PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Spanduk
besar terlihat di lobby gedung dengan wajah Se Ri “SEMOGA BERISTIRAHAT DENGAN
TENANG, BERISTIRAHAT DENGAN TENANG” Terlihat juga meja untuk memberikan hormat
pada mendiang Se Ri.
“Apa
Sudah dengar kalau perusahaan kita akan
diakuisisi Grup Queens? Mereka besar. Bagus, 'kan?” ucap Salah satu pegawai
“Apa Kau
lupa perombakan pegawai?” kata pegawai lain. Pegawai itu pun membenarkan.
“Kenapa
dia tiba-tiba wafat dan menyebabkan kekacauan?”keluh sipegawai dan saat itu
seorang wanita datang dengan kacamata hitamnya.
“Tunggu...
Kenapa fotonya begini? Siapa yang memilih?” keluh Se Ri melihat foto
pemakamnya, salah satu pegawai akan membawa buku tamu.
“Biar
kulihat... Aku harus lihat siapa saja yang mendoakan ketenangan jiwaku dan
siapa saja yang tidak.” Ucap Se Ri
“Kau
siapa?” tanya Si pria. Se Ri membuka kacamata hitamnya, semua melonggo kaget
melihat Se Ri ada didepanya.
“Ada apa
ini? Dia kembali. .. Apa yang terjadi?” ucap beberapa pegawai kaget dan
langsung berkerumun.
“Cepat
sebarkan kabar ini... Bahwa Yoon Se-ri kembali. Dia hidup lagi. Aku minta maaf
kepada mereka yang terkejut karenaku. Dan aku kasihan kepada mereka yang senan
bahwa aku sudah mati. Kini aku hidup lagi.” Ungkap Se Ri dengan nada menyindir.
“Ini luar
biasa. Untuk berterima kasih dan merayakan kembalinya diriku, seluruh produk
Pilihan Se-ri diskon hingga 50 persen selama sepekan mulai hari ini.” Kata Se
Ri. Semua tak percaya dan terlihat senang.
“Kalian
pasti tahu, Pilihan Se-ri tidak pernah menawarkan diskon sejak awal berdiri.
Dengan penawaran spesial ini, nikmatilah produk premium kami.” Ucap Se Ri
dengan wajah penuh semangat.
Di rumah
Se Joon sibuk berlatih mengatakan “Maaf, aku menyebabkan...” Nyonya Do mengeluh
suaminya itu terlalu percaya diri. Seo Joon pun kembali dengan suara lemah
“Maaf, aku membuatmu cemas...” Nyonya Do berkomentar itu terlalu kikuk.
“Kau
terdengar seperti kriminal.” Komentar Nyonya Do. Seo Joon kembali berlatih dan
langsung kesal sendiri.
“Astaga,
entahlah. Aku tak bisa.” Kata Seo Joon kesal Nyonya Do menyakinkan suaminya
kalau Seo Joon bisa.
“Kau
dituntut atas penyerangan. Kau harus tampak sopan dan baik agar orang percaya
kau tak tega melakukan hal itu. Ayo Coba lagi.” Ucap Nyonya Do menyakinkan.
“Astaga!
Aku tak bisa. Aku tak mau.” Kata Seo Joo kesal sambil menangis.
“Sayang.
Dengarlah, Se Joon. Kau harus tampak meyakinkan di foto. Ada masa kedaluwarsa
perkara pidana. Tapi foto tidak seperti itu. Foto itu selamanya.” Kata Nyonya
Do. Seo Joon mengerti.
“Aku
harus hitamkan rambutmu lagi... Ini gawat... Stres bisa menyebabkan
kebotakan. Jangan terlalu stres.” Kata
Nyonya Do memberikan penghitam rambut.
“Yoon
Se-hyeong, bajingan itu pasti akan tertawa. Itu melukai harga diriku. Si bodoh
itu menggelapkan uang perusahaan, lalu ditipu, tapi masih bisa bebas. Hanya aku
yang diperkarakan. Kenapa dunia seperti ini kepadaku?” keluh Seo Joon kesal
“Apa kita
sial tahun ini? Semuanya akan lebih baik jika Se-ri yang dipilih. Sejujurnya,
dia kompeten. Tapi antara Se-hyeong dan aku, Apa aku tak dipilih?” keluh Seo
Joon.
Saat itu
telp Nyonya Do berdering terlihat nama “PAK HWANG dan wajahnya langsung
melonggo kaget dan memastikan tentang Siapa yang kembali.
Tuan Park
Su Chan terlihat sangat frustasi memasukan berkas “KASUS PARALAYANG” lalu
melihat foto keluarganya dengan wajah sedih.
Managernya datang berkomentar dengan nada menyindir kalau Tuan park
bilnga Se Ri belum wafat dan sangat yakin.
“Kau
bahkan menemui Pimpinan Jeung-pyeong. Katamu ada dua kebenaran sejati di dunia.
Harga rumah di Seoul tak jatuh, dan Yoon Se-ri hidup. Katamu kedua hal itu
benar. Katakan sesuatu.” Ucap Manager.
“Maafkan
aku.” Kata Tuan Park menunduk malu. Manager menyindir Tuan park yang tak
mengangkat kepalanya.
“Coba
angkat kepalamu, dan bantah aku seperti biasa. Cepat bicara. Apa mulutmu
terkunci? Apa sandinya? Sandinya sudah berubah? Apakah 1234? Bicaralah.”kata
Manager.
Tuan Park
hanya diam tapi setelah itu melihat sosok Se Ri di layar komputer didepanya. Ia
langsung mendorong Manager dan terlihat hidupnya kembali penuh harapan karena
Se Ri sudah kembali.
Di ruang
rapat, Nyonya Ko duduk ditengah dan seorang pria berdiri dipodium memberitahu
kalau Rapat dewan darurat ini mengenai pergantian CEO dan pemegang saham
terbesar. Se Ri saat itu berjalan keluar dari lift.
“Kalian pasti
mencemaskan perusahaan< yang berada di situasi genting.” Manfaatkan
kesempatan ini untuk mengubah lemon menjadi limun. Mulai sekarang, Grup Queens mengambil
alih Pilihan Se-ri.” Ucap Nyonya Ko.
“Aku akan
memberikan para eksekutif perlakuan yang lebih baik. Aku yakin ini akan jadi
sangat luar biasa.” Ucap Nyonya Ko.
Saat itu
Sek Hong sedang berjalan ke ruang rapat, Tuan Park menelp dan Sek Hong
memberitahu sedang sibuk lalu terlihat kaget. Manager Keuangan melihat Se Ri
lebih dulu langsung memberikan kode Sek Hong. Se Ri pun menyapa Sek Hong yang
terlihat sangat shock.
“Aku
merasa gatal. Itu dia... Ini sungguh dia... Kau sungguh dia.” Ucap Sek Hong
melihat alerginya kembali timbul
“Aku
ingin mengatakan banyak hal kepadamu. Namun, senang bisa bertemu denganmu
lagi.” Ucap Se Ri mengulurkan tanganya
“Kau dari
mana saja? Kami mencarimu ke mana-mana.” Ucap Sek Hong menangis sambil memeluk
bosnya. Se Ri kaget dengan sikap Sek Hong, Manager keuangan pun ikut menangis.
“Benarkah
kau mencariku? Apa Kau serius? Tapi kau terlihat lebih baik.” Ucap Se Ri
“Tidak...
Itu tak benar.” Kata Sek Hong mencoba mengusap matanya.
Di ruang
rapat, mereka akan langsung memungut suara dengan mengangkat tangan bagi mereka
yang mendukung pergantian CEO. Hampir semua orang mengangkat tanganya, Nyonya
Ko terihat sangat senang, Sek Hong membuka pintu dan akhirnya Se Ri masuk.
“Apa?
Siapa dia? Pimpinan Yoon? Bagaimana... Pimpinan Yoon, itu sungguh kau?” ucap
Beberapa petinggi panik dan kaget begitu juga Nyonya Ko.
“Beginikah
rasanya menghadiri sendiri upacara pemakamanku? Berapa banyak yang menyumbang
di pemakamanku, dan siapa yang bergunjing di dekat peti matiku, kini, aku tahu
semuanya.”sindir Se Ri. Semua hanya bisa tertunduk.
“Mereka
yang mengangkat tangan. Aku akan pura-pura tak melihatnya. Jadi, silakan pergi dan
kembalilah bekerja.” Ucap Se Ri. Semua pun bergegas keluar kecuali Nyonya Ko.
Se Ri
manggil kakak iparnya. Nyonya Ko mencoba menyentuh Se Ri memberikan rasa
simpati, tapi Se Ri seolah tak mengubrisnya.
Se Ri membahas Nyonya Ko yang pilih restoran Jepang di makan malam
keluarga pertama.
“Aku
berpikir, "Makanan mentah saja dimakan, dia pasti tamak dan tak
sabar." Maaf, aku tak bisa membiarkanmu mengambil alih perusahaanku. Karena
aku kembali.” ucap Se Ri Sinis.
Di
perbatasan seperti terdengar lagu kebangsaan, Tentara Pyo dkk berjalan pulang
dan Tentara Pyo menyanyi dengan suara lantang.
Eun Dong tak percaya Tentara Pyo bisa ingat semuanya. Tentara Pyo pikir
sudah dengar lagu itu saat matahari terbit dan terbenam tiap hari.
“Pasti
hafal, 'kan? Aku tak yakin, tapi kurasa orang-orang dari Selatan bahkan takkan
tahu lirik lengkapnya.” Ucap Tentara Pyo mulai menyanyi lagi.
“Kau
kenapa? Orang lain bisa mendengar kita.” Kata Ju Meok panik. Tentara Pyo pikir
tak akan ada yang dengar.
“Kapten
Ri tak ada... Omong-omong, Kapten Ri ke mana?” ucap Tentara Pyo
“Entahlah.
Dia tak tidur nyenyak akhir-akhir ini. Dia juga tak makan teratur.” Ucap Eun
Dong dkk sedih
“Dia
pasti sakit karena cinta.” Kata Tentara Pyo.
Jung Hyuk
duduk sendirian dia rumah seperti masih mengingat Se Ri menatap piring yang
pecah diatas kendi.
Flash back
Se Ri
mengaku pernah dengar Ada yang mendoakan dengan air dn Pyo Chi Su yang cerita,
klau Ada ibu yang anaknya ikut berperang sekitar 60 tahun lalu di sini. Jung
Hyuk engaku sudah tahu cerita itu.
“Aku
penasaran apakah ibunya bisa bertemu putranya. Jika aku menunggu dengan berdoa,
bisakah aku bertemu orang yang kurindukan?” ucap Se Ri.
Kau
berdoa agar hidup.” Jika berhenti
menunggu, duka akan membunuhmu. Itu alasanmu menunggu.” Kata Jung Hyuk.
Jung Hyuk
menatap ke arah sampingnya dan tak melihat Se Ri yang duduk disampingnya.
Jung Hyuk
berjalan pulang di kegelapan dan melihat sosok orang seperti mengikutinya. Tuan
Jung keluar dari persembunyianya, Jung Hyuk mengenal Tuan Jung adalah orang di
pasar yang waktu itu. Tuan Jung membenarkan.
“Bagaimana
kau bisa masuk? Apa Kau dapat akses dari Badan Keamanan?” tanya Jung Hyuk
mengajak Tuan Jung bertemu.
“Aku kenal
salah satu kepala penjaga yang selundupkan suplai militer. Aku buat kesepakatan
agar bisa masuk. Aku mendengarkan orang lain tiap hari, jadi, aku tahu banyak
rahasia. Siapa menemui siapa, kebohongan apa pun, dan apa kelemahan mereka.”Ungkap
Tuan Jung.
“Kau
menguping orang lain.” Kata Jung Hyuk. Tuan Jung memberitahu kalau Mereka
menyebutnya Pengkhianat.
“Sejak
usiaku 17 tahun, aku selalu mendengarkan orang lain. Aku tak sempat bicara soal
diriku. Tapi beberapa tahun lalu, aku bertemu seseorang yang mendengarkanku.
Dia bahkan memberikanku hadiah ulang tahun.” Cerita Tuan Jung
“Dompet
yang kau kembalikan.” Kata Tuan Jung mengeluarkan sesuatu dari Jung Hyuk lalu
memberikanya.
Jung Hyuk
membuka lembaran kertas yang sudah lusuh, “SELAMAT ULANG TAHUN, SEMOGA KAU DAN
KELUARGAMU BERLIMPAH REZEKI, RI MU HYUK.
Ia kaget kalau Tuan Jung itu mengenal kakaknya
Flash Back
10 TAHUN YANG LALU
Tuan Jung
dan istrinya panik membawa sang anak ke rumah sakt dan meminta dokter agar
memeriksa bayinya. Dokter mengerluh Tuan Jung itu tak lihat situasinya karena ada
wabah bernama flu babi.
“Kami
kehabisan obat, aku tak bisa bantuJika dapat obatnya, aku bisa suntikkan.” Kata
Dokter
“Aku
membeli ini dari pasar.” Ucap Nyonya Hyun memberikan obat yang dibelinya.
“Ini
palsu. Ini hanya lem. Tak ada yang menjual obat di situasi seperti ini. Kecuali
dari rumah sakit militer.” Kata Dokter melihat obat yang dibawa Nyonya Hyun
Akhirnya
mereka pulang, Nyonya Hyun memberitahu suaminya kalau Demamnya tak mereda jadi pasti Gawat.Tuan
Jung menenangkan istrinya kalau semua akan baik-baik saja, saat itu terdengar
suara pintu digedor dan terikan Mu Hyuk.
“Aku
dapat obatnya... Aku bawa perawat juga. Jangan cemas.” Kata Mu Hyuk dengan
nafas terengah-engah
Akhirnya
U Pil terlihat bisa lebih baik dengan wajahnya yang bisa tersenyum. Tuan Jung
terlihat bisa bernafas lega dan berdiri menemui Mu Hyuk memberitahu kalau uang
ini tak cukup untuk obatnya, tapi meminta agar bisa menerimanya.
“Ini
untuk menyelamatkan anakku.” Kata Tuan Jung. Mu Hyuk melihat uang yang
diberikan Tuan Jung karena tak punya dompet.
“Baik.
Aku terima... Ini cukup.” Kata Mu Hyuk, Tuan Jung pun mengucapkan Terima kasih.
Tuan Jung
bertemu dengan Tuan Jo kalau meminta agar menyadap Kapten Ri Mu Hyuk. Tuan
Jo mengeluh Tuan Jung yang sudah dengar
tapi malah tanya lagi. Tuan Jung pikir kalau Mu Hyuk itu sahabatnya. Tuan Jo
sinis kalau ini bukan urusannya.
“Soal
ibumu... Dia tertangkap saat menyeberang perbatasan untuk bisnisnya. Dia
mungkin dikirim ke kamp konsentrasi.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung panik
mendengarnya.
“Dia
sudah tua. Pikirmu dia bisa bertahan saat musim dingin di sana? Kudengar dia
mengidap TBC. Aku akan bantu membebaskannya. Jadi Pastikan kau melakukan
perintahku.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung mencoba menyela.
“Jika
tidak, maka kau bisa kehilangan ibumu begitu saja. Bisakah kau menghadapi itu?”
kata Tuan Jo mengancam.
Akhirnya
Tuan Jung pun menguping pembicaraan Kakak Jung Hyuk “Cheol Gang sudah
kelewatan. Dia tak mau mendengarku. Merampok makam dan menjual narkoba. Dia bahkan
membunuh orang demi menutupi korupsinya.”
Tuan Jo
pun ikut mendengarnya, Mu Hyun yakin kalau Tuan Jo akan disidang di Pyongyang..
Temanya bertanyaaakah sudah dapat buktinya.
“Aku
punya daftar orang yang menerima uang untuk mengabaikan tindakannya. Aku juga
mengetahui dari mana uangnya berasal. Jadi Kubawa salah satunya. Dan untuk
berjaga-jaga, yang lainnya di...” kata Mu Hyuk didalam mobil
“Apa
Maksudmu di jam tangan?” ucap Temanya. Mu Hyuk membenarkan.
Tuan Jo
pun meninggalkan tempat penyadapan dan Tuan Jung tahu mendengar suara mesin
mobil dan tandaMereka berangkat, lalu baru melewati pos pemeriksaan di pos jaga
kedua setelah itu Kendaraannya mendekati tikungan di Bongdeok.
“Melewati
polisi tidur terakhir.” Ucap Tuan Jo dan saat itu terdengar bunyi tabarakan. Ia
hanya bisa menangis mendengarnya.
Tuan Jo
pulang dengan wajah lesu, Nyonya Hyun melihat Tuan Jo kalau pulang terlambat.
Ia mersa sedih Ini hari ulang tahun suaminya tapi tak ada pesta jamuan jadi
memasak sup daging. Tuan Jo hanya diam saja. Nyonya Hyun memberitahu kalau Mu
Hyuktadi datang untuk menemuinya.
“Dia
membawakan daging karena ini hari ulang tahunmu. Dia mau ke Pyongyang karena
ada urusan... Dan ini..” ucap Nyonya Hyun memberikan sebuah kotak hadiah. Tuan
Jo membukanya.
“Itu dompet,
kan?” kata Nyonya Hyun. Tuan Jung melihat
berisi Uang yang sudah rapih karena ditaruh didalam dompet.
“Man Bok,
ada surat di dalamnya.” Ucap Nyonya Hyun, akhirnya Tuan Jung pun membaca diatas
rel kereta api.
“Man
Bok.... Selamat ulang tahun... Konon dompet yang bagus akan membawa keberuntungan...
Man-bok, kau adalah teman yang baik. Semoga kau dan keluargamu berlimpah
rezeki. Aku ada urusan di Pyongyang. Mari kita minum saat aku pulang. Ri Mu
Hyuk”
Tuan Jung
hanya bisa menangis histeris penuh penyelasan yang mendalam.
Jung Hyuk
membaca surat kakaknya berkaca-kaca “SEMOGA KAU DAN KELUARGAMU BERLIMPAH REZEKI
MARI KITA MINUM SAAT AKU PULANG” lalu ingin tahu alasan Tuan Jung yang baru
memberitahunya. Tuan Jung mengaku
menyesalinya sejak lama, tapi tak ada yang berubah.
“Untuk
bisa melupakannya, aku terus bilang kepada diriku sendiri, aku tak punya
pilihan, tapi tak membantu. Tiap terbangun di pagi hari, dan akan tidur di
malam hari, aku menyesali perbuatanku kepadanya.” Ucap Tuan Jung
“Dan...
Aku sangat merindukannya. Hanya dia sahabatku. Aku ingin menebus perbuatanku.
Aku tak peduli akan akibatnya. Tolong jaga baik-baik keluargaku.” Kata Tuan
Jung berlutut dan memberikan bukti rekaman serta jam tangan.
Jung Hyuk
melihat benda peninggalan sang kakak dan mendengarkan suara rekaman kakaknya
saat ada dimobil.
“Kau
tahu, adikku sedang belajar di Swiss saat ini. Dia pemain piano genius. Dia
dapat beasiswa penuh. Di resital terkininya, dia dapat sambutan meriah.”
Flash Back
“Jung
Hyuk bilang, dia menuliskan lagu untukku. Dia bilang akan memainkannya saat
pulang.” Kata Mu Hyuk dengan senyuman lebar
“Apa Kau
bahagia?” tanya temanya. Mu Hyuk menganguk karena memikirkannya selalu
membuatnya merasa gembira.
Jung Hyuk
langsung menangis lalu meminta maaf pada kakaknya. Ia pun mendengar kakaknya
yang berkata “Aku ingin dia berbahagia.”
Nyonya Na
keluar rumah yang mulai terasa dingin lalu membua kendi dan kaget melihat ada
sebuah amplop pink. Di rumah Nyonya Ma, para anak-anak sedang belajar bahasa
inggris Where are you from?” yang artinya Kau dari mana
“Apa
Maksudmu, Sam Suk memang dari Selatan?” ucap Nyonya Ma kaget. Nyonya Na
membenarkan.
“Berarti
Sam Suk bukanlah Sam Suk... Dia Yoon Se-ri.” Kata Nyonya Ma dan mengingat
sesuatu.
“Benar...
Kita melihatnya di pasar... Produk berkualitas dari Selatan. Pilihan Se-ri, Sam
Suk adalah Se-ri, Yoon Se-ri!” ucap Nyonya Yang
“Pilihan
Se-ri yang krim wajahnya lembap dan kental? Pilihan Se-ri yang toner nya mengecilkan
pori-pori?” kata Nyonya Ma. Mereka
membenarkan.
“Pilihan
Se-ri yang esens wajahnya melembapkan kulit. ” ucap Nyonya Na
“Astaga.
Apa yang terjadi? Kenapa Yoon Se-ri bisa kemari berpura-pura menjadi Sam Suk?”
kata Nyonya Ma shock
“Lihat.
Di sini tertulis, dia mengalami kecelakaan.” Kata Nyonya Na membaca kembali
surat dari Se Ri.
“Maksudku,
kenapa dia harus jujur kepada kita sebelum pergi?” kata Nyonya Ma kesal
“Kurasa
inilah alasannya. "Kawan-kawan, maafkan aku sudah membohongi
kalian."Yeong Ae, Wol Suk, Myeong Sun, dan Ok Geum." Itulah yang
tertulis.” Ucap Nyonya Na
“Apa Namaku
ditulis pertama?” tanya Nyonya Ma. Nyonya Na membenarkan.
“"Terima
kasih sudah percaya dengan kisah yang kuceritakan, saling berbagi cerita, dan
mengobrol denganku. Semuanya sungguh menenangkan. Aku harus pergi sekarang,
tapi aku ingin memberi tahu nama asliku kepada kalian. Aku sudah banyak
berbohong kepada kalian, tapi hatiku untuk kalian selalu tulus." Ucap
Nyonya Na membaca surat Se Ri.
Semua
seperti tak percaya kalau bisa dibohong oleh Se Ri. Nyonya Yang pikir Pasti
sangat sulit dan menakutkan bagi Sam Suk karena mengalami kecelakaan dan
sendirian di tempat asing. Ia mengingat saat Se Ri ditangkap dirumah Jung Hyuk
dengan pistol.
“Dia
pasti takut memikirkan dia bisa ditangkap.” Kata Nyonya Hyun sedih
“Kau
benar. Dia selalu berusaha terlihat berani, tapi sebenarnya penakut. Dia
pengecut.” Kata Nyonya Na
“Kukira
dia tak punya sopan santun, ternyata dia tak seperti itu.
kata Nyonya Yang.
kata Nyonya Yang.
Mereka
mengingat saat bersama dengan Se Ri, saat minum bersama, lalu mengantar Se Ri
ke salon dan pergi menukar cincin dipegadaian. Nyonya Hyun pun memikirkan Apakah
dia pulang dengan selamat. Nyonya Ma pikir sudah dua pekan sejak dia pergi.
“Dia juga
belum kembali. Jadi Dia pasti sudah pulang Atau mati. Pasti salah satunya.”
Kata Nyonya Ma. Semua panik dan memikirkan yang harus dilakukan.
Di
ruangan belajar, anak-anak belajar kalimat “How are you doing?” yang artinya
Apa kabar.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar