PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 20 Januari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 10 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Spanduk besar terlihat di lobby gedung dengan wajah Se Ri “SEMOGA BERISTIRAHAT DENGAN TENANG, BERISTIRAHAT DENGAN TENANG” Terlihat juga meja untuk memberikan hormat pada mendiang Se Ri.
“Apa Sudah dengar kalau perusahaan  kita akan diakuisisi Grup Queens? Mereka besar. Bagus, 'kan?” ucap Salah satu pegawai
“Apa Kau lupa perombakan pegawai?” kata pegawai lain. Pegawai itu pun membenarkan.
“Kenapa dia tiba-tiba wafat dan menyebabkan kekacauan?”keluh sipegawai dan saat itu seorang wanita datang dengan kacamata hitamnya.
“Tunggu... Kenapa fotonya begini? Siapa yang memilih?” keluh Se Ri melihat foto pemakamnya, salah satu pegawai akan membawa buku tamu.
“Biar kulihat... Aku harus lihat siapa saja yang mendoakan ketenangan jiwaku dan siapa saja yang tidak.” Ucap Se Ri
“Kau siapa?” tanya Si pria. Se Ri membuka kacamata hitamnya, semua melonggo kaget melihat Se Ri ada didepanya.
“Ada apa ini? Dia kembali. .. Apa yang terjadi?” ucap beberapa pegawai kaget dan langsung berkerumun.


“Cepat sebarkan kabar ini... Bahwa Yoon Se-ri kembali. Dia hidup lagi. Aku minta maaf kepada mereka yang terkejut karenaku. Dan aku kasihan kepada mereka yang senan bahwa aku sudah mati. Kini aku hidup lagi.” Ungkap Se Ri dengan nada menyindir.
“Ini luar biasa. Untuk berterima kasih dan merayakan kembalinya diriku, seluruh produk Pilihan Se-ri diskon hingga 50 persen selama sepekan mulai hari ini.” Kata Se Ri. Semua tak percaya dan terlihat senang.
“Kalian pasti tahu, Pilihan Se-ri tidak pernah menawarkan diskon sejak awal berdiri. Dengan penawaran spesial ini, nikmatilah produk premium kami.” Ucap Se Ri dengan wajah penuh semangat. 

Di rumah Se Joon sibuk berlatih mengatakan “Maaf, aku menyebabkan...” Nyonya Do mengeluh suaminya itu terlalu percaya diri. Seo Joon pun kembali dengan suara lemah “Maaf, aku membuatmu cemas...” Nyonya Do berkomentar itu terlalu kikuk.
“Kau terdengar seperti kriminal.” Komentar Nyonya Do. Seo Joon kembali berlatih dan langsung kesal sendiri.
“Astaga, entahlah. Aku tak bisa.” Kata Seo Joon kesal Nyonya Do menyakinkan suaminya kalau Seo Joon bisa.
“Kau dituntut atas penyerangan. Kau harus tampak sopan dan baik agar orang percaya kau tak tega melakukan hal itu. Ayo Coba lagi.” Ucap Nyonya Do menyakinkan.
“Astaga! Aku tak bisa. Aku tak mau.” Kata Seo Joo kesal sambil menangis.
“Sayang. Dengarlah, Se Joon. Kau harus tampak meyakinkan di foto. Ada masa kedaluwarsa perkara pidana. Tapi foto tidak seperti itu. Foto itu selamanya.” Kata Nyonya Do. Seo Joon mengerti.
“Aku harus hitamkan rambutmu lagi... Ini gawat... Stres bisa menyebabkan kebotakan.  Jangan terlalu stres.” Kata Nyonya Do memberikan penghitam rambut.
“Yoon Se-hyeong, bajingan itu pasti akan tertawa. Itu melukai harga diriku. Si bodoh itu menggelapkan uang perusahaan, lalu ditipu, tapi masih bisa bebas. Hanya aku yang diperkarakan. Kenapa dunia seperti ini kepadaku?” keluh Seo Joon kesal
“Apa kita sial tahun ini? Semuanya akan lebih baik jika Se-ri yang dipilih. Sejujurnya, dia kompeten. Tapi antara Se-hyeong dan aku, Apa aku tak dipilih?” keluh Seo Joon.
Saat itu telp Nyonya Do berdering terlihat nama “PAK HWANG dan wajahnya langsung melonggo kaget dan memastikan tentang Siapa yang kembali.



Tuan Park Su Chan terlihat sangat frustasi memasukan berkas “KASUS PARALAYANG” lalu melihat foto keluarganya dengan wajah sedih.  Managernya datang berkomentar dengan nada menyindir kalau Tuan park bilnga Se Ri belum wafat dan sangat yakin.
“Kau bahkan menemui Pimpinan Jeung-pyeong. Katamu ada dua kebenaran sejati di dunia. Harga rumah di Seoul tak jatuh, dan Yoon Se-ri hidup. Katamu kedua hal itu benar. Katakan sesuatu.” Ucap Manager.
“Maafkan aku.” Kata Tuan Park menunduk malu. Manager menyindir Tuan park yang tak mengangkat kepalanya.
“Coba angkat kepalamu, dan bantah aku seperti biasa. Cepat bicara. Apa mulutmu terkunci? Apa sandinya? Sandinya sudah berubah? Apakah 1234? Bicaralah.”kata Manager.
Tuan Park hanya diam tapi setelah itu melihat sosok Se Ri di layar komputer didepanya. Ia langsung mendorong Manager dan terlihat hidupnya kembali penuh harapan karena Se Ri sudah kembali.


Di ruang rapat, Nyonya Ko duduk ditengah dan seorang pria berdiri dipodium memberitahu kalau Rapat dewan darurat ini mengenai pergantian CEO dan pemegang saham terbesar. Se Ri saat itu berjalan keluar dari lift.
“Kalian pasti mencemaskan perusahaan< yang berada di situasi genting.” Manfaatkan kesempatan ini untuk mengubah lemon menjadi limun. Mulai sekarang, Grup Queens mengambil alih Pilihan Se-ri.” Ucap Nyonya Ko.
“Aku akan memberikan para eksekutif perlakuan yang lebih baik. Aku yakin ini akan jadi sangat luar biasa.” Ucap Nyonya Ko.
Saat itu Sek Hong sedang berjalan ke ruang rapat, Tuan Park menelp dan Sek Hong memberitahu sedang sibuk lalu terlihat kaget. Manager Keuangan melihat Se Ri lebih dulu langsung memberikan kode Sek Hong. Se Ri pun menyapa Sek Hong yang terlihat sangat shock.
“Aku merasa gatal. Itu dia... Ini sungguh dia... Kau sungguh dia.” Ucap Sek Hong melihat alerginya kembali timbul
“Aku ingin mengatakan banyak hal kepadamu. Namun, senang bisa bertemu denganmu lagi.” Ucap Se Ri mengulurkan tanganya
“Kau dari mana saja? Kami mencarimu ke mana-mana.” Ucap Sek Hong menangis sambil memeluk bosnya. Se Ri kaget dengan sikap Sek Hong, Manager keuangan pun ikut menangis.
“Benarkah kau mencariku? Apa Kau serius? Tapi kau terlihat lebih baik.” Ucap Se Ri
“Tidak... Itu tak benar.” Kata Sek Hong mencoba mengusap matanya. 


Di ruang rapat, mereka akan langsung memungut suara dengan mengangkat tangan bagi mereka yang mendukung pergantian CEO. Hampir semua orang mengangkat tanganya, Nyonya Ko terihat sangat senang, Sek Hong membuka pintu dan akhirnya Se Ri masuk.
“Apa? Siapa dia? Pimpinan Yoon? Bagaimana... Pimpinan Yoon, itu sungguh kau?” ucap Beberapa petinggi panik dan kaget begitu juga Nyonya Ko.
“Beginikah rasanya menghadiri sendiri upacara pemakamanku? Berapa banyak yang menyumbang di pemakamanku, dan siapa yang bergunjing di dekat peti matiku, kini, aku tahu semuanya.”sindir Se Ri. Semua hanya bisa tertunduk.
“Mereka yang mengangkat tangan. Aku akan pura-pura tak melihatnya. Jadi, silakan pergi dan kembalilah bekerja.” Ucap Se Ri. Semua pun bergegas keluar kecuali Nyonya Ko.

Se Ri manggil kakak iparnya. Nyonya Ko mencoba menyentuh Se Ri memberikan rasa simpati, tapi Se Ri seolah tak mengubrisnya.  Se Ri membahas Nyonya Ko yang pilih restoran Jepang di makan malam keluarga pertama.
“Aku berpikir, "Makanan mentah saja dimakan, dia pasti tamak dan tak sabar." Maaf, aku tak bisa membiarkanmu mengambil alih perusahaanku. Karena aku kembali.” ucap Se Ri Sinis. 

Di perbatasan seperti terdengar lagu kebangsaan, Tentara Pyo dkk berjalan pulang dan Tentara Pyo menyanyi dengan suara lantang.  Eun Dong tak percaya Tentara Pyo bisa ingat semuanya. Tentara Pyo pikir sudah dengar lagu itu saat matahari terbit dan terbenam tiap hari.
“Pasti hafal, 'kan? Aku tak yakin, tapi kurasa orang-orang dari Selatan bahkan takkan tahu lirik lengkapnya.” Ucap Tentara Pyo mulai menyanyi lagi.
“Kau kenapa? Orang lain bisa mendengar kita.” Kata Ju Meok panik. Tentara Pyo pikir tak akan ada yang dengar.
“Kapten Ri tak ada... Omong-omong, Kapten Ri ke mana?” ucap Tentara Pyo
“Entahlah. Dia tak tidur nyenyak akhir-akhir ini. Dia juga tak makan teratur.” Ucap Eun Dong dkk sedih
“Dia pasti sakit karena cinta.” Kata Tentara Pyo. 

Jung Hyuk duduk sendirian dia rumah seperti masih mengingat Se Ri menatap piring yang pecah diatas kendi.
Flash back
Se Ri mengaku pernah dengar Ada yang mendoakan dengan air dn Pyo Chi Su yang cerita, klau Ada ibu yang anaknya ikut berperang sekitar 60 tahun lalu di sini. Jung Hyuk engaku sudah tahu cerita itu.
“Aku penasaran apakah ibunya bisa bertemu putranya. Jika aku menunggu dengan berdoa, bisakah aku bertemu orang yang kurindukan?” ucap Se Ri.
Kau berdoa agar hidup.”  Jika berhenti menunggu, duka akan membunuhmu. Itu alasanmu menunggu.” Kata Jung Hyuk.
Jung Hyuk menatap ke arah sampingnya dan tak melihat Se Ri yang duduk disampingnya. 


Jung Hyuk berjalan pulang di kegelapan dan melihat sosok orang seperti mengikutinya. Tuan Jung keluar dari persembunyianya, Jung Hyuk mengenal Tuan Jung adalah orang di pasar yang waktu itu. Tuan Jung membenarkan.
“Bagaimana kau bisa masuk? Apa Kau dapat akses dari Badan Keamanan?” tanya Jung Hyuk mengajak Tuan Jung bertemu.
“Aku kenal salah satu kepala penjaga yang selundupkan suplai militer. Aku buat kesepakatan agar bisa masuk. Aku mendengarkan orang lain tiap hari, jadi, aku tahu banyak rahasia. Siapa menemui siapa, kebohongan apa pun, dan apa kelemahan mereka.”Ungkap Tuan Jung.
“Kau menguping orang lain.” Kata Jung Hyuk. Tuan Jung memberitahu kalau Mereka menyebutnya Pengkhianat.
“Sejak usiaku 17 tahun, aku selalu mendengarkan orang lain. Aku tak sempat bicara soal diriku. Tapi beberapa tahun lalu, aku bertemu seseorang yang mendengarkanku. Dia bahkan memberikanku hadiah ulang tahun.” Cerita Tuan Jung
“Dompet yang kau kembalikan.” Kata Tuan Jung mengeluarkan sesuatu dari Jung Hyuk lalu memberikanya. 



Jung Hyuk membuka lembaran kertas yang sudah lusuh, “SELAMAT ULANG TAHUN, SEMOGA KAU DAN KELUARGAMU BERLIMPAH REZEKI,  RI MU HYUK. Ia kaget kalau Tuan Jung itu mengenal kakaknya
Flash Back
10 TAHUN YANG LALU
Tuan Jung dan istrinya panik membawa sang anak ke rumah sakt dan meminta dokter agar memeriksa bayinya. Dokter mengerluh Tuan Jung itu tak lihat situasinya karena ada wabah bernama flu babi.
“Kami kehabisan obat, aku tak bisa bantuJika dapat obatnya, aku bisa suntikkan.” Kata Dokter
“Aku membeli ini dari pasar.” Ucap Nyonya Hyun memberikan obat yang dibelinya.
“Ini palsu. Ini hanya lem. Tak ada yang menjual obat di situasi seperti ini. Kecuali dari rumah sakit militer.” Kata Dokter melihat obat yang dibawa Nyonya Hyun 

Akhirnya mereka pulang, Nyonya Hyun memberitahu suaminya kalau  Demamnya tak mereda jadi pasti Gawat.Tuan Jung menenangkan istrinya kalau semua akan baik-baik saja, saat itu terdengar suara pintu digedor dan terikan Mu Hyuk.
“Aku dapat obatnya... Aku bawa perawat juga. Jangan cemas.” Kata Mu Hyuk dengan nafas terengah-engah
Akhirnya U Pil terlihat bisa lebih baik dengan wajahnya yang bisa tersenyum. Tuan Jung terlihat bisa bernafas lega dan berdiri menemui Mu Hyuk memberitahu kalau uang ini tak cukup untuk obatnya, tapi meminta agar bisa menerimanya.
“Ini untuk menyelamatkan anakku.” Kata Tuan Jung. Mu Hyuk melihat uang yang diberikan Tuan Jung karena tak punya dompet.
“Baik. Aku terima... Ini cukup.” Kata Mu Hyuk, Tuan Jung pun mengucapkan Terima kasih.


Tuan Jung bertemu dengan Tuan Jo kalau meminta agar menyadap Kapten Ri Mu Hyuk. Tuan Jo  mengeluh Tuan Jung yang sudah dengar tapi malah tanya lagi. Tuan Jung pikir kalau Mu Hyuk itu sahabatnya. Tuan Jo sinis kalau ini bukan urusannya.
“Soal ibumu... Dia tertangkap saat menyeberang perbatasan untuk bisnisnya. Dia mungkin dikirim ke kamp konsentrasi.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung panik mendengarnya.
“Dia sudah tua. Pikirmu dia bisa bertahan saat musim dingin di sana? Kudengar dia mengidap TBC. Aku akan bantu membebaskannya. Jadi Pastikan kau melakukan perintahku.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung mencoba menyela.
“Jika tidak, maka kau bisa kehilangan ibumu begitu saja. Bisakah kau menghadapi itu?” kata Tuan Jo mengancam. 


Akhirnya Tuan Jung pun menguping pembicaraan Kakak Jung Hyuk “Cheol Gang sudah kelewatan. Dia tak mau mendengarku. Merampok makam dan menjual narkoba. Dia bahkan membunuh orang demi menutupi korupsinya.”
Tuan Jo pun ikut mendengarnya, Mu Hyun yakin kalau Tuan Jo akan disidang di Pyongyang.. Temanya bertanyaaakah sudah dapat buktinya.
“Aku punya daftar orang yang menerima uang untuk mengabaikan tindakannya. Aku juga mengetahui dari mana uangnya berasal. Jadi Kubawa salah satunya. Dan untuk berjaga-jaga, yang lainnya di...” kata Mu Hyuk didalam mobil
“Apa Maksudmu di jam tangan?” ucap Temanya. Mu Hyuk membenarkan. 
Tuan Jo pun meninggalkan tempat penyadapan dan Tuan Jung tahu mendengar suara mesin mobil dan tandaMereka berangkat, lalu baru melewati pos pemeriksaan di pos jaga kedua setelah itu Kendaraannya mendekati tikungan di Bongdeok.
“Melewati polisi tidur terakhir.” Ucap Tuan Jo dan saat itu terdengar bunyi tabarakan. Ia hanya bisa menangis mendengarnya. 

Tuan Jo pulang dengan wajah lesu, Nyonya Hyun melihat Tuan Jo kalau pulang terlambat. Ia mersa sedih Ini hari ulang tahun suaminya tapi tak ada pesta jamuan jadi memasak sup daging. Tuan Jo hanya diam saja. Nyonya Hyun memberitahu kalau Mu Hyuktadi datang untuk menemuinya.
“Dia membawakan daging karena ini hari ulang tahunmu. Dia mau ke Pyongyang karena ada urusan... Dan ini..” ucap Nyonya Hyun memberikan sebuah kotak hadiah. Tuan Jo membukanya.
“Itu dompet, kan?” kata Nyonya Hyun. Tuan Jung melihat  berisi Uang yang sudah rapih karena ditaruh didalam dompet.
“Man Bok, ada surat di dalamnya.” Ucap Nyonya Hyun, akhirnya Tuan Jung pun membaca diatas rel kereta api.
“Man Bok.... Selamat ulang tahun... Konon dompet yang bagus akan membawa keberuntungan... Man-bok, kau adalah teman yang baik. Semoga kau dan keluargamu berlimpah rezeki. Aku ada urusan di Pyongyang. Mari kita minum saat aku pulang. Ri Mu Hyuk”

Tuan Jung hanya bisa menangis histeris penuh penyelasan yang mendalam. 


Jung Hyuk membaca surat kakaknya berkaca-kaca “SEMOGA KAU DAN KELUARGAMU BERLIMPAH REZEKI MARI KITA MINUM SAAT AKU PULANG” lalu ingin tahu alasan Tuan Jung yang baru memberitahunya. Tuan Jung mengaku  menyesalinya sejak lama, tapi tak ada yang berubah.
“Untuk bisa melupakannya, aku terus bilang kepada diriku sendiri, aku tak punya pilihan, tapi tak membantu. Tiap terbangun di pagi hari, dan akan tidur di malam hari, aku menyesali perbuatanku kepadanya.” Ucap Tuan Jung
“Dan... Aku sangat merindukannya. Hanya dia sahabatku. Aku ingin menebus perbuatanku. Aku tak peduli akan akibatnya. Tolong jaga baik-baik keluargaku.” Kata Tuan Jung berlutut dan memberikan bukti rekaman serta jam tangan. 

Jung Hyuk melihat benda peninggalan sang kakak dan mendengarkan suara rekaman kakaknya saat ada dimobil.
“Kau tahu, adikku sedang belajar di Swiss saat ini. Dia pemain piano genius. Dia dapat beasiswa penuh. Di resital terkininya, dia dapat sambutan meriah.”
Flash Back
“Jung Hyuk bilang, dia menuliskan lagu untukku. Dia bilang akan memainkannya saat pulang.” Kata Mu Hyuk dengan senyuman lebar
“Apa Kau bahagia?” tanya temanya. Mu Hyuk menganguk karena memikirkannya selalu membuatnya merasa gembira.
Jung Hyuk langsung menangis lalu meminta maaf pada kakaknya. Ia pun mendengar kakaknya yang berkata “Aku ingin dia berbahagia.” 


Nyonya Na keluar rumah yang mulai terasa dingin lalu membua kendi dan kaget melihat ada sebuah amplop pink. Di rumah Nyonya Ma, para anak-anak sedang belajar bahasa inggris Where are you from?” yang artinya Kau dari mana
“Apa Maksudmu, Sam Suk memang dari Selatan?” ucap Nyonya Ma kaget. Nyonya Na membenarkan.
“Berarti Sam Suk bukanlah Sam Suk... Dia Yoon Se-ri.” Kata Nyonya Ma dan mengingat sesuatu.
“Benar... Kita melihatnya di pasar... Produk berkualitas dari Selatan. Pilihan Se-ri, Sam Suk adalah Se-ri, Yoon Se-ri!” ucap Nyonya Yang
“Pilihan Se-ri yang krim wajahnya lembap dan kental? Pilihan Se-ri yang toner nya mengecilkan pori-pori?”  kata Nyonya Ma. Mereka membenarkan.
“Pilihan Se-ri yang esens wajahnya melembapkan kulit. ” ucap Nyonya Na
“Astaga. Apa yang terjadi? Kenapa Yoon Se-ri bisa kemari berpura-pura menjadi Sam Suk?” kata Nyonya Ma shock
“Lihat. Di sini tertulis, dia mengalami kecelakaan.” Kata Nyonya Na membaca kembali surat dari Se Ri.
“Maksudku, kenapa dia harus jujur kepada kita sebelum pergi?” kata Nyonya Ma kesal
“Kurasa inilah alasannya. "Kawan-kawan, maafkan aku sudah membohongi kalian."Yeong Ae, Wol Suk, Myeong Sun, dan Ok Geum." Itulah yang tertulis.” Ucap Nyonya Na
“Apa Namaku ditulis pertama?” tanya Nyonya Ma. Nyonya Na membenarkan.
“"Terima kasih sudah percaya dengan kisah yang kuceritakan, saling berbagi cerita, dan mengobrol denganku. Semuanya sungguh menenangkan. Aku harus pergi sekarang, tapi aku ingin memberi tahu nama asliku kepada kalian. Aku sudah banyak berbohong kepada kalian, tapi hatiku untuk kalian selalu tulus." Ucap Nyonya Na membaca surat Se Ri.
Semua seperti tak percaya kalau bisa dibohong oleh Se Ri. Nyonya Yang pikir Pasti sangat sulit dan menakutkan bagi Sam Suk karena mengalami kecelakaan dan sendirian di tempat asing. Ia mengingat saat Se Ri ditangkap dirumah Jung Hyuk dengan pistol.
“Dia pasti takut memikirkan dia bisa ditangkap.” Kata Nyonya Hyun  sedih
“Kau benar. Dia selalu berusaha terlihat berani, tapi sebenarnya penakut. Dia pengecut.” Kata Nyonya Na 
“Kukira dia tak punya sopan santun, ternyata dia tak seperti itu.
 kata Nyonya Yang.
Mereka mengingat saat bersama dengan Se Ri, saat minum bersama, lalu mengantar Se Ri ke salon dan pergi menukar cincin dipegadaian. Nyonya Hyun pun memikirkan Apakah dia pulang dengan selamat. Nyonya Ma pikir sudah dua pekan sejak dia pergi.
“Dia juga belum kembali. Jadi Dia pasti sudah pulang Atau mati. Pasti salah satunya.” Kata Nyonya Ma. Semua panik dan memikirkan yang harus dilakukan.
Di ruangan belajar, anak-anak belajar kalimat “How are you doing?” yang artinya Apa kabar.
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar