PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 22 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Yoon Seo mengaku datang untuk mengambil pena dan juga menyapa Jung Rok. Jung Rok hanya diam saja. Yoon Seo pun mengaku yang meninggalkan dokumen itu diatas meja. Jung Rok mengaku sudah tahu dan wajahnya terlihat dingin.
“Astaga, kau tahu itu, tapi tak pernah menghubungiku untuk mengucapkan terima kasih? Kau harus berterima kasih padaku sesudah menerimanya. Aku menuntut kompensasi. Sebaiknya kau memberikan kompensasi padaku sebagai imbalan atas sumber berkualitas seperti itu.” Ucap Yoon Seo merengek.
“Pasal 734 UU Sipil. "Seseorang yang mengelola urusan atas nama orang lain tanpa terikat untuk melakukan manajemen itu dengan cara yang paling menguntungkan bagi dirinya sendiri." Kau tahu itu kan? Jadi sebagai kompensasiku, traktir makan.” Ucap Yoon Seo bersikap manis.
“Atau... haruskah aku mentraktirmu? Lagian, aku melakukan sesuatu yang tak pernah kau minta, jadi aku cukup yakin membuatmu tak nyaman. Jadi biarkan aku mentraktirmu makan sebagai sarana untuk meminta maaf. Jadi Mau makan apa kita? Ayo makan sesuatu yang sehat.” Kata Yoon Seo penuh semangat.
“Oh Jin Sim.. Apa Kau lupa kita sudah putus?” kata Jung Rok. Yoon Seo piki tak mungkin dirinya lupa.
“Ya, aku tahu itu. Tapi, aku mengkhawatirkanmu. Akhir-akhir ini, kau pasti kesulitan. Setelah kulihat artikel. Hatiku sangat sakit. Saat masa sulitku, kau ada di sampingku. Tapi aku tak bisa melakukan itu untukmu karena tak ada yang tersisa diantara kita.” Cerita Yoon Seo
“Walau begitu, aku datang... Aku berpikir "Bagaimana kalau dia tak suka? Bagaimana membuatnya tak nyaman?" Tapi Aku datang karena khawatir. Aku ingin makan bersamamu. Aku khawatir kau sakit karena bekerja terlalu keras tanpa makan dengan baik.” Kata Yoon Seo berusaha untuk bersikap manis.
“Kau tak perlu mengkhawatirkanku... Seperti kataku, tak ada yang tersisa diantara kita.” Tegas Jung Rok.
Yoon Seo tak percaya Jung Rok mengatakan hal itu,  Jung Rom meminta Yoon Seo agar jangan khawatirkan dirinya dan fokus hanya pada karier lalu  lupakan semua kenangannya saat berada di kantor. Yoon Seo terdiam tak percaya Jung Rok mengatakan hal itu.
Jung Rok duduk tenang di meja kerjanya, Yoon Seo melihat ke arah komputer sudah tak ada lagi note darinya jadi berpikir pasti sudah melupakanya, dengan wajah sedih keluar dari ruangan. 


Manager Gong masuk rumah mengeluh Yoon Seo yang ada dirumah tapi  tak membukakan pintu untuknya. Yoon Seo  seperti mayat hidup hanya duduk diam di sofa. Manager Gong memberitahu kalau membelika minuman dan sup abalon untuk kesehatan artisnya. Yoon Seo tetap diam tanpa gairah.
“Kenapa? Apa ada masalah?” tanya manager Gong binggung. Yoon Seo memberitahu kalau Semua memo tak ada. Manager Gong binggung.
“Kudengar Pengacara Kwon sedang sangat kesulitan belakangan ini. Jadi kukunjungi dia karena benar-benar khawatir. Tapi dia tak hangat seperti dulu. Bahkan dia juga menyingkirkan semua memo yang kutulis untuknya. Saat ini... hatiku sungguh tak bisa melupakannya. Aku tak tahu bagaimana mengatasinya.” Kata Yoon Seo sedih

Hae Young bertanya kenapa Yoon Seo datang ke kantor mereka. Eun Ji menjawab  kalau Pena Yoon Seo  ketinggalan jadi  datang untuk mengambilnya. Hae Youngs seperti tak percaya kalau Yoon Seo  datang ke sini untuk mengambil pena di tengah jadwalnya yang sibuk.
“Pena itu kelihatannya sangat berarti baginya.” Kata Eun Ji, saat itu Jung Rok seperti mendengar akan pergi tapi mencoba tak mengubrisnya.
“Sepertinya aku mengerti perasaannya. Ada sesuatu yang berharga meskipun mungkin tak terlihat orang lain. Saat aku masih SD, aku pergi ke rumah nenekku, kuambil daun ini dalam perjalanan pulang. Sepertinya... aku akan sangat sedih jika kehilangan ini.” Kata Tuan Lee memperlihatkan daun yang sudah dipress. 

Jung Rok sudah kembali ke ruangan melihat berkas  Kasus Su Myung allu merasakan sesuatu yang aneh. Tuan Lee masuk ruangan memberitahu  sudah memeriksa CCTV lain, tapi tak ada yang istimewa tapi sudah menghubungi teman detektifnya jadai tak perlu khawatir.

“Pengacara Kwon... Kenapa?” ucap Tuan Lee melihat wajah Jung Rok seperti sangat serius.
“Foto bukti ini aneh.” Kata Jung Rok. Tuan Lee ingin tahu dari segi apa.
“Darah berceceran di mana-mana dalam serangan itu, tapi jaket Park Su Myeong kelihatannya hampir bersih.” Ucap Jung Rok lalu bertatapan pada Tuan Lee. 


Jung Rok kembali sidang, memperlihatkan foto Jaket yang dikenakan pada hari pembunuhan. Menurut hasil lab, hanya sedikit dari darah tersangka ditemukan di lengan. Sementara itu membuktikan, kliennya menyerang korban, itu juga dapat menunjukkan hanya menusuk korban sekali.
Jaksa yang bertugas seperti terlihat santai, Jung Rok  memberitahu aklau Luka fatal adalah tikaman kedua ke dada korban. Pisau itu menghancurkan arteri yang terhubung ke jantung dan korban meninggal karena pendarahan yang berlebihan. Ibu Soo Myung duduk dengan wajah gelisah.
“Seperti yang kita lihat, lantai dan dinding berlumuran darah. Itu karena saat si pembunuh mengeluarkan pisau, darahnya menyembur seperti air yang keluar dari keran. Jadi bagi si pembunuh hampir tak ada darah di pakaiannya tampaknya tak masuk akal.” Jelas Jung Rok
“Dan Juga, Im Yun Hee, yang diberikan jaminan oleh pengadilan, baru-baru ini mencairkan setengah dari 4,93M won asuransi jiwa dan dia tak bisa ditemukan. Kenapa dia bersembunyi sesudah memberikan lebih dari 2M won? Dengan semua fakta ini, masih yakin bahwa jaksa membuktikan kesalahan klienku tanpa keraguan?” kata Jung Rok
“Apa jaksa ingin menambahkan sesuatu?” kata Hakim. Jaksa berkata kalau  ingin memanggil saksi.
“Satu-satunya saksi kejahatan ini... Im Yun Hee...” kata Jaksa. Jung Rok kaget begitu yang lainya melihat Nyonya Im masuk ruang sidang. Soo Myung terlihat senang melihat Nyonya Im yang datang bahkan sampai melambaikan tangan. 


“Saksi, dapatkah aku bertanya kenapa tak dapat dihubungi?” tanya Jaksa
“Aku perlu menjernihkan pikiran, jadi pergi berlibur sebentar.” Akui Nyonya Im. Jung Rok terlihat tegang.
“Kau pernah menjadi tersangka pembunuhan ini dan sekarang kaulah satu-satunya saksi, biarkan aku bertanya. Korban, Kim Yeong Tae. Siapa yang menikamnya dua kali dan membunuhnya?” tanya jaksa
Soo Myung terus memanggil Nyonya Im seperti sangat berharap. Nyonya Im menatap Soo Myung lalu menangis dan meminta maaf. Soo Myung panik meminta agar Nyonya Im jangan menangis. Jaksa kembali mengulang pertanyaan
“Saksi, kutanya sekali lagi... Sekali di perut dan sekali di dada. Apa Park Su Myeong yang duduk di sana orang yang menusuk suamimu dua kali dan membunuhnya?” tanya Jaksa
“Ya, benar.” Kata Nyonya Im sambil menangis. Soo Myung kaget begitu juga ibunya. Hakim pun menyelesaikan pertanyaan. 

Jung Rok keluar ruang sidang mencari sosok Nyonya Im, tapi wartawan sudah menyerbu lebih dulu sementara Nyonya Im bergegas pergi.
“Pengacra Kwon Jung Rok.. Kau mengklaim dia menghilang, tapi dia muncul hari ini. Apa pendapatmu soal itu?”
“Apa kau masih berpikir bahwa pembunuh sebenarnya ada di luar sana? Banyak yang mengkritik pilihanmu untuk membela Park Su Myeong... “
Di ruangan Jaksa
Rekan kerjanya ingin tahu hasil sidang. Jaksa pikir itu sudah pasti Itu kemenangan bersih dan merasa Syukurlah Im Yun He menghubungi karean Jika tidak, akan jadi masalah besar, lalu bertanya-tanya  bagaimana bisa Nyonya Im tiba-tiba menghubungi.
“Yah, dia menelepon secara langsung dan meminta untuk menjadi saksi.” Ucap Rekan kerjanya. Jaksa terlihat sangat sumringah.


Semua membaca berita di layar komputer   ["Kasus Park Su Myeong: Siapa Pembunuh Sebenarnya?"] Tuan Yeon mengeluh yang terjadi karena berpikir punya bukti kuat. Eun Ji juga tak tahu Im Yun Hee akan muncul di pengadilan.
“Menurutmu apa yang sebenarnya? Apa Kau percaya dia tak bersalah? Dia tak akan datang ke pengadilan jika tidak.” Kata Pil Gil
“Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi kini masyarakat lebih membenci Pengacara Kwon” kata Hae Young. Tuan Yeon hanya bisa diam saja. 

Yoon Seo melihat berita tentang Jung Rok wajahnya makin sedh, Manager Gong meminta Yoon Seo agar berhenti melihatnya karena Melihatnya hanya akan membuat Yoon Seo pasti sulit. Yoon Seo hanya diam saja. Manager Gong merasa  Tak bisa seperti ini.
“Yoon Seo, kau bisa menamparku dengan keras di sini.” Ucap Manager Gong setelah berhentikan mobilnya.
“Apa ini, tiba-tiba...” kata Yoon Seo binggung. Manager Gong pikir kalau layak menerimanya.
“Aku layak mendapat tamparan darimu.” Kata Manager Gong. Yoon Seo makin bingung.
“Pengacara Kwon memutuskanmu bukan karena dia membencimu.” Kata Manager Gong


Jung Rok gugup didalam mobil, Tuan Lee menelp  memberitahu kaalu CCTV sudah di dapatkan. Tuan Lee dan Jung Rok bertemu diruangan memberitahu kalau Nyonya Lee berada di Dekat bank tempat saat menerima uang asuransi.
“27 Februari, jam 3 sore. Benar hari itu.” Kata Jung Rok memastikan pada tanggal
“Ini video paling jelas yang bisa kutemukan, tapi masih sulit untuk mengidentifikasi wajahnya.” Jelas Tuan Lee
Jung Rok tiba-tiba melihat CCTV dan merasakan sesuatu. Tuan Lee bertanya ada apa. Jung Rok melihat Nyonya Im yang masuk minimarket dan pria itu jatuh tak sengaja. 

Jung Rok pergi menemui Yeon Rum memberitahu kalau Tidak ada yang menunjukkan wajahnya dan meminta agar melihat video lebih dulu. Yeo Reum melihatnya, Jung Rok pun meminta agar mendapatkan sidik jari itu.
“Aku punya perasaan sepertinya bisa.” Kata Jung Rok. Yeo Reum pun akan berkerja melakukanya. 

Yoon Seo mengingat yang dikatakan  Manager Gong “Dia tak putus denganmu karena dia membencimu. Dia melakukannya karena dia sangat menyukaimu.” Lalu mengingat kembali saat Jung Rok meminta mereka putus.
“Apa Kau merasa dikhianati setelah kau pikirkan? Apa Kau merasa tertekan karena semua perhatian yang kudapatkan?” kata Yoon Seo bingung
“Karena semua alasan yang baru saja kau katakan, Aku berpikiran sebaiknya kita tak boleh berkencan lagi. Jadi, sebaiknya kita akhiri sampai di sini.”  Ucap Jung Rok.
Yoon Seo mengingat semuanya merasa yakin kalau Jung Rok itu  tak bersungguh-sungguh.

Jung Rok kaget melihat Yoon Seo sudah ada didepan rumahnya. Yoon Seo menyapa Jung Rok yang berangkat kerja. Yoon Seo bertanya sedang apa didepan rumahnya. Yoon Seo mengaku menyiapkan makanan untuk Jung Rok lalu memberikan kotak makannya.
“Silahkan Nikmati... Jangan melewatkan makan.” Kata Yoon Seo. Jung Rok ingin bicara tapi Yoon Seo lebih dulu bicara.
“Syuting akan segera dimulai, aku harus cepat pergi. Aku harap ini memberimu semangat untuk bertarung di pengadilan. Pastikan harus makan semuanya.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi dengan senyuman. Jung Rok terlihat binggung. 

Yoon Seo menyambut Jung Rok saat akan kembali ke kantor lalu mengajak untuk makan malam bersama dan tahu restoran yang tak banyak orang jadi mereka bisa pergi bersama.  Jung Rok bingung akhirnya menarik Yoon Seo ke tempat yang lebih sepi.
“Kenapa kau melakukan ini? Jika terus datang seperti ini, seseorang mungkin mengambil foto, dan kau mungkin terjebak dalam skandal. Seperti yang kukatakan, kau harus melupakan...” ucap Jung Rok
“Aku tak suka itu. Aku yang putuskan akan melupakanmu atau tidak. Aku akan melakukan apa yang ingin kulakukan, dan tak melupakanmu. Aku akan merindukanmu. Jika khawatir aku akan mencarimu. Jika rindu, maka aku akan mengatakannya.” Tegas Yoon Seo. Jung Rok terlihat tak bisa berkata-kata. 



Nyonya Im datang menemui Soo Myung, merasa sedih melihat keadaan tetanganya pasti  Sangat sulit didalam penjara dan kembali meminta maaf. Soo Myung yang sayang dengan Nyonya Im meminta agar  Jangan menangis.
“Soo Myeong, yang kau lakukan hanyalah menyelamatkanku... Hari itu saat kau datang ke rumahku.. Apa Kau ingat?” ucap Nyonya Im sambil menangis.
“Aku menikamnya... Aku menyelamatkanmu.” Kata Soo Myung. Nyonya Im membenarkan.
“Kau menyelamatkanku.... Tapi, Soo Myeong.. Apa  Kau tak ingat menikamnya dua kali?” kata Nyonya Im yakin
“Tidak, Nuna... Aku menusuknya sekali... Aku menusuknya sekali.” kata Soo Myung
“Tidak... Kau menikamnya dua kali.. Kau membunuhnya.” Kata Nyonya Im lalu terlihat tatapan matanya berubah menjadi dingin. 

Yeo Reum menelp Jung Rok,  mengatakan kalau sduah memeriksa identitas melalui sidik jari Tapi ada yang aneh karena Sidik jari milik orang mati. Jung Rok kaget mendengarnya kalau Sidik jari orang yang sudah mati.
Keduanya bertemu ditaman, Yeo Reum memberikan surat NSI kalau itu sidik jari “Choi Sang Ho” pernah ditangkap tiga kali karena kekerasan dan sekali karena penipuan. Jung Rok mengingat nama Choi Sang Ho dan menduga sesuatu.
“Benar... Dia mantan suami Im Yun Hee” kata Yeo Reum. Jung Rok kaget itu artinya mantan suaminya masih hidup.
“Benar. Tubuhnya ditukarkan. Orang yang meninggal karena kebakaran bukanlah Choi Sang Ho. Kami sudah meminta surat perintah penangkapan untuk Im Yun Hee dan Choi Sang Ho.” Kata Yeo Reum. 




Jung Rok kembali melakukan sidang meminta mereka  tonton video CCTV lalu menjelaskan Pria yang terlihat dalam video ini adalah pria yang mengambil pembayaran asuransi dengan Im Yun Hee. Ia pun mengaku bisa mendapatkan sidik jarinya dari kaca.
“Dan sesudah analisis sidik jari, kami menemukan identitasnya. Pria ini... Mantan suami Im Yun Hee yang sudah meninggal, Choi Sang Ho.” Kata Jung Rok. Semua kaget merasa tak pecaya
“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin orang mati berjalan di jalanan? Choi Sang Ho, yang diduga meninggal karena kebakaran, sebenarnya masih hidup, dan dia adalah kaki tangan kejahatan Im Yun Hee.” Ucap Jung Rok
“Selanjutnya, untuk memeriksa identitas pria yang meninggal dalam kecelakaan kebakaran, aku membandingkan catatan gigi mayat dengan orang yang dekat dengan Im Yun Hee, dan aku dapat mengkonfirmasi identitas sebenarnya dari mayat itu.” Kata Jung Rok
“Dia adalah ayah Im Yun Hee, yang diketahui sudah hilang, Im Oh Joong.” Kata Jung Rok. Semua seperti tak percaya mendengarnya. Jung Rok pun menatap Soo Myung seperti paling tidak berharap di potong tahanan. 

Yeo Reum menginteragasi Choi Sang Ho dengan memastikan nama lebih dulu.  Tuan Choi menganguk. Yeo Reum pikir Tuan Choi  tahu sebagai tersangka utama dari Kasus Kim Yeong Tae jadi memiliki hak untuk diam, tapi jika kau tak mengatakan apa-apa, maka akan disalahkan atas semuanya.
“Im Yun Hee mengklaim kaulah yang bertanggung jawab atas kejahatan ini.” Kata Yeo Reum mengancam.
“Tidak, dia... Dia menyuruhku melakukannya. Aku korban juga.” Tegas Tuan Choi
“Lalu, bisakah kita mulai dengan Kasus Pembunuhan Kim Yeong Tae? Ceritakan apa yang terjadi.” Kata Yeo Reum. 

Flash Back
Soo Myung masuk rumah kaget melihat sudah berantakan dan juga Nyonya Im yang sudah terluka karena dipukul. Nyonya Im pun mengucapkan Terima kasih untuk hari ini
“Satu minggu sebelum kejadian, Yun Hee terus memanggil Park Su Myeong ke rumahnya untuk pengiriman. Dia menunjukkan dirinya sesudah diserang, dan mencuci otaknya dengan kata-kata yang sama.”
“Aku harap akan lebih baik jika siapa saja membunuhnya.” Kata Nyonya Im setelah melihat Soo Myung datang untuk kedua kalinya.
“Dia terus mengatakan akan lebih baik jika siapa saja membunuhnya.”
Soo Myung datang lagi terlihat sangat marah langsung menusuk Tuan Kim dengan pisau, lalu terlihat shock. Nyonya Im memegang wajah Soo Myung meminta agar segera sadar . Soo Myung panik karena sudah menusuk.
“Dengarkan aku baik-baik... Hari ini, kau tak di sini... Kau tak melihat apa-apa dan tak melakukan apa-apa, mengerti? Jangan beri tahu siapa pun soal ini. Bisakah kau berjanji padaku?” ucap Nyonya Im. Soo Myun menganguk.  Nyonya Im pun menyuruh agar Soo Myung segera pergi.
Setelah Soo Myung pergi, Nyonya Im terlihat santai lalu menyuruh seseorang untuk keluar karena Sudah selesai.  Tuan Choi keluar kamar kaget bertanya apa yang dilakukan Nyonya Im itu.
“Jika kau memanfaatkan untuk membunuhnya, kau harusnya memanggil polisi. Apa Kau gila?” kata Tuan Choi
“Polisi akan mencurigaiku juga. Apa kau tak tahu aku akan menjadi tersangka jika aku di tempat kejadian? Pertama, aku akan mengaku dan saat mereka tahu dia pelakunya nanti, aku akan menerima simpati dan menyingkirkan semua kecurigaan bahwa ini adalah penipuan asuransi.” Jelas Nyonya Im licik
“Karena sudah selesai, enyahlah. Aku meneleponmu untuk berjaga-jaga, tapi aku tak membutuhkanmu.” Kata Nyonya Im. Tuan Choi akan pergi tapi tiba-tiba Tuan Kim kembali merangkak.
Tuan Choi yang panik langsung mengambil pisau dan menusuknya, saat itu darah pun muncrat ke dinding. Nyonya Im mengeluh melihatnya saat Tuan Choi yang panik akhirnya menghapus sidik jari dengan handuk.
“Akan kubereskan ini, kedepannya jangan ada di sekitar sini. Jangan meneleponku juga.” Tegas Nyonya Im santai. 




“Im Yun Hee, yang diadili atas pembunuhan suaminya, sudah ditangkap karena konspirasi atas pembunuhan oleh jaksa. Im Yun Hee bersekongkol dengan mantan suaminya, dan berkonspirasi untuk membunuh mantan suaminya Kim Yeong Tae.”
“Dia juga membunuh ayahnya dan menyamarkannya sebagai kecelakaan kebakaran. Sesudah itu, dia membuat mayat itu terlihat seperti mantan suaminya, dan secara ilegal menerima pembayaran asuransi dari ayah dan mantan suaminya.”
Berita Nyonya Im ditayangkan dan kembali ditangkap dan dibawa polisi. Semua bersama-sama melihatnya, Moon Hee terlihat kaget memastikan  Ayahnya tak hilang, tapi meninggal dan mantan suaminya tak mati karena kebakaran tapi mereka menyamarkan mayat ayahnya agar terlihat seperti mantan suaminya.
“Begitulah cara mereka menerima uang asuransi. Mereka menggunakan semua uang itu untuk berjudi, dan mendekati pria lain lalu membunuhnya demi mendapat lebih banyak uang.” Jelas Eun Ji
“Bagaimana mungkin manusia sekejam ini?” ucap Yoon Hyuk tak percaya
“ Pokoknya, sudah terungkap bahwa Im Yun Hee adalah kejahatan terburuk yang pernah ada, dan aku sangat bersyukur. Pengacara Kwon, yang mengungkap kebenaran menjadi bintang.” kata Hae Young
“Benar. Pengacara Kwon akhirnya berhasil.” Ucap Eun Ji. Tuan Lee lalu bertanya keberdaan Tuan Yeon sekarang.
“Dia sibuk melakukan wawancara melalui telepon.” Kata Moon Hee. Tuan Lee binggung. 


Tuan Yeon sedang diwawancara dalam telp,  lalu dengan bangag sebagai   pemimpin spiritual dan panutan Kwon Jung Rok bernama Yeon Joon Gyu, CEO dari Firma Hukum Always. Ia mengaku Kwon Jung Rok adalah pengacara dan kolega yang sangat baik.
“Ia juga melakukan pekerjaan dengan bagus dalam mengikuti jejakku mengenai kebenaran dan kejujuran. Dengan mengambil kasus ini, menunjukkan bahwa Kwon Jung Rok sepenuhnya memahami motto perusahaan kami. Dan secara pribadi membuatku merasa sangat bangga padanya.” Ucap Tuan Yeon sambil berdiri didepan cermin.
“Motto dari Firma hukum Always adalah "Kejar kebenaran dan raih keadilan." Dan tentu saja, akulah kiblat motto itu.... Tapi apa hanya ini yang kau butuhkan? Yah, masih banyak yang ingin kukatakan.” Kata Tuan Yeon
“Apa Kau tak penasaran soal latar belakang masa kecilku dan bagaimana aku bisa jadi CEO yang luar biasa? Bagaimana dengan tipe wanita idealku atau rencana masa depanku untuk siaran di TV?” ucap Tuan Yeon bangga tapi telpnya sudah ditutup lalu berpikir harus meneleponnya lagi.


Jung Rok memasukan [Catatan bukti] dalam kardus karena kasusnya sudah selesai. Tuan Yeon melonggo didepan pintu mengajak Jung Rok kalau harus minum pada hari seperti ini jadi bertanya apa yang ingin dimakan karean ingin mentraktirnya.
“Kau Katakan. Semuanya aku yang bayar.” Ucap Tuan Yeon bersemangat. Jung Rok pikir nanti saja karena hari ini terasa lelah.
“Ya, kau harus pulang dan beristirahat, Karena kau kurang tidur. Kalau begitu mari kita pulang dan waktu berikutnya mari minum. Sampai nanti.” ucap Tuan Yeon. Jung Rok teringat saat duduk bersama Yoon Seo. 

Flash Back
“Omong-omong, bisakah bertanya sesuatu? Kau tak pergi ke makan malam perusahaan karena lelah. Kenapa kau minum Soju denganmu?” tanya Yoon Seo.
“Aku hanya ingin minum berdua denganmu.” Akui Jung Rok
Pesan dari Yoon Seo masuk “Pengacara Kwon, malam ini, mari kita minum. Bagaimana kalau bertemu di restoran Gamjatang sebelumnya?”  Yoon Seo terlihat gugup menunggu karena Jung Rok yang tak datang, wajahnya cemberut saat pintu terbuka ternyata bukan Jung Rok.
Beberapa saat kemudian Jung Rok datang, wajah Yoon Seo terlihat senang. Jung Rok mendekat dengan tatapan dingin lalu mengajak mereka untuk bicara diluar. Keduanya saling menatap terlihat canggung. Jung Rok ingin tahu kenapa melakukan ini. Yoon Seo bertanya melakukan apa.
“Kau tahu kita tak boleh saling bertemu seperti ini lagi.” Kata Jung Rok.
“Tidak. Aku tak tahu kenapa kita tak boleh bertemu. Aku sudah dengar kenapa kau memutuskan untuk berpisah denganku. Aku melalui banyak kesulitan, tapi kau adalah alasan kenapa aku berhasil mengatasi semuanya. Dan dalam proses itu, aku jadi lebih kuat.” Cerita Yoon Seo
“Aku lebih takut kehilanganmu daripada kehilangan peluang di industri ini karena skandal. Oleh karena itu,... jika kau sungguh peduli padaku, tetaplah di sisiku. Ayo kita mulai lagi.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok hanya terdiam menatapnya.
“ Apa Kau sungguh takkan kembali padaku? Jika kau melepasku, maka kita tak akan pernah bisa bertemu lagi.” Kata Yoon Seo menehan sedih
“Oh Jin Sim... Aku mencintaimu.” Akui Jung Rok akhirnya mendekat dan mencium lebih dalam. Yoon Seo pun tak menolak karena selama ini sangat merindukan Jung Rok.
Bersambung ke episode 15

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar