PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hye Jun
berganti pakaian dengan kemeja dan terlihat sangat gagah. Tiba-tiba Su bin
datang memanggil Jeong Ha yang sedang bersiap-siap. Ia mengaku kalau sangat mengejutkan karena Sa
Hye-jun ganti pakaian. Jeong ha bingung kenapa seperti itu.
“Dia
seperti pangeran. Kau tahu kata orang-orang. "Wajah melengkapi mode."
Aku tak sadar sebelumnya, tapi dia sangat tampan!” ucap Su Bin bersemangat
“Aku tak percaya
kau baru tahu sekarang. Seleramu buruk.” Ejek Jeong Ha. Su Bin merasa tak
seperti itu tapi Jeong Ha yakin itu benar.
“Su-bin,
sedang apa di sini? Kau tak kerja?” ucap Jin Ju masuk ruanga, Su Bin tertunduk
meminta maaf.
“Setidaknya
kau tahu cara meminta maaf. Tak beralasan seperti seseorang.” Sindir Jin Ju
pada Jeong Ha. Su Bin pun hanya bisa terunduk.
“Kau
pasti senang bisa melihat-lihat lokasi syuting.” Kata Jin Ju. Hye Jun pun
langsung pamit pergi kerja dulu. Su Bin pun pamit pergi.
“Tunggu...
Berpihaklah dengan benar.” Ucap Jin Ju memperingati. Su Bin meras kalau Jin Ju tak
perlu cemas tentang itu.
“Aku
sudah bekerja lebih dari setahun.” Kata Su Bin lalu bergegas pergi.
Jeong Ha
masuk ruangan melihat Hye Jun dan Hae Hyo lalu berkomentar pemandangan ini
bagus sekali. Hae Hyo mengadu kalau Hye Jun akan memukulnya hari ini. Hye Jun
langsung mengeluh kalau Hae Hyo yang melarikan uangnya.
“Benar,
Jin-seong pantas dipukul. Kenapa dia harus mencuri uang?” ucap Hae Hyo
“Su-yeong
terlalu kejam sebagai putra konglomerat.”kata Hye Jun.
“Apa Kau
bisa melakukannya? Tak terbayang kau memukul orang.” Ucap Hae Hyo tahu temanya
yang sangat lembut
“Aku tak
bisa, tapi Su-yeong bisa melakukannya. Sebenarnya aku tak yakin.” Akui Hye Jun
lemas.
“Kau tak
akan pergi?” tanya Jeong Ha. Hae Hyo menjawab Lima menit lagi.
“Begitu.
Lalu, bagaimana denganku?Apa aku akan Pulang setelah melihat kalian?” ucap
Jeong ha
“Aku mau
lihat adegan aksi Hye-jun dan Do-ha.” Kata Hae Hyo. Jeong Ha pun akan ikut dan
mereka pun segera pergi.
Hye Jun
sedang berlatih memukul dengan kayu tapi dengan gaya lembut. Ass Sutrada
berkomentar kalua Bukan begitu dan memberitahu agar Hye Jun mengmbil ancang-ancang.
Bagian dada, perut, punggung lalu pukul. Hye Jun mengangkuk mengerti.
“Lakukan
dengan benar. Sudah berapa kali?” ejek Do Ha. Hye Jun mengaku tak mau melukainya dan langsung mencoba
memukulnya.
“Hentikan.
Do-ha...Kau harus bereaksi saat dada atau perutmu dipukul.” Kata Ass Sutadara.
“Aku tak
perlu berlatih itu.” Ucap Do Ha. Hye Jun pikir akan mulai dari awal dan akan lakukan
sekali lagi lalu selesai. Ia Pun memukul dengan lebih keras sampai Do Ha
bereaksi kesakitan.
“Itu Bagus.
Pukul yang kuat seperti itu.” Ucap Sutrdara. Dibelakang, Hae Jun dan Jeong Ha
melihatnya.
“Dia
seperti orang yang berbeda.” Ucap Hae Hyo. Jeong Ha pikir Hye Jun memang aktor.
“Apa aku
juga begitu? Saat syuting tadi.” Tanya Hae Hyo tak mau kalah. Jeong Ha pikir
Hae Hyojuga terlihat seperti aktor.
Di
ruangan latihan, Kakek Sa berlatih serius untuk menjadi model. Bahkan saat
temanya sudah kelelahan berdiri didepan kaca, Ia bisa mencoba bertahan walaupun
sang guru melihat Kakek Sa kesakitan tapi terus bertahan.
Hye Jun
mulai berakting mengeluh kalau menganggap sebagai preman yang Memukul orang
dengan kayu. Do Ha mengeluh kalau dialognya tak begitu. Hye Jun langsung
meminta maaf karena tak sesuai skenario. Do Ha mengeluh kalau Berakting dengan
pemula membuatnya kesal.
“Hye-jun...
Ini bagus.” Ucap Sutradara. Do Hae mengeluh kalau Hye Jun terlalu menonjol dan
ia adalah pemeran utamanya.
“Dia
harus menonjol agar kau bisa mencolok. Lalu, kau akan lakukan apa?” ucap
Sutradara.
“Lepaskan
tali dan hajar sampai mati dengan tangan akan buat karakterku tampak lebih
jahat.” Ucap Hye Jun. Sutrdara langsung setuju.
“Mari
kita coba. Lepaskan talinya.” Ucap Sutradara dan Hye Jun sudah siap untuk
memukul Do Ha. Do Ha pun ketakutan karean seperti balasan padanya.
Akhirnya
Hye Jun melakukan adegan memukul Do Ha sampai babak belur.
Sementara
Nyonya Lee bertemu dengan Sutradara Yoon
mengucapkan terima kasih sudah memberi Hye-jun kesempatan dan berjanji akan
berusaha keras. Tuan Yoon bertanya apakah Nyonya Lee tahuPak Lee. Nyonya Lee
mengaku tahu kalau Dulu bekerja di
perusahaan itu.
“LeeTae-su
memuji Sa Hye-jun. Jadi, aku coba mencari tahu. Ternyata lumayan.” Ucap Tuan
Yoon. Nyonya Lee mengerti walaupun terlihat gugup
“Apa
pemeran utama sudah ditentukan?” tanya Nyonya Lee. Tuan Yoon menjawab Pemeran
wanita, Jessica. Park Do-ha masih dalam pembicaraan.
“Jessica
dan Park Do-ha? Pilihan pemeran yang luar biasa!” ucap Nyonya Lee penuh
semangat.
Hye Ju
masih dalam adegan berkomentar kalau Do Ha pasti kesakitan juga. Do Ha
berteriak kalau sakit. Hye Jun pikr Preman adalah preman karena Mereka tak
kesakitan, tapi buat orang lain kesakitan.
“Dibanding
itu, aku masih manusiawi. Aku berbagi rasa sakit denganmu. Bukan begitu?” ucap
Hye Jun.
“Kau
bukan siapa-siapa tanpa orang tuamu.” Kata Do Ha marah. Hye Jun langsung
memberikan tendangan. Do Ha langsung mengeluh kesakitan. Hye Jun pun langsung
menghampiri dan meminta maaf.
“Hei. Kau
sengaja melakukan itu, 'kan? Kau mau menghajarku.” Ucap Do Ha menuduh.
“Tidak.
Aku memang salah. Apa Sakit sekali?” ucap Hye Jun. Do Ha meminta agar Istirahat
sebentar.
“Apa Kau
yakin ini lebih baik?” ucap Do Ha. Hye Jun pikir Sutradara mengatakan ini lebih
baik.
“Apa Kau
pikir semua ucapan sutradara benar? Pak Sutradara, aku mau lihat hasil
rekaman.” Ucap Do Ha. Hye Jun berjalan disampingnya.
“Kenapa
mengikutiku?” keluh Do Ha. Hye Jun mengaku kalau melihatnya. Do Ha marah merasa
Tak perlu lihat dan Diam saja!
“Aku akan
terima kekesalanmu setelah beres kerja. Sekarang kerja dulu.” Ucap Hye Jun
berjalan lebih dulu.
“Kita tak
berurusan di luar kerja.”kata Do Ha kesal dan melepaskan semua bantalan
ditubuhnya.
Di
ruangan, Tuan Lee sibuk melihat video belajar memukul bola golf dengan wajah
serius kalau melihat Lengannya tak
menekuk. Nyonya Lee datang dengan senyuman
dan sebuah cake ditanganya. Tuan Lee menatap sinis melihat Nyonya Lee yang
datang
“Kenapa?
Kau bertingkah seolah takkan bertemu lagi, lalu tiba-tiba mengunjungiku secara
pribadi?” sindir Tuan Lee
“Tolong
berikan ini untuk anak-anakmu.” Kata Nyonya Lee. Tuan Lee heran dengan sikap
Nyonya Lee.
“Setelah dipikir-pikir, ternyata kau memiliki sisi yang hangat. Aku bertemu Sutradara Yoon. Dia bilang kau memuji Hye-jun. Terima kasih.” Ucap Nyonya Lee
“Benar.
Aku melakukan itu.” Ucap Tuan Lee bangga. Nyonya Lee tak percaya Setelah syuting
film bersama Park Do-ha, mereka juga akan bintangi drama bersama.
“Setelah
dilihat-lihat, kau memiliki bakat menjadi manajer.” Puji Tuan Lee. Nyonya Lee
malu mendengarnya dan mengucapkan Terima kasih atas pujianmnya.
“Ke depannya,
aku mohon bimbinganmu sebagai manajer senior.” Kata Nyonya Lee
“Baiklah.
Aku akan berikan banyak bimbingan. Namun, kudengar syuting masih belum selesai
sampai sekarang. Apa Kau tahu alasannya?” kata Tuan Lee
“Sepertinya
semangat Hye-jun membuat kru tersentuh.” Ucap Nyonya Lee. Tuan Lee berkomentar
kalau ini Sinting sekali.
“Kenapa
aku bisa tak sadar? Ternyata kau sinting.” Ejek Tuan Lee. Nyonya Lee hanya bisa
tertawa mengaku tak sadar bahwa ia sinting.
“Mari
kita mempererat hubungan.” Ucap Nyonya Lee. Tuan Lee menganguk setuju.
Didalam
mobil, Hae Hyo sibuk memilih foto lalu menguploud foto berdua dengan Hye Jun
dengan caption “ORANG BIASA” #ADEGAN AKSI #JIN-SEONG #SU-YEONG #LELAH MENUNGGU
#MAAF #ADA RENCANA Wajahnya tersenyum bahagia.
Sementara
Hye Jun dan Do Ha masih melakukan adegan. Do Ha membalas dengan pukulan
mengunakan kayu. Hye Jun membalikan badan dan tak sadar kalau kepalanya
berdarah. Do Ha panik berteriak kalau kepala Hye Jun berdarah. Hye Jun pun
memegang dahinya dan melihat ada darah di tanganya.
Jeong Ha
memasang kan plester di dahi Hye Jun berpikir ini lebih baik karena Tak sampai
harus ke rumah sakit. Hye Jun merasa kalau memang beruntung. Jeong Ha pkir
kalau Hye Jun memang suka berpikir begitu lalu keduanya keluar dari apotik.
“Ini
untukmu.” Ucap Jeong Ha memberikan obat. Hye Jun pikir Jeong Ha bisa memberikan
padanya nanti dan Simpan dulu di tasnya.
“Apa Kau
tak pulang?” kata Jeong Ha heran. Hye Jun pikir akan antar pulang. Jeong Ha
bingung dan ingin tahu alasanya.
“Astaga,
tak perlu. Kau tak seharusnya mengantarku pulang. Kau terluka.” Ucap Hye Jun
“Apa aku
sekarat?” ucap Hye Jun. Jeong Ha mengeluh Perkataan Hye Jun terlalu ekstrem dan
tak suka dan beranjak pergi dengan wajah kesal. Hye Jun bingung meihat Jeong Ha
pergi begitu saja.
Jeong Ha
menunggu di halte, Hye Jun datang memberikan tempat obatnya dan mengaku ini
terlalu berat. Jeong ha hanya bisa tertawa melihat tingkah Hye Jun. akhirnya
keduanya pun naik bus bersama. Hye Jun memegang luka didahinya.
“Apa Kau
tak apa-apa?” tanya Jeong Ha panik. Hye Jun mengaku Tak apa-apa.
“Seharusnya
kau langsung pulang. Kenapa memaksa mengantarku pulang?” ucap Jeong Ha
memastikan luka di dahi Hye Ju.
“Apa Tadi
aku memaksa?” keluh Hye Jun. Jeong Ha pikir Hye Jun memaksa padahal sudah menyuruhnya pulang.
“Apa Kau
menghindari tanggung jawab?” ucap Hye Jun. Jeong Ha bingung Tanggung jawab apa
padahal tak bertanggung jawab atas
lukanya.
“Kenapa
marah? Apa Kau suka orang yang bertanggung jawab?” kata Hye Jun. Jeong Ha
mengaku suka
“Jadi, kau
mau bertanggung jawab juga?” ucap Hye Jun. Jeong ha merasa kalau Hye Jun
terdengar sedikit gila.
“Bagaimana
kau bisa tahu? Hari ini aku sedikit gila.”kata Hye Jun tertawa bahagia.
Keduanya terlihat sangat dekat.
Hye Jun
berjalan mundur, berkomentar Jeong Ha pasti lelah karena menunggunya, Jeong Ha
mengaku tak lelah tapi sadar tak ada pekerjaan yang mudah. Hye Jun mengaku
bersemangat hari ini bahkan Sangat bersemangat sampai tak bisa pikirkan hal
lain.
“Apa
rasanya berbeda saat kau yang menjalaninya dibandingkan hanya melihatnya?”
tanya Jeong Ha. Hye Jun pikir Bisa jadi.
“Ah...
Hujan turun. Astaga, aneh. Tiap bersamamu selalu turun hujan.” Ucap Jeong Ha
lalu berlari. Hye Jun terdiam dan pikir ucapan Jeong Ha itu Benar juga.
“Kau
sedang apa? Kenapa tak lari?” ucap Jeong Ha bingung. Hye Jun mengaku mau kena
hujan.
“Dingin
jika kena hujan. Kau bilang,Katanya kau selalu rasional?” ucap Jeong Ha
akhirnya mendekat.
“Aku
merasa akan meledak.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha mengajak agar Berteduh dulu.
“Aku
bingung. Ada yang mau aku katakan, tapi ragu harus katakan atau tidak.” Ucap Jeong
Ha
“Saat ragu
harus dikatakan atau tidak, jangan katakan.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun menegaskan
kalau Akan mengatakan. Jeonga Ha bingung apakah padanya.
“Kurasa
aku suka.” Ucap Hye Jun. Jeong ha bingung Suka apa. Hye Jun mengatakn kalau
merasa menyukai Jeong Ha. Jeong Ha kaget dan hanya bisa terdiam.
[AKU AKAN
MENJADI CAHAYA YANG MEMBIMBINGMU]
bersambung ke episode 6
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar