Ji Wook
berlari ke rumah sakit menaiki eskalator dan melihat Hyun Soo menaiki tangga
menurun dan sempat menatapnya. Hyun Soo menatap dingin, Ji Wook pun seperti tak
percaya Jung Hyun Soo bisa kabur dari ruang rawat, dan langsung berlari keluar
dari rumah sakit, tapi saat itu juga Hyun Soo berhasil kabur dengan menaiki
ambulance.
Ji Wook
yang kehilangan arah, lalu menelp Yoo Jung memberitahu kalau Jung Hyun Soo baru saja kabur, tapi malah
berbicara dengan penyidik kepolisian, lalu dikagetkan dengan dengan keadaan Yoo
Jung. Sambil mengumpat marah menelp Eun Hyuk sedang bersama dengan Bong Hee
dalam mobil.
Eun Hyuk
terlihat bahagia mengangkat telp dari Ji Wook, tapi di buat kaget mengetahui
kedaaan Yoo Jung. Bong Hee yang duduk disebelahnya pun ikut gelisah mendengarnya
lalu bertanya apa yang terjadi kepada Jaksa Cha.
Ji Wook
yang gelisah mencoba menelp Jaksa Lee, agar menelpnya kalau menemukan keberadaan Jung Hyun Soo. Yoo Jung
masih terbaring di ruangan IGD dengan jarum infus yang menempel. Bong Hee dan
Eun Hyuk akhirnya dengan dengan terburu-buru.
Eun Hyuk
panik memanggil Yoo Jung memohon agar cepat sadar, Bong Hee pun menanyaka
keadaan Yoo Jung pada Ji Wook. Eun Hyuk dengan nada tinggi menanyakan apa yang
terjadi pada Yoo Jung dengan wajah panik dan tidak sadar. Yoo Jung seperti
mulau sadar dan berpura-pura untuk tak membuka matanya.
“Yah, dia
terkena gegar otak ringan.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk makin panik mendengarnya.
“Hei, gegar
otak itu bisa jadi serius. Kalau begitu, dia harus diperiksa. Kenapa dia cuma
berbaring di sini? Dokter hanyanya melaksanakan CT scan. Apakah ada yang sudah
spesialis bukannya intern? Bukankah seharusnya kita memindahkannya ke RS yang
lebih spesialis?” kata Eun Hyuk panik
Yoo Jung
yang mendengarnya merasa seperti malu memilih untuk makin memejamkan
matanya. Eun Hyuk meminta Ji Wook
apabila ada kenalanya sebagai dokter untuk membantu Yoo Jung. Bong Hee dan Ji Wook hanya bisa diam saja
melihat sikap Eun Hyuk seperti berlebihan.
Eun Hyuk
terus memanggil Yoo Jung agar bisa sadar. Bong Hee dan Ji Wook melihat Yoo Jung
seperti mulai sadar memilih untuk pergi meninggalkanya. Yoo Jung yang malu
menyuruh Eun Hyuk untuk diam saja. Eun Hyuk kembali memanggil Yoo Jung. Yoo
Jung memberitahu tahu kalau ia hanya tertidur.
“Aku
bersyukur.” Kata Eun Hyuk bisa bernafas lega melihat Yoo Jung kembali sadar.
Yoo Jung tersenyum melihat sikap Eun Hyuk seperti sangat mengkhawatirkanya. Eun
Hyuk mengaku kalau hanya berakting lalu pamit pergi. Yoo Jung tersenyum puas
melihat sikap Eun Hyuk.
Bong Hee
bertanya pada Ji Wook apakah Mereka masih belum menangkap Jung Hyun Soo. Ji
Wook mengaku Belum dan merasa menyesal karena seharusnya tahu kalau dia
berencana untuk kabur. Bong Hee pikir Tidak mungkin bisa Ji Wook memprediksi
itu.
“Apa
menurutmu ingatannya pulih?” tanya Bong Hee. Ji Wook pikir seperti itu.
“Aku
tidak tahu seberapa banyak ingatannya yang pulih. Dan, yang ingin kukatakan... Aku
ingin kau menginap di rumahku untuk sementara waktu. Tak ada yang tahu apa yang
dia akan lakukan.” Ucap Ji Wook khawatir.
Bong Hee
menolak, Ji Wook memohon agar Bong Hee
dan harus mendengarkan kali ini. Bong Hee meminta Ji Wook agar Jangan khawatir
karena akan berhati-hati. Ji Wook terlihat saja makin khawatir.
Eun Hyuk
memapah Yoo Jung pulang dengan mastikan keadaanya dan tidak merasa pusing sama
sekali. Yoo Jung mengaku kalau baik-baik saja. Eun Hyuk bertanya apakah ia
harus membelikan sesuatu yang dibutuhkan, bahkan mau mengendongnya.
Ji Hae
baru pulang melihat keduanya terlihat sangat dekat, hatinya seperti merasa
tertusuk melihatnya. Eun Hyuk pun sampai ke depan pintu rumah dan memberikan
tas, tapi Yoo Jung memilih untuk segera masuk saja. Eun Hyuk dengan terpaksa
masuk dan mengikuti Yoo Jung sampai ke ruang tengah. Yoo Jung langsung membaringkan di sofa
mengaku sangat lelah.
“Hei,
beristirahatlah... Telepon aku jika terjadi sesuatu.” Kata Eun Hyuk
“Kuharap
aku tidak akan terbangun dari tidur. Aku 'kan jaksa yang kehilangan tersangka. Bagaimana
aku bisa mengatasi situasi ini?” ungkap Yoo Jung. Eun Hyuk
hanya bisa diam saja, lalu akhirnya menemani Yoo Jung sampai tertidur pulas dan
meninggalkan rumah.
Ji Wook
mondar mandir memikirkan yang terjadi pada Hyun Soo, dan bertanya-tanya
“Seberapa jauh yang Jung Hyun Soo ketahui? Orang yang dia temui setelah sadar
adalah aku, Jaksa Cha dan Bong Hee.”
Ia lalu
mengingat dengan melihat foto dari buku tahunan yang hilang dan ingin tahu
Siapa wanita itu. Ia ingin tahu Seberapa jauh ingatan yang didapatkan kembali
oleh Jung Hyun Soo.
Hyun Soo
berdiri sendirian menatap gambar “Park So Young” yang sudah di robeknya, Ia pun bertanya-tanya pada dirinya “Kenapa
aku membunuh mereka? Apa yang tak bisa kuselesaikan?” lalu mengingat kembali
saat Bong Hee yang kaget melihat dirinya.
Ji Wook
menutup matanya berusaha mengetahui jawaban “Apa ingatannya mengenai pembunuhan dan
tujuannya sudah kembali?”
[Episode
35 - Kembali]
Berita di
TV disiarkan “Sudah dua hari sejak tersangka, Jung Hyun Soo kabur dari RS
dimana dia diinvestigasi. Keberadaannya masih tidak diketahui. Jaksa telah
mengadakan pemburuan buronan secara nasional. Mereka mengumumkan bahwa mereka
menggunakan personel berjumlah besar untuk kasus ini. Mereka dikritik karena menyia-nyiakan
tenaga kerja karena kurangnya pengawasan terhadap tersangka.”
Ketua
Jaksa yang menonton langsung mematikan TV dan terlihat marah pada keduanya. Yoo
Jung hanya bisa meminta maaf, Ketua
pikir kalau Yoo Jung meminta maaf padanya maka lebih baik enyahlah dari
pandangannya.
“Ada
banyak jalan, Kau bisa ambil absen atau semacamnya. Hei, aku akan dipindahkan
ke daerah pedesaan dan Aku ini tipe orang yang suka di kota.” Teriak ketua
jaksa kesal
“Haruskah aku memecat atau
menangguhkanmu? Haruskah? Itu benar. Kau harus pergi sekarang. Pergi dan
ambillah absenmu dan kau harus pergi dengannya. Kau bisa mengikutinya, pergilah
cepat.” Ucap ketua pada Yoo Jung dan Ji Hae sangat murka karena di pindah
tugaskan.
Semua
dalam ruang rapat hanya diam saja. Tuan Byun kembali mengeluh melihat semua
anggota seperti semua serius sekali dan berpikir mereka semua takut dengan
tersangka yang hilang ingatan itu. Tuan Bang yakin kalau Hyun Soo tidak bisa
pergi jauh dan bertaruh akan hal itu dan polisi akan segera menangkapnya.
“Jika ada
kesempatan kecil, jika dia muncul di hadapanku maka aku akan menangkapnya. Aku
bisa mendatanginya sekali lagi.” Kata Tuan Byun. Eun Hyuk setuju dengan
kata-kata Tuan byun kalau mereka harus menangkapnya.
“ Situasi
kita terkini bukanlah lelucon.” Ucap Bong Hee.
Ji Wook
hanya diam saja mengingat perkataan Hyun Soo sebelumnya diatas jembatan
penyeberangan. “Aku masih berpikir kalau kau tidak paham perasaanku. Aku benar-benar
ingin kau merasakan apa yang kurasakan. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak
punya pilihan lain. Aku harus membunuh mereka semua.”
“Semuanya,
berhentilah bermain. Ini tidak lucu.Aku akan memberitahu kalian lagi. Kalian
harus tetap aman. Mengerti?” ucap Ji Wook tak ingin semua orang membuatnya
khawatir.
Hyun Soo
pergi ke sekolah melihat foto “Park So Young” lalu seperti ingatanya kembali
datang saat So Young dengan seragam sekolahnya berlari ke arah ilalang dengan
wajah ketakutan. Ia menatap kembali foto So Young seperti membuatnya mengingat
sesuatu.
Ji Wook
dan Bong Hee baru saja keluar dari sekolah, Bong Hee bertanya apakah menurut Ji
Wook kalau Jung Hyun Soo sungguh akan datang. Ji Wook pikir Itu sangat mungkin,
menurutnya Jika ingatannya belum sepenuhnya pulih maka Hyun Soo akan
berkeliaran dengan tujuan agar ingatannya kembali dan tempat yang mereka
datangi adalah tempat yang pasti diingat.
“Sekolah
dari buku tahunan itu, kan?” ucap Bong Hee.
“Benar.
Setelah itu.., dia akan pergi dimana dia membunuh para korban.” Kata Ji Wook
“Aku sudah
menghubungi perusahaan yang membangun ulang apartemennya. Aku juga sudah
mengirim mereka selebaran mengenai dicarinya Jung Hyun Soo.” Kata Bong Hee. Ji
Wook pun memuji kerja Bong Hee.
“Benar-benar.
Aku pasti sudah mengirim unit ke sini untuk mengintai jika aku dari kepolisian.”
Kata Ji Wook lalu mengajak Bong Hee pergi.
Saat itu
Hyun Soo berdiri dari kejauhan melihat Ji Wook dan Bong Hee datang ke sekolah
yang ditujunya, tatapanya kembali terlihat mulai dingin seperti dulu dan
bertanya-tanya siapa sebenarnya Ji Wook dan juga Bong Hee. Ia mengingat kembali saat itu Bong Hee yang terkejut dan saat dirinya yang sedang membunuh diatap gedung.
Tuan Bang
akan pulang kantor lalu bertanya pada Bong Hee apakah tidak pulang hari ini.
Bong Heee mengaku hanya ingin menyelesaikan tugasnya lebih dulu. Tuan Bang pun
pamit pergi lebih dulu dan berpesan agar Pulanglah dengan selamat. Bong Hee
akan mengambil berkas tapi tiba-tiba dikagetkan dengan suara dibelakangnya.
“Siapa
kau?” ucap Hyun Soo sudah duduk dibangku. Bong Hee benar-benar kaget melihat
Hyun Soo sudah ada dalam ruangan.
“Apa... Kau
sedang menanyaiku sekarang?” tanya Bong Hee. Hyun Soo kembali bertanya siapa
Bong Hee.
“Aku yang
harusnya menanyaimu...kenapa kau ada di sini sekarang.” Kata Bong Hee
“Kepalaku
sangat sakit... Kau... adalah orang yang pertama kali kulihat saat tersadar.
Tapi Diotakku ini terus bilang kalau aku harus menyingkirkanmu. Apa Kau tahu
alasannya?” ucap Hyun Soo.
“Aku
harus memastikan agar dia tidak bisa bicara.” Gumam Bong Hee. Hyun Soo
menegaskan kalau sedang bertanya jadi harus menjawab.
“Kenapa
kau melakukan ini kepadaku? Katakan kepadaku. Siapa kau? aku ini apa Siapa aku?
Katakan kepadaku. Kenapa aku jadi seperti ini?” ucap Hyun Soo benar-benar
penasaran.
“Apa Kau
mau tahu alasannya? Itu karena aku menyaksikan kau membunuh.” Ucap Bong Hee
Saat itu
Hyun Soo seperti merasakan ingataan datang kembali, kalau diatap melihat Bong
Hee yang menutup jendela rumahnya ketika melakukan pembunuhan. Hyun Soo
akhirnya berusaha untuk berkelahi dengan Bong Hee, sampai akhirnya Ji Wook
datang membantu.
Ji Wook
memastikan lebih dulu keadaan Bong Hee dan melawan Hyun Soo yang membawa pisau
pada dalam kemeja. Dengan kekuataan Ji Wook melawan Hyun Soo sampai akhirnya
bisa membuat Hyun Soo tak bisa bergerak dengan badan tertelungkup. Bong Hee
panik saat melihat perut Ji Wook mengeluarkan darah.
Ji Wook
sudah terbaring dalam ambulance, tatapan samar-samarnya seperti mengingatkan
kembali ke masa lalunya. Bong Hee terlihat panik menatap Ji Wook seperti
setengah sadar dengan mata yang tak bisa dibuka dengan lebar.
Flash Back
Ji Wook
mengatakan akan jadi seperti Ayahnya saat sudah dewasa. Tuan Noh pun merasa
sangat tersanjung dan mengendong anaknya yang mengunakan pakaian jaksa.
Saat
kebakaran terjadi, Ji Wook terjebak dalam rumahnya. Tuan Eun masuk ke dalam
rumah panik melihat Jaksa Noh yang tergeletak dilantai. Tuan Noh memberitahu
Tuan Eun kalau ada Ji Wook yang harus diselamatkan, Tuan Eun pun membawa Ji
Wook keluar rumah dan menenangkanya,
lalu berkata akan masuk dan mengeluarkan ayah dan ibunya juga.
[RS
Gookil]
Ji Wook
membuka setengah matanya, Eun Hyuk yang lebih dulu melihatnya langsung
menanyakan keadaan rekan kerjanya memastikan kalau mengenalinya. Tuan Byun tak
mau kalah memberitahu kalau ayahnya sudah datang, Ji Wook seperti bisa melihat
dengan jelas semua yang menemaninya.
“Hei,
kenapa kau tidak mengatakan apapun? Apa Kau tidak bisa mengenaliku? Ini aku.
Katakan sesuatu. Apa Kau tidak bisa bicara?” ucap Tuan Byun ingin tahu
“Siapa kau?”
ucap Ji Wook lemah. Tuan Byun panik memberitahu kalau ia ayahnya. Ji Wook hanya
tersenyum karena hanya mengerjainya. Tuan Byun sempat kesaal sambil mengumpat
karena membuatnya terkejut.
“Kau
sudah sepenuhnya sadar... Dasar tukang ngeprank. kau bisa mengagetkanku.” Keluh
ketua Byun. Eun Hyuk dan Tuan Bang langsung mengejak Tuan Byun keluar agar
membiarkan Ji Wook dan Bong Hee berdua saja.
Tuan Byun
kesal malah diajak keluar, Eun Hyuk beralasan agar mengajak mencari udara
segara diluar. Tuan Byun heran karena hanya mau melihatnya dan kenapa mereka
malah bersikap seperti itu.
“Kenapa
kalian berdua jadi begini? Kalian aneh sekali.”keluh Tuan Byun keluar dari
ruangan.
“Kita
harus keluar agar mereka bisa bersama. Kenapa kau tidak peka?” keluh Tuan Bang
dan juga Eun Hyuk
“Oh, apa
mereka... Kalian harusnya bilang kepadaku.” Kata Tuan Byun. Tuan Bang pikir Kebanyakan
orang akan tahu. Tuan Byun tak ingin mendengar ocehan rekanya memilih untuk
pamit pergi ke toilet.
“Dia
hanya tidak peka.” Kata Tuan Byun pada Eun Hyuk melihat sikap Tuan Bang.
Ji Wook
menatap Bong Hee yang duduk disampingnya lalu meminta maaf. Bong Hee mengeluh
pada Ji Wook yang harus terlibat dan sampai terluka seperti ini, lalu
menegaskan Jika melakukan itu lagi maka
akan benar-benar marah kepadanya.
“Kau
harus benar-benar minta maaf kepadaku. Kau kehilangan pekerjaan karenaku, dan
kau terus tersakiti karenaku.” Ucap Bong Hee sambil menangis. Ji Wook pun tak
bisa menahan rasa sedihnya sambil menutup matanya.
Hyun Soo
sudah memakai baju tahanan, Yoo Jung pun siap menginterogasi bertanya apakah
Ingatannya sudah kembali dan akan mengulanginya, dengan memastikan kalau tahu
namanya Jung Hyun Soo, Hyun Soo mengangguk.
“Apa Kau
tahu kenapa kau ada di sini sekarang? Apa Kau sungguh tak ingat apapun?” ucap
Yoo Jung lalu memperlihatkan berkas dengan foto Senjata pembunuhan Lee Jae Ho
“Pisau
yang ada darah dari Lee Jae Ho dan Bang Eun Ho. Ini ditemukan di tempat tinggalmu,
dan ada sidik jarimu di pisaunya. Apa Kau tidak ingat?” ucap Yoo Jung. Hyun soo
hanya diam.
“Lihat
saja sampai kau kehabisan hakmu untuk diam.” tegas Yoo Jung mencoba menahan
amarahnya.
Ji Wook
terbangun dari tidurnya, lalu melihat Bong Hee membaringkan kepala dipinggir
tempat tidur dan membaringkanya. Bong Hee tiba-tiba terbangun dan terkejut
melihat Ji Wook sudah menatapnya, dengan berpura-pura tak terjadi apa-apa
bertanya apakah Tidurnya nyenyak. Ji Wook mengaku kalau itu berkat Bong Hee
maka tidurny.
“Bagaimana
perasaanmu? Bagaimana luka dan tusukan di perutmu? Boleh aku lihat?” ucap Bong
Hee ingin melihat.
“Tidak
boleh. Lukanya sangat kelihatan jelek... Pokoknya kau tidak boleh lihat.” Kata
Ji Wook melarang.
“Jangan
katakan itu... Aku yakin lukanya kelihatan cantik dan seksi.” Ungkap Bong Hee
akhirnya kelepasan memuji Ji Wook.
Ji Wook
pun hanya bisa terdiam, Bong Hee akhirnya tertunduk dan meminta maaf karena
tidak bisa memisahkan perasaan dan pekerjaan. Ji Wook pikir Bong Hee Tidak usah
khawatir karena menyukainya suka. Bong Hee dengan wajah berantakan meminta izin
akan cuci muka sebentar.
“Bong
Hee... Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu... Ini soal sesuatu yang
sangat penting.” Ucap Ji Wook sebelum Bong Hee keluar. Bong Hee bertanya apa
yang ingin dikatakanya.
Saat itu
Jae Hong datang dengan Tuan Bang dan Tuan Byun dan berlari memeluk Ji
Wook. Ji Wook melihat Jae Hong datang
dipagi hari berpikir kaalu bolos sekolah dan memarahi Tuan Bang yang membawanya
kerumah sakit.
“Sekarang
'kan hari Sabtu.” Ucap Tuan Bang. Tuan Byun heran apakah Jaman sekarang
anak-anak tidak sekolah pada hari Sabtu. Tuan Bang mengelengkan kepala.
“Mereka
sungguh hidup di dunia yang bagus.” Komentar Tuan Byun iri. Jae Hong pun
menanyakan luka yang dimiliki oleh Ji Wook dan ingin melihatnya. Ji Wook
langsung melarangnya.
“Perlihatkan
saja. Yang pasti tidak akan bertambah buruk rasa sakitnya jika ditunjukkan
kepada kami. Biarkan kami melihatnya.” Kata Tuan Bang. Ji Wook mengaku kalau
belum sembuh dan tiba-tiba merasakan kesakitan.
“Kalian
tidak seharusnya melakukan itu kepadanya.” Bela Bong Hee kesal
“Bong
Hee... Kau sudah jadi yang terburuk karena mau melihat lukanya” kata Ji Wook
yang membuat Bong Hee terdiam.
“Hei..
Jae Hong. Kau lihat Ahjussi berkacamata itu, kan? Minta dia perlihatkan
lukanya... Lukanya lebih besar dariku.” Kata Ji Wook
Jae Hong
dengan gaya anak-anaknya mengaku tidak tertarik dengan Ahjussi itu. Tuan Bang
membalas kalau juga tidak tertarik dengan Jae Hong. Jae Hong lalu bertanya pada
Bong Hee sebagai gurunya apakah ikut terluka juga, Bong Hee mengaku kalau baik-baik
saja.
Jae Hong
berkomentar kalau Wajah dan rambut Bong Hee yang terlihat aneh. Bong Hee yang
kesal langsung menyuruh Jae Hong harus pulang. Sementara Tuan Bang merasa kalau
Jae Hong itu punya mata yang bagus.
“Omong-omong,
aku sungguh tidak bisa menunggu untuk keluar dari RS dan Masuk RS lebih
melelahkan.” Ungkap Ji Wook. Tuan Bang bisa mengerti.
Eun Hyuk
gugup di depan pintu ruangan Yoo Jung mondar mandir dan saat akan mengetuk
pintu, Yoo Jung membuka pintu dari dalam dan membuat keduanya sama-sama kaget.
Eun Hyuk mengaku tidak menyangka bertemu dengan Yoo Jung, Tapi Yoo Jung merasa
Eun Hyuk yang berdiri di depan kantornya. Eun Hyuk pura-pura lupa kalau itu
ruangan Yoo Jung.
“Bagaimana
kondisi kepalamu? Apa Ada gejala lain?” tanya Eun Hyuk khawatir
“Gejala
seperti sakit kepala, pusing atau hilang ingatan. Aku depresi...Bukan karena
gegar otaknya... tapi Hidupku membuatku depresi.” Ucap Yoo Jung merasa lelah.
“Semuanya
akan segera membaik. Jung Hyun Soo, yang membuatmu, Ji Wook, dan Kepala Bang
seperti itu.., sudah ditangkap, kau tahu itu” kata Eun Hyuk menyakinkan.
“Kau benar.
Dia takkan bisa kabur lagi.” Kata Yoo Jung lalu Eun Hyuk memberikan sebuah tas
berisi makanan.
“Kau 'kan
selalu melewatkan makan... Kau harus makan dengan baik agar kuat begadang.”
Ucap Eun Hyuk. Yoo Jung pun mengucapkan terimakasih lalu Eun Hyuk pun pamit pergi.
Bong Hee
berkerja seperti biasa, saat itu Ji Wook masuk rumah dengan dipapah oleh Tuan
Bang naik ke lantai atas seperti merasakan kesakitan. Bong Hee yang melihatnya
seperti merasa sangat bersalah melihat Ji Woo yang kesakitan.
Bersambung ke episode 36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar