PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 07 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Jung Rok bertemu dengan seorang klien, Si pria mengaku  sangat kecewa dan Tak apa baginya menerima kritik yang adil Tapi, mereka bilang, takkan makan macaroon yang dijualnya  bahkan jika di bayar dan mengaku para pembelinya sakit perut sesudah memakannya.
“Bagaimana bisa menghadapi kebohongan itu sampai akhir? Masalah power blogger dan semua orang yang meninggalkan komentar di postingan dapat dituntut, kan?” ucap Si Pria.
“Tentu saja. Kau dapat menuntut mereka atas penyebaran informasi palsu dan fitnah. Terlebih dahulu kau harus ajukan keluhan. Dan pada saat bersamaan, korban juga dapat mengajukan gugatan ganti rugi terhadap pelaku.” Jelas Jung Rok
“Aku bermimpi buruk setiap hari.” Akui Si pria. Jung Rok mengaku  datang untuk menghormati para selebriti yang dilihat di TV.
“Aku penasaran bagaimana mereka bisa bertahan dengan semua komentar jahat di internet. “ jelas Jung Rok
“Omong-omong, sekretarismu pasti sangat suka macaroon.” Komentar Si pria melihat Yoon Seo yang terlihat terkesima dengan macaroon.
“Silakan kirimkan screenshot dari komentar yang menurutmu bisa menjadi masalah. Lalu Akan kukirim petisi sesudah selesai menulisnya. Dan jika hanya itu, aku akan langsung mengurusnya.” Ucap Jung Rok. Si pria menganguk mengerti. 



Yoon Seo tak percaya melihat maccaron yang banyak dalam kotak lalu mengucapkan Terima kasih karena  sudah membelikannya sebanyak ini dan karena Jung Rok akan makan banyak macaroon. Jung Rok mengatakan Yoon Seobisa memakannya dan memberikannya pendapat yang objektif.
“Lihat apa itu cukup buruk sampai orang berkomentar keras soal itu.” Kata Jung Rok
“Apa itu alasanya kau membawaku? Untuk mencicipi macaroon? Baiklah. Kau bisa mengandalkanku. Aku sangat suka macaroon.” Kata Yoon Seo bahagia
“Tapi sekeras apa pun kau suka, Apa kau sungguh berpikir bisa makan semuanya sendiri?” tanya Jung Rok menahan tawa.
“Aku tak akan makan ini sendirian. Hanya akan makan satu dan berbagi sisanya dengan semua orang di firma. Aku wanita yang setia.” Ucap Yoon Seo bangga.
“Bukan hanya setia, kau juga menarik dan ramah.” Puji Jung Rok pada pacaranya.
“Wahh.. Siapa kau? Pengacara Kwon-ku bukan orang yang bisa bicara manis... Ayo Kubilang, siapa kau?” ucap Yoon Seo mengoda. Jung Rok langsung cemberut. Yoon Seo mengaku kalau hanya bercanda.
“Karena kau bicara semanis itu, maka aku tak bisa kupercaya. Kedepannya, sering-seringlah mengatakannya.” Pinta Yoon Seo. Jung Rok menganguk setuju.
“Tapi, Apa kau tak makan macaroonnya?” tanya Jung Rok. Yoon Seo akan mulai makan dan ingin memilih yang mana akan dimakan.
“Nama-nama macaroonnya sangat menarik. Yang ini "Rasa yang tak bisa di tolak hati, macaroon mocha" Lalu yang ini "Lezat dan cantik, cokelat macaroon". Sedangkan "Rasa ciuman, mint macaroon". Ucap Yoon Seo lalu terdiam.
Ia bertanya-tanya "Rasa ciuman", seperti apa rasanya lalu teringat saat Jung Rok menciumnya dan tersipu malu. Jung Rok hanya terdiam menahan tawanya. 



Yoon Seo sampai di kantor menyapa semua pegawai menawarkan macaroon memberitahu kalau Jung Ro yang membelikanya jadi bisa mengambil yang mereka inginkan. Hae Young mengataakan mau yang strawberry. Tuan Lee ingin makan yang coklat.
“Aku, Earl Grey. Aku akan memakannya.” Kata Eun Ji lalu menyuruh Yoon Seo agar makan yang "Rasa ciuman, mint macaroon".
“Ya ampun, aku tak ingin mencium siapa pun.” Kata Yoon Seo panik, Semua melonggo binggung. Yoon Seo malu langsung bergegas masuk ruangan. 

Jung Rok berada diluar ruangan, Yoon Seo bertanya apakah membutuhkan sesuatu. Jung Rok mengatakan Mulai sekarang tak akan bertanya. Yoon Seo melonggo kaget teringat saat Jung Rok menciumnya  lalu berkata “Kau bilang aku tak harus bertanya.”
“Apa Kau tak akan bertanya? Di sini?” ucap Yoon Seo panik. Jung Rok membenarkan.
“Aku selalu memeriksa apa kau memberikan vonis dengan benar. tapi tak akan lagi karena kau selalu melakukan pekerjaan dengan baik.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo menghela nafas karena ternyata dugaanya salah.
“Astaga, aku lelah. Aku butuh secangkir kopi.” Ucap Yoon Seo malu akhirnya keluar dari ruangan. 


“Sudah gila! Walau bagus tapi tak benar. Apa yang kau bicarakan? Bagus apanya? Yah, aku tak bisa bilang tak bagus... Sial! Terserah... Ini tempat kerja yang sakral.... Oh Yoon Seo... Mari fokus bekerja saja... Fokus. Fokus!” ucap Yoon Seo berbicara sendiri. 

Yoon Seo masuk ruangan Jung Rok memberikan bahan yang diminta.  Jung Rok menerimanya. Yoon Seo menjelaskan Seperti yang dikatakan bosnya bahkan Komentar kebencian itu bukan main menurutnya Macaroon itu berkualitas baik, tapi orang bicara buruk soal itu hanya karena mereka marah.
“Beberapa bahkan menulis kebohongan soal bosnya tak pernah bekerja di toko roti Jerman. Si Bos pasti benar-benar kesal. Sebelumnya, banyak yang menulis komentar kebencian padaku, aku paham betul perasaannya.” Cerita Yoon Seo
Yoon Seo teringat dengan kalimat "Mari jangan pedulikan, Mari tetap tegar" dan mengaakan pada diri sendiri ratusan-ribuan kali.
“Namun, beberapa komentar menusuk hatiku. sampai sekarang masih belum terlupakan, dan mereka menikamku dari waktu ke waktu.” Cerita Yoon Seo
“Kenapa tak menuntut mereka?” tanya Jung Rok terlihat kesal.
“Sebenarnya aku sudah melakukannya. Kutemui mereka, dan mereka adalah siswa atau orang tua yang memiliki anak. Menuntut mereka sepertinya tak benar. Jadi Kubatalkan tuntutan sesudah mereka berjanji untuk tak mengulanginya lagi.” Ucap Yoon Seo 


Yoon Seo keluar ruangan karena telepon berdering dimejanya, Jung Rok pun bertanya-tanya Seberapa brutalnya komentar kebencian itu lalu mencari keyword “Oh Yun Seo”  dan keluar berita ["Selebriti Top Oh Yun Seo Dipertanyakan soal Penggunaan Narkoba"]
“Tuntut sekarang juga!” ucap Jung Rok keluar dari ruangan. Yoon Seo binggung soal apa.
“Aku mencari komentar yang ditulis tentangmu. Bukan sekedar komentar kebencian. Itu kejahatan. Mereka harus tahu apa yang mereka lakukan dengan menulis hal-hal jahat seperti itu. Dan Juga, mereka harus dihukum berat...Jadi sekarang juga...” kata Jung Rok marah dan Yoon Seo hanya bisa tersenyum.
“Kenapa tertawa? Sekarang aku serius.” Tegas Jung Rok. Yoon Seo mengaku menyukainya. Jung Rok bingung.
“Apa yang kau sukai?” tanya Jung Rok. Yoon Seo tahu kalau Jung Rok biasanya tanpa emosi.
“Kau biasanya seperti itu, sekarang kau marah karena apa yang terjadi padaku seolah-olah terjadi padamu.”ejek Yoon Seo
“Mulai sekarang, masalahmu adalah masalahku.”tegas Jung Rok membela Yoon Seo sebagai pasanganya.
“Aku baik-baik saja...Terima kasih sudah peduli.” Kata Yoon Seo menepuk pundak Jung Rok
“Oh Jin Sim-ssi, bagaimana kalau makan malam...” teriak Moon Hee lalu melongo kaget karena tangan Yoon Seo ada di pundak Jung Rok. 


Yoon Seo panik langsung mendorong Jung Rok, lalu berteriak marah kaalu sudah mengerti, tentang Preseden akan mencarinya. Jung Rok terdiam dan terlihat shock. Yoon Seo mengeluh Jung Rok yang terus memberitahuku soal itu
“Wah, waktuku pasti tidak tepat... Akan kubiarkan kalian mengurus masalah kalian.”ucap Moon Hee. Jung Rok menganguk. Moon Hee akhirnya keluar dari ruangan.
“Pengacara Kwon, Apa kau baik-baik saja?” tanya Yoon Seo mendekati pacarnya. Jung Rok mengaku baik-baik saja.
“Maafkan aku... Aku berimprovisasi agar kita tak ketahuan. Bahkan aku berakting sedikit.” akui Yoon Seo
“Benar. Aku memuji pemikiran cepatmu dan Kau juga lumayan bertenaga.” Komentar Jung Rok tak percaya merasakan kekuatan Yoon Seo. 

Jung Rok mengemudikan mobil berkomentar kalau Kelihatannya aktor menjalani kehidupan yang glamor, tapi pasti sangat stres menurutnya Komentar yang mengerikan harus dianggap sebagai bahaya. Yoon Seo pikir walaupun seperti itu punya lebih banyak momen menyenangkan.
“Naskah yang mengasyikkan membuat hatiku berdebar. Berada di lokasi yang sibuk membuatku merasa seperti hidup. Ketika pekerjaanku diterima dengan baik, maka aku merasa bersyukur.” Cerita Yoon Seo
“Sebagian besar ingatanku adalah insiden bahagia. Ada acara yang kugarap disebut "Signal". Itulah yang paling kuingat. Aku harus mengeluarkan sisi baru yang tersembunyi di dalam diriku. Sepertinya kuingat itu karena menantang. Aku menyukai semua proyek yang kukerjakan.” Ungkap Yoon Seo.
“Namun, kau tak akan tahu karena tak pernah nonton drama.” Komentar Yoon Seo. Jung Rok tak bisa komentar lalu harus menerima telepon.
“Ya, ini Kwon Jung Rok... Aku di luar sekarang, tapi akan kukirimkan dokumen itu segera sesudah kembali. Tentu saja.” Ucap Jung Rok lalu menutup telpnya.
“Apa kau harus kembali ke kantor?” tanya Yoon Seo. Jung Rok membenarka.
“Lalu kenapa kau keluar kantor?” tanya Yoon Seo heran.  Jung Rok mengatakan karena ingin mengantar Yoon Seo pulang.
Yoon Seo tak percaya mendengarnya, karena Jung Rok itu tak perlu melakukanya. Ia lalu berpikir Ini pasti alasan orang berkencan Karena punya orang yang mengkhawatirkan dan menurutnya sangat bagus. Jung Rok pun hanya bisa tersenyum. 



Jung Rok kembali ke kantor menyelesaikan tugasnya lalu teringat dengan ucapan Yoon Seo “Ada acara yang kugarap disebut "Signal". Itulah yang paling kuingat. Namun, kau tak akan tahu karena tak pernah menonton drama.”
Akhirnya Jung Rok kembali mencari keywor dan menemukan cerita drama Yoo Seo "Seorang wanita menjadi perencana asuransi di Signal Insurance." Dia mengubah hidupnya sesudah menjadi wiraniaga top."
Yoon Seo berakting menerima telp dari Lee Jae Ha, bertanya Apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 1997 dengan wajah panik mengaku tak tahu klienya itu menjalani operasi usus buntu. Namun, asuransinya tak mencakup pengeluaran aktualnya.
Jung Rok menonton akting Yoon Seo seperti sangat terkesima, lalu melihat akting Yoon Seo yang marah pada pacarnya karena  menemui wanita ketika berkencan dengannya. Jung Rok tersenyum dan melihat wajah Yoon Seo berjalan di carpet merah layaknya seorang selebriti.
Ia melihat iklan Yoon Seo memperlihatkan minum kopi dengan tangan bertopang dagu. Jung Rok mengikutinya seperti keduanya saling menatap dengan senyuman bahagia. 


Saat itu Yoon Seo tiba-tiba datang, Jung Rok malu buru-buru menurunkan tanganya.Yoon Seo melihat Jung Ro lebih terkejut daripada yang dipikirkan dan merasa kalau itu makanya tak memberitahu lebih dulu. Jung Rok pun bertanya kenapa Yoon Seo datang selarut ini.
“Ta-da... Aku datang bawakan camilan malam. Jam segini waktu perut tersa lapar dan aku ingin melihat bagaimana kabarmu tanpaku. Selin itu Juga, aku juga merindukanmu.”akui Yoon Seo. Jung Rok tiba-tiba mendekat dan langsung mencium Yoon Seo.
“Apa yang membuatmu serius seperti itu?” tanya Yoon Seo malu-malu.
“Aku sedang menonton dramamu... Kau terlihat luar biasa.” Akui Jung Rok.
“Benar, kan? Aku unik, kan? Aku sadar, tak ahli berakting, tapi aktingku juga tak terlalu buruk.”kata Yoon Seo. Jung Rok membenarkan.
“Kedepannya jika lihat komentar itu, kau tak perlu berkecil hati. Karena mereka tak benar sama sekali.” ucap Jung Rok menyakinkan.
“Itu maksudku... Kedepannya jika kau melihat komentar seperti itu, arahkan jempol ke bawah.” Kata Yoon Seo. Jung Rok menyetujuinya dan menatap pacaranya.
“Kenapa menatapku seperti itu?” tanya Yoon Seo heran. Jung Rok pikir melihat Yoon Seo sampai setegar jadi ingin tahu seberapa hatinya terluka.
“Selama ini kau melewati masa sulit. Kau sungguh mengatasinya dengan baik..” kata Jung Rok lalu memeluk erat Yoon Seo. Yoon Seo terlihat senang karena memiliki Jung Rok. 

Esok hari
Yoon Seo sedang mengetik di ruangan. Eun Ji masuk ruangan mengetajui pengacara Kwon masih belum kembali dan mengajak untuk Bergabunglah makan siang dengan mereka. Yoon Seo terliaht  binggung tapi berpikir hanya akan menunggu dan makan siang dengan Jun Rok yang akan segera kembali.
“Jika kubilang sudah makan sendirian, dia mungkin berpikir aku tak setia.” Ucap Yoon Seo
“Aku mengerti. Nikmati makan siangmu.” Kata Eun Ji. Yoon Seo pun meminta Eun Ji menikmati makan siangnya lalu bertanya-tanya kapan Jung Rok kembali 


Tuan Yeon melihat Pangsit ini rasanya sungguh luar biasa dan akan menaruh ke dalam mangkuk tapi terkena wajah Yoon Hyuk. Yoon Hyuk  mengeluh karena kuah panasnya mengenai wajahnya lalu meminta Lain kali mereak harus mengecualikan kuah  panas seperti ini dari menu makan siang.
“Bagaimana jika wajah tampanku ada luka bakar hanya karena panci rebusan pangsit? Itu namanya, ceroboh.” Kata Yoon Hyuk. Tuan Yeon mengeluh dengan ucapan Yoon Hyuk.
“Pengacara Dan, Apa kau mau bicara? Katakan.” Ucap Tuan Yeon. Moon ee terliha bingung.
“Aku tahu kau membenci Pengacara Choi, Jadi jangan menahan diri dan kritik dia sepuasnya.” Ucap Tuan Yeon
“Kapan aku bilang membencinya?” komentar Moon Hee mengelak dan buru-buru makan. Tuan Yeon kembali mengambil kuah dan Yoon Hyuk menaruh kembali di mangkuk.
“CEO, kau harus berhenti makan pangsit. Ada total 8 pangsit, dan orang-orang punya jatah 2. Kau sudah memakan semua jatahmu.” Ucap Yoon Hyuk
“Kenapa sangat pelit padahal cuma pangsit? kata Tuan Yeon
“Kita bisa memesan lebih banyak. Haruskah kita memesan lagi?” Tapi Sepertinya butuh waktu untuk memasak pangsit.” Komentar Eun i
“ Kita tak punya waktu untuk menunggu. Pengacara Choi , biarkan aku makan jatahmu.” Kata Tuan Yeon. Yoon Hyuk menjatuhkan kembali mandu.
“Tidak boleh... Aku suka pangsit di restoran ini. Aku tak akan pernah memberikan pangsitku kepadamu,  Karena rasanya terlalu luar biasa.”tegas Yoon Hyuk.
Moon Hee menatap Yoon Hyuk teringat saat membela dirinya mengatakan “ Aku tak akan membiarkanmu mengambil seseorang seperti dia dariku. Karena dia terlalu hebat.” Yoon Hyuk pun memakai celemek dengan bangga kalau harga pakaianya itu malah.
Tuan Yeon mengeluh mendengarnya, Moon Hee melihat Yoon Hyuk mengunakan celemek teringat saat tak sengaja melihat otot berotot milik Yoon Hyuk dan memegang pipinya

“Ada apa Pengacara Dan? Kenapa memegang pipimu seperti itu?” ucap Tuan Yeon. Moon Hee panik.
“Apa kau sakit gigi? Apa Gigimu busuk? Jika sakit, kau harus bergegas dan pergi ke dokter gigi.” Kata Tuan Yeon. Moon Hee mengaku tak seperti itu.
“Apanya yang tidak? Kau jelas terlihat sakit gigi. Biasanya kau juga bukan orang yang ceria, dan jika terus cemberut seperti itu, klienmu akan merasa tak nyaman. Jika sakit, pergi ke dokter gigi.” Kata Tuan Yeon.
“Sudah kubilang, bukan sakit gigi!” ucap Moon Hee tak ingin malu didepan Yoon Hyuk.
Tapi Yoon Hyuk terlihat santai, Moon Hee yang gugup memilih makan salad dengan banyak. Tuan Yeon pikir Moon Hee sangat suka salah lalu memberikan pada rekan kerjanya. 



Yoon Seo di ruang memikirkan menu makan siang dengan Jung Rok meulai dari bulgogi, jjajangmyeon, lalu Sup kimchi dan nasi dan pindah ke menu italia yaitu Pizza. Ia pikir semua menu sangat enak untuk dimakan dan menatap ke jam dinding.
“Astaga, waktu makan siang hampir berakhir. Kapan dia kembali?” keluh Yoon Seo lalu bersemangat melihat Jung Rok yang menelp. 

“Ya, Pengacara Kwon Kapan kau... Apa Kau akan terlambat?” ucap Yoon Seo sedih
“Ya, obrolan ini lebih lama dari yang kukira. Jadi Aku akan makan siang di sini dan Kau juga harus pergi makan siang.” Kata Jung Rok. Yoon Seo mengajuk mengerti dan menahan rasa kecewa.
“Tadi harusnya ikut Pengacara Yang makan siang.” Keluh Yoon Seo. 


Sek Yeo Reum mengaku rasanya terasa kenyang dan mersa  supnya agak asin hari ini. Rekan kerjanya pikir Sek Yeo Reum itumakan dua mangkuk nasi, jadi berpikir punya nafsu makan yang besar. Sek Yeo Reum menegaskan  makan dua mangkuk karena supnya terlalu asin.
“Aku menetralkan rasa asin dengan nasi.” Kata Sek Yeo Reum membela diri.
“Harusnya kau minum air putih. Siapa yang mencampur lebih banyak nasi?” ejek Rekan kerjanya.
Yeo Reum hanay bisa tersenyum melihat rekan kerjanya adu mulut, lalu melihat botol minuman dengan note [Kudengar teh dandelion bagus untuk gastritis Minumlah ini, bukan kopi. Omong-omong, kapan kau akan membalas budi?]
Ia tersenyum melihat pesan dari Seo Won lalu mulai minum, dengan senyuman bahagia. 

Seo Won sedang rapat dengan Jaksa Lee, membahas Di antara barang-barang yang mereka sita, tidak ada "Smoking Gun" yang bisa membuktikan tuduhannya. Jaksa Lee pikir  Jika seperti ini, permintaan untuk memperpanjang masa penjara Jung Ji Ho sepertinya tidak akan diterima.
“Ketika Jung Ji Ho ditangkap karena perjudian ilegal di luar negeri, perusahaannya mungkin mengulurkan tangan padanya. Ini tidak sepenuhnya tak terduga. Jaksa Choi Yoon Su adalah pakar di bidang ini.” Kata Seo Won
“Apa Kau kenal Jaksa Choi Yoon Su dengan baik?” tanya Jaksa Lee. Seo Won mengaku mengenalnya.
“Kami bekerja bersama di departemen kejaksaan khusus. Dulunya dia adalah jaksa penuntut terbaik di negeri ini. Sekarang, dia hanya seorang pengacara yang melakukan pekerjaan kotor untuk konglomerat. Omong-omong, kerja bagus jadi Aku akan mengurus sisanya.” Ucap Seo Won
Jaksa Lee menganguk mengerti, Seo Won membaca pesan di ponselnya “Bagaimana dengan makan malam minggu depan? Akan kubayar saat itu.” Wajahnya langsung tersenyum bahagia. Jaksa Lee bertanya apa yang membuat Seo Won tersenyum dan ingin tahu siapa yang mengirimnya pesan.

“Yeo Reum.” Ucap Seo Won. Jaksa Lee terlihat kaget dan binggung. Seo Won akhirnya menatap dengan wajah serius.
“Karena sedang membahas masalah ini, mari kita perjelas. Aku masih punya perasaan pada Yoo Yeo Reum. Dan di hatiku tak ada wanita selain Yoo Yeo Reum.” Tegas Seo Won. Jaksa Lee terlihat shock.
“Jadi mulai sekarang, jangan melewati batas. Aku tak ingin kehilangan junior kompeten yang pandai. Oke?” kata Seo Won. Jaksa Lee hanya bisa terdiam. 



Yoon Seo memberikan materi yang diminta pada Jung Rok diruangan.  Jung Rok pikir Yoon Seo sudah waktunya jadi sebaiknya pulang. Yoon Seo mengerti dan perutnya tiba-tiba berbunyi, lalu mengaku karena tak makan siang. Jung Rok binggung karena Yoon Seo tak makan siang.
“Memangnya Kenapa lagi? Aku ingin makan bersamamu, jadi aku menunggu. Tapi tiba-tiba kau menelepon berkata akan terlambat. Jadi aku hanya minum teh air mata.”komentar Yoon Seo menyindir.
“Kalau begitu, harusnya kau makan sendirian.” Komentar Jung Rok.
“Kau Tahu sendiri! Aku tak bisa makan sendiri.”keluh Yoon Seo. Jung Rok heran Yoon Seo yang tak bisa makan sendirian
“Pengacara Kwon, kau pasti lupa karena aku selalu di sisimu, dan melihatku setiap hari. Dulu aku selebriti. Jika makan sendiri, aku mungkin akan mendapat masalah. Dan aku adalah bintang top yang tak punya waktu untuk makan sendirian.” Ucap Yoon Seo
“Tapi sekarang 'kan bukan.” Kata Jung Rok. Yoon Seo kesal mendengarnya.
“Itu benar, tapi... Tiba-tiba tak bisa melakukan sesuatu yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Aku enggan karena mungkin terlihat menyedihkan jika makan sendirian. Pokoknya, sulit bagiku.” Ucap Yoon Seo
“Kau pasti lapar. Mari cari makan dulu.” Ajak  Jung Rok. Yoo Seo pikir itu ide bagus dan akan siap-siap terlebih dahulu dengan penuh semangat. 



Mereka pergi ke sebuah restoran, Yoon Seo heran kalau ini tempat yang ingin direkomendasikan Jung Rok padanya dan beprikir kalau ini restoran terkenal. Jung Rok poikir Bukan restoran terkenal tapi  restoran pribadi. Yoon Seo binggung yang dimaksud Restoran pribadi.
“Ya... Semua kursi dipisahkan oleh partisi seperti ruang baca, jadi tak akan tahu siapa yang duduk di sebelah, atau apa yang mereka makan. Ini tempat yang sempurna untuk belajar makan sendirian.” Kata Jung Rok
“Tunggu. Tunggu sebentar.... Kau bilang Belajar cara makan sendiri? Kenapa harus makan terpisah padahal datang ke sini bersama? Apa alasannya?” ucap Yoon Seo
“Kau perlu berlatih terlebih dahulu, barangkali harus makan sendiri saat aku tak ada.” Kata Jung Rok
“Walau begitu, aku benci makan sendirian.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pikir Jika tak bisa makan sendiri, maka tak ada yang bisa dilakukan Yoon Seo sendiri.
“Aku akan membantumu, mari berlatih perlahan.” Kata Jung Rok. Yoon Seo cemberut dan mengikutinya. 


Jung Rok dan Yoon Seo masuk ke restoran dan duduk berjauhan. Yoon Seo binggung kenapa Jung Rok duduk jadi meminta agar duduk disampingnya.  Jung Rok beralsan Agar Yoon Seo berpikir seperti sedang sendirian. Yoon Seo pun tak bisa berkata-kata dan akhirnya pesan pun datang. Jung Rok akan makan tapi pesan masuk ke ponselnya. 

Yoon Seo mengirimkan “Pengacara Kwon, apa mau pangsit?” Jung Rok melihat Yoon Seo yang memegang pangsit lalu membalas pesannya “Anggaplah seperti sedang sendirian dan fokus pada makananmu.” Wajah Yoon Seo makin cemberut membaca pesan Jung Rok.
“Sejujurnya, aku sangat canggung. Aku sungguh tak tahu harus melihat ke mana. Kupikir mungkin akan lebih tak aneh jika aku mengirim sms sambil makan.” Balas Yoon Seo
“Itu hanya akan membuat makanmu lebih lama. Jadi mari bicara nanti. Fokuslah pada makananmu.”tulis Jung Rok
Akhirnya mereka mulai makan, Yoon Seo tiba-tiba datang ke meja Jung Rok. Jung Rok menyuruh agar Yoon Seo fokus makan saja. Yoon Seo mengaku bukan itu tapi hanya ingin memint Jung Rok untuk mengambil fotonya makan sendirian.
“Ini sangat berarti bagiku, jadi aku ingin mengabadikannya. Kau harus Jadikan tampak seperti foto paparazzi.” Ucap Yoon Seo.
Jung Rok akhirnya mengambil foto dengan seolah-olah paparazi dan Yoon Seo berpura-pura tak tahu ada yang mengambil gambarnya. 



Tuan Lee berjalan halte bus, Eun Ji menyapa Tuan Lee yang pulang larut. Tuan Lee mengaku ada beberapa kerjaan dan bertanya kenapa Eun Ji baru pulang. Eun Ji mengaku bertemu teman untuk minum teh. Akhirnya mereka pun naik bus bersama dan melihat Eun Ji yang tertidur.
“Dia pasti sangat lelah. Dia juga tertidur seperti ini saat kali pertama bertemu.” Gumam Tuan Lee mengingat kenanganya. 

Flash Back
Tuan Lee pertama kali melihat Eun Ji yang tertidur di bus dan hampir jatuh menyetuh orang lain. Eun Ji pun meminta maaf dan Tuan Lee seperti sudah terkesima dengan Eun Ji. Saat di kantor Tuan Lee memperkenalkan diri, pada Yoon Hyuk dan juga Moon Hee.
“Aku Lee Du Seop, dan aku akan bekerja di sini sebagai paralegal mulai hari ini.” Ucap Tuan Lee.
“Dia dulunya seorang detektif, jadi dia akan sangat membantu.” Kata Tuan Yeon. Tuan Lee tak percaya melihat Eun Ji yang ada di kantor yang sama.
Tuan Yeon melihat Eun Ji yang belum pulang. Eun Ji mengaku akan pulang setelah menyelesaikan ini lalu bergegas pulang setelah menerima telp  dari ibu guru. Tuan Yeon memberitahu kalau Eun Ji terlihat sangat lelah karena Begitu pulang, bahkan perlu mengurus anaknya. Tuan Lee kaget Eun Ji yang punya anak. Tuan Yeon membenarkan. 


Eun Ji memberikan foto anaknya yang menurutnya imutnya, lalu memberitahu Instruktur taekwondonya mengirim foto padanya, menurutnya anaknya memang sangat lucu. Tuan Lee terlihat senang membenarkan anaknya Eun Ji memang imut.
“Aku berpikir dalam hati bahwa senyumnya terlihat sangat cantik. Jadi aku ingin dia tetap tersenyum. Dia tampak lelah, tapi aku berharap hidupnya akan dipenuhi dengan hal-hal yang terus-menerus membuatnya tertawa. Itu mungkin kali pertama aku mulai menyukai Pengacara Yang. “ Gumam Tuan Lee mengingat kenanganya.
Tuan Lee menekan bel agar bus bisa berhenti lalu membangunkan Eun Ji kalau sudah sampai. Eun Ji pun terbangun lalu turun dari bus. Tuan Lee terlihat bahagia menatap Eun Ji yang turun.
Eun Ji pulang ke rumah menyalakan lampu kaget melihat anaknya duduk di ruang tengah lalu bertanya  Kenapa duduk sendirian di sana dalam gelap. Seo Jin mengaku tak apa-apa meminta memberikan makan karena lapar.


Yoon Seo mengucapkanTerima kasih sudah Jung Rok mengantarnya pulang dan mengkhawatir mengenai semua komentar jahat yang didapatkan, dan bahkan mengajarinya cara makan sendirian. Ia pun memberi nilai 99 poin dari 100.
“Kenapa hilang satu poin?” tanya Jung Rok binggung. Yoon Seo mengatakan alasanya Karena cara bicaranya.
“Jika kau tak bicara formal kepadaku, maka kau akan mendapatkan 100 poin. Tidak bisakah bicara padaku dengan lebih santai? Kau selalu memanggilku "Oh Jin Sim-ssi". Tapi bukannya memanggilku... Kau bisa memanggilku "Jin Sim-ssi", tidak... Kau bisa Panggil saja aku "Jin Sim-a". Kata Yoon Seo. Jung Rok mengeluh mendengarnya.
“Kenapa? Kau harus bersikap lebih nyaman seperti kepada Jaksa Yoo Yeo Reum dan Jaksa Kim Se Won “ kata Yoon Seo kesal
“Aku dekat dengan mereka karena waktu yang kami habiskan bersama. Jika tiba-tiba cara bicaraku berubah, tidakkah kau pikir aku akan merasa bingung?” ucap Jung Rok
"Tidakkah kau pikir aku akan merasa bingung?" kata Yoon Seo mengikuti cara bicara Jung Rok.
“Apa Sekarang kau sedang mengikutiku?” keluh Jung Rok. Yoon Seo pun kembali mengikutinya seperti orang beo.
“Coba Lihat? Bukankah terdengar sangat formal? Ini Menakutkan, kan?” kata Yoon Seo.
“Tidak, ini imut... Sepertinya aku tak bisa mengubah cara bicaraku tiba-tiba. Dan juga, jika tiba-tiba cara bicaraku bicaraku, orang-orang di firma akan curiga terhadap kita. Kupikir akan lebih baik bagiku untuk berhati-hati demi kau.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo pikir ada benarnya.
“Omong-omong, aku penasaran. Kau akan meninggalkan firma hukum dalam waktu sekitar satu bulan. Apa yang kau rencanakan sesudah berhenti?” tanya Jung Rok. Yoon Seo terlihat binggung.
“Kau sekolah hukum, dan itu menunjukkan kau tertarik pada hukum. Apa Kedepannya kau berencana mengejar karir di bidang hukum?” tanya Jung Rok. Yoon Seo bingung menjelaskanya. 




Tiba-tiba Manager Gong berada didepan jendela mobil. Yoon Seo panik dan menyuruh Manager Gong pergi lalu keluar dari mobil. Jung Rok pun terlihat panik lalu keluar dari mobil. Yoon Seo panik melihat Manager Gong datang padahal sudah mengatakan akan pulang sendiri.
“Aku datang untuk memberimu lauk... Tapi... Hei, Pengacara Kwon,  Kenapa hari ini kau mengantarnya pulang?” kata Manager Gong. Yoon Seo mengeluh managernya bertanya soal itu.
“Ini aneh... Bagaimana jika paparazzi mengambil foto kalian?” ucap Manager Gong
“Ini Tak masuk akal, Sudah lama sejak paparazzi tak mengikutiku.” Kata Yoon Seo lalu mengajak Manager Gong masuk rumah dan pamit pergi pada Jung Rok agar hati-hati di jalan.
“Sepupunya terlalu protektif terhadapnya.” Komentar Jung Rok dengan nada cemburu. 

Manager Gong masuk rumah mengaku  benar-benar tak tahu hubungan Yoo Seo dengan pengacara itu karena Terkadang, seperti menyukainya. Tapi terkadang, seperti membencinya dan Hari ini, Yoon Seo tampak seperti sahabatnya bahkan seperti sangat dekat.
“Kita sudah dekat dan Kami sudah tumbuh satu sama lain. Oppa, mengenai proyek...” kata Yoon Seo. Manager Gong memastikan tentang  Proyek ini?/
“Ya.. Aku berbicara soal pelatihan di tempat kerja yang kulakukan untuk drama Penulis Lee. Aku berpikir... Apa tak apa jika kuceritakan pada Pengacara Kwon?” kata Yoon Seo
“Kenapa? Kenapa memberitahunya?” tanya Manager Gong heran. Yoon Seo mengaku  hanya merasa tak enak terus menerus berbohong padanya.
“Aku melihatnya setiap hari, dan itu membuatku merasa bersalah. Aku tahu Penulis Lee Jagga dan CEO Yeon menyuruhku merahasiakannya. Tapi Pengacara Kwon bukan orang bermulut besar. Jadi lebih baik untuk menceritakannya.” Ucap Yeon Seo menyakinkan.
“Oppa, Pengacara Kwon adalah pria yang sangat bisa dipercaya. Jika aku memberitahunya tentang situasiku, aku yakin dia akan paham segalanya.” Kata Yoon Seo
“Yoon Seo, aku mengerti kau merasa tak nyaman. Tapi poin utama dari proyek ini adalah merahasiakannya. Penulis Lee ingin semua perhatian tertuju pada tulisannya.” Jelas Manager Gong
“Syarat dia yang paling utama dan terpenting adalah merahasiakan, kau mendapatkan pemeran untuk dramanya sebelum artikel resmi dirilis. Kita harus menepati janji itu.”ucap Manager Gong
“Aku hanya khawatir Pengacara Kwon akan kecewa jika mengetahuinya nanti.” kata Yoon Seo
“memangnya kenapa ? Kau tak akan melihatnya lagi sesudah berhenti. Yoon Seo, jangan khawatir mengecewakan pengacara itu. Sebaliknya, khawatir soal betapa kecewanya CEO dan aku jika kau mengacaukan proyek ini.” Tegas Manager Gong 



“Memberitahunya akan membuatku kesulitan, tapi berbohong membuatku merasa tak enak. Apa dia akan merasa dikhianati ketika tahu nanti? Karena aku tak jujur?” ucap Yoon Seo menatap wajahnya di cermin membersihkan wajahnya.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: