PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 21 April 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Wan Seung melihat berkas "Hasil Autopsi Sopir Taksi, Kasus Bukit Gongpyeong di Sinim-dong" dan membaca tulisan "Mati karena keracunan, tapi ditemukan bekas suntikan" lalu memperlihatkan berkasnya pada Seol Ok. Seol Ok akhirnya melihat tempat kejadian Sinim-dong, Bukit Gongpyeong.
Flash Back
Seol Ok tahu orang tuanya itu tidak dibunuh di dalam taksi itu dan dipindahkan ke sana setelah meninggal. Wan seung mengajak mereka cari tahu melalui bintik ungu,  (Bintik yang muncul pada mayat) pada orang tua Seol Ok  tapi Tidak ada hasil autopsi.
“Ini hanya memberi kita bukti tentang bunuh diri.” Ucap Seol Ok
“Mereka menyembunyikan hasil autopsi yang paling penting.” Kata Wan Seung 

Seol Ok akhirnya mengerti kalau Ini hasil autopsi yang hilang itu,  Wan Seung menahan tubuh Seol Ok memberitahu kalau kalau polisi menemukan narkotika di tubuh orang tua Seol Ok. Seol Ok menangis melihat kalau orang tuanya ada luka lebam, Tanda-tanda perlawanan yang sudah di duga olehnya.
Seol Ok duduk di tempat lain merasa yakin kalau Ibu dan ayahnya tidak akan bunuh diri dan meninggalkanku sebatang kara. Wan Seung pikir Semua tersangkanya mati. Jang Do Jang sudah mati, begitu pula Detektif Go dan orang yang merencanakan , Sekretaris Kim, lolos dari jerat hukum.
“Seharusnya aku memecahkan kasus ini lebih cepat... Maafkan aku..” Ucap Wan Seung
“Aku tidak bisa membuat mereka dihukum, tapi aku mengetahui kebenarannya, Ibu dan ayahku pasti akan mengerti. Mungkin mereka sangat frustrasi karena disalahkan atas pembunuhan.” Ucap Seol Ok menangis mengaku sangat rindu dengan orang tuanya.
“Alangkah baiknya jika mereka bisa memujiku dengan menepuk kepalaku dan berkata Nak, terima kasih karena sudah membuktikan kami tidak bersalah."” Kata Seol Ok
“Kau hebat sekali, Ahjumma... Aku yakin orang tuamu bangga.” Ucap Wan Seun akhirnya memuji Seol Ok sambil mengelus kepala Seol Ok. 

Ji Seung berbicara di telp dengan  Sekretaris Kim, kalau akan menemuinya nanti. Saat itu Hee Yeon baru masuk ruangan terlihat kaget karena Ji Seung akan bertemu dengan Sek Kim. Sementara di ruangan, Wan Seung terlihat kelelahan tertidur dibangkunya. Sung Woo membangunkan menyuruh agar pulang saja dan tidur.
Wan Seung meminum kembali teh dalam gelasnya berpikir kalau yang diminum minol, lalu melihat berkas lainya dan melihat "Rencana Pembunuhan Pembuat Kue Jung Hee Yeon" dan melihat "Alamat, 32 Nara 2-gil, Joongjin 2-dong, Seou, Akan dilaksanakan di pabrik kosong, bahakn dituliskan Jarak dan lokasi CCTV
“Ada rencana pembunuhan untuk Jung Hee Yeon... Pukul 21.00 malam ini?” ucap Wan Seung panik dan bergegas mengambil jaketnya. 

Ji Seung datang menemui Tuan Kang di pabrik kosong membahas kalau Won Joo Seok mati di sel tahanan. Tuan Kang seperti berpura-pura tak tahu mengaku turut berduka. Ji Seng memastikan kalau Tuan Kang  tidak tahu-menahu soal ini.
“Kau bilang dia mati di sel tahanan. Bagaimana mungkin aku mengetahuinya? Semua orang hanya melihat dan mendengarkan yang mereka inginkan. Jika tidak, bagaimana bisa di dunia yang gila ini masih ada orang waras?” ucap Tuan Kang
“Sebagai pengacara, aku malu karena berusaha menutupi perbuatan Joo Seok. Tapi aku tidak mau ada korban lagi.” Kata Ji Seung
“Tidak ada pengorbanan yang dilakukan... Percayalah... Presdir Ha... Kau akan melakukan banyak hal besar di masa depan. Aku tidak akan membiarkan kau terluka sedikit pun.” Ucap Tuan Kang menyakinkan. 

Wan Seung mengemudikan mobilnya dengan menahan kantuk mengetahui kalau Tuan Kang  akan membunuh Jung Hee Yeon dan menyalahkan seseorang yang dekat dengannya dan bertanya-tanya  Siapa yang akan mereka salahkan dengan kejadian ini.
“Detektif Ha Wan Seung sudah sangat lama mencari seorang wanita. Namanya Seo Hyun Soo. Mereka pernah tinggal bersama di Daehak-ro dan Pasti mereka pernah sangat saling mencintai. Mereka saling mencari selama 17 tahun... Astaga... Cinta memang hebat.” Ucap Tuan Kang.
“Kenapa Anda mengatakan ini?” tanya Ji Seung binggung. Tuan Kang mengatakan wanita itu tiba-tiba muncul lagi.
“Tapi apa alasan Anda mengatakan ini?” tanya Ji Seung dengan nada sediki tinggi.
“Dengan nama Jung Hee Yeon... Dia terus berada di dekat Ha Wan Seung sampai akhir-akhir ini.” Kata Tuan Kang. Ji Seung terlihat kagat dan terlihat sangat shock berusaha menahan diri agar tetap berdiri.
Tuan Kang melihat wajah Ji Seung langsung meminta maaf dengan nada mengejek.  Ia merasa kalau  keliru karena Jung Hee Yeon kenalannya itu adalah orang lain dan lupa. Ji Seung tetap diam seperti sangat kaget.  
“Inilah yang terjadi.. saat kita sudah tua... Sekarang, keputusannya ada di tanganmu. Percayalah hal yang kamu inginkan.” Ucap Tuan Kang. Ji Seung tak banyak berkata-kata lalu keluar dari gudang. 


Tuan Kang tahu kalau ada yang ingin membunuhknya, lalu menyuruh agar Berhenti bersembunyi serta Keluar. Hee Yeon akhirnya keluar dengan pistol, Tuan Kang pikir mereka ada yang perlu dibicarakan. Seol Ok pikir Tidak ada yang perlu dibicarakan dan langsung menembak Tuan Kang, akhirnya Tuan Kang jatuh tersungkur.
“Aku hidup dalam pelarian selama 17 tahun. Melihat seseorang bernama Sekretaris Kim terkapar begitu, ternyata kau bukan apa-apa.” Ucap  Hee Yeon.
Wan Seung masuk ke dalam gedung dangan terhuyung-huyung, lalu melihat Hee Yeon dengan memanggil nama Hyun Soo. Keduanya saling menatap setelah terpisah beberapa waktu, tiba-tiba Tuan Kang kembali bangun dan langsung menembak Hee Yeon. Wan Seung langsung jatuh tersungkur.
Hee Yeon dan Wan Seung akhirnya saling menatap dengan mata berkaca-kaca di lantai. Sementara Tuan Kang pergi melepaskan pelindung peluru dibalik bajunya. 


Seol Ok menelp Wan Seung tapi tak diangkat dan bertanya-tanya  Apa terjadi sesuatu kepada Detektif Ha, karena Sejak dia pergi tidak bisa menghubunginya. Seol Ok akhirnya menuruni tangga, Kyung Mi mengomel menyuruh Seol Ok untuk Berhentilah berbelanja online. Seol Ok merasa tak membeli barang. Kyung Mi menunjuk kalau itu terlihat namanya.
Akhirnya Seol Ok membuka kotak yang tertulis namanya "Yoo Seol Ok" lalu melihat kalau isinya adalah cincin yang seharusnya diberikan Wan Seung padanya. Ia lalu melihat sebuah kartu yang ada didalam kotak. Hee Yeon sebelumnya menuliskan kartu untuk Seol Ok
“Saat sedang membersihkan tokoku, aku menemukan cincin ini. Ini cincin yang kau cari-cari, kan? Cincin ini sangat cocok untukmu.” Seol Ok terdiam menerima cincin ternyata disimpan oleh Hee Yon.
Wan Seung terbangun dan tak melihat Hee Yeon ada didepanya, lalu sudah dikerubungi banyak orang yang mengatakan kalau ditahan atas pembunuhan Jung Hee Yeon. Wan Seung yang tergeletak dengan pistol yang ada disampingnya. 

Sung Ha seperti tak percaya kalau Detektif Ha ditahan atas pembunuhan Jung Hee Yeon. Ia pikir kalau Ada sebuah pembunuhan dan Detektif Ha dijebak. Seol Ok yakin kalau Semua itu rencananya Sekretaris Kim. Detektif Ha pikir kalau itu metode barunya.
“Itu tidak berakhir dengan bunuh diri di mobil.” Kata Sung Ha.
“Mungkin dia memakai metode baru karena yang lama sudah tidak efektif.” Ucap Seol Ok.
“Menurutmu mungkinkah dia tidak berniat membunuh wanita itu?” tanya Sung Ha.
“Rencana itu dimulai dengan penggeledahan dan penyitaan ini.” Kata Seol Ok. Na Ra pikir karena itu  tidak bisa pulang
“Aku mempelajari dokumen seharian.Semua ini tanda terima dan kliping surat kabar. Semua ini tidak berguna.” Keluh Han Mi
“Tidak.... Ada dokumen-dokumen penting.” Kata Sung Woo. Seol Ok pikir kalau itu umpan. 
Flash Back
Wan Seung pertama kali melihat  berkas "Hasil Autopsi Sopir Taksi, Kasus Bukit Gongpyeong di Sinim-dong" Seol Ok pikir Karena hasil autopsi Sinim-dong itu, maka Detektif Ha percaya dengan semua dokumen lain juga.
Setelah itu Wan Seung melihat berkas  "Rencana Pembunuhan Pembuat Kue Jung Hee Yeon". Ia pun percaya kalau Ada rencana pembunuhan untuk Jung Hee Yeon dan Akan dilaksanakan di pabrik kosong


“Aneh sekali ada rencana pembunuhan yang dicetak begini. Waktu dan tempatnya terlalu detail..” Ucap Seol Ok
“Jika dia berhati-hati, pasti menggunakan kode” Komentar Sung Woo
 “Dia melihat rencana pembunuhan ini pada waktu yang tepat di antara semua dokumen "Rencana Pembunuhan Tukang Kue Jung Hee Yeon"” kata Seol Ok melihat kembali berkas yang di lihat oleh Wan Seung sebelumnya.
“Warna map ini juga terlalu mencolok.” Kata Seol Ok
“Artinya seseorang sengaja meletakkannya di sana agar Detektif Ha bisa melihatnya.” Ucap Wan Seung
“Ini mustard, Siapa pun yang meletakkan ini...” kata Seol Ok mencium bau yang ada diatas map.
Flash Back
Han Mi masuk ruangan, menjatuhkan berkas tanpa sengaja saos mustard pada corn dognya terkena kardus didepan meja Wan Seung.  Sung Woo datang menaruh berkas didalam kotak lalu melihat saos yang menempel
“Kopral Gong... Siapa yang makan hot dog?” ucap Sung Woo mengomel. Han Min menyembunyikan mengaku kalau Cuma ada satu.
“Hei.. Berhentilah mencecerkan makanan, Unit Dua.” Kata Sung Woo kesal. Han Mi pun menganguk meminta maaf. 


Sung Woo melihat Tuan Shin yang berdiri di depan ruangan dengan wajah gelisah lalu menyapanya,  bertanya apakah membutuh sesuatu. Tuan Shin mengaku tak ada lalu bergegas pergi walaupun dengan wajah seperti terlihat kebingungan.
Saat itu Sung Woo masuk ruangan, melihat Han Mi ketakutan mengambil bekas tusuk corn dog sambil berjalan mundur mengaku tidak pernah menyentuh dokumen itu. Seol Ok terus mendekat seperti ingin menuduhnya. Han Mi meminta agar Jangan mendekat
“Aku tidak mengatakan kau pelakunya. Tapi Pelakunya menyentuh itu. Aku masih bisa mencium bau mustardnya. Dia membuat itu terkena saus di ruang rapat ini.” Kata Seol Ok yakin,
“Dokumen itu...” ucap Sung Woo melihat berkas yang dipegang oleh Seol Ok
“Pak Gye... Apa Kau mengetahui sesuatu?” tanya Seol Ok. Sung Woo menatap ke arah kardus.
Flash Back
Sung Woo membawa berkas menumpuk semua dalam kardus san sempat melihat berkas kuning dibawah kardus. Lalu berkomentar kalau Seol Ok dkk tidak mempercayai Unit Satu dan hanya Kalian berbisik-bisik di ruangan.
“Tolong bantu Detektif Ha... Kudengar kalian teman angkatan.” Kata Seol Ok
“Kotak ini... Map kuning itu tadinya ada di dasar kotak , dan aku menumpukkan dokumen lain di atasnya. Tapi kenapa map kuning itu ada di atas kotak ini?” ucap Sung Woo heran.
“Pasti ada yang memiringkan kotak itu untuk mengeluarkannya.” Ucap Seol Ok bisa membayangkan ada orang yang sengaja mengeluarkan berkas dan menumpul dibagian atas.
“Saat itu, mustard itu terkena di tangannya. Dia memegang map ini dengan tangan itu.” Kata Seol Ok. Wan Seung yakin kalau itu pasti orang dalam.
“Aku sudah mengecek rekaman CCTV... Tidak ada yang masuk ke ruangan ini kecuali kedua unit kita dan Kapolsek Shin.” Kata Na Ra masuk melapor.
Sung Woo mendengar Kapolsek Shin, teringat saat bertemu didepan ruangan seperti kebingungan lalu bertanya apakah membutuhkan sesuatu. Tuan Shin mengelengkan kepala lalu pergi. Na Ra tak percaya kalau Sung Woo mencurigai ayahnya. 
Ji Seung kembali pergi ke ruang mayat, melihat Hee Yeon sudah tak bernyawa. Ia hanya bisa menangis sedih teringat kembali saat terakhir kali bertemu memberikan kotak cincin karena merasa sedang memilki keberanian.
“Itu cincin ibuku.” Ucap Ji Seung dan Hee Yeon yang sudah meninggal memakai cincin pemberian Ji Seung dengan arti sudah menerima perasaan kakak Wan Seung. 

Sung Ha berkomentar kalau Tuan Shin takut mereka mungkin akan menemukan data tentang dirinya. Seol Ok mencium dibagian gelas milik Wan Seung dan menemukan bau mustard. Sung Ha pikir kalau Pelakunya meracuni teh itu.
Flash Back
Pelaku sengaja memberikan beberapa tetes cairan ke dalam minuman, dan meninggalkan sidik jari yang terkena mustard. Lalu Wan Seung tanpa curiga meminumnya dan merasakan kantuk.
“Karena itulah Detektif Ha pingsan. Pelakunya ada di tangan kita. Apa ada satu benda lagi selain mustard yang terdapat di cangkir ini, map itu, dan kotaknya?” kata Seol Ok
“Sidik jari... Tidak akan ada yang tertinggal jika itu hanya kertas biasa. Tapi jari-jarinya terkena mustard, jadi, sidik jarinya pasti berbekas seperti stempel.” Ucap Sung Ha yakin.
Na Ra keluar dari ruangan membawa gelas yang sudah ada di dalam plastik. Detektif Yuk melihatnya bertanya mau pergi kemana. Na Ra memberitahu  akan menemui Tuan Hwng meminta  untuk menganalisis komponen obat dan sidik jari di gelasnya, walaupun sebenarnya tidak ingin pergi.
Detektif Yuk pun memberikan semangat dan terlihat sedikit panik. Sung Woo melihat rekan kerjanya mencoba memanggil. Tapi Detektif Yuk yang ketakutan memilih untuk kabur. 

Seol Ok bertanya dengan nasib Detektif Yuk. Sung Woo mengatakan kalau Detektif Yuk menghilang seperti tak percaya kalau anak buahnya yang melakukan ini. Sung Ha menjelaskan Saat Detektif Yuk bekerja di Polsek Sinim, Detektif Go adalah atasannya.
“Pasti dia menyimpan dendam terhadap Detektif Ha.” Jelas Sung Ha
“Fakta bahwa Jung Hee Yeon ditembak dengan pistol Detektif Ha sangatlah penting.” Ucap Seol Ok. Seseorang mengambil pistol milik Wan Seun dan mengeluarkan beberapa peluru.
“Kita harus membuktikan seseorang mengambil pistol Detektif Ha. Tapi hanya sidik jari Detektif Ha yang ditemukan di pistol itu.” Jelas Seol Ok
Flash Back
Saat kejadian, Wan Seung memegang pistol berusaha menahan kantuknya, lalu akhirnya terjatuh berbarengan dengan bunyi pistol yang mengenai tubuh Hee Yeon.
“Berapa kali kau mendengar suara tembakan?” tanya Sung Ha. Seol Ok menjawab  Satu kali.
“Aturannya, polisi harus menembakkan peluru kosong dua kali. Dua peluru kosong selalu terisi di magasin.” Kata Sung Woo
“Kalau begitu... Pelaku mengeluarkan peluru kosongnya dan mengisi peluru baru. Sidik jarinya mungkin masih ada di peluru itu.” Kata Seol Ok

 Tuan Hwang akhirnya mengabil sidik jadi pada peluru lalu memberitahu sidik jari itu cocok pada Nomor 45 di buku sidik jarinya yaitu Sidik jari Sersan Yuk. Seol Ok pikir sudah menduganya.


Sung Woo kembali ke ruangan unit satu seperti tak percaya melihat papan nama detektif Yuk, lalu menyuruh anak buahnya untuk memasukan Detektif Yuk sebagai DPO. 
Wan Seung akhirnya dibebaskan, lalu datang ke atas panggung Theater dengan menaruh bunga sambil mengingat saat terakhir kali melihat Hee Yeon diatas panggung.
“Saat orang sesensitif kau tidak bisa tidur, suaraku akan membisik ke telingamu. Aku mencintaimu... Aku mencintaimu...”
Wan Seung seperti hanya bisa mengenal ucapan pengakuan Hee Yeon yang masih mencintainya. Sementara Ji Seung menelp Sek Ki mengatakansudah memutuskan dan mengajak untuk bertemu. 

Wan Seung akhirnya berjalan masuk ke kantor polisi,  semua menyambutnya di ruangan unit dua.  Wan Seung mengeluh melihat Seol Ok duduk dimejanya sambil mengomel pada Na Ra kalau Seharusnya menjaga tempatnya.
Sung Woo melihat Wan Seung kembali , bersimpati kalau sudah melalui banyak hal. Wan Seung menyuruh Seol Ok pergi dari meja kerjanya. Tuan Jo membawa pelaku kejahatan dengan dua polisi, menyuruh agar membuat laporan dan bawa  ke Kejaksaan.
Di bagian dinding terlihat spanduk "Unit Dua Tindak Pidana Berat" lalu meminta mereka agarBekerja lebih giat dan memarahi Seol Ok sebagai  asisten administrasi tapi selalu ada di Unit 2.  Saat itu Tuan Jo berhenti bicara karena ada yang menelp tentang Hasil kontes sastra musim semi  dan terpilih sebagai pemenangnya.
Tuan Jo akhirnya bergegas pergi, saat itu terlihat Han Mi sengaja mengerjai Tuan Jo agar segera pergi.  Wan Seung menyuruh Seol Ok pergi ke posisinya karena bukan seorang detektif. Seol Ok tahu kalau memang bukan dengan senyuman penuh arti. Wan Seung kembali menaruh papan namanya dan kembali menyuruh Seol Ok pergi. 


Sek Kim berbicara dengan Ji Seung berkomentar kalau tidak akan menyesali keputusannya, diatas atap lalu bertemu dengan detektif Yuk yang sudah menunggunnya. Ia membahas kembali kalau Detektif Go adalah anak buahnya dahulu.
“Aku membantu Anda karena sudah mengetahuinya.” Ucap Detektif Yuk seperti masih menyimpan dendam dengan Wan Seung
“Kau tidak seperti anak muda zaman sekarang. Kau masih setia kepada mendiang Detektif Go. Tolong tunjukkan kepadaku level kesetiaan seperti itu juga.” Kata Tuan Kang lalu berjabat tangan. 

Wan Seung berjalan dengan Seol Ok mengaku akan menelan harga dirinya sebagai lulusan akademi kepolisian dan menanyakan, Bagaimana Seol Ok bisa selihai itu menangkap penjahat dan meminta agar memberitahukanya. Seol Ok pikir  menangkap penjahat tidak sama dengan pintar di kelas.
“Benar, kan? Menurutku kau tidak pintar. Jika menjadi seorang detektif, kau pasti sangat hebat.” Ucap Wan Seung memuji
“Aku akan kembali belajar setelah memecahkan kasus ini.” Kata Seol Ok lalu melihat Sung Ha dan Sung Woo bergabung.
“Inspektur Woo, firasatku mengatakan bahwa kasus mutilasi ini bukan pembunuhan berantai.” Ucap Wn Seung
“Ada tiga pembunuhan berturut-turut, tetapi Apa ini bukan kasus pembunuhan berantai? Letnan Ha, masih banyak yang harus kau pelajari. Kau terdengar seperti amatir.” Ejek Sung Ha
“Pak Gye, kapan kasus pembunuhan nyonya bar, yang mirip dengan ini terjadi?” tanya Seol Ok
“Tanggal 3 April 2013, pukul 2.23... Hei...Apa Kau pikir aku ini buku catatan pribadimu?” keluh Sung Ha menjawab. Wan Seung memuji Sung Ha yang punya ingatan yang tajam.
Kyung Mi datang setelah menelp Tuan Hwang. Seol Ok senang dengan Kyung Mi karena mendapatkan kasus resmi pertamanya. Semua pun memberikan tepuk tangan dan ucapan selamat. Wan Seung berhenti sejenak bertanya Bagaimana mereka membagi kelompok.
“Kita tidak boleh membuang waktu. Penjahat berkeliaran di luar sana  dan melakukan kejahatan. “ ucap Sung Ha
“Kami ke kiri dan Kalian bertiga ke kanan. Ayo.” Kata Sung Woo membagi tugas
“Tunggu. Memangnya kau  siapa sampai bisa memerintahku?” keluh Wn Seung.
“Aku tetap ketua unit. Apa kau bertingkah?” balas Sung Woo. Wan Seung menegaskan kalau Sung Woo di Unit Satu dan Ia ada di Unit Dua. Semua pun bergegas berpencar dalam tugas.
-THE END -

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar