Joo
memegang kunci kotak wish list ditanganya, dan mengingat percakapanya dengan Ji
Woo diatas menara.
Flash Back
Ji Woo
menegaskan kalau ia yang menemukan
kuncinya. Hyun Joo ingin tahu Apa keinginan Ji Woo. Ji Woo hanya menatapnya
sambil tersenyum.
Akhirnya Hyun
Joo membuka kotak melihat semua tulisan wish list dan mencari nama Hwang Ji Woo
lalu membacanya. Ia hanya bisa terdiam dan saat itu terdengar bunyi suara bel.
Hyun Joo membuka pintu meihat Do Gyum marah dan meminta agar bisa tenang.
“Aku
mendengar Pak Hwang menemukan kuncinya. Apakah ini tulisanya?” ucap Do Gyum. Hyun
Joo mencoba menyangkal tapi Do Gyum sudah
lebih dulu membacanya.
Do Gyum
terlihat sangat marah keluar dari kamar, Hyun Joo meminta agar Do Gyum tenang,
tapi Do Gyum benar-benar sangat marah lalu melihat Ji Woo berjalan dilorong. Ia
tanpa bicara langsung memberikan pukulan diwajah Ji Woo.
Seo Yoon yang sedang lewat kaget, begitu juga
Hyun Joo. Do Gyum sangat marah dan Ji Woo terlihat sangat marah dan sudah tak
bisa lagi menahan emosinya. Keduanya saling menatap penuh kebencian.
EPILOG
Ji Woo
dimasa lalu melihat Hyun Joo melipat kertas dan membentuknya. Lalu bertanya Apa
ini. Hyun Joo menjawab kalau itu bisa jadi tempat sumpit dan sudah menjadi
kebiasanya. Saat makan datang, Hyun Joo mengambil dari mangkuk Ji Woo.
“Kau
bilang kau tidak suka jamur, kan?” ucap Hyun Joo. Ji Woo tak percaya kalau Hyun
Jo ingat itu
“Tentu
saja... Kau adalah pacarku.” Ucap Hyun Joo malu-malu. Ji Woo pun hanya bisa
tersenyum.
Bersambung ke episode 11
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar