PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 20 Januari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 10 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

“Akan kuberikan keputusanku... Menurut Pasal 60 Hukum Kriminal, terdakwa Jo Cheol Gang, telah melakukan kejahatan berat. Menurut Pasal 116, dia bersalah atas penyelundupan. Menurut Pasal 198, dia bersalah atas pencurian artefak.” Kata Hakim
“Dia bersalah atas menjalankan dan memerintahkan kejahatan lain. Dengan ini, pengadilan akan menyita semua properti terdakwa. Semua haknya akan dicabut sebagai warga Korea Utara.” Kata Hakim
“Dia akan dikucilkan dari masyarakat, dan akan diberikan hukuman seumur hidup, menjalani pekerjaan kasar sampai terdakwa wafat. Dia takkan berhak mengajukan banding. Kasus ditutup.” Ucap hakim
Tuan Jo marah akan menyerang Jung Hyuk, para menjaga mencoba menangkapnya, tapi Tuan Jo malah melawanya. Akhirnya Tuan Jo ditendang di lantai. Tuan Jo langsung memperingatkan Jung Hyuuk kalau Ada satu hal yang dilewatkan.
“Karena itulah, jalang itu akan mati apa pun yang terjadi.” Kata Tuan Jo memperingati. 


Di rumah, Jung Hyuk bertanya-tanya “Apa yang kulewatkan?” lalu melihat berkas yang dimilikinya. Ia lalu menemukan “JUMLAH BAJA KOMPOSIT’” Tuan Jo pun dibawa para petugas ke penjara.
“Ada perbedaan jumlah baja yang diselundupkan dan baja komposit yang kami sita. Mustahil mereka membuang bahan yang menghabiskan ratusan ribu dolar. Berarti ada lebih dari satu tempat produksi senjata khusus itu? Jika begitu...”
Sebuah truk besar keluar dari tempatnya, Salah seorang memberitahu  Tujuan. Gua di pintu masuk Gunung Mandal denganKendaraan target. Pyongyang 0758-3617.
Akhirnya sebuah truk sudah menunggu, Petugas yang sedang mengemudi bingung melihat ada mobil didepan. Sebuah truk mulai mendekat, Mereka pun bergegas mundur dengan saling menembak. Dan saat itu ledakan terjadi, lalu Tuan Jo pun dibawa keluar oleh anak buahnya

Jung Hyuk membahas dengan Paman Dan kalau merasa Ayakin itu direncanakan. Tuan Mo pun setuju karena Banyak petinggi yang menerima suap dari Tuan Jo,  jadi mengira sebaiknya membunuhnya sebelum semua lepas kendali.
“Ada lima orang di mobil itu, tapi hanya ada empat jasad.” Kata Jung Hyuk.
“TKP sungguh kacau... Mereka akan segera menemukannya. Jasadnya tak mungkin terempas saat tabrakan.” Kata Tuan Mo
“Ada kemungkinan para pendukungnya yang menyebabkan kecelakaan itu.” Kata Jung Hyuk
“Jangan asal membuat kesimpulan... Lihatlah faktanya. Sudah sepantasnya. Dia mati sama seperti korbannya.” Ucap Tuan Mo. 

Jung Hyuk kembali ke ruangan dan melihat ada amplop coklat, ternyata isinya sebuah koran dengan highlight “PUTRI GRUP QUEENS DAN CEO PILIHAN SE-RI WAFAT” Jung Hyuk bingung mencari siapa pengirimnya  dan saat itu telp berdering.
“Kapten Ri... Apa Sudah terima hadiahku? Kau tampak terkejut. Aku tak seperti kakakmu yang lemah. Kau tak bisa menyingkirkanku semudah itu.” Ucap Tuan Jo
“Aku bersumpah atas nama kakakku. Aku akan menangkapmu apa pun caranya, dan membuatmu menjalani hidup lebih buruk dari kematian.” Tegas Jung Hyuk
“Begitukah?.. Sayang sekali. Sebelum kau melakukannya, aku akan ke Selatan untuk membunuh wanita itu. Coba tangkap aku kalau bisa. Sampai jumpa.” Kata Tuan Jo menutup telpnya. Jung Hyuk terlihat penuh amarah. 

Di restoran, Tuan Park seperti mulai dekat dengan Tuhan membaca alkitab, wajahnya sudah kembali normal.  Pensanan ayam pun datang, Tuan Park berkata kalau mereka bisa menyelesaikan lalu pulang karena ada doa bersama.
“Ada banyak hal yang aku syukuri. Apakah Pimpinan Yoon baik-baik saja? Dia tak sakit atau mengalami cedera, 'kan?” kata Tuan Park
“Tidak, tapi dia tampak agak aneh.” Kata Sek Hong. Tuan Park bingung.
***
Flash Back
Sek Hong berkerja dengan timnya memilih bagian-bagian untuk produk. Se Ri menepuk pundaknya dengan senyuman memberitahu agar Jangan lupa istirahat.
Tuan Park heran ada apa dengan hal itu. Sek Hong mengaku Se Ri tak pernah bilang itu sejak masuk perusahaannya. Dan Motonya, "Kau bisa tidur saat kau mati." Tuan Park pun mengerti.
“Dan akhir pekan lalu, tiba-tiba dia ingin pergi ke Gunung Bukhan.” Cerita Sek Hong. 


Se Ri  berdiri dengan teropingnay. Sek Hong mengajak Se Ri kalau harus kembali. Se Ri menyurh Sek Hong agar melihat hamparan alang-alang di sana dan ingin tahu apakah melihat ada yang bergerak. Sek Hong mengaku tak tahu setelah melihat dengan teropong.
“ Coba Lihat lebih dekat.” Ucap Se Ri. Sek Hong masih tetap tak tahu. S Se Ri tiba-tiba menangis.
“Aku hanya bicara jujur, tapi... dia mulai menangis.”
Sek Hong melihat Se Ri menangis pun panik bertanya ada apa.  Dan meminta mengatakan kalau memang salah dan akan berusaha memperbaikinya jadi jangan menangis. Se Ri menepuk bahu sek Hong agar  Jangan lupa istirahat.

“Aku lebih suka dia sebelumnya... Dia makin menakutkan.” Ucap Sek Hong heran.
Se Ri berkerja untuk melihat berkas “KONSEP INTERIOR MENDATANG, MEMASAK GEMBIRA, PUTIH, GELAP, ABU-ABU” Lalu merasakan badanya lelah dan melihat jam tanganya. Ia pun memilih untuk pulang, saat itu seperti ada orang yang mengikutinya.
Se Ri keluar parkiran dan seseorang melihat dari belakang seperti siap menyerang. Saat itu ada dua petugas datang menyapa Se Ri,  bertanya sudah mau pulang. Se Ri menganguk dan mengucapkan Terima kasih atas pekerjaan mereka.
Akhirnya Se Ri pun naik ke mobilnya lalu meninggalkan kantor. Tuan Jo pun hanya menatap dari kejauhan dengan pakaian securitynya.


Tuan Jung seperti biasa sedang berkerja, Seorang pria datang memberitahu Ada yang menunggu di luar. Tuan Jung pun keluar dengan wajah bingung melihat ada sosok pria dalam kegelapan. Tentara Pyo dkk sedang berjalan tiba-tiba beberapa orang datang akan menembaknya. Semua kebingungan dan hanya bisa mengangkat dua tanganya. 

Se Ri berusaha untuk tidur setelah mematikan lampu dengan cara bertepuk tangan. Tapi matanya tak bisa terpejam bahkan sudah mengunakan penup matanya. Akhirnya ia keluar dari apartementnya berjalan sambil bergumam.
“Aku penasaran yang manakah cinta. Semoga kau mencemaskanku, sama seperti aku mencemaskanmu. Semoga kau merindukanku, sama seperti aku merindukanmu. Inikah cinta?”
“Tapi di sisi lain, semoga kau tak mencemaskanku. Semoga kau melupakanku, dan semua momen yang kita alami. Inikah cinta? Jika bukan keduanya, inikah cinta jika aku bahkan rela< menjalani semuanya dari awal agar aku bisa menemuimu sekali lagi?”
Tuan Jo melihat Se Ri dari kejauhan dan siap mendekat. Tapi Se Ri terhenti melihat Jung Hyuk dari banyak orang yang didepanya. Jung Hyuk akhirnya berjalan mendekati Se Ri yang berkaca-kaca.
“Aku mencarimu ke mana-mana. Kau bilang tinggal di sekitar Cheongdam-dong, Gangnam-gu, Seoul. Kau tak beri tahu alamat pastinya.” Ucap Jung Hyuk. Mereka pun bertemu di Korea Selatan. 


EPILOG
Tuan Jung sudah ada diruangan terlihat sangat ketakutan. Akhirnya Tentara Pyo dkk datang juga lalu melihat sosok pria dalam kegelapan. Tuan Ri berjalan mendekat, semua langsung memberikan hormat.
“Putraku, yang juga kapten kalian, dan sesama prajurit, telah pergi ke Selatan.  Ini rahasia. Aku ingin meminta lima orang yang paling dia percaya, termasuk Jung Man Bok, karena menawarkan bantuan untuk menyingkap kematian putraku.” Kata Tuan Jung
“Sebagai permohonan dari ayah Jeong Hyeok. Mohon bawa dia kembali.” perintah Tuan Jung

Akhirnya sebuah bus datang ke kota Paju,  dengan spanduk bertuliskan TIM ATLET TREK MILITER KOREA UTARA. Eun Dong tak percaya kalau  Banyak sekali mobilnya. Sementara Tentara Pyo mulai mengumpat kesal.
“Mereka tahu kita datang, jadi mereka memamerkan semua mobil mereka.” Kata Tentara Park.
Ju Meok dan Tentara Park juga terlihat senang bisa pergi ke Korea selatan, sementara Tuan Jung terlihat gugup. Didepan hotel sudah banyak orang yang menunggu dan menyambut mereka, semua atlet pun turun dari bus. 

Seorang pria masuk ke dalam bus melihat lima orang yang tak turun dari bus.  Ia memberitahu kalau Upacara penutupan kompetisi ini dua pekan lagi jadi merkea harus jalankan misi dan kembali pada saat itu.
“Jika kalian gagal, maka aku tak bisa bantu.” Kata Sipria. Semua mengerti dan langsung menganti pakaian.

Mereka mampir ke minimarket. Tentara Pyo bertanya apa yang dibeli Eun Dong. Eun Dong mengaku tak tahu mau beli apa, jadi mengambil yang paling besar. Tentara Pyo pun bertanya pada Tentara Park,  Tentara Park mengeja "Carbonara"
"Car..." Nama macam apa itu?” keluh Tentara Pyo. Sementara Ju Meok dengan bangga memilih jjajang ramyeon.
“Tiap menonton drama Selatan, aku selalu ingin makan jjajangmyeon. Pasti ini sama.” Ucap Ju Meok
“Negara ini luar biasa. Ada beragam jenis mi!” kata Eun Dong bahagia. Tentara Pyo menyuruh agar bisa sadar.
“Jangan terbuai dengan variasinya... Pikirkanlah. Kenapa mereka makan mi padahal punya cukup beras? Karena beras mereka kurang...” kata Tentara Pyo.
Saat itu Tuan Jung datang terlihat kepanasan membawa nasi instant dari  microwave.  Ia pun dengan bangga memperlihatkan rak nasi didepanya, semua hanya bisa melonggo melihatnya. Akhirnya mereka makan bersama  dengan nasi dengan siaran TV di minimarket.
“Inilah festival militer dunia... Pesta Olahraga Militer Dunia diadakan di negara kita dan tim Korea Utara juga hadir tahun ini. Sebanyak 173 anggota Korea Utara ikut serta. Termasuk para atlet, eksekutif, juri dan juga tim medis”
“Tim Korea Utara dari Pyongyang melalui jalan darat daripada laut. Ini acara yang bermakna karena akan menjadi kompetisi damai antar prajurit. Lewat kompetisi ini, mereka bisa berbagi ikatan kekeluargaan selain bersaing satu sama lain.
“Sejumlah 7.300 atlet akan menurunkan senjata dan menjunjung sportivitas serta berkompetisi dengan sengit selama dua pekan. Kami dari Berita TVN...”
Ju Meok bertanya selanjutnya mereka ke mana. 



Semua berjalan berbaris, Tentara Pyo memperingatakan agar Jangan terlihat mencolok dan Membaurlah dengan kerumunan. Ju Meok mengeluh kalau Tentara Pyo yang paling mencolok. Tiba-tiba dari belakang seseorang memberikan perintah
“Jangan tegang jika sungguh ingin membaur.” Ucap Seorang pria. Mereka terlihat kaget dan hanya bisa diam.
“Hei... Maju jalan... Jangan lihat ke belakang.” Kata Si pria dan akhirnya pergi ke sebuah jalan lalu menyuruh berhenti. Mereka seperti tentara pun berhenti. 

“Sejak kapan kalian datang?” tanya sipria. Ju Meok menjawab Baru dua hari.
“Kalian pasti belum mendapat bantuan dari Hanawon. Apa Kalian diutus Divisi 11 untuk misi?” tanya si pria. Tentara Pyo menjawab Bukan.
“Kami harus memulangkan seseorang.” Ucap tentara Pyo. Si pria mengatakan itu takkan mudah.
“Tapi kau siapa?” tanya Tentara Pyo, saat itu terlihat pria tampan berjalan didepan mereka dengan potongan rambut yang culun.
Ia menaruh kotak pengiriman RESTORAN SHINSUNG lalu mengaku kalau Sebenarnya datang lebih lama dari mereka Tapi  belum dapat perintah, dan menunggu selama ini.  Tentara Pyo pikir pria itu sudah mirip dengan mereka.
“Tampaknya, kau sudah terbiasa.” Kata Tentara Pyo. Si pria membenarkan.
“Tempat ini juga bisa ditinggali. Jadi, jangan takut.” Ucap Si pria memastikan.
“Dong-gu, kenapa belum antar makanannya?” teriak paman. Dong Gu langsung tersenyum memberitahu kalau mengantarnya.
“Akan kuberi kalian hadiah. Upah pekerjaan ini 9.690 won per jam, berarti lebih banyak 1.100 won daripada upah minimum, 8.590 won. Kalian pun bisa makan jjajangmyeong, jjamppong, dan mandu sepuas hati kalian, jadi, ini pekerjaan bagus.” Ucap Dong Gu
“Karena tak ada yang peduli dengan pekerjaan ini, penyamaran kalian aman. Kuserahkan ini kepada kalian.” Kata Dong Gu memberikan box pengirimanya.
Paman melihat Dong Gu bertanya mau ke mana. Dong Gu menjawab kalau mereka yang mengurusnya. Mereka semua bingung dengan Dong Gu yang memberikan kotak pengantar.
Bersambung ke episode 11

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar