PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 14 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Jung Rok keluar dari mobil bertemu dengan Jung Rok yang keluar mobil. Yoon Seo terlihat panik dan ketakutan. Jung Rok bertanya ada apa. Kang Joon menatap Yoon Seo yang ada dimobil hanya diam saja. Jung Rok kembali menegaskan kalau bertanya padanya.
“Sepertinya aku salah orang. Kupikir dia orang yang kukenal, tapi sepertinya bukan.” Ucap Kang Joon lalu masuk mobil.
Jung Rok ingin mendekat tapi Sek Kang Joon menahanya. Akhirnya Kang Joon pun pergi, Yoon Seo seperti bisa bernafas lega tapi terlihat makin gugup. 

Jung Rok mengantar Yoon Seo pulang, menanyakan keadaanya. Yoon Seo ingin tahua Apa yang dikatakan orang itu dan Kenapa Kang Jon mencarinya. Jung Rok memberitahu kalau Kang Joon mengaku salah orang. Yoon Seo yakin kalau Kang Joon tak salah orang.
“Benar dia mencariku dari awal. Orang itu...” ucap Yoon Seo. Jung Rok mengaku tahu.
“Orang itu yang menyulitkan hidupmu. Itu sebabnya aku tak ingin membiarkannya.” Tegas Jung Rok
Saat itu pesan masuk ke ponsel Yoon Seo “”Melihat kau bahagia, aku merasa terhianati. Sampai jumpa lain waktu, Oh Yoon Seo” Yoon Seo terdiam membaca pesan dari Kang Joon. Jung Rok mengambil ponsel Yoon Seo dan akan membalasnya.
“Jangan, Pengacara Kwon.. Aku tak mau memprovokasi orang itu. Aku benci lebih dari ini... Terima kasih sudah mengantarku pulang.” Kata Yoon Seo lalu turun dari mobil dan terlihat gugup.
Jung Rok melihat Yoon Seo akan masuk rumah terlihat ragu lalu menarik tangan Yoon Seo.
“Aku tak nyaman membiarkanmu sendirian... Malam ini, maukah bersamaku?” ucap Jung Rok menatap serius. Yoon Seo menatap Jung Rok seperti tak percaya kalau memiliki seseorang yang ada disampingnya. 
Keduanya duduk di ruang tengah, Yoon Seo menceritakan  Awalnya, Lang Joon mendekatinya sebagai penggemar. Jung Rok menatap Yoon Seo dengan wajah sangat serius ingin tahu cerita yang sebenarnya.

Flash Back
CEO Yeon mengucapkan terimakasih pada Kang Joon, karena mendengar ingin Yun Seo menjadi pemeran utama wanita dalam film blockbusternya Sutradara Han Sang Cheol mendatang. Yoon Seo terlihat penuh semangat juga dengan project barunya.
“Aku penggemar Yoon Seo, tapi itu bukan satu-satunya alasan. Aku hanya berpendapat, film ini sepertinya cocok untuknya.” Kata Kang Joon
“Aku bodoh jika tak merayakannya. Biar kutuangkan segelas.” Ucap CEO Yeon.
Akhirnya mereka minum bersama dan CEO Yeon dengan sengaja menuangkan obat tidur. CEO Yeon terlihat sudah tertidur pulas. Yoon Seo duduk diam melihat CEO Yeon yang duduk didepanya. Kang Joon menyuruh Yoon Seo agar meminum segeles saja.
“Aku tak suka minum.” Ucap Yoon Seo menolak. Kang Joon memaksa Yoon Seo agar meminumnya. Yoon Seo akhirnya seperti tak sadarkan diri setelah minum.
Yoon Seo terbangun dan kaget melihat bukan ada di ruang karaoke, dan bertanya Di mana ini. Kang Joon menyapa Yoon Seo yang sudah bangun. Yoon Seo kaget dan panik. Kang Joon makin menyindir melihat wajah Yoon Seo yang tak suka.
“Bagiku, ini kebahagiaan. Sepanjang malam, aku bisa melihat wanitaku.” Ucap Kang Joon. Yoon Seo mengambil tas langsung pamit pergi.Kang Joon pun tak mengejarnya. 
Yoon Seo minum bersama dengan CEO Yeon dan yang lainya. Semua terlihat bahagia. Yoon Seo mengaku belum pernah melihat tim bekerja sebaik ini sebelumnya. Seorang pria memanggil memberitahu kalau sutradara memanggil Yoon Seo.
CEO Yeon bingung karena meminta sekarang juga. Yoon Seo akhirnya pamit pergi menemui sutradara ke ruangan lain.
“Seharusnya aku tak mengikuti orang itu.”ucap Yoon Seo menyesal.
Yoon Seo pergi ke ruangan memanggil Sutradara. Saat itu Kang Joon sudah ada didepan pintu dan menguncinya.  Yoon Seo panik melihat Kang Joon ternyata yang ada diruangan. Kang Joon mengaku “Aku mencintaimu.” Yoon Seo tak mengerti.
“Bagaimana yang harus kulakukan agar kau sadar? Kenapa kau terkejut? Aku mencintaimu... Aku mencintaimu!” ucap Kang Joon mendekati. Yoon Seo panik menutup wajahnya.
Saat itu pintu didobrak paksa, Seorang Polisi memperlihatkan ID Cardnya kalau divisi narkotika dari Departemen Kepolisian Gangnam mengatakan Lee Kang Joon,  ditahan atas pelanggaran UU Narkotika. Yoon Seo terlihat sangat shock.  Kang Joon berteriak histeris tak ingin dijauhkan Dari Yoon Seo. 




“Seperti itu, aku juga dituduh menggunakan narkoba. Aku dilepaskan sesudah tes narkoba negatif, tapi alasan berada di sana bersamanya membawakan semua rumor.” Cerita Yoon Seo
“Aku ceritakan kisahku pada orang-orang dan bilang dia penguntit. Tak peduli seberapa keras kucoba, tak ada yang akan percaya. Artikel berbahaya dan merusak terus diterbitkan, dan terlalu sulit untuk bertahan.” Ungkap Yoon Seo
“Aku merasa seperti akan hancur, dan itulah kenapa... Kuputuskan hiatus. Saat itu sungguh, aku takut padanya yang membiarkan ini terjadi, dari orang-orang yang tak mempedulikanku, dan dari mereka yang terus mengarang rumor. Aku takut dan benci pada mereka..” Cerita Yoon Seo sambil menahan rasa sedih
“Tak perlu kau katakan lebih dari itu.” Kata Jung Rok memotong tak ingin melihat Yoon Seo sedih
Yoon Seo mengaku sebenarnya ingin memastikan menceritakan ini pada Jung Rok karena tak mau salah paham.  Jung Rok mengerti mengaku tak berpikir semacam itu dan meminta agar berhenti mengkhawatirkannya.

Jung Rok duduk menatap Yoon Seo yang sudah berbaring. Yoon Seo menyuruh Jung Rok untuk cepat tidur. Jung Rok mengataan akan tidur setelah melihat Yoon Seo tidur.
“Selama ini... aku belum bisa menceritakan kisah ini pada siapa pun Karena sekarang aku sudah memberitahumu segalanya, maka hatiku terasa lebih nyaman.” Akui Yoon Seo
“Apa Kau ingat yang kukatakan waktu itu? Orang yang melakukan kejahatan yang harus menderita. Korban harusnya tak menderita menggantikannya. Cepat lupakan kenangan burukmu, dan berbahagialah lebih dari orang lain.” Kata Jung Rok. Yoon Seo pikir mengingatnya.
“Aku akan membuatnya... Membuatmu lebih bahagia dari siapa pun. Jadi, jangan takut, dan mari kita atasi bersama.” Kata Jung Rok menyakinkan.
Yoon Seo tertidur pulas lalu terbangun, melihat Jung Rok tertidur disofa tanpa mengunakan selimut seperti hanya ingin menjaganya. 


Jung Rok yang tertidur pulas akhirnya terbangun lalu panik tak melihat Yoon Seo bahan tubuhnya ditutupi selimut. Ternyata Yoon Seo sibuk memasak didapur menyapa Jung Rok yang baru bangun.  Yoon Seo dengan gugup bertanya apa yang sedang dilakukan.
“Apa lagi? Aku sibuk buat sarapan. Sebelum kau berangkat kerja 'kan harus sarapan... Aku buat Dwenjang Rebus... Kau suka, kan?” ucap  Yoon Seo. Jung Rok menganguk.
“Apa mau mencobanya?” ucap Yoon Seo lalu menyuapinya. Jung Rok pikir enak.
“Ini kali pertama makan Dwenjang Rebus buatan rumah, kan?” kata Yoon Seo bangga.
“Ya. Rumah ini pasti akan populer dengan Dwenjang Rebusnya... Omong-omong, aku takkan menyebarkan rumor.” Ucap Jung Rok berjanji.
“Ya. Kita harus bergegas makan. Lalu kita akan mampir ke rumahmu agar kau bisa ganti pakaian dan pergi bekerja bersama.” Saran Yoon Seo. Jung Rok menganguk setuju dan terlihat gugup.
Yoon Seo dengan santai akan menambah tahu dan melihat Jung Rok terlihat masih gugup. Yoon Seo menegaskan kalau akan mengatasinya bersama dengan Jung Rok.  Jung Rok seperti bisa tenang. 


Se Won pergi menemui Tuan Lee memberitahu kalau dari berkasnya  jadi yakin Jung Ji Ho menggelapkan dana dan mengantongi jutaan won menurutnya Jika membutuhkan lebih banyak bukti... Tuan Lee langsung menyela seperti tak peduli.
“Bagaimana dengan Kasus Suap Baja Bujin yang kuminta kau selidiki?” ucap Tuan Lee. Se Won mengeluh dengan sikap Tuan Lee.
“Aku tak bisa membiarkan Jung Ji Ho berkeliaran seperti ini. Bukankah ini yang kau harap saat kau tempatkan aku pada kasus ini, Bahwa aku tak akan menyerah?” kata Tuan Lee
“Apa Kau tak tahu siapa Choi Yoon Su? Dia kartu As dari Unit Kejaksaan Khusus Dan ada di pihak Jung Ji Ho. Dia mungkin sudah menyuap penguji atau saksi. Apa Pikirmu kau akan mendapat kesempatan?” kata Tuan Lee mencoba menyadarkan
“Apa Kau takut pada Choi Yoon Soo atau orang yang ada di belakangnya?” sindir Se Won. Tuan Lee tak pecaya Se Won mengatakan itu. 


Akhirnya Se Won menyerah melihat berkas  [Catatan Bukti - Jung Ji Ho - Penggelapan Dana] lalu memasukan ke dalam kardus.  Anak buahnya memastikan apakah mereka benar-benar akan mengakhirinya seperti ini. Se Won mengaku tak tahu kapan, tapi yainn kalau akan buka kembali kotak ini.
“Mari pastikan menangkapnya.” Ucap Se Won. Jaksa Lee yang mendengarnya terlihat tak bisa terima begitu saja. 

Yoon Hyuk menemui seorang klien berkomentar kalau ini sungguh situasi yang tak menguntungkan karena klienynya masih mencintai suaminya tapi berpikir untuk cerai dan ingin tahu apa alasannya. Si wanita mengaku karena suaminya berubah.
“Biasanya dia segera mengatakan "aku mencintaimu" berkali-kali setiap jam 12. Belakangan ini, katanya dia sibuk dan hanya mengatakan 2 kali. Biasanya dia mangatakan 10 kali lebih sedikit.” cerita si wanita. Yoon Hyuk melonggo binggung.
“Bukan hanya itu. Suamiku mengenailku lebih baik daripada orang lain. Tapi beberapa hari yang lalu, katanya dia ingin nonton drama bersamaku dan beli ayam dalam perjalanan pulang.” kata Si wanita.
“Kenapa itu jadi masalah?” tanya Yoon Seo. Si wanita menceritakan akalu mereka  harus makan satu ayam per orang.
“Saat kulihat dia mengunyah ayam dengan giginya, hatiku seperti hancur berkeping-keping. Bagaimana bisa aku terus hidup bersamanya? Kita harus berpisah.” Ucap Si wanita.
“Maaf mengatakan ini padamu, tapi alasan perceraianmu tak seserius yang kukira. Dan tak ada cukup bukti bahwa suamimu benar-benar berubah.”jelas Yoon Hyuk.
“Suamiku berubah! Dia pria jahat yang membuat hatiku sakit.” Kata Si wanita sambil menangis.
“Tentu saja, pria baik harusnya tak buat wanita menangis, Kau tenanglah, silakan seka air matamu.” Ucap  Yoon Hyuk memberikan sapu tanganya.
Si wanita menyeka air mata dan juga lendir pada hidungnya dan ingin mengembalikanya. Yoon Hyuk menolak agar si wanita bisa menyimpannya.



Yoon Hyuk mengantar Klienya sampai didepan lift, lalu menerima telp dari ibunya. Wajahnya terlihat kaget karena baru sadar besok adalah ulang tahunya.  Ibu Yoon Hyuk inin tahu anaknya ingin hadiah apa. Yoon Hyuk pikir tak perlu.
“Ibu lahirkan putra sempurna sepertiku, akulah yang harusnya belikan Ibu hadiah...Baik. Sampai jumpa, Ibu.” Ucap Yoon Hyuk lalu masuk ruangan.
Saat itu Moon Hee keluar dari toilet mendengar ucapan Yoon Hyuk, wajahnya tersenyum bahagia karena Besok hari ulang tahun Yoon Hyuk. 

Moon Hee masuk ke pantry dengan wajah kebingungan. Hae Young dan Eun Ji bertanya apa ada yang dikhawatirkan. Moon Hee terlihat gugup lalu mengaku kalau sejujur, belakangan ini sedang jatuh hati pada seseorang. Hae Young tak percaya kalau Moon Hee jatuh cinta lagi. Eun Ji meminta Moon Hee melanjutkan ceritanya.
“Itu,... besok hari bahagia untuk orang itu dan aku ingin memberi selamat padanya. Harus berikan hadiah apa sebaiknya?” ucap Moon Hee.
“Jika cinta sepihak, kau harus beri dia sesuatu yang sederhana agar dia tak merasa tertekan. Jika saling menyukai, lakukan sesuatu yang dapat memajukan hubungan. Misalnya, bisa beli makan malam.” Saran Hae Young
“Itu... Sepertinya cinta sepihak, tapi mungkin dia juga menyukaiku.Apa Kalian mau dengar?” ucap Moon Hee sambil mengingat kejadian dengan Yoon Hyuk.
“Pertama, dia tampak seperti seorang pangeran saat aku dalam krisis dan membantuku. Kedua, aku bilang butuh sesuatu, dan dia memberikannya padaku sebagai hadiah.” Cerita Moon Hee mengingat kebaikan Yoon Hyuk.
Yoon Hyuk yang menariknya pergi saat dimanfaatkan oleh pacarnya, lalu memberikan ukulele. Saat Moon Hee akan membayarnya, Yoon Hyuk meminta agar Traktir saja minum kapan-kapan. Moon Hee pikir traktir makan sebagai hadiah.
“Mungkin kau tak salah kali ini. Sepertinya dia juga menyukaimu.” Kata Hae Young. Moon Hee terlihat penuh semangat
“Sepertinya dia benar-benar tertarik, jadi lakukan langkah pertama. Ajak dia makan malam besok.” Ucap Eun Ji
“Bagaimana kalau minum? Pira itu menyuruhku mentraktir minum terlebih dahulu.” Ucap Moon Hee
“Baguslah. Kau harus berpakaian lebih cantik dari biasanya dan membuatnya jatuh cinta padamu.” Saran Hae Young
“Tapi agar terlihat cantik, apa yang harus kukenakan? Aku tak pernah berpakaian dengan benar.” Kata Moon Hee
“Barangkali kau tahu seperti apa tipe wanita idamannya? Sepertinya kau harus mencoba terlihat semirip mungkin dengan tipe idamannya.”komentar Hae Young. 



Moon Hee meikirkan Tipe wanita idaman Yoon Hyuk lalu melihat  Yoon Seo yang ada di ruangan.  Yoon Seo melihat Moon Hee yang melihatnya dari luar jendela langsung mendekatinya. Moon Hee panik dan terlihat binggung.
“Pengacara Dan... Apa Ada sesuatu yang mau kau katakan?” tanya Yoon Seo. Moon Hee mengaku tidak lalu bergegas pergi. 

Semua pegawai keluar dari restoran mengaku merasa enak. Yoon Seon pikir  Karena makan siang menyenangkan jad kopi hari ini ia yang beli dan  akan menerima pesanannya. Semua terlihat bahagia, Tuan Yeon memesan espresso.
Eun Ji memesan kafe moka. Hae  Young memesan latte begitu juga anak magang. Pil Gil meminta latte plus extra shot. Tuan Lee pun memesan frappe cream strawberry dengan krim kocoknya yang banyak. Jung Rok terlihat sedih melihat Yoon Seo bisa tersenyum padahal semalam terjadi sesuatu.
“Oh Yoon Seo-ssi, Apa kau bisa ingat semuanya? Apa Tak harus kau tulis?” ucap Tuan Yeon
“CEO , espresso, Pengacara Yang, kafe mocha, Hae Yeong dan Jong Hwa, late... Pil Gi, latte extra shot... Tuan Lee, frappe cream strawberry yang banyak krim kocoknya. Pengacara Kwon, karena kau suka kopi instan, aku akan membuatkanmu.” Ucap Yoon Seo dengan senyuman bahagia.
“Bagaimana kau ingat semua itu?” kata Tuan Yeon tak percaya
“Aku punya ingatan yang luar biasa. Aku akan cepat mambawa kopi kalian. Aku akan kembali.” ucap Yoon Seo. Hae Young dan anak manggang ikut membantu membawanya.
“Suatu kehormatan untuk minum kopi yang dibeli dewi alam semesta. Bukankah Oh Yoon Seo seperti sangat antusias dan ceria hari ini? Aku menyukainya.” Ungkap Tuan Yeon, sementara Jung Rok terlihat makin khawatir.


Yoon Seo membaca berita di internet terlihat gugup [Lee Gang Joon, Mantan CEO Jeguk Entertainment, -Kembali sebagai Wakil Presiden Jeguk Holdings] lalu terlihat pank kalau Kang Joon ternyata sudah kembali.
 “Oh Jin Sim , waktunya pulang.”kata Jung Rok masuk ruangan. Yoon Seo yang terlihat shock tak mendengarnya. Jung Rok menyadarkan Yoon Seo
“Sudah waktunya pulang sekarang.” Kata Jung Rok. Yoon Seo mengangguk mengerti bergegas keluar ruangan karena harus memfotokopi dulu.
Akhirnya Jung Rok melihat layar komputer Yoon Seo ternyata membaca berita  [Lee Gang Joon, Mantan CEO Jeguk Entertainment,  Kembali sebagai Wakil Presiden Jeguk Holdings] Sementara Yoon Seo sedang didepan mesin foto kopi pun terdiam seperti sangat ketakutan.
“Oh Jin Sim.. Kali ini Mahkamah Agung dengan bulat mengubah preseden pengadilan.  Aku akan memberimu nomor preseden. Bisakah kau bantu mencetaknya?” ucap Jung Rok keluar ruangan menuliskan sesuatu dikertas.
Yoon Seo tersenyum melihat tulisan Jung Rok “Malam ini, mari kita kencan.”  Lalu mengatakan kalau akan mencari dengan cepat. Jung Rok pun tersenyum bahagia. 


Yoon Seo heran melihat Jung Rok yang membawanya ke taman hiburan. Jung Rok mengaku sudah menonton dramanya setiap kali punya waktu. Dan setiap kali karakter wanita menangis, maka karakter laki-laki selalu berusaha menghiburnya dengan membawanya ke pantai atau taman hiburan.
“Aku penasaran dari dua tempat itu, kemana aku harus membawamu. Dan kupikir akan jadi dua kali lebih menyenangkan jika aku membawamu ke taman hiburan yang terletak di dekat pantai. Lebih penting lagi, taman hiburan ini kecil, jadi tak dikunjungi oleh banyak orang. Jadi kupikir ini akan menjadi pilihan yang bagus.” Jelas Jung Rok
“Terima kasih sudah sangat perhatian padaku.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok menegaskan kalau Yoon Seotak perlu berusaha keras.
“Ini akan sulit untuk mengatasi semuanya dalam semalam. Jadi, mari kita selangkah demi selangkah. Aku akan selalu tetap di sisimu untuk membantu dan melindungimu.” Kata Jung Rok. Yoon Seo dengan senyuman mengaku merasa sangat tenang.


Mereka menaiki permainan ombak, Jung Rok panik terombang-ambing dan jatuh. Yoon Seo melihatnya merasa kasihan lalu menariknya untuk duduk. Jung Rok ketakutan duduk disamping Yoon Seo. Yoon Seo menyuruh agar pegang erat-erat. Jung Rok mengaku baik-baik saja.
“Aku akan melindungimu... Jangan khawatir. Aku akan melindungimu.” Kata Jung Rok duduk dipermainan perahu.
Tapi baru saja melaju Jung Rok terlihat ketakutan. Yoon Seo terlihat bahagia menyuruh agar angkat tangan. Jung Rok berteriak memanggil Yoon Seo, tapi Yoon Seo terlhat sangat bahagia bermain. Jung Rok bahkan sampai hilang kesadaran sejenak. Yoon Seo meminta Jung Rok agar tetap sadar.  Yoon Seo pun terbangun lalu mengaku akan melindunginya. 

Jung Rok berjalan sempoyongan keluar dari permainan mengaku baik-baik saja, Yoon Seo mengoda menagku tahu kalau Jung Rok itu takut naik wahana. Jung Rok mengelak kalau bukan takut tapi menurutnya ini pertama kali sejak SD, jadi gugup karena belum terbiasa.
“Dan perlu diingat aku terbiasa dengan sangat cepat.” Ucap Jung Rok membela diri
“Lalu bagaimana kalau kita naik sekali lagi? Ini akan membantumu terbiasa lebih cepat.” Saran Yoon Seo.
“Tidak, itu... Tidak perlu. .. Sepertinya untuk hari ini sudah cukup.” Kata Jung Rok panik
“Jujurlah padaku. Kau takut, kan?” goda Yoon Seo. Jung Rok menyangkal.
Yoon Seo makin mengoda kalau Jung Rok yang takut. Tapi Jung Rok tetap mengaku tak takut. Yoon Seo tak percaya kalau Jung Rok yang marah karena bicaranya dengan nada tinggi dan Nada bicaranya terdengar sesensitif yang biasanya.
“Biasanya bicaraku bagaimana? Ini kali pertama orang mengatakan aku sensitif.” Ucap Jung Rok
“Biasanya mereka mengatakan dibelakangmu... Betapa sensitifnya kau itu. Saat kali pertama bertemu, kau sungguh membuatku kaget. Kau orang paling sensitif yang pernah kutemui. Tapi... Tentu saja, sekarang kau orang paling manis sedunia akhirat.” Ucap Yoon Seo memuji
“Kalau dipikir-pikir, kau benar-benar memang terlihat mirip.” Kata Yoon Seo. Jung Rok ingin tahu terlihat mirip siapa.
“Kadang aku mendengar, katanya aku terlihat mirip aktor.” Kata Jung Rok bangga
“Kau seperti landak, Pengacara Kwon... Landak dikenal sangat sensitif dan tajam di bagian luar. Tapi jika sudah mengenalnya, mereka lucu. Kau seperti itu... Kau adalah landak.” Ucap Yoon Seo mengoda. Jung Rok pun bisa tersenyum. 


Yoon Seo melihat sepasang wanita dan pria membawa permen kapas lalu berkomentar Permen kapas itu sangat imut. Jung Rok berlari akan segera membelinya lalu pergi ke stand permen kepas ingin belli permen kapas teddy bear. Peman menolak karena Hari ini sudah selesai.
“Paman, maaf, tapi tak bisakah membuatkanku satu? Permen kapasmu mungkin menghibur dan membuat ceria kehidupan seseorang. Mungkin juga bertindak sebagai kekuatan pendorong untuk mengatasi ketakutan mereka.” Ucap Jung Rok memohon.
“Permen kapasku?” kata Paman tak percaya. Jung Rok membenarkan dan meminta agar bisa menolongnya. Akhirnya Si paman membuat permen kapas khusus lalu memberikan semangat untuk Jung Rok. 

Jung Rok berteriak bahagia memanggil Yoon Seo sambil membawa permen kapas. Tapi pria yang berjalan berlawanan menyenggol Jung Rok dan akhirnya permen kapas pun terjatuh. Jung Rok dan Yoon Seo hanya bisa terdiam. Si pria hanya meminta maaf lalu pergi.
“Ini Kotor...Tadinya beruang putih... Tapi Sudah jadi beruang hitam.” Ucap  Yoon seo melihat wajah beruang.
“Maafkan aku... Harusnya aku memperhatikan setiap langkahku. Atau saat aku bertemu dengan pria itu, harusnya kuselamatkan beruang itu dengan memegangnya di atas kepalaku.”kata Yoon Seo merasa bersalah
“Tak apa... Bagian belakang baik-baik saja. Jadi Mari makan bagian belakang.” Ucap Yoon Seo lalu menyuapi Jung Rok juga makan, Tapi Jung Rok merasa tak senang karena mengacaukan dating mereka. 


Jung Rok datang menemui Yoon Seo yang menunggu dibangku taman. Yoon Seo bertanya apa yang dibawanya. Jung Rok mengatakan itu air mancur karena belajar dari salah satu drama yang dimainkan Yoon Seo dan sedang berada di pantai jadi  harus bermain petasan.
“Kau Tunggu sebentar.” Ucap Jung Rok penuh semangat menancapkan ditahan dan menyalakan tapi ternyata tak menyala.
“Kudengar ada kalanya mereka tak bisa nyala.” Kata Yoon Seo menyakikan. Jung Rok kembali mencoba yang lain tapi tak bisa menyala.
“Kenapa... Kenapa seperti ini? Ini akan nyala, kan?” kata Jung Rok yakin dan mulai mencoba menyalakanya, tapi tetap saja tak menyala.
“Kenapa mereka menjual yang tak nyala? Aku harus segera mengajukan keluhan sebagai konsumen dan juga mengajukan klaim kerusakan.” Keluh Jung Rok kesal karena kencannya gagal.
Yoon Seo hanya bisa tersenyum lalu melihat kembang api didepanya, lalu menarik Jung Rok agar duduk dan menyuruh nanti saja ajukan klaim kerusakannya dan menikmati kembang api itu. Jung Rok pikir itu bukan untuk mereka.
“Itu untuk kita, jika kita melihatnya bersama... Ayo Cepat.” Kata Yoon Seo melihat kembang api yang cantik.
“Maaf, Oh Jin Sim” kata Jung Rok kecewa. Yoon Seo ingin tahu meminta maaf untuk apa.
“Aku membawamu jauh-jauh ke sini untuk membuatmu bahagia. Tapi aku takut wahana, aku merusak permen kapas yang ingin kau makan, dan petasan itu tak benar. Aku merasa seperti menghancurkan semuanya. Semua karakter pria dalam dramamu selalu membuatmu bahagia.” Ucap Jung Rok sedih
“Dibandingkan kebahagiaan dalam dramaku, hari ini aku lebih bahagia. Apa kau tahu karena apa? Karena kali ini aku bersama seseorang yang sungguh kusayangi. Kau pacar asliku, dan perasaanmu padaku nyata. Oleh karena itu, waktu terbaikku adalah hari ini.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok merasa tak yakin
“Aku Sungguh... Saat bersamamu, aku merasa yakin bahwa aku akan dapat mengatasi apa pun.” Kata Yoon Seo menyakinkan. Jung Rok pun yakin mereka pun menonton kembang api bersama. 



Jung Rok mengantar Yoon Seo ke depan rumah, lalu bertanya apakah hari ini  bisa tidur sendirian. Yoon Seo mengaku bisa melakukanya dengan yakin, Jung Rom meminta Yoon Seo meneleponnya jika terjadi sesuatu.
“Aku akan menelepon bahkan jika tak ada apa pun... Sebelum tidur harus dengar suaramu. Pulanglah dengan selamat.” Kata Yoon Seo. Jung Rok menganguk mengerti dengan senyuman bahagia. 

Pagi hari
Yoon Seo sudah ada di dalam mobil mengeluh kalau Jung Rok tak usah menjemputnya karena bisa merepotkan dari pagi. Jung Rok mengaku tak masalah. Yoon Seo meminta Jung Rok tak khawatir karena  takkan adalagi yang terjadi.
Jung Rok pun yakin lalu melihat dari kaca spionya, mobil dibelakang mengikutinya lalu menginjak gas lebih dalam. Mobil dibelakang pun terus mengikutinya. Yoon Seo binggung bertanya kenapa Jung Rok tiba-tiba ngebut. Jung Rok mengaku tak ada alasan dengan terus melirik ke arah spion.
**
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar