PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 09 Oktober 2020

Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 

Di sebuah gunung,  Yeon tinggal dengan seekor harimau dan terlihat hidup dengan tenang.

“Jika harus menceritakan tentang masa ini, inilah masa kejayaanku. Aku penunggu Baekdudaegan, dan roh gunung yang bisa mengendalikan angin dan hujan.”

“Aku Gumiho yang berada di tingkat yang berbeda dari rubah campuran dalam "Korean Ghost Stories".



Yeon sedang istirahat bersadar di pohon, tiba-tiba seorang anak kecil berani mengelus kepala Yeon. Yeon membuka matanya sambil mengumpat kalau anak itu ingin mati. Si anak berkomentar kalau ini aneh sekali karena Sapsalinya di rumah suka saat melakukan ini.

“Dasar berandal. Kau tahu siapa aku?” ucap Yeon marah. Si anak tahu kalau  Yeon itu rubah dan ia adalah A-eum.

“Andai punya satu kesempatan untuk memperbaiki masa laluku, aku tidak akan ragu untuk kembali ke momen ini. Agar anak ini tidak pernah menemukanku.” 


A Eum berjalan dengan membawa payung merah dan saat itu A Eum pun berubah menjadi lebih dewasa. Yeon terlihat mengeluh Ae eum yang tidak pernah lupa dan ke sini setiap hari. A Eum memberikan payungnya untuk Yeon.

Mereka pun terus bersama, seperti pasangan yang kemanapun selalu berdua. Mereka berlatih memanah dan mereka saling jatuh cinta dan berciuman.

“Seseorang pernah bilang, ini skandal langka yang mengguncang Baekdudaegan. Bagaimana bisa roh gunung menyukai manusia? Jika itu terjadi sekarang, pasti akan ada sidang, tapi aku tetap menyukainya.Aku suka dia ada di hutanku.”

“Sesuai dugaanmu, kisah cinta ini berakhir dengan tragedi. Seseorang mencuri nyawanya. Jika dia menyeberangi Sungai Styx, aku tidak akan bisa menemuinya lagi. Aku tidak bisa menahannya, tapi juga tidak bisa melepaskannya. Karena itu, kuputuskan untuk menyalahgunakan kekuasaanku.”


A Eum akhirnya meninggal dan Yeon pun terlihat sangat sedih dengan wanita yang dicintainya. Akhirnya A Eum pun akan dibawa ke alam baka,   Yeon berlari dan akhirnya menghentikan perahu dengan  membekuan aliran air. 





Wanita yang berdiri didepan sangat marah dengan Yeon.  Yeon tak peduli mendekati A Eum yang duduk di perahu. A Eum hanya bisa menangis melihatnya. Yeon pun mendekati A Eum dan memegang wajahnya.

“Lahirlah kembali... Aku akan menemukanmu apa pun yang terjadi.” Ucap Yeon  sambil menangis lalu memberikan sebuah tanda pada Ae Eum, keduanya pun berciuman sebelum berpisah dan Yeon memberikan . 


“Aku bertemu seseorang yang mirip dengannya beberapa kali,”

Yeon sedang  ada di jaman Joseon, melihat seorang wanita yang berlari ketakutan mengendong bayi. Ia melihat wajah yang sama dengan A Eum tapi bukan jiwanya. 

Di masa berikutnya,  Yeon melihat sosok wanita yang duduk dicafe, saat memanggillnya. Ternyata hanya wajah A Eum tapi bukan itu yang dicari.

“tapi mereka tidak punya marmer rubah pemberianku.” 


Saat ke rumah Ji A, Yeon pun bertanya “Apa kau A-eum?” Ji A yang ketakutan pun akhirnya hanya diam saja. Dan Yeon pun yakin kalau bukan A-eum. Ia mendekati Ji A untuk membiasikan sesuatu.

“Lupakan semua yang kau lihat hari ini. Jika tidak, aku akan membunuhmu.”

***

“Selama ini aku menunggumu.” Ucap Ji A yang berhasil diselamatkan, lalu sebuah botol kecil jatuh. Ji A menusukan jarum suntik ke leher Yeon. Yeon kaget memegang lehernya.

“Mungkin seharusnya aku membunuhnya saat itu.” Gumam Yeon merasa menyerah. Ji A pun terlihat bisa menang melawan Yeon.


[Episode 2. Selama Ini Aku Menunggumu]

Yeon akhirnya tersadar setelah terkena obat tidur,  lalu melihat Ji A yang ada didepan matanya. Ia pun mengumpat Ji A yang ingin mati ditanganya. Ji A pikir Jika takut mati tak akan minum teh di rumah Yeon dan menawarkan teh.

“Kau menyebabkan masalah besar, tapi menawariku minum teh?”ucap Yeon marah

“Saat pria dan wanita melakukan kontak fisik, bukankah biasanya mereka minum teh dan makan bersama? Tidak ada lagi yang peduli pada orang yang mulia dan suci.” Ucap Ji A

“Entah mereka peduli atau tidak, jika kau dirugikan, bukankah lebih baik menurunkan harga diri atau martabatmu dahulu?” kata Yeon 


“Dengarkan aku dahulu sebelum kau memutuskan siapa yang dirugikan.”kata Ji A

“Baik, tapi jika perasaanku tidak berubah setelah mendengar perkataanmu, kau pasti akan membayar harga karena mengujiku.” Kata Yeon. Ji A memikirkan  Harga

“Matamu.Aku akan mengambil mata yang melihat hal yang tidak seharusnya.”kata Yeon. Ji A pun Setuju.


Rang dan Yoo Ri sampai di depan Aula Pemakaman Eunha dan siap-siap akan turun. Rang lalu mengeluh Yoo Ri ingin pamer bahwa ia adalah rubah. Yoo Ri bingung. Rang menunjuk kalau Yoo Ri mengeluarkan ekornya Yoo Ri kaget dan langsung menyembunyikanya.

“Kau Nona Ki Yoo-ri, direktur Moze?” sapa seorang pria ketika membuka pintu mobil. Yoo Ri membenarkan.

“Aku ingin berbelasungkawa pada keluarga korban kecelakaan bus.” Ucap Yoo Ri. Si pria pun mengucapkan Terima kasih sudah datang ke sini dan mengantarnya. 


“Biasanya berapa uang duka yang diberikan putri pimpinan?” tanya Yoo Ri saat berjalan masuk.

“Kenapa kita di sini?” tanya Rang. Yoo Ri menjawab Karena  Rang membunuh orang-orang itu.

“Kita di sini untuk menyaksikan kemalangan keluarga. Kau harus membayar harga yang pantas untuk hiburan, bukan?” ucap Yoo Ri dengan wajah bahagia

“Kalau begitu, akan kuberi sebanyak ini dan menyaksikan mereka semalaman.” Kata Yoo Ri memperlihatkan dua gepong uang didalam tasnya. Rang pun tersenyum setuju. 


Keduanya duduk di meja makan berhadapan. Ji A pikir Yeon  terlihat persis seperti 21 tahun lalu. Yeon pikir Ji A akan  bertanya bagaimana bisa awet muda. Ji A ingin tahu siapa Yeon itu. Yeon Pun mengaku sebagai Gumiho.

“Rubah dalam wujud manusia?” ucap Ji A santai dan hanya ingin memastikan.

“Kau tidak terdengar terkesan. Manusia biasa setidaknya harus berteriak sedikit.”komentar Yeon.

“Tidak. Aku tahu akan ada makhluk sepertimu di suatu tempat di dunia ini. Aku sudah lama bekerja di acara tentang mitos perkotaan untuk menangkapmu.” Ucap Ji A 


“Kurasa kau tidak bisa memutuskan siapa yang menangkap siapa sebelum mendengar cerita lengkapnya.” Kata Yeon

“Di hari kita bertemu di Yeou Gogae 21 tahun lalu, apa yang terjadi?” tanya Ji A penasaran.

“Aku mengikuti bau darah dan berakhir menyelamatkan seorang anak. Sekarang anak itu bersikap kurang ajar kepada orang yang membantunya.” Ucap Yeon

“Apa Kau menyelamatkanku? Kenapa... ” ucap Ji A tak percaya.  Yeon mengaku mengingatkannya pada seseorang tapi keliru.

“Bagaiman orang tuaku?” ucap Ji A penasaran. Yeon pkir keduanya mati. Ji An menegaskan Tapi tidak ditemukan mayat.


“Hanya kau petunjuk yang kumiliki... Kumohon.” Ucap Ji An. Yeon pun baru tahu kalau Ji A kehilangan orang tuanya.

“Maaf, tapi aku sama sekali tidak tertari pada kenangan masa kecilmu.” Ucap Yeon

“Maaf, tapi kau mungkin tidak mau ini tersebar. Jika semua berjalan sesuai rencana, ini akan tayang Rabu malam. Aku akan memastikan wajah tampanmu tidak diburamkan.” Kata Ji A memegang USBnya.

“Bagaimana kau bisa memegang diska lepas itu selagi jatuh? Apa maksud semua ini?” tanya Yeon

“Kau tidak bisa dikalahkan. Kau juga tidak terpengaruh oleh hukum. Tapi aku putus asa.” Kata Ji A. 






Yeon mengaku berbeda lalu berdiri menatap Ji A dan langsung menaruh tanganya. Saat itu mata Ji A pun berubah memutih.   Yeon menegaskan kalau Hanya yang kuat yang bisa mengancam orang lain itu seperti ini.

“Kau salah. Aku tidak mengancammu, tapi mengambil risiko. Rubah selalu membalas budi, bukan?” ucap Ji A akhirnya menjatuhkan USB nya kedalam cangkir.

“Aku tidak peduli kau rubah atau manusia. Aku akan menghapus semua yang kulihat dan kudengar. Tapi sebelumnya,aku harus menemukan orang tuaku.” Ucap Ji A memohon. 


Di ruangan, beberapa foto korban disatu dalam ruangan dengan nama Park Mun-sik, Lee Jeong-a,Yin Myung-suk, Kim Hyeon, Kwak Ki-dong. Rang menungu diluar sambil mengamati sekeliling, Yoo Ri pu sedang memberikan hormat dan mengaku turut berduka cita. Tiba-tiba seseorang keluara meihat Rang dan langsung menghampirinya.  

“Sedang apa kau di sini?” ucap Si pria. Rang bingungbertanya apakah mengenalnya.

“Pasaraya Moze. Apa kau Ingat?” kata si pria. Rang pun bisa mengingatnya.


Flash Back

Di depan “Air Mancur Keberuntungan, Pasaraya Moze” Si pria mencoba untuk meleparkan koin tapi tiba-tiba Rang tak sengaja mendorongnya. Koin dari tangan si pria pun hanya terjatuh di kolam. Rang pun meminta maaf.  Si pria pun mencari lagi koin yang lain tapi tak menemukan.

Rang langsung memperlihatkan koin ditanganya.  Si pria pun mengambil satu koin lalu mengucapkan Terima kasih dan melemparnya tapi tak masuk. Rang pun menawarkan koin lagi. Si pria pun mengambilnya kembali.

“Apa keinginanmu?”tanya Rang yang bisa meleparkan koin tepat dicawan. Si pria balik bertanya apa keinginan Rang. 


“Aku punya kakak. Aku berharap dia akan menderita seumur hidupnya. Dia berengsek. Kukira aku akan baik-baik saja asal tidak bertemu dengannya, tapi aku salah.” Ucap Rang penuh amarah

“Aku tidak bisa tidur saat malam. Jadi, kurasa aku akan terus mengikutinya sampai salah satu dari kami mati. Lalu Apa keinginanmu?” kata Rang yang membuat si pria melonggo karena berhasil melempar koin tanpa melihat.

“Aku berharap akan menikahi pacarku.” Kata Si pria. Rang berkomentar kalau itu Sangat sederhana.

“Tapi orang tuaku tidak merestuinya.” Ucap si  Pria. Rang dengan senyuman liciknya pun menawarkan diri untuk membantunya.

“Bagaimana kau bisa membantuku?” tanya si pria bingung. Rang menjawab kalau Bisa dibilang adalah  keajaiban.


Rang tersenyum langsung memberikan Selamat atas pernikahan si pria karena Kini tidak ada yang menghalanginya. Si pria terlihat marah bertanya Apa itu perbuatan Rang yang membuat orang tuanya.. Rang mengelak kalau itu Tidak mungkin dan mengejek Si Pria itu suka berkhayal.

“Lantas, apa maksud koin itu?” tanya Si pria. Rang hanya berkomentar kalau ia hanya beruntung begitu juga si pria dan langsung berjalan pergi. Si pria terlihat sangat sedih. 


Yeon memberikan botol obat dan memberitahu Shin Joo kalau Ji A memilikinya. Shin Joo tak percaya kalau ini obat Anestesi lalu berteriak marah karena  Ini upaya pembunuhan. Yeon meminta untuk Duduk dan jangan berlebihan karena mengganggu orang lain.

“Baiklah. Aku akan lebih berhati-hati. Omong-omong, kenapa ingatannya tidak hilang?” kata Shin Joo

“ Itu langka, tapi sebagian orang tidak terpengaruh oleh keterampilan kita. Seperti dukun wanita itu..” Komentar Yeon sambil makan es krim.

“Tapi kau tetap membiarkannya, bahkan mengembalikan matanya?” ucap Shin Joo 


“Peraturan harus dipatuhi.” Tegas Yeon. Shin Joo mengeluh temanya membalas budi

“Kita tidak bisa terikat kontrak primitif ini selamanya!” keluh Shin Joo Yeon pikr kalau Shn Joo membalas utang budinya.

“Itu kuno, tapi romantis. Itu martabat rubah.” Tegas Yeon . Shin Joo pikir Itu juga kutukan.

“Makin banyak utang budi kita, kita menjadi makin dikendalikan. Kau merasa terganggu karena dia mirip A-eum?” ucap Shin Joo khawatir.



“Aku bertemu banyak orang yang mirip dengannya selama ratusan tahun. Aku mengawasi mereka sampai kematian mereka. Mereka tidak punya marmer rubah.” Ucap Yeon. Shin Joo merasa sedih mendengarnya.

“Shin-Joo, jangan berekspresi begitu. Kau terlihat jelek.” Ejek Yeon. Shin Joo pun hanya diam saja. 

Di rumah, Ji A menonton video bersama ayah dan ibunya. Sang ibu merekam dengan handy cam menyuruh suaminya agar memberikan gimbap pada anaknya. Ayah Ji A mengeluh bosan.

“Hentikan itu dan bermainlah dengan Ayah sekarang.” Kata Ayah  Ji A tapi Ji A tetap akan mengalahkan rekor Ayah.

“Baiklah. Coba kalahkan rekor ayah.” Kata Ayah Ji A memberikan rubik pada Ji A.  Tapi saat Ji A akan selesai sang ayah menjahilinya.

“Ibu, Ayah curang.” Keluh Ji A. Sang ayah tertawa tapi akhirnya memminta maaf

“Sebagai permintaan maaf, ayah memberimu gimbap yang ayah buat khusus untukku. Makanlah ini.” Ucap Ayah Ji A.

Mereka terlihat bahagia didalam video, Ji A yang menontonya pun hanya bisa menahan tangis karena sekarang hanya tinggal sendiri saja. 


Ji A mematikan TV dan akan pergi tidur, tapi tiba-tiba terihat gambar ayahnya didepan layar. Sang ibu membawa sesuatu didatangan seperti bola berwarna hitam. Tiba-tiba benda yang ada ditangan ibunya gulir keluar dari layar.

Ji A mengambilnya dan melihat kalau itu adalah tengorak dengan rambut hitam. Ia pun berteriak histeris dan terbangun dari tidur. Ia melihat sekeliling memastikan kalau semuanya tadi hanya mimpi. 


Tuan Hyun pun mengumpulkan semua arwh memberitahu kalau mereka  meninggal karena kecelakaan bus di Yeou Gogae. Di papan terlihat “Panduan ke Dunia Bawah untuk Orang Mati. Taluipa pun ikut melihat arwah yang datang.

“Malaikat Maut pasti sudah memberi tahu kalian,jadi, aku lanjut saja. Sekarang, kalian akan bertemu hakim akhirat dan mengadili dosa-dosa yang kalian lakukan selama hidup.” Ucap Tuan Hyun

Di papan terlihat “Contoh studi yang bagus. "Along with the Gods" Apa itu Dunia Bawah Tanah dan akhirat?” 


“Jangan takut. Jika kalian menjalani hidup dengan baik, tidak perlu takut.  Kalian tahu Raja Yeomra, bukan?” ucap Tuan Hyun memperlihatkan papan “Tipe Sepuluh Dunia Bawah Tanah”

“Istriku di sana adalah adik Raja Yeomra. Dia tidak terlihat seram, bukan? Tapi aku sangat takut padanya.” Ungkap Tuan Hyun.

“Dasar tua bangka. Seharusnya aku lubangi lidahnya.” Ucap Taluipa. Saat itu Yeon pun datang mengajak Taluipa harus bicara.

***

Ji A masuk ke dalam gedung, seorang petugas menayap Ji A dengan senyuaman. Ji A menelp rekan kerjanya memberitahu kalau ada di lantai satu dan bertanya Siapa yang mau kopi. Sementara Yeon dan Taluipa duduk bersama. 


“A-eum dilahirkan kembali, bukan?” tanya Yeon memastikan. Taluipa hanya diam saja. Yeon pun menyimpulkan kalau dugaanya benar.

“Meski menemukannya sekarang, kau bisa apa?” kata Taluipa. Yeon dengan penuh amarah mengatakan akan membalas dendam.

“Karena dia, aku harus menjalani layanan wajib selama 600 tahun...” ucap Yeon

“Jika berbohong, kau akan masuk Dunia Bawah. Apa Kau ingin dipanggang di sana?” ucap Taluipa. Yeon langsung ketakutan.

“Tidak. Gaya rambut pria sangat penting. Rambut cokelat merahku.” Kata Yeon memegang rambutnya dengan bangga. 


“Kau dahulu roh gunung, duduk di puncak dunia. Sekarang lihat dirimu.” Ejek Taluipa.

“Cukup dengan nostalgia. Jadi Di mana?” kata Yeon. Taluipa mengeluh kalau tak mungkin bisa tahu.

“Kau bisa meramal. Kau bisa melihat semuanya.” Ucap Yeon. Taluipa pun bertanya, apakah Yeon tahu Apa ada kemungkinan dia lahir dengan wajah yang sama.

“Hei. Reinkarnasi selalu acak. Semoga dia tidak dilahirkan sebagai lelaki.” Kata Taluipa

“Astaga... Laki-laki atau perempuan, cantik atau jelek. Aku tidak peduli asalkan dia lebih muda dari 60 tahun.” Kata Yeon

“Meski usianya di atas 60, dia bayi dibandingkan denganmu.” Kata Taluipa. Yeon berpikir tak seperti itu.

“Dia mungkin akan segera mati dan kami butuh waktu untuk bertemu lagi.” Ucap Yeon. 


Ji A berjalan dengan Sae Rom dan juga Jae Hwan menunggu lift. Sae Rom melihat Ji A yang tampak sangat lelah, Ji A mengaku melihat mayat dalam mimpinya. Sae Rom pikir itu risiko pekerjaan. Jae Hwan akhirnyaikut mengobrol.

“ Sebenarnya, aku juga melihat wanita dalam mimpiku. Dia menangis sambil mengenakan gaun hitam.” Ucap Jae Hwan.

“ Hantu wanita?” tanya Sae Rom. Jae Hwan menjawab kalau itu bukan. Tapi Sa Ram adalah orangnya,

“Yang benar saja. Menakutkan. Benarkah itu aku?” tanya Sae Rom memastikan. Jae Hwan membenarkan. 



“Karena gigiku copot dalam mimpiku.”ucap Sae Rom. Jae Hwan pikir itu pertanda buruk

“Kau bilang tidak percaya hantu, tapi percaya pada mitos. Jangan khawatir. Mimpi gigimu copot artinya kau akan kaya.” Ucap Ji A memastikan.

Sae Rom pun mengucap syukur. Saat itu petugas yang berdiri dibelakang meminta izin agar bisa membeli mimpi itu. Sae Rom bingung. Si petugas mengaku ingin membeli tiket lotre.

Taluipa berpesan pada Yeon agar Jangan mencarinya. Yeon melonggo bingung. Taluipa memberitahu kalau A Eum akan mengubah takdirnya lagi. Yeon mengaku tidak peduli dan meminta agar Taluipa Berhentil mengomeli suaminya.

“Jangan makan makanan pesan antar. Kulitmu akan makin parah. Tadi aku mampir beli ini. Aku akan pergi lama.” Kata Yeon menaruh hadiah diatas meja. Taluipa melihat ada Lipstik.

“Ohh..  Hampir lupa. Selesaikan keluhan masyarakat.” Ucap Yeon. 


Ji A melihat pesan dari Yeon “Tanggal lahir orang tuaku?” Ji A membalas [Baiklah. Aku akan mengirimkan pesan. Ayah. Nam Jong-soo, 3 Mei 1958. Ibu. Lee Young-sun, 26 Juni 1960]

[Aku punya berita. Tidak baik atau buruk. Kita harus bicara. Temui aku pukul 13.00 di restoran Korea, Pengantin Siput. Makanan Tradisional Korea, Pengantin Siput]


Ji A datang ke Makanan Tradisional Korea, Pengantin Siput lalu melihat sekeliling restoran. Si pemilik melihat Ji A tahu kalau Ingin bertemu Pak Lee Yeon, Ji A menganguk. Si pemilik pun mengajak Ji A kelantai atas.

“Kau beruntung... Ini kali pertama dia membawa manusia.” ucap si pemilik. Ji A hanya terdiam melonggo lalu mengikutinya.

 


Yeon sudah duduk makan dengan menu yang banyak diatas meja. Ji A langsung membahas Tentang tanggal lahir yang diminta... Yeon langsung menjawab kalau Mereka tidak ada di daftar. Ji A kaget mendengarnya bertanya apa maksudnya.

“Artinya orang tuamu tidak mati.” Ucap Yeon. Ji A pun mengartikan kalau mereka masih hidup dan ingin tahu keberadaa orang tuanya.

“Aku tidak tahu itu. Ayo Makanlah. Kau yang bayar.”ucap Yeon. Ji A memegang sumpit tapi hanya diam saja. 


“Kurasa berita itu tidak menggugah selera.” Komentar Yeon. Ji A mengaku Tidak tapi malah berterima kasih pada Yeon.

“Apa Kau yakin tidak apa-apa?” ucap Yeon melihat Ji A seperti berusaha makan.

“Karena aku akan menemukan mereka. Aku bilang mereka mungkin masih hidup, tapi tidak ada yang memercayaiku. Tidak ada.” Ucap Ji Ah sedih

“Maaf soal obat penenang itu. Aku sungguh minta maaf.” Kata Ji A. Yeon mengejek Ji A yang tahu cara meminta maaf.

“Bahkan menurutku aku jahat. Aku tidak akan memintamu maklum.” Kata Ji A. Yeon mengaku Sebenarnya bisa maklum.


Shin Joo berbicara dengan anjing yang mengonggong lalu mengaku sudah tahu. Si pemilik pikir anjingnya kena Radang usus. Si dokter tahu kalau pemiliknya makan tteokbokki semalam. Si pemilik bingung dan membenarkan.

“Dia memakan sisa tteokbokki. “ ucap Shin Joo. Si pemilik melonggo kalau Bagian itu sangat pedas dan sedih memeluk anjingnya.

“Aku akan memberimu obat antidiare, jadi, beri dia itu dan air saja.” Ucap Shin Joo pada pemilik

“Sebaiknya jaga sikapmu.” Kata Shin Joo pada si anjing yang terlihat kesal. Dan meminta agar pemiliknya Jangan memberinya camilan.

“Bagaimana kau bisa langsung tahu makanannya?” tanya Pemilik bingung. Shin Joo mengaku kalau bisa memahami bahasa mereka.


Ji  A pun ingin bertanya tapi mungkin tidak sopan... Yeon langsung meminta agar Jangan menanyakannya Terutama tentang privasi. Ji A mengerti  akan mengubah pertanyaannya ingin memastikan kalau Ada lebih banyak rubah di dunia ini selain Yeoan

“Apa Mereka dalam wujud manusia?” tanya Ji A. Yeon menjawab kalau  Mereka berkeliaran di kota.

“ Sama seperti kalian, mereka mencemaskan situasi real estat dan krisis ekonomi saat ini.” Ucap Yeon. 


Di Klinik, Shin Joo  bertanya Mau bayar dengan apa. Si pemilk anjing memberikan kartu tapi Shin Joo memberitahu kalau memberi diskon jika membayar tunai. Yeon dan Ji A akhirnya berjalan keluar dari restoran.

“Bagaimana dengan Shin Don? Di "Goryeosa" tertulis bahwa Shin Don adalah rubah. Benarkah?tanya Ji A penasaran. Yeon hanya mengangkat bahunya.

PS : Tercatat dalam "Goryeosa" selama pemerintahan Raja Gong Min bahwa biksu Buddha, Shin Don, adalah rubah tua.

“Apa lagi?” tanya Ji A. Yeon menyuruh Ji A agarBayar tagihannya. Ji A pun mengeluarkan kartunya.

“Ada hal lain selain rubah?”tanya Ji A. Yeon menjawab itu Tentu saja. Mereka ada di tempat-tempat yang tidak pernah kalian duga.

“Bagaimana santapanmu hari ini?” tanya pemilik restoran.  Yeon menjawab Enak.


Tuan Choi akan bersiap keluar dari kantor, mengajak untuk makan di Makanan Korea tradisional, Pengantin Siput. Jae Hwan mengeluh bosan makan samgyetang dan meminta agar Bisa pesan yang lain. Tuan Choi memberitahu betapa enaknya makan samgyetang dengan miras ginseng di cuaca panas ini

“Jujurlah... Kau suka pemiliknya, bukan?” ejek Jae Hwan. Tuan Choi mengeluh anak buahnya itu sudah gila dan bicara Omong kosong

“Mereka memakai bahan lokal dan... Kau lihat ayam mereka? Ayo.” Ucap Tuan Choi gugup dan memilih pergi. 


Sae Rom akan pergi keluar dari ruangan, tapi menerima telp dan wajahnya terlihat shock.  Jae Hwan bertanya Siapa yang meneleponnya. Sae Rom yang shock memberitahu  Ibunya meninggal. Jae Hwan terlihat ikut kaget juga.

“Karena gigiku copot dalam mimpiku.” Ucap Sae Rom menangis. Jae Hwan pun mengingat dalam mimpinya.

“Aku juga melihat wanita dalam mimpiku. Dia menangis sambil mengenakan gaun hitam.< Kau orangnya, Nona Kim.” gumam Jae Hwan seperti tak percaya. 


Yeon dan Ji A diri di depan gedung. Yeon pikir mereka  berpisah di sinidan berharap tidak bertemu lagi. Ji A mengeluh kKenapa seperti itu karena  Orang tuanya masih hidup di suatu tempat. Yeon menegaskan kalau tidak sebebas itu.

“Kedua, kita tidak punya pilihan selain hidup di dunia yang sama, tapi duniamu dan duniaku berbeda.” Ucap Yeon. Ji A tahu

“Ada orang yang pernah melihat rahasia dunia sebelumnya. Kebanyakan menggila atau mati lebih cepat.” Ucap Yeon

“Itu tidak penting. Aku tidak akan mengganggumu Jangan menghilang dari pandanganku.” Ucap Ji A. Yeon akan pergi tapi tangan Ji A menahanya. Ji A seperti tak mau berpisah dan hanya menahanya. 


“Astaga... Kenapa tidak menjawab teleponmu?” ucap Yeon. Ji A akhirnya mengangkatnya tapi tak melepaskan tangan Yeon.

“Jae-hwan, aku tidak bisa bicara di telepon...” ucap Ji A dan wajahnya terlihat kaget mendengarnya.

“Keluarga rekan kerjaku meninggal. Katanya dia bermimpi giginya copot.” Ucap  Ji A. Yeon bingung Ji A yang bermimpi.

“Aku dan juniorku bermimpi buruk.” Akui Ji A. Yeon berkomentar kalau Mimpi buruk yang menular.

“Apa Kau sungguh ingin melihatnya? Dunia yang kutinggali?” tanya Yeon memastikan lebih dulu.

Bersambung ke part 2


Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar