PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Setelah
Se Ri selasai menelp tiba-tiba melihat truk besar masuk rumah sakit dan semua
tentara mulai berjaga. Se Ri panik melihat Tuan Jo turun dan langsung masuk
rumah sakit, dan langsung bersembunyi dibalik telp umum.
“Ternyata
kau di sini, Kapten Ri. Kami mencarimu ke mana-mana.” Sindir Tuan Jo saat masuk
ruang rawat.
“Aku
sedang dioperasi, karena itu aku terlambat melapor.” Kata Jung Hyuk santai.
“Benar.
Kami tak mengetahui keberadaanmu sampai sekarang karena itu. Berikan padaku.”
Ucap Tuan Jo meminta laporan pinjam senjata. Dan menyuruh mereka semua keluar
ruangan.
Ia
memperlihatkan “DAFTAR PENGAMBILAN SENJATA” dan tahu kalau itu Daftar Pengambilan
Senjata Kompi Lima dengan memastikan kalau
tanda tangannya. Jung Hyuk membenarkan.
Tuan Jo melihat Jung Hyuk mengambil semi otomatis 9 mm.
“Amunisi
yang banyak, dan pelontar granat. Apa Kau mau berperang? Jumlah amunisi ini
sama dengan yang digunakan untuk menyerang pasukan Brigadir Teknisi dekat
Sariwon. Menurutmu apa artinya itu?” kata Tuan Jo sinis.
“Artinya
aku yang menembak.” Ucap Jung Hyuk tak takut. Tuan Jo kaget memastikan kalau
Jung Hyuk menembak pasukan Brigadir Teknisi demi melindungi mata-mata Korea
Selatan.
“Dia bukan
mata-mata. Demi melindungi tunanganku, aku menembak orang yang sengaja menyebabkan
kecelakaan mobil.” Kata Jung Hyuk
“Kau
bilang "Sengaja"? Kenapa kau begitu yakin? Apa Kau punya bukti?” ejek
Tuan Jo
“Lalu
bukti apa yang kau punya kalau dia mata-mata?” balas Jung Hyuk. Tuan Jo
terlihat bingung.
“Apa Dari
Kepala Seksi Tiga Departemen Front Bersatu?” kata Jung Hyuk. Tuan Jo kaget
mendengarnya dan terlihat panik.
Flash Back
Tuan Mo
berbicara dengan Jung Hyuk saat makan malam di hotel membahas mengenai permintaannya beberapa hari lalu dan
menurutnya Pak Choi mengenalkan Letnan Kolonel Jo Cheol Gang ke Kepala Seksi
Tiga Departemen Front Bersatu.
“Dia
meminta informasi Divisi 11. Apa Semua baik-baik saja?” kata Tuan Mo terlihat
gugup.
“Menurut
Pasal Tiga, Ayat Dua, peraturan manajemen mengenai agen rahasia, proposal harus
diajukan untuk mendapatkan informasi pribadi agen khusus dari Divisi 11. Apa
Kau yang melakukannya? Apa Tak apa-apa jika aku meminta investigasi?” ucap Jung
Hyuk menantang.
“Kamerad
Ri Jung Hyuk... Tampaknya kau mau banyak bicara. Mari lihat apakah kau bisa
bicara di Badan Keamanan... Letnan... Tangkap Ri Jung Hyuk.” Ucap Tuan Jo
marah.
“Apa Masalahnya
begitu genting sampai kau harus menyeret pasien luka tembak?” kata Tuan Ri datang
membuka pintu.
Tuan Jo
kaget langsung memberikan hormat dan Jung Hyuk juga kaget ayahnya bisa tahu
keberadaanya.
Di lorong
rumah sakit, para perawat mulai bergosip kalau menurutnya sulit dipercaya ini
terjadi, karena yang Pertama, Badan Keamanan dan Sekarang, Direktur Biro
Politik Umum. Ia pikir kalau hari ini Pagi hari yang menarik. Se Ri mendengar
dari kejauhan tanpa bisa mendekat.
“Ada
rumor kalau putra direktur ada di rumah sakit ini.” Bisik Perawat. Perawat lain
pun dengar itu juga.
“Dia pasien
luka tembak.” Kata Si perawat. Perawat lainya pikir itu si tinggi nan tampan
itu
“Dia putra
Direktur Biro Politik Umum. Tunggu saja... Aku akan menikah ke keluarganya dan
membangkitkan perekonomian rumah sakit ini dengan gemilang.” Kata si perawat
bangga.
“Kurasa
dia punya pacar.” Ucap perawat lain. Si perawat mengejek kalau bisa rayu pria
yang punya pacar. Si perawat menegaskan
tak bisa.
Seorang
pasien keluar dengan kursi roda. Se Ri panik meliht Dan datang dengan ibunya
dan langsung mendorong kursi roda ke arah yang berlawanan. Si wanita bingung
siapa Se Ri yang berani mendorong kursi rodanya dengan tatapan sinis.
“BTS... Aku
melihatmu menonton video musik BTS.” Kata Se Ri. Si wanita ketakutan dan
langsung meminta maaf.
“Tak
apa-apa. Maafkan aku... Mari kita pergi diam-diam, ya?” ucap Se Ri mendorong
kursi roda menjauh dari ruangan Jung Hyuk.
Sementara
di ruangan. Tuan Ri sedang memarahi anaknya yang meminta ayah memasukkan orang ke pesawat sebagai
anggota tim nasional jadi Kenapa Badan Keamanan ingin menangkapnya. Ibu Jung
Hyuk mencoba menenangkan suaminya.
“Jawab
ayah sekarang!” teriak Tuan Ri. Ibu Jung Hyuk meminta agar suami tenang dan tanyakan
dia nanti.
“Jangan
ikut campur! Masalah apa yang ingin kau buat? Jika kau salah bertindak, banyak
orang akan memanfaatkannya untuk menjatuhkan ayah. Kau anak ayah
satu-satunya...” ucap Tuan Ri yang langsung disela oleh istrinya.
“Jangan
menyuruhku tak ikut campur urusan anakku! Dia ditembak. Bahkan Dia hampir
mati... Dia anak kita satu-satunya. Kita seharusnya bersyukur dipanggil ke
rumah sakit, bukan rumah duka.” Ucap Ibu Jung Hyuk. Tuan Ri pun terdiam.
“Kita seharusnya
bangga dia masih hidup! Kau seharusnya tanyakan soal lukanya dan hibur dia.
Kenapa terus memojokkannya? Kau seharusnya mendukungnya, bukan Badan Keamanan.”
Kata Ibu Jung Hyuk membela anaknya.
Saat itu
Ibu Dan datang memanggil Jung Hyuk dengan wajah panik memastikan kaki calon
suaminya anaknya lalu mengucap syukur karenaKaki dan tangannya masih lengkap.
Jung Hyuk hanya masih terdiam karena ibu Jung Hyuk sampai membuka selimutnya.
“Bagaimana
ini bisa terjadi? Kenapa dia bisa ditembak? Aku tak yakin dia harus melanjutkan
sebagai prajurit.” Ucap Ibu Dan anik
“Ibu, apa
pun yang ingin Ibu katakan, menurutku...” kata Dan yang langsung disela ibunya.
“Sebelum
hal lebih buruk terjadi, dia harus ganti pekerjaan. Tak boleh ada janda lain di
keluargaku selain aku. Bukankah Jung Hyuk pernah mengambil jurusan seni? Berkat
ibunya yang seorang aktris, maka dia rupawan.” Kata Ibu Dan. Ayah dan Ibu Jung
Hyuk hanya bisa diam saja.
“Dia
terlahir dengan bakat seni. Karena itulah, aku mau putriku menikahi putra
kedua, bukan putra pertama.” Kata Ibu Dan terus mengoceh.
“Ibu,
ayolah!” keluh Se Ri kesal dan akhirnya minta maaf dan mengaku Ibunya seperti
ini karena masih syok. Ibu Dan membenarkan mencoba untuk tenang.
“Aku
membuat semuanya khawatir.. Aku minta maaf. Kalian lihat, operasinya lancar.
Aku hanya butuh pemulihan. Jangan khawatir.” Ucap Jung Hyuk.
Dan
melihat baju Jung Hyuk dengan tambalan bentuk love di baju seragamnya dan
merasakan sesuatu.
Tuan Jo
akhirnya keluar dengan truk besarnya, wajahnya terlihat sangat marah. Suasana
rumah sakit pun terasa berkurang rasa tegangnya. Se Ri bersembunyi dengan duduk
di kursi roda. Si pasien pun sengaja mendorong kursi roda menyembunyikan Se Ri.
“Terima
kasih. Kau boleh duduk.” Ucap Se Ri akhirnya berdiri setelah semuanya aman.
“Omong-omong,
kenapa aksen Seoul-mu bagus? Aku menonton drama dan meniru aksennya, tapi
sulit.” Kata si wanita heran.
“Aku bisa
karena sering dengar dan menggunakannya.”kata Se Ri. Si wanita mengerti. Se Ri
memberitahu Dasarnya juga penting.
“Aku ARMY
Pyongyang terbesar, Hyun Min Ji.. Senang bisa bertemu. Lalu Siapa anggota
favoritmu?” kata Min Ji. Se Ri bingung.
“Kalau
aku, Jungkook. Dia begitu menawan! Lalu Kau sendiri? Siapa favoritmu?” tanya
Min Ji dengan wajah sumringah.
“Bagiku,
Ri Jung Hyuk... Dia begitu menawan. Dia favoritku.” Kata Se Ri dengan senyuman
dan langsung pamit pergi. Si wanita terlihat bingung.
Saat itu
Seung Jung datang dan langsung mengajak Se Ri pergi masuk ke dalam
mobilnya. Seung Jung pun sampat
mengucapkan selamat tinggal. Min Ji melihat Seung Jung yang keren sekali.
Akhirnya
Dan bersama dengan Jung Hyuk ditinggal dalam ruang rawat berdua. Dan
berkomentar kalau merasa ada orang yang merawatmnya dan ingin tahu Siapa dia.
Jung Hyuk menjawab kalau orang itu yang sudah diduga oleh Se Ri.
“Katamu
dia rekanmu menjalankan misi. Apa Dia pengasuhmu juga?” sindir Dan.
“Dan... Ada
sesuatu yang harus kukatakan. Aku tak berniat membohongimu, tapi itulah yang
terjadi.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri tak mengerti maksudnya.
“Sebenarnya,
aku suka dia... Aku ada rasa padanya.” Akui Jung Hyuk. Se Ri pikir Jung Hyuk
itu bisa menipunya.
“Tidak.
Aku tak tertipu, kau tak bisa bilang begitu. Aku tak pernah tertipu.” Tegas Dan
“Kukira
bisa menikahimu walau tak punya perasaan kepadamu, tapi kurasa kita tak bisa
menikah jika aku menyukai orang lain.” Ucap Jung Hyuk.
“Kudengar
dia akan segera pergi. Apa Itu tidak benar?” tanya Se Ri. Jung Hyuk
membenarkan.
“Itulah
alasannya. Apa Kau tak memahaminya? Kau sedih karena dia akan segera pergi Kau
takut takkan bisa menemuinya lagi. Karena itu kau jadi berdebar-debar. Kau
menipu dirimu sendiri jika anggap itu cinta.” Ucap Se Ri.
Jung Hyuk
pikir Bukan menipu diri... Dan langsung menyela kalau Tanggalnya sudah
ditetapkan dan Jung Hyuk sedang jadi ragu jadi tak membuatnya jatuh hati
menurutnya Inilah akibat perjodohan. Jung Hyuk tak mengerti apa maksud
ucapanya.
“Jadi...
Pernikahan kita takkan berubah... Apa Kau menyukainya? Tentu, silakan saja...
Saat dia pergi, "perasaan" itu akan menghilang.” Ucap Dan lalu keluar
ruangan. Jung Hyuk hanya bisa diam saja.
Dan
keluar ruangan seperti menahan amarahnya, sambil berkata Perasaan bodoh itu
akan menghilang. Ibunya bingung karnea Dan Sudah selesai padahal bisa mengobrol
lebih lama.
Dan
membahas pada ibunya tentang gaun pernikahanknya. Ibunya bingung. Dan
menegaskan kalau mereka harus beli gaun pernikahannya.
“Siapkan
untuk pernikahanku.” Ucap Dan yakin. Ibunya pun langsun menganguk setuju.
Se Ri
menaiki mobil Seung Jung mengucapkan Terima kasih karena tak bisa tetap di
sana. Seung Jung ingin tahu alasan kenapa tak bisa. Se Ri mengaku ada masalah kecil lalu bertanya
kemana mereka akan pergi.
“Ke tempatku
biasa tinggal saat di sini. Kupikir kau belum makan atau belum sempat mandi. Kau
bisa makan enak dan beristirahat.” Ucap Seung Jung bangga.
“Tempat
apa ini?” tanya Se Ri penasaran. Seung Jung pikir Se Ri bisa melihatnya nanti.
Se Ri
datang ke rumah sewa Seung Jung tak percaya rumah mewah. Seung Jung sengaja
menutup tirai agar tak banyak orang yang melihatnya. Seung Jung tahu Se Ri putri Pimpinan Yoon
tapi kagum akan ini. Se Ri meminta Seung Jung agar mengatakan padanya.
“Apa kau
sudah hubungi keluargaku?” tanya Se Ri penasaran. Seung Jung menyuruh Se Ri
untuk duduk lebih dulu saja.
“Apa kau sudah hubungi mereka?” tanya Se Ri
akhirnya duduk. Seung Jung menjawab kalau Tak bisa hubungi nomor Korea.
“Tapi
tampaknya mendesak, jadi, kuhubungi mereka lewat temanku di luar negeri.” Kata
Seung Jung berbohong. Se Ri pun ingin tahu kelanjutanya.
“Bagaimana
Menurutmu? Mereka senang mengetahui kau masih hidup.” Kataa Seung Jung
“Sungguh?
Siapa? Ibuku? Ayahku?” tanya Se Ri penasaran. Seung Jung menjawab semuanya.
“Semuanya,
dari orang tuamu, sampai kakak-kakakmu.” Kata Seung Jung. Se Ri tahu kalau
Seung Jung it bohong. Seung Jung terlihat kaget.
“Tak
mungkin Se Joon dan Se Hyung senang mendengar aku masih hidup.” Kata Se Ri
yakin
“Walau
kalian selalu bertengkar, kalian tetap keluarga. Mereka masih lebih peduli
daripada orang lain. Kudengar kau menghilang setelah kecelakaan paralayang.”
Kata Seung Jung menyakinkan.
“Jadi,
kau memang menghubungi keluargaku.” Kata Se Ri mulai percaya. Seung Jung pikir
sudah mengatakanya.
“Apa Kau
tak sengaja mendarat di sini?’ ucap Seung Jung. Se Ri pikir seung Jung itu
sudah gila berpikir
“Cuaca
saat itu sangat parah. Dan aku baru tahu kalau radar tak bisa mendeteksi
paralayang karena tak ada mesinnya. Itu skenario terburuk.” Cerita Se Ri.
“Pantas
mereka tak menemukanmu walau berusaha keras. Kudengar kakakmu mempekerjakan detektif
swasta untuk mencarimu. Mereka bilang kau tak perlu khawatir karena mereka
sudah tahu.” Ucap Seung Jung
“ Kau tak
harus buru-buru kembali. Banyak hal politis terjadi, dan kau juga selebritas.
Mereka bilang akan mencari cara diam-diam agar kau kembali. Oh Yah, mereka
bahkan menunda rapat pemegang saham. Itu tak ada artinya tanpamu.” Kata Seung
Jung menyakinkan. Se Ri pun percaya.
Sementara
di Korea Selatan diadakan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM KE-36, para wartawan sudah
berkumpul didepan gedung. Tuan Yoon dan istirnya datang lebih dulu. Lalu dua
anak pria dan istrinya pun mengikuti dibelakangnya. Sek Hong dan pegawai di
perusaah Se Ri ikut juga datang.
“Sebelum
kita mulai, aku ingin menjelaskan beberapa hal mengenai rumor keluargaku yang
sudah menyebar luas di pasar saham akhir-akhir ini. Yoon Se-ri, CEO Pilihan
Se-ri, yang juga putriku, telah menghilang sejak sebuah kecelakaan terjadi.”
Ucap Tuan Yoon.
“Kami
mencarinya selama sebulan selagi merahasiakannya, tapi tak menemukannya. Karena
itu, menurut Pasal 90 Hukum Pendaftaran Keluarga, dan mengikuti peraturan untuk
menetapkan kematian...” ucap Tuan Yoon terhenti seperti menahan rasa sedihnya.
“Kami
telah mendaftarkan kematiannya.” Ucap Tuan Yoon. Sek Hong yang mendengarnya
terlihat sangat kaget sementara dua kakak Se Ri terlihat santai.
Beberapa
orang menonton berita RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM KE-36, mereka membahas kalau Se
Ri sudah dianggap meninggal dan tahu kalau wanita itu adalah mantan Cha Sang U,
artis korea yang terkenal.
“Su Chan...
Apa Kau pingsan?” tanya Sek Hong menelp temanya. Su Chan melihat di layar besar
“KEMATIAN YOON SE-RI SUDAH RESMI” terlihat sangat shock. Sek Hong mengaku
sangat khawatir.
Di
ruangan, Tuan Yoon pun seperti menunggu hasil rapat. Seorang moderator
memberitahu Dari 94.823.847 lembar saham dengan hak memilih, 5.798 pemegang
saham, termasuk yang diwakili pengacara, menggunakan hak memilih mereka mewakili
70.040.947 saham.
“Lebih dari
dua pertiga pemegang saham yang hadir telah memilih Pak Yoon Se-hyeong untuk
mengambil alih hak manajemen.” Ucap Moderator.
Semua
langsung memberikan tepuk tangan bahagia. Se Hyung terlihat bahagia memberikan
hormat sambil memegang bahu sang kakakny. Se Joon terlihat kesal menepis tangan
sang adik.
Nyonya Mo
berjalan mengendap-ngendap disebuah ruko dengan rolling door yang tertutup lalu
mengetuk pintu. Dan melihat sekeliling seperti takut kalau ada yang mengikuti
mereka. Seseorang membuka rolling door, mereka pun masuk dengan cara
membungkuk.
“Astaga,
perlukah sampai begini?” keluh Nyonya Mo yang akhirnya masuk ke ruangan super
mewah dibalik rolling door.
“Aku bisa
dibawa ke kamp konsentrasi, jika ketahuan menjual gaun pernikahan. Mohon
pengertiannya... Dan, kau tampak lebih cantik setelah tinggal di luar negeri...
Duduklah.” Sapa si wanita yang terlihat modis dengan pakaianya.
“Kau
sudah kembali dari Shanghai hari ini. Pasti kau bawa barang baru.” Kata Nyonya
Mo
“Aku tak
pergi jauh-jauh ke sana untuk makan xiaolongbao. Aku bawa majalah pernikahan
dari Selatan, edisi terbaru.” Ucap Si wanita membuka kotak denganw wajah
bahagia.
“Astaga!
Ini sungguh yang terbaru.” Ucap Nyonya Mo sumringah. Si wanita mengaku takut
tertangkap basah saat menyelundupkannya ke perbatasan.
“Kau bisa
Lihatlah di sini, dan pilih yang indah. Kulit Dan cerah, dan rahangnya tajam,
jadi, gaun berkerah sabrina, dan rok model payung akan tampak menawan
untuknya.” Ucap Si Designer.
“Apa Kau
setuju roknya model payung? Berat badannya sudah turun drastis. Coba Lihatlah
dirinya. Gaun mana pun akan cocok dengannya.” Kata Nyonya Mo bangga pada
anaknya.
Dan
melihat isi majalan dan terdiam melihat foto yang besar wajah Se Ri dengan
judul “ YOON SE-RI SUDAH LAMA TAK TERLIHAT, DIA HILANG SEJAK INSIDEN PARALAYANG.
Ia pun hanya bisa terdiam. Nyonya Mo pun ingin tahu anaknya suka gaun yang
mana.
“Ibu
menyuruhmu memilih gaun. Kenapa membaca artikel ini?”keluh Ibu Dan.
“Ibu.... Aku
harus pergi.” kata Dan. Nyonya Mo bertanya mau kemana. Dan pun meminta agar
segera membuka pintu.
“Jangan
dibawa. Kembalikan!” teriak si wanita panik melihat majalan yang dibawa Dan.
Dan berteriak meminta agar memberikan pergi dan merobek artikel Se Ri.
Dan
menaiki taksi dengan artikel ditanganya “YOON SE-RI SUDAH LAMA TAK TERLIHAT”
wajahnya terlihat penuh amarah. Sementara dirumah sakit, Jung Hyuk terlihat
kebingungan bertanya pada tentara Park apakah tak menemukannya. Tentara Park
mengelengkan kepala.
“Astaga.
Andai aku tahu, aku takkan pergi ke Resor Ski Masikryong. Aku melewatkan
kesempatan bertemu Direktur Biro Politik Umum.” Ucap Kepala Dokter.
“Tetap
saja, putranya meminta bantuan kita.” Ucap juniornya, Sang kepala dokter
membenarkan.
“Aku diberi
tahu bahwa hidupku akan berubah di usia ke-55. Apa Dia ingin melihat rekaman
kamera pengawas?”kata Kepala Dokter dengan wajah penuh semangat berjalan dengan
juniornya.
Di ruang
kontrol, Tentara Park melihat rekaman CCTV. Kepala Dokter memberitahu Jung Hyuk
kalau bisa panggil merkea jika butuh
sesuatu bahkan akan buat salinannya agar bisa tonton rekamannya di tempat
tidurnya. Jung Hyuk pikir tak perlu.
“Terima
kasih atas bantuanmu. Kalian pasti sibuk jadi bisa kembali bekerja.” Ucap Jung
Hyuk merasa tak nyaman.
“Apa Kalian
sibuk saat ini?” tanya Kepala Dokter. Anak buahnya mengaku mereka punya banyak
waktu.
“Kami tak
ada kegiatan, jadi, silakan melihat.” Kata Kepala Dokter. Jung Hyuk pun tak
bisa berbuat apa-apa. Tentara Park akhirnya menemukan sesuatu dilayar.
Kepala
Dokter ingin tahu ada apa. Jung Hyuk melihat mobil yang membawa Se Ri pergi dan
terlihat tanpa perlawanana. Ia pun meminta izin agar bisa meminjamkan
ponselnya. Kepala Dokter pikir tak perlu bertanya bahkan Gunakan fasilitas
rumah sakit ini seolah-olah semuanya miliknya.
Jung Hyuk
menelp Tuan Mo ingin tahu apakah sudah periksa nomor pelatnya. Tuan Mo
memberitahu kalau Mobil itu milik Kementerian Keamanan Rakyat, tapi itu palsu.
Jung Hyuk binggung apa itu palsu.
“Aku
sudah mencari lagi, tampaknya, Badan Keamanan menggunakan kendaraan itu.
Tampaknya, mobilnya digunakan untuk acara di pondok tamu. Tapi sepengetahuanku,
pondok tamu ditutup sejak dahulu. Aku pun penasaran.” jelas Tuan Mo
“Jadi Di
mana lokasinya?” tanya Jung Hyuk. Tuan Mo pikir Sesuai peta, lokasinya tertulis
di Bongdeok-dong, Kaesong. Koordinatnya, 35, 129 dan Takkan mudah mencarinya.
Se Ri
seperti sangat kelelahan dan tertidur nyenyak sampai baru sadar kalau sudah
gelap. Ia pun keluar kamar mengeuh Seung Jung yang tak membangunkannya. Seung
Jung pikir Se Ri itu tampak kelelahan. Se Ri pun meminta agar bisa meminjamkan
ponselnya.
‘Duduk.
Makanan siap. Mari makan.” Kata Seung Jung. Se Ri menegaskan kalau mau
menelepon.
“Menelepon?
Kenapa?” tanya Seung Jung. Se Ri pikir udah pergi tanpa bilang jadi Dia pasti
menunggunya.
“Siapa?
Apa Si pengawal itu?” ucap Seung Jung. Se Ri membenarkan. Seng Jung pikir Se Ri
itu tak butuh dia lagi. Se Ri terlihat bingung.
“Kubilang,
kau tak butuh dia lagi.” Kata Seung Jung menatap Se Ri.
Jung Hyuk
sudah menganti pakaian dan siap pergi, saat itu Dan datang mempelihatkan
lembaran majalah den bertanya Apakah Yoon Se-ri itu Namanya. Jung Hyuk hanya
bisa terdiam dan terlihat tegang.
Seung
Jung menatap Se Ri dengan mengoda memberitahu kalau sekarang sudah ada dirinya
jadi bisa tetap bersamanya dan pulang ke korea selatan. Jadi menurtnya kenapa
Se Ri mau bersama Jung Hyuk padahal Se Ri bilang tak bisa di sana jadi Itu
sebabnya kabur.
“Situasi
tadi...” ucap Se Ri gugup dan langsung disela. Seung Jung pikir tadi bahaya
juga bagi Jung Hyuk tak hanya bagi diri Se Ri juga.
“Mari kita
jujur. Kau bisa pergi... Tapi bagaimana dengannya? Dia harus tinggal di sini
seumur hidup. Kau seharusnya tak melakukan itu, 'kan? Dengarlah, dia bisa mati
karenamu.” Ucap Seung Jung. Se Ri terdiam dengan wajah ketakutan.
Dan
memperlihat artikel YOON SE-RI SUDAH LAMA TAK TERLIHAT dan meminta Jung Hyuk
agar bisa menjelaskanya. Jung Hyuk hanya diams aja. Dan memastikan kalau gambar
dimajalah itu adalah Se Ri yaitu wanita yang disukainya. Jung Hyuk masih tetap
diam.
“Jawab
aku... Apa Kau sungguh tahu siapa dia sebenarnya?” tanya Dan. Jung Hyuk mengaku
sudah tahu.
“Sedang
apa wanita Selatan di sini?” tanya Dan sinis. Jung Hyuk menjelaskan Se Ri di
sini karena kecelakaan dan mereka kebetulan bertemu lalu akan pulang.
“Jadi,
Apa kau menyembunyikannya?” ucap Dan. Jung Hyuk membenarkan.
“Jika
tertangkap basah, kau bisa kehilangan semuanya. Maksudku adalah, dia bisa
membuatmu terbunuh. Apa kau masih menyukainya?” tanya Dan tak percaya. Jung
Hyuk hanya bisa diam saja.
[EPILOG]
Sebuah
iklan minuman terlihat dilayar, Se Ri dan Chan U masuk wajah keduanya terlihat
sangat bahagia. Mereka pun minum bersama di ruangan seperti yang sudah disewa
agar tak ada yang mengangu.
“Kau
mempelajari musik klasik saat sekolah, 'kan? Apa Kau tahu lagu ini?” ucap Se Ri
lalu berlari ke piano dan mulai memainkanya.
“Lagu apa
ini?” tanya Chan U. Se Ri juga tak tahu tapi kebetulan pernah dengar in sejak
dahulu
“Tapi aku
tak tahu lagu siapa. Aku mencari semua lagu yang terpikir olehku dan menanyakan
kenalanku yang tahu banyak soal musik, tapi tak ada yang tahu.” Cerita Se Ri.
“Coba Mainkan
lagi.”kata Chan U mendekat. Se Ri mulai memainkan lagi dan Chan U pikir tak
tahu.
“Aku sungguh
ingin mendengarkannya lagi, tapi tak ada yang tahu.” Kata Se Ri
“Lalu Kau
dengar dari mana?” tanya Chan U. Se Ri mengaku Beberapa tahun lalu saat pergi
ke Swiss.
“Pada saat itu, aku tak mau hidup
lagi. Kukira pasti menyenangkan menghabiskan masa-masa terakhir hidupku di
tempat dengan pemandangan indah. Tapi selama perjalanan itu, aku sadar<
bahwa aku tak mau mati.”
Se Ri
menaiki boat melewati sungai, wajahnya terlihat sangat frustasi seperti orang
yang kehilangan gairah hidup dan juga ingin bunuh diri.
“Aku hanya tak ingin hidup. Aku
hanya butuh penghiburan. Aku tak pernah menjalani hidup yang dicintai mereka
yang kucintai, tapi aku tetap ingin mendengar seseorang bilang aku bisa hidup
dan harus tetap hidup.”
“Dan saat itulah, melodi itu muncul
seolah-olah itu jawaban doaku. "Kau bisa hidup. Kau harus melalui semua ini."
Melodi itu menghiburku.”
Saat itu
Se Ri mendengar suara seseorang yang memainkan piano ditepi sungai, Ia seperti
menemukan gairah hidupnya kembali. Tanpa sadar kalau dibalik piano itu ada Jung
Hyuk yang memainkan lagu terakhir untuk kakaknya yang meninggal.
Bersambung ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar