PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Seo Yeon
hanya bisa melonggo melihat pakaian dalam yang dibelikan temanya. Mi Kyung
dengan bangga kalau pasti sangat
seksi. Seo Yeon pikir Ini tidak berfungsi
sebagai pakaian dalam dan lebih baik tetap telanjang? Mi Kyung merasa temanya
memang sangat norak.
“Kau bisa
melihat, tapi tidak bisa. Kau ingin menunjukkan, tapi tidak juga. Apa Paham?”
ucap Mi Kyung
“ Lupakan
saja.. Aku tidak mau berusaha sekeras itu.” Ucap Seo Yeon mengembalikan pada
temanya dan mengajak pulang.
“Menurutmu
kenapa Kang Woo tidak menelepon sejak hari itu?” kata Mi Kyung. Seo Yeon
akhirnya balik dan mengambil tas berisi pakaian dalam. Mi Kyung hanya bisa mengejek sikap Seo Yeon.
Mi Kyung
masuk kamar Seo Yeon lalu membahas kalau
Jang Mi agak aneh dan bertanya-tanya Bagaimana dia tahu tempat tinggal
Kang Woo. Ia melihat foto-foto yang diambil Jang Mi merasa penasaran Bagaimana dia tahu Seo Yeon di sini.
“Yang
paling kukhawatirkan adalah dia berpura-pura menjadi dirimu. Dia menirumu.”
Ucap Mi Kyung. Seo Yeon kaget kalau Jang Mi menirunya.
“Apa Kau
benar-benar buta? Kukira kau diam saja karena sibuk dengan Kang Woo. Apa Kau
tidak tahu?” ucap Mi Kyung heran.
“Kenapa
dia melakukan itu?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung juga ingin tahu dan berpikir
sesuatu.
“Mungkin
dia mata-mata yang dikirim negara ini untuk menggantikanmu dalam keadaan
darurat. Mereka berusaha melestarikan DNA yang sangat tampan dari tiga
bersaudara Joo.” ucap Mi Kyung.
“Omong
kosong apa itu?” keluh Seo Yeon menaruh pakain dalam di lemari dan langsung
menutupnya.
“Apa Kau
tidak punya mata?” ucap Mi Kyun melotot kaget melihat Jang Mi ada didalam
lemari. Seo Yeon pun membuka lemari hanya bisa melonggo karena Jang Mi
bersembunyi.
Mi Kyung
membawa tas Jang Mi diruang tengah, seperti akan mengeledahnya. Seo Yeon pikir
kalau Mi Kyung itu tak perlu melakukan ini. Mi Kyung menyuruh temanya diam saja
karena Joo Hee bilang melihat tumpukan uang di sini.
“Tidak!”
kata Jang Mi mencoba agar tak membukanya. Mi Kyung mengeluh dengan sikap Jang
Mi dan langsung membuka tasnya.
“Ini
hanya sampah.” Ucap Mi Kyung heran melihat hanya berisi barang-barang.
“Ini
bukan sampah. Ini milikku... Bukankah ini milikku?” kata Seo Yeon. Jang Mi
langsung meminta maaf. Mi Kyung pikir Ini tidak bernilai.
“Aku
ingin menjadi seperti Seo Yeon. Kukira aku bisa menjadi seperti dia jika aku
mulai meniru semua yang dia lakukan.”akui Jang Mi
“Apa yang
dia katakan?” kata Mi Kyung heran. Seo Yeon langsung menghampiri Jang Mi dan
megang tanganya.
“Jang
Mi... Aku bukan siapa-siapa. Kenapa kau ingin menjadi sepertiku?” ucap Seo Yeon
terharu.
“Kau
seorang putri, adik perempuan, kakak, ibu, nenek, leluhur, putra, dan suami
untukku.” Kata Jang Mi. Mi Kyung melihatnya terlihat bingung.
“Sejak
dulu aku gadis tidak berguna. Tapi selagi tinggal di sini, aku sadar diriku
bisa membantu seseorang.” Ucap Jang Mi
“Bagaimana
kau membantunya?” tanya Mi Kyung. Keduanya sama-sama menjawab kalau itu foto
Kang Woo.
“Seo
Yeon... Kalau begitu, aku akan pindah dari rumah ini.” Ucap Jang Mi. Seo Yeon
kaget Jang Mi akan pindah. Jang Mi pun
langsung pamit pergi.
“Tunggu, jadi, siapa kamu sebenarnya?”teriak
Mi Kyung bingung.
Seo Yeon
pun bertanya apakah Jang Mi sungguh akan pergi seperti ini. Jan Mi menganguk
dengan wajah sedih. Mi Kyung memberitau kalau Polisi mencarinya. Jang Mi
mengaku Mereka bukan polisi tapi dipekerjakan ibunya.
“Apa Kau
yakin akan baik-baik saja?” tanya Seo Yeon khawatir. Jang Mi meminta Seo Yeon agar Jangan khawatir.
“Aku jauh
lebih kuat sekarang.” Ucap Jang Mi. Seo Yeon menyuruh Jang Mi agar menelp dan Datanglah
ke rumah juga.
“Tapi
jangan terlalu sering.” Komentar Mi Kyung sinis. Jang Mi menatap Seo Yeon dan
langsung memeluknya.
“Tidak.
Tidak usah. Jangan!” ucap Mi Kyung panik melihat Jang Mi akan memeluknya.
Tapi Jang
Mi tak peduli memeluk Mi Kyung juga. Akhirnya Mi Kyung pun membiarkanya. Jang
Mi akhirnya pamit pergi. Seo Yeon pun melambaikan tanganya, lalu menyenggol Mi
Kyung agar mengikutinya. Jang Mi pun melambaikan tangan dengan wajah sedih.
“Jang
Mi... Kukira kau akan pulang.” Ucap Seo Yeon melihat Jang Mi akan masuk ke
gedung yang ada didepan rumahnya.
“Rumahku
di sini... Aku pemilik gedung ini. Aku terlalu malas membayar sewa bulanan, jadi,
aku membelinya.” Ucap Jang Mi dengan senyuman. Keduanya hanya bisa melonggo.
Mi Kyung
mencari infomasi di internet melihat Penjualan
tahunan Perusahaan Baekga, lalu mengatakan akan berteman baik dengannya. Seo
Yeon menyindir Mi Kyung menuduhnya menjadi mata-mata, lalu terlihat bahagia
karena Kang Woo menelp.
“Halo.. Sekarang?
Tentu saja. Sampai jumpa.” Ucap Seo
Yeon.penuh semangat lalu menutup telpnya.
“Dia
ingin bertemu denganmu?” tanya Mi Kyung. Seo Yeon menganguk. Mi Kyung pun memberikan pakaian dalamnya.
“Tidak
usah... Aku merasa tidak enak. Orang tua Kang Woo berpikir kami akan putus.”
Ucap Seo Yeon menolak.
“Kau dari
era mana? Jika akhirnya kalian putus, maka hubungan berakhir. Tapi jika ingin
melakukannya, lakukan saja.” Ucap Mi Kyung.
“Tidak.
Aku tidak bisa.” Ucap Seo Yeon lalu melangkah pergi dan meninggalkan rumah.
“Hei!
Berbeda denganmu, Kang Woo tidak akan bisa mengendalikan diri! Dia sangat
bebal.” Teriak Mi Kyung.
Seo Yeon
makan sambil mengaruk-garung punggungnya. Kang Woo yang duduk di depanya
terlihat gugup menatap bibir Seo Yeon seperti jantungnya berdebar kencang dan
langsung mengumpat kalau sudah gila. Seo Yeon seperti tak sadar masih terus
makan.
“Kau
sengaja menemuinya di luar. Memalukan! Dasar memalukan!” ucap Kang Woo mencoba
menenangkan diri.
“Kenapa?
Apa tidak enak?” tanya Seo Yeon bingung. Kang Woo mengaku Tidak bahkarn
menyukainya. Seo Yeon mengaku juga suka dan makan dengan lahap.
Saat itu
Won Jae datang dan langsung berkomentar Tatapan Kang Woo sangat mesum. Kang Woo
menyapa Won Jae dengan sopan. Seo Yeon mengeluh kakaknya bahkan mengikutnya.
Won Jae mengeluh dianggap Mengikutinya karena tidak selancang itu.
“Salah
siapa asal masuk ke rumah orang di malam hari?” ucap Seo Yeon kesal. Won Jae
kesal mendengarnya.
“Kakak
ingin berkencan dengan pacar kakak di sini.” Ucap Won Jae bangga. Seo Yeon tak
percaya mendengarnya.
“ Ini
kali pertamaku mendengar Kakak berkata "pacar". Siapa itu?” tanya Seo Yeon.
“ Apa Kau
ingin bertemu dengannya?” ucap Won jae. Seo Yeon kaget Kakaknya akan
mengenalkannya
“Dia akan
segera datang.. Tapi makanan ini tampak mahal.” Komentar Won Jae. Kang Woo mengaku punya banyak uang.
“Aku ragu
kau lebih kaya dari pacarku.” Kata Won Jae. Kang Woo merasa tak setuju.
“Dalam
hal kekayaan, aku selalu yang terdepan.” Ucap Kang Woo yakin.
Saat itu
Kang Hee menaiki tangga mengaku baru tiba dan terhenti melihat sosok Kang Woo
bertemu dengan Won Jae. Akhirnya ia menuruni tanga menyuruh Keluarlah sekarang.
Won Jae bingung, Seo Yeon akhirnya bertanya Ada apa
“Bukan
apa-apa. Nikmati makananmu. Pastikan kamu pulang malam ini.” Ucap Won Jae memperingati
adiknya.
“Aku
belum pernah melihatnya seperti itu. Dia pasti sangat menyukainya.” Kata Seo
Yeon heran.
Kang Hee
duduk di mobil melihat Won Jae akhirnya keluar restoran lalu teringat dengan
yang dikatakan Kang Woo “Aku menyukainya. Tidak ada yang rumit.” Lalu
menyakinkan kalau Tidak ada yang rumit. Won Jae pun masuk mobil bertanya “Apa
ada masalah?”
“Won
Jae... Aku belum pernah segegabah ini. Maukah kau menikah?” ucap Kang Hee
melamar. Won Jae terlihat kaget.
“Pikirkanlah...
Tapi jangan terlalu lama. Nanti kita kehabisan waktu.” Kata Kang Hee. Won Jae
hanya bisa terdiam
Won Seok
menunggu didepan jalan dan melihat Ho Dol datang dengan masker. Ia heran Ho Dol
yang bolos les lagi. Ho Dong mengaku kalau terserang flu sambil terbatuk-batuk.
Won Seok langsung membuka masker Ho Dol dan ada bekas luka.
“Ayahku
sangat sehat, bukan? Saat aku memastikan yang dilihatnya, dia langsung
memukulku. Dia sudah lama menjadi petani, jadi, tubuhnya sangat berotot.”
Cerita Ho Dol berusaha untuk senang.
“Dia akan
hidup selama 50 tahun lagi, jadi, dia pasti akan menerimaku saat itu.” Kata Ho
Dol. Won Seok tiba-tiba memegang wajah Ho Dol
“Katakan.
Aku ingin melakukan sesuatu untukmu, tapi aku tidak bisa memikirkan apa pun.
Jadi, katakan.” Ucap Won Seok merasa sedih
“Tidak,
itu tidak perlu... Sudah cukup.” Kata Ho Dol. Won Seok mengaku ingin melakukan sesuatu untuknya.
Won Jae
membuka pintu kamar adiknya berpikir kalau ada dikamar tapi kamarnya masih
gelap. Ia pun menyalakan lampu dan langsung menaruh jaket di lemari gantung,
dengan wajah bahagia karena adiknyapasti tidak akan sadar kalau ia
mengambilnya.
Ia lalu
tiba-tiba terdiam mengingat yang dikatakan Kang Hee “Maukah kau menikah? Pikirkanlah.
Tapi jangan terlalu lama.”
“Ada apa?
Apa keluarganya tahu dia mengencani orang sepertiku?” keluh Won Jae bingung.
Ia lalu
melihat sebuah foto diatas meja adiknya, sambil mengeluh Won Seok yang menaruh
diatas meja agar semua orang melihat. Ia
merasa seharusnya menyobek saja ini lalu keluar kamar sambil menelungkupkan
fotonya.
Kang Woo
mengantar Seo Yeon pulang, dan memberitahu sudah sampai. Seo Yeon pikir ini
rumahnya bukan rumah Kang Woo. Kang Woo bingung bertanya Ada apa. Seo Yeon
bingung mengaku Bukan apa-apa dan menyuruh Kang Woo pergi saja.
“Sampai
jumpa. Mimpi indah.” Kata Kang Woo. Seo Yeon gugup mengatakan Kang Woo juga.
Akhirnya Kang Woo pun pergi.
“Ayolah.
Ini tidak perlu” keluh Seo Yeon melihat ke dalam bajunya.
Flash Back
“Hei!
Berbeda denganmu, Kang Woo tidak akan bisa mengendalikan diri! Dia sangat
bebal.” Teriak Mi Kyung
“Seperti
katamu, siapa yang tahu...” ucap Seo Yeon akhirnya mengambilnya.
Sementara
Kang Woo di dalam mobil memukul dirinya yang Seharusnya malu. Ia menyuruh agar
bisa mengendalikan dirinya karena seorang manusia. Ia yakin alau Seo Yeon akan takut jadi harus
mengendalikan dirinya.
“Astaga,
tidak. Ini tidak seperti dugaanmu... Kau salah paham. Tidak. Ini tidak seperti
dugaanmu. Kamu salah paham. Aku akan berusaha keras untuk tidak menyukaimu
lagi.” Ucap Min Hyuk duduk sendirian sambil makan permen.
“Tidak
menyukaimu. Untuk tidak menyukai... Aku akan berusaha keras untuk tidak
menyukaimu lagi. Ini tidak seperti dugaanmu. Kamu salah paham. Aku akan
berusaha tidak menyukaimu mulai sekarang. Tidak menyukaimu.” Ucp Min Hyuk
seperti sedang berlatih.
Min Hyuk
bertemu dengan neneknya untuk makan malam. Nenek Han menceritakan Belum lama ini, datang ke sini dengan paman
dan bibi Min Hyuk dan Makanannya lumayan enak. Min Hyuk mengaku kalau
makanannya ini enak.
“Min
Hyuk... Ini tentang Joo Seo Yeon... Apa Kau menyukainya?” tanya Nyonya Han. Min
Hyuk bertanya Bagaimana jika benar
“Jika kau
memang menyukainya, nenek bisa membantumu.” Kata Nenek Han. Min Hyuk hanya bisa
diam saja.
Seo Yeon
masuk ruangan Min Hyuk karena meminta agar menemuinya. Min Hyuk ingin tahu Bagaimana keadaan Seo
Joon. Seo Yeon merasa Pikiran adiknya sangat sederhan jadi pulih dengan cepat
dan baik-baik saja. Min Hyuk pikir itu bagus.
“Bu
Joo... Aku minta maaf sebelumnya.” Ucap Min Hyuk. Seo Yeon bingung.
“Aku
tidak mau kamu membenciku. Tapi kupikir membenciku mungkin lebih baik daripada
tidak menyukaiku.” Kata Min Hyuk
“Aku
tidak mengerti maksudmu.” Ucap Seo Yeon. Min Hyuk meminta maaf lalu berjalan
pergi.
Seo Yeon
masuk ruangan dengan wajah bingung bertanya-tanya, Apa terjadi sesuatu kepada
Min Hyuk. Saat itu telpnya berdering.
Seura neneknya terdengar bertanya Apa ini Nona Joo Seo Yeon. Seo Yeon
membenarkan.
“Ini
nenek Kang Woo.” Kata Nyonya Han. Seo Yeon langsung berdiri dan memberikan
hormat.
Sebuah
video tersebar di internet "Peserta trainee yang masih SMA tinggal dengan
wanita pendamping" Terlihat Seo Joon yang menahan Joo Hee agar tak masuk
bar, Hyun Soo pun melihat video yang
menyangkut anak didiknya.
“Dia
peserta latihan yang terkenal. Orang-orang membahas agensi kita.” Ucap Sek-nya.
“Suruh
dia datang ke ruanganku.” Ucap Hyun Soo. Sek-nya kaget.
“Apa Anda
ingin bicara langsung dengan seorang peserta latihan?” tanya Sek-nya bingung.
“Begitukah
menurutmu? Apa itu tidak adil bagi orang lain?” ucap Hyun Soo.
Seo Joon
terdiam melihat videonya tersebar di internetdan bertanya-tanya Siapa yang
mengunggah ini. Sek datang memanggil Seo Joon dan berpikir sudah melihatnya.
Seo Joon hanya bisa diam saja.
“Mulai
saat ini, kamu bukan bagian dari HS Entertainment lagi.” Ucap Sek-Hyun Soo. Seo Joon ingin membela diri
tapi Sek kembali berbicara.
"Jika
individu ini melakukan hal yang tidak senonoh dalam masyarakat, kontraknya bisa
diberhentikan berdasarkan kebijakan agensi.” Kau ingat itu, bukan? Jika tidak, pulanglah
dan periksa kontraknya.” Tegas Sek Hyun Soo
“Maafkan
aku.” Kata Seo Joon tak bis membela diri dan memilih pergi.
“Apa Ada
hal lain yang ingin kau katakan? Siapa gadis di video itu? Jika ini bisa ditangani,
kami bisa membantumu.” Ucap Sek Hyun Soo
“Apa Anda
akan menyelamatkanku dengan menghancurkan hidupnya? Terima kasih untuk
semuanya.” Kata Seo Joon lalu melangkah pergi.
Seo Joon
pulang ke rumah, Joo Hee berlari menuruni tangga langsung memarahi Seo Joon
yang tidak menjawab teleponnya. Seo Joon kaget tiba-tiba Joo Hee langsung
berteriak padanya . Joo Hee pikir Seo Joon sudah melihat video itu juga.
“Apa
agensimu tahu?”tanya Joo Hee panik. Seo Joon berkomentar kalau HS Entertainment
memang hebat.
“Mereka
langsung membatalkan kontrak.” Ucap Seo Joon. Joo Hee tak percaya mendengarnya
dan ingin tahu alasanya.
“Jika
tidak, mereka akan mengusikmu. Aku bisa apa? Karena orang-orang sudah tahu
wajahku, aku tidak peduli opini orang...”ucap Seo Joon.
“Aku
tidak melakukan itu... Aku bukan wanita pendamping.” Kata Joo Hee. Seo Joon
pikir Joo Hee sudah berhenti.
“Itu
bagus... Kau harus berhenti sebelum Seo Yeon tahu. Jika Seo Yeon tahu, tamat
riwayatmu.” Ucap Seo Joon. Joo Hee mengumpat kesal.
“Dasar bodoh!
Aku memang bukan wanita pendamping!”ucap Joo Hee. Seo Joon hanya bisa melonggo.
Won Jae
melihat mobil yang ada dishowroom lalu teringat saat bertemu dengan Kang Hee di
show room dan mengatakan “Mobil-mobil ini pasti sangat sesak di dalam sini. Saat
mereka melihat mobil lain, balapan di jalanan, mereka pasti iri, bukan?”
“Apa Kau
juga merasa sesak di kantormu?” tanya Won Jae.
Sementara
di kantor Kang Hee menatap ponselnya, seperti sangat berharap tapi berpikir Won
Jae itu pasti melarikan diri. Beberapa detik kemudian telpnya berdering dan
nama "Joo Won Jae" dan langsung mengangkatnya.
“Mari
kita lakukan... Mari kita menikah.” Ucap Won Jae yakin. Kang Hee kaget.
“Aku
ingin menjadi orang yang kamu datangi untuk beristirahat saat kamu merasa sesak.
Jadi, menikahlah denganku, Nona Lee.” Ucap Won Jae yakin.
Seo Yeon
berjalan dengan wajah termenung, pesan dari Kang Woo masuk “ Apa yang kamu
pikirkan? Apa kamu memikirkanku?” seperti Kang Woo ada didekatnya. Saat itu Min
Hyuk tiba-tiba datang, bertanya apakah
mau makan malam dengannya dengan memberikan permen.
Seo Yeon
melihat permen yang diberikan gambar cinta, akhirnya keduanya makan lolipop
sambil minum teh dicafe. Min Hyuk pikir Seo Yeon sudah tahu kalau tidak bisa
berbohong, jadi meminta Seo Yeon
bertanya “apa aku bisa berhenti menyukaimu?”
“Tolong
tanyakan itu.” Ucap Min Hyuk. Seo Yeon terdiam dan akhirnya mulai bertanya.
“Bisakah
kau berhenti menyukaiku?” tanya Seo Yeon. Min Hyuk menjawab akan berusaha sebaik mungkin tidak menyukai
Seo Yeon mulai sekarang.
“Kurasa
aku bisa melakukannya.” Ucap Min Hyuk. Seo Yeon meminta maaf karena sudah merepotkannya
padahal bukan siapa-siapa.”
“Momen
saat perasaanku bertumbuh besar kepadamu sangat berharga bagiku. Jadi, jangan
berpikir begitu. Terima kasih sudah mengizinkanku menyukai orang hebat
sepertimu, Bu Joo.” ucap Min Hyuk
“Terima
kasih atas makan malamnya.”kata Min Hyuk akan pergi. Seo Yeon menahanya.
“Bolehkah
aku memelukmu sekali saja? Aku ingin memelukmu tiap kali melihatmu. Itu saja.” Kata
Seo Yeon. Min Hyuk kaget tapi akhirnya memperbolehkanya.
“Terima
kasih, Pak Lee.” Ucap Seo Yeon, Min Hyuk pun berharap masih bisa bertemu di sekolah. Seo Yeon
bingung.
“Aku punya
firasat mungkin aku tidak akan bertahan hari ini.” Kata Min Hyuk lalu bergegas
pergi.
“Min
Hyuk! Aku akan membunuhmu!” teriak Kang Woo mengejar Min Hyuk
“Hei,
bukan begitu! Kamu salah!” teriak Seo Yeon kaget melihat Kang Woo.
Keduanya
masuk ke dalam rumah, Seo Yeon bertanya apakah Kang Woo marah. Kang Woo marah
karena Seo Yeon yang memeluk Min Hyuk dan itu artinya memeluk pria lain. Seo
Yeon pikir kalau sudah mengatakan alasanya.
“Kenapa
kamu pergi dengannya? Kau bisa menolaknya.” Ucap Kang Woo marah
“Kang
Woo, jika kamu tetap marah, aku tidak bisa memberitahumu.” Kata Seo Yeon. Kang
Woo penasaran memberitahu apa.
“Tadi, aku
bicara dengan nenekmu.” Ucap Seo Yeon. Kang Woo kaget ingin tahu alasan bertemu
dengan neneknya.
“Apa Dia
mengatakan hal buruk kepadamu? Kenapa dia tidak bicara denganku? Kenapa dia
meneleponmu?” ucap Kang Woo bingung
“Dia
bilang akan mengawasi kita. Dia memberi kita dukungannya. Dia menyuruhku
berkencan denganmu.” Cerita Seo Yeon.
“Apa?
Tiba-tiba? Kenapa?” ucap Kang Woo bingung. Seo Yeon juga tak tahu
“Tapi dia
jelas mengatakan, "Jagalah Kang Woo-ku dengan baik." Ucap Seo Yeon.
Min Hyuk
duduk sendirian di cafe sambil memakan permen yang sangat banyak, seperti saat
sedih temanya adalah permen.
Flash Back
Nenek Han
membahas tentang Joo Seo Yeon dan bertanya apakah Min Hyuk menyukainya. Min
Hyuk bertanya bagaiaman kalau benar seperti itu. Nenek Han mengatakan Jika memang
menyukainya, maka nenek bisa membantunya.
“Tidak...
Nenek salah paham... Ini tidak seperti dugaan Nenek. Nenek salah paham....” Ucap
Min Hyuk dicafe.
“Ini
tidak seperti dugaan Nenek.. Nenek salah paham.” Ucap Min Hyuk. Nenek Han
memastikan seperti tak percaya.
“Nenek
tahu aku tidak bisa berbohong.” Ucap Min Hyuk. Nenek Han pun percaya dengan
ucapan cucunya.
“Bu Joo
adalah orang hebat. Kang Woo hampir tidak pantas mendapatkannya. Jadi, tolong jangan
menyusahkannya.” Kata Min Hyuk yang mengepalkan tangan seperti berusaha untuk
berbohong.
“Aku
senang sudah berlatih.” Ucap Min Hyuk merasa kalau kebohongnya itu harus
berlatih lebih dulu.
Kang Woo
bertanya pendapat Seo Yeon apakah menyukainya. Seo Yeon pikir itu pasti karena
nenek Han sudah memberi restu. Kang Woo mengartikan kalau Seo Yeon setuju dan mencoba
mendekat. Seo Yeon panik.
“Tapi ibu
dan ayahmu belum merestui...” ucap Seo Yeon Kang Woo. pikir bisa menang melawan
mereka.
“Tidak
ada kemenangan atau kekalahan antara orang tua dan anak. Kita bahkan belum
yakin...” ucap Seo Yeon.
“Aku
yakin.... Aku sangat yakin, Seo Yeon.” Kata Kang Woo akan mencium, tapi Seo
Yeon langsung menghentikan dengan jarinya.
“Tunggu
Sebentar... Aku harus pulang lebih dahulu... Sebentar. Sebentar saja.” Ucap Seo
Yeon. Kang Woo menahanya.
“Tunggu,
jika kau merasa risi atau gelisah soal ini...”kata Kang Woo. Seo Yeon mengaku
tidak tapi ingin melakukan sesuatu.
“Bukan
begitu. Bukan begitu, tapi... Aku punya pakaian dalam cantik dari Mi Kyung,.. Aku
harus pulang.” Kata Seo Yeon malu-malu.
“Seo
Yeon, Apa kau selamban itu? Apa Kau pikir aku peduli soal itu sekarang? Kini
aku sudah buta. Kau satu-satunya yang kulihat.” Ucap Kang Woo dan langsung
mengendong Seo Yeon pergi ke kamar tidurnya.
Saat itu
si pak kentang yang terlihat tumbuh subur, bersemu merah.
Bersambung
ke episode 31
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar