PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 14 Januari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 7 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 
Setelah Se Ri selasai menelp tiba-tiba melihat truk besar masuk rumah sakit dan semua tentara mulai berjaga. Se Ri panik melihat Tuan Jo turun dan langsung masuk rumah sakit, dan langsung bersembunyi dibalik telp umum.
“Ternyata kau di sini, Kapten Ri. Kami mencarimu ke mana-mana.” Sindir Tuan Jo saat masuk ruang rawat.
“Aku sedang dioperasi, karena itu aku terlambat melapor.” Kata Jung Hyuk santai.
“Benar. Kami tak mengetahui keberadaanmu sampai sekarang karena itu. Berikan padaku.” Ucap Tuan Jo meminta laporan pinjam senjata. Dan menyuruh mereka semua keluar ruangan.
Ia memperlihatkan “DAFTAR PENGAMBILAN SENJATA” dan tahu kalau itu Daftar Pengambilan Senjata Kompi Lima dengan memastikan kalau  tanda tangannya. Jung Hyuk membenarkan.  Tuan Jo melihat Jung Hyuk mengambil semi otomatis 9 mm.
“Amunisi yang banyak, dan pelontar granat. Apa Kau mau berperang? Jumlah amunisi ini sama dengan yang digunakan untuk menyerang pasukan Brigadir Teknisi dekat Sariwon. Menurutmu apa artinya itu?” kata Tuan Jo sinis.
“Artinya aku yang menembak.” Ucap Jung Hyuk tak takut. Tuan Jo kaget memastikan kalau Jung Hyuk menembak pasukan Brigadir Teknisi demi melindungi mata-mata Korea Selatan.
“Dia bukan mata-mata. Demi melindungi tunanganku, aku menembak orang yang sengaja menyebabkan kecelakaan mobil.” Kata Jung Hyuk
“Kau bilang "Sengaja"? Kenapa kau begitu yakin? Apa Kau punya bukti?” ejek Tuan Jo
“Lalu bukti apa yang kau punya kalau dia mata-mata?” balas Jung Hyuk. Tuan Jo terlihat bingung.
“Apa Dari Kepala Seksi Tiga Departemen Front Bersatu?” kata Jung Hyuk. Tuan Jo kaget mendengarnya dan terlihat panik.



Flash Back
Tuan Mo berbicara dengan Jung Hyuk saat makan malam di hotel membahas  mengenai permintaannya beberapa hari lalu dan menurutnya Pak Choi mengenalkan Letnan Kolonel Jo Cheol Gang ke Kepala Seksi Tiga Departemen Front Bersatu.
“Dia meminta informasi Divisi 11. Apa Semua baik-baik saja?” kata Tuan Mo terlihat gugup. 

“Menurut Pasal Tiga, Ayat Dua, peraturan manajemen mengenai agen rahasia, proposal harus diajukan untuk mendapatkan informasi pribadi agen khusus dari Divisi 11. Apa Kau yang melakukannya? Apa Tak apa-apa jika aku meminta investigasi?” ucap Jung Hyuk menantang.
“Kamerad Ri Jung Hyuk... Tampaknya kau mau banyak bicara. Mari lihat apakah kau bisa bicara di Badan Keamanan... Letnan... Tangkap Ri Jung Hyuk.” Ucap Tuan Jo marah.
“Apa Masalahnya begitu genting sampai kau harus menyeret pasien luka tembak?” kata Tuan Ri datang membuka pintu.
Tuan Jo kaget langsung memberikan hormat dan Jung Hyuk juga kaget ayahnya bisa tahu keberadaanya. 

Di lorong rumah sakit, para perawat mulai bergosip kalau menurutnya sulit dipercaya ini terjadi, karena yang Pertama, Badan Keamanan dan Sekarang, Direktur Biro Politik Umum. Ia pikir kalau hari ini Pagi hari yang menarik. Se Ri mendengar dari kejauhan tanpa bisa mendekat.
“Ada rumor kalau putra direktur ada di rumah sakit ini.” Bisik Perawat. Perawat lain pun dengar itu juga.
“Dia pasien luka tembak.” Kata Si perawat. Perawat lainya pikir itu si tinggi nan tampan itu
“Dia putra Direktur Biro Politik Umum. Tunggu saja... Aku akan menikah ke keluarganya dan membangkitkan perekonomian rumah sakit ini dengan gemilang.” Kata si perawat bangga.
“Kurasa dia punya pacar.” Ucap perawat lain. Si perawat mengejek kalau bisa rayu pria yang punya pacar.  Si perawat menegaskan tak bisa. 


Seorang pasien keluar dengan kursi roda. Se Ri panik meliht Dan datang dengan ibunya dan langsung mendorong kursi roda ke arah yang berlawanan. Si wanita bingung siapa Se Ri yang berani mendorong kursi rodanya dengan tatapan sinis.
“BTS... Aku melihatmu menonton video musik BTS.” Kata Se Ri. Si wanita ketakutan dan langsung meminta maaf.
“Tak apa-apa. Maafkan aku... Mari kita pergi diam-diam, ya?” ucap Se Ri mendorong kursi roda menjauh dari ruangan Jung Hyuk. 

Sementara di ruangan. Tuan Ri sedang memarahi anaknya yang  meminta ayah memasukkan orang ke pesawat sebagai anggota tim nasional jadi Kenapa Badan Keamanan ingin menangkapnya. Ibu Jung Hyuk mencoba menenangkan suaminya.
“Jawab ayah sekarang!” teriak Tuan Ri. Ibu Jung Hyuk meminta agar suami tenang dan tanyakan dia nanti.
“Jangan ikut campur! Masalah apa yang ingin kau buat? Jika kau salah bertindak, banyak orang akan memanfaatkannya untuk menjatuhkan ayah. Kau anak ayah satu-satunya...” ucap Tuan Ri yang langsung disela oleh istrinya.
“Jangan menyuruhku tak ikut campur urusan anakku! Dia ditembak. Bahkan Dia hampir mati... Dia anak kita satu-satunya. Kita seharusnya bersyukur dipanggil ke rumah sakit, bukan rumah duka.” Ucap Ibu Jung Hyuk. Tuan Ri pun terdiam.
“Kita seharusnya bangga dia masih hidup! Kau seharusnya tanyakan soal lukanya dan hibur dia. Kenapa terus memojokkannya? Kau seharusnya mendukungnya, bukan Badan Keamanan.” Kata Ibu Jung Hyuk membela anaknya. 



Saat itu Ibu Dan datang memanggil Jung Hyuk dengan wajah panik memastikan kaki calon suaminya anaknya lalu mengucap syukur karenaKaki dan tangannya masih lengkap. Jung Hyuk hanya masih terdiam karena ibu Jung Hyuk sampai membuka selimutnya.
“Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa dia bisa ditembak? Aku tak yakin dia harus melanjutkan sebagai prajurit.” Ucap Ibu Dan anik
“Ibu, apa pun yang ingin Ibu katakan, menurutku...” kata Dan yang langsung disela ibunya.
“Sebelum hal lebih buruk terjadi, dia harus ganti pekerjaan. Tak boleh ada janda lain di keluargaku selain aku. Bukankah Jung Hyuk pernah mengambil jurusan seni? Berkat ibunya yang seorang aktris, maka dia rupawan.” Kata Ibu Dan. Ayah dan Ibu Jung Hyuk hanya bisa diam saja.
“Dia terlahir dengan bakat seni. Karena itulah, aku mau putriku menikahi putra kedua, bukan putra pertama.” Kata Ibu Dan terus mengoceh.
“Ibu, ayolah!” keluh Se Ri kesal dan akhirnya minta maaf dan mengaku Ibunya seperti ini karena masih syok. Ibu Dan membenarkan mencoba untuk tenang.
“Aku membuat semuanya khawatir.. Aku minta maaf. Kalian lihat, operasinya lancar. Aku hanya butuh pemulihan. Jangan khawatir.” Ucap Jung Hyuk.
Dan melihat baju Jung Hyuk dengan tambalan bentuk love di baju seragamnya dan merasakan sesuatu. 


Tuan Jo akhirnya keluar dengan truk besarnya, wajahnya terlihat sangat marah. Suasana rumah sakit pun terasa berkurang rasa tegangnya. Se Ri bersembunyi dengan duduk di kursi roda. Si pasien pun sengaja mendorong kursi roda menyembunyikan Se Ri.
“Terima kasih. Kau boleh duduk.” Ucap Se Ri akhirnya berdiri setelah semuanya aman.
“Omong-omong, kenapa aksen Seoul-mu bagus? Aku menonton drama dan meniru aksennya, tapi sulit.” Kata si wanita heran.
“Aku bisa karena sering dengar dan menggunakannya.”kata Se Ri. Si wanita mengerti. Se Ri memberitahu Dasarnya juga penting.
“Aku ARMY Pyongyang terbesar, Hyun Min Ji.. Senang bisa bertemu. Lalu Siapa anggota favoritmu?” kata Min Ji. Se Ri bingung.
“Kalau aku, Jungkook. Dia begitu menawan! Lalu Kau sendiri? Siapa favoritmu?” tanya Min Ji dengan wajah sumringah.
“Bagiku, Ri Jung Hyuk... Dia begitu menawan. Dia favoritku.” Kata Se Ri dengan senyuman dan langsung pamit pergi. Si wanita terlihat bingung.
Saat itu Seung Jung datang dan langsung mengajak Se Ri pergi masuk ke dalam mobilnya.  Seung Jung pun sampat mengucapkan selamat tinggal. Min Ji melihat Seung Jung yang keren sekali.


Akhirnya Dan bersama dengan Jung Hyuk ditinggal dalam ruang rawat berdua. Dan berkomentar kalau merasa ada orang yang merawatmnya dan ingin tahu Siapa dia. Jung Hyuk menjawab kalau orang itu yang sudah diduga oleh Se Ri.
“Katamu dia rekanmu menjalankan misi. Apa Dia pengasuhmu juga?” sindir Dan.
“Dan... Ada sesuatu yang harus kukatakan. Aku tak berniat membohongimu, tapi itulah yang terjadi.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri tak mengerti maksudnya.
“Sebenarnya, aku suka dia... Aku ada rasa padanya.” Akui Jung Hyuk. Se Ri pikir Jung Hyuk itu bisa menipunya.
“Tidak. Aku tak tertipu, kau tak bisa bilang begitu. Aku tak pernah tertipu.” Tegas Dan
“Kukira bisa menikahimu walau tak punya perasaan kepadamu, tapi kurasa kita tak bisa menikah jika aku menyukai orang lain.” Ucap Jung Hyuk.
“Kudengar dia akan segera pergi. Apa Itu tidak benar?” tanya Se Ri. Jung Hyuk membenarkan.
“Itulah alasannya. Apa Kau tak memahaminya? Kau sedih karena dia akan segera pergi Kau takut takkan bisa menemuinya lagi. Karena itu kau jadi berdebar-debar. Kau menipu dirimu sendiri jika anggap itu cinta.” Ucap Se Ri.
Jung Hyuk pikir Bukan menipu diri... Dan langsung menyela kalau Tanggalnya sudah ditetapkan dan Jung Hyuk sedang jadi ragu jadi tak membuatnya jatuh hati menurutnya Inilah akibat perjodohan. Jung Hyuk tak mengerti apa maksud ucapanya.
“Jadi... Pernikahan kita takkan berubah... Apa Kau menyukainya? Tentu, silakan saja... Saat dia pergi, "perasaan" itu akan menghilang.” Ucap Dan lalu keluar ruangan. Jung Hyuk hanya bisa diam saja. 



Dan keluar ruangan seperti menahan amarahnya, sambil berkata Perasaan bodoh itu akan menghilang. Ibunya bingung karnea Dan Sudah selesai padahal bisa mengobrol lebih lama.
Dan membahas pada ibunya tentang gaun pernikahanknya. Ibunya bingung. Dan menegaskan kalau mereka harus beli gaun pernikahannya.
“Siapkan untuk pernikahanku.” Ucap Dan yakin. Ibunya pun langsun menganguk setuju. 

Se Ri menaiki mobil Seung Jung mengucapkan Terima kasih karena tak bisa tetap di sana. Seung Jung ingin tahu alasan kenapa tak bisa.  Se Ri mengaku ada masalah kecil lalu bertanya kemana mereka akan pergi.
“Ke tempatku biasa tinggal saat di sini. Kupikir kau belum makan atau belum sempat mandi. Kau bisa makan enak dan beristirahat.” Ucap Seung Jung bangga.
“Tempat apa ini?” tanya Se Ri penasaran. Seung Jung pikir Se Ri bisa melihatnya nanti. 


Se Ri datang ke rumah sewa Seung Jung tak percaya rumah mewah. Seung Jung sengaja menutup tirai agar tak banyak orang yang melihatnya.  Seung Jung tahu Se Ri putri Pimpinan Yoon tapi kagum akan ini. Se Ri meminta Seung Jung agar mengatakan padanya.
“Apa kau sudah hubungi keluargaku?” tanya Se Ri penasaran. Seung Jung menyuruh Se Ri untuk duduk lebih dulu saja.
“Apa  kau sudah hubungi mereka?” tanya Se Ri akhirnya duduk. Seung Jung menjawab kalau Tak bisa hubungi nomor Korea.
“Tapi tampaknya mendesak, jadi, kuhubungi mereka lewat temanku di luar negeri.” Kata Seung Jung berbohong. Se Ri pun ingin tahu kelanjutanya.
“Bagaimana Menurutmu? Mereka senang mengetahui kau masih hidup.” Kataa Seung Jung
“Sungguh? Siapa? Ibuku? Ayahku?” tanya Se Ri penasaran. Seung Jung menjawab semuanya.
“Semuanya, dari orang tuamu, sampai kakak-kakakmu.” Kata Seung Jung. Se Ri tahu kalau Seung Jung it bohong. Seung Jung terlihat kaget.
“Tak mungkin Se Joon dan Se Hyung senang mendengar aku masih hidup.” Kata Se Ri yakin
“Walau kalian selalu bertengkar, kalian tetap keluarga. Mereka masih lebih peduli daripada orang lain. Kudengar kau menghilang setelah kecelakaan paralayang.” Kata Seung Jung menyakinkan.
“Jadi, kau memang menghubungi keluargaku.” Kata Se Ri mulai percaya. Seung Jung pikir sudah mengatakanya.
“Apa Kau tak sengaja mendarat di sini?’ ucap Seung Jung. Se Ri pikir seung Jung itu sudah gila berpikir
“Cuaca saat itu sangat parah. Dan aku baru tahu kalau radar tak bisa mendeteksi paralayang karena tak ada mesinnya. Itu skenario terburuk.” Cerita Se Ri.
“Pantas mereka tak menemukanmu walau berusaha keras. Kudengar kakakmu mempekerjakan detektif swasta untuk mencarimu. Mereka bilang kau tak perlu khawatir karena mereka sudah tahu.” Ucap Seung Jung
“ Kau tak harus buru-buru kembali. Banyak hal politis terjadi, dan kau juga selebritas. Mereka bilang akan mencari cara diam-diam agar kau kembali. Oh Yah, mereka bahkan menunda rapat pemegang saham. Itu tak ada artinya tanpamu.” Kata Seung Jung menyakinkan. Se Ri pun percaya. 



Sementara di Korea Selatan diadakan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM KE-36, para wartawan sudah berkumpul didepan gedung. Tuan Yoon dan istirnya datang lebih dulu. Lalu dua anak pria dan istrinya pun mengikuti dibelakangnya. Sek Hong dan pegawai di perusaah Se Ri ikut juga datang.
“Sebelum kita mulai, aku ingin menjelaskan beberapa hal mengenai rumor keluargaku yang sudah menyebar luas di pasar saham akhir-akhir ini. Yoon Se-ri, CEO Pilihan Se-ri, yang juga putriku, telah menghilang sejak sebuah kecelakaan terjadi.” Ucap Tuan Yoon.
“Kami mencarinya selama sebulan selagi merahasiakannya, tapi tak menemukannya. Karena itu, menurut Pasal 90 Hukum Pendaftaran Keluarga, dan mengikuti peraturan untuk menetapkan kematian...” ucap Tuan Yoon terhenti seperti menahan rasa sedihnya.
“Kami telah mendaftarkan kematiannya.” Ucap Tuan Yoon. Sek Hong yang mendengarnya terlihat sangat kaget sementara dua kakak Se Ri terlihat santai. 



Beberapa orang menonton berita RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM KE-36, mereka membahas kalau Se Ri sudah dianggap meninggal dan tahu kalau wanita itu adalah mantan Cha Sang U, artis korea yang terkenal.
“Su Chan... Apa Kau pingsan?” tanya Sek Hong menelp temanya. Su Chan melihat di layar besar “KEMATIAN YOON SE-RI SUDAH RESMI” terlihat sangat shock. Sek Hong mengaku sangat khawatir.
Di ruangan, Tuan Yoon pun seperti menunggu hasil rapat. Seorang moderator memberitahu Dari 94.823.847 lembar saham dengan hak memilih, 5.798 pemegang saham, termasuk yang diwakili pengacara, menggunakan hak memilih mereka mewakili 70.040.947 saham.

“Lebih dari dua pertiga pemegang saham yang hadir telah memilih Pak Yoon Se-hyeong untuk mengambil alih hak manajemen.” Ucap Moderator.
Semua langsung memberikan tepuk tangan bahagia. Se Hyung terlihat bahagia memberikan hormat sambil memegang bahu sang kakakny. Se Joon terlihat kesal menepis tangan sang adik. 

Nyonya Mo berjalan mengendap-ngendap disebuah ruko dengan rolling door yang tertutup lalu mengetuk pintu. Dan melihat sekeliling seperti takut kalau ada yang mengikuti mereka. Seseorang membuka rolling door, mereka pun masuk dengan cara membungkuk.
“Astaga, perlukah sampai begini?” keluh Nyonya Mo yang akhirnya masuk ke ruangan super mewah dibalik rolling door.
“Aku bisa dibawa ke kamp konsentrasi, jika ketahuan menjual gaun pernikahan. Mohon pengertiannya... Dan, kau tampak lebih cantik setelah tinggal di luar negeri... Duduklah.” Sapa si wanita yang terlihat modis dengan pakaianya.
“Kau sudah kembali dari Shanghai hari ini. Pasti kau bawa barang baru.” Kata Nyonya Mo
“Aku tak pergi jauh-jauh ke sana untuk makan xiaolongbao. Aku bawa majalah pernikahan dari Selatan, edisi terbaru.” Ucap Si wanita membuka kotak denganw wajah bahagia.
“Astaga! Ini sungguh yang terbaru.” Ucap Nyonya Mo sumringah. Si wanita mengaku takut tertangkap basah saat menyelundupkannya ke perbatasan.
“Kau bisa Lihatlah di sini, dan pilih yang indah. Kulit Dan cerah, dan rahangnya tajam, jadi, gaun berkerah sabrina, dan rok model payung akan tampak menawan untuknya.” Ucap Si Designer.
“Apa Kau setuju roknya model payung? Berat badannya sudah turun drastis. Coba Lihatlah dirinya. Gaun mana pun akan cocok dengannya.” Kata Nyonya Mo bangga pada anaknya.
Dan melihat isi majalan dan terdiam melihat foto yang besar wajah Se Ri dengan judul “ YOON SE-RI SUDAH LAMA TAK TERLIHAT, DIA HILANG SEJAK INSIDEN PARALAYANG. Ia pun hanya bisa terdiam. Nyonya Mo pun ingin tahu anaknya suka gaun yang mana.
“Ibu menyuruhmu memilih gaun. Kenapa membaca artikel ini?”keluh Ibu Dan.
“Ibu.... Aku harus pergi.” kata Dan. Nyonya Mo bertanya mau kemana. Dan pun meminta agar segera membuka pintu.
“Jangan dibawa. Kembalikan!” teriak si wanita panik melihat majalan yang dibawa Dan. Dan berteriak meminta agar memberikan pergi dan merobek artikel Se Ri. 



Dan menaiki taksi dengan artikel ditanganya “YOON SE-RI SUDAH LAMA TAK TERLIHAT” wajahnya terlihat penuh amarah. Sementara dirumah sakit, Jung Hyuk terlihat kebingungan bertanya pada tentara Park apakah tak menemukannya. Tentara Park mengelengkan kepala. 

“Astaga. Andai aku tahu, aku takkan pergi ke Resor Ski Masikryong. Aku melewatkan kesempatan bertemu Direktur Biro Politik Umum.” Ucap Kepala Dokter.
“Tetap saja, putranya meminta bantuan kita.” Ucap juniornya, Sang kepala dokter membenarkan.
“Aku diberi tahu bahwa hidupku akan berubah di usia ke-55. Apa Dia ingin melihat rekaman kamera pengawas?”kata Kepala Dokter dengan wajah penuh semangat berjalan dengan juniornya. 

Di ruang kontrol, Tentara Park melihat rekaman CCTV. Kepala Dokter memberitahu Jung Hyuk kalau  bisa panggil merkea jika butuh sesuatu bahkan akan buat salinannya agar bisa tonton rekamannya di tempat tidurnya. Jung Hyuk pikir tak perlu.
“Terima kasih atas bantuanmu. Kalian pasti sibuk jadi bisa kembali bekerja.” Ucap Jung Hyuk merasa tak nyaman.
“Apa Kalian sibuk saat ini?” tanya Kepala Dokter. Anak buahnya mengaku mereka punya banyak waktu.
“Kami tak ada kegiatan, jadi, silakan melihat.” Kata Kepala Dokter. Jung Hyuk pun tak bisa berbuat apa-apa. Tentara Park akhirnya menemukan sesuatu dilayar.
Kepala Dokter ingin tahu ada apa. Jung Hyuk melihat mobil yang membawa Se Ri pergi dan terlihat tanpa perlawanana. Ia pun meminta izin agar bisa meminjamkan ponselnya. Kepala Dokter pikir tak perlu bertanya bahkan Gunakan fasilitas rumah sakit ini seolah-olah semuanya miliknya. 

Jung Hyuk menelp Tuan Mo ingin tahu apakah sudah periksa nomor pelatnya. Tuan Mo memberitahu kalau Mobil itu milik Kementerian Keamanan Rakyat, tapi itu palsu. Jung Hyuk binggung apa itu palsu.
“Aku sudah mencari lagi, tampaknya, Badan Keamanan menggunakan kendaraan itu. Tampaknya, mobilnya digunakan untuk acara di pondok tamu. Tapi sepengetahuanku, pondok tamu ditutup sejak dahulu. Aku pun penasaran.” jelas Tuan Mo
“Jadi Di mana lokasinya?” tanya Jung Hyuk. Tuan Mo pikir Sesuai peta, lokasinya tertulis di Bongdeok-dong, Kaesong. Koordinatnya, 35, 129 dan Takkan mudah mencarinya.

Se Ri seperti sangat kelelahan dan tertidur nyenyak sampai baru sadar kalau sudah gelap. Ia pun keluar kamar mengeuh Seung Jung yang tak membangunkannya. Seung Jung pikir Se Ri itu tampak kelelahan. Se Ri pun meminta agar bisa meminjamkan ponselnya.
‘Duduk. Makanan siap. Mari makan.” Kata Seung Jung. Se Ri menegaskan kalau mau menelepon.
“Menelepon? Kenapa?” tanya Seung Jung. Se Ri pikir udah pergi tanpa bilang jadi Dia pasti menunggunya.
“Siapa? Apa Si pengawal itu?” ucap Seung Jung. Se Ri membenarkan. Seng Jung pikir Se Ri itu tak butuh dia lagi. Se Ri terlihat bingung.
“Kubilang, kau tak butuh dia lagi.” Kata Seung Jung menatap Se Ri. 


Jung Hyuk sudah menganti pakaian dan siap pergi, saat itu Dan datang mempelihatkan lembaran majalah den bertanya Apakah Yoon Se-ri itu Namanya. Jung Hyuk hanya bisa terdiam dan terlihat tegang.
Seung Jung menatap Se Ri dengan mengoda memberitahu kalau sekarang sudah ada dirinya jadi bisa tetap bersamanya dan pulang ke korea selatan. Jadi menurtnya kenapa Se Ri mau bersama Jung Hyuk padahal Se Ri bilang tak bisa di sana jadi Itu sebabnya kabur.

“Situasi tadi...” ucap Se Ri gugup dan langsung disela. Seung Jung pikir tadi bahaya juga bagi Jung Hyuk tak hanya bagi diri Se Ri juga.
“Mari kita jujur. Kau bisa pergi... Tapi bagaimana dengannya? Dia harus tinggal di sini seumur hidup. Kau seharusnya tak melakukan itu, 'kan? Dengarlah, dia bisa mati karenamu.” Ucap Seung Jung. Se Ri terdiam dengan wajah ketakutan. 

Dan memperlihat artikel YOON SE-RI SUDAH LAMA TAK TERLIHAT dan meminta Jung Hyuk agar bisa menjelaskanya. Jung Hyuk hanya diams aja. Dan memastikan kalau gambar dimajalah itu adalah Se Ri yaitu wanita yang disukainya. Jung Hyuk masih tetap diam.
“Jawab aku... Apa Kau sungguh tahu siapa dia sebenarnya?” tanya Dan. Jung Hyuk mengaku sudah tahu.
“Sedang apa wanita Selatan di sini?” tanya Dan sinis. Jung Hyuk menjelaskan Se Ri di sini karena kecelakaan dan mereka kebetulan bertemu lalu akan pulang.
“Jadi, Apa kau menyembunyikannya?” ucap Dan. Jung Hyuk membenarkan.
“Jika tertangkap basah, kau bisa kehilangan semuanya. Maksudku adalah, dia bisa membuatmu terbunuh. Apa kau masih menyukainya?” tanya Dan tak percaya. Jung Hyuk hanya bisa diam saja. 



[EPILOG]
Sebuah iklan minuman terlihat dilayar, Se Ri dan Chan U masuk wajah keduanya terlihat sangat bahagia. Mereka pun minum bersama di ruangan seperti yang sudah disewa agar tak ada yang mengangu.
“Kau mempelajari musik klasik saat sekolah, 'kan? Apa Kau tahu lagu ini?” ucap Se Ri lalu berlari ke piano dan mulai memainkanya.
“Lagu apa ini?” tanya Chan U. Se Ri juga tak tahu tapi kebetulan pernah dengar in sejak dahulu
“Tapi aku tak tahu lagu siapa. Aku mencari semua lagu yang terpikir olehku dan menanyakan kenalanku yang tahu banyak soal musik, tapi tak ada yang tahu.” Cerita Se Ri.
“Coba Mainkan lagi.”kata Chan U mendekat. Se Ri mulai memainkan lagi dan Chan U pikir tak tahu.
“Aku sungguh ingin mendengarkannya lagi, tapi tak ada yang tahu.” Kata Se Ri
“Lalu Kau dengar dari mana?” tanya Chan U. Se Ri mengaku Beberapa tahun lalu saat pergi ke Swiss.


“Pada saat itu, aku tak mau hidup lagi. Kukira pasti menyenangkan menghabiskan masa-masa terakhir hidupku di tempat dengan pemandangan indah. Tapi selama perjalanan itu, aku sadar< bahwa aku tak mau mati.”
Se Ri menaiki boat melewati sungai, wajahnya terlihat sangat frustasi seperti orang yang kehilangan gairah hidup dan juga ingin bunuh diri.
“Aku hanya tak ingin hidup. Aku hanya butuh penghiburan. Aku tak pernah menjalani hidup yang dicintai mereka yang kucintai, tapi aku tetap ingin mendengar seseorang bilang aku bisa hidup dan harus tetap hidup.”
“Dan saat itulah, melodi itu muncul seolah-olah itu jawaban doaku. "Kau bisa hidup. Kau harus melalui semua ini." Melodi itu menghiburku.”
Saat itu Se Ri mendengar suara seseorang yang memainkan piano ditepi sungai, Ia seperti menemukan gairah hidupnya kembali. Tanpa sadar kalau dibalik piano itu ada Jung Hyuk yang memainkan lagu terakhir untuk kakaknya yang meninggal.
Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar