Bong Hee
mengucapkan Terima kasih sudah mengantarnya pulang. Ji Wook pun menyuruh Bong
Hee harus masuk. Saat itu Ji Hae melihat keduanya saling menyapa dan mengaku
sering melihatnya beberapa hari ini. Bong Hee sedikit tegang melihat ada Ji
Hae.
“Apa yang
terjadi? Kupikir... kalian putus.” Ucap Ji Hae. Bong Hee menegur Ji Hae yang
bicara lancang.
“Pengacara
Noh... Kau harus pergi. Mengendaralah dengan aman.” Ucap Bong Hee menyuruh Ji
Wook segera pergi.
Ji Wook
akan pergi saat itu melihat Yoo Jung dan Eun Hyuk yang datang, Yoo Jung melihat
Ji Wook dengan Bong Hee yang datang menanyakan kemana mereka datang. Ji Hae pun ingin tahu Kenapa mereka berdua
datang bersama.
“Aku yang
seharusnya bertanya. Kenapa kalian bertiga bersama di sini?” ucap Yoo Jung
“Aku
tinggal dengannya.” Kata Bong Hee. Eun Hyuk langsung memuji Ji Hae itu lebih
dermawan dari yang dipikirkan.
“Membolehkan
teman untuk menginap di rumahmu bukan hal yang mudah untuk dilakukan.” Ungkap
Eun Hyuk yang membuat Ji Hae membuat tersipu malu mendengarnya.
“Kupikir
kalian berdua tinggal bersama. Apa Kalian putus?” kata Yoo Jung. Bong Hee agak
kaget mendengar ucapan Yoo Jung. Ji Hae
mengejek Yoo Jung itu lebih buruk darinya.
“Kau
kerasukan apa ? Kau bilang, di dunia ini paling benci dengan Pengacara Eun. Kenapa
kau malah tinggal dengannya?” kata Yoo Jung.
Ji Hae mengatakan Bong Hee yang menerobos masuk dan
memaksa untuk membiarkannya tinggal dengannya. Eun Hyuk pun mengetahui cerita
sebenarnya. Ji Hae yang ingin mencari perhatian Eun Hyuk mencoba mengelak. Bong
Hee heran melihat tingkah Ji Hae seperti sedang mencoba untuk bertingkah
malu-malu.
Ji Hae
menyangkalnya, Yoo Jung pun bertanya kenapa dan untuk siapa melakukan tingkah
malu-malu. Ji Hae berusaha mengelak. Yoo Jung menatap Eun Hyuk, Ji Wook memilih
pamit pergi mengejek Eun Hyuk yang masih akan lebih lama. Eun Hyuk mengaku
kalau akan pergi.
Ji Hae
malah meminta Yoo Jung agar bisa lebih
lama lagi, tapi Yoo Jung menyuruh Eun Hyuk pergi saja. Ji Hae melambaikan
tangan dengan tatapan sedih. Bong Hee dan Yoo Jung menatap heran pada Ji Hae
yang melambaikan tangan.
Ji Wook
dan Eun Hyuk minum bersama, dengan setengah mabuk Ji Wook mengaku tidak bisa
melakukan karena Eun Hyuk membuat moodnya jadi buruk jadi lebih baik duduk
terpisah saja. Eun Hyuk pikir tak ada yang masalah karena sangat menyukainya.
“Apa Kau
tahu sudah berapa lama sejak kita minum bersama seperti ini?” ucap Eun Hyuk
“Aku
tidak tahu, dan aku tidak tertarik untuk tahu” ungkap Ji Wook. Eun Hyuk merasa
kalau mengingatkannya saat-saat dulu. Ji Wook mengaku tidak ingat apapun.
“Hei, Ji
Wook... Kenapa kau dan Pengacara Eun menghadapi masalah?” kata Eun Hyuk. Ji
Wook memperingatkan Eun Hyuk agar mengetahuilah tempatnya.
“Biarkan
saja aku memberimu saran hari ini... Jangan putus dengannya. Kurasa kau tidak
akan baik-baik saja jika putus dengannya.” Kata Eun Hyuk.
Ji Wook
memberitahu mereka belum putus. Eun Hyuk pun ingin tahu masalahnya dan ingin Ji
Wook memberitahu. Ji Wook makin mengejek apakah dengan membicarakan hal itu
maka membuat perasaannya lebih baik, atau akan mengambil beban dari pikirannya
ini.
“Sejak
aku kecil.., aku selalu bermimpi buruk. Apa Kau tahu itu?” ucap Ji Wook. Eun
Hyuk mengaku sangat mengetahuinya.
“Di dalam
mimpi, aku selalu melihat wajah pria yang mencoba membunuh orang tuaku di
kebakaran.., dan aku ingat wajahnya.” Cerita Ji Wook. Eun Hyuk ingin tahu siapa
dia.
Ji Wook
mengatakan kalau itu Ayah Bong Hee. Eun Hyuk bertanya apakah Ji Wook itu yakin. Ji Wook pun tak tahu karena itu terjadi dulu
sekali Dan ingatannya tidak selalu akurat. Eun Hyuk ingin tahu dengan Bong Hee
apakah mengetahuinya.
“Dia yang
minta putus.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk pun ingin tahu dengan Ji Wook.
“Hei, dengan bilang kepadamu soal ini tidak membuat
perasaanku membaik. Aku tidak merasa lebih baik, Kau tidak berguna.” Ungkap Ji
Wook lalu meminta bil pada pelayan dan ingin segera pergi. Eun Hyuk mencoba
menahanya.
“Hei....pikirkan
urusanmu sendiri. Dan aku......tidak peduli... ...soal kau dan Yoo Jung.” Tegas
Ji Wook lalu berjalan pergi. Eun Hyuk pun hanya bisa diam saja.
Yoo Jung
kembali menemui Hyun Soo mengetahui dari Dokter kalau kesehatannya sudah cukup
bagus untuk ditanyai jadi Sekarang, sudah waktunya masuk ke inti. Hyun Soo
terlihat masih gelisah. Yoo Jung mengatkan kalau Hyun Soo akan diinvestigasi
mengenai kasus pembunuhan Lee Jae Ho dan percobaan pembunuhan Bang Eun Ho.
“Kau
bilang Pembunuhan? Aku membunuh orang?” kata Hyun Soo tak percaya. Yoo Jung
membenarkan.
“Kau punya
hak menolak untuk menjawab jika itu memberatkanmu dan untuk berkonsultasi ke
pengacara. Apa Kau baik-baik saja, Jung Hyun So ?” kata Yoo Jung.
“Aku... Jika
aku benar-benar membunuh seseorang.., memang benar jika aku harus dihukum.”ungkap
Hyun Soo pasrah.
Tuan Bang
senang karena rapat gila ini akhirnya selesai. Eun Hyuk bertanya apakah Ingatan
Jung Hyun Soo masih belum pulih. Ji Wook mengaku Belum, tapi akan membuat mengingatnya.
Tuan Byun pikir Bagaimana dengan membiarkannya sendirian, karena menurutnya
Jika ingatannya kembali maka bisa jadi ancaman lagi.
“Tidak, kita
harus membuatnya ingat dan akan menghukumnya dengan adil. Jaksa harus
menyelidiki tindak kriminal lebih lanjut dan Bong Hee juga harus membersihkan
namanya.” Ucap Ji Wook
“Aku akan
membantu juga dan akan menggali masa lalunya.” Kata Bong Hee.
“Jika kau
melakukannya, seperti Eun Ho, kau mungkin...” kata Ji Wook lalu merasa tak enak
hati meminta maaf pada Tuan Bang. Tuan Bang mengaku kalau seharunya yang minta maaf.
“Jung
Hyun Soo sedang ditahan di RS. Aku akan aman.” Kata Bong Hee.
“Aku akan
membantu juga. Aku bisa melindunginya jika ada bahaya. Jangan cemas, Ji Wook.” Ucap
Eun Hyuk
Bong Hee
pikir Eun Hyuk harus tahu kalau ia mungkin lebih kuat darinya. Eun Hyuk hanya
bisa tertawa mendengarnya. Tuan Bang menegaskan bahwa mereka lakukan ini
setelah jam kerja dan Selama jam kerja, tetap di kantor. Tuan Bang mengejek Tuan
Bun itu bosan saat sendirian. Tuan Byun mengumpat kesal.
Ji Wook
menegaskan agar Bong Hee berhati-hatilah. Bong Hee pun meminta Ji Wook agar
harus berhati-hati Saat menemui Jung Hyun Soo. Tuan Byun melihat keduanya
keluar langsung bertanya pada Tuan Bang dan Eun Hyuk kalau keduanya seperti berkencan.
Tuan Bang tersenyum sambil mengelengkan kepala.
Ji Wook
datang menemui Hyun Soo di ruangan. Hyun Soo mengatakan Secara tiba-tiba,
membunuh orang dan bertanya apakah itu yang ingin diberitahukan padanya. Ji
Wook yakin Hyun Soo pasti sangat terkejut. Hyun Soo mengaku Karena itu banyak
berpikir sendiri.
“Bukankah
ada... alasan kenapa aku membunuh mereka?” ucap Hyun Soo penasaran.
“Kau
berpikir di luar akal sehat.” Kata Ji Wook. Hyun Soo mengangguk mengerti.
“Kelihatannya
kau tidak paham dengan ini. Jadi Aku akan membantumu agar ingatanmu kembali.
Apa Kau mau bekerja sama?” kata Ji Wook. Hyun Soo malah mengaku akan sangat
berterima kasih.
Yoo Jung
memberikan sebuah kotak pada Hyun Soo agar bisa melihatnya. Hyun Soo melihat isinya ada buku kenangan SMP
Hyunjin dan beberapa mainan, serta kunci rumah tapi seperti tak bisa ingat,
lalu bertanya Semua ini miliknya.
Ji Wook
memberikan foto korban yang dilakukan oleh Hyun Soo, dan juga foto
teman-temanya. Lalu bertanya apakah mengingat itu semua, Tak satupun. Hyun Soo
hanya mengelengkan kepala.
Dipapan
tertulis judul [Hubungan korban dengan
Jung Hyun Soo] dari Petugas Forensik Ko Chan Ho, menghilang, lalu Koki Yang Jin
Woo, tewas dan SMA Hyunjin. Eun Hyuk melihat semua catatan yang dibuatnya tentang
kasus Hyun Soo lalu merasa Ada yang aneh.
Bong Hee
datang memberikan beberapa berkas, Eun Hyuk melihat itu berkas Kasus pembunuhan
berantai di Cheonan. Bong Hee menjelaskan kalau ini semua adalah artikel
mengenai kasus kejahatan remaja pada saat itu. Eun Hyuk pikir sudah memutuskan
Bong Hee akan menangani semua ini sendiri. Bong Hee menahan Eun Hyuk kalau
harus membantunya.
Mereka
pergi ke bagian arsip mencari informasi tentang kasus Hyun Soo, lalu
mencatatnya. Bong Hee pergi ke bagian rak buku yang berbeda dengan Eun Hyuk. Sampai
akhirnya mereka duduk di depan komputer mencari informasi, Bong Hee memanggil
Eun Hyuk memberitahu sebuah artikel "Kekerasan Seksual Siswi SMA
Lainnya."
“Ini
kelihatan sedikit aneh.” Kata Eun Hyuk. Bong Hee pikir akan mencari tahu lebih
tentang ini.
Bong Hee
menelp ke SMA Midong, untuk mencari beberapa pertanyaan. Dan mencari alumni dari
sekolah jadi meminta agar segera memeriksanya. Akhirnya Bong Hee menelp sekolah
lain, kalau ingin memeriksa apakah orang yang mereka cari adalah alumni SMA
Hyunjin.
Eun Hyuk
dan Bong Hee pergi ke sebuah sekolah memperlihatkan wajah Hyun Soo dkk bertanya
apakah mengenali orang di foto. Si ibu merasa tak yakin tapi yakin wajah mereka
terlihat familiar dan lulus dari sekolah mereka.
Mereka
berjalan seperti mencari jalan, lalu Eun Hyuk merasa kalau mereka sudah sangat
dekat. Ji Wook menunjuk kalau sebuah restoran yang dituju mereka pun masuk ke
Gukbap Babi.
Seorang
ibu pun menyapa mereka saat duduk dalam restoran, Eun Hyuk berpesan pada Bong Hee kalau Jangan terlalu
berharap, lebih baik berpikiran saja kalau datang hanya untuk makan. Bong Hee
mengangguk mengerti. Eun Hyuk mengatakan kalau mereka pesan dua porsi gukbap.
Bong Hee
tiba-tiba melihat sesuatu, sebuah foto anak remaja dengan ibunya. Si pemilik
membawakan pesanan untuk keduanya. Bong Hee semakin melihat si ibu yang
berjalan kembali ke kasir dengan didepanya foto bersama sang anak.
Ji Wook
melihat Hyun Soo yang melihat isi buku tahunan, saat itu ponselnya berdering
lalu keluar dari ruangan. Yoo Jung memberitahu mereka mendapat surat perintah.
Ji Wook pun tak percaya mendengarnya.
Sementara Hyun Soo dalam ruangan melihat sebuah foto wanita bernama “Park So
Young”
Kenangan Hyun
Soo dengan So Young kembali terulang, saat berpapasan di taman sambil
mendengarkan musik. Hyun Soo pun mengingat saat So Young tersenyum padanya di
lapangan, dengan baju seragamnya.
Ji Wook
kembali masuk ke dalam ruangan dikagetkan dengan Hyun Soo sudah berdiri didepan
pintu. Hyun Soo mengaku Sangat menyiksa berada di dalam ruangan sepanjang waktu
jadi mau keluar. Ji Wook mengaku sangat mengerti dan bisa merasa seperti itu.
“Omong-omong..,
kurasa aku harus mengambil itu darimu. Jaksa Cha mau melihatnya.” Kata Ji Wook
mengambul buku tahunan dan siap-siap pergi.
“Omong-omong,
kau bilang... aku tidak punya teman maupun keluarga, kan?” kata Hyun Soo. Ji
Wook mengatakan kalau itu yang didengar
“Apa aku
tidak menyukai seseorang? Aku selalu ingin menanyai itu kepadamu.” Ucap Hyun
Soo.
“Apa Kau
ingat kalau kau suka kepada seseorang?” tanya Ji Wook. Bong Hee mengaku tidak.
Ji Wook pun beranjak pergi.
Hyun Soo
seperti kembali mengingat apa yang sudah dilakukan oleh temanya membunuh
semuanya. Dua polisi berjaga di depan ruangan, salah satunya meminta izin pergi
ke toilet. Terdengar suara berisik dalam ruangan, Si polisi masuk ke dalam dan
melihat Hyun Soo yang sudah tergeletak lalu berusaha membangunkanya. Tapi Hyun
Soo malah membalas dengan membantingnya dan membuat tak sadarkan diri.
Hyun Soo
sudah berganti pakaian dengan milik si polisi lalu keluar dari ruangan. Yoo
Jung datang bersama dua polisi, Hyun Soo berusaha menghindarnya, Yoo Jung
seperti bisa merasakan lalu memilih untuk pergi ke arah lain, Di tangga darurat
bertemu dengan Hyun Soo tapi malah Yoo Jung yang terdorong dan pingsan.
Ji Wook
kembali ke dalam mobil teringat dengan kata-kata Hyun Soo kalau mengetahui tidak
punya teman maupun keluarga,dan ingin tahu apakah tidak menyukai seseorang.
“Hal
terakhir yang Jung Hyun Soo lihat adalah...” kata Ji Wook mengingat saat Hyun
Soo yang melihat buku kenagan dan terlihat ada lembaran yang robek.
Bong Hee
menelp dengan Eun Hyuk yang bicara dengan pemilik restoran Guk Bak, memberitahu
sudah menemukan alasan Jung Hyun Soo membunuh orang. Ji Wook pun bertanya Apa
mungkin gadis itu dari SMP Hyunjin. Bong Hee membenarkan.
Ji Wook
mengingat kalau Hyun Soo mengatakan ingin keluar karena Sangat menyiksa berada
di dalam ruangan setiap waktu.
Ia akhirnya masuk ke dalam rumah sakit saat
naik eskalator melihat Hyun Soo turun dari tangga dan akhirnya berlari
mengejarnya, tapi di depan ruamh sakit Hyun Soo sudah menghilang. Hyun Soo
sudah pergi masuk ke dalam ambulance.
Bersambung
ke episode 34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar