PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 20 April 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Flash Back
Seol Ok bertemu dengan teman Min Joo ingin Kapan terakhir mendengar kabar darinya. Teman Mi Joo mengaku Dua pekan lalu dan menceritakan Mi Joo yang suka terlambat, tapi bukan tipe orang yang tidak akan datang. Ia juga tidak bisa menghubunginya sejak hari itu.
“Dia tidak bisa dihubungi sejak hari itu... Mungkin dia sudah meninggal.” Kata Seol Ok mengartikan ucapan teman Mi Joo
“Di Seoul, hampir semua tempat berlantai semen. Ayo ke Joongjin-dong dahulu.” Ucap Wan Seung lalu berdiri dan mengeluarkan ponselnya.
“Kopral Gong.. Apa Kau sudah menganalisis video CCTV?” tanya Wan Seung. Han Mi mengaku sudah.
“Tidak ada CCTV di dekat lokasi, tapi sebuah mobil biru terekam di sekitar sana. Sama seperti model mobil yang terlihat di dekat lokasi.” Kata Han Mi
“Pertama-tama, carilah di jalan-jalan yang menuju ke Joongjin-dong .Kelihatannya korban diculik di Joongjin 6-dong..”perintah Wan Seung. 

Wan Seung dan Seol Ok kembali berjalan di gang yang kecil. Seol Ok mengetahui Mi Joo ada janji dengan temannya di sekitar sini. Wan Seung pikir Tempat ini tampak berbahaya karena banyak gang lalu menerima telp dari Han Mi kembali. Han Mi memberitahu kalau punya pelat nomornya.
Joo Seok berjalan ke parkiran mobil. Wan Seung sengaja berjalan menghadangnya sambil menyindir karena pasti mengerti hukum dan memanggil Han Mi agar menjelaskan. Han Mi memberitahu kalau  Berdasarkan pasal 9 Hukum Pelecehan Seksual, Joo Seok ditangkap atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan.
“Kau berhak didampingi pengacara. Kau tidak perlu bicara. Semua perkataanmu bisa digunakan untuk melawanmu di pengadilan.” Ucap Han Mi akhirnya membawa pergi Joo Seok dengan tangan yang sudah borgol. 

Akhirnya mobil "Investigasi Ilmiah" Tuan Hwang dan Kyung Mi langsung menginvetigasi mobil dengan menyemprotkan cairan mengatakan kalau pemilik mobil adalah pelakuknya. . Kyung Mi binggung berpikir  Tuan Hwang menemukan darah atau sidik jari korban. Tuan Hwang mengatakan Tidak karena tempatnya terlalu bersih.
“Artinya dia membersihkan semua sidik jarinya.” Kata Kyung Mi
“Aku bahkan tidak bisa menemukan satu pun bukti. Ini pekerjaan profesional.” Kata Tuan Hwang yakin. 

Joo Seok akhirnya dibawa ke ruang interogasi dengan wajah tenang, Wan Seung bertemu dengan Sung Woo bertanya apakah Timnya baik-baik saja. Sung Woo berkomentar kalau Wan Seung  salah orang. Wan Seung pikir akan tahu Joo Seok salah atau tidak setelah menginterogasinya.

Wan Seung mulai menginterogasi Joo Seok kalau sedang kuliah hukum dan juga sukarelawan di Polsek Joongjin. Joo Seok membenarkan,  kalau bekerja sukarela sebagai penasihat hukum. Wan Seung heran karena Joo Seok mulai menjadi sukarelawan di polsek mereka setelah mayat Yoon Mi Joo ditemukan. Joo Seok pura-pura tak mengetahuinya.
“Itu menarik... Seorang pelaku akan penasaran dengan perkembangan investigasinya.” Komentar Wan Seung. Joo Seok pura-puara tak mengerti dan merasa sedikit tersindir.
“Aku hanya mengatakan begitulah sifat seorang pelaku.” Komentar Wan Seung. Joo Seok seperti masih terlihat santai merasa kalau , itu tidak ada hubungannya dengannya.
“Bukankah pria biasanya menganggap wanita tidak menarik jika mereka mengabaikan atau menolaknya saat pria tersebut melakukan pendekatan?” ucap Wan Seung
“Itu Lebih menarik jika dia menolak dan Tidak seru jika dia selalu patuh. Kenapa dia membunuhnya jika wanita itu menarik? Apa Karena mungkin membunuh lebih seru?”Jawab Joo Seok
“Atau Karena itu kau membunuhnya?” kata Wan Seung mulai menjebak.
“Maksudku, itu yang akan diperbuat pelaku.” Kata Joo Seok mencoba kembali menutupi alibinya.
Wan Seung kembali membahas Joo Seo sedang  kuliah hukum , menurutnya bisa mengetahui isi pikiran pelaku dengan sangat baik.  Joo Seok mengelak karena merasa kalau itu  hanya tebakannya saja. 


Tuan Hwang memberikan laporan Hasil identifikasi kedua menunjukkan DNA yang sama dari rambut dan darah itu. Sung Woo ingin tahu Bagaimana dengan jejak sepatunya. Tuan Hwang mengatakan Sepatu itu terdaftar di basis data jejak kaki dan bisa mudah membelinya di pasar, bahkan Sudah usang karena sudah terlalu lama dipakainya. Sung Woo terdiam mendengar perkataan Tuan Hwang
Flash Back
"Dua hari sebelumnya"
Joo Seok masuk ruangan terlihat kebingungan, Sung Woo menyapanya bertanya apakah ada yang bisa dibantu.  Joo Seok mengatakan kalau mencari Pak Gye Sung Woo dari Unit Satu. Sung Woo mengaku itu dirinya. Joo Seok mengatakan kalau Mungkin bisa membantu dalam sebuah investigasi. Sung Woo binggung bertanya Bagaimana caranya.


“Aku mengetahui sesuatu tentang mayat wanita yang ditemukan di padang ilalang itu.” Ucap Joo Seok duduk diruangan seperti melakukan interogasi.
“Apa Kau berada di lokasi penemuan mayat Yoon Mi Joo?” tanya Sung Woo. Joo Seok membenarkan.
“Aku melewati area itu dengan mobilku. Aku melihat seorang pria memukuli wanita dari kejauhan.” Akui Joo Seok

Flash Back
Joo Seok sedang mengemudikan mobilnya melihat dari kejauhan kalau Si Hwan dan Mi Joo sedang bertengkar. Mi Joo berusaha pergi tapi Si Hwan menahanya bahkan berani memukulnya karena Mi Joo yang tak ingi menemuinya lagi.
“Sebagai mahasiswa hukum, aku tidak bisa mengabaikannya.” Akui Joo Sek lalu turun dari mobil.
Ia mendekati keduanya yang bertengkar meminta Si Hwan agar menghentikanya.  Si Hwan malah memarahinya dan mendorong Mi Joo, Akhirnya Joo Seok mencoba membantu Mi Joo yang terjatuh memastikan keadaanya.
“Dia melarangku mencampuri urusannya. Jadi, aku tidak bisa tinggal lebih lama di sana. Selain itu, dia terus memukuli dan mencakariku. Aku rasa Aneh kalau tinggal di sana.” Akui Joo Seok. 


Seol Ok kaget kalau Si Hwan pelakunya, Wan Seung menjelaskan kalau Sehelai rambut dan jejak sepatunya ditemukan. Seol O pikir tidak ditemukan di lokasi. Wan Seung menjelaska kalau itu muncul di identifikasi kedua.
“Apa Kau juga berpikir Si Hwan pelakunya?” kata Seol Ok tak percaya
“Kita menemukan buktinya dan tidak bisa mengabaikan itu. Ini mengesalkan.” Ungkap Wan Seung. Seol Ok pun akhirnya mencoba menelp Si Hwan. 

Sung Woo dan Detektif Yuk datang ke tempat tinggal Si Hwan dan berpikir kala pelakunya sudah pergi. Sung Woo menyuruh Detektif Yuk agar mengumpulkan semua bukti dalam kamar lalu merasakan sesuatu yang aneh.
“Kenapa bukti-bukti ini diletakkan dengan sangat rapi? Seolah-olah dia letakkan agar kita menemukannya. Meski sedang tergesa-gesa, mereka biasanya tetap membawa laptop saat melarikan diri.” Kata Sung Woo merasakan ada sesuatu yang aneh. 

Sung Ha bertemu dengan Hee Yeon memberitahu kalau Sekretaris Kim beraksi denga merekayasa suatu kasus pembunuhan jadi harus bertindak cepat. Hee Yeon seperti masih tak yakin kalau mereka itu satu tim. Sung ha mengaku tidak terbiasa bekerja sama dengan seseorang.
“Dengan satu syarat... Tolong jangan libatkan Wan Seung... Sekretaris Kim berbahaya. Selain itu, jangan beri tahu dia bahwa Seo Hyun Soo masih hidup atau bahwa Seo Hyun Soo adalah aku.” Ucap Hee Yeon. Sung Ha ingin tahu alasanya.
“Bukankah lebih baik jika dia menganggapku sudah mati? Karena sekarang, aku sudah menjadi monster.” Kata Hee Yeon
“Lalu kenapa kau tetap di sini?” tanya Sung Ha. Hee Yeon mengaku  Karena tidak bisa menahan diri dan berandai-andai.
Flash Back
Wan Seung mengaku  tidak punya pilihan karena tidak bisa menahan diri dan meminta Seol Ok  agar memberitahu caranya agar bisa menahan diri.
“Aku terus meminta satu hari lagi dan malah berakhir seperti ini. Tidak seharusnya aku membuka gerai keempat Genoise. Maka, tidak akan ada pembakaran dan Wan Seung tidak akan bertemu denganku.” Ucap Hee Yeon mengingat pertemuan pertamanya. 


Flash Back
Wan Seung melarang Hee Yeon untuk masuk ke TKP kebakaran. Hee Yeon mengaku sebagai pemilik toko dengan standing banner wajahnya. Hee Yeon pikir saat itu dirinya menjadi serakah dan bodoh.
Wan Seung yang mabuk meminta agar memasukkan sebuah cincin ke kue, diam-diam Hee Yeon melihatnya dan mengambil cincin yang seharusnya untuk Seol Ok.

“Aku tidak akan membuat kesalahan lagi. Tolong berhentilah mencari Seo Hyun Soo. Aku akan terus hidup sebagai Jung Hee Yeon.” Ucap Hee Yeon.
“Baiklah... Kalau begitu, beri tahu aku sekarang... Siapa Sekretaris Kim?..Di mana dia?” tanya Wan Seung
“Di tempat yang sangat dekat.” Ungkap Hee Yeon seperti sangat mengenal Sek Kim. 


Wan Seung melihat kakaknya yang datang ke kantor bertanya ada apa, apakah ingin ke Pusat Urusan Sipil. Ji Seung mengaku Bukan. Wan Seung pikir kalau ingin bertemu dengan adiknya. Ji Seung mengatakan alasan datang sebagai pengacara Won Joo Seok. Wan Seung kaget mendengarnya. Mereka akhirnya bertemu di ruangan lainya.
“Kakak... Pemuda itu gila.”umpat Wan Seung sangat marah
“Aku datang ke sini sebagai pengacara Won Joo Seok. Jadi, jaga ucapanmu.” Tegas Ji Seung
Flash Back
Joo Seok pikir Ji Seung akan menjadi pengacaranya karena Aneh rasanya berkata jujur kepada pengacara lain. Ji Seung pun hanya bisa terdiam dan seperti terpaksa menerima tawaran Joo Seok. 

Wan Seung yakin kalau Joo Seok akan melakukan pembunuhan lagi Tapi Ji Seung yakin akalu Joo Seok tidak pernah membunuh siapa pun bahkan Di masa mendatang pun tidak.
Flash Back
Joo Seok mengaku tidak sengaja membunuh orang. Ji Seung kaget mendengarnya, tapi tetap dibela sebagai pengacara.
Wan Seung heran dengan kakaknya, berpikir aklau Apa ayah Joo Seok  presiden negara ini dan Kenapa presdir Firma Hukum Ha dan Jung membelanya.
Flash Back
“Aku tidak pernah membayangkan Anda pernah melakukan hal seperti itu karena Anda selalu terlihat sebaik ini.” Ucap Joo Seok yang benar-benar tahu kartu mati Ji Seung.
“Kita bahas intinya saja. Jejak ban di lokasi itu cocok dengan ban mobilnya. Itu bukti bahwa dia ke sana.” Kata Wan Seung
“Itu bukan bukti pembunuhan.” Ucap Ji Seung membela Joo Seok
“Bagaimana dengan DNA yang ditemukan di kuku korban?” kata Wan Seung
“Kakak dengar dia berusaha melerai pertengkaran itu.” Kata Ji Seung terus membela
“Kakak tahu dia pelakunya, kan?” ucap Wan Seung yang membuat Ji Seung terdiam
“Aku akan membawa Won Joo Seok.” Kata Ji Seung langsung berdiri dari tempat duduknya. Wan Seung menahanya merasa heran karena Ji Seung melakukan ini
“Aku berusaha maksimal untuk Firma Hukum Ha dan Jung dan keluarga.” Ucap Ji Seung menegaskan
“Kakak makin mirip Ayah.” Ungkap Wan Seung marah
Ji Seung kembali menegaskan kalau datang sebagai pengacaranya. Dan Wan Seung tidak bisa menahannya lebih lama tanpa surat perintah, jadi akan membawanya. Ia pun mendengar kalau  pelakunya mantan pacar korban. Wan Seung akhirnya hanya bisa diam saja. 


Ji Seung akhirnya membawa Joo Seok keluar dari kantor polisi. Seol Ok berpapasan menatap heran keran Joo Seok bisa dibebaskan. Wan Seung yakin kalau jelas Joo Seok adalah orangnya. Seol Ok mendengar bertanya siapa yang dimaksud.
“Apa dia tersangka kasus Mi Joo?” tanya Seol Ok. Wan Seung menggatakan Jelas dia pelakunya.
“Tapi Apa kau melepaskannya begitu saja? Apa Kamu membiarkan dia pergi begitu saja?” kata Wan Seung marah
“Tidak akan... Dia akan segera kembali ke sini.” Kata Wan Seung yakin. 

Petugas Lee datang menghampiri Wan Seung,  kalau Tempo hari  meminta daftar sukarelawan. Wan Seung ingat kalau Di gang itu, Orang mesum berjas hujan itu, Seol Ok pun ingat kalau Kasus ini juga belum terselesaikan.

Petugas Lee akhirnya ikut rapat memberikan  daftar sukarelawan yang diminta dan  daftar alamat yang menerima bantuan. Seol Ok melihat  Ada sekitar 15 orang di Joongjin 6-dong dan Sukarelawan yang tinggal di gang buntu tempat Shim Ji Eun dan Kim Han Na menghilang adalah dengan melihat  ke lembaran kertas.
“Fakultas Hukum Universitas S, .Won Joo Seok.” Ucap Han Min menemukan salah satu sukarelawan. Wan Seung kaget dan memastikanya.
“Mungkin kita bisa menangkapnya.” Kata Seol Ok yakin.Han Mi menganguk setuju. Sung Ha datang melihat semua anggota sudah hading mengajak untuk mulai rapatnya.

“Nomor satu, Lee So Yeon... Nomor dua, Kim Han Na... Nomor empat, Shim Ji Eun... Nomor tiga, Yoon Mi Joo... Inilah urutannya. Di antara Kim Han Na dan Shim Ji Eun, Yoon Mi Joo tewas. Bekas cakaran ditemukan di lehernya.” Ucap Sung Ha menempelkan foto korban.
“Artinya dia tidak memakai sarung tangan. Sarung tangan itu muncul dari kasus Shim Ji Eun.” Kata Seol Ok
“Dia tiba-tiba mulai memakai masker dan sarung tangan. Kenapa?” ucap  Sung Ha bertanya-tanya
“Karena dia sudah membunuh Yoon Mi Joo.” Ungkap Wan Seung. Seol Ok yakin pelaku berubah karena telah berevolusi menjadi pembunuh.
“Yoon Mi Joo adalah pembunuhan pertamanya.” Kata Wan seung
“Itu tidak disengaja. Tapi Insting membunuhnya dibangkitkan oleh kecelakaan. Itu bangkit dan Tidak akan tidur kembali sampai hari dia mati.” Kata Sung Ha yakin.
Wan Seung pikir masih terlalu dini untuk menyimpulkan. Sung Ha pikir an Seung tahu karena pernah menginvestigasi kasus narkoba kala Mereka tidak akan bisa berhenti sendiri. Wan Seung menganguk mengerti. Sung ha yakin kalau pelaku kecanduan membunuh.
“Lantas, Apa dia akan menjadi pembunuh berantai?” tanya Han Mi. Na Ra pikir mereka harus cepat menangkapnya.
“Dia akan segera memulai pembunuhan berantainya karena mayat itu sudah hilang. Mayat itu seperti rapor yang dia banggakan dan berharga baginya. Dia kehilangan rapor yang bisa menjadi bukti kekuatannya. Saat ini dia pasti sangat resah.” Ungkap Sung Ha
“Kondisinya berbahaya. “ ucap Seol Ok. Sung ha pikir Tidak lama lagi, pelaku akan mulai berburu.
“Apa Dia resah jika tidak bisa membunuh seseorang? Dia benar-benar gila.” Kata Wan Seung kesal. Petugas Lee mengangkat tangan lebih dulu sebelum bicara.
“Ada satu orang lagi yang melihat orang mesum itu di gang di Joongjin 6-dong. Aku mau tanya apa kalian butuh kesaksiannya dan ingin pergi sekarang.” Kata petugas Lee. Seol Ok kaget karena ada Saksi lain. 



Seol Ok dan Wan Seung bertemu dengan saksi di TKP dan bertanya apakah mengingat wajahnya, Wanita itu mengelengkan kepala karena si pelaku  menutupi wajahnya. Seol Ok bertanya apakah pelaku juga memakai sarung tangan. Wanita itu langsung menganguk. Wan Seung bertanya apakah menurut Seol Ok kalau pelakunya Won Joo Seok
“Bisa beri tahu kami apa yang terjadi di sini?” ucap Seo Ok.
Flash Back
Si wanita berusaha kabur setelah ditangkap oleh Joo Seok, saat itu juga Petugas Lee datang dan melihat korban dengan luka berusaha bersembunyi dan terlihat ada darah yang menempel di tempat sampah. 


Kyung Mi mengambil sampel darah yang masih menempel sebagai sidik jari berdarah menurutnya Jika membandingkan sidik jarinya, maka hasilnya akan keluar lebih cepat daripada menunggu BFN. Wan Seung pikir Kejahatannya tidak bisa dibuktikan dengan ini saja.
“Jika semua lancar...” ucap Seol Ok. Wan Seung pikir Seol Ok mendapat firasat lagi
“Jejak ban mobil Won Joo Seok dan jejak sepatunya ditemukan.” KataSeol Ok
“Daging dan noda darahnya juga ditemukan di kuku Mi Joo.” Ucap Kyung Mi
“ Tapi saat rambut dan jejak sepatunya ditemukan di indekos...” kata Seol Ok. Wan Seung yakin pelaku langsung menjadi saksi.
Flash Back
Sung Woo bertanya apakah Joo Seok berada di lokasi penemuan mayat Yoon Mi Joo. Joo Seok membenarkan kalau melewati area itu dengan mobilnya dan melihat seorang pria memukuli wanita dari kejauhan.
“Dia bersaksi bahwa Si Hwan dan Mi Joo bertengkar di padang ilalang itu. Tapi jika noda darah Mi Joo ditemukan di gang ini...” kata Seol Ok
“Dia harus menjelaskan alasan Mi Joo di sini dan alasan dia berdarah.” Kata Wan Seung
“Bagaimana jika noda darahnya ditemukan di Joongjin-dong padahal Mi Joo tinggal di Noryang-dong? Itu bukti yang cukup bahwa dia membawa Mi Joo dengan kendaraannya.” Ucap Seol Ok
“Tapi butuh waktu yang sangat lama untuk mencari di seluruh gang ini. Terlalu luas untuk diidentifikasi.” Kata Kyung Mi
“Aku sudah menandai rute Won Joo Seok di sekitar rumah-rumah tempatnya menjadi sukarelawan berdasarkan kesaksian para korban.” Ungkap Han Mi memperlihatkan petanya.
Kyung Mi binggung apa maksudnya, Seol Ok  meminta agar Kyung Mi bisa membantu dengan menemukan jejak Mi Joo. Kyung Mi mengeluh karena ia hanya magang dan tak mungkin bisa mencari di seluruh lingkungan ini untuk menemukan noda darahnya. Ketiganya langsung memberikan semangat kalau Kyung Mi pasti bisa lalu meninggalkanya. Kyung Mi pun hanya bisa berteria memanggil ketiganya. 


Kyung Mi dari "Tim Forensik" akhirnya mencoba mencari disekitar gang sambil mengeluh Punggungnya sakit karena sudah terlalu tua untuk berdiri lalu berjongkok. Ia melihat kalau sudah hampir selesai di bagian sisi gang dan mencari di gang lainya dan menemukan sesuatu.
Sung Woo bertanya apakah Detektif Yuk belum menemukan Go Si Hwan. Detektif Yuk mengaku sudah mencari di Noryang-dong, tapi nihil. Sung Woo mengumpat marah bertanya-tanya dimana keberadan Si Hwan.
“Ponselnya tidak aktif, jadi, kami tidak bisa mengeceknya.” Ucap Detektif Yuk. Sung Woo akhirnya memerintahkan agar memasukan ke DPO.

Joo Seok duduk dengan kakek menemaninya makan mengaku kalau akan lebih sering datang, senyuman terlihat bahagia bisa bertemu dengan kakek. 
Na Ra pulang berjalan di gang yang gelap, wajahnya panik saat merasakan seseorang mengikutinya dari belakang. Joo Seok langsung menangkapny dan menutup mulutnya, saat itu juga Han Mi sudah berjaga disamping dinding memanggil Joo Seok si mesum.
Joo Seok akhirnya memilih kabur, keduanya pun mengejar  Joo Seok yang langsung menghilang dalam gang. Joo Seok melihat kakek yang tertidur pulas dan memasukan sarung tangan ke dalam brangkas. Tiba-tiba seorang datang memanggil namanya Won Joo Seok. Joo Seok kaget karena ada orang yang masuk rumah kakek.
“Sudah kuduga ini rumahnya.” Ucap Seol Ok
“Kau amat rajin menjadi sukarelawan, khususnya di rumah ini.” Kata Wan Seung  
“Karena pak tua itu tidak akan terbangun dengan keributan kecil ini dan jauh lebih baik untuknya.” balas Seol Ok
“Ini tempat yang tepat untuk menyembunyikan bukti.” Kata Wan Seung. Seol Ok pun membuka brangkas dan saat itu juga Joo Seok berusaha kabur.
Wan Seung berteriak memanggil Han Mi.  Joo Seuk keluar dari rumah langsung jatuh tersungkur karena tersandung. Na Ra dan Han Mi pun langsung memborgol tangan Joo Seuk agar tak kabur. Na Ra merasa kalau ini momen favoritnya.
“Hei, ini membuatmu kecanduan... Kau tidak akan bisa meninggalkan Unit Tindak Pidana Berat. Tagihan kartu kreditmu akan membengkak.” Kata Han Mi
“Aku akan memakai kartu kredit ayahku.” Ucap Na Ra santai.  Han Mi pun berharap Seandainya hidupnya seperti Na Ra lalu menarik Joo Seok untuk berdiri.
“Aku hanya saksi mata yang melihat mereka bertengkar.” Ucap Joo Seok membela diri
“Kini kau penjahat yang tertangkap basah. Apa komentarmu tentang bukti ini? Kami bisa melacak semua korban dengan ini.” Ucap Seol Ok keluar dari rumah kakek membawa barang bukti.
Kyung Mi datang menemui temanya. Seol Ok bertanya apakah Kyung Mi menemukannya. Kyung Mi dengan bangga mengangguk. Seol Ok pun dengan senyumanya bahagia, karena sudah menduga Kyung M bisa melakukanya. Kyung Mi mengaku harus melakukan analisis DNA dan belum tahu ini darah Mi Joo atau bukan karena Bisa saja ini darah Go Yoo Ri, korban keempat itu.
“Sekarang kau terdengar seperti anggota tim forensik.” Goda Seol Ok. Kyung Mi akhirnya melihat si pelaku mesum yang akhirnya membunuh.
“Mari kita berhenti mengobrol dan cepat pergi. Ada korban lain yang harus kita interogasi.” Kata Wan Seung. 



Na Ra membawa barang bukti dan Han Mi membawa Joo Seok kembali ke ruangan interogasi. Sung Woo heran mereka yang membawa kembali saksi mata ini dan merasa sudah menjelaskannya. Wan Seung menegaskan kalau Jung Woo tertangkap basah.
“Dia tertangkap saat berusaha menculik Tamtama Shin.” Jelas Wan Seung. Sung Woo kaget mendengarnya.
“Lipstikku ada di sarung tangan ini.” Kata Na Ra memperlihatkanabrang bukti. Sung Woo langsung mengeluarkan ponselnya bertanya Bagaimana dengan Go Si Hwan.
Jangan hanya memikirkan untuk menangkapnya. Cobalah perluas cakupanmu.” Pesan Wan Seung. Mereka saling menatap seperti masih yaki dengan dugaan pelaku masing-masing. 

Joo Seok mengeluh pada Ji Seung karena harus datang ke kantor polisi lagi.  Ji Seung pikir itu yang harus ditanyakan kenapa harus ada di tempat itu.  Joo Seok memperingatakan agar Jangan coba-coba menipunya
“Kudengar Sekretaris Kim tidak pernah membuat kesalahan. Apa Anda mengenalkanku dengan yang palsu?” ucap Joo Seok curiga
“Aku bertanya kepadamu. Apa yang kau lakukan di gang itu?” kata Ji Seung terlihat marah
“Aku hanya berjalan-jalan untuk melepas stres. Jadi Kapan Anda akan mengeluarkanku?” tanya Joo Seok santai.
“Apa kau tidak menyadari perbuatanmu ini? Ini bukan sesuatu yang mudah ditutupi.” Tegas Ji Seung
“Lalu bagaimana dengan Anda? Anda begitu mudah menutupinya.” Kata Joo Seok menyindir. Ji Seung pun hanya bisa terdiam. 


Wan Seung melihat kakaknya mengajak untuk bicara. Ji Seung menolak dengan mengaku sibuk. Wan Seung menegaska kalau Membela Joo Seok  tidak akan membantu Ha dan Jung sama sekali. Ji Seung menyindir kalau tidak menyangka Wan Seung mencemaskan Ha dan Jung.
“Apa Dia mengetahui kelemahan Kakak?” ucap Wan Seung.
“Apa Itukah alasan pengacara membela orang?” balas Ji Seung
“Aku sungguh tidak memahami keputusanmu. Won Joo Seok itu pemerkosa dan pembunuh.” Ucap Wan Seung marah
“Penjahat terkeji sekali pun membutuhkan pengacara.” Tegas Ji Seung
“Kalau begitu, Kakak tahu bahwa dia penjahat keji.” Ejek Wan Seung
“Itu cara seorang polisi berbicara. Yang penting adalah dia melanggar hukum atau tidak.” Ungkap Ji Seung
“ Jadi, Apa tidak ada masalah selama tidak ada bukti?” sindir Wan Seung. Ji Seung tak mengerti maksud ucapanya.
“Adakah seseorang di balik ini? Seseorang sedang merekayasa bukti.” Kata Wan Seung curiga. Ji Seung hanya bisa terdiam. 


Ji Seung bertemu dengan tuan Park ingin tahu Apa yang dilakukan untuk menutupi kejahatan Joo Seok. Tuan Park mengaku kalau itu berbagai macam. Ji Seun berpikir kalau Tuan Park akan menyalahkan orang lain atas hal ini.
“Aku tidak akan melakukannya dan Aku hanya menutupi insiden ini. Aku tidak bisa berbuat sejauh itu dan menyalahkan orang lain.” Ucap Tuan park
“Lantas apa yang akan terjadi kepadanya?” tanya Ji Seung
“Kasus ini tidak akan terselesaikan.” Ungkap Tuan Park. Ji Seung memastikan kalau itu  memang yakin kalau tidak akan melakukan hal lain.
“Jika seseorang disalahkan, dia tidak akan tinggal diam. Untuk apa aku merumitkan masalah?” kata Tuan Park santai
“ Aku mencemaskan Joo Seok. Aku merasa dia akan melakukan hal lain.” Ucap  Ji Seung
“Jangan khawatir... Aku akan mengurus semuanya... Presdir Ha, teruslah berjalan di dalam terang... Jangan khawatirkan kegelapan. Mengerti?” ucap Tuan Park
Saat itu seorang pria yang mengemudikan mobil menelp Sekretaris Kim, kalau pengaturannya sudah selesai jadi Mungkin akan ditemukan oleh pembersih di pagi hari, antara pukul 4.30 sampai 6.30. Tuan Park mengerti dan saat itu terlihat Si Hwan sudah duduk di bangku mobil dengan ada batu bara yang sengaja dipasang dalam mobil.
Bersambung ke episode 16

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar