Ji Wook
melihat jubah jaksa yang masih di simpan dalam lemari, sebelumnya
seseoragmenelepon dari bagian HR di Kementerian Kehakiman yang memberitahu bahwa Ji Wook telah lulus ujian rekrutmen untuk jaksa
berpengalaman.
Yoo Jung
menelp Ji Wook, berkata kalau hanya ingin beritahu bahwa Jung Hyun Soo sudah
mengaku. Ji Wook kaget mendengar kalau Hyun Soo sudah mengakui semua yang
dilakukanya dan memastikan kembali. Yoo Jung mengatakan kalau Hyun Soo tak
mengakui semua kasus pembunuhan.
“Dia
hanya mengakui kasus pembunuhan Jang Hee Joon. dan pembunuhan di tangki air.”
Ucap Yoo Jung
“Apa Kau
masih di sana? Omong-omong, apa Jaksa Jang Moo Young hadir saat dia membuat
pengakuan?” tanya Yoo Jung
“Ya, dia
melihat dari luar saat Hyun Soo ditanyai.” Kata Yoo Jung. Ji Wook langsung
panik menanyakan keberadaan Jaksa Jang sekarang dan juga keadaan Jung Hyun Soo.
Ji Wook
bergegas pergi dan saat didepan pintu, Bong Hee melihatnya dan bertanya Apa ada
yang terjadi, Ji Wook mengaku hanya perlu memeriksa sesuatu di kantor
kejaksaan. Bong Hee mengaku kalau Ada sesuatu yang juga mengganggunya. Ia
mengingat saat Jaksa Jang yang angkuh meminta maaf padanya.
“Apa Jaksa
Wilayah minta maaf padamu?” kata Ji Wook bisa menebaknya.
“Itu
aneh, kan?” ucap Bong Hee. Ji Wook yakin itu dan Yang ingin diperiksa juga melibatkan Jaksa
Jang.
“Kalau
begitu, aku ikut denganmu.” Kata Bong Hee. Ji Wook pun setuju dan mereka pun
pergi dengan wajah tegang.
Bong Hee
terlihat canggung berada satu mobil dengan Ji Wook setelah mereka lama memutuskan
untuk putus. Sementara Jaksa Jang duduk disamping Hyun Soo hanya diam saja,
Hyun Soo makin terlihat tertawa mengejek melihat Jaksa Jang, seperti disengaja.
Yoo Jung
pergi ke ruang CCTV meminta petugas agar periksa CCTV tempat parkir Jaksa Jang dan
pintu masuk kantor kejaksaan, lalu mencari saat Jaksa Jang membawa Hyun Soo
keluar dari Kantor kejaksaan.
Seseorangmenelp dan Yoo Jung
menanyakan Apa bertemu penjaga yang membawa Jung Hyun Soo.
“Seseorang
membawanya sejam lalu atas perintah Jaksa Cha” kata pria diseberang telp. Yoo
Jung pun meminta peutugas tunjukkan CCTV dari sejam yang lalu.
Yoo Jung
melihat mobil Jaska Jang dengan mobilnya dan meminta menghentikan sejenak
rekaman CCTV untuk melihat lebih jelas. Sementara Jaksa Jang sudah sampai di Apartement
tempat Bong Hee sebelumnya tinggal, dengan tatapan dingin menyuruh Hyun Soo
segera turun dari mobilnya.
Ji Wook
pun menerima berita dari Yoo Jung melalui telp,
Bong Hee pun ingin tahu yang dikatakan Yoo Jung. Ji Wook memberitahu
kalau Jaksa Jang Moo Young dan Jung Hyun
Soo menghilang. Bong Hee seperti sudah menduganya lebih dulu.
“Jaksa
Wilayah menghilang setelah membawa Jung Hyun Soo. Menurutmu, apa dia mau balas
dendam pada Jung Hyun Soo secara pribadi?” kata Bong Hee. Ji Wook pikir seperti
itu.
“Ke mana
Jaksa Wilayah membawa Jung Hyun Soo? Apa Kita sama sekali tak tahu soal
keberadaan mereka?” kata Bong Hee.
“Ya, saat
ini, ponsel Jaksa Wilayah dimatikan. Kami sedang lacak lokasi dengan nomor
ponsel supirnya. Semoga ini bisa membawa kita ke suatu tempat.” Kata Ji Wook
“Jika aku
adalah dia, ke mana aku akan pergi?” ucap Bong Hee lalu membenturkan kepala
pada jendela. Ji Wook panik melihat yang dilakukan Bong Hee yang cukup ekstrem.
“Oh, ini
membantuku saat mencoba untuk berpikir.” Kata Bong Hee. Ji Wook seperti tak
yakin melihatnya karean menurutnta Seperti malah lebih buruk.
“Oh,
mungkin... Ini hanya sebuah pemikiran Bisa jadi ke tempat Hee Joon terbunuh. Dengan
kata lain, mereka mungkin ada di tempat lamaku dan tempatnya kosong saat ini karena
pembangunan kembali. Mereka mungkin di sana.” Ucap Bong Hee.
Ji Wook
menerima telp Yoo Jung kembali dan ingin tahu apakah mereka sudah menemukan
lokasi Hyun Soo dan Jaksa Jang, lalu menatap Bong Hee.
Jaksa
Jang membawa Hyun Soo ke tempat Bong Hee dan langsung diberikan kepalan
tanganya. Hyun Soo pun terjatuh, Jaksa Jang yang marah menyuruh Hyun Soo agar
berdiri dengan umpatan marah.
“Di sini
tempat... anakku, Hee Joon, tewas. Di sini tempat... kau secara brutal membunuh
anakku yang tak berdosa!” ucap Jaksa Jang marah
“Bagaimana
bisa kau ucapkan kata, "tak bersalah"?Anakmu mungkin tak bersalah,
tapi kau tidak.” Kata Hyun Soo. Jaksa Jang tak mengerti maksudnya.
“Gara-gara
kau, So Young... So Young meninggal gara-gara kau, maka aku jadi berubah seperti
ini gara-gara kau. Karena kau membebaskan orang-orang brengsek yang
menginjak-injak tubuhnya. Apa Kau tahu itu?” ucap Hyun Soo.
Flash Back
Hyun Soo
menusuk Hee Joon saat bisa masuk ke rumah Bong Hee dan melihat wajah Hee Joon
yang terjatuh.
“Menusuk
anakmu... benar-benar tidak disengaja Tapi...” gumam Hyun Soo.
Berita
Esoknya, Hyun Soo menonton dari Ponselnya “Semua orang terkejut dengan pembunuhan seorang peserta pelatihan dari Lembaga Penelitian
dan Pelatihan Yudisial, yang ketat sesuai hukum dan keadilan. Fakta bahwa
korban adalah putra jaksa wilayah saat ini telah menyebabkan kegemparan.”
“Jaksa Wilayah, Jang Moo Young, telah
menyembunyikan fakta bahwa anaknya berlatih di institut tersebut. Dia menyatakan
bahwa itu karena dia ingin mencegah perlakuan khusus dan memastikan keadilan. Tersangka
utama, Nn. Eun, yang telah ditangkap tak bisa menerima kenyataan bahwa korban putus dari dia.
Hyun Soo
mengingat Jang Moo Young kalau Ayah Hee Joon adalah orang yang membuat So Young meninggal 13 tahun lalu. Ia pun
memikirkan itu dan menyadari bahwa membunuh anaknya adalah balas dendam yang
adil dan bukan kebetulan. Jaksa Jang mengumpat kalau ini adalah omong kosong
dan ingin menusuk Hyun Soo dengan pisau. Hyun Soo bisa menahanya.
“Jangan
pura-pura tidak ingat.,, Kau membuatku jijik. Apa Mau kubantu ingatkan? 13
tahun lalu, ada seorang gadis. Gadis itu... terluka parah karena orang-orang
yang seperti binatang buas, dan kau jaksa yang bertanggung jawab atas kasus
itu. Kau membebaskan para bajingan itu seolah-olah itu bukan masalah besar dan
menutup kasus itu. Apa Bisa kau ingat itu?” ucap Hyun Soo dengan nada penuh
amarah.
“Kau...tak
berpihak pada gadis yang terluka yang sedang sakit. Para bajingan itu... Kau
malah berpihak pada mereka dan orang tua mereka. Apa Kau masih tidak ingat?”
kata Hyun Soo. Jaksa Jang hanya diam saja. Hyun Soo kembali Hyun Soo meminta
jawaban apakah Jakas Jang masih tidak ingat. Tuan Jang tak bisa menahan
emosinya ingin menusuk Hyun Soo,keduanya pun saling mendorong.
Ji Wook
dan Bong Hee sampai di rumah dan langsung masuk, Hyun Soo melihat Ji Wook masuk
sudah ada diluar rumah dan berusaha kabur. Ji Wook melihat Jaksa Jang duduk dan
terlihat pisau sudah tergeletak, lalu menyuruh Bong Hee agar bisa menemani
Jaksa Jang.
Hyun Soo
berlari menuruni tangga, Ji Wook pun mengejarnya memanggil Hyun Soo agar bisa
saling bicara. Akhirnya Hyun Soo berhenti didepan apartment, ia bertanya dengan
sikap Ji Wook apakah itu karena menusuknya.
“Kau kan
tidak mati... Orang itu, Tn. Bang, juga tidak mati. Kenapa kau begini? Dasar...
Apa masalahnya?” kata Hyun Soo marah.
“Aku
masalahnya. Semua salahku. Aku
membebaskanmu, brengsek. Makanya, aku harus memperbaiki kesalahanku. Benar kan? Cobalah kabur ribuan
kali jika kau mau. Aku pasti akan menangkapmu setiap saat.”tegas Ji Wook
“Astaga,
kau bajingan yang gigih. Tapi, Apa kau akan baik-baik saja, Pengacara? Lubang yang dibuat pisauku di perutmu belum
sembuh.” Ejek Hyun Soo
Ji Wook
balik mengejek apakah Hyun Soo akan baik-baik saja dengan tangan yan di brogol.
Hyun Soo akhirnya menyerang Ji Wook lebih dulu, dan bisa memukul dibagian bekas
luka. Ji Wook bisa membuat Hyun Soo tertelukup di atas mobil.
Tapi Hyun
Soo bisa mendorongnya, saat itu Bong Hee dengan keahliahnya bela diri menendang
Hyun Soo sampai akhirnya jatuh tersungkur tak berdaya. Ji Wook sampai melonggo
tak percaya melihatnya, Bong Hee pun memastikan kalau Ji Wook baik-baik saja.
Hyun Soo
akhirnya dibawa ke dalam mobil polisi dan Tuan Jang dibawa masuk ke dalam mobil
dengan wajah tertunduk. Yoo Jung dengan hormat mengatakan pada Jaksa Jang untuk
ditangkap karena penangkapan yang tidak sah dan percobaan pembunuhan. Ji Wook
dan Bong Hee terdiam melihatnya,Hyun Soo melirik sinis melihat keduanya dengan
sinis.
“Jangan
bekerja terlalu keras.” Kata Ji Wook menatap Bong Hee.
“Di sinilah
kasus Jung Hyun Soo dimulai, dan akhirnya berakhir juga di sini.” Ucap Bong
Hee.
“Kau
benar.” Ucap Ji Wook dan Bong Hee dengan wajah serius mengajak Ji Wook bicara.
Keduanya
duduk ditaman, wajah keduanya terlihat gugup. Bong Hee mengulang kalau sudah
memikirkan yan dikatakan tentang ayahnya, lalu sadar kalau dulu dirinya sangat
jahat bahkan terlalu kasar pada Ji Wook. Menurutnya Ji Wook itu tidak bersalah.
“Jaksa
Wilayah Jang yang mencuci otakmu dan menjadikan Ji Wook seperti itu. Kau juga
korban. Mengetahui itu, maka aku melampiaskannya padamu. Maafkan aku.” Ungkap
Bong Hee.
“Tak apa
dan Jangan menyesal. Ayahmu sudah menyelamatkan nyawaku. Setelah menyelamatkan
aku,bahkan dia berusaha menyelamatkan orang tuaku, tapi tidak berjalan lancar.”
Cerita Ji Wook.
“Itu
bukan salah siapa-siapa. Kau tahu, aku sangat berhutang budi padamu. Kau harus
meninggalkan kejaksaan karena aku, dan kau bertemu Jung Hyun Soo karena aku. Kau
juga ditikam karenaku. Lalu Kau memberiku pekerjaan, memberiku makanan dan juga
tempat tinggal. Daftar ini tak ada habisnya. Jadi...kita hanya harus... sebut
itu saja. Mari kita... kembali ke sebelum semua ini terjadi. Mari kita kembali ke
saat pertama kali kita bertemu.” Kata Bong Hee. Ji Wook tersenyum menurutnya
itu sangat bagus.
Ji Wook
melihat papan namanya, lalu masuk dengan senyuman. Dua ngapetingginya sudah ada didalam ruangan,
Yoo Jung menyapa dengan mengucapakan
Selamat atas hari pertama Ji Wook bekerja. Ji Wook mengaku sangat
berterimakasih dua atasanya ada dalam ruangan.
“Tapi tak
ada satu orang pun yang ingin kutemui.” Ucap Ji Wook berjalan ke mejanya.
“Pak,
sudah kubilang, tak ada gunanya ke sini.” Bisik salah satu petinggi. Petinggi
yang lain mengaku lupa kalau Ji Wook ramah. Yoo Jung juga berpikiran yang sama
“Aku
menyerahkan kasus Jung Hyun Soo demi dia.” Kata Yoo Jung. Si pria berkacamata
pun ingin tahu Siapa orang yang mau ditemui, Ji Wook. Ji Wook seperti
memikirkanya.
Tuan Jang
dan Hyun Soo berada dalam sel tahanan, salah satunya akan ditemui oleh Ji Wook.
Akhirnya Ji Wook memutuskan untuk bertemu dengan Hyun Soo di ruang interogasi.
“Aku dulu
pengacaramu, dan sekarang, aku jaksa di kasusmu. Kita memiliki sejarah yang
panjang, kan?” kata Ji Wook
“Tampaknya
kau senang. Kurasa kau suka, tapi aku
tidak.” Komenta Hyun Soo
“Terbiasalah.
Kau akan bertemu banyak hal yang tidak kau sukai. Karena aku harus mengikuti
protokol, maka biar aku ulas dasarnya
dulu. Namamu Jung Hyun Soo. Kau sedang diselidiki karena pernah menjadi buron, percobaan
pembunuhan terhadap Bang Eun Ho, dan pembunuhan Yang Jin Woo dan Jang Hee Joon.
Paham?” kata Ji Wook
“Tidak,
aku tak paham.” Ucap Hyun Soo sinis.
“Jung
Hyun Soo, Anda berhak menolak untuk menjawab hal... yang bisa memberatkan diri
sendiri.” Tegas Ji Wook
“Saya
memiliki hak untuk menyewa pengacara.” Kata Hyun Soo. Ji Wook merasa Hyun Soo
memang tahu dengan baik dan sudah ahli.
Ji Wook
sudah diberitahu bahwa Hyun Soo yag mengaku... pada Jaksa Cha yang mengawasi
kasus ini sebelum menyerahkannya padanya. Hyun Soo pura-pura tak mengerti
seperti sebuah berita baru untuknya.
Flash Back
Hyun Soo
mengaku kalau Pertama, membunuh mereka semua dan berpikir harus mulai dengan
siapa dulu, sambil bertanya-tanya apakah mereka pertama bertemu saat kasus Yang Jin Woo, jadi
apakah akan mulai dengan Jin Woo dulu.
“Ahh..
Tidak..Apartemen Supa...Kau sudah berhasil mengonfirmasi identitas 1 mayat yang
ditemukan di tangki air di sana, kan? Apah Mau aku beritahu siapa orang satu
lagi?” ucap Hyun Soo.
“Aku
takkan berkata tidak. “ kata Yoo Jung.
“Namanya
Sung Jae Hyun... Dia dan Jin Woo satu SMA dan Silahkan periksa.” Kata Hyun Soo.
Ji Wook
dengan nada mengejek kalau Hyun Soo belum ingat sepenuhnya, Hyun Soo mengaku
kalau Baru-baru ini mengalami kecelakaan mobil jadi Ingatannya belum sepenuhnya
pulih dan Secara hukum, mereka bilang dirinya berpikiran lemah dan tidak sehat
akal jadi tak yakin apa diketahui Ji Wook.
“Tak ada
yang tahu identitas mayat di dalam tangki air. Hanya kau yang mengidentifikasi. Bagaimana kau menjelaskannya?” ucap Ji Wook
“Yah...
jadi Begitu... Kurasa aku mendengarnya saat aku lewat. Apa aku mendengarnya di
toilet? Kurasa aku dengar di sana.” Kata
Hyun Soo. Ji Wook mengebrak meja tak bisa menahan amarah. Hyun Soo merasa Ji
Wook terlihat menakutkan.
“Kau
sangat keren. .. Kau membuat rambutmu sempurna.
Apa kau punya banyak waktu? Yah... Kita punya banyak waktu., Mari kita
selesaikan ini. Aku akan membuatmu
ingat. Paham?” kata Ji Wook sengaja duduk dimeja menatap Hyun Soo lebih dekat
lagi.
Eun Hyuk
dan Bong Hee duduk bersama, sambil minum teh bersama. Eun Hyuk bertanya keadaan
Bong Hee sekarang. Bong Hee mengaku baik-baik saja dan bertanya balik. Eun Hyuk
mengaku kalau pasti sudah tahu dirinya tidak baik-baik saja.
“Jadi ada
apa denganmu?” tanya Eun Hyuk, Bong Hee mengaku Semuanya jadi blur. Eun Hyuk
bertanya Apa ini soal Ji Wook?
“Apakah
Perasaanmu? Apakah Perasaanmu juga kabur?” ucap Eun Hyuk. Bong Hee terdiam
“Jangan
terlalu dipikirkan. Lakukan apa kata hatimu.” Kata Eun Hyuk. Bong Hee pun
bertanya apakah Eun Hyuk melakukan apa yang hatinya itu ucapkan. Eun Hyuk
dengan sangat yakin menjawab “Ya”
Eun Hyuk
seperti membayangkan saat pertemuanya dengan Yoo Jung, saat menemaninya dirumah
sakit dan beberapa kali yang dianggap kebetulsan tapi memang sengaa ingin
menemui Yoo Jung.
“Aku
terus-menerus jatuh cinta dengan orang ini, saat aku mengikuti hatiku.” Kata
Eun Hyuk
“Aku sama
denganmu, Pengacara Ji... Aku terus-menerus jatuh cinta padanya.” Ungkap Bong
Hee yang menatap Ji Wook berjalan di lorong kejaksaan.
Ji Wook
tersadar dengan Bong Hee yang sudah berdiri didepanya, lalu bertanya tujuanya
datang ke kantor kejaksaan. Bong Hee pikir Ji Wook pasti sudah tahu kalau pasti
untuk berkerja dan Klienny akan ditanyai sebagai tersangka.
“Oh ya?
Kasus yang mana? Siapa jaksanya?”kata Ji Wook
“Aku akan
urus itu sendiri. Lagi pula, aku tak
bisa memberitahumu. Ini masalah privasi klien.” Ucap Bong Hee.
“Kau
benar. Astaga, sekarang kau bicara seperti pengacara.” Ejek Ji Wook. Bong Hee
membenarkan kalau dirinya adalah pengacara.
“Okay.
Semoga meeting lancar.” Ucap Ji Wook. Bong Hee pun ingin mengatakan hal yang
sama dan sempat binggung dengan menganti panggilan Jaksa lalu berjalan pergi.
“Eun Bong
Hee... Mari kita...tangkap Jung Hyun Soo bersama-sama. Terlepas dari posisi
kita, maka kita harus tangkap dia. Aku butuh... Ahh..Tidak, aku butuh bantuan
semua orang.” Kata Ji Wook sebelum pergi. Bong Hee mengangguk setuju dengan
senyuman.
Tuan Byun
membahas Tuan Bang yang akan kembali bekerja di kejaksaan, Tuan Bang
membenarkan kaalu kejaksaan merekrut penyidik berpengalaman kapan pun ada
kekosongan dan karena Ji Wook kembali maka ia juga harus kembali kejaksaan.
“20
persen... Aku akan naikkan gaji tahunan sebesar 20 persen.” Ucap Tuan Byun
“Kau tak
bisa beli aku dengan uang.... 50 persen.” Kata Tuan Bang. Tuan Byun mengumpat
Tuan Bang yang pencuri.
“Kalau
begitu 40?” kata Tuan Bang, Tuan Byun menahan mengatakan 30.Tuan Byun merasa
itu Tidak mungkin.
“Hei..
Jangan berpikir mengajarkan dia atau mengganggu dalam meeting. Konsentrasi. Aku
mohon Fokus, tolong CEO Byun” ucap Ji
Wook.
“Betul...
Kita di sini karena Jung Hyun Soo. Berkat CEO Byun, meeting kita tidak
terlaksana.” Ejek Yoo Jung
Tuan Byun
tak terima Yoo Jung sekarang juga memarahinya, Bong Hee ikut tertawa dan
langsung terdiam ketika melihat Tuan Byun yang memelotot. Ji Wook mulai
membahas kalau Sekarang, Jung Hyun Soo mengubah pengakuannya. Tuan Byun pikir
mereka itu punya bukti.
“Dia
benar. Senjata pembunuhan yang kutemukan di rumahnya.” Kata Yoo Jung. Ji Wook
mengingat saat Tuan Byun yang menaruh pisau dirumah Hyun Soo.
“Kita
akan abaikan senjata pembunuhan itu. Itu Karena palsu. Dengan kata lain, bukti
yang diperoleh secara ilegal. Setiap
bukti dari sana adalah buah dari pohon beracun.” Jelas Ji Wook (Buah
dari Pohon Beracun... adalah bukti yang diperoleh secara ilegal yang tidak dapat diterima.)
“Apa Tak
ada bukti lain?” tanya Tuan Bang.
“Bahkan
jika dia tak mengubah pengakuan, menurut penerimaan pengakuan, kecuali ada
bukti tambahan, dia takkan terbukti bersalah.” Jelas Eun Hyuk. (Tanpa bukti tambahan, rasa bersalah itu
takkan terbukti.)
“Hey, dia
bisa dituntut dengan percobaan pembunuhan. Kalian berdua hampir kehilangan nyawa di tangan Jung Hyun Soo.” Kata Tuan
Byun
Bong Hee
pikir Tuduhan untuk percobaan pembunuhan terlalu ringan. Tuan Bang merasa Hyun
Soo mungkin dapat masa percobaan. Ji Wook juga yakin Selain itu, Hyun Soo akan
mengklaim lemah pikiran dan tidak sehat akal. Eun Hyuk mulai tak bisa menahan
amarah sambil mengumpat kesal.
“Makanya
kita harus cari tahu lebih banyak soal Jung Hyun Soo. Kita harus cari tahu soal
masa lalunya. Kita harus tangkap supir yang menabrak Jung Hyun Soo dan kabur.”
Jelas Ji Wook
“Aku lagi
urus itu. Dia salah satu orang yang ada
dalam daftar dari Pengacara Ji. Namanya Min Young Hoon. Dia sedang buron
sekarang, tapi aku menemukan wanitanya. Ada
petugas yang mengintai untuk menangkapnya. Mereka akan segera menangkapnya.”
Ucap Yoo Jung. Ji Wook pun mengajak semuanya agar bisa terus bekeja keras.
Yoo Jung
mengambil kopi di dapur, Eun Hyuk melihat Yoo Jung yang berdiri sendirian,
keduanya pun saling menatap. Yoo Jung dengan gugup menyaa Eun Hyuk yang sudah
lama tidak melihatnya, Eun Hyuk piki Itu
tidak benar karena Baru beberapa hari saja.
“Yah.. Mungkin
hanya perasaanku saja.” Kata Yoo Jung gugup. Eun Hyuk akan mengambil kopi. Yoo
Jung langsung mengatakan akan meuangkanya, tangan mereka tak sengaja saling
bersentuhan.
Keduanya
saling menatap, Eun Hyuk seperti tak percaya karena Yoo Jung menyentuh tanganya
yang ingin menuangkan kopi. Yoo Jung pun hanya diam saja seperti masih shock.
Eun Hyuk pun menolak karena bisa melakukan sendiri. Yoo Jung pun
mempersilahkannya dan pamit pergi. Eun Hyuk menatap tanganya yang disentuh oleh
Yoo Jung, begitu juga sebaliknya.
Bong Hee
duduk di kursinya, lalu tersenyum bahagia saat melihat Ji Wook yang duduk
didepanya sambil membaca berkas. Tuan Bang mengangkat telp di meja kerjanya.
Bong Hee
kembali menatap ke meja Ji Wook, tapi didepanya hanya Tuan Byun yang tertidur
dan terbangun dengan mengelap iler diujung mulut. Wajah Bong Hee langsung
berubah cemberut. Tuan Bang memberitahu kalau menemukan Polisi yang menangani
kasus ini. Bong Hee memberikan pujian dengan jempolnya kalau Tuan Bang itu Hebat.
“Itu tak
begitu sulit.. Kupikir aku hanya harus menelepon sekitar 20 orang.” Ucap Tuan
Bang. Bong Hee bisa tersenyum tapi kembali sedih saat melihat ke arah depanya,
Tuan Byun kembali tertidur.
Bong Hee
dan Tuan Bang menemui polisi dengan memperlihatkan foto si remaja dan bertanya Apakah
meng ingat gadis ini dan tahu kalau ia yang mengawasi kasusnya, Polisi mengak
ingat kasusnya, tapi tak mau
melakukannya. Tuan Bang binggung kenapa tak mau melakukanya.
“Aku
menangkap dan mengirim mereka ke jaksa, namun kasus itu tertutup bagi warga
sipil.” Jelas Si polisi. Keduanya kaget siapa Warga sipil yang dimaksud
“Apa kami
bisa cari tahu siapa jaksa yang bertanggung jawab?” ucap Tuan Bang dengan wajah
serius.
Bong Hee
bertemu dengan Tuan Jang, lalu menanyakan dengan keadaanya apakah merasa
lumayan enak. Tuan Jang tak ingin lama-lama ingin Bong Hee langsung ke intinya
saja. Bong Hee mengangguk mengerti dan mengatakan kalau berHarap Tuan Jang
mohon maaf lagi.
“Aku tak
ingin permintaan maaf tak tulus seperti terakhir kali. Aku ingin permintaan
maaf yang benar dan formal. Melihatmu duduk di sana dalam seragam itu tidak membuatku
kasihan padamu. Saat aku memikirkan perbuatanmu padaku, ayahku, dan No Ji Wook
saat dia masih kecil. Kupikir hukuman ini terlalu ringan untukmu.” Kata Bong
Hee
“Apakah
permintaan maaf sudah cukup?” tanya Tuan Jang. Bong Hee membenarkan.
“Tapi aku
takkan mempermudah. Aku tahu bahwa kau
menangani kasus lama yang melibatkan Jung Hyun Soo. Kau membebaskan
orang-orang yang memperkosa seorang
gadis, membebaskan mereka. Beritahu aku soal kasus itu.” Kata Bong Hee. Tuan
Jang menatap Bong Hee.
Bersambung ke episode 38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar