PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Apa Kau
pacar Kang Woo?” tanya Nyonya Oh pura-pura tak tahu. Kang Woo dengan sangat
yakin mengaku kalau Seo Yeon adalah pacarnya. Seo Yeon terlihat gugup
memperingati Kang Woo.
“Kenapa?
Memang benar. Kau kekasihku.” Kata Kang Woo. Nyonya Oh pun menyapa Seo Yeon
mengaku senang bertemu dengannya.
“Aku
ibunya Kang Woo.”ucap Nyonya Oh dan Seo Yeon pun menyapa dengan nada canggung
memperkenalkan dirinya.
“Astaga,
kamu cantik sekali.” puji Nyonya Oh. Seo Yeon pun hanya bisa tersenyum. Kang
Woo memincingkan matanya.
“Aku penasaran
kenapa dia seperti ini. Ibulah alasan Seo Yeon ketakutan.” Kata Kang Woo
menebak.
Nyonya Oh
mengaku bukan seperti itu. Kang Woo memastikan kalau Seo Yeon tak bertemu
dengan ibunya. Seo Yeon mengaku tidak. Ibunya pun mengeluh dengan sikap Kang
Woo karena tak ada gunanya bertemu Seo
Yeon dengan memastikan kalau ini kali pertama mereka bertemu.
“Ya, ini
kali pertamaku melihat Anda.” Ucap Seo Yeon menyakinkan. Kang Woo mengeluh
keduanya itu Pembohong. Seo Yeon menyakinkan kalau ucapanya benar.
“Kalian
bertemu di pasaraya saat kau bersama Min Hyuk.” Ucap Kang Woo
“Ya,
maksudku adalah, ini kali pertamaku melihatnya sebagai ibumu. “ kata Seo Yeon
mencoba mencari alasan.
“Ini luar
biasa. Seo Yeon hampir putus denganku. Dia bilang aku terlalu berbeda karena
aku cucu pemilik Shinhwa Food.” Kata Kang Woo.
Nyonya Oh
terlihat kaget, Kang Woo pun langsung bertanya pada ibunya apakah ia boleh
mengencani Seo Yeon dan mengaku kalau Ibunya tidak sekaku yang dipikirkan.
Nyonya Oh langsung menyetujui dan mengaku tak masalah dengan hal itu. Seo Yeon
melonggo kaget.
“Jangan
khawatir... Semua baik-baik saja selama kamu sehat. Tidak ada hal lain yang
penting.” Ucap Nyonya Oh. Seo Yeon pun mengucapkan Terima kasih.
Akhirnya Nyonya
Oh pergi. Seo Yeon mengeluh dengan sikap kang Woo yang menempatkannya di
situasi canggung ini. Kang Woo mengeluh juga kalau Seo Yeon yang marah
kepadanya karena harusnya ia yang bingung. Seo Yeon ingin bicara tapi di
hentikan oleh Kang Woo.
“Cukup
untuk hari ini. Aku tidak mau mendengarnya lagi... Pulanglah.” Kata Kang Woo.
Seo Yeon
akhirnya berjalan keluar rumah dan melihat ada lampu mobil yang memberikan
tanda. Ternyata Nyonya Oh menunggungnya, Mereka pun bertemu dicafe. Nyonya Oh
mengeluh kalau tidak tahu Seo Yeon itu membicarakan dirinya di belakangnya
“Aku
tidak melakukan itu. Anda tidak perlu khawatir. Sesuai ucapan Anda, aku akan
putus dengannya.” Kata Seo Yeon
“Apa kau
bodoh? Jika kau putus dengannya saat ini, dia akan menyalahkanku. Apa Kau tidak
lihat reaksinya?” kata Nyonya Oh kesal
“Aku bisa
membuatnya mengerti.” Kata Seo Yeon menyakinkan. Nyonya Oh menegaskan kalau Seo
Yeon tidak boleh putus dengannya. Seo Yeon kaget mendengarnya.
“Jangan
sekarang. Apa Kau ingin membuatnya membenciku?” kata Nyonya Oh panik
“Tapi aku
sudah memutuskan untuk putus dengannya.” Ucap Seo Yeon.Nyonya Oh pikir Seo Yeon
itu sangat bebal.
“Berpacaranlah
sedikit lebih lama, lalu akhiri semuanya... Tapi Tunggu. Ada apa dengan
putraku? Maksudku... Kenapa kau ingin putus dengannya? Sudah jelas dia
tergila-gila kepadamu. Kenapa kau bersikap seperti ini?” kata Nyonya Oh
akhirnya marah
“Begini...
Seperti kata Anda, aku bukan tandingan bagi keluarga Shinhwa Food.” Ucap Seo
Yeon
“Biar keluarga
kami yang memutuskan itu. Jadi, teruslah pacari dia.” Kata Nyonya Oh.
Seo Yeon
ingin bicara, tapi Nyonya Oh tak mau mendengar menyuruh Seo Yeon agar melakukan
saja lalu memberitahu Kang Woo anak yang
baik bahakn mungkin tampak dingin, tapi sebenarnya sangat baik. Seo Yeon pun
mengaku sudah tahu.
“Baiklah.
Sudah diputuskan... Lantas, aku akan maklum dan teruslah pacari dia... Biar aku
yang bayar.” Ucap Nyonya Oh lalu bergegas pergi. Seo Yeon tak bisa berkata-kata
Min Kyung
merasakan ada sesuatu yang aneh dan mencari-cari sesuatu dilantai atas. Joo Hee
datang melihat Min Kyung lalu memanggilnya. Min Kyung kaget tapi bisa bernafas
lega ternyata Joo Hee yang datang. Joo
Hee bertanya apa yang dilakukan.
“Apa Kau
pernah melihat tas Jang Mi yang sebesar ini? Aku yakin pernah melihatnya di
suatu tempat. Apa Kau pernah menemukan hal aneh tentang dia? Pernah, bukan?”
ucap Min Kyung yakin.
“Tidak
juga... Aku melihat uang di tas itu.” Kata Joo Hee. Min Kyun ingin tahu
seberapa banyak uangnya.
“Itu
penuh dengan pecahan 50 dolar.” Kata Joo Hee. Min Kyung pun merasakan sesuatu
hal yang aneh.
Min Kyung
baru saja akan pulang dan melihat Seo Yeon baru datang langsung berteriak
memanggilnya dan bertanya Dari mana saja
seharian. Seo Yeon gugup mengaku kalau hanya... Min Kyung bisa menebak Seo Yeon
itu menemui Kang Woo. Seo Yeon membenarkan.
“Apa kau
tipe orang yang melupakan teman demi seorang pria?” keluh Min Kyung kesal. Seo
Yeon mengaku Bukan begitu.
“Terserah.
Aku akan merajuk. Aku akan mengawasimu.” Ucap Min Kyung berjalan keluar.
“Apa kau
mau kuantar pulang?” kata Seo Yeon. Min Kyung dengan ketus menjawab tidak lalu
berjalan keluar.
“Dia yang
lama akan mengantarku meski aku menolaknya. Aku membencimu, Kang Woo!” keluh
Min Kyung kesal melihat sikap Seo Yeon yang berubah.
Kang Woo
sedang mengambar pola, lalu tiba-tiba mulai bicara sendiri seperti sangat kesal
dengan sikap Seo Yeon.
“Apa
semudah itu melepaskanku? Bagaimana? Bagaimana mungkin? Teganya kau melakukan
itu? Omong-omong, bagaimana Ibu bisa tahu?” ucap Kang Woo memikirkanya.
Ia
Teringat dengan yang dikatakan Min Hyuk “Jadi,
kau benar-benar tidak tahu. Kau tidak tahu meski orang di sebelahmu menderita
atau nyaris mati” lalu menduga seseorang yang memberitahukanya.
Seo Yeoon
seperti sangat frustasi membenturkan kepalanya di dinding, Won Seok pulng
melihat kakaknya mengeluarkan bajunya dan bertanya apa yang dilakukanya. Won
Jae mengeluh kalau dirinya bisa hidup seperti ini bahkan tidak membayar sepeser
pun untuk semua ini.
“Kenapa
kakak hidup seperti ini? Kamu seharusnya menghentikan kakak dan menyuruhku
sadar.” Ucap Won Jae melihat baju-baju bagus dan merek. Won Seok heran dengan
sikap kakaknya.
“Akan
kakak buang semuanya... Kakak akan membuang semua yang tidak kakak beli... Tapi
Ini edisi terbatas. Haruskah kakak jual saja? Kakak juga suka memakainya. Yang
ini sayang jika dibuang.” Ucap Won Jae seperti galau. Akhirnya Won Seok memilih
untuk pergi saja.
Won Seok
memikirkan tentang Ho Dol teringat saat menungu dirumah bertanya pada adiknya apakah
tak ada les lagi hari ini. Seo Joon mengaku Ho Dol mengiriminya pesan kalau tak
bisa mengajar. Setelah itu Tuan Park datang ke bar dengan memperlihatkan video.
“Si bodoh
ini terungkap homoseksual dan itu sangat merugikannya.” Kata Tuan Park. Won
Seok seperti memikiran alasan Ho Dol ta datang karena malu.
Seo Yeon
mencoba menelp Kang Woo tap ponselnya tak diangkat. Min Hyuk masuk ruangan
melihat Kang Woo sudah ada diruanganya lalu menyindir kalau Tempo hari ada di
depan sekolah, dan sekarang di ruanganya. Kang Woo langsung menuduh Min Hyuk
itu orangnya.
“Apa Kau
memberi tahu keluargaku tentang Seo Yeon?” ucap Kang Woo
“Dia bertanya
lebih dahulu. Kau tahu aku tidak bisa berbohong.” Ucap Min Hyuk. Kang Woo menyindir kalau itu Alasan yang
bagus.
“Itu memang
sudah ditakdirkan terjadi. Dia akan tahu cepat atau lambat.” Kata Min Hyuk.
“Hei...
Kau mulai membuatku jijik.” Kata Kang Woo. Min Hyuk mengaku akan menjadi lebih
menjijikkan.
“Tidak
ada gunanya bersikap baik. Menjadi pria dan anak yang baik tidak
menguntungkanku sedikit pun. Kau paham benar itu.” Kata Min Hyuk.
“Apa
Paman sering meneleponmu?” tanya Kang Woo seperti mengkhawatirkan sepupunya.
“Apa Kau
tiba-tiba bersikap seperti seorang kakak? Pilihlah satu peran saja. Kamu
membuatku bingung. Jika sudah selesai, pergilah. Aku agak sibuk.” Ucap Min Hyuk
sinis
“Jangan
berharap. Aku tidak akan pernah jatuh. Bekerjalah sekarang.” Kata Kang Woo
memperingati lalu keluar ruangan.
Seo Yeon
sedang membereskan bukunya, lalu mendengar Wakepsek dan guru mengeluh karena Kang
Woo terus datang ke sekolah karena Sangat menegangkan. Mi Kyung baru masuk
menyapa temanya, tap Seo Yeon sudah bergegas pergi dan tak mengubrisnya.
Mi Kyung
hanya bisa melonggo melihat tingkah temanya. Seo Yeon eluar mencoba mencari
Kang Woo tapi sudah tak ada, saat akan menelp pun tak diangkat. Sementara Jang
Mi sudah memoles wajahnya dengan make up agar terlihat tua.
“Aku akan
melindungimu, Seo Yeon.”ucap Jang Mi seperti siap membalas dendam pada Kang
Woo.
Kang Hee
sedang berkerja, tiba-tiba teringat dengan yang dikatakan Won Jae “Apa Kau
merasa sesak di ruanganmu juga?” saat itu Sek menelp memberitahu orang Baekga
datang untuk menemuinya. Jang Hee mengingat –ingat tentang Perusahaan Baekga
Ia
teringat saat di kantor polisi pria yang bernama “Baek Gook Hwa.” Lalu bertanya-tanya Kenapa dia ada di
kantornya lalu menyuruhnya masuk. Saat pintu terbuka, Jang Mi masuk dengan nada
sinis memberitahu kalau Baek Jang Mi dengan gaya angkuh. Jang Hee hanya
menatapnya.
Jang Mi
duduk dengan melipat kakinya agar terlihat seperti orang kaya yang arrogant,
lalu memastikan kalau Kang Woo itu adalah adiknya. A lelu menegaskan kalau Adiknya
tidak cocok dengan Seo Yeon arena Seo Yeon terlalu baik untuknya.
“Jadi,
suruh adikmu melepaskan Seo Yeon.” Ucap Jang Mi. Kang Hee ingin bicara tapi
Jang Mi kembali bicara.
“Jika kau
membiarkannya, maka aku meminta ayahku untuk berhenti berbisnis dengan Shinhwa
Food.” Ucap Jang Mi mengancam
“Baekga
itu perusahaan bagus. Memang benar kami rekan bisnis. Hanya karena kau
menghentikan bisnis, itu tidak akan terlalu memengaruhi perusahaan kami. Justru
sebaliknya. Jika kita hentikan bisnis, akan sulit bagi Perusahaan Baekga. Apa
Kau bisa mengatasinya?” kata Kang Hee.
Jang Mi
melonggo kaget mendengarnya, Jang Hee pikir
mereka itu pernah bertemu apakah Jang Mi tak mengingatnya. Jang Mi terdiam lalu
teringat saat ibunya memukul di toilet menganggap anak yang tak berguna, saat
itu Kang Hee menyelamatkanya.
“Teganya
kamu memukuli anakmu sendiri.” Ucap Kang Hee marah menahan tangan ibu Jang Mi
“Dia agak
pendek. Kau pasti bisa mengatasinya. Seharusnya kau balas memukulnya.” Ucap Kang
Hee pada Jang Mi agar berani melawan.
“Tidak
peduli seberapa baik dirimu, kau tidak bisa membiarkan adikmu mengencani Seo
Yeon. Mereka tidak boleh berkencan!” Ucap Jang Mi malu dan bergegas pergi. Kang
Hee mencoba memanggilnya tapi Jang Mi sudah pergi dengan cepat.
“Astaga..
Kang Woo pasti mengencani seseorang yang cukup mengesankan.” Kata Kang Hee
Seo Yeon
pergi ke UKS menyemportkan alat pereda sakit di kakinya, saat itu Min Hyuk masuk
panik melihat Seo Yeon berpikir kakinya terluka. Seo Yeon langsung menurunkan
kakinya mengaku tak apa-apa. Min Hyuk langsun melihat keadaan kaki Seo Yeon.
“Jangan
bergerak... Aku tidak punya motif tersembunyi untuk pasien... Apakah ini sakit?”
kata Min Hyuk. Seo Yeon membenarkan.
“Aku
jatuh di depan para siswa. Memalukan sekali. Terima kasih.” Ucap Seo Yeon
akhirnya dengan kaki yan diberi perban.
“Apa kau
teralihkan? Apa karena Kang Woo? Karena itu kau terluka, bukan?” ucap Min Hyuk
menebak.
“Tidak,
aku hanya...” ucap Seo Yeon dan Min Hyuk memberitahu Tadi Kang Woo datang.
“Aku
ketahuan. Aku memberi tahu ibunya tentangmu. Aku memberitahunya tentang Kang
Woo dan kau.”Akui Min Hyuk. Seo Yeon kaget mendengarnya.
“Aku
serius saat bilang aku tidak akan menghalangi kalian. Tapi saat ada kesempatan,
aku akhirnya malah mengganggu kalian. Kau kecewa, bukan?” ucap Min Hyuk.
“Ya,
sedikit.... Pak Lee yang kukenal tidak akan melakukan hal seperti itu. Ini
aneh.” Kata Seo Yeon dengan mata berkaca-kaca
“Kau baru
saja mulai melihat diriku yang sebenarnya. Sudah kubilang aku bukan orang baik.
Tapi... Kenapa kau mempertimbangkan kembali untuk berpacaran dengan Kang Woo?”
kata Min Hyuk. Seo Yeon hanya diam saja.
“Kenapa
kunjungan ibunya penting bagimu? Apa Kang Woo sepenting itu bagimu?” tanya Min
Hyuk. Seo Yeon dengan ketus menjawab Itu bukan urusan Min Hyuk lalu berjalan
pergi.
“Apa aku
punya kesempatan?” kata Min Hyuk ragu.
Ho Dol
berjalan di kampus dengan wajah tertunduk dan juga memakai topi seperti sangat
takut ada orang yan menatapnya. Saat itu Won Seok tiba-tiba datang berkomentar
Ho Dol yang sangat kurus. Ho Dol kaget dan hanya bisa terunduk.
“Tapi
dari awal kau memang kurus.”ucap Won Seok memegang wajah Ho Dol. Ho Dol
bertanya kenapa Won Seok ada dikampusnya.
“Kenapa
kau bersikeras untuk masuk kelas? Mengambil libur beberapa hari tidak akan
membunuhmu. Orang-orang tidak akan selama itu mengurus masalah orang lain. Jadi,
bertahanlah sampai...” ucap Won Seok yang langsung disela oleh Ho Dol
“Jika aku
bolos sehari, maka kerja keras orang tuaku selama sepekan akan sia-sia. Mereka
bertani siang dan malam untuk membayar biaya kuliahku. Aku tidak akan bolos
kelas karena hal seperti ini.” Kata Ho Dol
“Tapi
kata-katamu tidak sesuai dengan tindakanmu. Kau tidak datang untuk sesi
bimbingan.” Sindir Won Seok. Ho Dol terlihat gugup menjelaskanya.
“Kau juga
membuatnya terdengar itu bukan masalah besar.”ejek Won Seok melihat Ho Dol yan
memakai topi untuk menutupi wajahnya.
“Aku
tidak memakai tabir surya. Lalu kenapa?”ucap Ho Dol lalu bergegas pergi.
Ho Dol
masuk kelas seperti dijauhi oleh temanya, mereka mengejek Ho Dol yang datang ke
kelas. Saat itu Won Seok masuk ruangan, semua bertanya-tanya siapa pria itu. Si
pria yan menyukai Won Seok kaget melihatnya datang. Won Seok langsung duduk
disamping Ho Dol.
Si pria
makin kaget meihat sikap Won Seok. Won Seok langsung memeluk Ho Dol. Semua langsung
memberikan suara riuh merasak tak percaya alau mereka pasti homoseksual.
“Apa itu
pacarnya? Sulit dipercaya.” Ucap Teman-teman Ho Dol mengejek.
“Hentikan...
Anda juga akan menderita.” Kata Ho Dol panik. Won Seok mengeluh dipanggil
"Anda"
“Jangan
menjadi orang asing. Mereka menatap kita karena aku tampan.” Kata Won Seok
makin memeluk erat Ho Dol
“Jangan
berlebihan.” Ucap Ho Dol. Won Seok pun tak sadar kalausudah berlebihan dan berusha membuat nyaman.
Ho Dol
akhirnya berani membuka topinya dan terlihat sudah sangat santai, Won Seok pun
merapihkan rambut Ho Dol yang berantakan. Semantara si pria terlihat menahan
amarah.
Semua
teman Ho Dol membahas pria itu memeluk Ho Dol dan cara pria itu menatap Ho Dol,
bahkan menata rambut Ho Dol. Mereka pikir kalau kalau Dunia ini sudah gila
karena seorang pria bisa melakukan itu. Saat itu mobil Won Seok datang dan
langsung menarik si pria.
“Lepaskan
aku.” Teriak si pria. Won Seok bertanya apakah harus melakukan disini. Semua
teman pria bingung melihat Won Seok yang mendekati temanya.
Akhirnya
Won Seok menarik si pria ke tempat yang sepi, saat ingin menyentuh dengan
jarinya seperti jijik akhirnya mengunakan ponselnya untuk menahan kepala si
pria lalu memperingatakan agar Jangan menindas Ho Dol.
“Kenapa
tidak boleh? Apa arti dia bagimu?” kata Si pria. Won Seok menjawab tidak ada.
“Tapi
jika kau terus merundungnya, maka aku akan merasa sangat marah.” Tegas Won Seok
lalu berjalan pergi.
“Kenapa?
Kenapa dia, bukan aku? Apa bagusnya dia dibandingkan aku?” kata si pria.
“Kau
mudah marah. Kau harus menemui seseorang yang menyukai temperamen burukmu dan
menganggapnya istimewa. Aku bukan orang itu.” Ucap Won Seok lalu berjalan
pergi.
Di layar
interkom terlihat Seo Yeon yang menekan bel rumah Kang Woo tapi tak ada yang
membuka pintu. Ia pun bertanya kemana perginya Kang Woo bahkan tidak menjawab teleponnya
hari ini.
Sementara
Kang Woo sedang ada didalam rumah dalam gelapan dengan menatap si kentang yang
sudah sangat tinggi. Ia seperti tak ingin bertemu Seo Yeon karena tak ingin
putus.
Mi Kyung
menunggu di rumah dan langsung menembak Jang Mi seperti orang polisi yang
menangkap pelaku. Ia bertanya siapa sebenarnya Jang Mi. Jang Mi menatap Mi
Kyung dengan mata berkaca-kaca seperti butuh pertolongan.
“Aku
tidak akan terjebak dengan air matamu” kata Mi Kyung. Jang Mi bingung apa yang
akan dilakukan Seo Yeon.
Mi Kyung
keluar rumah dari rumah, Seo Yeon melihat Mi Kyung langsung memanggilnya. Mi
Kyung langsung bertanya “Siapa kau? Kenapa kau memanggil namaku?” Seo Yeon
bingung dengan sikap temanya lalu meminta maaf karena habis berkencan dengan
Kang Woo.
“Begitukah?
Apa Kau berkencan dengannya?” sindir Mi Kyung. Seo Yeon gugup lalu membenarkan.
“Dasar
anak nakal! Apa kita berteman? Kenapa aku harus mendengar tentangmu dari Jang
Mi?” ucap Mi Kyung menangis karena kesal sambil meninju dengan kepalanya.
Seo Yeon
pun pergi ke rumah temanya mengaku ingin memberitahu ratusan dan ribuan kali.
Mi Kyung pun ingin tahu lalu kenapa tidak melakukannya. Seo Yeon tahu tahu karena
Mi Kyung akan lebih sedih daripadanya. Mi
Kyung pikir Seo Yeon bisa tahu.
“Tapi... Itu
bukan karena Kang Woo. Jadi, jangan berpikir macam-macam. Kau menyukainya.” Ucap
Mi Kyung
“Aku
tidak percaya diri. Setiap kali melihatnya, aku terus bertanya-tanya, "Bagaimana
jika aku tidak meminta orang tuaku keluar malam itu? Bagaimana jika aku tidak
menolaknya saat dia mengajakku berkencan?" Kurasa aku tidak bisa berhenti
memikirkan itu.” Kata Seo Yeon
“Aku
takut akhirnya akan berpikir, "Bagaimana jika Kang Woo tidak mengajakku
berkencan pada saat itu?" Aku takut akan menyalahkannya atas perasaan
bersalahku. Aku tidak bisa terus menemuinya dengan semua pemikiran ini. Aku
tidak bisa melakukan itu kepadanya.” Ungkap Seo Yeon
“Tidak
bisakah kau jujur saja kepadanya?” saran Mi Kyung. Seo Yeon pikir tidak
bisa. Mi Kyung ingin tahu alasanya.
“Kang Woo
tidak akan mengerti jika kau putus tanpa memberitahunya. Kau sudah tahu latar
belakangnya saat mulai mengencaninya.”ucap Mi Kyung
“ Lebih
baik aku menjadi wanita gila untuk mengakhiri ini.” Kata Seo Yeon. Mi Kyung
setuju
“Kenapa
kau harus melakukan itu? Berkata jujur mungkin cara terbaik.” Ucap Mi Kyung.
“Jika
Kang Woo tahu, maka dia akan merasa bersalah padahal tidak melakukan kesalahan.
Dia akan merasa bersalah. Kang Woo anak yang baik, dia pasti akan begitu. Lebih
baik dia membenci dan mengutukku daripada aku membiarkannya merasa bersalah.” Kata
Seo Yeon
“Dia bisa
bilang, "Seo Yeon bedebah. Seharusnya aku tidak memacarinya." Kang
Woo tidak boleh tahu apa pun. Selamanya.” Ucap Seo Yeon
“Sulit
dipercaya kamu malah mencemaskannya saat ini. Khawatirkan dirimu sendiri,
Bodoh.” Ucap Mi Kyun memeluk temanya.
Di
ruangan Dokter Kim, Kang Woo duduk dengan tatapan kosong. Dokter Kim membahas
masalah Kang Woo yang sebelumnya bilang Seo Yeon tak suka karena diirnya jelek,
lalu karena juga tampan tapi akhirnya mereka bisa berkencan.
“Dan kini dia membencimu karena kamu cucu
wanita kaya?” ucap Dokter Kim heran.
“Jika
dipikir-pikir, akulah yang bersalah. Salahku berpenampilan begini dan memiliki
nenek yang kaya.”ucap Kang Woo
“ Kenapa
kau sangat menyukainya?” tanya Dokter Kim. Kang Woo menjawab Karena dia Seo
Yeon.
“Apa Itu saja?”
kata Dokter Kim heran. Kang Woo bingung Apa lagi yang dibutuhkan.
“Kau
tidak bisa berhenti hidup sebagai cucu wanita kaya.” Kata Dokter Kim
“Apa itu
mustahil? Aku tidak peduli dengan bisnis keluargaku. Bagaimana jika aku tidak
butuh apa pun selain dia? Apa Kau pikir itu gila?” ucap Kang Woo.
“Hentikan,
Bodoh. Sudah cukup. Aku tidak percaya kamu mengeluh tentang privilesemu. Dasar Berengsek!”
teriak Dokter Kim kesal dengan mencengkram baju Kang Woo tapi itu hanya
khayalanya saja.
“Kedengarannya
dia sangat gelisah, jadi, lebih baik beri dia waktu untuk berpikir. Kau harus
berhenti menemuinya untuk sementara. Tapi apa menurutmu hanya itu alasannya?”
ucap Dokter Kim menduga sesuatu.
“Dari
ceritamu soal wanita itu, dia tidak tampak seperti orang yang takut kepada
ibumu.” Kata Dokter Kim. Kang Woo bertanya apa Maksudnya ada alasan lain.
“Maksudku,
ada kemungkinan.” Ucap Dokter Kim menduga, Kang Woo pun memikirkanya.
Bersambung
ke "Episode 24"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar