PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Hye Jun dan Jin U minum bersama di cafe,  Hye Jun merasa kalau itu Menyegarkan karena sudah lama tak minum miras. Jin U merasa HyeJun terlalu bekerja keras dan berpikir sedang Dendam karena dulu tak bisa kerja, jadi tak istirahat.

“Bekerja adalah istirahat bagiku. Aku ingin banyak bekerja di usia 20-an.” Ucap Hye Ju. Jin U membenarkan.

“Kita berusia 30-an saat selesai wajib militer. Tak akan bisa dapat suasana ini.” Ucap Jin U

“ Sial. Wajib militer. Kapan aku harus masuk?” keluh Hye Jun kesal 

“Hei. Sekarang kau harus menundanya sebisa mungkin. Kau harus manfaatkan kesempatan. Dramamu yang berikutnya, Manusia Pertama Judulnya luar biasa. Kau akan sering bertemu Hae-hyo karena syuting bersama..” Ucap Jin U

“Aku senang bisa bekerja bersama, tapi tadi dia marah padaku.” Ucap Hye Jun. Jin U tahu kalau Hye Jun pasti marah juga. Hae Jun membenarkan.

“Kita bisa begini karena berteman sejak kecil. Kenapa marah?” kata Jin U. Hye Jun menjawab Karena wawancara Ji-a.

“Bagaimana jika Jeong-ha melihat wawancaranya?” kata Jin U. Hye Jun terdiam mendengarnya. 


Hae Na mengikuti kakaknya sampai ke dalam kamar. Hae Hyo mengeluh Kenapa mengikutinya karena  tak mau bicara dengan adiknya. Hae Na mengaku akan terus mencoba untuk berbicara dengan kakaknya dan menunjukan sesuatu di ponselnya.

“Wawancara Ji-a keluar. Ada tanda eksklusif.” Ucap Hae N. Hae Hyo melihat judulnya [WAWANCARA DENGAN JUNG JI-A, MANTAN PACAR SA HYE-JUN]

“Hye-jun sungguh terkenal. Keluar berita eksklusif selarut ini.” Ucap Hae Hyo sedih lalu menyalakan komputernya.

“Kau Mau melakukan apa?” tanya Hae Na. Hae Hyo menjawab kalau akan melihat siaran langsung Jeong-ha.

“Judul siarannya "Pengakuan." Mengaku apa?” kata Hae Na ikut melihat. Hae Hyo mengau tak tahu.


“Ini siaran langsung. Terasa berlebihan karena diberi judul "Pengakuan". Kata Jeong Ha. Komentar pun masuk  "Mengenai pacarmu"?

“Dia tak akan bahas Hye-jun, 'kan?”kata Hae Na panik menonton siaran. Jeong Ha membenarkan kalau akan membahas tentang pacarnya.

Saat itu Hye Jun menelp, Jeong Ha pun akan menghentikan siaran lebih dulu dan akan segera kembali.

***

Jeong Ha mengangkat telp Hye Jun dikamar,  Hye Jun langsung meminta maaf. Jeong ha bingung dengan sikap HyeJun yang tiba-tiba meminta maaf. Hye Jun pikir mereka harus bertemu untuk menjelaskan ini.


“Ada sebuah berita keluar. Seharusnya aku memberitahumu sebelum berita keluar. Aku baru tahu setelah wawancara selesai.” Ucap Hye Jun

“Berita apa yang keluar dan siapa yang diwawancara?” tanya  Jeong Ha. 

Jeong Ha akhirnya kembali ke siaran langsung tapi Semuanya sudah keluar, karen pergi ke menonton WAWANCARA MANTAN SA HYE-JUN. Ia pun bisa mengerti, dan ada penonton yang setia menonton siaranya memberikan komentar [SIAPA PACARMU? BUKANKAH KAU AKAN BILANG?]

“Benar. Aku ingin mengaku bahwa kalian semua adalah pacarku. Jadi, aku mau berikan kupon Studio Rias An sebagai rasa terima kasih.” Ucap Jeong Ha dengan senyuman. 


Hye Jun mengajak mereka pergi dan Telepon Hae-hyo. Jin U pikir apakah harus sekarang. Hye Jun pikir selesaikan hari ini dan Jangan diperpanjang lagi antara mereka berdua. Tiba-tiba dua orang wanita datang.

“Apa boleh berfoto bersama?”ucap si wanita. Hye Jun meminta bolh Jika janji tak unggah ke media sosial. Mereka pun berjanji Tak akan.


‘Kalian sudah berjanji.” Ucap Hye Jun. Mereka pun foto bersama. Tapi setelah itu foto dengan Hye Jun pun di posting di social media mereka dengan caption WAJAHNYA KECIL DAN KULITNYA SEMPURNA SEPERTINYA DIA SUKA MINUM, DIA DENGAN PACAR LAKI-LAKINYA.  Dan banyak fans yang memberikan love.

**

[WAWANCARA DENGAN JUNG JI-A, MANTAN PACAR SA HYE-JUN, Jeong Ah menonton yang diucapkan Ji A [KAMI BERPACARAN SAAT KULIAH, DIA BUKAN HOMOSEKSUAL

“Sa Hye-jun tak tahu aku diwawancarai. Dia pasti akan melarangku jika tahu. Dia tak suka orang lain dirugikan karena dia. Dia orang dan pria yang baik. Aku ingin beri tahu bahwa dia bukan orang yang akan melakukan hal tercela.” Ucap Ji A. 


“Terima kasih banyak, Ji-a.” Ucap Nyonya Han setelah menonton siara langsung

“Dia punya mantan dan pacar. Beruntung sekali.” kata Gyeong Jun. Tuan Sa mengejek anaknya itu masih belum punya pacar. Gyeong Jun membenarkan kalau tak ada.

“Jangan terlalu bangga. Kau sudah bekerja, kenapa tak bisa punya pacar? Saat sekolah pun tak ada.” Ejek Tuan Sa

“Ayah, belakangan ini aku sedih. Ayah tak seperti dulu. Ayah terima uang dari Hye-jun, 'kan?” ucap Gyeong Jun kesal. Tuan Sa hanya diam saja

“Kenapa tak bisa jawab? Apa Benar begitu?” keluh Gyeong Jun kesal. 



Flash Back

Nyonya Han sedang ada didapur dan menerima pesan dari ponselnya laporan dari bank [SA HYE-JUN MENTRANSFER UANG KEPADA HAN AE-SUK]

“Apa Ibu ingat? Saat SMP, aku janji akan buat Ibu hidup nyaman jika menghasilkan banyak uang. Aku tak lupa janjiku.” Tulis Hye Jun pada pesannya.

“Setelah dewasa dan punya banyak uang, aku akan membuat Ibu hidup dengan nyaman.” Ucap Hye Jun saat masih SMA.

“Ibu juga. Ibu akan membantu agar kau bisa mewujudkan keinginanmu.” Kata Nyonya Han. 


Nyonya Han hanya bisa menangis.  Tuan Sa keluar kamar mengeluh istrinya yang tak siapkan makanan tapi menangis. Nyonya Han hanya memberikan ponselnya. Tuan Sa melonggo kaget karna Utang mereka bisa lunas bahakn Ini lebih dari cukup.

“Aku tak bisa menghasilkan sebanyak ini meski bekerja seumur hidup, tapi dia menghasilkannya hanya dalam setahun.” Ucap Tuan Sa tak percaya.

“Bukan hanya dalam setahun. Pikirkan kesulitan yang dia alami selama ini. Hatiku sangat sakit. Katanya dia tak lupa janjinya. Saat dia bilang… setelah dewasa akan buat aku hidup nyaman, aku berjanji akan membantu dia agar bisa mewujudkan keinginannya.” Kata Nyonya Han.

“Namun, aku tak bisa menepati janjiku. Aku tak mau terima uang ini.” Ungkap Nyonya Han sambil terus menangis.  Tuan Sa hanya bisa diam saja. 


Nyonya Han masuk ruangan melihat kakek Sa  yang sudah mau tidur dan bertanya apakah tahu nomor telepon manajer Hye-jun. Kake Sa menjawab kalau punya kartu namanya dan ingin tahu alsan menanyakannya.

“Ayah tahu apa yang dikatakan Gyeong-jun barusan?” kata Tuan Sa.

Flash Back

“Apa Hye-jun sungguh tak ada hubungan dengan Charlie Jung? Tak mungkin ada asap jika tak ada api. Tak boleh memihak dia sepenuhnya. Kita harus berpikir logis.” Ucap  Gyeong Jun pada orang tuanya.

“Bagaimana bisa seorang kakak berpikir begitu?” keluh Tuan Sa. Gyeong Jun pikir Jika kakanya saja begini, bagaimana dengan orang lain

“Respons agensi juga lambat.” Ucap Gyeong Jun. 


Di kamar Tuan sa merasa  perlu menekan pihak agensi. Kakek Sa meminta jangan. Tuan Sa mengeluh apa yang tak boleh. Kakek Sa menegaskan kalau Jangan menekan pihak agensi. Jangan lakukan hal yang tak pernah mereka lakukan.

“Itu mengganggu Hye-jun. Terlebih kau, jangan lakukan itu.” Ucap Kakek Sa pada anaknya. 


Tuan Sa tak peduli tetap menelp Nyonya Lee, mengaku sebagai ayahnya Hye-jun. Nyonya Lee langsung bersikap sopan, Tuan Sa mengaku  menelepon untuk menanyakan sesuatu. Nyonya Lee pun mempersilahkan.

“Berapa lama hingga kontrakmu dengan Hye-jun berakhir? Aku bertanya langsung karena Hye-jun belum pulang.” Ucap Tuan Sa.  Nyonya Lee kaget mendengarnya

“Begitu rupanya. Aku tak terpikirkan memeriksa kontrak. Kontrak sudah berakhir. Kami hanya kontrak setahun. Jadi Kami harus menulis ulang kontrak.” Ucap Nyonya Lee

“Tapi saat kami meneken kontrak, ada klausa yang menyebutkan kami bisa akhiri kontraknya jika salah satu dari kami tak senang. Apa Hye-jun ada keluhan mengenai kontraknya denganku?” ucap Nyonya Lee khawatir. 


Jin U berjalan pulang bertanya Apa kata Jeong-ha. Hye Jun pikir itu Sudah jelas karena Dia pasti kesal.

“Tidakkah seharusnya kau bertemu Jeong-ha, bukan Hae-hyo? Ucap Jin Ju

“Kau tahu… Akan tak terlalu malu jika dimulai dari yang kurang dicintai.” Kata Hye Jun. Jin U mengeluh mendengarnya.

“Cara orang-orang membicarakanku itu membuatku malu. Rasanya seperti ditelanjangi. Dulu… keluargaku tak tahu hal yang menimpaku di luar, sebelum aku beri tahu.” Ucap Hye Jun. Jin U bisa mengerti. 


“Sekarang mereka sudah tahu sebelum aku beri tahu. Mereka mencemaskanku. Aku tak tahu kenapa harga diriku terluka.” Jelas Hye Jun.

“Karena itu, kau marah pada Hae-hyo?” kata Jin U. Hye Jun mengaku Namun, tak terlalu malu pada Hae-hyo.

“Dia dapat komentar jahat juga. Kami saling tahu, jadi, nyaman.” Ucap Hye Jun.

“Bilang kau malu padaku. Artinya kau cinta aku. Begitu, 'kan?” Goda Jin U mendekat. Hye Jun mengumpat kesal agar Menjauh darinya.

“Jangan begitu padaku. Sebentar lagi aku bisa mati dihajar Hae-hyo.” Keluh Jin U. Hye Jun pun melihat Hae Hyo sudah menunggu ditaman. 

“Itu Hae-hyo. Kau akan habis.” Kata Hye Jun dan langsung mendorong Jin U untuk lebih dulu pergi.


Jin U akhirnya berjalan mendekat seolah tak terjadi apapun langsung menyapa Hae Hyo. Hae Hyo mengeluh temanya Santai sekali dan sudah tahu sifatnaya seperti apa. Jin u dengan wajah ketakutan mengaku sudah tahu.

“Kenapa terpikir pacaran dengan Hae-na?” tanya Hae Hyo. Jin U mengaku tak pernah memikirkannya.

“Benar. Kau bukan tipe pemikir. Apa Tak terpikir untuk beri tahu aku?’ sindir Hae Hyo

“Aku bisa mati dihajar jika beri tahu.” Kata Jin U. Hae Hyo akhirnya Jin U tahu jadi meminta agar memukulnya sekali.

“Ya. Sisi sebelah mana? Ini atau ini?” ucap Jin U sudah siap memberikan pipinya. Hae Hyo akhirnya hanya mendorong Jin U dengan wajah kesal

 “Hei, Hye-jun! Selamatkan aku! Dia mau membunuhku!” teriak Jin U dengan menahan rasa sakit karea jatuh

“Di mana Hye-jun?” tanya Hae Hyo kaget. Jin U melihat tak ada padahal tadi ada di suatu tempat.

“Dia bilang mau berbaikan langsung.” Ucap Jin U. Hae Hyo tak percaya mendengarnya kalau Hye Jun menyesal sudah marah padanya. 


Jeong Ha baru saja membuka kaleng  bir, terdengar bunyi bel rumahnay dan melihat Hye Jun dilayar. Akhirnya Jeong Ha membuka pintu Hye Jun masuk rumah. Jeong Ha merasa kalau tercium bau miras. Hye Jun mengaku Karena memang habis minum.

“Aku sedang minum bir kaleng. Kau mau juga?” ucap Jeong Ha. Hye Jun menganguk dan mengambil kembali kaleng birnya.

“Kau Naik apa ke sini?” tanya Jeong Ha. Hye Jun mengaku naik taksi karena Tadi minum dengan Jin-u.

“Mereka mengeluh padaku. Katanya aku tak memedulikan mereka karena terlalu asyik dengan pacarku.” Cerita Hye Jun. 


“Tadi Hae-hyo juga berkata begitu.” Ucap Jeong ha. Hye Jun kaget Jeong Ha bertemu Hae-hyo

“Ya. Dia datang ke salon. Aku sangat berterima kasih padanya. Dia akan mempertemukanku dengan aktris ternama. Aku akan berusaha keras agar bisa menjadi penata riasnya.” Kata Jeong Ha penuh semangat.

“Aku bisa kalah dari Hae-hyo jika begini terus.” Keluh Hye Jun. Jeong Ha menegaskan kalau Itu tak akan terjadi.

“Kau selalu nomor satu.” Ungkap Jeong Ha. Hye Jun pun langsung mengatakan “Aku mencintaimu”

“Aku dua kali lipat mencintaimu... Pekan depan aku akan kerja di luar. Kim So-rang akan syuting film, jadi Aku diminta untuk meriasnya. Aku bisa mendapat klien selebritas dengan usaha sendiri.” Ucap Jeong Ha bangga. 


“Selamat... Lalu Apa kau sudah lihat wawancara Ji-a?”tanya Hye Jun perlahan. Jeong Ha mengaku Sudah.

“Aku kesal melihatnya. Aku beri tahu sebelum kau bertanya.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pun mengucapkan Terima kasih sudah menghemat waktu.

“Dia cantik.” Ucap Jeong Ha cemburu. Hye Jun merasa Tak secantik pacarnya.

“Artinya kau anggap dia cantik.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pun merasa bersalah.

“Senang kau langsung mengaku. Kenapa… kau tak diskusi denganku saat terjadi hal seperti ini? Kenapa kau membuatku cemas sendirian?” ungkap Jeong Ha.

“Kau marah dengan sangat tenang. Itu kelebihan. Terlihat lebih menakutkan... Aku ingin menunjukkan dan memberi tahu hal-hal yang baik padamu... Aku ingin…” ucap Hye Jun dan langsung disela oleh Jeong Ha.

“Apa aku anakmu? Itu yang dikatakan orang tua pada anak-anaknya.” Kata Jeong Ha kesa; 


“Aku tak masalah dengan berita dan komentar jahat karena itu tak benar. Namun… aku tak ingin keluargaku dan kau tahu. Fakta bahwa orang-orang yang kusayangi melihat komentar-komentar itu… melukai harga diriku.” Ucap Hye Jun

“Orang yang kau cintai ingin kau membagi bebannya dengan mereka. Mereka akan sedih jika kau menyembunyikannya.” Kata Jeong Ha.

Hye Jun mengulurkan tanganya, Jeong Ha hanya bisa menatapnya. Hye Jun meminta agar mereka bisa saling berpegangan tangan. Jeong Ha pun mengenggam tangan Hye Jun. Hye Ju mengaku kalau lebih mencintai lebih dari yang Jeong Ha pikirkan.




Nyonya Lee membaca artikel di dalam mobil [SA HYE-JUN PASTIKAN BINTANGI MANUSIA PERTAMA] Lalu membaca komentar  APA DIA SUDAH MEMBINTANGI DRAMA LAGI? DASAR MATA DUITAN.

[APA KAU YAKIN BUKAN MINORITAS SEKSUAL? ORANG MATI TAK BISA BICARA MUNGKIN WAWANCARA ITU DIBUAT-BUAT]

“Orang hanya percaya apa yang ingin mereka percayai. Kenapa masih sama meski sudah dijelaskan?” ucap Nyonya Lee

“Kenapa ayahnya Hye-jun mengajak bertemu?” tanya manager. Nyonya Lee mengaku tak tahu dan bertanya-tanya Apa Hye-jun sudah bangun.

***

Hye Jun sudah tidur dikamar barunya terlihat lebih luas, Sementara Nyonya Lee bertemu dengan Tuan Sa di rumah atas. Tuan Sa bertanya Apa  memintanya datang terlalu awal. Nyonya Lee mengaku tidak danhanya sedikit datang lebih awal.

“Kau belum makan, 'kan? Silakan dimakan.” Ucap Nyonya Ha memberikan makanan. Nyonya Lee pun langsung mengucapkan terimakasih dan memakanya.

“Kuharap sesuai dengan seleramu.”kata Nyonya Han. Nyonya Lee mengaku suka semua.


“Min-jae, kau sudah datang?” kata Hye Jun masuk rumah. Nyonya Lee mengaku Ayah Hye Jun yang  ingin bicara sesuatu.

“Bicara apa? Bicara padaku.” Kata Hye Jun. Tuan Sa gugup mengaku   ingin tahu proses penanganan komentar jahat pada Hye Jun.

“Kau tak perlu cemas.” Ucap Hye Jun.  Tuan  Sa ingin tahu apakah sudah mengajukkan gugatan

“Terus muncul komentar baru saat ingin digugat. Tak berujung jika terus kumpulkan bukti. Jadi, kami akan lakukan gugatan pertama.’ Jelas Nyonya Lee

“Begitu? Orang-orang bahkan tak tahu apa yang terjadi sebenarnya.” Keluh Nyonya Han. Nyonya Lee ingin tahu mereka bicara apa.

“Ada beberapa komentar.” Kata Nyonya Han. Saat itu Gyeong Jun keluar kamar melihat ada Nyonya Lee yang datang. 


“Bu Lee... Apa bisa antar aku sekalian Hye-jun pergi?” kata Gyeong Jun santai.

“Gyeong-jun. Dia manajerku, bukan manajermu. Cepat pergi.” kata Hye Jun. Gyeong Jun mengeluh adiknya kaku sekali dan langsung pamit pergi.

“Ayah... Mari bicara.” Ucap Hye Jun dengan wajah serius. Tuan Sa pun mengikuti anaknya. 


Hye Jun mengajak ke kamar kakaknya,  mengaku kalau bisa u mengerti Ayahnya cemas, tapi meminta agar bisa mengurus masalahnya sendiri. Tuan Sa tahu kalau Hye Jun bisa menyelesaikannya dengan baik sendiri, tapi mencemaskannya.

“Min-jae memihakku. Dia memercayaiku saat aku kesulitan, dan lakukan banyak hal untuk jaga kondisiku.” Ucap Hye Jun

“Ayah tak katakan apa pun.” Ungkap Tuan Sa. Hye Jun meminta agar membiarkan ia yang bicara dengannya.

“Aku tak mau membuat Min-jae sedih.” Kata Hye Jun. Tuan Sa bergumam “Coba perlakukan aku seperti itu.” Dan menganguk mengerti. Hye Jun pun langsung keluar dari kamar.

“Dia terdengar seperti CEO agensi. Kenapa aku tak bisa berkata-kata di depan dia? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Astaga.” Ucap Tuan Sa heran. 


Nyonya Han sedang membersihkan lantai,  Hae Hyo baru saja keluar dari kamar menyapa ibu Hae Jun. Nyonya Han senang melihat Hae Hyo karena  lama tak jumpa dan Meski datang bekerja, mereka tak bisa bertemu karena  Hae Hyo  sibuk.

“Katanya kau bintangi drama bersama Hye-jun?” ucap Nyonya Han. Hae Ho membenarkan

“Hye-jun pemeran utama dan aku pemeran pendukung.” Kata Hae Hyo merendah.

“Itu tak penting. Kalian semua aktor. Asal perannya bagus. Kau tak pernah tahu apa yang terjadi di industri ini. Dia menjadi terkenal dengan cepat. Itu juga bisa terjadi padamu.”ucap Nyonya Han.

“Terima kasih. Tapi Di mana Ibu?” tanya Hae Hyo. Nyonya Han  memberitahu Nyonya Kim Tadi pergi, mau bertemu seseorang.

“Namun, dia tampak tak bersemangat.” Kata Nyonya Han heran. 


Tuan Lee akan menarik bangku, tapi Nyonya Kim menyuruh Berhenti dan duduk sendiri. Ia lalu menegaskan kalau tak mau makan bersama menurutnya Kenapa harus bicara sambil makan. Tuan Lee pikir ia adalah pria yang memenuhi kewajiban.

“Berkat Ibu… Maksudku, berkat Bu Kim, aku kenal Pak Yoon dan untung besar. Aku harus berterima kasih.” Ucap Tuan Lee.

“Jika kau bersungguh-sungguh, jangan pilih-pilih. Lakukan hal yang sama pada orang lain. Kudengar Park Do-ha yang buat Hae-hyo dapat peran di Tangkaplah? Aku sangat kesal. Kenapa menipuku? Aku tak akan mengenalkanmu pada orang lain lagi.” Ucap Nyonya Kim marah

“Aku bercanda dengan tujuan menjadi lebih akrab. Kenapa dianggap serius? Hidup adalah menipu dan ditipu. Orang-orang hanya berpura-pura tak tahu saat ditipu. Jumlah pengikut media sosial Ha-hyo banyak sekali.” kata Tuan Lee 


“Apa lagi ini?” gumam Nyonya Kim lal u mengeluh Kenapa membahas jumlah pengikut media sosial Hae-hyo di sini

“Kau tahu alasan ini dibahas. Aku juga pernah membeli pengikut. Itu Mudah, 'kan? Tinggal tekan beberapa tombol.” Kata Tuan Lee

“Aku takkan terpancing.” Gumam Nyonya Kim dan berkomentar kalau tak tahu itu mudah atau rumit

“Alasan aku datang meski tak mau datang untuk melaksanakan kewajiban sebagai manusia. Hubungan kita berakhir.” Kata Nyonya Kim



“Ini Sudah telanjur... Aku akan lebih baik, I-yeong.” Kata Tuan Lee menganggapnya teman. Nyonya Kim kesal dengan sikap Tuan Lee.

“Kau sangat muda dan cantik. Tak ada yang kira kau ibunya Hae-hyo.” Ucap Tuan Lee

“Rupanya kau meremehkanku. Kau salah perhitungan jika coba terlibat dengan cara seperti ini. Pikirkan kembali. Coba perhitungkan lagi.” Tegas Nyonya Kim

“Baik. Aku akan perhitungkan kembali sampai bisa membuatmu senang.” Kata Tuan Lee 


Hye Jun berjalan dengan Nyonya Lee dengan pakaian rapih. Nyonya Lee  memberitahu kalau selesai wawancara, mereka  harus langsung ke Gangnam dan bertanya mau makan apa. Hye Jun mengaku mau makan ringan. Nyonya Lee pikir akan membeli roti lapis dan smoothie melon.

“Hari ini, kami akan berbincang dengan aktor ternama yang sedang terkenal, Sa Hye-jun. Silakan beri salam kepada penonton Memory Talk Talk” ucap seorang MC

“Halo. Aku aktor, Sa Hye-jun.” ucap Hye Jun menyapa. MC pikir ini wawancara pertama Sejak dapat perhargaan tahun lalu.

“Bukankah kau hadir di sini untuk promosi drama Manusia Pertama ?” kata MC. Hye Jun membenarkan. 

“Manusia Pertama menceritakan romansa dan perjuangan para konglomerat untuk mengurus perusahaan. Sa Hye-jun terkenal dengan tatapan melodramatis.” Ucap Hye Jun

“Aku sangat penasaran dengan gambaran kisah cintamu dan aktris Jin Seo-u. Bagaimana menurutmu?” kata MC

“Terlalu awal untuk membahasnya, tapi aku dan Jin Seo-u berteman sejak jadi model. Aku juga penasaran akan menjadi seperti apa.” Kata Hye Jun. 


Seorang wanita sibuk menarik dalam ruangan latihan yang gelap, Jin Seo U  terlihat sangat pintar menari. Hye Jun datang dengan setelan jas. Seo U menyuruhnya Jangan mendekat karena  mereka sudah putus. Hye Jun tetap mendekat.

“Apa kau lupa?” ucap Seo U. Hye Jun merasa tahu akan begini. Kalau Seo U pun tak bisa hidup tanpannya. Mereka pun langsung berpelukan dan Seo U menangis di bahu Hye Jun.

“Cut. Kita istirahat sebentar.” Teriak sutadara. Hye Jun dan Seo U pun langsung melepaskan pelukanya. 



“Wahh.. Canggung sekali karena akting adegan seperti ini denganmu.” Kata Seo U malu. Hye Jun mengulang ucapanya  "Kau pun tak bisa hidup tanpaku."  

“Hentikan.” Kata Seo U. Hye Jun mengejek ingin hentikan apa.  Seo U pikir Hye Jun yang bisa tak berubah. Seo U pikri Hye Jun juga sama.

“Wajahmu terlihat berminyak.” Kata Hye Jun. Seo U pikir aklau  tadi menari

“Penata riasku melahirkan. Orang lain gantikan dia untuk sementara, tapi dia tak perhatikan secara detail.” Ucap Seo Ju

“Apa kau Mau aku kenalkan dengan penata rias andal dan memiliki hati yang hangat?” kata Hye Jun 


“Kau sedang memasarkan pacarmu?” ejek Seo U. Hye Jun kaget kalau Seo U bisa tahu.

“Firasat... Berikan aku nomornya.” Kata Seo U. Hye Jun menganguk tapi Seo U pikir Hye Jun tak bisa karena tak pegang ponsel.

“Tidak. Aku hafal.” Kata Hye Jun. Seo U mengejek temanya sungguh sedang kasmaran.

Hye Jun menuliskan nomor Jeong Ha. Seo U pun bertanya apakah Besok ada syuting. Hye Jun memberitahu kalau akan Syuting dengan Hae-hyo. Seo U tahu kalau Adegan itu merkea bertengkar di adegan itu. Hye Jun tertawa kalau Adegannya adalah memukul Hae Hyo.

“Aku ingin lihat jika tak ada kerjaan.” Ucap Seo U. Hye Jun menyuruh agar datang saja. Keduanya terlihat sangat dekat dan ada kamera yang menrekam mereka terlihat sangat dekat,bahkan seperti saling bertukar ponsel. 


Di dalam mobil. Hye Jun sedang membaca naskah. Nyonya Lee bertanya apakah Hye Jun  tak lelah karena Jadwalnya sangat padat, tapi terlihat makin bersinar. Hye Jun merasa kalau ini Mungkin karena ginseng merah. Hye Jun pikir Ini bakat dan Kecanduan bekerja.

“Besok dia pergi untuk jumpa penggemar di Asia Tenggara.” Kata Managernya. Nyonya Lee heran managernya membahas hal itu.

“Kau bilang Hye-jun kecanduan bekerja, jadi, aku baca jadwal besok.” Kata si manager

“Nanti malam juga ada syuting. Aku juga baca jadwal. Itu bagus.” Ucap Nyonya Lee.  Si manager memuji Hye Jun pun  Keren. Nyonya Lee mengambil snack dari tangan manager agar berhenti makan. 


Di dalam mobil, Hae Hyo sedang dimake up oleh Jeong Ha. Jeong Ha bertanya Apa turunkan poni. Jeong Ha pikir Diturunkan saja. Manager memberitahu kalau mereka harus keluar sekarang. Akhirnay mereka keluar dan melihat Hye Jun dikerumui banyak assitant.

“Ini namanya gyeoksejigam” komentar managernya. Hae Hyo tak mengerti maksudnya.

“Merasakan perubahan besar seolah hidup di era yang berbeda. Sering digunakan saat keliru karena banyak yang berubah bagai waktu sudah lama berlalu.” Ucap Jeong Ha.

“Itu maksudku.” Kata Manager. Hye Jun merasa Managernya berkatakan tanpa tahu artinya, Managernya mengaku itu mirip.

“Hye-jun terlalu terkenal. Ini Menyilaukan, tak bisa lihat dengan benar.” Ucap Hae Hyo. Ass Sutradara memberitahu kalau Syuting dimulai sepuluh menit lagi.


Akhirnya Hye Jun dan Hae Hyo saling menyapa, Jeong Ha sempat tersenyum bertemu dengan Hye Jun.  Hae Hyo langsung mengejak membuat kakaknya menghampiri Hae Hyo. Hae Hyo mengeluh  kalau lebih tua darinya.

“Aku datang dengan Jeong-ha. Dia satu-satunya stafku.” Ucap Hae Hyo. Keduanya saling menyapa seolah tak kenal.

“Halo, Jeong-ha... Aku akan usahakan yang terbaik.” Ucap seorang make up artis. Jeong Ha pun mengangguk.

Nyonya Lee mengajak mereka segera syuting, Hye Jun dan Hae Hyopun pergi. Nyonya Lee menahan Hye Jun agar bicara sebentar.

***

Bersambung ke part 3


Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar