PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 21 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 13 Part 2



PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Hae Hyo masuk kamar berbaring dikamarnya, teringat kembaliyang dikatakan ibunya “Bukan saatnya senang karena jumlah pengikut.”tapi ia Pikir kalau ini sangat berarti karena Satu juta pengikut jadi Ada satu juta orang mendukungnya.

“Itu angka palsu yang bisa dimanipulasi. Hal yang nyata adalah… dapat tepuk tangan saat berdiri di panggung seperti Hye-jun.” ucap NyonyaKim.

Hae Hyo mengingatnya kesal dan hanya bisa berteriak kesal. 


Nyonya Kim memilih-milih baju. Hae Na datang melihat ibunya bertanya Mau ke mana. Nyonya Kim menjaab Ke rumah bibi dan ingin berpakaian santai lalu bertanya balik anaknya mau ke mana. Hae Na dengan bangga memberitahu kalau akan pergi Kencan.

“Aku sedang menikmati berbagai hubungan seperti kata Ibu” ucap Hae Na bangga

“Kenapa melaporkan itu?”keluh Nyonya Kim. Hae Na pikir  akan selalu lapor ke mana pun ia  pergi

“Jangan uji kesabaran ibu. Ibu berkompromi karena mengalah.” Ucap Nyonya Lee. Hae Na pun langsung pamit pergi. Nyonya Kim hanya bisa mengeluh anaknya memang nakal. 


Hye Jun akhirnya pulang dan masuk kamarnya, Nyonya Han langsung menyambutnya bertanya apakah sudah makan.Hye Jun menganguk dan langsung berbaring diatas tempat tidurnya menurutnya pulang ke rumah sangat nyaman.

“Senang punya kamar sendiri, 'kan?” ucap Nyonya Lee. Hye Jun menagku  senang dan tak mau keluar dari kamar.

“Maaf..” ucap Nyonya Lee. Hye Jun heran Belakangan Ibunya selalu minta maaf saat melihatnya. 


“Benar. Ibu tak tahu kenapa selalu merasa bersalah saat melihatmu.” Kata Nyonya Han merasa tak bisa membantu.

“Ibu... Hidupku berubah sejak dua orang wanita hadir di hidupku.” Kata Hye Jun.

“Rupanya aku dan Jeong-ha.” Gumam Nyonya Han bahagia.  Hye Jun menyebut itu adalah Min-jae dan Jeong-ha.

“Apa Bukan ibu? Bukan ibu dan Jeong-ha?” kata Nyonya Han cemberut. Hye Jun pikir Kenapa ibu termasuk didalamnya.

“Benar. Kau tumbuh besar seorang diri.” Kata Nyonya Han merasa bersalah.

“Ibu, Ibu adalah seorang ibu. Ibu sudah ada di hidupku sejak awal.” Kata Hye Jun.

“Benar juga. Ibu adalah seorang ibu.” Ucap Nyonya Han. Hae Jun pun bertanya Apa yang Ibunya pikirkan

“Ada sedikit kompleks inferioritas. Ibu lihat apa yang ibu Hae-hyo lakukan. Ibu bahkan tak bisa melakukan setengahnya. Namun, kenapa membicarakan Bu Lee dan Jeong-ha?” ucap Nyonya Han.

“Aku merasa bersalah karena tak bisa sering menemuinya.” Ucap Hye Jun.

“Apa ibu perlu menemuinya menggantikanmu? Apa bisa digantikan?” kata Nyonya Han. Hye Jun mengaku Tak bisa.

“Apa kau sudah bilang ibu ajak dia makan?” tanya Nyonya Hn. Hye Jun menjawab sudah dan Jeong Ha senang. Nyonya Han meminta agar tentukan tanggal.


Di salon, Jeong Ha menyiram tanaman dengan senyuman bahagia langsung menyapa Hye Jun. Di dalam kamar, Gyeong Jun membaca komentar [AKU BERI TAHU SIAPA A, ITU SA HYE-JUN] Ia pun mengumpat Bajingan ini berkomentar lagi.

“Kenapa tak ditangkap dan terus berkeliaran? Aku akan terus mengikutinya.” Ucap Gyeong Jun kesal lalu menuliskan komentar KAU PASTI PACAR CHARLIE JUNG


Hye-jun sedang ada dikamar mandi, Kakaknya memanggil. Hye Jun memberitahu kalau ada di kamar mandi. Gyeong Jun membuka pintu mengajak bicara sesuatu dan akan menunggu. Hye Jun keluar kamar meminta agar bisa mengatakan saja.

“Wah... Materialnya bagus.”komentar Gyeong Jun melihat kamar adiknya. Hye Jun tak ingin berlama-lama ingin tahu apa yang ingin dibicara kakaknya.

“Aku bertemu Lee Tae-su dari A June. Kau dulu di agensi modelnya.” Ucap Gyeong Jun. Hye Jun kaget ingin tahu memangnya Kenapa?


“Agensi itu punya rekening di bank kami. Dia terlihat sangat kompeten. Dia menyesal tak perlakukanmu dengan baik. Tampaknya dia mau bekerja bersamamu lagi. Dia bahkan memberiku kupon.” Ucap Gyeong Jun seperti ingin menghasut adiknya.

“Apa Kau terima itu?” tanya Hye Jun. Gyeong Jun bertanya balik bagimana Jika terima?

“Kenapa terima itu? Apa Kau tahu yang dia lakukan padaku?” teriak Hye Jun marah

“Aku tak tahu karena kau tak beri tahu Aku ingin kau berada di agensi yang…” ucap Gyeong Jun

“Sejak kapan kau memikirkanku?” kata Hye Jun sinis. Gyeong Jun berteriak marah.

“Apa Kau pikir di rumah kau juga seorang bintang?’ ucap Gyeong Jun. Hye Jun kesal Gyeong yang membahas bintang?

“Kenapa terima kupon tanpa tahu apa pun? Apa Masih belum sadar setelah ditipu?” ucap Hye Jun

“Kau bajingan. Aku tak bisa pukul wajahmu. Menyebalkan!” kata Gyeong Jun kesal dan akhirnya berjalan pergi. 




Hae Hyo melihat drama yang mainkan Hye Jun seperti tak bisa menerima kenyataan selama ini ibunya yang membantunya.  Nyonya Kim masuk kamar anaknya dengan wajah sumringa memberitahu kalau habis bertemu bibinya dan Teman-teman bibinya terpana melihat Hae Hyo di dramanya.

“Bibi dan teman-temannya bilang kau lebih baik dari Hye-jun.” ucap Nyonya Kim. Tapi Hae Hyo memalingkan wajahnya.

“Ada apa denganmu? Apa Kau takkan menanggapi ucapan ibu?” ucap Nyonya Kim heran melihat sikapnya. Hae Hyo mencoba  menatap ibunya.

“Apa Ibu manipulasi jumlah pengikut media sosialku?” tanya Hae Hyo. Nyonya Kim kaget dan akhirnya membenarkan.

“Apa Ibu melakukannya? Bagaimana bisa akui secepat itu?” kata Hae Hyo. Nyonya Kim pikir lelah simpan kebohongan seorang diri.

“Kau sudah dewasa. Tanggung bersama mulai kini.” Kata Nyonya Kim . Hae Hyo pikir Kenapa harus tanggung hal yang tak dilakukan

“Karena kau diuntungkan. Ibu tak diuntungkan. Meski tak diuntungkan, ibu akan menanggung ini seorang diri jika kau berterima kasih padaku.” Kata Nyonya Kim

“Apa yang aku dapat dari itu?” tanya Hae Hyo. Nyonya Kim pikir anaknya Terlihat seolah dikenal dan populer di antara anak muda.

“Itu nilai tambah bagi pemula sepertimu.” Kata Nyonya Kim. Hae Hyo dengan mata berkaca-kaca kalau Hanya untuk itu, Ibunya merendahkan harga dirinya

“Aku ingin buktikan bisa berhasil sendiri. Itu satu hal yang aku minta dari Ibu! Aku malu. Ini memalukan. Bagaimana bisa aku bekerja seperti ini? Bagaimana bisa aku hadapi orang lain? Bagaimana bisa aku hidup percaya diri?” ucap Hae Hyo tak bisa menahan tangisnya. Nyonya Kim hanay bisa diam saja. 




 

Di dalam kamar

Nyonya Kim masuk kamar terlihat masih sangat marah dan melihat suaminya yang tertidur lelap. Ia pun langsung membekap kepala suaminya dengan bantal. Tuan Won bingung apa yang dilakukan istrinya dengan wajah bingung terbangun bertanya Kenapa? Ada apa?

“Ini semua karenamu... Ini semua karenamu!” teriak Nyonya Kim marah. Tuan Won meminta berhenti

“Cukup! Kenapa kau memukulku? Aku bilang apa?” ucap Tuan Won bingung karena istrinya memukulnya.

“Sudah kubilang, masukkan Hae-hyo ke sekolah dasar swasta. Karena dia masuk sekolah negeri hidupnya kacau. Hae-na juga ikut kacau!” teriak Nyonya Kim 





Jeong Ha sedang menghitung pengeluarkan salonya dan melihat Hae Ho menelpnya lalu bertanya-tanya Ada apa dengannya. Hae Hyo mengaku adan  di depan rumahnya jadi butuh dihibur. Mereka akhirnya bertemu di taman bermain.

“Aku hanya akan duduk dan pergi. Jangan ajak bicara.” Ucap Hae Hyo seperti hanya butuh seseorang disampingnya.

“Kenapa memanggilku jika tak mau bicara? Aku akan diam.” kata Jeong Ha melihat tatapan Hae Hyo yang sedih. 


Hye Jun melihat ponselnya mengirimkan pesan pada Jeong Ha “Apa Kau tidur?” Saat itu Ponsel Jeong Ha tertinggal dirumah jadi  tak tahu kalau pacarnya mengirimkan pesan. Jeong Ha hanya diam saja meminta izin agar bisa pulang karena sudah mengantuk.

“Hei. Kita belum lama di sini.” Keluh Hae Hyo. Jeong Ha memberitahu kalau Sudah lebih dari satu jam.

“Baru 30 menit.”kata Hae Hyo. Jeong Ha pikir Berarti ini sangat membosankan baginya.

“Ayo pergi.” kata Hae Hyo. Jeong Ha pun dengan senang langsung bergegas. Hae Hyo mengejek Jeong Ho yang tampak senang.

“Aku memang senang. Aku merasa lebih hidup.” Ucap Jeong Ha. Hae Hyo bertanya apakah Tadi seperti ingin mati?

“Ya. Kau tak mau beri tahu masalahnya. Kau menyuruhku diam.” ucap Jeong Ha


“Karena aku tak berminat cerita.” Akui Hae Hyo. Jeong Ha pun heran Hae Hyo yang memanggilnya.

“Bukankah aku bersikap baik padamu?” ucap Hae Hyo. Jeong ha pikir  Makanya ia datang.

“Semua perbuatan baikku padamu hanya senilai 30 menit?” keluh Hae Hyo. Jeong Ha melihat Hae Hyo sudah lebih baik karena bisa tersenyum.

“Aku sudah lupa yang terjadi sebelumnya karena kesal padamu.” Akui Hae Hho.

“Kau terhibur? Aku jadi pintar menghibur, 'kan?” kata Jeong Ha lalu berjalan perg.

Hae Hyo hanya diam saja dengan senyuma, Jeong Ha menyuruh Hae Hyo agar cepat. Akhirnya Hae Hyo pun berjalan sambil mengeluh Jeong Ha yang cepat sekali berjalan. 



Hye Jun sedang berolahraga, kakaknya menelpnya. Kakak Sa merasa sulit bertemu dengan cucunya setelah  pindah ke bawah dan telepon karena mau dengar suaranya. Hye Jun pikir ini Pilihan tepat karena Sudah lama tak mengobrol dengan Pak Sa Min-gi.

“Hari ini Pak Sa Min-gi syuting iklan.” Ucap Kakek Sa. Hye Jun langsung memberikan Selamat.

“Apa tak sulit sendirian saat syuting iklan? Apa aku bilang Min-jae?” ucap Hye Jun

“Ada seseorang yang aku pikirkan.”kata kakek Sa mengingat seseorang. 


Flash Back

Tuan Kim datang menemui kakek Sa memberitahu kalau tak akan bekerja dengan Yeong-nam lagi dan harus membuat keputusan karena Yeong-nam tak akan melepas pekerjaannya sampai akhir.

“Namun, dia tak mendengarkanku. Apa Kau mau lihat bahunya hancur karena terus bekerja denganku?” ucap Tuan Kim. 


Kakek Sa keluar dari kamar setelah menghitung uang lalu bertanya pada anaknya apa yang dilakukan hari ini. Tuan Sa berbohong kalau harus pergi kerja. Kakek Sa bergumam kalau anaknya itu masih berlagak di depannya.

“Ayah akan pergi syuting iklan. Tolong antar ayah.” Ucap Kakek Sa. Tuan Sa langsung menolaknya.

“Kau akan antar juga akhirnya, apa tak bisa langsung setuju?” keluh Kake Sa.

“Kali ini aku tak akan pergi.” ucap Tuan Sa meminum tehnya. 


Di lokasi sudah banyak produk untuk syuting, Seorang wanita menyapa Kakek Sa sebagai Model yang baru datang. Kakek Sa memberitahu kalau datang datang dengan putranya. Si wanita memuji karena sempat cemas Kakek Sa yang akan datang sendiri

“Aku akan jelaskan naskah lebih dulu karena tak ada waktu.” Kata sutradara.

“Kau dengarkan.” Ucap kakek Sa Tuan Sa mengeluh kalau ayahnya yang harus dengarkan jadi kenapa menyuruhnya.

“Kau lebih muda dan pintar dariku.” Kata Kakek Sa. Tuan Sa pikir Ini pekerjaan Ayahnya jadi Ayah saja. Kakek Sa mengumpat kesal.

“Kalian memang begini? Kalian berdua sangat lucu.” Komentar si wanita melihat keduanya seperti anak dan bapak. 


Nyonya Lee memberitahu kalau mereka  sarapan siang, lalu ke firma hukum. Hye Jun meminta agar mampir ke A June. Nyonya Lee heran Kenapa ke A June. Hye Jun mengaku sudah janji dengan Lee Tae-su. Nyonya Lee heran Kenapa bertemu Lee Tae-su.

“Dia menemui Gyeong-jun.”kata Hye Jun. Nyonya Lee kaget kalautuan Lee yang bertemu Gyeong-jun?

“Astaga. Lee Tae-su tak bisa dihentikan.” Kata Nyonya Lee marah.



Di dalam ruangan, Tuan Lee sedang bersiap-siap dengan buket bunga ditanganya merasa kalau Hye Jun terlena dengannya menurutnya Mendekati kakaknya sangat efektif karena Hye Jun yang langsung menghubunginya

“Dia sudah sampai mana?” kata Tuan Lee ingin membuka pintu tapi Hye Jun sudah datang akan mengetuk pintu.

“Astaga. Kau dan aku punya telepati. Masuklah.” Kata Tuan Lee bersikap ramah. Hye Jun terlihat kesal dan mencoba tenang.

“Auramu hebat sekali, Hye-jun. Memang seorang bintang berbeda. Mau minum? Kenapa repot-repot datang? Padahal aku bisa menghampirimu. Duduklah... coba Lihat bunga ini. Aku beli ini di toko bunga di Yangjae-dong tadi pagi... Cantik, 'kan?” ucap Tuan Lee mencoba bersikap baik. 

“Apa Sudah lupa yang kau lakukan padaku?” sindir Hye Jun. Tuan Lee mengaku tak mungkin lupa.

“Aku akan perlakukan kau dengan baik ke depannya” ucap Tuan Lee. Hye Jun berkomenatr Tua Lee itu  sungguh profesional dengan nada menyindir. 

“Benar... Aku mengakuinya...Terima kasih. Aku harus bekerja lebih keras setelah dapat pengakuan darimu.” Kata Tuan Lee

“Silakan bekerja lebih keras, dan jangan dekati aku lagi. Jauhi keluargaku.” Kata Hye Jun

“Kakakmu bilang sesuatu?” kata Tuan Lee. Hye Jun ingin tahu alasan Tuan Lee yang memberikan kupon.

“Dia tak menerimanya. Dia bilang menerimanya? Kenapa? Katanya dia pernah ditipu. Jadi, dia lebih hati-hati.”ucap Tuan Lee. Hye Jun kaget dan hanya bisa terdiam. 





Flash Back

Tuan Lee memebrikan kupon pada Gyeong Jun karena tak bisa bantu Hye-jun dulu jadi memberikan padanya. Gyeong Jun pikir Tuan Lee agar memberikan saja sendiri pada Hye Jun.

“Aku pernah ditipu. Dulu pasti kuterima, kini aku lebih hati-hati.” Ucap Gyeong Jun

“Aku tak suka dia. Dia sungguh tak mirip denganmu.” Gumam Tuan Lee. 


Hye Jun merasa sudah selesai bicara. Tuan Lee mengaku belum selesai berpesan agar Hye Jun bisa mengHubungi saat membutuhkanya karena ia  ahli membersihkan kekacauan. Hye Jun hanya menatapnya. Tuan Lee pikir Hye Jun masih belum memahami industri ini.

“Pesohor adalah mangsa penipu.” Ucap Tuan Lee. Hye Jun mengaku  sudah punya antibodi Berkat Tuan Lee

“Kau tak perlu bekerja denganku... Cukup bisa bertemu seperti ini.” Kata Tuan Lee.

“Nikmati makan siangmu.” Ucap Hye Jun berjalan pergi. Tuan Lee menawarkn makan siang bareng. Hye Jun langsung menolaknya.

“Ya. Harus menolak seperti itu.. Kau Tak boleh gampangan... Hye-jun, tunggu! Aku adalah manajer pertamamu... Cinta pertama sulit dilupakan.” Ucap Tuan Lee. Hye Jun tak peduli langsung berjalan pergi.

“Kau sungguh mengerikan... Tidak. Dia cukup terlena.” Kata Tuan Lee yaki. 


Hye Jun keluar dari ruangan,  menelp kakaknya sambil mengeluh Kenapa beri tahu Tuan Lee pernah ditipu. Gyeong Jun  terlihat bingung. Hye Jun akhirnya yang meminta maaf. Gyeong Jung bertanya untuk apa. Hye Jun tahu kakaknya yangtak terima kuponnya.

“Kenapa bilang terima?” keluh Hye Jun. Gyeong Jun kesal adiknya yang berpikir kalau menerimanya

“Kau anggap aku apa? Kau harus merenung lebih lama.” Ucap Gyeong Jun. 


Gyeong Jun pergi menemui Nona Park kalau  sedang meninjau pinjaman Perusahaan Iyu  menurutnya Peringkat kredit Perusahaan Iyu lebih buruk dari perkiraan. Nona Park ingin tahu Keadaan keuangannya. Gyeon Jun menjawab Lebih buruk dari tahun lalu.

“Jumlah pinjaman harus diubah.” Ucap Gyeong Jun. Nona Park melihat Perusahaan ini sudah lama jadi nasabah mereka jadi Coba pikirkan dulu.

“Angkat teleponmu.” Kata Nona Park. Gyeong Jun pikir Tak perlu diangkat.

“Angkat. Bisa jadi adikmu.” Ucap Nona Park. Gyeong Jun melihat Nomor tak dikenal.

“ Jangan diangkat. Itu spam.” Kata Nona Park. Gyeong Jun merasa penasaran dan akhirnya mengangkatnya. 


“Ini Letnan Kim Ju-yeong, penyidik kejahatan siber dari Kantor Polisi Secho. Kau Sa Gyeong-jun, 'kan?” ucap Letnan Kim Gyeong Jun membenarkan.

“Kau digugat atas penghinaan dan pencemaran nama baik. Kau membalas komentar akun berawalan "top" di artikel Penghargaan Drama OVN untuk Aktor Terbaik, 'kan? Apa kau ingat?” ucap Letnan Kim. Gyeong Jun mengaku ingat. 


“Apa Kau tahu berapa uang yang dihabiskan untuk tangkap komentator jahat? Firma hukum ini firma terbaik di Korea.” Ucap Nyonya Lee berdiri didalam lift dengan Hye Jun. Hye Jun hanya diam saja.

“Apa Kau tak akan memujiku?” keluh Nyonya Lee. Hye Jun langsung memujinya. Nyonya Lee pun bisa tersenyum mendengarnya. 


Mereka dibawa ke sebuah ruangan, meminta duduk lebih dulu karena  Pengacara akan segera datang. Nyonya Lee melihat kalau Pemandangannya luar biasa. Saat itu Ji A masuk ruangan memperkenalkan diri sebagai pengacara yang menangani kasus ini.

“Tunggu. Bukan kau yang tangani saat aku ke sini sebelumnya.”kata Nyonya Lee panik takut Hye Jun salah sangka.

“Aku baru mulai kerja, masih rekanan pengacara. Ketua tim akan datang.”ucap Ji A.

“Selamat.” Ucap Hye Jun. Ji A pikir seharusnya Hye Jun yang minta maaf

“Kau tahu aku sedang menunggu hasil ujian saat itu.Bagaimana bisa tak menghubungiku?” ucap Ji A.

“Aku tak berpikir kau akan gagal.” Ucap Hye Jun. Ji A pikir Hye Jun  tak pernah tahu.

“Bagaimana dengan kemajuan kasus?” tanya Nyonya Lee menyela. Hye Jun menjawabSemua sudah dihubungi dan akan dipertemukan di kantor polisi.

“Sebelum itu, ada yang minta maaf dan minta jalan damai. Kau mau bagaimana?” tanya Ji A

“Ikuti tren belakangan ini. Jika begitu, tak ada damai dan kesepakatan.” Kata Nyonya Lee. Ji A memberikan lembaran  SURAT PERMINTAAN MAAF

“Bacalah. Ini surat-surat permintaan maaf untukmu.” Kata Ji A. Nyonya Lee ingin tahu Apa Akun "top" buat surat permintaan maaf?

“Ya. Dia minta damai.”kata Ji A. Nyonya Lee pikr Tak bisa damai dengan anak ini.

“Bukan anak-anak, tapi pria dewasa. Dia berusia 40-an.” Kata Ji A. 



Nyonya Han sibuk membersihkan rumah tapi wajahnya khawatir menatap ke arah kamar. Hae Na membawakan nampan, Nyonya Han bertanya Apa ibu Hae Na sakit parah. Hae Na mengaku tak tahu tapi menurutnya Badannya sakit karena sakit hati.

“Apa Bisa berikan ini pada Ibu?” ucap Hae Na. Nyonya Han pikir Hae Na saja.

“Sepertinya Ibu akan lebih sakit jika melihatku.” Kata Hae Na. 


Akhirnya Nyonya Han masuk kamar melihat Nyonya Kim hanya berbaring dengan wajah cemberut. Ia tahu kalau Nyonya Kim yang  belum makan jadi meminta agar makan bubur. Nyonya Kim menolak menyuruh menaruh diatas meja dan pergi saja.

“Ini bubur buatan Hae-na. Meski tak bisa masak, dia membuatnya sambil melihat resep.” Ucap Nyonya Han.

“Dia tak tahu ibunya tak suka bubur.” Keluh Nyonya Kim kesal. Nyonya Han pikir Anak-anak tak peduli dengan selera ibu mereka.

“Bagaimana bisa begitu? Aku lakukan yang terbaik untuk mereka.” Ucap Nyonya Kim kesal

“Makanlah.” Ucap Nyonya Han. Nyonya Kim mengeluh tak mau makan.



Nyonya Han mengambil nasi yang baru matang, Nyonya Kim sudah duduk didepan meja dengan senyuman bahagia merasa sudah lama  tak makan masakannya karena tak pernah masak setelah memutuskan untuk bersih-bersih saja.

“Padahal sudah jelas, kenapa terdengar kesal?”gumam Nyonya Han memasukan nasi ke dalam mangkuk.

“Sudah lama aku tak makan nasi yang ditanak manual.” Komentar Nyonya Kim. Nyonya Han pikir itu Sama saja dengan penanak nasi listrik.

“Suasananya saja yang beda. Rasa nasi bisa berubah berdasarkan suasana. Suasana sangat penting” kata Nyonya Kim dan Nyonya Han pun bergegas pergi setelah memberikan nasi.

“Kau Mau ke mana?” tanya Nyonya Kim. Nyonya Han merasa harus bekerja. Nyonya Kim meminta agar duduk dan  Nyonya Han bisa kerja perlahan.

“Aku harus pulang lebih cepat. Ada banyak urusan di rumah.” Kata Nyonya Han lalu bergegas pergi

“Aku bahkan tak bisa bilang, "Duduklah. Aku akan bayar lebih."”kata Nyonya Kim akhirnya makan sendiri. 


Gyeong Jun menerima pesan [Datanglah ke kantor. Aku dan pengacara akan menunggumu.] dan akhirnya pergi ke tempat agency adiknya. Ji A  dan Nyonya Lee sudah menunggunya, Melihat Gyeong Jun yakin kalau kakakny Hye Jun pasti kaget.

“Orang memang egois, ya? Dia berkomentar jahat pada Hye-jun, dan langsung menggugat begitu dapat komentar jahat.” Ucap Nyonya Lee. Ji A pun menyapa Gyeong Jun.

“Tunggu. Kau tampak tak asing.” Kata Gyeong Jun. Ji A tahu tentang Video mantan pacar. Gyeong Jun pun mengingatnya.

“Namun, kenapa ada di sini?” ucap Gyeong Jun. Ji A mengaku akan coba buat kesepakatan.

“Tulis permintaan maaf…”kata Ji A. Gyeong Jun langsung menolaknya karena tak salah.

“Tak ada kesalahan pun harus tulis.” Ucap Gyeong Jun. Nyonya Lee menegaskan Orang ini menulisnya pada Hye-jun dan sedang tunggu keputusan damai.

“Dia tak mungkin menyesal. Dia menulis itu untuk hindari sanksi hukum. Kau harus tulis juga.” Kata Nyonya Lee 

“Penghinaan apa yang ada di komentarku?”kata Gyeong Jun mengeluh

 "Kau yang pacari Charlie Jung. Dan dapat banyak uang. Kau pasti dicampakkan Charlie Jung karena bau badan." Kata Ji A membaca tulisan komentar Gyeong Jun

“Astaga. Menjijikkan sekali. Itu benar komentar jahat.”kata Nyonya Lee Kesal 




“Itu namanya pencerminan. Aku membalas sesuai yang dia tulis  pada Hye-jun.” kata Gyeong Jun 

“Kapan kau akan diperiksa polisi?” tanya Ji A. Gyeong Jun pikir akan mengurusnya.

“Kenapa aku menghubungimu? Aku pikir kau akan memberikan solusi lain.” Ucap Tuan Lee

“Apa Kau pikir Lee Tae-su bisa memberikan solusi lain?”tanya Nyonya Lee. Tuan Lee pikir Kenapa tiba-tiba bahas Pak Lee?

“Itu dia. Kenapa dibahas? Karena kau tak mendengarkan perkataanku.” Ucap Nyony Lee

“Kau hanya menyuruhku menulis permintaan maaf. Aku juga tahu itu Jangan beri tahu Hye-jun.” kata Gyeong Jun gugup. 



Hye Jun melihat Hae Hyo duduk temenun disofa lalu bertanya apakah Belum hafal naskah. Hae Hyo mengaku sudah. Hye Jun tahu Hae Ho yang  tak pilates padahal pergi ke pusat kebugaran untuk bertemunya.Hae Hyo bertanya apakah bertemu Do-ha.

“Dia tak datang pada jam itu.” Kata Hye Jun. Hae Hyo langsung mengumpat pada Do Ha.

“Rupanya kau bisa mengumpat juga.Apa Kau sakit?” tanya Hye Jun. Hae Hyo mengaku tidak tapi berharap bisa sakit

“Ada apa?”tanya Hye Jun. Hae Hyo menjawab tak mau ceritakan. Akhirnya mereka pun pergi bersama.

Hye Jun menerima pesan dari Jeong Ha “Aku baru balas sekarang. Kemarin aku tak lihat pesanmu. Maaf.” Lalu Hae Hyo menyindir kalau Dibalas cepat sekali dan Hye Jun memberitahu kalau Jeong Ha yang

“Semalam aku kirim pesan, tapi diabaikan.” Kata Hye Jun. Hae Hyo berkomentar Dia pasti baru melihatnya. Hye Jun pikir seperti itu.

 “Dia ada wawancara dengan Hae-ji untuk pekerjaan merias hari ini.” Kata Hae Hyo

“Bagaimana kau bisa tahu?”ucap Hye Jun merasa tak tahu tenang pacarnya.

“Aku yang mengenalkannya.” Ucap HaeHyo. Ass sutradara memberitahu kalau mereka Kita akan memulai syuting.

***

Bersambung ke part 3



Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar