PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 23 September 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Di dalam mobil. Nyonya Lee mencoba menelp Tuan Yoon dengan penuh semangat tapi tak diangkat. Akhirnya Ia mencoba menelp lagi, Tuan Yoon pun mengangkat dengan nada kesal bertanya ada apa. Nyonya Lee mengaku hanya mau menyapa.

“Hubungi aku jika kau butuh sesuatu.” Ucap Nyonya Lee penuh semangat.

“Min-jae, kenapa kau tak memberitahuku? Tentang Sa Hye-jun! Katanya dia khianati Tae-su. dan bergabung denganmu.” Ucap Tuan Yoon marah

“Tidak begitu, Sutradara! Sekarang ada di mana? Aku jelaskan saat bertemu.” Kata Nyonya Lee

“Lupakan saja. Aku menjadi terlihat konyol.” Ucap Tuan Yoon. Nyonya Lee bingung bertanya Siapa yang bilang begitu.

“Tae-su.” Jawab Tuan Yoon lalu menutup telpnya. Nyonya Lee bingung memanggil Tuan Yoon lalu mengumpat marah. Ia mencoba menelp Tuan Lee tapi tak diangkat

“Kubilang angkat... Kubilang angkat!” teriak Nyonya Lee marah. 


Di dalam ruangan, Tuan Lee melihat di komputernya [KATA KUNCI POPULER PER JAM, TINDAK KEKERASAN PARK DO-HA. TUDUHAN TINDAK KEKERASAN, PARK DO-HA DORONG PENGGEMAR] Ia pun mengeluh kalau Do Ha memang benar-benar menyusahkan.

“Apa yang kau lakukan?” ucap Do Ha akhirnya datang. Tuan Lee pikir Tak perlu cemas.

“Apa Kau tak bisa menghentikan satu artikel?” keluh Do Ha. Tuan Lee mengaku bisa.

“Ini sudah terjadi, tinggal diatasi dengan baik.” Kata Tuan Lee. Do Ha bertanya Bagaimana mengatasinya


"Jika tak bisa serang pesannya, seranglah pembuat pesan." Ucap Tuan Lee santai.

“Pesan itu tak benar.Bagaimana aku bisa tahu dia penggemarku? Dia tiba-tiba memelukku.” Kata Do Ha marah

“Aku akan mengurusnya. Jadi, tenangkan dirimu.”ucap Tuan Lee. Do Ha pun ingin tahu Bagaimana akan mengurusnya

“Kita belum lama kenal. Bukan begitu? Bagaimana aku bisa memercayaimu?” ucap Do Ha

“Rupanya kau setipe denganku. Kenapa harus percaya? Wajar tak percaya. Bukankah lebih baik jika kau tak tahu cara penanganannya? Jika ada yang salah, tak hanya melibatkanku. Kau bisa kena imbasnya juga.” Ucap Tuan Lee

“Kau yakin bisa menangani ini dengan baik, 'kan?” ucap Do Ha memastikan. 


"Park Do-ha Kedua". Ganti judul beritanya. Tidak lihat namanya paling dicari hari ini? Karena basis penggemarnya kuat, juga ada gelombang Korea, dia tak akan kandas begitu saja. Tapi aku tak mau Hae-hyo dikaitkan dengannya.” Ucap Nyonya Lee di telp

“Baiklah. Kita mendompleng Park Do-ha untuk kali ini. Apa Hae-hyo pergi syuting iklan?” tanya Nyonya Lee

Hae Hyo sudah ada disalon bertanya pada Jeong Ha apakah sudah selesai. Jeong Ha menganguk dan akan siap pergi, tapi ponselnya bergetar. Hye Jun mengirimkan pesan [Pekerjaanmu lancar!] Wajah Jeong Ha langsung tersenyum lebar. 


“Sembunyikan ekspresimu.” Keluh Hae Hyo. Jeong Ha meminta izn agar bisa telepon sebentar

“Hei, jika terima pesan, balas dengan pesan. Dia akan kaget jika ditelepon. Ucap Hae Hyo. Jeong Ha mengaku sengaja.

Tapi akhirnya Jeong Ha membalas [Berjalan lancar. Sampai jumpa pukul 20.00.] Hae Hyo heran Jeong Ha yang  tak telepon. Jeong Ha melihat Hye Jun tanya pekerjaannya lancar atau tidak, tapi pakai tanda seru dan Biasanya pakai tanda tanya saat bertanya. 

“Apa maksudnya ini? Dia yakin bahwa pekerjaanku berjalan lancar.” Ucap Jeong Ha

“Kenapa bertanya jika kau menjawab pertanyaanmu sendiri?” keluh Hae Hyo. Jeong Ha pun pikir benar lalu memina maaf.

“Kau sangat menyukainya?” tanya Hae Hyo. Jeong Ha mengaku sangat menyukainya lalu mengajak berangkat.


Hye Jun dan kakeknya sudah naik truk dengan bertuliskan REPARASI DAN KONSTRUKSI YEONGNAM. Ia memastikan kalau kakeknya Pasang sabuk pengaman. Kakek Sa pun penuh dengan semangat mengajak untuk segara berangkat. 


Hae Hyo sibuk olahraga lalu berbaring kelelahan dan mengaku butuh asupan gula. Saat itu disampingnya sudah 1 dus donat, dan makan dengan senyuman bahagia kalau rasanya Enak. Jeong Ha melihat jam tanganya terlihat gelisah. Sutradara berteriak “CUT”


“Aku mau kau makan dan menyisakan sedikit di bibir. Kau Lelah karena makan terus ‘kan?” ucap Sutradara 

“Tidak. Aku suka karena enak.” Kata Hae Hyo. Sutradara pikir kalau  Komentarnya bagus.

“Perbaiki riasan dulu sebelum mulai. Tim penata rias!” ucap Sutradara. Jeong Ha pun berjalan mendekatinya. 


Jeong Ha merapihkan make up, lalu mengeringkan keringat dan melihat kalau Hae Hyo itu kepanasan. Hae Hyo gugup berada didekat Jeong Ha, Tissue yang dipegang Jeong Ha hampir jatuh, Hae Hyo langsung menangkapnya. Jeong Ha pun mengucapkan Terima kasih. Hae Hyo terliha makin gugup. 


Hye Jun sudah merapihkan baju kakeknya dan terlihat sedikit gelisah. Kakek Sa pikir kalau teman Hye Jun tak datang. Hye Jun yakin kalau Jeong Ha itu pasti menepati janji. Saat itu Jeong ha menelp, Jeong Ha baru saja keluar dari gedung.


“Bagaimana ini? Aku tak enak dengan Kakek. Sampaikan permohonan maafku.” Ucap Jeong Ha gugup.

“Tak apa-apa. Tak perlu datang jika sibuk. Jangan repot-repot.” kataHye Jun

“Tidak! Sudah selesai. Aku akan tiba dalam 20 menit” ucap Jeong Ha. Hye Ju mengerti. Saat itu Hae Hyo datang mengatakan kalau akan mengantar.



Di dalam mobil, Hae Hyo melihat Jeong Ha terlihat gugup didalam mobil. Sebuah mobil van pun masuk, Manager Hae Hyo memberitahu kalau sudah sampai. Jeong Ha pun mengucapkan Terima kasih dan langsung bergegas pergi.

“Saat itu, aku memilih persahabatan daripada cinta. Kini aku mau membuat pilihan berbeda. Masih ada kesempatan.” Gumam Hae Hyo. 


Jeong Ha bergegas masuk dan langsung membuka pintu ruangan langsung meminta maaf karena telat pada Kakek Sa. Kakek Sa  pun merasa tak masalah. Saat itu Hye Jun tersenyum bahagia melihat Jeong Ha yang datang.

Akhirnya Jin U mengambil foto dengan kakek Sa . Kakek Sa terlihat bisa bergaya didepan kamera. Jin U memuji kakek Sa yang Luar biasa. Hye Ju pun membantu dengan memegang refleksikan. 


Mereka pun duduk dicafe, Kakek Sa pikir Seharusnya mereka minum bersama tapi tak bisa karena mereka berdua harus menyetir. Ji U pikir bisa minum bersama lain kali karena Ada banyak waktu. Kakek Sa pikir Tidak karena saat seusianya tak aneh jika hidupnya berakhir hari ini.

“Kakek, kau merusak suasana.” Keluh Hye Jun. Jeong Ha pun meminta agar bisa Bernyanyilah.

“Hei, apa kau boleh begitu pada Kakek? Tapi Tentu boleh. Bernyanyilah.” Ucap Jin U

“Hentikan. Tak pantas bernyanyi di sini.” Keluh Hye Jun. Jin U mengaku  hanya bercanda dan mengeluh Hye Jun itu terlalu serius.


 

“Ini bukan dokumenter, tapi acara hiburan” kata Jin U. Hye Jun tersenyum mengaku juga bercanda. Jin U tak percaya kalau temanya itu bercanda dengan wajah serius.

“Kenapa kalian bisa seharmonis ini?” kata Kakek Sa melihat ketiganya tertawa. Jeong Ha pun mengajak mereka bersulang.

“Kakek akan memimpinnya, 'kan?” ucap Jeong Ha. Kakek Sa pikir  Sebelum itu,  mau berterima kasih dulu.


“Hari ini, aku banyak belajar dari kalian. Saat berusia 20 tahun, aku tak sepintar kalian, tapi aku sudah punya anak. Itu adalah hal terbaik dalam hidupku karena putraku memberikan Hye-jun.” ungkap Kakek Sa

“Setelah bertemu Hye-jun, aku bertemu dengan Jin-u dan Jeong-ha. Hari ini sangat menyenangkan. Dan aku sangat iri dengan kalian. Selain itu… Terima kasih… atas kebaikan kalian. Mari kita bersulang.” Ucap Kakek Sa



“Ada satu hal lagi yang harus dirayakan. Hye-jun terpilih membintangi miniseri.” Ucap Jin U

“Itu belum pasti. Aku belum bertemu sutradara.” Kata Hye Jun. Jin U yakin Jika Min-jae bilang dapat, artinya Hye Jun terpilih.

“Bagus sekali. Hari ini kita bersulang untuk hidup. Terima kasih!” Kata Kakek Sa. Mereka pun terlihat bahagia bersulang bersama. 



Gyeong Jun memeriksan seluruh ruangan yang akan menjadi rumahnya. Seorang pria menyuruh Gyeong Jun agar bisa periksalah dengan teliti dan megaku sengaja menyembunyikan unit ini untuk diberikan ke kenalannya. Gyeong Jun pikir Jika sewa 400.000 won…

“Murah sekali.” gumam Gyeong Jun lalu mengaku kalau ini Lumayan juga.

“Bukan sekadar lumayan, tapi sangat bagus.” Kata si Pria menyakinkan. Gyeong Jun bertanya apa Tak ada hipotek

“Kau penuh kecurigaan. Pasti tak akan pernah kena tipu.” Ucap Si pria. Gyeong Jun pikir Ada pernyataan kepemilikan dan surat kuasa, Si pria mengaku ada dan menyuruh untuk duduk. 


“Ini surat kuasa dari pemilik. Ini sertifikat keaslian segel. Coba lihat.” Ucap si pria memberikan beberapa lembar surat

“Aku harus tanda tangan kontrak langsung dengan pemilik.” Kata Gyeong Jun

“Jika tak percaya, tak usah. Ada banyak orang yang mau sewa unit ini.” Kata si pria

“Astaga... Siapa bilang tak jadi sewa?” kata Gyeong Jun menahanya. S pria mengaku suka orang elite.



“Aku merayu pemilik rumah karena kau bekerja di bank. Coba lihat ini. Ini pernyataan kepemilikan. Tanggal cetak hari ini. Pemindahan kepemilikan kepada pemilik, Kwon Nam-hui. Kau lihat, 'kan? Dan kau bisa lihat pemilik sudah bayar cicilannya. Jadi, tak ada hipotek.”kata si pria mencoba menyakinkan.

“Apa Kau mau tanda tangan?” tanya si pria. Gyeong Jun pun menganguk. 


Di ruangan Tuan Lee sibuk melihat [SEPULUH KATA KUNCI PALING DICARI TINDAK KEKERASAN PARK DO-HA]

Ia pun membaca artikel [MELAKUKAN KEKERASAN MUNGKIN MENYERANG PENGGEMARNYA, PARK DO-HA MENDORONG PENGGEMAR]  Dan video saat Do Ha mendorong fans yang mencoba mendekatinya.

[AKU KASIHAN PADA DO-HA,  PENGGEMAR BODOH ITU YANG SALAH, JANGAN MENGEJEK DO-HA KENAPA MEMEGANGNYA MESKI DITOLAK, JANGAN PURA-PURA JADI KORBAN, JANGAN BUAT DO-HA JADI PENJAHAT, PENGGEMAR ITU GILA]

[AKU AKAN MEMUKULNYA JIKA JADI DIA KAU TAK PANTAS JADI PENGGEMAR BAGAIMANA DENGAN PARK DO-HA? DIA DISAKITI SECARA MENTAL TAK SEMUA BISA MENJADI PESOHOR DIA HANYA MEMBELI KOPI]

Beberapa fans akhirnya memberikan komentar dan ada banyak dukungan. Tuan Lee pun bisa dengan tenang melihatnya. 


Tuan Lee berkomentar kalau  Berita sudah berhasil diredam. Manager memuji Tuan Lee agar sungguh luar biasa, Tuan Lee memintaagar mengirimkan hadiah kepada reporter yang menulis berita hari ini. Manager bingung ingin tahu alasanya.

“Kau tahu alasan petualang itu melepas bajunya dalam Fabel Aesop? Jika kau kepanasan, kau akan melepas bajumu meski dilarang.” Ucap Tuan Lee. Si manager terlihat bingung.

“Kau tak mengerti, 'kan? Belajar dariku. Aku akan bantu kau mandiri.” Ucap Tuan Lee.  Manager mengerti akan lakukan yang terbaik.

“Antar Do-ha. Aku akan pergi dari sini.” Kata Tuan Lee. Manager menganguk mengerti. 



Tuan Lee akan masuk mobil. Nyonya Lee keluar dari mobil berteriak marah memanggilnya dan bertanya Kenapa tak angkat teleponnya. Tuan Lee mengaku sibuk karena harus urus berita Park Do-ha. Nyonya Lee tak percaya karena pikir Tuan Lee sudah berubah

“Aku pikir kau berubah karena sudah menjadi direktur agensi besar dan menghasilkan uang. Aku tak memintamu untuk melakukan apa pun.” Ucap Nyonya Lee marah

“Rupanya sudah bertemu Sutradara Yoon. Karena itu, kau sadar sudah diolok-olok olehku. .” Ucap Tuan Lee.


“Kenapa kau melakukan itu?” kata Nyonya Lee marah. Tuan Lee pikir Nyonya Lee  mengharapkan bimbingan darinya Jadi sengaja memberikannya.

“Apa yang harus kupelajari di sini?” ucap Nyonya Lee marah . Tuan Lee pikir Nyonya Lee harus terbiasa dengan ini saat membesarkan pemula.

“Ada banyak bajingan yang memberi lalu merebut kembali. Aku sengaja memberimu bocoran. Aku tahu kau berterima kasih.” Ejek Tuan Lee masuk ke dalam mobil. 


“Sangat berterima kasih sampai mau menangis.” Kata Nyonya Lee marah

‘Tak boleh begitu. Kau harus menangis darah. Aku akan menghalangimu jika kau terlibat denganku.” Ucap Tuan Lee. Nyonya Lee ingin tahu alasanya.

“Karena kalian pergi meninggalkanku.” Kata Tuan Lee. Nyonya Lee kesal kalau Tuan Lee yang memulai masalah!

“Apa kau… sudah beri tahu Hye-jun bahwa dia terpilih? Kini kau harus menyangkal itu. Bagaimana ini? Aku sengaja mengincar itu untuk menyiksa kalian.” Ucap Tuan Lee

“Hei! Kau… Kau… Kau sungguh bukan manusia!”teriak Nyonya Lee marah

“Benar! Bimbinganku membuahkan hasil. Manajer bukan manusia. Kita beda spesies. Bahasanya pun berbeda.” Ucap Tuan Lee lalu pergi. Nyonya Lee hanya bisa terdiam. 


Nyonya Lee hanya terdiam di dalam mobil, dan akhirnya menangis. Saat itu Pesan dari Jeong Ha dengan foto berempat dengan kakek Lee. [Kami merayakan terpilihnya Hye-jun bintangi drama. Pasti akan lebih menyenangkan jika kau ikut bersama kami.]

Nyonya Lee langsung menangis karena tahu kalau Hye Jun sebenarnya tak mendapatkan drama, tapi seperti hanya jebakan saja.

 


Tuan Lee berjalan masuk ke dalam sebuah bar dan  memastikan kalau  Ruangan biasa, Pelayan mengatakan kalau sudah disiapkan. Tuan Lee meminta agar memastikan tak ada yang melihat. Pelayan mengerti kalau akan berhati-hati.

“Ayo... Katakanlah.. Bagaimana menanganinya?” tanya Do Ha akhirnya duduk dalam ruangan.

“Ada dua cara untuk meredam berita. Satu, manipulasi komentar.Dua, meredam berita dengan berita. Apa kini kau memercayaiku?” ucap Tuan Lee.  Do Ha tersenyum menurutnya itu lumayan.


“Orang yang tak mudah percaya seperti kita, hanya memercayai angka. Angka suka dan tak suka. Jika kau mau membuat orang memihakmu, hanya perlu memanipulasi angka itu.” Kata Tuan Lee

“Ternyata kau lebih pintar dari yang kuduga.” Puji Do Ha. Tuan Lee memberitahu kalau ia shio ular, kelahiran 1977. Do Ha terlihat gugup.

“Kau boleh anggap aku kakakmu.” Kata Tuan Lee dan Do Ha pun memanggilnya Hyung.

“Mari kita hidup selamanya di dunia yang menyenangkan ini, Do-ha! Mari kita hidup lama!” ucap Tuan Lee lalu beberapa wanita masuk ruangan. Do Ha kaget tapi Tuan Lee seperti biasa memanggil wanita. 


Tuan Sa baru saja akan masuk rumah melihat ayahnya turun dari mobil. Kakek Sa mengucapkan Terima kasih pada Jin U yang mengantarnya. Tuan Sa melihat kalau itu mobil Jin-u tapi kenapa ayahnya turun dari mobil Jin U.

“Ada apa dengan baju Ayah? Apa Ayah kira masih remaja?” ejek Tuan Sa melihat gaya ayahya.

“Memang kenapa? Yang penting terlihat bagus.” Ucap Kakek Sa masuk rumah. 


Nyonya Ha menyambutnya melihat Hari ini Kakek Sa pulang telat dan bertanya apakah minum miras. Kakek Sa mengaku hanya minum satu gelas dan kaget kalau Nyonya Han bisa tahu. Tuan Sa pun datang. Nyonya Han pikir suaminya pergi bersama Ayah?

“Tidak. Bertemu di depan. Di mana Hye-jun? Kalian pergi bersama, 'kan?” ucap Tuan Sa

“Anak muda sibuk. Tak sama dengan ayah. Hye-jun akan bintangi drama. Itu… Miniseri atau apa pun itu.” Kata Kakek Sa. Nyonya Han pun berteriak bahagia.

“Perlakukan dengan baik. Jangan sampai menyesal.” Ucap Kakek Sa. Tuan Sa pikir kenapa menyesal karena menurutnya Itu semua demi kebaikannya.


Hye Jun menghentikan mobil di depan minimarket. Jeong Ha mengaku Ini terasa tak nyata karena Hye Jun itu menyetir truk ini. Hye Jun bingung Kenapa merasa begitu. Jeong Ha pikir Keberadaannya tak terasa nyata bahkan bisa bersama saat ini juga tak terasa nyata.

“Apa aku boleh memotret? Aku ingin merekam momen ini.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pun memperbolehkan dan langsung bergaya didepan stirnya.

“Aku akan pastikan ini terasa nyata. Apa Mau menonton bioskop?” ucap Hye Jun

“Ya. Ayo menonton film yang dinominasikan untuk Academy Awards.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pun melepaskan sabuk pengamanya. Jeong Ha bingung.

“Aku antar sampai depan pintu.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha pikir tak perlu. Hye Jun tetap turun dari mobil. Jeong Ha mengeluh kalau Hye Jun sungguh tak menurut.




Hye Jun pun dengan berani memegang tangan Jeong ha mengantarnya sampai depan rumah. Jeong Ha pikir Hye Jun sadar kalau Tak turun hujan dan mengaku Tiap turun hujan, teringat seseorang. Hye Jun mengoda bertanya siapa.

“Harus aku jawab atau tidak?” ejek Jeong Ha. Hye Jun mengaku Saat ragu harus jawab atau tidak, tapi harus menjawabnya.

“Aku tak mau jawab.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun hanya tersenyum lalu menyuruh Jeong Ha masuk lebih dulu.

“Kau pergi lebih dulu” kata Jeong Ha. Hye Jun menolak karena mau lihat Jeong Ha masuk.

“Aku takkan pernah menang, 'kan?” keluh Jeong Ha akhirnya melepaskan tangan Hye Jun lau masuk rumah. Hye Jun pun melambaikan tangan pada Jeong Ha.

 


Hye Jun menunggu di bioskop, Jeong Ha melihat Hye Jun langsung mendekatinya. Keduanya pun masuk ke dalam bioskop. Hye Jun bertanya apakah Jeong Ha sudah makan. Jeong Ha mengaku pasti makan tiga kali sehari dan bertanya balik. Hye Jun mengaku juga sudah makan.

“Setidaknya makanlah sedikit. Berondong tak baik untuk perut kosong.” Ucap Hye Jun memberikan popcorn. Jeong Ha mulai memakainy.

“Berondong karamel.” Kata Jeong Ha. Hye Jun mengaku menyukainya dan bertanya apakah Jeong Ha tak suka.

“Berondong karamel yang terbaik.” Kata Jeong Ha. Hye Jun tersenyum mendengarnya lalu bertanya apa Belum mulai. 


“Berondong karamel yang terbaik.” Kata Jeong Ha. Hye Jun tersenyum mendengarnya lalu bertanya apa Belum mulai.

“Pukul berapa sekarang?” ucap Hye Jun ingin mencari ponselnya. Jeong Ha pikir akan memberitahu lalu meraja jam tanganya.

“Pukul 06.55. Ini jam untuk tunanetra. Menggunakan indra perasa.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun mengaku baru lihat.

“Ini menit... Lalu Ini jam.. Apa Mau coba? Aku ingin hidup berempati pada orang lain. Ini salah satu upayaku.” Kata Jeong Ha.

Hye Jun akhirnya memegang tangan Jeong Ha meraba jam tangannya. Jeong Ha terlihat gugup karena sangat dekat. Jeong Ha akhirnya bisa tahu kalau sekarang Pukul 07.00 dan mereka pun mulai menonton film. 




Di rumah, Nyonya Lee tak bisa tidur lalu melihat nama HYE-JUN di ponselnya karean harus memberi tahu Hye-jun dan Makin menunda, makin buruk. Tapi Nyonya Lee yang frustasi merasa sudah memutuskan dan harus tidur lagi.


[INGATLAH UNTUK VAKSIN KANKER SERVIKS]

Jin U bahagia karena Akhirnya hari H lalu memberikan foto pada Hae Na dengan pesan [Bukti sudah lengkap.] Hye Jun datang melihat Jin U sudah menunggunya. Jin U pikir wajah Hye Jun itu berkilau sekali. Jin U pikir apa Tak terlihat bengkak, karena  bangun subuh.

“Aku menonton film pagi dengan Jeong-ha karena dia harus bekerja.” Ucap Hye Jun

“Kau mau dipukul? Jika itu bengkak, aku mau terlihat bengkak selama setahun penuh. Lalu Sejak kapan dengan Jeong-ha?” ejek Jin U

“Kau juga punya pacar. Kenapa tak bisa beri tahu aku?” keluh Hye Jun. Jin U mengaku sangat ingin memberitahu


“Aku sangat ingin bicara, tapi… Aku sungguh frustrasi.” Kata Jin U. Hye Jun pun meminta agar Jangan beri tahu aku.

“Kenapa?” kata Jin U heran. Hye Jun menegaskan tak mau ikut menderita. Jin U mengumpat kesal

“Kau…lebih suka aku atau Jeong-ha?” tanya Jin U. Hye Jun menjawab Jeong-ha.

“Aku yang bodoh mengharapkan kesetiaan pada pria.” Keluh Jin U. Hye Jun pun bertanya Jin U lebih suka siapa

“Tentu Hae-na.” Kata Jin U keceplosan. Hye Jun berteriak kaget karena temanya sudah gial dan menurtnya Hae Na sudah seperti adiknya.






“Kau Jangan bilang.” Kata Jin U panik. Hye Jun pikir itu Saat ketahuan dan meminta gaar jangan bilang mengetahuinya pada Hae Hyo.

“Ini portofolionya, 'kan? Kenapa dua?” ucap Hye Jun. Jin U memberitahu Satu untuk disimpan. Hye Jun pun mengucapkan Terima kasih.

“Kau sekarat, tapi masih sopan.” Ejek Hye Jun. Jin U pikir Hye Jun akan mati ditanganya.

“Kau pasti mati di tangan Hae-hyo.” Ejek Hye Jun lalu melangkah pergi. Jin U panik dan berteriak kesal.

***

Bersambung ke part 3

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar