PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 06 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Hye Jun dan Jeong Ha berlari dan menari-nari dibawah hujan, mereka tak peduli baju basah kuyup. Keduanya terlihat sangat bahagia. Hye Jung bertanya “Kenapa kau membenci hujan?” Jeong Ha menjawab “ Itu Membuatku merasa sendirian.”

Flash Back

Jeong Ha keluar dari tempat les dan hujan turun sangat deras. Beberapa ibu datang menjemput anak mereka membawa payung lalu pulang bersama. Tapi Jeong Ha pulang sendiri dengan menutupi kepalanya dengan tasnya, tak ada yang menjemputnya.

“Bagi anak kecil, payung saat hujan adalah lambang perlindungan orang dewasa. Ketika sudah dewasa, aku tak mengharapkan payung dari orang lain.” 


“Kata Ayah, pada hari itu…dia memandangku sampai aku menghilang. Seharusnya dia mengejarku, bukan hanya memandangku pergi. Kau harus jelas pada anak agar mereka paham.”

Jeong Ha mengingat saat terakhir kali bersama ayahnya, lalu sang ibu menariknya pergi lalu bisa melihat ayahnya yang menatapnya sampai jauh tanpa mau mengejarnya.

Ia pun mengantar Hye Jun pulang tanpa menatapnya sampai pergi. Ia membalikan badanya dan berjalan pulang sambil bergumam.

“Aku ingin memandang sampai dia menghilang.  Apa dia akan berbalik dan melihatku lagi? Saat dia berbalik, apa dia kecewa karena aku tak ada? Perasaanku tergerak karena hal kecil seperti ini. Aku tahu ini adalah bagian dari cinta. Sampai saat itu, aku tak menerima perasaan seperti ini. Saat berbicara cinta, aku hanya anak sembilan tahun.” 



Keduanya akhirnya bergegas masuk ke dalam mobil. Jeong Ha pikir mobilnya masih baru. Hye Jun pikir tak masalah karena sangat dingin. Jeong Ha pun akhirnya duduk didalam mobil dengan wajah bahagia. Hye Jun memberikan selimut pada Jeong Ha.

“Baik. Tombol pemanas ada di… Astaga. Di mana tombol pemanas? Apa ini?” ucap Hye Jun bingung tapi salah menekan tombol. Jeong Ha hanya bisa tertawa melihatnya. Hye Jun akhirnya bisa menemukan cara menyalakan pemanas.

“ Apa yang akan terjadi pada kami. Aku mendambakan hubungan yang tak pasti dan tak bisa diprediksi ini. Hari itu… kami membalik halaman di masa muda kami.”

Jeong menguploud foto pada account SNS dengan foto buku Rain dengan hastag #HUJAN #TANPA PAYUNG #JANGAN FLU #BERPIKIR #MASA MUDA #HUBUNGAN TAK PASTI



Mobil Hye Jun di parkir didalam rumah, mobil ayahnya ada di depan rumah. Hye Jun pagi-pagi sudah berlari keliling rumah lalu menelp Nyonya Lee bertanya  apa Sudah hubungi sutradara “Kembalinya Raja” Nyonya Lee yang sedang berbaring mengeluh kalau tak suka drama itu.

"Jika pandangan kita berbeda, kita ikuti keputusanku." Itu ketentuanku.” Kata Hye Jun

“Ayolah! Kau harus main melodrama selanjutnya.” Rengek Nyonya Lee. Hye Jun tak ingin memperpanjang, bertanya Apa jadwal hari ini?

“Aku reservasi salon pukul 11.00, kau akan diwawancara Out News pukul 14.00, syuting iklan pukul 17.00.” ucap Nyonya Lee

“Min-jae. Apa aku bisa menandatangani kontrak eksklusif dengan Jeong-ha? Apa aku belum cukup terkenal?” tanya Hye Jun

“Lebih dari cukup jika main drama Kucinta Kau, Maaf.” Kata Nyonya Lee. Hye Jun mengeluh Nyonya Lee yang  Gigih sekali.

“Apa Mau dijemput di rumah?” tanya Nyonya Lee. Hye Jun pikir akan menyetir jadi akan bertemu di salon lalu menutup telpnya karena melihat kakeknya di taman. 

Hye Jun mendekati kakeknya, Kakek Sa baru sadar melihat Hye Jun yang datang. Hye Jun mengau bertanya-tanya kakeknya itu pergi ke mana. Kake Sa mengaku berolahraga karena akan berusaha keras dan naik ke atas panggung.

“Jangan memaksakan diri. Bagaimana jika pingsan lagi?” ucap Hye Jun khawatir.

“Tak apa-apa. Aku sudah tahu triknya. Seharusnya kau lebih berhasil dan membuat ayahmu sadar, tapi dia tak tahu industri ini sama sekali.” ucap kakek Sa kesal. 


Tuan Sa keluar dari rumah dan melihat mobil anaknya, lalu mengeluh Hye Jun menghasilkan uang dan langsung beli mobil. Saat itu Nyonya Lee datang dan langsung mengangumi mobil Hye Jun yang bagus. Tuan Sa hera Nyonya Lee yang sudah datang pagi-pagi.

“Rupanya ini mobil baru Hye-jun... Keren sekali... Astaga.” Ucap Nyonya Lee terkesima. Akhirnya mereka pun minum teh bersama.

“Kau datang pagi-pagi sekali. Kupikir ada sesuatu” keluh Nyonya Han. Nyonya Lee mengaku Tentu saja ada.


“Aku minta tanda tangan Hye-jun, tapi kau tak menghiraukanku. Makanya aku datang.” Ucap Nyonya Lee. Nyonya Nam tak percaya apa sepenting itu

“Aku serius. Ini menyangkut nama baikku di depan anggota klub tari Bali.” Ucap Nyonya Lee sudah membawakan kertas.

“Jangan begitu di depan Hye-jun. Dia bisa salah paham.” Sindir Tuan Sa

“ Aku sungguh mencemaskanmu. Perlakukan dia dengan baik. Jangan sampai menyesal.” Kata Nyonya Lee

“Kau tak perlu cemas. Aku tak akan menyesal.” Tegas Tuan Sa. Saat itu kakek masuk bertanya Apa ada yang datang. 


Nyonya Lee langsung berteriak memanggil Hye Jun. Keduanya yang baru datang sampai terlonjak kaget.  Nyonya Lee pun dengan sopan menyapa kakek Sa lalu meminta Hye Jun agar ikut denganya. Hye Jun menatap bingung.

“Tempat ini tak cukup untuk jumpa penggemar.” Kata Nyonya Lee. Hye Jun bingung bertanya pada ibunya. Nyonya Han hanya menyuruh anaknya agar ikut saja.

“Sadarlah dan hidup dengan benar.” Sindir Tuan Sa. Kakek Sa membela kalau Hye Jun sudah hidup dengan benar.

“Kaulah yang harus sadar.” Kata kakek Sa. Tuan Sa mengeluh bertanya apa Perkataan itu untuknya.

“Ya... Apa ayah harus selalu diomeli olehmu? Apa Kau tak tahu kini Hye-jun seorang bintang? Ayah adalah kakek seorang bintang.” ucap Kakek Sa bangga. Tuan Sa hanya bisa menghela nafas. 


Di dalam kamar, Tuan Sa menonton adegan Hye Jun yang mengatakan “Mau berpacaran denganku?” dengan penuh kharisma dengan wajah tersenyum. Nyonya Han masuk lalu mengejek Suaminya yang bilang itu kekanak-kanakan, tapi malah menontonnya terus.

“Aku tak ingin menontonnya.” Ucap Tuan Sa. Nyonya Han pun ingin tahu alasanya menonton.

“Ini Terbuka sendiri. Aku tak bermaksud menonton.” Ucap Tuan Han. Nyonya Lee hanya bisa tersenyum. 


Jeong Ha sedang mencari gedung dan melihat harganya, DEPOSIT: 275 JUTA WON, 273 JUTA WON. Lalu melihat ayahnya menelp.  Tuan An sedang sibuk didapur bertanya apa ayah telepon terlalu pagi dan emngauk  sengaja menghindari jam anaknya naik bus. Jeong ha mengaku ini Pilihan tepat.

“Aku belakangan bangun pagi, banyak yang harus dilakukan.” Akui Jeong Ha.

“Sekarang kau sedang apa?” tanya Tuan An. Jeong ha mengaku mau jual rumah Jadi, sedang melihat harga pasar Dan mencari toko.

“Kenapa dijual? Kau tak bayar banyak jika dikurangi kredit bank. Lalu, kenapa mencari toko?” tanya Tuan An. 


“Ayah..  Masa pubertasku datang kembali belakangan ini. Aku sedang menimbang cara hidupku sudah benar atau belum.” Kata Jeong Ha

“Hei, kau sudah melakukannya beberapa waktu lalu. Makanya kau berhenti kerja.” Ucap Tuan An

“Tidak begitu. Itu adalah rencana yang sudah aku buat selama sepuluh tahun.” Kata Jeong Ha

“Astaga. Kita harus bicarakan ini secara langsung. Meski begitu, terima kasih.” Ucap Tuan Ah. Jeong ha bertanya Untuk apa

“Sudah melibatkan ayah dalam masa pubertasmu. Ayah suka terlibat dalam hal seperti itu.” Kata Tuan Ah.

“Ayah, berhentilah merasa bersalah padaku.” Keluh Jeong Ha. Tuan Ah mengaku Bukan rasa bersalah, tapi cinta dan akan mengunjunginya. 


Jeong Ha beranjak dari tempat duduknya dan melihat Hae Hyo mengirimkan pesan. Ia melihat foto Hae Hyo dengan pesan “Aku sedang syuting. Besok ada konferensi pers film. Aku akan pakai baju ini.” Ia tak membalas hanya masuk ke dalam kamarnya. 


Sepanduk di pasang didepan lokasi syuting [TERIMA KASIH PARA STAF DAN AKTOR DARI WON HAE-HYO] Food Truk yang menyediakan kpi serta makanan yang sudah disiapkan chef dengan banyak jenis makanan. Manager Hae Hyo pun sibuk mengambil gambar.

“Dia sungguh merepotkan. Kenapa? Kenapa dia menyuruhku datang ke lokasi syuting? Karena dia kehilangan iklan, aku menahan diri.” Keluh Tuan Lee berjalan dengan Jang Gu.

“Kau belum beri tahu dia?” tanya Jang Gu. Tuan Lee menganguk kalau Ia sedang dalam pembicaraan untuk iklan lain.


“Jika berhasil, aku akan membuat seolah kita menolak perpanjangan.” Kata Tuan Lee

“Studio akan mengadakan konferensi pers. Mereka minta kita sesuaikan jadwal. Sepertinya harus ikuti jadwal Sa Hye-jun yang padat.” Kata Jang Gu

“Kenapa dia ke konferensi pers? Peran dia tak penting.” Keluh Tuan Lee. Jang Gu memberitahu kalau Belakangan ini dia sangat populer.

“Sepertinya para investor mendesaknya.” Jelas Jang Gu. Tuan Lee menegaskan kalau Jangan mengubah jadwal Do-ha. Jang Gu pun menganguk mengerti. 

“Dari siapa ini semua? Kenapa berlebihan sekali?” tanya Tuan Lee dengan nada kesal. Jang Gu memberitahu kalau Hae-hyo yang traktir.

“Jang-gun! Tak mungkin Hae-hyo yang traktir. Apa Kau tak dengar bahwa Hae-hyo memiliki orang tua yang dapat diandalkan?” ucap Tuan Lee

 “Ya. Aku belum pernah dengar, tapi pernah melihatnya. Aku lihat saat bertemu denganmu.” Kata Jang Gun. 


Flash Back

“Aku berpikir bertemu di tempat lain. Namun, Do-ha memutuskan untuk main drama Tangkaplah.  Hae-hyo sudah dapat naskah juga, 'kan?” ucap Tuan Lee bangga bertemu dengan Nyonya Lee

“Kau ingin memperlihatkan kesuksesanmu?” gumam Nyonya Lee dan mengaku sudah membaca.

“Kudengar penulis ternama juga ikut dan penulis baru jadi penulis sampingan.Aku berniat jadikan Hae-hyo pemeran pendukung. Bagaimana?” kata Tuan Lee

“Apa itu memungkinkan?” ucap Nyonya Kim. Tuan Lee menganguk dan mengaku ada syaratnya.

“Kau harus minta maaf padaku. Mengenai penghinaan yang kau katakan padaku sebelumnya.” Ucap Tuan Lee

“Aku tak ingat. Apa yang aku katakan?” kata Nyonya Lee tak mau direndahkan.

“Baik. Aku anggap kau menolak. Ini adalah kesempatan baik bagi Hae-hyo. Dia pemeran pendukung bintang ternama, Park Do-ha. Setelah film ini, dia bisa langsung menjadi pemeran utama.” Ucap Tuan Lee menyakinkan.

“Aku tak bisa meminta maaf lebih dulu. Aku akan melakukannya setelah Hae-hyo dapat perannya.” Ucap Nyonya Kim. 


Nyonya Kim melihat berita anaknya yang akan menjadi pemeran pendukung lalu bergumam “Semuanya berjalan baik.” Jin Ju yang memberikan make up berkomentar Nyonya Lee terlihat bersinar hari ini dan bertanya Apa karena drama Hae-hyo sukses

“Baru dua episode yang tayang. Terlalu dini untuk senang.” Ucap Nyonya Lee merendah.

“Namun, rating 13 persen untuk episode pertama termasuk tinggi. Rating episode kedua naik 1,3 persen. Park Do-ha tak menonjol karena Hae-hyo.” Kata Jin Ju memuji

“Ini kelebihan dari langganan. Aku tahu kau tak membual.” Ucap Nyonya Kim

“Rupanya kau tahu aku tak bisa membual. Dia pemeran utama, 'kan?” kata Jin Ju. Nyonya Kim membenarkan kalau anaknya sebagai pemeran pendukung yang penting.


Do Ha memegang minuman dengan tulisan “WON HAE-HYO MENGINGINKANMU” lalu berkomentar Baru kali ini ditraktir kopi oleh ibu koleganya. Hae Hyo yang sedang istriharat memberitahu kalau Ibunya memang begitu dan tak mendengarkannya.

“Kau tahu kenapa aku merekomendasimu ke Sutradara?” ucap Do Ha. Hae Hyo ingin tahu karena penasaran.

“Aku ingin lebih akrab.” Akui Do Ha. Hae Hyo pun binggung ingin tahu alasanya. 


“Kau sendok emas. Ramah dan berkelas. Aku suka.” Ucap Do Ha bangga.  Hae Hyo mengeluh Kenapa harus pakai istilah sendok emas dan sendok kotor

“Itu tren di masa kini. Kenapa tidak? Apa Kau tahu perasaan itu? Mencemaskan uang saat kecil, takut ayahmu tak pulang ke rumah, dan takut ibumu akan menangis. Kau Tak perlu melihatku seperti itu. Masa kini lebih penting. Aku bintang.” ucap Do Ha bangga

“Namun, tak punya teman.” Ejek Hae Hyo. Do Ha sempat terdiam lalu mengaku tak suka Hye-jun karena senasib.


“Dia sangat gigih dan berambisi.” Ucap Da Ha sinis. Hae Hyo pikir Do itu itu sudah sesat pikiranya.

“Sulit untuk termotivasi dalam kesusahan. Dia hebat karena tetap termotivasi. Kau pun begitu. Karena itu, kau jadi bintang.” ejek Hae Hyo. Do Ha mengeluh kalau Hae Hyo itu menganggap  Serius sekali.

“Hye-jun temanku. Jangan berbicara buruk mengenainya.” Kata Hae Hyo memperingati. Do Ha pun hanya bisa terdiam. 



Hye Jun menelp Nyonya Lee bertanya sudah di mana karena di depan salon. Ia meminta agar Nyonya Lee Saat menawarkan Jeong-ha kontrak eksklusif, jangan membahas tentanya tapi  Buatlah seolah ini keputusan Nyonya Lee sendiri.

“Ini tidak mendesak. Tapi Aku ingin harganya pantas.” Ucap  Hye Jun yang bersiap-siap turun dari mobil. Sementara Di dalam salon, Jeong Ha sibuk menelp juga.

“Aku hanya bisa memperlihatkan rumah di hari liburku... Oke..Baik.” ucap Jeong Ha lalu menutup telp.

***

So Bin yang mendengar bertanya apakah Jeong Ha akan menjual rumahnya. Jeong ha membenarkan kalau akan menjual rumahnya. So Bin haran padahal Jeong Ha  bilang rumah itu segalanya baginya. Jeong Ha mengaku berubah pikiran.


“Butuh uang untuk berhenti kerja dan membuka salon.” Ucap Jeong Ha. So Bin kaget Jeong Ha yang mau berhenti kerja

“Bukankah itu terlalu impulsif? Kenapa kau merusak hidupmu karena Bu Jin-ju?” ucap So Bin

“Aku tak merusak hidupku, juga tak impulsif. Ini sudah kupikirkan sejak lama dan baru diputuskan sekarang. Aku sulit membuat keputusan. Tapi aku terus maju jika sudah diputuskan.” Ucap Jeong ha.

“Apa Hye-jun tahu?” tanya So Bin. Jeong Ha mengaku  ingin hubungan mereka itu baik.

“Aturan utama berhubungan baik, tak berbagi bebanku dengan orang lain. Tolong rahasiakan sampai aku bicara dengan Direktur. Aku akan beri tahu setelah menyelesaikan satu masalah.” Ucap  Jeong Ha. Su Bin menganguk dengan wajah khawatir. 


Nyonya Kim kembali melihat beraita dalam tabnya “SA HYE-JUN, WON HAE-HYO MODEL JADI AKTOR KEMBALI KUASAI TV” Ia lalu mengeluh Kenapa anaknya disatukan dengan Hye-jun, menurutnya Level mereka berbeda. Ia pun harus protes.

“Apa Kau akan menemui wartawan?” tanya Jin Ju. Nyonya Lee membenarkan.  Saat itu Jeong Ha datang menyapa Nyonya Kim

“Sudah lama tak melihatmu. Apa Kau menghindariku?” komentar Nyonya Kim.

“Tidak. Jadwalku bergantung pada ada tidaknya reservasi.” Kata Jeong Ha. Saat itu Hye Jun datang memberitahu kalau sudah keramas.

Nyonya Kim langsung bersikap seolah senang bertemu dengan Hye Jun dan langsung menyapanya. Hye Jun pun membalas dengan senyuman bahagia.  


“Katanya kau menjadi pusat perhatian, mengalahkan pemeran pria utama?” ucap Nyonya Kim. Hye Jun mengaku tidak seperti itu.

“Aku menelepon Hae-hyo setelah episode kemarin. Katanya dia ada syuting hari ini.” Ucap Hye Jun

“Ya. Kalian pasti tak bisa sering bertemu karena sibuk.” Kata Nyonya Kim bangga

“Kami akan bertemu besok. Ada konferensi pers film.” Ucap Hye Hyo. Nyonya Kim bergumam “Apa kini mereka sungguh selevel? Tidak, masih belum.” 


“Rupanya kau datang juga.Bukankah peranmu tak begitu besar?” kata Nyonya Kim. Hye Jun kaget bertanya Bagaimana Nyonya Kim bisa tahu

“Aku baca semua naskah yang masuk ke Hae-hyo.” Kata Nyonya Kim. Hye Jun memuji Nyonya Kim yang Hebat sekali.

“Kau yang membanggakan. Kau bisa sejauh ini tanpa bantuan keluargamu.” Kata Nyonya Kim

“Aku datang hanya sebagai pelengkap Acara itu untuk Hae-hyo dan Do-ha, aku hanya meramaikan.” Ucap Hye Jun merendah.

“Kau bahkan rendah hati. Tak baik jika terlalu berlebihan. Silakan dirias. Mainlah ke rumah bersama Jin-u. Aku akan pesan makanan enak.” Kata Nyonya Kim. Hye Jun pun menganguk mengerti dan Nyonya Kim pun pergi. 


“Kenapa tak beri tahu Hye-jun dirias di sini?” ucap Nyonya Lee sinis berjalan dengan Jin Ju

“Aku tak besar mulut. Aku jarang bahas pelanggan.” Kata Jin Ju. Nyonya Lee ingin tahu Hye-jun dirias siapa. Jin Ju menjawab An Jeong-ha.

“Rupanya Hae-hyo dan Hye-jun dirias orang yang sama.” Ucap Nyonya Lee sinis dan melihat Hye Jun dan Jeong Ha dalam satu ruangan.

“Kau tak perlu cemas. Sepertinya An Jeong-ha akan bertanggung jawab atas Sa Hye-jun.” kata Jin Ju menyakinkan. 


Jeong Ha mulai memakaikan pelembab diwajah Hye Jun dengan sopan memuji kalau  Kulitnya sangat bersinar, Hye Jun mengodanya kalau tangan Jeong Ha membuatnya Geli. Jeong Ha mengeluh kalau selalu melakukan ini dan menyuruhnya tidur saja.

“Aku sensitif. Tak bisa tidur. Kau tahu aku ada syuting iklan nanti?”ucap Hye Jun. Jeong Ha kaget mengatakan Tak ada reservasi.

“Mungkin Min-jae belum melakukannya.” Kata Hye Jun. Jeong Ha mengaku harus membatalkan janjinya karena Tadinya akan bertemu manajer jaringan.

“Maafkan aku.” Kata Hye Jun. Jeong Ha merasa Tak perlu minta maaf karena Itu bukan hal yang harus dipikirkan.




Di meja recepitionist, Nyonya Lee meminta agarreservasi dengan An Jeong-ha untuk besok pukul 08.00. Si pegawai memberitahu kalau Sudah ada reservasi untuk jam itu dan menawarkaan jika pukul 09.00. Nyonya Lee pikir Tidak bisa.

“Apa tak bisa ditukar?” ucap Nyonya Lee. Direktur yang mendengarnya langsung menyarankan agar dirias oleh Park Jin-ju karena Hanya satu hari saja.


“Aku tak mau menggantinya karena masalah jadwal.” Ucap Nyonya Lee.  Direktur mengaku Sulit untuk membatalkan reservasi Won Hae-hyo di jam itu.

Saat itu Nyonya Kim baru saja selesai dari salon, Direktur langsung menghampirinya memuji kalau cantik sekali dan mereka semua  mengantarnya sampai masuk lift. Nyonya Lee melihat seorang wanita di perlakukan seperti ratu pun bertanya itu siapa. 


Nyonya Lee berjalan di sebuah lorong restoran dengan pelayan yang menuntunnya.

“Orang tua selalu menguasai anaknya. Orang tuaku juga begitu. Aku juga akan menguasai anakku.”

Flash Back

“Aku tak bisa dapatkan hari lahir yang tepat karena ibu mertuaku. Bagaimana jalur kariernya?” tanya Nyonya Kim pada peramal.

“Kreativitas menguasai dunia modern. Dia lebih bersinar menjadi pesohor daripada pegawai negeri.” Kata si pria.

Nyonya Kim pun bertemu dengan dua wartawan di ruangan khusus. 


Hae Na duduk dengan wajah sendu dan tatapan kosong. Ji A memberitahu kalau Di antara topik sidang percobaan Hae Na, suka Orientasi Mahasiswa Baru yang Mematikan. Hae Na mengaku juga paling suka itu tanpa banyak bicara.

“Ada kasus preseden juga. Tapi Ada apa denganmu? Ini tugasmu. Aku sedang membantumu. Kenapa sikapmu begini?” ucap Ji A kesal melihat Hae Na hanya diam saja.

“Ji-a, hari itu aku membuat kesalahan.” Akui Hae Na. 


Flash Back

Hae Na mengikuti Jin U setelah minum dengan kakaknya. Jin U mengeluh Hae Na yang tak pulang. Hae Na balik bertanya kenapa Jin U sendiri tak pulang. Jin U menjawab akan minum miras lagi jadi menyuruh Hae Na cepat pulang. Hae Na pun meminta agar bisa mengantarnya.

“Apa kau Tak bisa sendiri?” keluh Jin U. Hae Na tetap meminta agar bisa mengantarnya pulang.

“Tak mau... Kau bisa Telepon ke rumah atau Hae-hyo. Dia pasti sedang mengantar Ji-a.” Kata Jin U pikir Hae Hyo bisa meminta agar bisa menjemputnya. 


“Aku Tak mau. Kenapa harus begitu?” ucap Hae Na marah. Jin U menegaskan kalau Hae Na sudah menghinanya.

“Apa salahku?” ucap Hae Na. Jin U balas bertanya “Apa salahku padamu?”

“Aku sangat menyayangimu, selalu memikirkanmu, dan mengalah padamu. Apa itu salah?”ucap Jin U

“Kau mabuk, ternyata tidak.” Ucap Hae Na. Jin Ju menyindir “Hei, kau pikir aku menyukaimu sepenuhnya?”

“Kau sungguh mabuk. Jangan katakan hal yang akan kau sesali.” Ucap Hae Na. Jin Ju mengaku tak akan sambil mengumpat.Hae Na marah karena Jin U mulai mengumpat. 


“Si Hae-na. Si Jin-u. Si! Apa yang salah? Hei... Sadarlah. Apa Kau pikir aku masih menyukaimu? Apa Kau pikir aku akan melemah jika kau begitu?” ucap Jin U melihat Hae Na mulai menangis.

“Apa Kau sungguh tak suka aku lagi?” kata Hae Na. Jin U menegaskan kalau sangat tak suka.

Hae Na tak bisa menahan air matanya, Jin U tak tega akhirnya membuka lebar-lebar tangannya dan Hae Na pun berlari memeluk Jin Ju melepaskan semua harga dirinya. Keduanya berpelukan dan akhirnya pindah ke kamar hotel.

Mereka pun menghabiskan semalam di hotel. Jin U mencium kening Hae Na dan mereka pu tidur dengan saling berpelukan. 


“Kau sungguh buat kesalahan. Cukup sampai sana. Jangan sampai stres karena trauma. Aku muak dengan kisah yang sudah tahu akhirnya. Aku tak mau lagi berpacaran jika sudah tahu akan berakhir.” Ucap Hae Na berjalan keluar dari kantin.

“Pada akhirnya, kalian akan putus. Kau tak bisa menangani Jin-u. Sekalipun bisa, orang tuamu tak akan setuju. Seperti aku dan Hye-jun.” ucap Ji A

“Tak kusangka kau pengecut. Aku bisa mengalahkan Ibu. Aku hanya pura-pura kalah sekarang.” Ucap Hae Na. 


“Pikiran dan praktik berbeda. Aku percaya perkataan "orang tua tak bisa mengalahkan anaknya". Itu untuk orang yang tak berkecukupan. Orang berkecukupan seperti kita berbeda.” Jelas Ji A

“Saat keadaan ekstrem datang, kau akan tahu bagaimana ibumu mengendalikan hidupmu.” Ucap Ji A yang membuatnya putus dengan Hye Jun karena status sosial mereka yang berbeda. 


Hye Jun baru saja keluar dari salon, Nyonya Lee hanya bisa melonggo melihat artisnya lalu berkomentar “Kenapa kau tampan sekali?” karena selalu terkejut melihatnya dan Kepala Hye Jun itu kecil sekali.  Hye Ju mengeluh agar Nynya Lee bisa berhenti berkomentar.

“Apa Kau tak ada keluhan? "Kapan akan beli mobil van?" "Apa aku harus terus menyetir?" Kepribadianmu juga sangat baik.” Ucap Nyonya Lee mnyindir.

“Kau sangat keras kepala.”ucap Hye Jun. Nyonya Lee membalas kalau Hye Jun juga.

“Kau akan temui sutradara Kembalinya Raja. Jeong-ha tak dibutuhkan untuk iklan. Kau Harus ditata oleh penata pilihan perusahaan iklan.” Ucap Nyonya Lee

“Apa boleh makan bersama?” tanya Hye Jun. Akhirnya mereka makan bersama. 



Jeong Ha makan dengan lahap lalu memuji Jjajangmyeon enak sekali dan Sayang sekali Hye Jun tak bisa ikut makan. Hye Jun hanya bisa tersenyum karena sedang diet. Nyonya Lee menegaskan kalau Jjamppong jauh lebih baik.

“Tidak, jjajangmyeon lebih baik.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee mengeluh artisnya sungguh tak loyal.

“Kita adalah jjamppong” kata Nyonya Lee. Hye Jun menegaskan Itu perusahaan Nyonya Lee, bukan miliknya jadi tetap pada pilihanya. 

Jeong Ha makan tanpa sadar mulutnya belepotan. Hye Jun pun membantu membersihkan dengan tissue. Nyonya Lee yang ada didepanya pun berteriak kesal.

“Ya ampun... Kalian membuat jomblo menderita!” teriak Nyonya Lee. Hye Jun pikir tak ada yang salah dengan mereka.

“Jeong-ha... Bagaimana jika kau bertanggung jawab atas riasan Hye-jun? Ini ideku, bukan Hye-jun.” ucap Nyonya Lee mulai pembicaran.

“Aku tak bisa memutuskan ini sendiri. Dan aku bertanggung jawab atas riasan Hae-hyo. Aku juga harus minta izinnya.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun terdiam saat Jeong Ha menjawabnya.

 “Jika bertanggung jawab atas Hye-jun juga, pangkatmu akan naik.” Kata Nyonya Lee menyakinkna.

“Keadaannya sedikit rumit. Aku harus pergi sekarang.” Ucap Jeong Ha. Nyonya Lee pikir Jeong Ha akan menjadi YouTuber terkenal

“Aku belum memutuskan untuk mengganti pekerjaan.” Kata Hye Jun. Jeong Ha pun  memberikan semangat dan meminta agar memberi tahu hasilnya.


Nyonya Lee bertanya apakah Jeong Ha akan berhenti kerja. Hye Jun mengaku tak tahu.  Nyonya Lee pikir Hye Jun itu harus tahu. Hye Jun yakin kalau Jeong-ha akan memberitahunya jika memang ia harus tahu.

“Dia Tak seperti orang lain yang menghilang saat terpojok.” Sindir Hye Jun pada Nyonya Lee.

“Hei... Sampai kapan kau akan mengolok-olokku?” keluh Nyonya Lee. Hye Jun menjawab “Sampai kau menikah.”

“Hei! Artinya kau akan mengolok-olokku selamanya! Kau sekarang…” ucap Nyonya Lee disela oleh Hye Jun.

“Apa Kau tak akan menikah selamanya?” tanya Hye Jun. Nyonya Lee hanya bisa mengumpat kesal.

***

Bersambung ke part 2


Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar