PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Kau.
Sudah kubilang akan hujan. Aku datang untukmu.” Ucap Min Hyuk membawakan
payung.
“Aku
menyukai Kang Woo.” Kata Seo Yeon. Min Hyuk mengaku sudah mengetahuinya.
“Aku akan
terus menyukainya sendirian.” Ucap Seo Yeon. Min Hyuk pun menyukai Seo Yeon sendirian.
“Kau pria
yang sangat aneh.” Ucap Seo Yeon terus menangis, saat itu dibelakang Kang Woo
melihat dari kejauhan dengan payung yang dibawanya.
Payung
yang dibawa Kang Woo sudah terjatuh dijalan, Min Hyuk memegang bahu Seo Yeon
dan tiba-tiba Kang Woo datang langsung marah karena menangis. Min Hyuk ikut
marah melihat sikap Kang Woo, Seo Yeon menatap Kang Woo dan terus menangis.
“Dia
menangis! Seo Yeon... Jangan menangis. Kenapa kau menangis? Jangan menangis...
Jika kau menangis...” ucap Kang Woo marah.
“Kau
Cepat Pergi.” kata Min Hyuk memberikan payung pada Seo Yeon. Akhirnya Seo Yeon
pun memilih pergi.
“Seo
Yeon! Jawab aku! Jangan pergi!” teriak Kang Woo. Min Hyuk menahan Kang Woo agar
bisa berhenti.
Akhirnya
Min Hyuk tak bisa menahan emosi langsung memukul Kang Woo. Kang Woo pun
terjatuh dengan baju yang sudah basah kuyup. Min Hyuk berteriak agar Kang Woo
itu Berhenti bersikap seperti anak kecil. Kang Woo hanya diam saja.
“Cepat Berdiri.”
Kata Min Hyuk. Kang Woo hanya bisa diam saja dengan keadaanya.
“Kenapa
dia menangis? Seharusnya aku yang menangis. Kenapa dia?” ucap Kang Woo.
Seo Yeon
berjalan dengan wajah yang ditutupi payung, terus berjalan seperti tak tahu
arahnya kemana. Saat itu mobil Won Seok datang melihat sosok wanita dibalik
payung dan kaget ternyata adiknya. Seo Yeon menangis keras sambil memanggil
kakaknya.
Di rumah,
Seo Yeon masih saja terus menangis dengan ditutupi hanudk. Won Seo meminta agar
adiknya berhenti. Seo yeon mengaku ingin
berhenti, tapi tidak bisa dan terus menangis. Seo Joon masuk kamar memanggil
kakaknya.
“Apa? Apa
yang terjadi? Ada apa dengannya?” ucap Seo Joon binggung melihat kakaknya yang
menangis. Won Seok langsung menyuruh Seo
Joon agar keluar.
“Kenapa? Apa
Dia sibuk lagi? Kenapa dia selalu sibuk?” keluh Seo Joon. Won Seok mendorong
Seo Joon agar keluar dari kamarnya.
“Ada yang
ingin kukatakan kepadanya! Seo Yeon!” ucap Seo Joon. Won Seok langsug mendorong
keluar adiknya.
Won Seok
akhirnya menyuruh adiknya agar tidur saja. Seo Yeon pun berbaring dan masih
terus menangis, dengan meminta agar Jangan beri tahu Won Jae karena pasti akan
marah jika tidak tahu. Won Seok tahu kalau kakaknya pasti akan semakin kesal
begitu mengetahuinya.
Min Hyuk
mengeringkan rambutnya menyuruh Kang Woo agar mandi kalau tidak nanti bisa
terkena flu. Kang Woo hanya diam saja dengan badan tertelungkup. Min Hyuk sadar
kalau sudah membawanya ke rumah tapi tidak bisa memandikannya.
“Kenapa
tidak? Dokter harus membantu orang yang sakit.” Ucap Kang Woo tak peduli lagi
“Sadarlah..
Harga diriku terluka saat pesaingku tidak waras... Sampai jumpa.” Ucap Min Hyuk
akan pergi, tapi tiba-tiba Kang Woo menahan kakinya.
“Apa yang
kau lakukan?” kata Min Hyuk kesal. Kang Woo menatap Min Hyuk agar bisa tidur
dengannya. Min Hyuk melonggo bingung.
“Aku
tidak ingin sendirian malam ini.” Ucap Kang Woo memohon. Min Hyuk ingin tahu
kenapa harus dirinya lalu berusaha menarik kakinya tapi tangan Kang Woo sangat
kuat menahan kakinya.
Akhirnya
keduanya tidur dalam satu ranjang yang sama. Min Hyuk mengumpat kesal lalu
memberitahu kalau Wajah Kang Woo akan memar. Kang Woo mengeluh kalau itu karena
Min Hyuk. Min Hyuk merasa kalau Kang Woo itu seharusnya mendengarkannya.
“Kenapa
kau sangat menyukainya?” tanya Min Hyuk. Kang Woo balik bertanya bagaimana
dengan Min Hyuk
“Karena
itu Seo Yeon.” Ucap Min Hyuk dengan senyuman lebar. Kang Woo kesal langsung
menarik selimutnya bahkan menendangnya.
“Ada apa
denganmu?” keluh Mn Hyuk kesal akhirnya duduk. Kang Woo pikir Min Hyuk itu
sangat berani.
“Beraninya
kau memanggil orang yang lebih tua dengan nama depannya?” kata Kang Woo marah.
Min Hyuk pikir benar juga lalu kembali tertidur.
“Jika aku
tidak bisa, kamu juga tidak bisa.” Tegas Kang Woo sinis. Min Hyuk mengeluh
mentalitas macam apa itu.
“Bukan
karena kamu cucu pewaris Shinhwa Food. Ada alasan lain. Karena itu aku punya
kesempatan.” Ucap Min Hyuk yakin .
Kang Woo
teringat saat Seo Yeon datang bertanya Apa itu,
Seo Yeon menjawab “Aku tidak mencintaimu. Itulah alasannya.” Suara Seo
Yeon langsung mengema ditelinga Kang Woo “ Aku tidak mencintaimu.Aku tidak
mencintaimu.”
“Tidak!
Itu tidak benar! Tidak! Tidak mungkin!”
jerit Kang Woo menutup semua tubuhnya dengan selimut. Min Hyuk yang ada
disampingnya hanya bisa mengeluh kesal.
Hyun Soo
mengantar Mi Kyung sampai ke rumah. Mi Kyung mengucapkan Terima kasih untuk hari ini. Hyun Soo
bertanya apakah Mi Kyung yakin tidak perlu menginap di sana. Mi Kyung pikir
harus bekerja besok. Jadi akan kembali saat ibunya menjalani pemeriksaan.
“Dia akan
baik-baik saja.” Ucap Hyun Soo menenangkan, tapi Mi Kyung malah menangis.
“Jangan
menangis. Jika kau menangis, aku juga akan menangis.” Kata Hyun Soo berusaha
menahan tangisnya. Mi Kyung pun mencoba menahan tangisnya.
“Anak
pintar. Kau harus makan sesuatu sebelum tidur. Kamu punya makanan, kan?” ucap
Hyun Soo memeriksa kulkas Mi Kyung.
Hyun Soo
melonggo melihat isi kulkas Mi Kyung hanya berisi make up dan perawatan wajah,
lalu mengeluh kalau ini lebih buruk dari Kang Woo. Akhirnya Hyun Soo memberikan
semangkuk bubur dengan telur diatasnya, Mi Kyung hanya bisa menatapnya.
“Astaga.
Kau hanya punya beras dan telur.” Ucap Hyun Soo bangga. Mi Kyung melihat telp
Hyun Soo yang terus berbunyi.
“Kau
harus menjawabnya. Itu terus berbunyi.” Ucap Mi Kyung. Hyun Soo mengambil
ponsel dan menyuruh Mi Kyung agar makan saja.
“Makanlah.
Aku akan pergi setelah kau selesai.” Ucap Hyun Soo. Mi Kyung ingin menangis.
Hyun Soo langsung memperingatkan agar berhenti. Mi Kyung kembali menahanya lalu
mulai makan.
Hyun Soo
pikir makananya pasti enak, Mi Kyung menganguk. Hyun Soo pun tersenyum menyuruh
Mi Kyung untuk memakanya lagi.
Pagi
hari, semua melonggo melihat Seo Yeon. Seo Yeon tak peduli terus menaruh cereal
di mangkuk adiknya. Seo Joon menduga kalau kakaknya akan menyebut itu mode. Seo
Yeon dengan kacamata hitamany tak mengubrisnya mengambil sesuatu di kulkas.
Tiba-tiba
kacamata Seo Yeon terlepas, semua terkejut. Joo Hee panik melihat mata gurunya.
Won Jae pikir adiknya terkena infeksi. Kang M melihat mata Seo Yeon sangat
bengkak dengan memperagakanya.
“Won Jae,
jangan lupa biaya hidupmu.” Ucap Seo Yeon memakai lagi kacamata lalu mendekati
kakaknya. Won Jae bingung dan langsung menganguk mengerti.
“Kakak Won
Jae, ada apa dengannya?” tanya Seo Joon bingung. Semua hanya bisa diam saja
melonggo bingung melihat tingkah Seo Yeon.
Di
ruangan lari
Mi Kyung
memakai kacamata hitam bertanya Bagaimana malam Seo Yeon. Seo Yeon balik
bertanya bagaimana dengan Mi Kyung. Mi
Kung mengaku kalau Tidak sebagus itu sambil menangis. Seo Yeon pun mengaku
jugaTidak bagus akhirnya keduanya hanya bisa menangis.
“Kenapa
kau tidak memberitahuku?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung pikir tidak ingin
membebaninya lagi.
“Hyun Soo
ada untukku, jadi, tidak apa-apa.” Kata Mi Kyung. Seo Yeon pun langsung meminta
maaf.
“Kenapa
kamu minta maaf?” tanya Mi Kyung. Seo Yeon pikir terlalu fokus kepada dirinya
sendiri hingga tidak tahu.
“Kau
sudah gila, bukan? Jangan bicara kepadaku jika kau merasa seperti itu.” Kata Mi
Kyung
“Aku
teman terburuk.” Ungkap Seo Yeon. Mi Kyung meminta agar Seo Yeon Jangan konyol karena ia satu-satunya teman
keduanya pun langsung saling berpelukan sambil menangis.
“Aku
tidak akan menukarmu dengan 100 truk teman yang lain.” Kata Mi Kyung
“Aku
juga. Aku tidak akan menukarmu dengan 1.000 truk teman lain.” Balas Seo Yeon.
Mi Kyung pikir Bahkan untuk 10.000 truk.
“Bahkan
untuk 100.000 truk.” Ucap Seo Yeon, Mi Kyung pikir Bahkan untuk satu juta truk.
Seo Joon ternyata melihat keduanya.
“Lupakan
saja... Kenapa aku harus repot-repot?” ucap Seo Joon melihat keduanya.
**
Min Hyuk
berusaha memasang plester pereda sakit di punggungnya tap kesusahan. Seo Yeon
datang melihat Min Hyuk ternyata ada di UKS, Min Hyuk bertanya apakah Seo Yeon
mencarinya sambil menyembunyikan plester dibelakangnya.
“Apa Kau
butuh bantuan?” tanya Seo Yeon. Min Hyuk terlihat gugup. Seo Yeon tahu kalau
Min Hyuk memanga Koyok untuk nyeri.
“Tidak
apa-apa.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon menegaskan tidak punya maksud tersembunyi di
depan pasien.
“Bukan
begitu. Aku hanya...”kata Min Hyuk gugup. Seo Yeo meminta agar memberitahu di
mana yang sakit. Min Hyk pun membalikan badanya.
Seo Yeon
menekan-nekan pungung bawah Min Hyuk mencari letak yang sakit. Min Hyuk
tiba-tiba merasakan sakit dan Seo Yeon langsung menempelkan plester di punggung
dengan santai. Min Hyuk pun mengucapkan Terima
kasih.
“Apa Kau
salah posisi tidur? Aku penasaran kenapa itu sakit.” Kata Seo Yeon
“Tubuhku
tidak terbiasa memukul orang. Sepertinya kau banyak menangis.” Ucap Min Hyuk
melihat Seo Yeon dengan kacamata hitamnya.
“Tidak.
Aku hanya memakainya agar terlihat keren... Terima kasih...” ucap Seo Yeon
“Tidakkah
kau ingin tahu apakah Kang Woo baik-baik saja?” tanya Min Hyuk.
“Meskipun
aku ingin tahu, seharusnya kau orang terakhir yang kutanyai.” Ucap Seo Yeon.
“Apa kau
memedulikanku? Ini bagus.” Ucap Min Hyuk. Seo Yeon tak sudak dengan komentar
Min Hyuk lalu menegaskan kalau ini bukan hal yang menyenangkan.
“Pak
Lee... Aku sudah banyak menyusahkanmu. Terima kasih atas bantuanmu.” Kata Seo Yeon
akan mengembalikan payung tapi Min Hyuk hanya diam saja. Seo Yeon pun akhirnya
mengantungkannya di lengan Min Hyuk.
“Apa Kau membuat
batasan di antara kita? Jangan menjauh dariku karena sejarahmu dengan Kang Woo.
Aku mohon kepadamu.” Kata Min Hyuk memohon. Seo Yeon hanya diam saja lalu
pergi.
Dokter
Kim masuk rumah Kang Woo hanya bisa melonggo melihatnya lalu merasa Rumahnya
seperti... dan langsung mengambil foto dengan ponselnya. Kang Woo dengan
membalikan badanya mengucapkan Terima kasih sudah mau mengunjungi di rumahnya.
“Kau
bilang kau menggandakan bayaranku... Tapi kenapa kau memintaku datang ke
rumahmu?” tanya Dokter Kim
“Aku
tidak bisa keluar.” Ucap Kang Woo
membalikan badanya. Dokter Kim kaget melhat wajah Kang Woo. Keduanya pun duduk
berhadapan disofa.
“Jika
kamu menatapku seperti itu, aku merasa tidak enak karena aku juga manusia.”
kata Kang Woo
“Maafkan
aku. Aku terpesona melihat wajah tampan bisa menjadi seperti itu. Jadi Kenapa
dia tidak mencintaiku?” ucap Dokter Kim. Kang Woo membenarkan.
“Omong-omong,
apa dia pernah ke rumah ini?” tanya Dokter Kim. Kang Woo memmbenarkan kalau Seo
Yeon melihat-lihat dengan teliti.
“Apa Dia
bilang dia masih tidak menyukaimu setelah berkeliling? Dia memang tidak biasa.”
Kata Dokter Kim
“Apa yang
harus kulakukan agar dia mencintaiku? Bagaimana aku bisa membuatnya
mencintaiku?” kata Kang Woo
“Begini,
kukira kamu sudah menyerah.” Kata Dokter Kim. Kang Woo bingung Menyerah atas
siapa, Apa atas Seo Yeon
“Melihatmu
terpuruk, orang lain mungkin akan menyerah. Kau terpuruk, jadi, kau hanya bisa
naik dari sana.” Ucap Dokter Kim. Kang Woo akhirnya hanya bisa tertawa seperti
orang gila.
Dokter
Kim akhirnya masuk ke toilet mengeluh Kang Woo itu sudah gila dan benar-benar
gila. Kang Woo terdengar masih tertawa-tawa.
Dokter Kim pikir langsung mengeringkan ketiaknya dengan handuk dan langsung
menaruhnya kembali
Ia pikir
kalau Kang Woo tahu, maka akan terlibat kekacauan besar. Sementara di sebuah
toko buku terlhat kembaran dan melhat buku "'Pengertian Psikologi Manusia'
oleh Kim Dong Goo" seperti terkejut melihat kembaranya "Penulis Kim
Dong Goo, Profesor Universitas Stanford"
Mi Kyung
masuk ke ruangan UKS merasa stres jadi ingin gula tapi dikagetkan dengan Min
Hyuk duduk dalam ruangan dengan memakain payung lalu bertanya Apa yang sedang
dilakukan. Min Hyuk menjawab bujan turun. Mi Kyung melonggo.
“Hujan
turun di hatiku.” Ucap Min Hyuk dengan tatapan kosong.
“Apa itu
cara terbaik memanfaatkan penampilanmu?” keluh Mi Kyung mengambil makanan
dilaci.
“Haruskah
aku berhenti dari sekolah?” ucap Min Hyuk. Mi Kyung pikir Min Hyuk lebih buruk
dari Kang Woo.
Saat itu
telp berdering, Ibunya menelp lalu
berteriak kaget dan langsung bergegas pergi, tapi kembali lagi membuang payung
Min Hyuk lebih dulu.
Di ruangan,
Hyun Soo menelp Profesor Choi agar Tolong jaga pasien itu dengan baik. Min
Kyung datang membuka pintu sambil berteriak
bertanya apa masalah Hyun Soo dan Siapa berani memindahkan ibunyake
rumah sakit lain. Hyun Soo menatap Min Kyung seperti sudah tahu pasti reaksinya
seperti itu.
“Rumah
sakit itu yang terbaik dalam mengobati kanker perut.” Kata Hyun Soo
“Meski
begitu, kau siapa hingga berani mencampuri urusanku?” kata Min Kyung marah
“Haruskah
kau bertanya? Menurutmu kenapa aku melakukan ini? Aku tahu kalau aku punya
banyak uang dan koneksi. Tapi akan sulit bagiku merawat wanita yang belum
pernah kutemui. Ini tentangmu. Dia adalah ibumu.” Ucap Hyun Soo. Mi Kyung
mengumpat kesal.
“Aku tahu
kau tidak suka aku melakukan ini. Aku tahu, tapi...” kata Hyun Soo. Mi Kyung
tiba-tiba langsung memeluk Hyun Soo.
“Terima
kasih.” Kata Mi Kyung menyandarkan kepalanya. Hyun Soo kaget akan memeluk balik
tapi Mi Kyung langsung bergegas pergi.
“Si bodoh
itu tahu cara menguasai pria.”ucap Hyun Soo akhirnya hanya bisa memeluk angin
dan langsung tersenyum.
Kang Hee mengeluh
dengan yang ingin ayahnya lakukan. Tuan Lee meminta anaknya agar memata-matai
Kang Woo yaitu pemeriksaan latar belakang gadis yang dipacari Kang Woo dan Lupakan
keluarganya dan hal lainnya, ajadi cari tahu gadis seperti apa dia.
“Itu
maksudku. Kenapa aku harus melakukan itu?” keluh Kang Hee.
“Jika
Ayah ketahuan melakukan ini, Ayah tidak akan bisa menang berdebat dengan ibumu.
Ibumu sangat menentang gadis ini, tapi menurut ayah, jika kita coba memisahkannya
dari gadis itu, itu akan menjadi bencana.” Kata Tuan Lee
“Apa Ayah
berharap hubungan Kang Woo dan dia akan berhasil?”tanya Kang Hee. Tuan Le pikir
Selama dia baik.
“Maksud
Ayah, selama dia orang baik, Ayah tidak keberatan dengan siapa pun, bukan?”
ucap Tuan Lee
“Itu juga
berlaku untukku, bukan?”komentar Kang Hee. Tuan Lee berteriak marah kalau
anaknya itu berbeda.
“Ayah
akan sangat pemilih jika menyangkut pasanganmu. Jika dia tidak layak
mendapatkanmu, kau tidak bisa menikahinya.” Tegas Tuan Lee
“Tunggu,
kenapa tidak masalah bagi Kang Woo, tapi aku tidak?” keluh Kang Hee
“Begitulah
perasaan para ayah. Omong-omong, tolong urus ini. Ya?” ucap Tuan Lee lalu
memberikan kartu berkasnya.
Kang Hee
hanya bisa menghela nafas dan membuka laci lalu melihat ada surat "Kontrak" antara Lee Kang Hee dan
Joo Won Jae."
Sementara
Won Jae di showroom menatap ponselnya sambil mengeluh kalau Kang Hee yang
benar-benar tidak meneleponnya, lalu berpikir Nona Lee Kang Hee yang tidak
pernah kembali. Anak buahnya datang melihat seseorang didepan showroom.
“Pak
Joo... Bukankah itu adikmu?” kata anak buahnya. Won Jae melhat Seo Yeon masih
dengan kacamata hitamnya dan langsung mengirim sesuatu dari ponselnya. Seo Yeon
melihat ponselnya dan langsung pergi.
“Apa dia
akan pergi begitu saja? Tidak mungkin.” Ucap Won Jae bingung melhat sikap Seo
Yeon.
Nyonya Oh
berjalan seperti wanita cantik dengan barang belanjanya, lalu menerima telp
dari Nyonya Han memberitahu kalau stres karena Kang Woo, jadi berbelanja. Ia bertanya
apakah ibunya butuh sesuatu, lalu hak sepatunya tiba-tiba masuk ke dalam lubang
selokan.
“Ibu,
nanti kutelepon lagi.” Kata Nyonya Oh lalu mencoba menarik kakinya tapi tak
terlepas. Saat itu seseorang membantu melepaskanya.
“Terima
kasih... Astaga, Bu Joo? Itu kau, kan?”
ucap Nyonya Oh melihat Seo Yeon. Seo Yeon langsung memberikan salam dan
langsung bergegas pergi mengucapkan selamat tinggal.
“Kau mau
ke mana? Bu Joo! Kenapa dia melarikan diri? Bu Joo! Astaga. Kudengar dia pernah
menjadi atlet. Lihatlah betapa kuatnya dia.” Ucap Nyonya Oh heran.
Min Hyuk
datang memberikan salep. Kang Woo mengeluh Min Hyuk akan memukulinya lalu
merawatnya. Min Hyuk membenarkan dan juga membawa bir sebagai obat. KangWoo
ingin tahu alasan Min Hyuk datang ke apartementnya.
“Untuk
mengawasimu. Seandainya saja kau mengadukanku kepada Bibi soal aku memukulimu.”
Kata Min Hyuk. Kang Woo hanya bisa mengeluh
Keduanya
akhirnya minum bersama. Kang Woo bertanya apa Seo Yeon tampak baik-baik saja...
yang langsung disela oleh Min Hyuk. Min Hyuk menegaksan kalau Kang Woo yang
dicampakkan. Kang Woo mengumpat kesal dan langsung meminum menghabiskanya.
“Apa Kau
punya makanan manis?” tanya Min Hyuk. Kang Woo langsung memberikan toples gula.
“Kamu
bisa makan ini atau melupakannya.” Ucap Kang Woo. Min Hyuk kesal langsung
memakanya seperti makan nasi. Kang Woo melonggo melihatnya.
Di rumah,
Seo Yeon berbaring dengan kacamata hitam sambil berkata “Seharusnya aku
bertanya apa Kang Woo baik-baik saja. Seharusnya aku bertanya. Kuharap dia
tidak menangis seperti orang bodoh.”
Di kamar,
Kang Woo melompat-lompat diatas kasur seperti sudah terlalu mabuk sambil
tertawa. Min Hyuk melonggo melhat toples gula yang kosong dan bertanya apakah
menghabiskan semua ini saat ia di kamar mandi dan benar-benar makan ini dengan
bir
“Hei, aku
sudah mencicipinya, dan rasanya sangat enak.” Ucap Kang Woo. Min Hyuk pikir
Kang Woosudah lama tidak makan makanan manis.
“Tidak,
karena Seo Yeon membenci pria gemuk.” Kata Kang Woo. Min Hyuk bingung.
Min Hyuk
masih tertidur pulas, Kang Woo membangukanya. Min Hyuk mengeluh kalau Ini akhir
pekan jadi tidak akan bekerja. Kang Woo mengaku bukan itu tapi ini sesuatu yang
buruk jadi menyuruhnya bangun. Min Hyuk mengeluh kalau ada apa.
“Apa Kau
sungguh tidak berolahraga? Bagaimana kau bisa mengangkat beban lebih baik
dariku?” ucap Kang Woo melihat Min Hyuk bisa mengangkat beban.
“Aku
terlahir seperti ini. Tapi Kenapa aku melakukan ini?” tanya Min Hyuk
“Kau
terlalu banyak makan makanan manis. Apa Kau ingin kena diabetes di usiamu ini?”
ucap Min Hyuk
“Kenapa
kau khawatir? Ada apa denganmu? Sejak kapan kamu peduli kesehatanku?” kata Kang
Woo lalu bergegas pergi. Min Hyuk langsung duduk lemas.
“Apa yang
kau lakukan?” tanya Kang Woo. Min Hyuk mengaku butuh sesuatu untuk
diperhatikan.
“Aku bisa
gila jika tidak sibuk melakukan sesuatu.” Kata Kang Woo. Min Hyuk mengeluh bisa
berakhir di sini
“Keadaan
sudah cukup sulit bagiku... Lalu Apa? Ada apa? Apa yang harus kulakukan? Kau
ingn melakukan Yang ini? Bukan?” kata Min Hyuk mengambil barbel.
“Aku akan
mengajarimu... Baiklah, lihat aku. Berdiri seperti ini.” ucap Kang Woo terlihat
bahagia langsung ikut angkat barbel.
Seo Yeon
menguping disamping temanya, Min Kyung mengaku kalau Hyun Soo hanya teman yaitu
mantanTeman SMPnya jadi memint ibunya agar berhenti membahasnya dan akan
menutup teleponnya. Seo Yeon mengeluh kalau Min Kyung tak memberikan ponsel padanya.
“Kenapa? Dia
akan mengganggumu dan menanyakan Hyun Soo.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon pikir ibu
Mi Kyung terdengar antusias.
“Dia
senang karena diperlakukan sangat baik di rumah sakit besar. Aku senang tidak
ada yang salah dengannya. Dia makan ceker ayam ekstra pedas sehari sebelum
pemeriksaannya. Karena itu mereka bilang dia perlu dites lebih jauh. Dia konyol
sekali. Astaga.” Kata Mi Kyung.
“Hei... Menurutku
Hyun Soo baik.” Komentar Seo Yeon. Mi Kyung pikir Hyun Soo bukan yang terburuk.
“Jika kau
menyukainya, jangan kehilangan dia.” Kata Seo Yeon. Mi Kyung mengeluh kalau ini
Menyebalkan.
“Senyummu
yang lemah.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon mengakubaik-baik saja. Mi Kyung pikir ini
tidak bagus lalu memilih baju.
“Apa Kau
mau pergi?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung membenarkan.alu memberikan baju pada Seo
Yeon agar bisa mengenakan ini. Seo Yeon bingung.
“Mari
ceriakan suasana hati kita.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon mengeluh agar bisa
melupakan saja.
“Cepat Pakai
ini. Berdiri. Ayo, bangun.. Aku akan membalasmu. Akan kubalas kau, ya?” ucap Mi
Kyung langsung memiting kepala temanya.
Seo Yeon
berusaha keluar berjalan dengan heels tapi terlihat sangat kesusahan karena tak
biasa. Mi Kyung menahan Seo Yeon sebbelum terjtuh. Seo Yeon menegeluh temanya
yang memakai pakaian seperti ini dan bisa memakai semuanya.
“Aku
merasa telanjang karena tidak ada yang pas.” Kata Seo Yeon lalu berjalan lebih
dulu dan mengajak untuk pulang.
Mi Kyung
pikir sudah saatnya dan langsung mengambil gambar dengan ponselnya, Seo Yeon
heran dengan yang dilakukan temanya. Mi Kyung memuji melihat kaki Seo Yeon yang
panjang dan berpikir seperti seorang model.
“Ini Foto
glamor... Bagus. Foto musim gugur.., foto model. Foto terbaik dalam hidupmu.” Ucap
Mi Kyung bangga. Seo Yeon meminta Mi Kyung berhenti.
“Sulit
dipercaya.. Foto bergerak. Foto alami. Bagus... Lagi, foto lagi Foto glamor.” Kata
Mi Kyung terus mengambil gambar. Seo Yeon pun memilih pergi saja.
Saat itu
ia melihat boneka kentang yang dibelikan untuk Kang Woo dan air matanya
langsung mengalir lagi. Mi Kyung kaget melihatanya, Seo Yeon pikir akan pulang,
Mi Kyung pun menyetujuinya.
Bersambung ke "Episode 26"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar