PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 22 Maret 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 14 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Jung Rok akan naik lift melihat Tuan Yeon tapi keduanya saling memalingkan wajah seperti sedang perang dingin dan tak saling peduli sementara di kantor, Eun Ji menerima telp yang mencari Jung Rok lalu memberitahu kalau Sekarang tak sedang ada di tempatnya.
“Tak ada yang bisa kukatakan atas namanya... Maaf.” Ucap Eun Ji kebingungan.
“Kita menerima telepon sejak pagi. Aku penasaran apa kita akan menghabiskan sepanjang hari menjawab telepon.” Kata Hae Younbg
“ Homepage firma hukum kita dibekukan. Bukankah mungkin masyarakat mengajukan petisi pada pemerintah jika begini?” ucap Pegawai magang
“Bagaimana ini? Selain itu, kita dapat klien jauh lebih sedikit. Kita belum dapat klien sejak kejadian itu.” Kata Hae Young
Saat itu Tuan Yeon dan Jung Rok sudah ada didepan pintu, keduanya tak banyak bicara dan masuk ruangan. Eun Ji merasakan ada sesuatu antara Tuan Yeon dan juga Jung Rok. 


Eun Ji membawakan jadwal minggu ini. Tuan Yeon mengucapkan terimakasih. Eun Ji berani bicara pada Tuan Yeo mengusulkan jika  hentikan pertengkaran dengan Kwon Jung Rok. Tuan Yeon kaget kalau Eun Ji mengetahuinya.
“Dia sudah mengambil kasusnya dan Sudah terlanjur baginya. Pengacara Kwon sedang kesulitan. Jika kau seperti ini, betapa akan membuatnya lebih sulit.” Ucap Eun Ji
“Apa Menurutmu aku tidak? Menurutmu bagaimana perasaanku melalui semua ini? Dia benar-benar keras kepala. Lima tahun lalu juga...Ahh... Sudahlah. Pokoknya, dia yang harus mendekati dan meminta maaf padaku terlebih dahulu. Kenapa harus aku? Sesudah apa yang dia lakukan.” Kata Tuan Yeon dan meminta Eun Ji agar keluar saja. 


Jung Rok didalam ruangan melihat berita   [Siapa Pelakunya? Im Yun Hee atau Park Su Myeong?] terlihat sangat tegang lalu akhirnya datang ke ruangan Tuan Yeon. Tuan Yeon masih dengan tatapan sinis bertanya ada adpa datang ke ruanganya. Jung Rok mengatakan Ada sesuatu yang ingin dikatakan.
“Kau bertingkah seperti tak akan pernah berbicara denganku lagi. Apa itu?” sindir Tuan Yeon. Jung Rok memberikan sebuah surat.
“Apa ini? Apa Surat permintaan maaf?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengatakan itu  Surat pengunduran diri. Tuan Yeon terlihat kaget
“Aku merasa seperti sudah menyebabkan banyak kerugian pada firma sesudah memutuskan untuk membela Park Su Myeong. Jadi, sepertinya aku harus berhenti demi meminimalkan kerugian...” kata Jung Rok
“Jadi, Apa kau akan berhenti? Apa pikirmu semua akan baik-baik saja jika kau kabur? Apa Itu yang ada di pikiranmu? Apa Menurutmu berhenti adalah keputusan terbaik?” kata Tuan Yeon marah
“Aku akan pergi sesudah menyelesaikan kasus yang saat ini kupertanggung jawabkan.” Kata Jung Rok. Tuan Yeon berteriak marah.
“Ini sungguh tak benar. Kau tak boleh melakukan ini padaku. Tak pernah kuanggap kau sebagai karyawanku sekali pun. Bagiku, kau adalah teman yang berharga dan saudara yang dapat dipercaya. Kuanggap kau lebih berharga daripada keluarga.” Tegas Tuan Yeon
“Tapi kau sudah mengambil kasus yang sangat besar tanpa memberitahuku, dan sekarang kau ingin berhenti?” ucap Tuan Yeon meluapkan amarah.
“Gara-gara aku, firma hukum menerima banyak kritik. Tak ada yang bisa bekerja dengan baik karena orang terus menelepon, dan bahkan kita belum dapat klien baru. Meski begitu, aku harus membela kasus ini. Mungkin aku sudah menghancurkan hidup seseorang. Bagaimana pun harus kukembalikan ke semula. Bagiku, tak ada yang terbaik selain ini.” Jelas Jung Rok.
“Lakukan sesukamu! Aku tak butuh orang yang tak bertanggung jawab sepertimu. Lakukan sesukamu! Kau bisa Bela siapa pun yang kau ingin. Tak peduli kau ingin berhenti atau tidak. Lakukan sesukamu!” teriak Tuan Yeon marah
Di luar ruangan hanya bisa melongggo mendengar teriakan Tuan Yeon pada Jung Rok. Jung Rok hanya diam saja lalu keluar uangan. 




“Terdakwa, Hong Jung Su, membuat dirinya menjadi CEO dan punya sekitar 5jt won. Dia menolak bercerai karena tak ingin membagi harta dengan istrinya...” ucap Yoon Hyuk ketakutan melihat Tuan Yeon. Tuan Yeon terlihat kesal menghela nafas.
“Biar kuulangi. Dia menolak... Dia... Dia menolak bercerai...” kata Yoo Hyuk dan Tuan Yeon terlihat sangat frustasi. Moon Hee yang melihatnya tak bisa berkata-kata. 

Jung Rok ada diruangan melihat note dari Yoon Seo yang masih di tempel “Harapanku adalah agar kau tak kesulitan lagi. Sama seperti dirimu sejauh ini, aku percaya kau akan menegakan keadilan.”
Tuan Yeon melihat Jung Rok keluar ruangan dan langsung berpura-pura sedang menelp CEO Park kalau menelpnya karena ia meminta  rekomendasikan pengacara.
“Tak kupedulikan seberapa bagus mereka. Aku Hanya perlu orang yang bertanggung jawab. Tak apa asalkan tak mendadak menyerahkan surat pengunduran diri.” Ucap Tuan Yeon sengaja menyindir.
Jung Rok mencoba tak peduli berjalan begitu. Hae Young memberitahu Jung Rok kalau itu adalah ponselnya. Jung Rok mengaku sudah tahu lalu mengembalikannya.  Eun Ji bingung suasana dikantor yang terlihat tak bersahabat. 

Yoon Seo melihat berita Jung Rok yang sedang dibicara seluruh negeri [Lima Hari Tersisa Hingga Banding Park Su Myeong]  [Apa Pengacara dia, Kwon Jung Rok, Tidak Memiliki Tindakan Penanggulangan?] Ia merasa sangat penasaran kabarnya.
“Aku tak bisa bertanya kepada siapa-siapa... Ahhh... Sepertinya kusimpan nomor dia sebelumnya.” Ucap Yoon Seo menemukan nama Jaksa Kim Se Won. 

Jung Rok baru saja turun dari bus menerima telp dari Se Won. Se Won menanyakan keberadanya mengajak minum bersama. Jung Rok menolak karena lelah.
“Masalahnya, seseorang ingin menemuimu Orang ini sulit membiarkanmu pergi.” ucap Se Won. Jung Rok memikirkan seseorang 

Jung Rok baru masuk restoran terdiam melihat orang yang duduk didepan Se Won, dia adalah Tuan Yeon. Se Won menyuruh agar Jung Rok duduk, Jung Rok terlihat canggung duduk didepan Tuan Yeon disamping Se Won.
“Aku sungguh terkejut saat kudapat telepon dari Hyeong. Kalian bukan anak sekolah. Kenapa bertengkar seperti ini? Hei. Jung Rok, kau menyerahkan surat pengunduran diri? Aku mengerti kau ingin berhenti karena tak ingin menyebabkan masalah pada firma.” Ucap Se Won. Tuan Yeon senang seperti ada yang membela.
“Tapi kau harus menebus kesalahan kepada Hyeong terlebih dahulu. Bagaimana bisa kau berhenti begitu saja? Setelah kupikir-pikir, Hyeong tak salah sama sekali. Tidak mempertaruhkan ketidakpastian adalah nasihat yang padat. CEOmu punya hak untuk mengatakan itu. Haruskah sepicik itu?” keluh Se Won
“Kalau dipikir-pikir, aku sedikit keras padanya. Kubilang dia akan dicap sebagai pengacara yang mengambil kasus untuk show.”akui Tuan Yeon merasa bersalah.
“Show? Itu lumayan kasar. Apa  Kau sekejam ini?” keluh Se Won. Jung Rok pikir tak perlu dibahas karena salahnya mengambil kasus tanpa izinnya.
“Apa Kau mengambil kasus tanpa persetujuan CEOmu? Apa Kau tak menghormati atasanmu?” keluh Se Won
“Pasti karena aku keras kepala... Kau tahu seperti apa Pengacara Kwon, sudahlah.” Kata Tuan Yeon
“Kenapa suruh membatalkan kasusnya padahal kau tahu dia dengan baik?” ucap Se Won
“Wah.. Kau sungguh... Jadi Kau ingin membantu kami atau tidak?” keluh Tuan Yeon melihat sikap Se Won yang plin plan.
“Apa tindakanku aneh?” tanya Se Won tanpa sadar. Tuan Yeon membenarkan
“Pokoknya, kesimpulannya, kalian salah jika seperti ini. Anggap saja kalian sama-sama bertanggung jawab... Pokoknya, mari berbaikan... Ayo Lakukan.” Ucap Se Won.
Keduanya tetap diam, Se Won tak ingin masalah berlarut-larut  jadi lebih baik meninggalkan mereka berdua. Tuan Yeon mengeluh kalau mereka bukan kencan buta. Jung Rok pun menahan Se Won yang akan pergi supaya tak meninggalaknya. Se Won tak peduli menarik bajunya.
“Aku tak peduli bagaimana kau melakukannya... Kalian Bicara saja dan Tetap di sini.” Tegas Se Won
“Kau membuat orang... Kenapa dia harus melakukan ini?” keluh Tuan Yeon dan kedua-duanya sama-sama terlihat gugup. 




Yoon Seo mengirimkan pesan untuk Se Won “Kim Se Won , terima kasih sudah membantu kasusku sebelumnya. Aku tak bisa menyapamu lebih awal. Dan juga, apa kabar Pengacara Kwon baik?”
“Ahh... Tidak, itu terlalu jelas. Siapa pun dapat mengatakan, aku ingin bertanya bagaimana kabar Pengara Kwon dan Juga, aku sudah terlalu sering bertanya pada orang-orang di firma hukum.” Ucap Yoon Seo gelisah. 

Tuan Yeon memanggil nama Jung Rok ingin mereka bicara santai karena seperti sudah saling kenal. Ia lalu bertanya apakah Jung Rok  masih tak mengenalnya dan Jung Rok juga pasti pikir, dirinya yang  tak akan mengerti keinginan Jung Rok.
“Memiliki waktu bersama tidak lebih dari hubungan yang tipis?” ucap Tuan Yeon. Jung Rk meminta maaf
“Kau bertanya apa aku memiliki tanggung jawab mengenai firma hukum kita. Apa yang kau katakan benar. Dari awal hingga akhir, aku hanyalah orang yang egois. Aku mengambil kasus ini untuk menenangkan hatiku dan tak malu pada diriku sendiri.” Jelas Jung Rok
“Itu sebabnya aku berpikiran harus menanggung kritik sendiri. Aku tak ingin membuat masalah untukmu atau firma, dan mengundurkan diri adalah cara terbaik untuk mencapai itu.”jelas Jung Rok
“Aku tahu... Aku tahu... Aku tahu kenapa kau memilih untuk mengundurkan diri Tapi, aku tak bisa melihatmu terluka lagi. Aku tahu ini akan menyakitimu seperti lima tahun yang lalu, aku tak bisa hanya duduk dan melihatmu.” Kata Tuan Yeon
“Jung Rok... Apa Kau tahu  yang paling kusesali dalam hidup?” kata Tuan Yeon. 




Flash Back
[Lima Tahun Lalu]
Jung Rok duduk bersama dengan Tuan Yeon menegaskan kalau  mereka harus berdiri dengan para korban dan Apa yang dikatakan para korban benar, karena ia  yakin bakteri ini akan bahaya. Ia juga sudah  memeriksa laporan yang mengatakan itu aman.
“Ternyata lab membuat kondisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.” Kata Jung Rok memberikan berkas.
“Namun, kau mewakili Sejong Chemicals. Apa atasanmu tahu soal ini?” kata Tuan Yeon
“Sepertinya CEOku, terlibat di dalam laporan palsu juga.” Kata Jung Rok
“Hei. Jangan-jangan, kau... Tidak, kan?” ucap Tuan Yeon menduga sesuatu. Jung Rok mengaku tidak.
“Total ada 250 korban. Meskipun aku mewakili terdakwa, tapi aku masih bisa memiliki hati nurani, kan?” kata Jung Rok. Tuan Yeon pikir kalau temanya itu gila.
“Hentikan omong kosong ini. Kau tahu seberapa kuat Firma Hukum Daehan.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok bertanya apakah maksudnya Pelapor.
“Jika kau melakukannya, kariermu sebagai pengacara, berakhir.” Jelas Tuan Yeon
“Aku juga takut. Namun, aku tak bisa menutup mata dan telinga. Sekali menjadi dua kali, dan aku mungkin berakhir menjadi monster tanpa nurani. Itulah yang lebih kutakuti.” Jelas Jung Rok 


“Aku akan meminta asosiasi untuk pembatalan lisensi hukummu. Pelanggaran hak istimewa pengacara-klien. Itu sepertinya alasan yang cukup bagus.” Kata CEO
“Pasal 2 Bagian 3 bagian Kode Etik Pengacara menyatakan bahwa pengacara tak boleh melakukan tindakan pelanggaran dan selalu memiliki kepentingan publik di hati. Aku akan menjalani hidupku sebagai seorang pengacara yang setidaknya memiliki sedikit hati nurani.” Tegas Jung Rok
Tuan Yeon menaiki tangag dengan rambut yang basah karena keringat dan kelelahanya, lalu mengeluh pada Jung Rok yang gila dan Tak bisa dipercaya. Akhirnya Ia melihat papan nama dilantai atas  [Firma Hukum Yeram]

Tuan Yeon masuk menemui CEO Yeram dan memperkenalkan diri sebagai pengacara dari lulusan ke-32. Keduanya duduk bersama, lalu Tuan Yeon memberitahu seniornya kalau Jung Rok adalah pengacara yang baik hati dan berbakat.
“Aku tak bisa membuatnya dihancurkan oleh Kantor Hukum Daehan.” Ucap Tuan Yeon meminta pembelaan.
“Bagaimana bisa kutolak saat kau yang meminta?” kata seniornya lalu memberikan tanda tangan persetujuan. Tuan Yeon mengucapkan  Terima kasih.
“Akan kupastikan selalu mengingat ini. Terima kasih.” Kata Tuan Yeon. 

Tuan Yeon mengaku  Penyesalan terbesar dalam hidupnya adalah tak menghentikan Jung Rok lima tahun lalu bahkan harus melihatnya hancur di depan mata. Jung Rok hanya terdiam. Tuan Yeon pikir pernah melakukan pekerjaan terbaiknya.
“Aku senang bisa menyelamatkanmu lima tahun yang lalu. Kau bergabung dengan firma hukumku tak lama sesudah itu, dan kita bersama melewati masa-masa sulit bersama.” Ucap Tuan Yeon
“Mungkin kita tak memiliki percakapan panjang, tapi kita sudah menjadi teman yang saling mengandalkan. Itulah dirimu bagiku. Jadi kau mengundurkan diri dari firma seperti itu, akan bagaimana hidupku?” tegas Tuan Yeon
“Mari lakukan bersama. Aku tak bisa melihatmu hancur seperti ini. Jadi, seberapa sulit kita, mari lalui bersama.. “ ucap Tuan Yeon dan keduanya minum dan bisa sedikit tersenyum. 


Jung Rok duduk di halte menatap foto Yoon Seo,  lalu menegaskan Sekarang tak akan goyah. 

Moon Hee keluar dari pantry sambil mengeluh kalau mungkin Hari ini akan seperti berjalan di atas es tipis lagi.  Hae Young mengaku Ini sangat tak nyaman. Tuan Yeon datang dengan senyuman sumringah menyapa semua pegawainya, semua binggung karena Tuan Yeon tak seperti biasanya.
“Pengacara Dan, Tuan Lee .. Kita akan adakan rapat darurat dalam lima menit, bersiaplah... Pil Gi, beri tahu Pengacara Choi” ucap Tuan Yeon.  Eun Ji ingin tahu membahas tentang apa Rapat darurat.
“Ini hanya soal menyelamatkan seseorang.” Kata Tuan Yeon. Mereka binggung siapa yang harus diselamatkan.
“Siapa lagi? Dia Pengacara Kwon orang yang paling dibenci bangsa.” Kata Tuan Yeon menyindir. Jung Rok tak bisa mara hanya tak percaya Tuan Yeon mengatakan Orang yang paling dibenci bangsa.
“Benar. Dengan semua telepon pengaduan dan komentar buruk, kau sungguh orang yang paling dibenci bangsa. Bersiaplah.” Kata Tuan Yeon lalu tersenyum. Jung Rok pun juga ikut tersenyum.
“Apa ini? Kemarin malam, mereka bertindak seolah-olah tak akan pernah bertemu.” Ucap Hae Young bingung.
“Benar. Aku ingin tahu apa yang terjadi sampai hati beku mereka luluh.” Kata Tuan Lee
“Mereka mungkin minum-minum dan berbaikan.” Komentar Hae Youg. Eun Ji mengajak semua untuk bersiap-siap. 

Yoon Seo menyelesaikan syutingnya dengan adegan menuruni tangga pengadilan. Setelah itu  Sutradara pun memuji kerja keras Yoon Seo. Yoon Seo mengucapkan Terima kasih semuanya. Manager Gong menghampiri mengajak Yoon Seo untuk segera pergi.
Yoon Seo berjalan dan terdiam mengingat saat Jung Rok memakaikan syal dilehernya lalu memuji “Kerja bagus, Oh Jin Sim” Manager Gong melihat Yoon Seo melamun bertanya ada apa. Yoon Seo mengaku hanya... memikirkan Pengacara Kwon karena Biasanya aku berjalan di sini bersamanya.

Yoon Seo tiba-tiba melihat Se Won keluar dari kantor pengadilan lalu meminta Manager Gong menunggu dan berlari menghampirinya. Se Won melihat Yoon Seo bertanya sedang apa dikantor pengadilan. Yoon Seo mengaku sedang syuting drama.
“Bagaimana bisa kita bertemu satu sama lain seperti ini? Sebenarnya aku ingin menghubungimu.” Kata Yoon Seo. Se Won ingin tahu mengenai hal apa.
“Yah... Sebelumnya, karena kau membantu kasus penguntitan, aku ingin mengucapkan terima kasih.” Ucap Yoon Seo. Se Won memastikan apakah hanya karena itu saja. Yoon Seo mencoba bicara tapi tak bisa mengungkapkan.
“Katakan saja dengan jujur. Kau ingin bertanya soal Jung Rok, kan?” ucap Se Won
“Kau cepat mengerti. Bagaimana kabar Pengacara Kwon? Publik banyak mengkritiknya. Apa dia baik-baik saja?” kata Yoon Seo penasaran.
“Tentu saja tidak. Sesudah ambil kasus itu, bahkan dia tak makan dengan benar. Aku khawatir dia akan pingsan.” Kata Se Won
Yoon Seo terlihat makin khawatir.  Manager Gong memanggil kalau merkea  harus pergi sekarang karena akan terlambat. Yoon Seo pun pamit pergi meminta Se Won agar bisa menjaga Jung Rok  baik-baik,
“Harusnya aku tak bilang itu... Sepertinya dia sangat khawatir. Yah, aku bilang padanya untuk membuatnya khawatir.” Pikir Se Won melihat Yoon Seo masuk mobil.


Jung Rok memimpin rapat memberitahu kasusnya Pada 21 Januari 2019, saat diserang oleh suaminya, Kim Yeong Tae, Im Yun Hee didakwa dengan tuduhan menika suaminya dua kali. Lalu  Ayah Im Yun Hee hilang dan diduga meninggal,
“Dan mantan suaminya juga meninggal karena kebakaran, yang menimbulkan kecurigaan dari penuntutan. Itu karena segera sesudah kematian mereka, Im Yun Hee menerima pembayaran asuransi besar atas nama mereka..” Jelas Jung Rok
“Pengadilan menghukum Park Su Myeong hingga 20 tahun penjara, dan Im Yun Hee dibebaskan dengan jaminan Saat ini, Im Yun Hee sudah menerima asuransi 2,73M won dari total 4,49M, dan sudah menghilang.” Ucap Jung Rok
Moon Hee tak percaya kalau Nyonya Im menghilang, menurutnya aneh karena buru-buru pergi ketika tak menerima seluruh pembayaran. Yoon Hyuk pikir  Jelas terlihat mencurigakan. Tuan Yeon melihat bukti Park Su Myeong mengklaim sesuatu yang berbeda tiba-tiba Bahwa dia hanya menusuknya sekali.
“Jika dia sungguh menusuknya sekali saja seperti yang Park Su Myeong bilang, mungkin ada pelakunya, atau kaki tangan.” Jelas Jung Rok. Tuan Yeon bertanya apakah Jung Rok memiliki petunjuk
“Saat aku sedang mencari keberadaan Im Yun Hee, seorang saksi menyatakan bahwa Im Yun He datang untuk menerima pembayaran asuransi dengan orang tak dikenal. Saat ini, Im Yun Hee tak memiliki anggota keluarga.” Ucap Jung Rok
“Lalu siapa dia? Belum lama sejak suaminya meninggal. Dia sudah...” kata Moon Hee tak percaya.
“Tidak. Itu mungkin hubungan yang dimulai sebelum kematiannya, Seperti yang kita tahu, untuk kasus-kasus yang berkaitan dengan hal ihwal dan perceraian aku salah satu pakar nomor satu di negara ini. Naluriku mengatakan mereka berselingkuh.” Kata Yoon Hyuk yakin
“Sebentar.... Katamu mantan suami Im Yun Hee juga meninggal akibat kebakaran 5 tahun lalu. Maka mungkin ada kemungkinan bahwa Im Yun Hee dan pria itu  merencanakannya bersama demi uang. Ini Cukup meyakinkan.” Ucap Tuan Yeon
“Adapun saat ini, itu hanya sebuah asumsi. Pertama, prioritas kita adalah mengidentifikasi pria di CCTV.” Kata Jung Rok
“Baik. Tuan Lee, kau harus mencari keberadaan Im Yun Hee sesudah dia dibebaskan. Dan juga cari semua CCTV di dekat daerah itu. Aku yakin mereka berdua pasti tertangkap kamera bersama.” Kata Tuan Yeon. Tuan Lee menganguk mengerti.
“Omong-omong, CEO Yeon.. Sudah lama sejak kau terlihat sebagai pengacara sungguhan.” Komentar Moon Hee mengacungkan dua jempol
“Benar. Kulupakan sejenak kau adalah seorang pengacara... Pengacara Yeon Byeon.
“Kenapa kau mengatakan Pengacara Yeon ? Apa Kau tahu kenapa aku menerima pinjama untuk membuka firma hukum ini? Jaksa Yeon, Hakim Yeon .. Kedengarannya sangat cocok. Tapi jika kau mencocokkan Yeon dengan Pengacara, Nama Pengacara Yeon itu aneh kan.... Aku tak suka. Makanya itu... aku menjadi CEO Yeon alih-alih Pengacara Yeon “ jelas Tuan Lee.
Yoon Hyuk menganguk mengerti tapi tetap mengejek memanggil Pengacara Yeon.  Tuan Yeon hanya bisa mengeluh lalu meminta mereka mulai bicara kalau mereka memiliki pendapat lagi. 



Akhirnya semua keluar dari ruangan. Tuan Yeon berbicara dengan Jung Rok kalau butuh bantuan, katakan padanya. Jung Rok mengucapkan. Eun Ji melihat Jung Rok masuk ruangan sendiri lalu berpkir  Akan lebih baik jika dia punya sekretaris pribadi seperti Yoon Seo.
“Haruskah kita merekrut sekretaris untuknya?” kata Tuan Yeon
“Tapi Sek Hwang akan segera kembali dari cuti hamilnya, jadi ini bukan waktu yang tepat untuk memilih sekretaris yang lain.” Kata Eun Ji
“Benar. Lalu harus bagaimana?”tanya Taun Yeon binggung. Eun Ji pikir  jika salah satu intern menjadi sekretaris Pengacara Kwon. 

“Pilih aku! Pekerjaanku jauh lebih baik daripada Jong Hwa. Tolong beri aku kesempatan. Aku tak akan melewatkan kesempatan langka semacam ini yang tak akan pernah kembali lagi.” Kata Pil Gil dengan penuh semangat.
“Ya, lakukan... Kami memilih satu orang, dan hanya kau yang mendaftar. Kau melewati beberapa kompetisi yang sulit Sungguh-sungguh selamat.” Kata Tuan Yeon tak ingin repot. Pil Gil tersenyum bahagia. 

Jung Rok duduk di ruangan melihat bangku Yoon Seo yang kosong teringat ucapannya.
“Aku mencari preseden atas pembelaan diri. Aku ingin membantumu dengan cara apa pun. Siapa tahu? Aku mungkin bisa melihat sesuatu yang kau lewatkan.  Aku ingin membantumu bagaimana pun itu.” Kata Yoon Seo
Tuan Yeon masuk ruangan, memberitahu Mulai hari ini, Pil Gi akan membantu sebagai asisten pribadi Jung Rok. Pil Gil memperkenalkan diri, kalau  akan menjadi kartu As intern yang akan menjadi kolega yang cocok untuk Jung Rok dan Mohon bimbingannya.
“Dia cenderung bereaksi berlebihan, tapi dia kompeten. Bekerja keraslah.” Kata Tuan Yeon. Pil Gil senang bisa berkerja sama dengan Tuan Yeon.
“Pengacara Kwon, apa yang harus kulakukan terlebih dahulu? Jika kau ingin aku mencari preseden, akan kutemukan sampai tanganku keseleo.” Ucap Pil Gil melihat Note.
“Baiklah. Seperti yang kau katakan, cari beberapa preseden.” Kata Jung Rok melepaskan note dari Yoon Seo.  Pil Gil menganguk mengerti. 


Jung Rok keluar ruangan, Pil Gil bertanya apaka butuh bantuan. Jung Rok mengaku tak ada.  Jung Rok lalu bertanya kemana akan pergi. Jung Rok mengatakan  perlu menyalin beberapa file dan Ada sesuatu yang harus dilihat
“Akan kuantar.” Ucap  Pil Gil. Jung Rok menolak hanya meminta agar Pil Gil menulis memo . Jika seseorang menelepon
“Ada buku harian di dalam laci. Kau dapat mempelajari untuk pekerjaanmu.” Ucap Jung Rok
“Baik. Omong-omong, Pengacara Kwon..  Waktu makan siang sebentar lagi. Apa kau ingin  makan? Haruskah aku beli sesuatu untukmu?” kata Pil Gil
“Tidak, terima kasih. Akan kuurus sendiri. Sampai jumpa.” Ucap Jung Rok lalu melangkah pergi.
“Tidak peduli betapa terpojoknya, harimau tetaplah harimau. Aku akan melihat bagaimana Pengacara Kwon  mengatasi kesulitan ini dengan kedua mataku sendiri dan menerima juga memperoleh semua pengetahuan dan taktiknya.” Kata Pil Gil penuh semangat.
Ia teringat dengan Buku harian di laci dan tak sengaja menemukan pulpen yang biasa digunakan Yoon Seo berwarna Pink.

Yoon Seo duduk diruang tunggu, melamun mengingat yang dikatkaan Se Won “Sesudah dia mengambil kasus itu,bahkan dia tak makan dengan benar. Aku khawatir dia akan pingsan.” Akhirnya Ia hanya bisa menghela nafas.
“Kenapa mengehela nafas? Apa Kau kesulitan menghafal dialogmu?” tanya Manager Gong
“Tidak, hanya sedikit lelah. Itu saja” kata Yoon Seo. Manager Gong tahu Pasti sangat lelah.
“Tapi sesudah selesai syuting adegan ini, jadwwal hari ini selesai. Jadi kau bisa pulang, istirahalah.” Ucap Manager Gong
Yoon Seo menganguk mengerti lalu melihat ada telp dari firma hukum. Pil Gil menelp, Yoo Seo bertanya apa menelpnya. Pil Gil memberitahu  mulai hari ini  akan membantu Pengacara Kwon.
“Dan saat aku membuka laci meja, kuperhatikan kau ketinggalan pena. Dan aku hanya ingin bertanya mungkinkah bisa menyimpan pena ini sebagai kenang-kenangan.” Ucap Pil Gil. Yoon Seo mempersilahkan  lalu teringat sesuatu sebelum menutup telp. 



Jung Rok sedang ada dicafe sendirian, Tuan Lee menelp memberitahu sudah bertanya-tanya soal rekaman CCTV Tapi tak bisa mendapatkan sesuatu yang baru. Jung Rok pikir cukup untuk saat ini.
Jung Rok pun kembali ke ruangan, Pil Gil menyapanya lebih dulu. Pil Gil bertanya apakah mendapat telepon. Pil Gil mengaku tidak ada tapi ada tamu istimewa. Jung Rok melihat Yoon Seo duduk diruangan.
“Itu.. aku menemukan pena Oh Biseo-nim di laci. Jadi aku menelepon memberi tahu, dan dia datang untuk mengambilnya kembali. Aku terus menawarkan untuk mengirimkannya padanya melalui kurir, tapi dia bilang akan datang dan mengambilnya sendiri karena sangat penting baginya Dan dia datang setelahnya.” Jelas Pil Gil.
Jung Rok dan Yoon Seo saling menatap walaupun terhalang kaca. Pil Gil pamit pergi karena CEO Yeon yang meminta  untuk ke kantornya.
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar