PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 15 Januari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Jung Hyuk melihat para penjaga sedikit menjauh dan akhirnya pergi ke tempat SAKELAR lalu memutuskan aliran listrik. Semua lampu akhirnya mati. Se Ri bingung. Seung Jung pikir Seharusnya tak ada pemadaman di sini dan memanggil Tuan Chun.
“Kau Kabari gardu listrik... Akan kuperiksa masalah dengan tiang listriknya.” Ucap Pengawal pada temanya. Mereka pun berpencar. 

Saat itu Jung Hyuk akan masuk harus melawan semua pengawal yang menjaga rumah. Dengan ilmu bela dirinya melawan semuanya. Se Ri melihat dari depan jendela kaget melihat Jung Hyuk yang datang berpikir kalau sudah gila.
“Dia seharusnya di rumah sakit.” Ucap Se Ri khawatir dan ingin keluar menemui Jung Hyuk
“Untuk apa kau keluar? Apa kau Mau pergi bersamanya? Apa Kau mau hidup dengannya di Korea Utara? Ataukah...Kau mau membawanya ke Seoul? Kau mau apa?” ucap Seung Jung menyindir. Se Ri hanya diam saja.
“Menyebalkan jika bertanya dan tak dapat jawaban. Ini tak benar, Se-ri. Jangan buka pintunya. Apa Kau pikir dia bisa membantumu pulang? Dia terus gagal.” Kata Seung Jung.
“Jangan bicara begitu tentangnya. Dia mengusahakan yang terbaik. Dan aku memilih untuk tak pergi. Kami akan mencari cara lain.” Kata Se Ri membela.
“Baiklah... Anggaplah kalian punya rencana. Lalu akibatnya? Siapa yang menanggung?” ucap Seung Jung. Se Ri tak mengerti akibat apa yang dimaksud.
“Kita di Korea Utara. Jika kau kembali ke Selatan dengan selamat, belum tentu Ri Jung Hyuk juga selamat.” Kata Seung Jung.
“Kenapa kau begitu yakin?” kata Se Ri. Seung Jung pikir Se Ri kenal dengan Seo Dan, tunangan Jung Hyuk.
“Apa Kau kenal wanita itu? Wanita itu sudah tahu. Dia sudah mengetahui identitasmu, Se-ri. Dia takkan membiarkan Ri Jung Hyuk memberimu perlindungan dan melindungimu. Dia ingin menyingkapmu. Lalu Ri Jung Hyuk... Dia akan mati di sini.” Kata Seung Jung menyakinkan.
“Dia akan mati. Semua akan baik-baik saja, jika kau biarkan dan relakan dia. Semua akan kembali seperti semula. Kau, kembali ke tempatmu. Dan dia, kembali ke tempat asalnya.” Ucap Seung Jung terus menyadarkan. 



Jung Hyuk bisa melawan semua pengawal walaupun wajahnya terluka. Se Ri keluar rumah mengeluh dengan yang dilakukan Jung Hyuk datang ke tempatnya. Jung Hyuk pun memastikan kalau Se Ri tak terluka. Se Ri mengeluh kalau tak berhak mengkhawatirkan orang lain.
“Ini konyol.Apa Kau pikir luka tembak itu lelucon? Apa Kau tak dengar kata dokter? Dia bilang kau harus berhati-hati selama dua sampai empat pekan. Kenapa kau kemari di cuaca dingin selarut ini? Sedang apa kau di sini?” ucap Se Ri marah
“Apa Kau harus bertanya? Aku menjemputmu. Kukira kau menungguku.” Ucap Jung Hyuk
“Maaf membuatmu kecewa, tapi aku tak menunggumu. Biarkan aku kembali ke Seoul. Aku harus pulang agar bisa melanjutkan hidupku.” Kata Se Ri
“Aku akan cari cara lain.” Ucap Jung Hyuk menyakinkan. Se Ri pikir itu tak bisa.
“Rencanamu terus gagal. Mana bisa kupercaya? Seung Jung punya rencana. Kami akan daftarkan pernikahan Dan aku dapat paspor orang luar. Aku bisa pergi dengan selamat. Dia baru saja melamarku dan Aku akan menerimanya. Jadi, lebih baik kita tak bertemu lagi.” Kata Se Ri sambil menahan tangisnya.
"Kita"... Aku yang bilang, tapi itu konyol. Tak ada kata "kita"... Kita tak punya hubungan. Kita berdua seperti ini saja sudah melanggar hukum. Aku muak akan tempat ini. Aku sangat ingin pergi dari sini. Jangan coba hentikan aku.” Ucap Se Ri dengan mata memerah.
“Kau Datang jauh-jauh kemari untuk menjemputku membuatku tak nyaman, dan aku tak suka.” Kata Se ri.
“Apa Kau serius?” tanya Jung Hyuk mendekat. Se Ri mengaku serius. Jung Hyuk menghapus air mata Se Ri mengaku paham.
“Aku mengerti, jadi, jangan menangis.” Kata Jung Hyuk lalu melangkah pergi.
Anak buah Seung Jung akan mengejar Jung Hyuk, Seung Jun menahanya merasa tak perlu dan menyuruh mereka untuk Kembali ke pos saja. Semua pun kembali masuk rumah. Seung Jung mengajak Se Ri masuk rumah .
“Masuklah tanpaku... Aku ingin sendirian.” Ucap Se Ri. Seung Jun mengerti karena di luar dingin jadi meminta agar jangan terlalu lama.
“Ini Dingin sekali... Dia sendirian. Bagaimana kalau dia pingsan saat pulang? Bagaimana kalau begitu? Astaga. Ini membuatku gila... Aku harus bagaimana?” ucap Se Ri menangis sendiri diluar. 



Seung Jung meminum wine sendirian lalu mendengar deru mesin mobil dan langsun berlari keluar rumah. Se Ri sudah mengemudikan mobil keluar rumah. Seung Jung pun hanya bisa berteriak memanggilnya.  Jung Hyuk berjalan di hutan dengan salju yang turun dengan deras. Se Ri mengemudikan mobilnya mencoba mencari Jung Hyuk.
“Ke mana dia pergi? Padahal belum lama. Dia di mana?” kata Se Ri panik lalu melihat Jung Hyuk berjalan sendirian.
“Masuklah ke mobil. Aku akan mengantarmu.” Ucap Se Ri turun dari mobil, tapi Jung Hyuk langsung memeluknya dengan erat.
“Lepaskan aku. Aku tak datang untuk ini.” Kata Se Ri mencoba melepaskanya, tapi Jung Hyuk terus memeluknya. 


Di rumah, Seung Jung tak percaya kalau Se Ri membawa mobilnya. Tuan Chun mengejek Seung Jung  bersikap seolah-olah rencananya bagus dan biarkan dia berkhianat. Seung Jung terlihat uring-uringan sambil berjalan mondar-mandir.
“Ada satu masalah lagi.” Ucap Tuan Chun. Seung Jung ingin tahu masalah apa. 

Di dalam mobil, Se Ri memberitahu hanya mengikuti Jung Hyu karena khawatir akan mati membeku karena kondisinya dan Hanya itulah niatnya kemari. Jung Hyuk mengerti.  Se Ri menegasan akan langsung pergi setelah menurunkan Jung Hyuk di rumah.
“Tak ada yang berubah... Ucapanku tadi serius. Kita akan berpisah mulai sekarang.” Ucap  Se Ri mencoba menyalakan mesin mobil.
“Kurasa mobil yang dibawa Se-ri akan kehabisan bahan bakar. Aku meminta mereka membawa bensin dan perbekalan lain. Tapi dia malah membawa mobil itu. Ini gawat.” Kata Tuan Chun.
“Astaga. Mereka bisa mati membeku di badai salju ini. Saljunya takkan berhenti turun.” Kata Seung Jung. 



Se Ri binggung karena melihat bensin yang habis dan mereka tak bisa tinggal di dalam mobil. Jung Hyuk pikir Tak ada rumah di dekat sini tapi Ada sekolah tak jauh dari sini jadi bisa menyalakan api di sana. Ia pun mencari senter dan mengajak mereka pergi kesana lalu memeluk Se Ri ke sekolah

Tuan Jo menunggu di tengah salju yang turun lebat dengan ucapan dari temanya.
Flash Back
Seniornya memberitahu Sulit membuat janji temu dan Hanya yang punya koneksi yang bisa bertemu Direktur Militer Komisi Pusat. Tuan Jo pun memastikan Direktur Militer Komisi Pusat punya kuasa untuk melawan Direktur Biro Politik Umum,
“Jaga ucapanmu. Jika Direktur Biro Politik Umum terbenam, maka Direktur Militer terbit. Jika tak mau terbakar oleh kedua matahari, jangan membuat kesalahan. Paham?” pesan Seniornya.
“Jangan khawatir... Menurutmu, kenapa Direktur Militer mau bertemu denganmu? Matahari terbenam harus cepat turun, tapi menolak turun. Jadi, matahari terbit penuh dengki.” Jelas Seniornya.
“Direktur Militer butuh alasan untuk mengenyahkan Direktur Biro Politik Umum. Jika kau memberinya informasi tepat, situasi bisa berubah. Hei, jika lancar, jangan lupa aku membantumu. Paham?” tegas temanya. 


Akhirnya Tuan Jo melihat sebuah mobil datang, dua orang pria turun langsung memeriksanya seperti ingin memastikan tak ada alat penyadap. Si Direktur pun militer pun membahas Putra Direktur Biro Politik Umum melindungi wanita tak dikenal dari Selatan
“Dan wanita dari Divisi 11 itu dalam pengawasan khusus, tapi belum dipastikan?” kata Direktur Militer.
“Bukan belum dipastikan, tapi tak bisa dipastikan. Harus didakwa sebagai investigasi resmi oleh Badan Keamanan agar bisa memeriksa identitas anggota Divisi 11. Walau hanya kecurigaan, identitasnya tak bisa dipastikan.” Jelas Tuan Jo
“Terlebih lagi, dia punya hubungan dengan Direktur Biro Politik Umum, ini makin sulit.” Ucap Tuan Jo
“Lalu, kenapa mau menemuiku?” tanya DirekturMiliter. Tuan Jo pikir  Jika Direktur Militer bisa mendapat persetujuan Jenderal, segalanya akan lebih mudah. Direktur Militer memikirkanya.
“Membuatnya mata-mata Selatan akan lebih mudah. Bahkan Direktur Biro Politik Umum takkan bisa selamat dari ini.” Ucap Tuan Jo menyakinkan.
“Aku punya pertanyaan. Maksudmu, si rubah tua itu tak tahu apa yang dilakukan putranya? Jika dia tahu, dia pasti sudah melakukan sesuatu.”kata Direktur Militer.
“Kau tak bisa lihat apa yang ada di dekatmu. Bahkan orang tercerdas tak mengetahui kebohongan putranya sendiri.” Kata Tuan Jo
“ Jika kuminta izin dari Jenderal langsung, maka aku juga mempertaruhkan karierku. Untuk melakukan itu, aku harus yakin wanita itu masih hidup. Bawa wanita Selatan itu kepadaku.” kata Direktur. Tuan Jo menganguk mengerti. 



Tuan Jo menerima telp dari Tuan Jo memberitahu kalau Kapten Ri belum pulang dan Para prajuritnya datang ke rumahnya di sore hari. Tuan Jo tahu Tampaknya dia baru saja dibolehkan pulang tapi Kenapa dia tak di rumah dan ingin tahu kemana perginya.
Si kepala Dokter terlihat seperti disandera dengan pistol dalam ruangan CCTV. Tuan Jo mengerti dan meminta Tuan Jung Jika Kapten Ri atau wanita itu kembali agar segera mengabarinya. Tuan Jung mengerti.

Dokter dengan wajah ketakutan memperlihatkan CCTV, memberitahu kalau Kapten Ri meminta izinnya untuk menonton rekaman kemarin lalu menulis nomor pelatnya. Tuan Jo bisa mengenal mobil Seung Jung dan langsung mengumpat marah. 


Seung Jung menelp Dan memberitahu Karena cuaca hari ini jadi tak bisa cari mereka. Ia pikir Setelah melihat mereka bersama,merasa ini takkan mudah. Dan hanya diam saja. Seung Jung memastikan kalau Dan masih ada diseberang telp.
“Aku mendengarkan.” Kata Dan. Seung Jung pun meminta Dan harus bergerak.

Akhirnya Jung Hyuk menyalakan api di perapian dan Se Ri menaruh teko diatasnya agar udara bisa menjadi hangat. Keduanya pun duduk sambil menghangatkan diri. Jung Hyuk bertanya apakah Se Ri akan melakukannya. Se Ri bertanya balik apa maksudnya.
“Menikahinya.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pikir Hanya di atas kertas jadi tidak bisa melakukanya.
“Walau begitu, itu bukan lelucon.”ucap Jung Hyuk. Se Ri pikir  situasi mereka sekarang bukan lelucon juga.
“Menurutku, seseorang tak boleh menikah seperti itu.” Komentar Jung Hyuk. Se Ri berkomentar Jung Hyuk sendiri juga punya masalah.
“Kudengar tunangan yang mau kau nikahi, tahu soal aku. Apa Kau tahu itu?” tanya Se Ri. Jung Hyuk membenarkan.
“Bagaimana Kalau dia melaporkan kita? Lalu apa yang terjadi? Apa kalian akan batal bertunangan?” tanya Se Ri khawatir.
“Kau khawatir pertunanganku batal?” tanya Jung Hyuk. Se Ri mengakuhanya mengkhawatirkan hidup Jung Hyuk.
“Hidupmu di sini bisa hancur karena aku. Aku tak suka itu.” Ungkap Se Ri. Jung Hyuk pun hanya bisa diam saja.
“Apakah Nona Seo Dan itu cinta pertamamu? Apakah kalian satu SMP?” tanya Se Ri. Jung Hyuk menjawab tidak.
“Kami tak kenal saat masih bersekolah.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pun ingin tahu siapa. Jung Hyuk hanya menatapnya.
“Aku bertanya soal cinta pertamamu. Siapa?” kata Se Ri. Jung Hyuk hanya diam saja.
“Tak heran. Kau memang tipe orang yang akan terus melajang.” Kata Se Ri.
“Aku tak paham maksudmu,  tapi itu terdengar menghina.” Komentar Jung Hyuk. Se Ri membenarkan.
“Mungkin benar... Kata itu memang agak menghina.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk pun hanya bisa diam saja. 



Di teras rumah, Tuan Jung minum dengan salju yang turun dengan lebat. Istrinya memanggil melihat Tuan Jung yang minum selarut ini. Tuan Jung pikir sudah membangunkan istrinya dan menyuruh agar tidur. Nyonya Hyun pikir Tuan Jung mengkhawatirkan Kapten Ri.
“Kau Tahu dari mana?” tanya Tuan Jung gugup. Nyonya Hyun mengingatkan  sudah menjadi istri pengkhianat selama sepuluh tahun.
“Jadi Kenapa aku tak tahu?” ucap Nyonya Hyun. Tuan Jung menganguk mengerti.
“Man Bok, kau hanya menjalankan tugas dari negara kita. Walau sesuatu terjadi dengannya, itu bukan salahmu.” Kata Nyonya Hyun menyakinkan suaminya.
“Sayang... Apa Kau ingat Kapten Ri Mu Hyuk?” tanya Tuan Jung. Nyonya Hyun yakin pasti mengingatnya.
“Dia baik kepada keluarga kita.” Kata Nyonya Hyun. Tuan Jung mengaku kalau sudah  membiarkan dia mati.
“Misimu sudah jelas...” kata Nyonya Hyun. Tuan Jung menyela kalau adiknya adalah Kapten Ri Jung Hyuk. Nyonya Hyun kaget mendengarnya.
“Jika sesuatu terjadi kepada Kapten Ri Jung Hyuk juga, aku tak bisa tetap hidup. Aku membiarkan orang yang memanusiakan diriku mati, dan aku harus tetap setia kepada orang yang tak memperlakukanku begitu.” Kata Tuan Jung merasa bersalah.
“Jika itu misi dari negara kita... Jika itu tujuan hidupku, bukankah itu terlalu kejam?” kata Tuan Jung menangis. Nyonya Hyun hanya bisa terdiam. 



Se Ri memastikan api tetap menyala lalu melihat Jung Hyuk yang tertidur bersandar di dinding. Ia memeriksa kalau Jung Hyuk itu demam dengan wajah khawatir, lalu menatapnya tak percaya kalau masih bisa tidur seperti ini, jadi memang prajurit.
Ia pun mencoba menyandarkan Jung Hyuk dibahunya lalu memegang tanganya dengan erat walaupun memakai cincin pemberian dari Seung Jung. 

Jung Hyuk keluar dari rumah, Mu Hyun meminta agar adiknya berhati-hati. Jung Hyuk pun juga berpesan pada sang kakak. Mu Hyuk menganguk mengerti dan menyuruh adiknya segera agar tak terlambat. Jung Hyuk tiba-tiba memberikan hadiah untuk kakaknya.
“Apa? Kau dapat uang dari mana?” kata Mu Hyuk melihat hadiah yang berikan Jung Hyuk.
“Aku beli dengan uang hadiah dari kompetisi itu.” Kata Jung Hyuk bangga.  Mu Hyuk pikir Seharusnya adiknya beli sesuatu untuk dirinya.
“Pepohonan di pos jaga begitu lebat, sinar matahari tak bisa menembusnya. Kau harus tahu waktu.” Kata Jung Hyuk
“Aku tak butuh yang semahal ini.” Ucap Mu Hyuk. Jung Hyuk meminta sang kakak agar mencobanya.
“Jam ini terlihat bagus... Terima kasih.” Kata Mu Hyuk. Jung Hyuk mengeluh agar kakaknya Jangan bilang begitu karean ia yang berterima kasih.
Mu Hyuk mengerti dan menyuruh agar bisa segera pergi karena bisa terlambat. Jung Hyuk akan pergi tapi malah sudah kehilangan sang kakak dan langsung memanggilnya, tapi sang kakak sudah menghilang. 


Jung Hyuk membuka mata seperti tersadar kalau melihat Se Ri ada didekatanya. Se Ri ingin memastikan kalau Jung Hyuk baik-baik saja, tapi melihat Jung Hyuk yang sudah pucat dan harus pulang atau ke rumah sakit.
“Matahari sudah terbit, salju sudah berhenti turun. Kita pergi, ya?” ucap Se Ri. 

Tuan Yoon keluar dari ruangan melihat Dan datang menemuinya lalu menyuruh agar duduk dan bertanya Ada apa, Dan mengaku ada yang harus dikatakan.

Di rumah
Seung Jung panik karena mereka belum sampai. Tuan Jung mengaku sudah meminta mobil,tapi tampaknya ada masalah saat kemari karena salju. Seung Jung mulai mengumpat marah. Tuan Chun melihat sesuatu yang datang. Tapi Seung Jung pikir bukan itu.
“Apa itu? Siapa mereka? Kenapa mereka kemari?” kata Seung Jung bingung melihat Tuan Jo yang datang dengan truk besar.
“Segera geledah.” Teriak perintah Tuan Jo. Semua anak buahnya mengerti
Tuan Jo langsung mendekati Seung Jung terlihat sangat marah, Seung Jung bingung ada apa berjalan mundur. Tuan Jo langsung memukul Seung Jung sampai berdarah. Seung Jung bingung lalu berpikir Ini karena Se-ri.
“Dia tak di sini. Tapi Kau tak bisa perlakukan aku begini. Aku tamu. Kau seharusnya melayaniku!  Baik. Lakukan sesukamu. Kau mau uangku, 'kan? Kau takkan dapat sepeser pun.” kata Seung Jung. Tuan Jo malah mengeluarkan pistolnya.
“ Dengar, Pengecut Selatan... Aku tak berminat soal uang. Aku hanya butuh sesuatu yang bisa didapat dengan uang. Contohnya, aku mau kekuasaan untuk bisa membunuh siapa pun dan di mana pun. Tapi aku tak butuh kekuasaan macam itu.”tegas Tuan Jo.
“Orang-orang di Selatan berpikir kau sudah mati. Walau aku membunuhmu di sini, maka takkan ada yang tahu.Jadi Di mana Yoon Se-ri?” kata Tuan Jo dengan pistol di kepala Seung Jung. 



Se Ri dan Jung Hyuk menumpang truk keluar dari sekolah. Sementar di rumah, Ju Meok dan kawan – kawan sibuk membereskan rumah. Sementar tentara Pyo uring-uringan merasa tak mungkin mengatakan semua itu. Ju Meok tak percaya Tentara Pyo sungguh tak ingat
“Berapa banyak yang kuberi tahu kepadanya?” kata Tentara Pyo. Eun Dong memberitahu Segalanya, Tentara Pyo ceritakan segalanya.
“Apa yang akan terjadi dengan Kapten Ri Dia akan dicerca kedua keluarga. Pernikahannya juga akan batal.” Kata Ju Meok
“Bukankah berarti Se-ri dalam bahaya?” ucap Eun Dong khawatir. Tentara Park yakin Nyonya Mo itu menyiksanya dengan alkohol,
“Dia menyiksamu apanya... Kau menyuruhnya mencatat semuanya. Astaga, kau begitu aktif dan antusias. Kau sungguh tak ingat apa pun?” kata Ju Meok kesal.
“Hei, wanita itu melihatku dan berpikir, "Tampaknya dia yang berpangkat tinggi, jadi, dia pasti punya semua informasi tertinggi." Dia sudah pasti mengincarku, jadi, aku bisa apa?” kata Tentara Pyo membela diri.
“Kau mungkin yang paling mudah dirayu.”sindir Tentara Park.  Tentara Pyo pikir Jika mau sukses mereka harus relakan kejadian masa lalu.
“Fokus menangani masalah yang ada di hadapanmu dahulu.” Kata Ju Meok Keduanya pun setuju.
“Inilah pendapatku. Aku disiksa kemarin, dan menyingkap sedikit kebenarannya. Tapi jika Kapten Ri tak tahu soal itu, kurasa semua akan baik-baik saja.” Kata Tentara Pyo.
Ju Meok pura-pura tak mengerti. Tentara Pyo memohon agar jangan bilang kepadanya. Semua langsung berjalan pergi. Tentara Pyo memanggil semua teman-temanya.
Bersambung ke part 3


 Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar