PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 07 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Jin U bertanya Ada masalah apa setelah minum di warung tenda. Hae Hyo mengaku tak ada tapi hanya kesal dan mengeluh Kenapa semua terus bandingkan ia dengan Hye-jun. Jin U mengaku Itu bukan hal baru karena mereka selalu dibandingkan.

“Kalian jadi model bersama, berakting bersama, juga dekat.” Ucap Jin Ju.

“Oh.. Begitu? Namun, dulu aku biasa saja. Kenapa kini mengganjal?” ucap Hae Hyo heran.

“Saat itu kau yang populer dan kini Hye-jun yang populer. Astaga… Kau sungguh teman sejati.” Ucap Jin U 


“Apa Hye-jun kesulitan saat dibandingkan denganku?”tanya Hae Hyo. Jin Ju menjawab tidak.

“Dia terlalu sibuk mencari uang, tak bisa memikirkan itu.” Kata Jin Ju. Hae Hyo hanya diam saja. 


Hye Jun sibuk memasak dan melihat Jeong Ha yang datang. Jeong Ha senang melihat Hye Jun yang memasak. Hye Jun pun menyuruh Cuci tangan dan mereka bisa makan. Jeong Ha menatap Hye Jun didapur dan langsung memeluknya dari belakang.

Hye Jun tersenyum, Jeong Ha seperti ingin melampiaskan rasa rindunya. Hye Jun bertanya apakah Jeong Ha tak lapar. Jeong Ha mengaku sangat lapar. Hye Jun pun menyuruh Jeong Ha agar segera cuci tangan. 


Hye Jun sibuk memasak daging lalu mulai membungkus  Satu daging, dua potong cabai, satu siung bawang putih. Jeong Ha terlihat bahagia karena Hye Jun membuatkan untuknya. Tapi Hye Jun malah menyuapi unuk dirinya sendiri lalu memuji kalau Rasanya orisinal dan bersih.

“Coba Lihat.. Di atas daging… taruh kue beras, lalu bungkus dengan rumput laut seperti ini.” Kata Jeong Ha membuat sendiri lalu memuji kalau rasanya Enak.

“Itu Pasti berminyak.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha mengaku suka berminyak.

“Aku berhenti bekerja di salon. Lalu Aku akan buka salon sendiri. Lokasinya di Mullae-dong. Belakangan cukup populer dan sewanya murah.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun kaget dan hanya bisa terdiam.

 


“Dan , aku memutuskan untuk tak menjual rumah ini. Aku akan menerima bantuan Ayah. Apa pilihanku tepat?” kata Jeong Ha

“Pilihanmu tepat. Aku senang kau tak menjual rumah dan menerima bantuan ayahmu.” Kata Hye Jun memberikan jempol

“Aku ingin persetujuanmu untuk pilihan itu. Aku suka membantu orang lain, tapi kenapa tak bisa menerima bantuan orang lain? Ini juga kekurangan.” Kata Jeong Ha

“Itu lebih baik daripada berlebihan. Kau terus menjadi lebih baik. Kau sudah menerima bantuan.” Kata Hye Jun memuji

“Aku sangat senang kau menyiapkan ini semua, tapi ada satu hal yang aku tak suka.” Kata Jeong ha.Hye Jun melihat ada yang kurang dan langsung berlari kalau akan pergi beli sekarang.


Hye Jun membiarkan Jeong Ha bersandar dibahunya sambil menonton drama saat ia menjadi ketua geng. Jeong Ha yang memegang kaleng bir mengatakan kaau Baju itu cocok dengan pacarnya. Hye Jun memberitahu kalau itu baju miliknya.

“Aku dapat itu saat acara di New York” kata Hye Jun. Jeong Ha pikir Bajunya terlihat terlalu biasa untuk peragaan busana. Hye Jun tiba-tiba mematikan TV. Jeong Ha bingung.

“Jangan ditonton. Aku malu.” Kata Hye Jun. Jeong Ha meminta remote Tvnya, tapi Hye Jun tak mau memberikanya. Akhirnya mereka saling kejar-kejaran di ruangan TV 


“Aku akan terus menonton.” Ucap Jeong Ha. Tapi Hye Jun melarang  Jangan tonton. Jeong ha meminta agar bisa mengembalikan remotenya.

Keduanya tiba-tiba berhenti karena melihat ponsel, Hye Jun berdering dan keduanya panik karena ibu Hye Jun yang menelp.


Nyonya Han memegang ponselnya seperti sangat ingin video call dengan anaknya tapi tak diangkat. Tuan Sa berbaring diatas tempat tidur seperti ingin tahu juga tentang anaknya. Nyonya Han pikir Mungkin dia masih syuting.

“Padahal aku ingin melihatnya.” Kata Nyonya Han sedih. Tuan Sa tak mau membahasnya memilih pergi ke sisi lainya. 


Keduanya akhirnya jalan bersama, Jeong Ha pikir Ibu Hye Jun pasti sedih. Karena Sudah lama tak kembali ke Seoul, tapi tak langsung pulang. Hye Jun yakin Ibunya pasti akan mengerti lalu memberitahu kalau sudah menceritakan Jeong Ha dan ingin bertemu dengannya.

“Aku belum pernah bertemu orang tua pacarku. Kau tipe yang memperkenalkan pacarmu pada keluarga saat berpacaran.” Akui Jeong Ha.

“Tak begitu.” Akui Hye Jun. Jeong Ha pikir walaupun Benar atau tidak,  tak begitu senang.

“Aku senang karena kau cemburu.” Akui Hye Jun. Jeong Ha pun ingin tahu Bagaimana belakangan ini?

“Aku tak bisa bayangkan perasaanmu. Apa yang kau rasakan?” ucap Jeong Ha. Hye Jun mengaku Tak tenang.


“Aku terus telusuri namaku di internet setiap hari.” Akui Hye Jun. Jeong Ha mengaku senang sekali menjadi orang yang bisa dicari namanya di internet.

“Apa Tak dengar aku merasa tak tenang?” ucap Hye Jun. Jeong ha mengaku tak ingin pura-pura mengerti.

“Aku juga tak tenang. Bagaimana jika aku gagal setelah membuka salon? Seseorang gelisah karena sukses. Yang lain gelisah karena takut gagal. Ada tingkatan dalam kegelisahan. Sa Hye-jun selalu memiliki tingkatan yang tinggi.” Ucap Jeong Ha

“Baiklah. Kini aku akan berpikir positif tentang semua hal yang terjadi.” Kata Hye Jun. 


“Aku suka kau mengerti perkataanku.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pikir harus mengantarnya kembali.

“Ibumu menunggu.” Kata Jeong Ha. Hye Jun yakin Ibunya pasti sudah tidur.

“Semua keluarga mendengkur jika sudah pukul 22.00.” kata Hye Jun. mereka pun akhirnya berbalik arah karena hanya ingin lebih lama bersama. 



Hye Jun pulang dengan bus akhirnya melihat nama Hye Jun lalu melihat artikelnya.

[SA HYE-JUN BINTANG BARU PERIKLANAN, ORANG BIASA BALIK MODAL, SUTRADARA CHOI SE-HUNBERTERIMA KASIH PADA SA HYE-JUN]

“Kesuksesan membawa kegelisahan. Lalu terkadang, apa yang dibawa kesuksesan bisa lebih berharga.” 

Pagi hari, Hye Jun tidur dengan pulas di kamarnya.  Gyeong Jun sudah memegang foto untuk Nona Park dengan wajah gugup mengeluh pada kakeknya karena harus pergi kerja. Kakek Sa pikir Nanti akan  memintakan jadi Pergi saja

“Aku harus mendapatkannya sekarang.” Ucap Gyeong Jun. Hye Jun perlahan membuka matanya.

“Dia terbangun karenamu! Ayo kau Tidur lagi. Tidurlah.” Ucap Kakek dan menyuruh Gyeong Jun pergi.

“Sa Hye-jun! Ayolah bangun... Bangun! Makan dulu, baru tidur lagi.” Ucap Nyonya Han akhirnya masuk kamar.  Gyeong Jun pun senang memuji ibunya  yang terbaik. Kakek Sa pun menarik cucunya yang masih ngantuk keluar dari kamar. 


Hye Jun duduk di meja tamu dan kakaknya memberikan foto adiknya agar bisa memberikan tanda tangan untuk "Park Su-yeon".  Hye Jun pun memberikan tanda tanganya. Gyeong Jun yang penasaran akhirnya bertanya apakah kenal Charlie Jung.

“Ya. Dulu aku sering memakai baju rancangannya. Dia sangat peduli padaku.” Ucap Hye Jun

“Apa maksudnya peduli padamu?” tanya Gyeong Jun curiga. Hye Jun menceritakan Tuan Jung mengakui bakatnya

“Dan beri banyak kesempatan untuk berjalan di panggung.” Ucap Hye Jun santai. 


“Baik. Anggap saja begitu... Lalu apa Kau suka pergi ke kelab malam?” tanya Gyeong Jun.

“Aku tak punya waktu ke kelab malam!” teriak Hye Jun kesal karena hidupnya hanya untuk mencari uang.

“Kau mengagetkanku. Kenapa ada yang komentar seperti itu? Apa dulu kau pergi? Saat menjadi model?” tanya Gyeong Jung

“Apa Kau percaya itu? Kau tak kenal Hye-jun?” ucap Nyonya Han mendekat dan langsung memukul anaknya. Hye Jun pun meminta agar ibunya memukul sang kakak sekali lagi.

“Siapa bilang aku percaya.” Keluh Gyeong Jun sambil mengeluh kesakitan. Hye Jun memilih untuk duduk dimeja makan.

“Itu hanya mengada-ada.Mereka iri dengan keberhasilan orang lain. Apa seorang kakak pantas percaya hal-hal seperti itu?” sindir Kakek Sa 


“Aku tak percaya. Aku hanya khawatir karena mendengar perkataan itu. Kau berhati-hatilah!” ucap Gyeong Jun

“Apa yang harus dia waspadai? Apa Dia melakukan kesalahan?” kata Tuan Sa membela anaknya.

“Kenapa Ayah seperti ini padaku? Aku tak bisa bicara apa pun. Apa aku tak bisa bertanya?” ucap Gyeong Jun

“Kenapa tanya hal yang tak mengenakkan pada orang yang lelah?” ucap Kakek Sa. Gyeong Jun kesal Tak ada yang memihakknya.

“Masa berjayaku sudah berlalu. Struktur kekuasaan dalam keluarga ini sedang berubah.” Ucap Gyeong Jun kesal. Hye Jun hanya terdiam karena ada yang membelanya.

“Apa Kau tak pergi kerja?” tanya Kakek Sa. Gyeong Jun kesal kalau akan pergi.


Nyonya Kim sedang membuat kopi menerima telp dari Nyonya Han bertanya ada apa menelp. Nyonya Han memberitahu kalau  Besok tak bisa bekerja jadi meminta agar bisa diganti menjadi lusa atau akhir pekan.  Nyonya Kim bingung Ada masalah apa

“Hye-jun baru pulang setelah syuting di luar kota. Aku ingin memberikannya nutrisi karena terlihat kurus dan pucat sampai dia kembali syuting.” Ucap Nyonya Han.

“Baik. Datanglah lusa.” Ucap Nyonya Kim seperti mencoba agar tak kesal.  


Hae Hyo turun dari kamar bertanya pada ibunyaApa ada makanan berkuah dan mengeluh Perutnya tak enak karena miras. Nyonya Kim memberitahu kalau Sepertinya Hye-jun sangat sibuk karena syuting dram dan menyindir anaknya yang beruntung karena senggang.

“Kau Bisa mabuk dan pulang digendong temanmu. Ibu terus ditekan oleh ayahmu.” Keluh Nyonya Kim

“Ibu, jangan mencuri milikku lagi.” Keluh Hae Hyo. Nyonya Kim pikir Mencuri apa

“Harga diri.” Kata Hae Hyo. Nyonya Kim pikir harus mencuri lebih banyak. Karena Lebih baik direnggut oleh ibu daripada orang lain.


Saat itu Jin U ikut  turun menyapa Nyonya Kim,  Nyonya Kim menyuruh agar mereka Pesan makan dan Makanlah sebelum pulang. Jin U mengerti lalu Hae Hyo mengajak agar makan di luar.

“Hye-jun sudah pulang. Kita panggil dia?” ucap Jin U. Hae Hyo pikir Biarkan saja karena pasti lelah.


Nyonya Han membuka pintu kamar dan melihat anaknya tidur dengan nyenyak lalu perlahan duduk di samping kakek Sa. Kakek Sa bertanya apakah Dia sudah tidur. Nyonya Han menganguk kalau Hye Jun tidur nyenyak.

“Meski selelah itu, sepertinya dia punya tenaga untuk bertemu pacarnya.” Ucap Nyonya Han

“Itulah masa muda... Ayah iri.” Ucap Kakek Sa. Nyonya Han mengakui hal yang sama.

“Aku iri pada Jeong-ha meski belum pernah bertemu. Apa Ayah ingin makan sesuatu? Aku akan belanja dan beli tonik herbal di klinik oriental. Aku senang bisa melakukan banyak hal untuknya.” Ucap Nyonya Han. 


Seorang kurir datang memberitahu Ada kiriman makanan. Di salon bingung Siapa yang pesan. Jeong Ha datang memberitahu ia yang pesan sebagai  Traktiran untuk rayakan hari terakhir, jadi mereka bisa mengambil di ruang staf. Semua pun menikmati donat dengan wajah bahagia.

“Selama bekerja di sini, aku paling berterima kasih pada Bu Jin-ju.” Ucap Jeong Ha. Semua melonggo mendengarnya.

“Aku memang memberinya pelatihan keras. Maafkan aku.” Ucap Jin Ju mencoba untuk sedikit lebih dekat.



“Sejauh ini hanya pelatihan?” tanya temanya. Jeong Ha menjawab “Tentu saja. Apa "pemangsa pelanggan pria" masuk akal. Temanyatak percaya Jeong Ha tahu.

“Bu Jin-ju lebih cantik dariku. Kenapa pelanggan pria beralih padaku?” kata Jeong Ha. Temanya pikir itu benar juga.  Su Bin hanya bisa melonggo melihat sikap Jin Ju dan Jeong Ha seperti sudah berteman. 


Flash Back

Jeong Ha menuliskan perjanjian dikertas "Aku, An Jeong-ha, jika Park Jin-ju meminta maaf padaku di depan orang-orang…" Lalu Jin Ju juga menuliskan diatas kertas  "Aku, Park Jin-ju, berusaha mengeluarkan An Jeong-ha dari salon."

"…memfitnahku sebagai pemangsa pelanggan pria dan berusaha mengeluarkan…" ucap Jeong Ha

“Jangan tulis serinci itu... Memalukan.” Keluh Jin Ju kesal. Jeong Ha pun bertanya apakah Jin-ju tahu apa itu malu


“Aku kesal. Aku tak mau tulis.” Kata Jin Ju. Jeong Ha pun juga melakukan hal yang akan tak tulis juga jadi Tak perlu tulis.

“Bisakah kau tulis soal videonya?” ucap Jin Ju. Jeong Ha ingin menulis "Mencari-cari kesalahan…"

“Jangan tulis itu. Tolong.” Kata Jin Ju. Akhirnyak keduanya pun saling berteman. 



Di rumah, Jeong Ha dan Hye Jun menonton drama kerajan. Jeong Ha berteriak bahagia melihat Hye Jun. Hye Jun meminta agar bisa menghentikan. Joeng Ha mengoda HyeJun apakah yang didepanya itu Yi Geon.

“Bukan! Kau bukan Yi Geon.. Ayo Bawa Yi Geon ke sini. Bawa dia ke sini, Sa Hye-jun.” ucap Jeong Ha. Hye Jun mengeluh agar Jangan lakukan itu. Jeong Ha pun langsung cemberut. Hye Jun akhirnya tersenyum setuju.

“Yi Geon! Yi Geon! Bawa dia ke sini!” jerit Jeong Ha merengek. Hye Jun hanya bisa tersenyum melihat tingkah pacarnya. 



Nyonya Lee menelp memberitahu kalau menerima tawaran pewara penghargaan akhir tahun dan Hye Jun masuk nominasi Aktor Terbaik. Hye Jun kaget mendengarnya dan memastikan lagi. Nyonya Lee membenarkan

“Selamat, Sa Hye-jun. Aku harus pulang sekarang.” Ucap Nyonya Lee bangga. Hye Jun masih shock menutup telpnya.  


Jeong Ha pun bertanya apa itu. Hye Jun memberitahu masuk nominasi Aktor Terbaik dan Juga menjadi pewara. Jeong Ha berteriak bahaagia memuji Jeong Ha itu hebat sekalid dan sudah menjadi benar-benar bintang!

“Ini belum terasa nyata. Dan Akan terasa nyata saat acara penghargaan dimulai.” Ucap Hye Jun. 


Akhirnya di acara PENGHARGAAN DRAMA OVN, Min Ju datang menyapa semua wartawan sebelum masuk acara. Hae Hyo dan Do Ha pun berjalan di red carpet seolah-olah teman dekat. Hae Jun pun menyapa wartawan dengan banyak lampu camera ke arahnya.

Nyonya Lee mengantar keluarga Sa masuk ke ruangan, meminta kakek duduk dibagian dalam. Nyonya Kim meminta agar bisa duduk disebelah Nyonya Han saja. Mereka berempat pun duduk bersama, Nyonya Han bertanya Di mana Hye-jun.

“Dia membaca naskah acara penghargaan. Dia pasti sudah selesai.” Ucap Nyonya Lee. Ibu Jin U baru tahu Rupanya ada naskah.

“Semua yang disiarkan di TV pasti ada naskah.” Ucap Tuan Sa. Nyonya Lee heran Bagaimana Tuan Sa bisa tahu

“Kau akan tahu jika mencari.” Ucap Tuan Sa. Akhirnya Nyonya Lee pamit pergi pada keluarga Sa. 




Nyonya Kim meyiapkan hidangan teman minum wine diatas meja. Tuan Won mengejek Apa menang penghargaan Pendatang Baru Terbaik sepenting itu sampai seperti ini. Nyonya Kim menyindir Hae Hyo yang menyebutnya pencuri harga diri.

“Aku mau harga dirinya kembali. Kau puji Hae-hyo juga.” Ucap Nyonya Kim

“Kau membesarkannya terlalu lemah.” Keluh Tuan  Won. Nyonya Kim menegaskan kalau membesarkannya menjadi lembut dan ceria.

“Itu sifat yang disukai orang-orang. Dia harus disukai agar sukses.” Bukankah kau tak suka Pak Kim karena tak becus?” ejek Nyonya Kim Tuan Won pikir Mereka tak boleh dibandingkan.


“Kepribadian Pak Kim mirip dengan kakakmu. Hae-hyo bisa menjadi seperti dia jika salah pola didik.” Ucap Nyonya Kim

“Kenapa bahas kakakku? Membuatku kesal saja.”keluh Tuan Won kesal

Hae Na datang  bertanya apakah Tak boleh pergi ke luar.  Nyonya Kim langsung melarangnya karena mereka  Harus rayakan bersama keluarga jika terjadi hal baik dan itu sebagai aturan keluarga mereka. Mereka pun siap menonton siaran di TV. 



Di ruangan tunggu, Hae Hyo pikir rambutnya berlebihan. Jeong Ha mengaku tak masalah. Hye Jun datang mengeluh aklau  Tampaknya An Jeong-ha mengabaikannya saat bekerja dengan Won Hae-hyo. Hae Hyo menjawab itu Tentu saja.

“Aku yang pertama kali menemukan Penata Rias An Jeong-ha.”  Ucap Hae Hyo

“Itu tak benar. Aku yang pertama kali memperkenalkannya. Dia direbut karena aku tak punya uang.” Kata Hye Jun

“Mulai lagi.. Kalian berdua berpacaran saja. Aku tak ingin menjadi korban permainan cinta kalian.” Keluh JeongHa 

“Min-su membacakan nominasi Aktor Terbaik Apa Dia akan langsung pergi?” tanya Hae Hyo

“Aku harus beri tahu Min-jae lebih dulu.” Ucap Hye Jun. Hae Hyo tahu Min-su akan memberimu trofi jika Hye Jun  menang.

“Kau beruntung.” Kata Hae Hyo. Hye Jun menegasakan kalau tak mungkin menang.

Saat itu Do Ha datang menyapa Hae-hyo yang selama ini dicari. Hye Jun pun memilih untuk menyingir.  Tuan Lee menatap sinis ke arah Hye Jun, tapi Hye Jun tak memperdulikanya.  Do Ha yakin Hae Hyo akan menang Pendatang Baru Terbaik. Hae Hyo merendah kalau Para kandidatnya kuat.

“Kau pasti menang. Tangkaplah yang paling sukses di antara drama lain.” Kata Do Ha

“Jadi, Hye-jun akan menang Aktor Terbaik. Dramanya paling sukses dibandingkan yang lain.” Ucap Hae Hyo. Do Ha tak bisa berkata-kata 


“Ayolah. Dia katakan hal baik, balas saja. Performa Do-ha bagus kali ini. Kau melihatnya, 'kan?” ucap Tuan Lee membela.

“Mereka sedang bicara, kenapa Pak Lee ikut campur? Halo. Aku menyapamu. Konon tata krama dasar bagi manajer adalah menyapa.” Ucap Nyonya Lee berusaha agar bersikap sopan.

“Baik. Kau pasti senang karena Hye-jun sukses. Ada perkataan, sesuatu yang bagus di awal berubah menjadi jelek di akhir. Aku tak yakin dia bisa sukses sampai akhir.” Sindir Tuan Lee

“Itu saat Hye-jun bersamamu. Aku bawa Hye-jun dulu.” Ucap Nyonya Lee menarik Hye Jun keluar ruangan. Hye Jun bingung kenapa menariknya keluar.



Nyonya Lee dengan penuh semangat memberitahu kalau berpikir belum datang tapi ternyata sudah dan Ada di ruang tunggu. Ia pun menarik Hye Jun pergi walaupu wajah Hye Jun terlihat bingung. Mereka sampai didepan ruangan Min Ju.

“Hei... Sudah lama tak bertemu.... Kudengar kau pewaranya?” ucap Min Ju menyapa dengan ramah.

“Aku datang untuk menyapa.” Kata Hye Jun dengan Nyonya Lee yang malu bersembunyi di balik badan Hye Jun.

“Dari dulu sampai sekarang, kau sopan sekali. Kau juga sudah besar.” Ucap Min Ju

“Aku yakin tingginya tetap sama dari dulu.” Kata Nyonya Lee. Min Ju bingung tiba-tiba ada orang yang berkomentar. 


“Dia manajerku. Dia penggemarmu dan mau minta tanda tangan... Hei.. Ada apa denganmu? Biasanya dia tak seperti ini.” Ucap Hye Jun heran melihat sikap Nyonya Lee

“Aku sungguh menyukaimu. Aku tonton semua drama dan filmmu.” Ucap Nyonya Lee lalu malu memberikan buka agar bisa memberikan tanda tanganya.

“Namaku Lee Min-jae. Tolong tanda tangan dan tulis namaku.” Ucap Nyonya Lee. Min Ju tersenyum mendengarnya.

“Hari ini kau dapat penghargaan?” tanya Min Ju. Hye Jun mengaku Tak tahu. Nyonya Lee memberitahu kalau mereka tak diberi tahu.


“Padahal dia pewaranya, kenapa tidak? Tidakkah terlalu ketat?” ucap Nyonya Lee menyerocos

“Aku paham. Rupanya dia tipe seperti ini.” Komentar Min Ju. Hye Jun mengaku kalau Lebih parah dari ini. Nyonya Lee malu mengambil buku dan mengucapkan Terima kasih.

“Bisa bertemu setelah acara? Hae-hyo mau bertemu kau juga.” Ucap Hye Jun

“Dia masuk nominasi Pendatang Baru Terbaik. Kalian akan beri aku apa jika menang?” kata  Min Ju mengoda.

“Aku beri semua jika bisa menang.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee menjawab bisa beri semua meski tak menang. Hye Jun mengeluh agar managernya bisa menghentikanya.

“Senang bertemu denganmu. Terima kasih. Aku simpan ini seumur hidupku.” Ucap Nyonya Lee. Hye Jun yang malu menarik managernya keluar dari ruangan.  Min Ju melihat kalau ini Heboh sekali.


Do Ha bertemu dengan Tuan Lee agar bisa Pastikan akan menang hari ini dan mengancam pulang jika tidak. Tuan Lee yakin 90 persen Do Ha menang. Menurutya Meski Hye-jun sangat popule dan tak mungkin dapat Aktor Terbaik jika Pendatang Baru Terbaik saja tak menang.


“Pemenang Penghargaan Drama OVN 2019 untuk Aktor Terbaik kategori miniseri adalah…Baik. Ternyata orang ini. Sa Hye-jun, Kembalinya Raja. Selamat.” Ucap Min Ju. Nyonya Han kaget mendengar nama anaknya begitu juga Hye Jun.

“Terima kasih. Siapa sangka hari ini datang? Satu tahun yang lalu, aku hanya aktor tak dikenal dan pekerja paruh waktu. Untuk Kakek yang sudah menyemangati dan mendukungku saat itu, terima kasih. Ibu, aku mencintaimu.” Ucap Hye Jun memberikan pidatonya.

***

Bersambung ke part 3

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar