PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 10 Januari 2020

Sinopsis Love With The Flaws Episode 27

PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Seo Yeon akhirnya membiarkan Kang Woo menciumnya, tiba-tiba Kang Woo melangkah mundur menatap Seo Yeon dengan binggung lalu mengumpat bodoh. Seo Yeon bingung. Kang Woo bertanya apakah Seo Yeon menyebut dirinya manusia
“Apa Kau bicara denganku?” ucap Seo Yeon bingung. Kang Woo dengan gugup mengaku  tidak bisa menahan diri.
“Seharusnya aku tidak melakukan ini padamu. Aku tidak berhak mencintaimu atau dicintai olehmu.” Kata Kang Woo
“Apa maksudmu?” tanya Seo Yeon bingung. Kang Woo mengaku sudah mendengar tentang kecelakaan orang tua Seo Yeon.
Seo Yeon kaget mendengarnya, Kang Woo meminta maaf karena itu semua salahnya lalu bergegas masuk. Seo Yeon memanggil Kang Woo tapi Kang Woo terus masuk dan mengunci pintu. Ia mengedor pintu meminta agar membuka pintunya dan bicara. Kang Woo tetap saja tak keluar. 

Seo Yeon akhirnya duduk didepan Mi Kyung dan Jang Mi dengan tatapan dingin bertanya siapa. Keduanya terlihat kaget, Seo Yeon ingin tahu Siapa yang memberitahu Kang Woo. Keduanya hanya bisa tertunduk diam terlihat ketakutan.
“Siapa di antara kalian yang memberitahunya tentang ibu dan ayahku? Siapa?” ucap Seo Yeon. Keduanya hanya diam saja.
“Apa Kau?” ucap Seo Yeon menuduh Mi Kyung. Mi Kyung mengelak bukan dia pelakunya. Seo Yeon yakin itu pasti Mi Kyung.
“Bukan! Aku berniat bilang, tapi aku tidak.” Tegas Mi Kyung. 

Flash Back
Mi Kyung baru saja selesai menerima telp Seo Yeon lalu berpikir memberitahu tahu Kang Woo dan mati saat itu juga. Ia akan pergi keluar rumah dengan jaketnya tapi kembali lagi karena teringatSeo Yeon melarangnya.
“Aku akan berhenti. Jangan lakukan itu.” Ucap Mi Kyung yakin dengan pilihanya. Seo Yeon yang mendengarnya seperti tak percaya.
“Hei! Apa aku pernah melakukan hal yang kau larang?” ucap Mi Kyung marah. Seo Yeon pikir itu tak pernah.
Mi Kyung pikir Seo Yeon bisa mempercayainya lalu menemukan foto-foto Kang Woo didekat rak dan ingin tahu Apa itu. Jang Mi emgaku membawakan itu untuk Seo Yeon karena tahu pasti Seo Yeon  merindukannya.
“Kamu pelakunya! Dasar Bodoh.. Dia memotret ini tepat di depan rumahnya. Berarti dia pergi ke rumahnya!” ucap Mi Kyung. Seo Yeon pun menuduh Jang Mi.
“Aku hanya memberikan foto dan kembali.” akui Jang Mi. 



Flash Back
Kang Woo sedang berdiri di rumah menatap jendela mendengar suara bel lalu bertanya siapa yang datang. Ia melihat di interkom seorang wanita dengan wajah tertutup.  Jang Mi mengaku kemari untuk urusan Seo Yeon.
Akhirnya Kang Woo keluar rumah dan Jang Mi langsung memberikan foto lalu pergi. Kang Woo memanggilnya tapi Jang Mi sudah pergi menjauh. 

“Aku tidak suka pria itu, tapi masih jauh lebih baik daripada melihat Seo Yeon sedih.” Ucap Jang Mi
“Jang Mi... Apa Kau bertindak sejauh itu untukku?” kata Seo Yeon merasa terharu.
“Dia terdengar seperti penguntit. Kalau begitu, bagaimana dia bisa tahu? Siapa lagi yang tahu selain kita?” kata Mi Kyung
“Itu... Apa Itu artinya antara Kakak atau Kak Won Seok.” Ucap Seo Yeon. 

Seo Yeon bertemu dengan Won Jae di ruang tengah, Won Jae bertanya kemana adiknya akan pergi. Seo Yeon menjawab akan pergi untuk bertemu Won Seok karena ingin menanyakan alasannya. Won Jae pikir Seo Yeon bahkan tidak perlu bertanya.
“Won Seok jelas menangani bebanmu.” Kata Won Jae. Seo Yeon bingung mendengarnya.
“Lalu apa kamu akan berpacaran dengannya lagi tanpa memberitahunya apa yang terjadi padamu?” tanya Won Jae.
“Aku... Aku tidak tahu soal itu. Aku belum memikirkan itu.” Kata Seo Yeon akhirnya duduk kembali
“Seperti kau yang memutuskan setelah berpikir panjang, dia berhak memutuskan setelah memikirkannya. Jika kecelakaan itu terlalu berat baginya, dan dia menyerah pada akhirnya...” ucap Won Jae lalu terhenti
“Meskipun begitu, bukan kau yang salah. Itu artinya dia tidak tepat untukmu. Mengerti?” kata Won Jae.
Seo Yeon hanya diam saja lalu teringat dengan yang dikatakan Kang Woo “Aku tidak berhak mencintaimu atau dicintai olehmu.” 


Di rumah, Kang Woo melamun teringat sebelum kejadian mencium Seo Yeon.
Flash Back
Kang Woo melihat foto-foto Seo Yeon yang duduk ditermenung sedih lalu mengeluh karena wajahnya seperti itu. Saat itu Won Seok menelp, Kang Woo terlihat kaget dan akhirnya masuk ke bar dengan terburu-buru menemui Won Seok.
“Benarkah? Apa sungguh karena aku? Apa Aku yang menyebabkan kecelakaan orang tua Seo Yeon?” ucap Kang Woo
“Hei.. Sadarlah... Aku tidak pernah bilang kamu penyebab kecelakaan itu. Aku bilang Seo Yeon sedih karenamu. Seo Yeon menangis karenamu. Apa Kau mengerti?” kata Won Seok.
“Beri tahu aku tempat kecelakaannya terjadi.” Kata Kang Woo.
Kang Woo akhirnya menatap foto Seo Yeon lalu berbaring merasa tak percaya kalau berani ingin bersama dengan Seo Yeon setelah membuat orang tuanya celaka.
Sementara Pagi hari, Seo Yeon gelisah karean tak menerima telp Kang Woo karena mungkin sudah bangun. Ia lalu teringat kalau Kang Woo kehilangan ponselnya.


Saat itu ponsel Kang Woo berdering dan itu telp dari "Dokter Kim" Dokter Kim memanggil Kang Woo. Pria membenarkan kalau ini ponsel Kang Woo tapi bukan Kang Woo yang mengangkat dan hanya menemukan ponsel ini, lalu Kang Woo dalam perjalanan untuk mengambilnya.
“Kau terdengar seperti pria hebat. Kau menemukan ponselnya untuk dia di zaman sekarang.” Ucap Dokter Kim tanpa sadar bertemu dengan kembaranya.
“Semua barang dan manusia punya tempatnya masing-masing.” Kata Tuan Kim.
“Kau benar sekali. Omong-omong, suaramu bagus.” Ucap Dokter Kim. Tuan Kim pikir Dokter Kim juga terdengar seperti pria tampan. Dokter Kim pun mengucapkan Terima kasih.
“Suaramu juga bagus... Baiklah. Aku akan meneleponnya lagi nanti. Selamat tinggal.” Kata Dokter Kim. 

Tuan Kim menutup telp lalu melihat robekan kertas dengan info  "Penulis Kim Dong Goo" Seo Yeon datang mendekati TUan Kim ingin tahu apakah ia yang menemukan ponselnya. Tuan Kim membenarkan dan bertanya apakah ia  Lee Kang Woo.
“Apa? Bukan, aku temannya.” Kata Seo Yeon. Tuan Kim percaya dan langsng memberikan ponsel  Kang Woo.
“Terima kasih. Bagaimana aku membalasnya?” kata Seo Yeon. Tuan Kim pikir Tidak perlu karena hanya mengembalikannya.
“Jika kau belum makan...” ucap Seo Yeon dan Tuan Kim langsun berdiri untuk pergi sekarang. Seo Yeon hanya melonggo tapi akhirnya mengikutinya. 

Tuan Kim keluar minimarket keluar membawa makanan. Seo Yeon merasa tak enak apakah yakin itu cukup, karena ada restoran di sana. Tuan Kim merasa kalau ini cukup. Seo Yeon pikir bisa memberikan uang kompensasi saja untuk Tuan Kim yang seperti tunawisma.
“Mungkin aku tidak punya uang, tapi aku punya harga diri. Aku pamit. Selamat tinggal, Nona... Ucap Tuan Kim. Seo Yeon pun mengucapkan Terima kasih.”
“Tapi Kurasa aku pernah melihatnya.” Kata Seo Yeon lalu bergegas pergi karena harus bertemu dengan Kang Woo. 

Kang Woo mendengar suara bel rumahnya dan melihat Seo Yeon ada didepan rumahnya. Seo Yeon memperlihatkan kalau membawa ponsel Kang Woo untuk mengembalikanya. Kang Woo dengan sinis menyuruh agar Tinggalkan di sana. Seo Yeon merengek memanggil Kang Woo.
“Jangan memanggilku. Aku tidak pantas dipanggil olehmu.” Ucap Kang Woo lalu mematikan interkom. Setelah itu Ia merasa tak percaya berani bersikap seperti itu. 

Tiba-tiba Seo Yeon masuk ke dalam rumah, Kang Woo kaget melihat Seo Yeon yang bisa masuk ke dalam rumahnya dan berpikir tangannya membuka pintu untuknya tanpa sadar. Hyun Soo masuk mengeluh karena Kang Woo yang tidak membiarkannya masuk.
“Dasar kau... Kemarilah.” Ucap Kang Woo marah dan langsun menarik rambut Hyun Soo. Hyun Soo panik meminta agar bisa menghentikanya.
Akhirnya Hyun Soo keluar rumah dengan rambut acak-acakan seperti habis dianiaya. Ia lalu menelp Mi Kyung mengadu kalau seo Yeon dan Kang Woo membuatnya gila sambil menangis dan pergi. 

Seo Yeon dan Kang Woo duduk berhadapan, tapi Kang Woo memalingkan wajahnya. Seo Yeon meminta agar Kang Woo agar menatapnya.  Kang Woo menyuruh Seo Yeon agar Bicara saja karena datang karena ingin bicara. Seo Yeon langsung meminta maaf karena bersikap egois.
“Maaf karena aku hanya memikirkan diri sendiri.” Ucap Seo Yeon juga merasa bersalah.
“Kenapa kau tidak memberitahuku?” tanya Kang Woo. Seo Yeon mengaku takut.

“Aku takut kau bersikap seperti ini. Bayangkan betapa takutnya aku. Aku takut kau meninggalkanku. Setelah kau meninggalkanku, bayangkan betapa takutnya aku. Maafkan aku.” Ucap Seo Yeon
“Tapi yang lebih menakutkan adalah kini aku bisa mengerti. Kau harus meninggalkanku.” Kata Kang Woo
“Bukan begitu... Ini bukan karenamu.” Tegas Seo Yeon. Kang Woo ingin tahu apakah Seo Yeon yakin dan satu persen pun merasa yakin. 
“Jika yakin, maka kamu tidak akan mencampakkanku.” Ucap Kang Woo. Seo Yeon merengek memanggil Kang Woo.
“Pergilah... Pergilah sekarang.” Ucap Kang Woo lalu pergi meninggalkan Seo Yeon. 



Akhirnya Seo Yeon keluar melihat pohon yang mulai bergugur dan langit merasa beruntung karena hari ini tidak hujan. Saat itu Min Hyuk datang bertanya apakah Seo Yeon mau ke rumah Kang Woo atau dalam perjalanan pulang. Seo Yeon menjawab di tengah.
“Aku bingung apakah harus kembali atau pulang saja.” Akui Seo Yeon.  Mi Hyuk bertanya apakah Seo Yeon mau makanan manis.


Seo Yeon duduk di cafe sambil melamun, Min Hyuk datang dengan membawa sesuatu yang besar. Seo Yeon kaget bertanya apakah Min Hyuk  membeli semua itu. Mi Hyun pikir tidak tahu Seo Yeon mau rasa apa dan Ini bukan makanan dan bukan makan malamnya lalu memberikan sekaleng permen agar Seo Yeon memilihnya.  
Seo Yeon makan sambil menatap Min Hyuk yang duduk disampinganya. Mi Hyuk heran Seo Yeon yang menatapnya seperti itu. Seo Yeon mengaku Sejujurnya, awalnya tidak menyukai Min Hyuk. Min Hyuk pikir kalau itu karena mengadukannya soal pot bunga itu.
“Bahkan sebelum itu.” Akui Seo Yeon. Mi Hyuk ingin tahu alasanya. Seo Yeon mengaku karena Min Hyuk itu tampan.
“Bukankah kamu suka pria tampan?” kata Min Hyuk. Seo Yeon bingung kalau dirinya dianggap suka dengan pria tampan.
“Kau bilang penampilan penting bagimu.” Ucap Min Hyuk mengingat saat bertanya pada Seo Yeon di UKS. 


Flash Back
“Apa yang kamu cari dari seorang pria?” tanya Min Hyuk. Seo Yeon menjawab Baginya penampilan sangat penting.
“Maksudku, aku tidak suka pria tampan. Kurasa bisa juga begitu.” Ucap Seo Yeon. Min Hyuk merasa Seo Yeonsangat berbeda dari yang lain.
“Kebanyakan orang bertanya-tanya kenapa aku tidak suka pria tampan.” Kata Seo Yeon. Min Hyuk mengaku juga penasaran.
“Ini bukan tentang kebencianmu terhadap pria tampan. Aku ingin tahu bagaimana kau mulai menyukainya. Kang Woo tampan. Jadi, kenapa kamu menyukainya?” ucap Min Hyuk
“Mungkin karena kau. Karena kau, seorang pria tampan, menghiburku saat keadaan sulit.” Ucap Seo Yeon
“Sudah kubilang kita tidak akan makan malam, jadi, kenapa kau terus ingin mengakhiri semuanya?” keluh Min Hyuk.
“Dengar, aku... Aku menyukaimu.” Akui Min Hyuk. Seo Yeon kaget tak percaya Min Hyuk tiba-tiba mengatakan itu.
“Aku tidak bisa berbohong. Aku tidak bisa bilang tidak suka padahal menyukaimu. Aku tidak bisa menahannya. Saat bilang menyukai seseorang, aku bersungguh-sungguh.” Ucap Min Hyuk
“Tapi kenapa orang sepertimu menyukaiku?” tanya Seo Yeon heran karena sifatnya yang berbanding terbalik
“Kalau begitu, kenapa kau tidak menyukaiku?” tanya Min Hyuk balik. Seo Yeon bingung menjawab Karena...
“Kau tidak bisa menjelaskannya, kan?” kata Min Hyuk. Seo Yeon hanya diam saja.
“Aku juga begitu... Inilah yang kurasakan. Aku harus pergi. Aku agak terlambat.” Ucap Min Hyuk lalu berdiri
“Maaf sudah menyita waktumu. Kau hendak ke suatu tempat, bukan?” kata Seo Yeon
“Ya. Aku hendak berdebat dengan Kang Woo.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon mengerti dan akhirnya langsung kaget mendengarnya. 



Min Hyuk datang menemui Kang Woo dirumah. Kang Woo melihat Min Hyuk membawa permen berpikir kalau itu untuknya. Min Hyuk menegaskan itu miliknya. Kang Woo meminta satu, Min Hyuk menolak dengan menjauhkan kaleng permenya.
“Lalu kenapa kau di sini?” ucap Kang Woo sinis. Min Hyuk menyindir kalau Kang Woo yang memohon agar datang sebelumnya
“Kenapa? Apa ada yang berubah?” tanya Min Hyuk. Kang Woo hanya diam saja.
“Bu Joo tadi ke sini, bukan?” kata Min Hyuk. Kang Woo kaget dan bertanya bagiamana Min Hyuk bisa mengetahuinya.
“Mari kita perjelas. Aku menyukai Bu Joo. Jadi, aku akan berusaha sebaik mungkin. Lalu Bagaimana denganmu?” kata Min Hyuk. Kang Woo terlihat gugup
“Kenapa kau ragu?” ejek Min Hyuk. Kang Woo ingin menjawab tapi terlihat bingung. Mn Hyuk pikir Kang Woo sedang buang air besar.
Kang Woo panik langsung memegang bokongnya, tapi ternyata tak terjadi apapun seperti sebelumnya. Min Hyuk pikri Kang Woo  membuat dirinya tampak bodoh padahal lebih diuntungkan dan itu sangat menyebalkan. Kang Woo mengeluh Min Hyuk yang mengatakan itu di depannya.
“Apa Kau kemari untuk bertengkar denganku?” ucap Kang Woo kesal. Min Hyuk membenarkan. Kang Woo kaget mendengarnya.
“Kau benar-benar membuat dirimu tampak bodoh, Kang Woo.” Ejek Min Hyuk lalu berjalan pergi. 

Seo Joon mulai les kembali dirumah dan melirik Ho Dol yang sibuk membaca buku lalu menyenggol Joo Hee dan mengatakan kalau  belum memberi tahu kakaknya jadi meminta agar Joo Hee segera berhenti. Joo Hee tak peduli dan langsung memalingkan wajahnya.
“Astaga.” Keluh Seo Joon kesal. Ho Dol yang medengarnya bertanya apakah Seo Joon tidak mengerti beberapa bagian. Ho Dol menganguk.
“Bagian mana?” tanya Ho Dol. Seo Joon mengaku Semuanya bahkan tidak bisa memahami dunia ini! Ho Dol melonggo binggung.
“Ho Dol... Aku mau ke toilet.” Kata Seo Joon kesal melirik pada Joo Hee. Ho Dol pun menganguk mengerti.
“Apa Seo Jun marah karena sesuatu?” tanya Ho Dol pada Joo Hee. Joo He mengaku juga tidak tahu.
“Tentu saja kau tahu! Siapa yang tahu jika bukan kau?” teriak Seo Joon dari kamar mandi. Joo Hee langsung melirik sinis. 


Won Seok menunggu didepan mobilnya, Ho Dol baru keluar rumah tersenyum bahagia melihat Won Seok yang belum berangkat kerja. Won Seok dengan sikap dinginya bertanya apa rencananya. Ho Dol bingung Won Seok tiba-tiba menanyakannya.
“Apa Kau mau pergi bersenang-senang?” tanya Won Seok. Ho Dol menolak karena ada tugas.
“Ada banyak laporan yang harus kutulis.” Kata Ho Dol. Won Seok mengerti lalu menyuruh masuk mobil. Ho Dol kaget.
“Aku akan mengantarmu dalam perjalanan ke bar.” Ucap Won Seok. Ho Dol pikir bisa naik bus saja.
Won Seok membuka pintu dan menyuruh masuk, akhirnya Ho Dol pun masuk mobil sambil mengucapkan  Terima kasih.dan meninggalkan rumah. 

Saat itu Won Jae baru saja datang melihat keduanya pergi seperti merasakan sesuatu lalu melihat nama  "Nona Lee Kang Hee" tapi seperti memilih untuk tak mengangkatnya.
Won Seok mengantar Ho Dol sampai gang rumahnya, Ho Dol turun dari mobil dengan wajah bahagia. Won Seok menyuruh Ho Dol agar Pulanglah dan kerjakan tugasnya serta jangan keluar di malam hari. Ho Dol menganguk mengerti dengan wajah sumringah. Won Seok pun pergi
Ho Dol akan masuk rumah kaget melihat ayahnya yang menunggu didepan pintu. Ayah Ho Dol mendekati anaknya. Ho Dol kaget karena ayahnya yangtidak menelepon kalau datang ke rumahnya.  Ayah Ho Dol melihat anaknya yang terlihat kurus. Ho Dol merasa tak seperti itu.
“Apa kau makan teratur?” ucap Ayah Ho Dol khawatir. Ho Dol menganguk dan mengajak ayahnya masuk rumah.
“Tidak. Ayah harus naik bus malam. Kau baik-baik saja, bukan? Ayah percaya kepadamu, Nak. Kau tidak pernah mengecewakan ayah.” Ucap Ayah Ho Dol menatap anaknya.
Ho Dol bingung dengan ucapan ayahnya, Ayah Ho Dol menyuruh anakna agar memakan ubi yang dibawanya. Ho Dol bingung ayahnya yang sungguh akan pergi. Sang ayah sudah pergi meninggalkan rumah anaknya. Ho Dol menatap kotak ubi yang dibawa ayahnya dan ada banyak puntung rokok dibawahnya. 


Won Jae baru saja keluar dari rumah akan masuk mobil dan mendengar suara klakson dari belakang. Kang Hee turun dari mobil mendekati Won Jae lalu mengeluh kalau Won Jae benar-benar buaya darat. Won Jae terlihat bingung.
“Kau membuatku datang jauh-jauh kemari. Apalagi saat aku seharusnya di kantor. Apa aku sangat tidak menarik? Apa Kau menolakku?” ucap Kang Hee marah
“Seharusnya kau lari saat aku memberimu kesempatan. Aku tidak menghentikan wanita saat datang atau meninggalkanku. Tapi aku menghentikanmu saat kamu ingin lebih dariku. Aku akan menghentikanmu saat nantinya meninggalkanku. Apa Kau bisa mengatasinya? Apa Kau yakin tidak akan menyesali ini?” ucap Won Jae menantang.
“Apa Kau mau berciuman?” tanya Kang Hee blak-blakan. Won Jae kaget. Kang He pikir Won Jae tak suka.
“Tidak, aku suka... Aku suka berciuman. Tapi kurasa menciummu di pagi hari di depan rumahku mungkin akan membuatmu malu.” Ucap Won Ja gugup.
Kang Hee langsung menarik Won Jae dan langsung menciumnya. Won Jae kaget dan Kang Hee pun pamit sambil berkata “Semoga harimu menyenangkan.” Won Jae benar-benar tak percaya dengan sikap Kang Hee yang sangat berani. 



Seo Joon melihat keduanya langsung keluar rumah merasa tak percaya lalu mendekati Won Jae agar Jangan biarkan Kang Hee meninggalkannya karean tampak sangat kaya, tapi sangat cantik.  Won Jae mengeluh dengan tingkah adiknya.
Tapi Seo Joon malah sengaja memperagakan saat keduanya berciuman lalu Kang Hee mengatakan “Semoga harimu menyenangkan.” Won Jae langsung mengejar adiknya untuk memberikan pelajaran. Seo Joon pun sudah kabur lebh dulu. 

Kang Woo bertemu dengan Hyun Soo dikantor. Hyun So pikir mereka memutuskan memilih kain pilihan Kan Woo untuk saat ini tapi Hanya saja harganya mahal. Ia merasa tidak punya pilihan karena desainernya menginginkannya.
“Mari kita jual banyak.” Ucap Hyun Soo penuh semangat. Kang Woo menganguk tapi tak begitu semangat.
“Pertama, aku akan menyuruh Park Seok Min dan Hi-Seven memakainya dalam perjalanan ke bandara agar pakaianmu mendapat publisitas.  Aku akan menyuruh mereka memakai pakaianmu selama siaran langsung daring.” Kata Hyun Soo. Kang Woo langsung setuju.
“Aku sedang buang air besar. Bagaimana menurutmu?” tanya Hyun Soo. Kang Woo pikir itu bagus. Hyun Soo langsung berteriak marah, Kang Woo pun terlonjak kaget.
“Kau tahu apa yang paling kubenci? Tidak fokus bekerja karena kehidupan pribadimu.” Ucap Hyun Soo. Kang Woo langsung meminta maaf.
“Aku sudah bersikap lunak padamu.” Keluh Hyun Soo. Kang Woo merasa seperti itu. Hyun Soo pikir akan melakukan dengan benar.
Saat itu telp dari Mi Kyung. Hyun Soo terlihat penuh semangat dan Mi Kyung meminta datang sekarang. Ia mengaku bisa datang dan akan segera kesana. Kang Woo bingung bertanya mau kemana Hyun So dan Bagaimana dengan rapat mereka.
“Rapat ini tidak penting. Mi Kyung ingin menemuiku.” Ucap Hyun Soo lalu bergegas pergi. Kang Woo yang melihatnya hanya bisa melonggo bingung. 


Sementara Mi Kyung baru saja menutup telpnya binggung dengan Hyuk Soo yang akan datang ke sekolah padahal hanya bilang akan mentraktirnya lain kali. Ia membuka laci meja dan kaget karena kosong lal bertanya-tanya Ke mana semua camilannya.
“Tidak. Aku tidak memakannya.” Ucap Seo Yeon bingung. Mi Kyung pun heran ke mana semua kudapan itu
“Kurasa dia tidak akan makan kudapan lagi.” Kata Seo Yeon. Mi Kyun ingin tahu alasanya.
“Apa kau... Kau pasti menolaknya dengan keras.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon mengaku tidak karena belum makan malam dengannya.
“Tunggu, apa itu alasannya? Tapi Kurasa bukan. Entahlah. Ada apa?” kata Seo Yeon bingung. Mi Kyung pun heran apa yang digumamkan Seo Yeon itu. 

Seo Yeon dan Mi Kyung langsung ke ruangan guru. Mi Kyung pikir Min Hyuk agak picik dan tidak menyangka dia berpikiran sempit bahkan menyingkirkan camilannya karena kamu menolaknya. Seo Yeon membela kalau bukan itu.
“Astaga. Kau cukup beruntung dalam hal makanan. Kemarilah. Kalian berdua harus mencicipi ini...Ayo Cepat... Ini kudapan mewah.” Kata Wakepsek memanggil keduanya yang baru datang.
“Dari mana kalian mendapatkannya?” tanya Seo Yeon Wakepsek mengatakan Di Kantor Kesehatan...
“Apa Pak Lee yang memberikannya?” tanya Seo Yeon. Wakepsek mengaku Tidak tapi menemukan banyak camilan saat pergi ke Kantor Kesehatan.
“Apa? Kamu mengambilnya begitu saja? Pak Lee... Tidak... Tanpa mendapat izin dari Direktur Lee?” kata Seo Yeon marah
“Astaga, kenapa aku butuh izinnya? Dia sangat baik. Dia tidak akan mengatakan apa pun soal camilan.” Ucap Wakepsek. Gurunya pikir itu tepat sekali.
“Tidak tahu malu!” teriak Seo Yeon marah. Wakepsek dan guru terlihat kaget. 


Seo Yeon akhirnya datang ke ruangan direktur, meminta  Min Hyuk agar jangan tinggalkan camilannya di Kantor Kesehatan serta harus menyembunyikannya di kantornya lalu memakannya di sini. Min Hyuk terlihat bingung.
“Seo Yeon mati-matian mengambil itu dari Wakil Kepala Sekolah. Pria kurus itu sepertinya cukup kuat.” Ucap Mi Kyung
“Jika Wakil Kepala Sekolah mengambilnya lagi,  segera beri tahu aku. Bilang saja. Aku harus mengajar sekarang.” Kata Seo Yeon lalu melangkah pergi.


“Bu Joo baru saja melindungiku, kan?” kata Min Hyuk seperti tak percaya.
“Entah kenapa, kamu membuatku ingin melindungimu.” Keluh Mi Kyung.
“Nona Kim, kamu tidak boleh menyukaiku.” Kata Min Hyuk. Mi Kyung pikir Min Hyuk itu sudah gila.
“Hei.. Sadarlah. Kamu pria cerdas. Kenapa selalu membiarkan orang mencuri darimu?” ucap Mi Kyung
“Apa kau masih memihakku? Apa kau Tidak memihak Kang Woo?” tanya Min Hyuk.
“Aku di pihak Seo Yeon. Aku memihak siapa pun yang dia suka.” Tegas Mi Kyung
“Aku iri dengan pertemanan lama kalian.” Ungkap Min Hyuk. Mi yung mengaku Sebelum mereka berteman, Seo yeon itu sebagai penyelamatnya.
“Seperti yang kau tahu, aku tidak mudah bergaul. Jadi, aku dikucilkan saat SMP. Tapi Seo Yeon bergaul denganku. Saat anak-anak lain melarangnya bergaul denganku, dia tidak mengerti dan berkata dia menyukaiku. Karena itulah aku selalu memihaknya.” Cerita Mi Kyung
“Pasti menyenangkan jika aku bertemu dengannya dahulu. Maka aku akan menyukainya sebelum Kang Woo, bahkan lebih lama daripada dia.” Kata Min Hyuk sedih. Mi Kyung hanya diam saja.
Bersambung ke "Episode 28"

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar