PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 14 April 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Hee Yeon akhirnya mengakui, Sung Ha ingin tahu Di mana gerai pertama Genoise, Hee Yeon merasa Semua kue buastanya sama rasanya jadi tidak perlu mencari gerai pertama. Sung Ha pikir kalau  Hee Yeon tidak membuat kue di gerai pertama itu lalu menunjukan sebuah surat kabar.  Hee Yeon melihat berita dengan judul "'Rombongan Jenne dan Jun Bubar'"

“Ini Genoise pertama, kan? Rombongan yang menampilkan "Ruangan yang Menunggu" mengambil semua nama dari kedua tokoh utamanya, Jenne dan Jun. Jadi, namanya Jenne dan Jun, kan? Papan namanya telah usang dan beberapa hurufnya hilang. Jika dilafalkan, "Genoise".” Kata Sung Ha yakin kalau bukan kue.
“Senang bertemu denganmu... Nona Seo Hyun Soo.” Kata Sung Ha. Hee yeon hanya bisa terdiam menatap Sung Ha. 


Wan Seung akhirnya menunggu dan Seol Ok bergegas kembali setelah dari counter, lalu berbisiik kalau Orang akan mengira pria itu  maling jika masuk ke rumah selain rumah pak tua itu.
“Dia salah satu relawan atau orang yang bisa mendapatkan kunci itu untuk membuat duplikatnya. “ kata Wan Seung.
“Hanya satu orang yang bertanggung jawab atas para relawan ini, jadi, tidak akan cepat, tapi dia akan segera mencoba menghubungi kita.” Ucap Seol Ok merasa ada jalan mendapatkan informasi. Wan Seung pun berpikiran yang sama lalu mereka pergi. 

Sung Ha membahas tentang Dua wanita bernama Seo Hyun Soo tewas, lalu Ada dua buket bunga dan berpikir kalau Mungkin akan ada lebih banyak buket. Ia bertanya apakah Hee Yeon meninggalkan buket itu karena menyesal Atau untuk berterima kasih kepada mereka karena sudah tewas menggantikannya.
“Karena itulah aku memintamu membantu mereka.” Ucap Hee Yeon.

Aktis Theater yang dikejar oleh Sek Kim mengirimkan pesan pada Sung Ha “Aku Seo Hyun Soo. Aku ingin menemuimu. Kudengar kau bisa membantuku. Aku sedang dikejar.” Tapi Sung Ha tak datang.
“Jadi Kaulah yang menyeretku sejak awal masalah ini.” Ucap Sung Ha tak percaya mendengarnya.
“Aku memilih area yang paling tidak menyakitkan. Tapi kau membuat banyak keributan.” Ungkap Hee Yeon
“Apa Kau berusaha tampil seperti Sekretaris Kim Atau berusaha menjadi dia?” tanya Sung Ha penasaran dengan mengaku kalau datang untuk menangkap penjahat.
“Atas tuduhan apa? Menyewa Seo Hyun Soo palsu?” kata Hee Yeon menantang.
“Atas tuduhan menghalangi penegakan hukum dan percobaan pembunuhan.” Ucap Sung Ha
Ia mengingat Hee Yeon yang menembaknya dibagian kaki, Hee Yeon pikir  Tidak ada rekaman CCTV dan sudah menghapus semua sidik jari. Ia juga sudah menghancurkan mobil yang dikendarai. Sung Ha hanya bisa tersenyum dengan Hee Yeon yang pinter menghilangkan bukti.



Seol Ok berjalan di trotoar merasa kalau Kasus seperti ini sempurna untuk dianalisis Inspektur Woo. Wan Seung mengaku penasaran Pak Woo pergi ke mana belakangan ini. Seol Ok tak percaya kalau WanS eung itu menyebutnya Pak Woo, bukan analis profil pembohong.
“Kau bilang aku harus berteman dengannya.” Kata Wan Seung. Seol Ok tak percaya kalau Wan Seung itu menuruti perkataanya.
“Detektif Ha, kau orang baik.” Puji Seol Ok. Wan Seung mengaku  butuh informasi tentang Sekretaris Kim darinya.

“Kalau begitu, masaklah untuknya. Aku jatuh cinta dengan keterampilan memasakmu.” Kata Seol Ok
“Tunggu... Kau bilang jatuh cinta dengan keterampilan memasakku?” kata Wan Seung bangga.
“Ya. Pesona tidak terduga... Kau seperti seorang chef.” Akui Seol Ok.  Wan Seung tersipu malu mendengarnya.
“Datanglah ke rumahku. Akan kumasakkan semua favoritmu.” Kata Wan Seung. Seol Ok menolak karena  Ada Inspektur Woo.
“Benar. Dia membuat orang merasa tidak nyaman.” Keluh Wan Seung, keduanya terus berjalan melewati trotoar.


Hee Yeon ingin tahu alasan Sung Ha berusaha menangkap Sekretaris Kim. Sung Ha balik bertanya alasan Hee yeon  diburu Sekretaris Kim dan mencoba membunuhnya. Hee Yeon pikir  Jangan coba mencari tahu terlalu banyak tentang satu sama lain.
“Kenapa kau menyeretku kemari?” tanya Sung Ha. Hee Yeon mengaku  ingin hidup.
“Kau ingin menemukan Sekretaris Kim... Kurasa kita bisa saling percaya. Bagaimana? Bagaimana jika kita bersatu? Jika kita menangkap Sekretaris Kim, maka tidak akan ada korban lagi. Itulah yang kuinginkan.” Kata Hee Yeon
“Aku akan menangkap Sekretaris Kim apa pun yang terjadi. Aku tidak butuh bantuanmu. “ kata Sung Ha berdiri dari tempat duduknya.
“Apa Kau tahu siapa Sekretaris Kim? Kalau begitu, kau akan butuh waktu. Aku tahu siapa Sekretaris Kim.” Kata Hee Yeon penuh teka teki. 


Tuan Shin bertemu dengan Ji Seung di ruangnya membasha kalau Semua orang tahu Ji Seung  orang sibuk jadi tidak percaya bisa menghadiri sebuah acara di polsek kecil. Ji Seung pikir kantor polisi ini tidak kecil karena Polsek Joongjin memegang tingkat penangkapan nomor satu. Tuan Shin mengucapkan terimakasih pujianya.
“Kita menyebutnya Pusat Urusan Sipil, tapi Anda bisa datang kapan pun Anda senggang dan memberikan nasihat untuk keluhan warga.” Kata Tuan Shin
“Aku ingin sering kemari, Kebetulan adikku bekerja di sini.” Kata Ji Seung. Tuan Shin senang mendengarnya walaupun tak suka kalau Wan Seung adalah adik Ji Seung.
“Hubungi aku sebelum datang, aku akan selalu siap...Terima kasih.” Kata Tuan Shin. Ji Seung berjanji akan sering berkunjung.

Ji Seung keluar dari kantor dan adiknya baru datang memanggilnya. Seol Ok melihat kakak Ji Seung seperti terlihat bahagia. Wan Seung bertanya Kenapa kakaknya masih di kantor polisi. Ji Seung mengaku  Tadi minum teh dengan Kapolsek.
“Aku bahkan tidak pernah minum air bersamanya. Harusnya aku bekerja di Ha dan Jung... Wah  Ini menyedihkan.”keluh Wan Seung
“Kakak akan senang menerimamu.... Lalu Siapa ini? Apa Kolegamu? Atau Pacarmu?” ucap Ji Seung menunjuk ke arah Seol Ok. Keduanya langsung menjawab Kolega.
“Wan Seung masih kekanak-kanakan... Harap maklum.” Ucap Ji Seung. Wan Seung mengeluh kakaknya itu bersikap seperti orang tuanya.

“Baik. Aku akan menjaganya.” Kata Seol Ok dengan senyuman mengejek.
Wan Seung mengajak kakanya makan siang bersama dan akan mentraktirnya,  Ji Seung pikir akan sering kemari Jadi menurutnya lain kali saja. Wan Seung mengeluh kakaknya Jangan sok jual mahal dan akan mentraktir. Ji Seung meminta maaf dan segera pamit pergi.
“Dia tidak sepertimu....Dia baik dan cerdas.” Komentar Seol Ok melihat Ji Seung pergi.
“Jadi, Apa maksudmu aku jahat dan bodoh?” keluh Wan Seung. Seol Ok mengaku kalau Wan Seung itu liar dan polos dan menyuruh masuk karena Tuan Jo pasti mencarinya. 


Seol Ok berjalan di lorong tak sengaja bertemu dengan petugas Lee, bertanya siapa yang dibawa olehnya.  Petugas Lee mengatakan wanita itu  bertemu dengan orang mesum di salah satu gang di Joongjin 6-dong. Akhirnya Seol Ok membawa korban berbicara dengan Wan Seung juga.
“Bisa ceritakan apa yang terjadi secara terperinci?” tanya Seol Ok penasaran.
“Saat itu aku menuruni tangga dan mendapat firasat aneh. Rasanya ada seseorang yang mengamatiku. Aku berjalan dengan cepat dan berbelok di sudut. Ada orang mesum berdiri di sana. Aku terkejut dan bingung.” Cerita si wanita.
“Apa Dia menyeretmu ke gang itu?” tanya Seol Ok. Wanita itu membenarkan.
“Apa Kau sempat melihat wajahnya?” tanya Seol Ok. Si wanita mengelengkan kepala. 
“Dia bilang orang itu tidak menutupi wajahnya.” Kata Wan Seung.
“Aku tidak ingat jelas wajahnya. Aku kaget sekali dan saat itu pun gelap.” Ucap Si wanita mengingat saat kejadian diserang oleh pelaku.
Seol Ok ingin tahu Kapan ini terjadi. Wan Seung menjawab Dua pekan lalu. Seol Ok pikir Sudah cukup lama dan Buktiny pasti sudah tidak ada sekarang.
“Aku tidak bisa melaporkannya. Karena aku dalam perjalanan pulang setelah minum-minum di tengah malam. Aku takut kalian akan mengatakan karena itulah aku diserang.” Ucap Si wanita
“Kau sudah dewasa. Minum-minum itu bukan kejahatan. Kenapa kau tidak melaporkannya?” ucap Wan Seung
“Karena sebagian orang memiliki pandangan bias.” Balas Seol Ok lalu Wan Sung bertanya apakah ada lagi yang diingat.
“Aku... Aku menggigit tangannya.” Akui si wanita yang mencoba membela diri dengan mengigit bagian tanganya.  Keduanya kaget mendengarnya. 

Seol Ok bertemu dengan Tuan Hwang bertanya Apa tidak ada cara. Kyung Mi pikir Sudah dua pekan berlalu jadi tidak akan bisa menemukannya.  Seol Ok ingin tahu apakah seorang bisa penyelidik ilmiah genius menemukannya. Tuan Hwang pikir Itu tidak mustahil.
“Jika dia menggigit tangan pelaku dengan kuat. Mka Bekas gigitannya bisa saja membekas di tangan pelaku. Lantas, kita bisa membandingkan bekas gigitan dengan gigi korban dan menangkap pelakunya..” Kata Tuan Hwang. Kyung Mi pun senan karena ternyata bisa dilakukan.
“Aku punya foto gigi Kim Han Na.” Kata Seol Ok dengan penuh semangat.
“Foto saja sudah cukup untuk perbandingan.” Ucap Tuan Hwang.
“Hanya Pak Hwang yang bisa mewujudkannya.” Kata Kyung Mi membanggakan Tuan Hwang.
“Apa Kau sudah menangkap penjahat itu?” tanya Tuan Hwang. Seol Ok mengaku belum.
“Kalau begitu, bagaimana aku bisa membandingkannya?” ucap Tuan Hwang sinis. Kyung Mi menyuruh agar Tangkap orang itu sekarang sebelum tuan Hwang marah. Seol Ok pun bergegas pergi. 


Seol Ok dan Wan Seung menyusuri jalan yang sebelumnya dilewati oleh korban dan mereka bertemu Jalan buntu lagi. Wan Seung yakin kalau pelakunya adalah orang yang sama. Si pelaku dengan jubah panjangnya sengaja membekap mulut korban dan menyeretnya. 

Sung Ha akhinya duduk di meja kerjanya. Wan Seung baru datang bertanya-tanya darimana saja Sung Ha selama ini. Seol Ok berpesan agar Wan Seung bisa bersikap baik, karena mereka berdua tinggal serumah lal menyap Sung Ha dengan ramah.
“Kalian selalu bersama padahal tugas kalian berbeda.” Komenta Sung Ha
“Ini karena kasus orang mesum. Ada satu korban lagi, kali ini Pelaku berusaha memperkosanya. Dia bukan sekadar orang mesum. “ ucap Seol Ok dan Sung Ha langsung berubah menjadi serius. 

Wan Seung menjelaskan kalau Sudah ada tiga laporan mengenai orang mesum di sekitar mereka yaitu Korban pertama melaporkan bahwa orang mesum itu mengejar dengan Nama Lee So Yeon. Han Mi menjelaskan kalau Nona Lee berlari ke jalanan.
“Dia kembali setelah cukup lama berlari dan orang itu sudah pergi.” Jelas Han Mi.  Sung Ha mengartikan kalau Orang itu mengejarnya
“Korban kedua adalah Shim Ji Eun. Pelaku menyeretnya ke gang, tapi dia ketahuan oleh seorang Petugas Lee dan melarikan diri.” Jelas Wan Seung.
Saat kejadian si Nona Shim yang ketakutan hanya bisa menangis dan duduk lemas, sementara Petugas Lee berusaha mengejar si pelaku.
“Petugas Lee mengejarnya, tapi dia menghilang di gang buntu.” Kata Wan Seung. Sung Ha mengartikan si pelaku yang  menyeret korban ke gang.
“Korban ketiga dan terakhir adalah Kim Han Na. Orang itu muncul dari persembunyian, kemudian mencoba menyeretnya dan dia nyaris tidak lolos..” Jelas Wan Seung
“Korban ketiga menggigit tangannya” kata Na Ra. Sung Ha mengartikan kalau si pelaku yang tidak memakai sarung tangan pada saat itu.
“Saat itu gelap, jadi, Kim Han Na tidak bisa melihat jelas, tapi dia tidak memakai masker juga.” Jelas Seol Ok mengingat yang dikatakan Nona Kim. 
Nona Kim mengaku “Aku tidak mengingat jelas wajahnya. Aku kaget sekali dan saat itu pun gelap.” Seol Ok mengingat yang dikatakan  Shim Ji Eun kalau pelaku orang itu menutupi wajahnya dengan masker menurutany Belakangan ini, pelaku mulai memakai sarung tangan.
“Nomor satu, Lee So Yeon... Nomor dua, Kim Han Na. Terakhir, Shim Ji Eun... Inilah urutannya.” Kata Sung Ha. Seol Ok bertanya apakah  itu urutan kejadiannya.
“Urutan laporan tidak penting.” Kata Sung Ha. Wan Seung melihat laporan menurutnya kalau yang dikatakan Sung Ha itu benar.
“Lee So Yeon, Kim Han Na, dan Shim Ji Eun. Itulah urutan kejadian yang benar... “ kata Wan Seung, Na Ra heran Sung Ha bisa mengetahuinya.
“Pelakunya berevolusi... Awalnya, dia memperlihatkan tubuh telanjangnya, kemudian mencoba memperkosa wanita. Awalnya dia berjalan-jalan dengan wajah terbuka, kemudian memakai masker.” Ucap Sung Ha
“Awalnya tangannya terbuka, kemudian dia memakai sarung tangan. Kata Wan Seung
“Dia bukan sekadar orang mesum.” Kata Sung Ha. Seol Ok pikir pelaku menjadi makin berbahaya.”

Seorang pria berada dalam sebuah mobil sudah mengunakan, topi, sarung tangan dan masker. Ia juga sengaja menempelkan solasi pada sepatunya agar tak meninggalkan jejak.
“Dia akan bertindak lebih jauh daripada menjadi pemerkosa. Dia telah mengalami banyak kegagalan dari Kim Han Na dan Shim Ji Eun. Pasti dia marah besar. Dia akan menjadi makin sempurna. Kita harus segera menangkapnya. Akan mustahil untuk menangkapnya jika dia makin berkembang.”
Pelaku mulai menyusuri jalan yang terlihat gelap lalu melihat wanita yang berjalan sendirian dan mencari jalan lain untuk menyergap korban dari arah lain.
“Dia akan menembus batas dan memperluas wilayahnya. Dia pun tidak akan meninggalkan jejak. “ ucap Sung Ha
“Dia pasti akan melakukan pembunuhan” kata Seol Ok. Sung Ha pikir  pasti pelaku yang sudah membunuh seseorang. Wan Seung meminta agar Jangan berpikir terlalu jauh.
“Dia sudah menjadi monster. “ kata Sung Ha yakin.  Na Ra tak percaya kalau orang  mesum seperti itu ada di setiap pelosok kota.
Han Mi yang panik langsung menuliskan pesan untuk istrinya “Mulai besok, jangan suruh Ah Ram pergi les.”  Sementara si Pelaku yang mencoba kembali aksinya kehilangan korban yang berhasil kabur. 


Ji Seung berjalan di parkiran, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari dalam mobil. Tae Gyu menyapa Ji Seung yang sudah  Lama tidak jumpa an mengaku kalau datang untuk menemui sepupunya yaitu Won Joo Seok, dan Ji Seung pasti mengenalnya.
“Ya, dia sempat membicarakanmu selama kuliah.” Ucap Ji Seung dengan wajah gugup.
“Aku kecewa... Kenapa kau memutus hubungan begitu saja? Kita banyak bersenang-senang di masa lalu.” Kata Tae Gyu
“Tae Gyu, maaf, aku harus pergi karena ada urusan mendesak.” Ucap Ji Seung gugup dan langsung bergegas pergi. Tae Gyu pun mengajak merkea untuk minum-minum lain waktu.

Wan Seung sibuk memasak didapur mengaku kalau Seol Ok mengakui keterampilan memasaknya. Ia mengingat pesan yang diminta Seol Ok agar mencari informasi dengan mencoba memasak untuk Sung Ha bahkan Bersihkan rumah dan cobalah mengenal sifat Sung Ha.
“Tunggu... Itu bukan garam... Tapi Itu soda kue... Aku biasa memakainya untuk mencuci buah. Kenapa kau...” ucap Sung Ha melihat Wan Seung mencoba terlihat seperti chef tapi salah memasukan bahan makana. Wan Seung pun menganti dengan cepat botol garam. 

Seol Ok dan Kyung Mi makan malam dengan bibimbap,  lalu Seol Ok bertanya pada temanya Adakah cara untuk menangkap orang mesum itu, karena mereka menangkap yang sebelumnya dengan senter poli itu. Kyung Mi tahu kalau Seol Ok yang bilang ini pemerkosa.
“Jangan ambil risiko untuk melakukan pengintaian.” Kata Kyung Mi
“Mungkin dia seorang pembunuh... Pembunuh berantai.” Ucap Seol Ok
“Apa Orang mesum berjas hujan ternyata seberbahaya itu?” komentar Kyung Mi tak percaya
“Jika kita tidak menangkapnya, maka dia bisa melakukan kejahatan yang lebih ekstrem.” Ucap Seol Ok dan mulai makan bimbimbap dengan suapan besar. 

Wan Seung berkomentark kalau rasanya itu tidak seperti tampilannya, karena Seol Ok sangat menyukai masakan buatanya. Seol Ok berkomentar masakan buatan Wan Seung  itu enak. Wan Seung membahas Sung Ha  seorang analis profil, seharusnya bisa menjabarkan rasa makanan.
“Ini bisa dimakan... Kecuali karena penggunaan MSG, rasanya lumayan enak. Tapi kita harus menikmati makanan dengan mata juga, jadi, teknik penataanmu harus ditingkatkan.” Komentar Sung ha. Wan Seun hanya bergumam kalau Sung Ha itu sok tahu.
“Ini tidak nyaman... “ ucap Wan Seung akhirnya bersihkan lantai dan melihat tempat cuci piring yang Berantakan.
“Dia akan membersihkannya jika menganggap itu kotor.” Pikir Wan Seung memilih untuk membiarkan dan kembali membersihkan lantai, tapi akhirnya ia mencuci semua piring dan alat masak.
“Aku sudah memasak untuknya, jadi, sudah sewajarnya dia mencuci piring, kan? Dasar tidak sopan. Apa karena dia pemilik ruamh? Astaga...” keluh Wan Seung ngedumel sendiri. 



Pelaku mesum mencoba kembali korbanya tapi tiba-tiba cahaya senter menyilaukan matanya. Petugas Lee sedang partoli melihatnya dan langsung mengejar tapi ia menemukan korban yang bersembunyi ketakutan dengan bagian wajah yang berdarah.
Si pelaku akhirnya kembali ke mobil dengan wajah kesal melepaskan sarung tangan, dengan nafas terengah-engah setelah berlari. Sementar di semak-semak dengan ilalang yang tinggi, Seorang pria mencari tempat untuk buang air kecil dan tiba-tiba menjerit kaget karena ada sosok mayat didepanya. 


Esok paginya, Tuan Hwang dkk akhirnya bergegas pergi ke TKP. Wan Seung datang dengan melihat Seol Ok sudah menunggunya dan sudah mendengar kalau mayatnya adalah wanita.
MC Jay menyapa Seol Ok  bertanya apakah butuh sesuatu untuk investigasi ini. Seol Ok bertanya apakah MC Jay tahu sesuatu tentang korban, MC Jay mengatakan sudah menulis dalam catatanya, kalau korban tewas sudah beberapa hari.
“Kau MC Jay yang terkenal itu.” Komentar Wan Seung melihat pria yang berbicara dengan Seol Ok.
“Aku tidak bisa memberikan tanda tangan dan Sedang bertugas.” Komentar MC Jay. Seol Ok hanya bisa tersenyum mendengarnya lalu mengucapkan Terima kasih pada fansnya.
“Nelayan di sana itu yang menemukannya.” Ucap Sung Ha menunjuk ke TKP.
Wan Seung akhirnya berjalan lebih dulu dan meminta Seol Ok agar tak mendekat. Saat melihat wajah korban Wan Seung langsung melarang Seol Ok untuk mendekat,  Seol Ok binggung ingin melihatnya.
“Kita mengenalnya.” Kata Wan Seung. Seol Ok kaget ingin tahu siapa korbanya.
“Yoon Mi Joo.” Ucap Wan Seung dengan berat hati. Seol Ok tak percaya kalau korbanya adalah Mi Joo yang mereka kenal. 


Ji Seung menuruni tangga berbicara di telp kalau baru saja memberikan pengarah di kampus jadi tidak ada di kantor dan berkata kalau akan segera membereskannya. Seorang menyapa Ji Seung dengan memujinya kalau itu Kelas yang bagus. Ji Seung mengucapkan Terima kasih dan akan bertemu. Sampai jumpa pekan depan.
“Ada yang ingin kubicarakan.” Ucap si pria. Ji Seung mengaku tidak bisa sekarang.
“Bisakah kau ke kantorku nanti sore?” ucap Ji Seung. Si pria menganguk mengerti akan datang. 

Akhirnya Mi Joo sudah dibawah ke dalam ambulance. Si Hwan datang dengan wajah histeris memanggil Min Jo. MC Jay dan polisi lainya menahan agar tak mendekat. Si Hwan tak bisa menerima kalau Mi Joo itu meninggal, kenangan Mi Joo pun terulang kembali.
Flash Back
Mi Joo yang ditangkap karena dituduh membunuh Kakek pemilik minimarket, Lee Wang Sik. Saat interogasi Mi Joo menyangkalnya.  Wan Seung menegaskan kalau Mi Joo bisa dipenjara. Mi Joo menegaskan kalau sudah menyiapkan semuanya selama tiga tahun, bahkan belajar 18 jam sehari.
“Jika gagal, lebih baik aku dipenjara daripada kembali ke Noryang-dong.” Ucap Mi Joo
Mi Joo akhirnya keluar dari penjara menceritakan saat ditahanan berpikir "Jika menjadi seorang polisi, dapatkah aku menjadi polisi yang baik?" Jadi, mulai sekarang, Ia akan memperhatikan segala sesuatu di sekitarnya dan akan melihat orang-orang yang melintas.
“Aku pun akan menatap langit malam sesekali, Aku pun akan meminum kopi enak bersama teman-temanku.” Ucap Mi Joo yang juga terlihat bahagia saat bertemu dengan Shi Hwang yang membawakan tahu untuknya.
Seol Ok tak bisa menahan tangisnya, sambil berkata dan berjanji pada Mi Joo kalau pasti akan menangkap pelakunya.


"Firma Hukum Ha dan Jung"
Ji Seung mendengar suara ketukan pintu dan menyuruh agar masuk saja.  Mahasiswa yang ingin sebelumnya ingin bertemu datang ke tempat Ji Seung dengan meminta maaf karena sudah mengganggu. Ji Seung pikir tak masalah dan bertanya ada apa ingin bertemu denganya.
“Aku ingin minta bantuan.” Ucap si pria. Ji Seung ingin tahu batuan apa dan segera mengatakan saja.
“Aku dalam masalah. Bisakah mengenalkan aku dengan Sekretaris Kim?” ucap Si pria. Ji Seung binggung sambil bertanya Siapa Sekretaris Kim.
“Pak Ha, kudengar dahulu Anda teman Tae Gyu.” Ucap Si pria bernama Woo Joo Seok. Ji Seung ingin Joo Seok agar to the point saja.
“Tae Gyu memberitahuku bahwa Sekretaris Kim banyak membantu Anda. Kudengar Anda tidak membiarkan orang lain menemui Sekretaris Kim. Aku juga butuh bantuan. Saat ini...” ucap Joo Seok
“Apa yang sudah kau lakukan?” tanya Ji Seung penasaran. Joo Seok mengaku  kalau ini Bukan masalah besar.
“Aku tidak sengaja membunuh seseorang.” Akui Joo Seok yang membuat Ji Seung kaget.
“Aku sudah hampir lulus kuliah hukum, jadi, tidak bisa mengacaukan keadaan.” Kata Joo Seung. Ji Seung hanya terdiam. 


Ji Seung berjalan menaiki tanga berbicara pada Sekertarisnya agar pulang saja karena akan menemui orang penting dan langsung pulang dari sini. Setelah itu ia sampai dibagian atap gedung dan melihat sosok pria sudah menunggu, lalu perlahan berjalan mendekat.
“Sekretaris Kim?” ucap Ji Seung kaget melihat sosok pria yang ada didepanya.
“Presdir Ha... Ini kejutan... Kukira kau sudah berhenti menjalin kontak, tapi kau yang mencariku lebih dahulu.” Ucap Sek Kim yang ternyata adalah Tuan Park tempat dekat Wan Seung.
Bersambung ke Episode 15

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: